Tugas Perio

download Tugas Perio

of 11

Transcript of Tugas Perio

I. Penyakit kardiovaskuler1. Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah diastolik tetap yang lebih besar dari 90 mmHg disertai kenaikan tekanan darah diastolik (140 mmHg). Obat-obatan yang diberikan pada penderita hipertensi adalah:a. Diuretikai. Diuretika tiazidGolongan ini dapat diberikan secara oral. Dapat menimbulkan gangguan besar untuk keseimbangan elektrolit. Tiazid menimbulkan hipokalemia dan hiperurikemia serta hiperglikemi.ii. Diuretika loopGolongan ini bekerja cepat pada pasien dengan fungsi ginjal kurang atau tidak responsif pada golongan tiazid. Diuretika loop menyebabkan penurunan resistensi vaskuler ginjal dan meningkatkan aliran darah ginjalObat golongan ini adalah: bumetanid, furosemid, hidroklorotiazid, spironolakton dan triamterenb. -blockerGolongan ini dapat menurunkan tekanan darah terutama mengurangi sekuncup jantung. Dapat menyebabkan efek samping pada SSP dan gangguan kadar lipid serum. Obat golongan ini adalah: atenolol, labetalol, metoprolol, nadolol, propranolol dan timololc. Inhibitor ACEGolongan ini diberikan pada penderita apabila golongan diuretika dan -blocker merupakan kontraindikasi atau tidak efektif. ACE inhibitor menurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi vaskuler perifer tanpa meningkatkan curah jantung, kecepatan ataupun kontraktilitas. Efek samping yaitu batuk, kulit merah, perubahan rasa dan hipotensi. Obat golongan ini adalah : benazepril, captopril, enalapril dan fosinopril2. Ischemic Heart DiseaseIschemic Heart Disease adalah keadaan berkurangnya pasokan darah pada otot jantung yang menyebabkan nyeri di bagian tengah dada dengan intensitas yang beragam dan dapat menjalar ke lengan serta rahang.

Tes yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit ini adalah a. Electrocardiogram (EKG)Mengukur aktifitas elektrik jantung. Pada iskemia tipe gelombang ST-T berubah meliputi depresi, gelombang T terbalik dan segmen ST tinggi.b. EchocardiograhyMengukur denyut jantung membandingkan gerakan dinding vestibular ketika istirahat dan stress.c. Exercise tolerance testing ( ETT)d. Thallium stress teste. Dikonjungsikan dengan ETT unutk mendeteksi kerusakan-kerusakan reversibel dan irreversibel pada aliran darahf. Tes Laboratoriumg. Pemeriksaan darah unutk mengukur total lemak, lipoprotein, dan kolesterol.h. Sinar Xi. Angiocardiografi radionuclidaj. Keteterisasi kardiak dan arteriografi koroner.

Terapi jangka pendek dari terapi IHD adalah untuk mengurangi atau mencegah gejala angina yang membatasi kemampuan aktivitas fisik dan memperburuk kualitas hidup. Tujuan jangka panjang adalah untuk mencegah penyakit jangka panjang seperti IM, aritmia, dan gagal jantung dan untuk memperpanjang hidup pasien.Obat-obatan yang diberikan pada penderita IHD adalah:a. -BlokerMengurangi laju jantung, mengurangi kontraktilitas dan menurunkan tekanan darah sehingga menurunkan kebutuhan oksigen. Obat golongan ini adalah propanolol. Nama dagang adalah Propanolol dan Inderalb. NitratBerefek dilatasi pembuluh darah, mengurangi kebutuhan oksigen miokardial. Untuk mencegah terjadinya serangan akibat stress dan aktifitas berat atau untuk profilaksis jangka panjang. Obat golongan ini adalah Nitrogliserin, Isosorbide dinitratNama dagang adalah Hapisor dan Cedocard

c. Antagonis Saluran CaMenyebabkan vasodilatasi arteriol dan arteri koroner, memperlambat laju jantung sehingga mencegah spasme arteri koroner. Obat golongan ini adalah verapamil, diltiazem, nifedipinNama dagang adalah Carditen dan Cardioverd. Obat Anti PlateletAspirin adalah penghalang paling potent terhadap produksi platelet tromboksan. Obat golongan ini adalah aspirin

3. Gagal jantung kongestif (CHF)Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan dengan jantung tidak dapat mempompa darah yang mencukupi untuk kebutuhan tubuh. Tujuan terapi untuk Gagal jantung kongestif (CHF) adalah meningkatkan curah jantung. Tiga golongan obat yang menunjukkan efektivitas klinis dalam mengurangi gejala-gejala dan memperpanjang kehidupan adalah:a. Vasodilator yang mengurangi beban miokardVasodilatasi berguna untuk mengurangi preload dan afterload yang berlebihan. Golongan ini dibagi menjadi dua yaitu inhibitor enzim pengkonversi angiotensin (ACE) dan relaksan otot polos jantung. Jenis inhibitor ACE adalah kaptopril, enalapril, fosinopril, lisinopril, quinapril. Sedangkan jenis relaksan otot polos jantung adalah hidralazin, isosorbid, minoksidil dan natrium nitroprusidb. Obat diuretik yang menurunkan cairan ekstraselulerdiuretik menurunkan volume plasma dan menurunkan venous return ke jantung (preload). Jenis obat diuretik adalah bumetanid, furosemid, hidroklorotiazid dan metolazodc. Obat-obat inotropik yang meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantungObat-obat inotropik positif meningkatkan kontraksi otot jantung dan meningkatkan curah jantung. Jenis obat inotropik adalah digitalis atau glikosida, agonis -adrenergik dan inhibitor fosfodiesterase. Jenis digitalis atau glikosida adalah digitoksin dan digoksin. Jenis agonis -adrenergik adalah dobutamin sedangkan jenis inhibitor fosfodiesterase adalah amrinon dan milrinon

4. Infeksi endokarditisInfeksi endokarditis adalah infeksi lapisan dalam jantung yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau arganisme lain yang menyebabkan abses myocardium (otot jantung) dan gagal jantung.Evaluasi diagnostik yang dilakukan adalah :a. Kriteria mayori. Kultur darah sedikitnya 2 kali kultur darah seri positif.ii. Keterlibatan endocardium (didiagnosa dengan echocardiography) identifikasi vegetasi dan mengkaji lokasi dan ukuran lesiiii. Insufisiensi katup baru / regurgitasi.b. Kriteria minori. Predisposisi kondisi jantung atau penggunaan obat-obatan IV.ii. Demam tinggi > 38 0C.iii. Faktor vaskuler komplikasi pulmonal, emboli, lesi janeway.iv. Faktor immunologi nodus Osler, Roths spot, factor rheumatoid.v. Mikrobiologi kultur positif tapi tidak ditemukan criteria mayor.vi. Echocardiogram konsisten dengan penyakit, tapi tidak ada criteria mayor.Pemberian obat yang sesuai dengan uji resistensi dipakai obat yang diperkirakan sensitif terhadap mikroorganisme yang diduga. Bila penyebabnya streptokokus viridan yang sensitif terhadpa penicillin G , diberikan dosis 2,4 - 6 juta unit per hari selama 4 minggu, parenteral untuk dua minggu, kemudian dapat diberikan parenteral / peroral penicillin V karena efek sirnegis dengan streptomicin, dapat ditambah 0,5 gram tiap 12 jam untuk dua minggu . Kuman streptokokous fecalis (post operasi obs-gin) relatif resisten terhadap penisilin sering kambuh dan resiko emboli lebih besar oleh karena itu digunakan penisilin bersama dengan gentamisin yang merupakan obat pilihan. Dengan dosis penisilin G 12 - 24 juta unit/hari,dan gentamisin 3 - 5 mg/kgBB dibagi dalam 2 - 3 dosis. Ampisilin dapat dipakai untuk pengganti penisilin G dengan dosis 6 - 12 gr/hari . Lama pengobatan 4 minggu dan dianjurkan sampai 6 minggu. Bila kuman resisten dapat dipakai sefalotin 1,5 gr tiap jam (IV) atau nafcilin 1,5 gr tiap 4 jam atau oksasilin 12 gr/hari atau vankomisin 0,5 gram/6 jam, eritromisin 0,5 gr/8 jam lama pemberian obat adalah 4 minggu. Untuk kuman gram negatif diberikan obat golongan aminoglikosid : gentamisin 5 - 7 mg/kgBB per hari, gentamisin sering dikombinsaikan dengan sefalotin, sefazolia 2 - 4 gr/hari , ampisilin dan karbenisilin. Untuk penyebab jamur dipakai amfoterisin B 0,5 - 1,2 mg/kgB per hari (IV) dan flucitosin 150 mg/Kg BB per hari peroral dapat dipakai sendiri atua kombinasi. Infeksi yang terjadi katub prostetik tidak dapat diatasi oleh obat biasa, biasanya memerlukan tindakan bedah. Selain pengobatan dengan antibiotik penting sekali mengobati penyakit lain yang menyertai seperti : gagal Jantung . Juga keseimbangan elektrolit, dan intake yang cukup.

5. CVA (Cerebral Vascular Accident)CVA (Cerebral Vascular Accident) atau stroke adalah gangguan pada pembuluh darah otak dimana terjadi berhenti/ terganggu aliran darah secara mendadak ke salah satu / lebih daerah otak karena tersumbat / pecahnya pembuluh darah yg ada di otakPemeriksaan yang dilakukan adalah:a. Laboratorium :i. Pada pemeriksaan paket stroke: Viskositas darah pada apsien CVA ada peningkatan VD > 5,1 cp, Test Agresi Trombosit (TAT), Asam Arachidonic (AA), Platelet Activating Factor (PAF), fibrinogen Analisis laboratorium standar mencakup urinalisis, HDLpasien CVA infark mengalami penurunan HDL dibawah nilai normal 60 mg/dl, Laju endap darah (LED)pada pasien CVA bertujuan mengukur kecepatan sel darah merah mengendap dalam tabung darahLED yang tinggi menunjukkan adanya radang. Namun LED tidak menunjukkan apakah itu radang jangka lama, misalnya artritis, panel metabolic dasar (Natrium(135-145 nMol/L), kalium(3,6- 5,0 mMol/l), klorida,) b. Pemeriksaan sinar X toraks: dapat mendeteksi pembesaran jantung (kardiomegali) dan infiltrate paru yang berkaitan dengan gagal jantungkongestif c. Ultrasonografi (USG) karaois: evaluasi standard untuk mendeteksi gangguan aliran darah karotis dan kemungkinan memmperbaiki kausa stroke d. Angiografi serebrum : membantu menentukan penyebab dari stroke secara Spesifik seperti lesi ulseratrif, stenosis, displosia fibraomuskular, fistula arteriovena, vaskulitis danpembentukan thrombus di pembuluh besar e. Pemindaian dengan Positron Emission Tomography (PET): mengidentifikasi seberapa besar suatu daerah di otak menerima dan memetabolisme glukosa serta luas cedera f. Ekokardiogram transesofagus (TEE): mendeteksi sumber kardioemboluspotensial g. CT scan : pemindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya secara pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal, kadang pemadatan terlihat di ventrikel atau menyebar ke permukaan otak.h. MRI : menggunakan gelombang magnetik untuk memeriksa posisi dan besar / luasnya daerah infarkPenderita stroke akut biasanya diberikan microplasmin, oksigen, dipasanginfusuntuk memasukkan cairan dan zat makanan, kemudian diberikanmanitolatau kortikosteroiduntuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak,akibat infiltrasisel darah putih. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jikarecombinantissue plasminogen activator(rtPA) ataustreptokinaseyang berfungsi menghancurkanembolidiberikan dalam waktu 3 jam,setelah timbulnya stroke. Trombolisisdengan rtPA terbukti bermanfaat pada manajemen stroke akut, walaupun dapat meningkatkan risiko pendarahan otak,[55]terutama pada area sawar darah otak yang terbuka.

II. Endocrine Disorders1. Diabetes melitusDiabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan atau kerja insulin sehingga terjadi abnormalitas metabolisme. DM adalah sindroma yang merupakan gabungan gejala-gejala klinik yang meliputi aspek vaskuler dan metabolikKriteria Diagnosis dari DM adalah :a. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:b. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atauc. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) adalah 200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.Obat-obatan yang diberikan pada penderita DM adalah:a. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogues)SulfonilureaObat ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Golongan obat ini adalah khlorpropamid, glibenklamid, glikasid dan glikuidon.Nama dagang adalah diabenese, daonil, diamicron, gluerenorm dan glucotrol XLb. Penambah sensitivitas terhadap insulini. BiguanidBiguaid tidak merangsang sekresi insulin dan menurunkan kadar glukosa darah sampai normal. Obat golongan ini adalah metforminii. Glitazon/thiazolidindionThiazolidindion berikatan dengan peroksisme proliferator activated receptor gamma (PPARg) yaitu suatu reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Obat golongan ini adalah pioglitazon dan riosiglitazonNama dagang adalah actos dan avandia

2. Gangguan tiroid paratiroidHipertiroidisme (tiroidterlalu aktif)adalah suatu kondisi dimana kelenjartiroid menghasilkanterlalu banyakhormon tiroksinPemeriksaan yang dilakukan adalah:a. Thyroid-stimulating hormone(TSH) yang dihasilkan oleh hipofisis akan menurun pada hipertiroidisme. Dengan demikian, diagnosis hipertiroidisme hampir selalu dikaitkan dengankadar TSH yangrendah. Jika kadar TSH tidak rendah, maka tes lain harus dijalankan.b. Hormon tiroidsendiri (T3, T4) akanmeningkat.c. Yodium tiroid scan akan menunjukkan jika penyebabnya adalah nodul tunggal atau seluruh kelenjar (Norman, 2011).Pengobatan yang diberikan pada penderita hipertiroid adalah:a. Obat antitiroid. Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah thionamide, yodium, lithium, perchlorat dan thiocyanat.b. Yodium

c. -blockerObat-obat yang termasuk golongan ini adalah Reserpin, guanetidin dan pe- propranololHipotiroid adalah suatu keadaan di mana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan sedikit tiroksin. Penyebab hipotiroid paling sering di seluruh dunia adalah defisiensi yodium yang merupakan komponen pokok tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan darah yang terdiri dari T4, TSH,T4 total, T3RU dan TBG. Pemeriksaan urine yaitu yodium urin. Sedangkan pemeriksaan radiologi yaitu scan tiroid dan bone agePengobatan hipotiroid adalah dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per-oral. Yang paling banyak digunakan adalah hormon tiroid buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. 3. Adrenal insufficiencyInsufisiensi adrenal adalah sekresi yang inadekwat dari adrenokortikosteroid, dapat terjadi sebagai hasildari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari kelenjar adrenal dapatsebagian atau seluruhnya. Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah pada kelenjarhipothalamik pituitary-adrenaldan seberapa cepat turunnya hormon hormon tersebut. Yaitu Chronic primary adrenal insufiiciency (Addisondisease), Chronic secondaryadrenal insufficiency dan Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )Pemeriksaan yang dilakukan adalaha. Pemeriksaan laboratoriumPenurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium, kortikotropin, eosinofiliab. CT scanPembesaran atau pengecilan adrenal, infeksi, jamurc. Gambaran EKGd. MRIUntuk mendeteksi abnormalitas pituitari

Pengobatan yang diberikan adalah:a. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)i. Pemberian kortisol hidrokortison secara per oralii. Penggantian aldosteron dengan fludrikortison 50-200mcg/hari, dosis titrasi sesuai dengan tekanan darah dan kadar Kaliumb. Chronic secondary adrenal insufficiencyPemberian kortisol dengan hidrocortison c. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )i. Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah volume dan garam.ii. Jika penderita hipoglikemi dapat di berikan cairan dextrose 50%iii. Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone 100 mg. Setelah penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone 4 mg IV tiap 12 jam atau hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam.

III. Penyakit ginjal1. Gagal GinjalGagal ginjal adalah keadaan dimana kedua ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya. Gagal ginjal dibagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut dan kronis. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan memastikan dan menentukan derajat penurunan faal ginjal (LFG), identifikasi etiologi dan menentukan perjalanan penyakit termasuk semua faktor pemburuk faal ginjal. a. Pemeriksaan faal ginjal (LFG) Pemeriksaan ureum, kreatinin serum dan asam urat serum sudah cukup memadai sebagai uji saring untuk faal ginjal (LFG). b. Etiologi gagal ginjal kronik (GGK) Analisis urin rutin, mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit dan imunodiagnosis. c. Pemeriksaan laboratorium untuk perjalanan penyakit Progresivitas penurunan faal ginjal, hemopoiesis, elektrolit, endoktrin, dan pemeriksaan lain berdasarkan indikasi terutama faktor pemburuk faal ginjal (LFG)Terapi yang diberikan pada penderita gagal ginjal dibagi menjadi terapi konservatif, terapi simtomatik dan terapi pengganti ginjalIV. Penyakit Hati1. HepatitisHepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan manifestasi klinik berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala melalui hepatitis ikterik sampai nekrosis hati. Hepatitis dibagi menjadi hepatitis A,B,C,D dan EPemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan serologi, petanda virologi biokimiawi dan histologiPengobatan yang diberikan pada penderita hepatitis:a. Hepatitis AImmune globulin mengandung banyak antibodi terhadap HAV, yang dapat membantu mencegah timbulnya penyakit bila terkena virus. Immune globulin harus diberikan dalam dua hingga enam minggu setelah terkena HAVb. Hepatitis BPengobatan hanya disarankan untuk orang dengan hepatitis BKronis. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemberian interferon-alfa, lamivudine (3TC) dan adefovir dipivoxilc. Hepatitis CObat yang digunakan adalah interferon-alfa, pegylated interferon dan ribavirinV. Penyakit paruPenyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai denganhambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatanaliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paruterhadap partikelatau gas yang beracun atau berbahaya.Diagnosis klinis untuk PPOK harus dicurigai jika pasien mengalami kesulitan bernafas, batuk kronis atau terbentuknya sputum dan riwayat terkena faktor resiko penyakit ini. Spirometri dibutuhkan untuk diagnosis klinis PPOK; adanya postbronchodilator FEV1/FVC