Makalah Perio
-
Upload
rafi-alhaqqi-arya -
Category
Documents
-
view
27 -
download
1
description
Transcript of Makalah Perio
BAB IPENDAHULUAN
“Menyikat gigi sehabis makan” pesan inilah yang sering kita dengar, berulang-ulang
selama beberapa dekade, bukan hanya dokter gigi dan ahli kesehatan lainnya yang berbagi pesan
ini, perusahaan pasta gigi/sikat gigi juga mengatakan pada konsumen untuk menyikat gigi
setelah makan, tapi tahukah jika menyikat gigi sesaat setelah makan-makanan yang mengandung
asam justru dapat merusak gigi anda. Penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan kadar
asam tinggi mampu melunakkan enamel dan dentin sehingga rentan terhadap abrasi saat
menyikat gigi.
Gigi terdiri dari 3 lapisan dimana lapisan terluar bernama email, kemudian bagian dalam
gigi yang berwarna kkuningan yg disebut dentin, dan bagian dalam berupa rongga yang berisi
saraf dan pembuluh darah yang bernama pulpa. jika terjadi abrasi pada gigi dimana terbentuk
lekukan pada bagian email gigi sehingga bagian dalam dentin lebih kedalam, maka terjadi
hipersensitif akibat jarak pulpa dengan lapisan terluar gigi yang demikian dekat, maka tidak
heran jika anda penderita abrasi gigi mengeluhkan sakit/ngilu bila makan/minum panas/dingin.
Abrasi gigi. Hilangnya lapisan gigi (email, dentin, atau sementum) atau kerusakan gigi
secara mekanis. Dapat diakibatkan oleh penggunaan sikat gigi yang terlalu keras dengan cara
penyikatan yang tidak benar, penggunaan pasta gigi anti karang gigi yang mengandung bahan
abrasif, perawatan scaling dan root planning untuk membuang karang gigi. Kondisi akar gigi
yang terbuka juga dapat memicu terjadinya erosi dan abrasi lapisan sementum. Sementum
merupakan lapisan tipis yang menutupi permukaan akar gigi dan sangat mudah mengalami erosi
ataupun abra
3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Abrasi Gigi
Abrasi gigi merupakan keadaan abnormal dimana ada lapisan pada gigi yaitu email yang
hilang dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dalam dari email yaitu dentin
(Mozartha, 2007). Abrasi gigi adalah keausan secara abnormal dari gigi geligi akibat benda asing
seperti tekanan penyikatan gigi dalam arah horizontal yang terlalu kuat disepanjang leher gigi
(Eccles dan Green, 1994).
2.3 Penyebab abrasi gigi
Menurut Mozartha (2007) penyebab abrasi gigi adalah disebabkan oleh gaya friksi (gesekan)
langsung antara gigi dan objek eksternal, atau karena gaya friksi antara bagian gigi yang
berkontak dengan benda abrasif.Beberapa penyebabnya adalah:
Menyikat gigi terlalu keras dan dengan cara yang salah. Menyikat gigi terlalu keras
dengan arah horisontal (kedepan dan kebelakang) secara terus menerus dapat
menyebabkan abrasi gigi. Menyikat gigi yang paling baik adalah dengan arah vertikal
(keatas dan kebawah).
Cengkeram (kawat) pada gigi tiruan yang terlalu menekan gigiCengkeram (kawat) pada
gigi tiruan yang terlalu menekan gigi akan menimbulkan gesekan secara terus menerus
pada saat menguyah makanan, sehingga dapat menimbulkan abrasi gigi.
Bruxism (teeth grinding) Bruxism (teeth grinding) merupakan kebiasaan mengasah gigi
atas dengan gigi bawah, yang biasa disebut dengan "kerot". Biasanya bruxism dilakukan
secara tidak sadar saat tidur. Penyebab bruxism belum diketahui secara pasti, namun
beberapa penelitian menyebutkan bahwa stres salah satu penyebabnya. Bruxism
merupakan kebiasaan, sehingga juga dapat menyebabkan abrasi gigi.
Kebiasaan menggigit pipa rokok diantara gigi depan atas dan bawah
Mahkota jaket gigi dengan bahan porselen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gigi
lawannya terabrasi pada permukaan insisal atau oklusal (permukaan
Kebiasaan buruk seperti menggigit pensil
Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan diantara gigi
2.3 Gambaran klinis dan gejala abrasi
4
Ciri khas abrasi gigi yang disebabkan oleh menyikat gigi yang terlalu keras yaitu
terbentuknya lekuk-lekuk atau cekungan tajam di daerah sepertiga bawah mahkota gigi dengan
takikan berbentuk 'V' pada bagian leher gigi (daerah di dekat gusi) dari aspek fasial gigi. Bila
abrasi terjadi akibat penggunaan tusuk gigi, celah atau takikan ini dapat terjadi di celah gigi. Gigi
yang paling sering terkena adalah gigi premolar dan kaninus (taring).. Abrasi gigi dapat
mengenai permukaan email (permukaan paling luar) bahkan mencapai permukaan yang lebih
dalam yaitu dentin. Apabila abrasi gigi sudah mengenai permukaan gigi yang semakin dalam
(dentin gigi terbuka), maka akan menyebabkan gigi hipersensitif. Pada sebagian orang, di daerah
tersebut akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau bila ada hembusan angin.
Gejala
Gigi terasa ngilu dan lebih sensitive
Bentuk gigi tampak terkikis
3.4 Akibat yang di timbulkan oleh abrasi gigi
Menurut (Mozartha 2007) akibat dari abrasi adalah gigi menjadi hipersensitif di daerah tesebut
akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau bila ada hembusan angin.
Menurut (Baum dkk, 1997) abrasi gigi dapat menimbulkan kerusakan pada berbagaigigi,
keausan-keausan ujung-ujung gigi atau leher gigi yang terkena abrasi.
Menurut (Herawati, dkk, 2005) gigi yang terkena abrasi gigi akan mengakibatkan gigi menjadi
sangat sensitif, juga besar kemungkinaan terkena pulpa gigi(berisi sraf, dan pembuluh darah) dan
besar kemungkinan akan terjadinya resiko fraktur (patah gigi) pada daerah sepertiga servik
gigi dan hal ini dapat menjadi masalah estetika bagi masyarakat pada umumnya.
2.5 Penanggulangan abrasi Gigi
Pencegahan abrasi gigi Menurut Andlaw dan Rock (1992), dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya adalah :
a. Dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan tentang kesehatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas pada
masyarakat agar mereka menjadi tahu akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,
misalnya dengan menjaga pola makanan empat sehat lima sempurna (makanan yang bernilai gizi
5
baik) seperti menghindari mengkonsumsi makanan yang dapat merusak gigi, yaitu makanan
yang banyak mengandung gula, karbohidrat, atau makan-makanan yang mudah lengket pada gigi
seperti permen, coklat, dodol, dan sebagainya, memberikan penyuluhan bagaimana cara merawat
kebersihan gigi dan mulut serta bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar, dan
menghentikan kebisaan buruk seperti, menggit pensil dan pipa rokok,.
a. Memberikan petunjuk atau teknik cara menyikat gigi yang benar.
Menyikat gigi dilakukan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada
gigi, adapun cara menyikat gigi yang baik adalah untuk menghilangkan plak pada bagian gigi
yang berbatasan dengan gusi diperlukan gerakan menggosok gigi yang horizontal (mendatar).
Sebaiknya menggosok gigi di lakukan secara berulang-ulang pada satu tempat dulu, sebelum
pindah ke tempat yang lain sikat gigi jangan terlalu ditekan pada waktu menggosok gigi. Dataran
pengunyah dari geraham-geraham juga di sikat dengan gerakan horizontal dan agar lebih
sempurna gerakan horizontal dapat di kombinasi dengan gerakan melingkar (rotasi) atau vertikal
(pada rahang atas dari gusi ke bawah dan pada rahang bawah dari arah gusi ke atas) dan cara
kumur-kumur pada waktu kumur mulut hendaknya dikatupkan kemudian hebus-hembuskan
beberapa saat baru kemudian dibuang (Depkes.R.I, 1994). Hasil yang baik akan di peroleh jika
penyikatan gigi dilakukan dengan menggunakan teknik yang baik. Di bawah ini adalah beberapa
teknik menyikat gigi menurut Ariningrum (2009) adalah:
Teknik horizontal yaitu di lakukan semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri
dan ke kanan. Kedua cara tersebut cukup sederhana, tetapi tidak begitu baik untuk di
pergunakan karenadapat mengakibatkan resesi.
Teknik roll, bulu sikat diletakan dengan posisi mengarah ke akar gigi, sehingga bagian
bulu sikat menekan gusi dan gusi menjadi berwarna pucat. Ujung bulu sikat digerakan
perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak berbentuk lengkungan melalui
permukaan gigi, pada saat bulu sikat melalui mahkota gigi kedudukannya hampir tegak
lurus dengan permukaan gigi, permukaan atas mahkota gigi juga ikut disikat gerakan ini
di ulangi 8-12 kali pada setiap daerah dengan sistematis supaya tidak ada yang terlewat.
Cara penyikatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi supaya kotoran dapat keluar
dan untuk daerah pembersihan sela-sela gigi.
6
Teknik bass, Bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45° dengan panjang gigi
dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi. Dengan cara demikian saku
gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat sikat gigi digerakan dengan getaran-
getaran kecil ke depan dan ke belakang selama kurang lebih 15 detik, setiap daerah
penyikatan meliputi 2-3 gigi.
Teknik stillman, (pada margin gingiva mengarah ke apikal 45° dengan sumbu panjang
gigi) berikan tekanan pada gingiva sampai putih kemudian keluarakan ulangi beberapa
kali putar sedikit sikat gigi kearah oklusal selama prosedur berlangsung.
Teknik vertikal, untuk menyikat bagian depan gigi kedua rahang tertutup lalu gigi di sikat
dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang
dilakukan sama tepi tetapi mulut dalam keadaan terbuka.
Teknik fones atau teknik sirkuler, bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan
gigi kedua rahang dalam keadaan mengatup sikat gigi digerakan membentuk lingkaran-
lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus ,
daerah diantara 2 gigi tidak mendapat perhatian khusus untuk permukaan belakang gigi,
gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil. Untuk bagian ini jika agak
sukar maka gerakannya dapat diubah ke kanan dan ke kiri. teknik dianjurkan untuk anak-
anak karena mudah untuk dilakukan stelah selesai melakukan pembersihan gigi lakukan
kumur-kumur sehingga plak dan kotoran lainnya yang sudah lepas dapat dihilangkan.
Teknik charters (setingkat dengan permukaan oklusal dan mengarah kearah oklusal kira-
kira 45° dengan sumbu panjag gigi) getarkan sikat sambil menggerakannya kearah apikal
terhadap margin gingiva.
b. Memberikan bahan Topikal Aplikasi Fluor (TAF)
Pemberian bahan ini adalah bertujuan untuk memberikan ketahan terhadap gigi dengan
cara melapisi gigi dengan fluoride varnish sebanyak 2-4 kali dalam setahun, hal ini dilakukan
oleh dokter gigi. Cara lainnya adalah pada saat menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang
mengandung bahan fluor, kemudian dengan cara mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung fluor seperti sayuran dan susu (Cici, 2008).
c. Mengurangi resiko abrasi gigi
7
menggunakan sikat gigi yang seratnya lembut dan menyikat gigi dengan gerakan yang
tidak terlalu keras dan jangan lansung menyikat gigi setelah makan/minum yang bersifat asam ,
karena gigi akan mudah terkikis sesudahnya.lebik baik sebelumnya kumu-kumur terlebih dahulu
(Cici, 2008).
d. Selalu memonitor keadaan gigi
pemeriksaan teratur meliputi foto gigi dan pencetakan gigi (jika perlu)
selalu mengkonsumsi makan/minumanyang baik untuk gigi, jangan lupa untuk teratur
konsultasi ke dokter
2.6 Perawatan Terhadap Gigi yang abrasi
Perawatan untuk gigi abrasi tergantung oleh parahnya kerusakan gigi.
1. Tidak semua keadaan abrasi membutuhkan perawatan. Bila jaringan gigi yang hilang masih
sangat sedikit namun terasa keluhan seperti ngilu atau sensitif, dokter gigi akan memberikan
perawatan fluor yang dapat digunakan sendiri oleh pasien di rumah, bisa dalam bentuk gel atau
obat kumur. Atau bisa berupa fluor yang dioleskan langsung pada gigi oleh dokter gigi.
2. Kerusakan gigi sudah melibatkan permukaan yang lebih dalam ( gigi sudah kehilangan semua
email dengan dentin terbuka)
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghilangkan faktor yang menjadi penyebab gigi
abrasi dan sebaiknya dilakukan penambalan gigi supaya tidak terasa ngilu.
Bila jaringan keras gigi sudah banyak yang hilang seperti gambar di atas, dapat dilakukan
penambalan dengan bahan tambal sewarna gigi seperti resin komposit. Dokter gigi juga
memberikan semacam pernis yang mengandung fluor untuk menutupi bagian tersebut,
sehingga rasa ngilu akan berkurang dan hilang.
3.Kerusakan gigi masih ringan cukup dengan menghilangkan faktor atau mengubah kebiasaan
yang menjadi penyebab gigi abrasi.
8
4. Pemilihan pasta gigi yang tepat juga dapat memberi dampak yang signifikan terhadap
berkurangnya rasa ngilu. Dari penelitian diketahui bahwa pasta gigi yang mengandung potassium
sulfat dapat menutup tubuli dentin sehingga rangsang dari luar dapat dihambat.
2.7 Metode Penyikatan Gigi
Ada berbagai metode menyikat Gigi berdasar gerakan sikat gigi-nya:
a. Metode Vertikal (oleh Hirschfeld dan Shick & Ash).
Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus pada permukaan bukal (=dekat ke pipi & bibir),
lingual (=dekat ke lidah), maupun palatinal (=dekat area langit-langit) Gigi-geligi, dengan
gerakan naik turun. Umumnya hasil pembersihannya kurang baik.
b. Metode Horisontal.
Dengan bulu sikat gigi yang diletakkan tegak lurus permukaan area. Permukaan oklusal
(=area pengunyahan), bukal, maupun lingual Gigi digosok sikat dengan gerakan maju-mundur /
ke depan-belakang. Metode ini tepat untuk Anak hingga usia 12-an tahun (=masa akhir periode
Gigi Bercampur), dengan pemakaian bulu sikat gigi yang kelunakannya sedang. Pada orang
Dewasa TIDAK dianjurkan karena resiko keausan area bukal Gigi yang berlebihan, yang dapat
terjadi.
c. Metode Berputar.
Merupakan metode varian dari Metode Vertikal, di mana bulu sikat (bertipe bulu
medium/agak keras & berbulu sedikit) ke arah apikal (=mengarah ke akar Gigi) ditempatkan
pada area batas atas gingiva cekat. Lalu, dengan gerakan berputarnya tangkai sikat gigi, bulu-
bulu sikat dipandu melalui permukaan bukal, kemudian lingual, ke arah oklusal. Pada Metode
Berputar yang dimodifikasi, pada akhir penyikatan dilakukan beberapa gerakan Horisontal
melalui permukaan tegak setiap elemen, agar area tepi gingiva lebih bersih.
d. Metode Vibrasi (=bergetar, menurut Charters, Stillman, dan Bass):
Menurut Charters, bulu-bulu sikat ditempatkan 45 derajat terhadap poros setiap elemen
mengarah oklusal, dan agak ditekan pada ruang aproksimal. Kemudian dibuat dibuat 3 hingga 4
gerakan bergetar, dengan sikat. Setelahnya sikat diangkat dari permukaan Gigi, kemudian
dilakukan gerakan yang sama lagi 3 hingga 4 kali pada setiap area yang dapat dicapai sikat.
Metode ini dimaksudkan memberi pijatan pada gingiva marginal, dan memberi ruang
interproksimal. Permukaan oklusal Gigi dibersihkan dengan gerakan berputar dengan sikat yang
sama/tanpa penggantian. Metode ini relatif rumit dan memakan waktu.
9
Menurut Bass, bulu-bulu sikat ditempelkan setiap elemen searah apeks (=akar Gigi)
pada sudut 45 derajat dengan arah poros. Ujung sikat dijaga sejajar oklusal. Dengan tekanan
ringan dibuat gerakan bergetar ke arah horisontal. Sementara itu, bulu-bulu dibawa ke ruang
interproksimal & sulkus gingivalis. Permukaan horisontal disikat dengan gerakan Horisontal
yang panjang.
Menurut Stillman, bulu-bulu sikat ditempatkan pada sudut kecil terhadap elemen Gigi-
geligi pada arah apeks sedemikian hingga terletak baik pada gingiva marginal maupun bagian
servikal mahkota. Lalu, dibuat gerakan bergetar (secara sirkular) dengan sedikit tekanan hingga
gingiva terlihat berwarna pucat. Segera setelahnya kontak bulu pada jaringan dilepas (agak)
menghentak, untuk kembali alirkan darah ke gingiva. Permukaan oklusal dibersihkan dengan
menggerakkan bulu-bulu sikat di permukaannya.
Pada metode Stillman yang dimodifikasi, bulu-bulu sikat diletakkan jauh ke arah lipatan
mukobukal, dengan gabungan metode Berputar dengan gerakan vibrasi, tanpa merubah letak
bulu-bulu sikat pada arah horisontal. Dari Gingiva sikat diputar ke oklusal, sedang gerakan
vibrasi dilakukan pada arah horisontal. Permukaan oklusal dibersihkan dengan gerakan bergetar.
Metode Bergetar baik untuk orang Dewasa, meski teknik melakukannya lumayan rumit.
Hasilnya baik. Sebaiknya menggunakan sikat gigi berberkas bulu banyak.
a.Metode Sirkular.
Dengan gerakan memutar, permukaan setiap elemen dibersihkan. Menurut Fones,
oklusal & bukal Gigi-geligi dibersihkan dengan meletakkan sikat tegak lurus poros setiap
elemen, lalu membuat gerakan memutar.. meluas menjangkau gingiva. Permukaan lingual
dibersihkan dengan gerakan sirkular kecil. Permukaan oklusal dengan gerakan menggosok.
Tetapi metode ini jarang direkomendasikan.
b.. Metode “Fisiologis“ ( oleh Smith).
Mengikuti arah yang sama seperti arah makanan. Setiap elemen dibersihkan dengan
gerakan “menyapu” dari mahkota ke gingiva. Pada Molar dianjurkan beberapa gerakan
horisontal, untuk pembersihan sulkus.
Ada beberapa metode yang disarankan para Ahli gigi antara lain :
1. SCRUB yaitu menggerakkan sikat gigi secara horisontal, ujung bulu sikat diletkkan pada area
batas gusi dan gigi, kemudian digerakkan maju mundur berulang-ulang.10
2.ROLL yaitu menyikat gigi dengan memutar mulai dari gigi geraham paling belakang, gusi dan
seluruh permukaan gigi sisanya. Bulu sikat gigi diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan
posisi paralel dengan sumbu tegaknya gigi.
3.BASS yaitu meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut
45 derajat dengan sumbu tegak gigi. Sikat gigi digetarkan ditempat tanpa mengubah-ubah posisi
bulu sikat.
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan teknik modifikasi Bass:
Pegang sikat gigi secara horisontal dan letakkan kepala sikat gigi pada permukaan gigi, lebih tepatnya di tepi gusi (batas gigi dengan gusi), karena disinilah banyak plak menumpuk.
Miringkan kepala sikat gigi kira-kira sebesar 45 derajat menghadap permukaan gigi. Tujuannya agar bulu sikat dapat masuk ke celah antara gigi dengan gusi yang disebut saku gusi, dan membersihkan plak yang ada di dalamnya. Di sebelah ini adalah gambar saku gusi.
Gerakan sikat secara horisontal dengan jarak yang sangat pendek atau kecil seperti suatu getaran dan dengan tekanan yang lembut.
Sikatlah dengan gerakan sebanyak 10-20 kali gosokan baru berpindah ke gigi-gigi di sebelahnya
Gerakan sikat dalam modifikasi Bass memang dilakukan secarahorisontal. Namun, Anda juga dapat menggantinya dengan gerakan melingkar dengan sudut dan letak bulu sikat yang sama. Bagian yang kita fokuskan memang bagian tepi gusi, karena banyak plak menumpuk di daerah ini. Bagian mahkota yang belum tersikat, dapat Anda bersihkan dengan berbagai gerakan misalnya, gerakan melingkar atau vertikal dengan cara menarik bulu sikat dari gusi ke arah mahkota.
4. STILLMAN yaitu dengan cara menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi secara berulang.
Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan memutar. Bulu sikat diletakkan pada
area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu tegak gigi seperti
pada metode BASS.
5.FONES yaitu dengan mengerakkan secara horisontal sementara gigi ditahan pada posisi
menggit (oklusi). gerakkan sikat gigigi dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan
gigi atas dan bawah.
6. CHARTERS yaitu meletakkan bulu sikat dan menekan gigi dengan arah bulu sikat
menghadap permukaan kunyah / oklusal gigi. Arahkan 45 derajat pada daerah leher gigi. Tekan
11
pada daerah leher gigi dan sela-sela gigi kemudian getarkan minimal 10 kali pada tiap-tiap area
dalam mulut.
Secara umum para ahli menyimpulkan bahwa cara sikat gigi yang paling EFEKTIF
adalah dengan mengkombinasikan metode-meoe tersebut. Khusus bagi anak-anak disarankan
memulai menyikat gigi dengan metode SCRUB dan dilanjutkan dengan metode BASS.
2.7.1 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi
Menurut American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa pasien harus menyikat
gigi, secara teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum
tidur.4,6,24 Penelitian menunjukkan bahwa menyikat gigi sekali sehari pada anak, menggunakan
pasta gigi yang mengandung fluor akan mencegah terbentuknya karies gigi. Menyikat gigi
khususnya pada malam hari sangat penting, bertujuan untuk mencegah plak dan debris (sisa-sisa
makanan) yang melekat di permukaan gigi setiap malam.27 Lamanya penyikatan tidak
ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan selama 2-3 menit.6,27
2.7.2 Frekuensi Menyikat Gigi
Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya segera
setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan ini dengan
menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal 2 dua kali sehari yaitu
pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak
sama, bergantung pada beberapa faktor seperti kecenderungan seseorang terhadap plak dan
debris, keterampilan menyikat gigi, dan kemampuan salivanya membersihkan sisa-sisa makanan
dan debris. Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik pada jaringan periodonsium yang
sehat, tetapi pada jaringan periodonsium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali
sehari.5
2.3.1.3 Lamanya Menyikat Gigi
Biasanya rata-rata lama menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit. Lamanya seseorang
menyikat gigi dianjurkan minimal 5 menit, tetapi umumnya orang menyikat gigi maksimum
selama 2-3 menit. Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang terutama pada orang yang
sangat memerlukan program kontrol plak. Bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang
singkat, maka hasilnya tidak begitu baik daripada bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu
yang lebih lama, mengingat banyaknya permukaan gigi yang harus dibersihkan.20
12
2.7.2 Bentuk Sikat Gigi
Terdapat berbagai variasi mengenai sikat gigi. Ada bentuk sikat gigi yang permukaan
bulu sikatnya berbentuk lurus, cembung, dan cekung sehingga dapat mencapai daerah
tertentu dalam lengkung rahang. Oleh sebab itu, dianjurkan pemakaian sikat gigi yang
serabutnya lurus dan sama panjang.21
Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan, antara lain ukuran
permukaan bulu sikatnya adalah (panjang: 1-11/4 inci (2,5-3,0 cm) dan lebar: 5/16-
3/8 inci (8,0-9,5 mm) ); bulu sikatnya tersusun (baris: 2-4 baris rumpun dan rumpun:
5-12 rumpun perbaris); serta permukaan bulu sikatnya terpotong rata.22 Setiap kali
sesudah dipakai, sikat gigi harus dibersihkan dibawah air mengalir supaya tidak ada sisa-
sisa makanan atau pasta gigi yang tertinggal. Setelah bersih, sikat gigi diletakkan dalam
posisi berdiri supaya lekas kering dengan tujuan agar sikat gigi tidak lembab dan basah.
Sikat gigi perlu diganti 2-3 bulan setelah pemakaian, oleh karena bulu sikat gigi sudah
tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat melukai gusi.8
2.7.3 Pemakaian Pasta Gigi
Fungsi utama pasta gigi adalah membantu sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi dari
pewarnaan gigi dan sisa-sisa makanan dan fungsi sekundernya untuk memperkilat gigi,
mempertinggi kesehatan gingival, serta untuk mengurangi bau mulut. Umumnya pasta gigi
mengandung bahan abrasive 20-40%, pelembab (humectant) 20-40%, air 20-40%, bahan
penyegar ±2%, bahan pemanis ± 2%, bahan pengikat (binding agent) 2%, detergen 1-2%, bahan
terapeutik ± 5%, dan pewarna
<1%.5,23
13
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Kasus I
Atik berusia 25 tahun berobat ke puskesmas dengan keluhan gigi belakang kiri dan kanan terasa sakit waktu makan,pada pemeriksaan intra oral gigi 36 37 46 47 terjadi abrasi. Sebutkan penyebabnya dan perawatannya ?
Jawab:
Penyebab karies pada kasus diatas adalah Abrasi.
Abrasi gigi adalah hilangnya struktur gigi akibat dari keausan mekanik yang abnormal, di mana ada lapisan gigi yaitu email yang hilang dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dalam dari email yaitu dentin.
Gejala abrasi :
1. Gigi terasa ngilu dan lebih sensitif
2. Bentuk gigi tampak terkikis
Penyebab
Banyak faktor mekanik yang dapat menyebabkan hilangnya struktur gigi secara abnormal, antara lain:1. Menyikat gigi terlalu keras dan dengan cara yang salah. Menyikat gigi terlalu keras dengan arah horisontal (kedepan dan kebelakang) secara terus menerus dapat menyebabkan abrasi gigi. Menyikat gigi yang paling baik adalah dengan arah vertikal (keatas dan kebawah).2. Cengkeram (kawat) pada gigi tiruan yang terlalu menekan gigiCengkeram (kawat) pada gigi tiruan yang terlalu menekan gigi akan menimbulkan gesekan secara terus menerus pada saat menguyah makanan, sehingga dapat menimbulkan abrasi gigi.3. Bruxism (teeth grinding) Bruxism (teeth grinding) merupakan kebiasaan mengasah gigi atas dengan gigi bawah, yang biasa disebut dengan "kerot". Biasanya bruxism dilakukan secara tidak sadar saat tidur. Penyebab bruxism belum diketahui secara pasti, namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa stres salah satu penyebabnya. Bruxism merupakan kebiasaan, sehingga juga dapat menyebabkan abrasi gigi.4. Kebiasaan menggigit pipa rokok diantara gigi depan atas dan bawah5. Mahkota jaket gigi dengan bahan porselen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gigi lawannya terabrasi pada permukaan insisal atau oklusal (permukaanAbrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebihan adalah bentuk yang paling sering ditemukan.
14
Gejala
1. Gigi terasa ngilu dan lebih sensitif2. Bentuk gigi tampak terkikis
Perawatan
Perawatan untuk gigi abrasi tergantung oleh parahnya kerusakan gigi.
1. Tidak semua keadaan abrasi membutuhkan perawatan. Bila jaringan gigi yang hilang masih sangat sedikit namun terasa keluhan seperti ngilu atau sensitif, dokter gigi akan memberikan perawatan fluor yang dapat digunakan sendiri oleh pasien di rumah, bisa dalam bentuk gel atau obat kumur. Atau bisa berupa fluor yang dioleskan langsung pada gigi oleh dokter gigi.
2. Kerusakan gigi sudah melibatkan permukaan yang lebih dalam ( gigi sudah kehilangan semua email dengan dentin terbuka)Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghilangkan faktor yang menjadi penyebab gigi abrasi dan sebaiknya dilakukan penambalan gigi supaya tidak terasa ngilu.Bila jaringan keras gigi sudah banyak yang hilang seperti gambar di atas, dapat dilakukan penambalan dengan bahan tambal sewarna gigi seperti resin komposit. Dokter gigi juga memberikan semacam pernis yang mengandung fluor untuk menutupi bagian tersebut, sehingga rasa ngilu akan berkurang dan hilang.
3. Kerusakan gigi masih ringan cukup dengan menghilangkan faktor atau mengubah kebiasaan yang menjadi penyebab gigi abrasi.
4. Pemilihan pasta gigi yang tepat juga dapat memberi dampak yang signifikan terhadap berkurangnya rasa ngilu. Dari penelitian diketahui bahwa pasta gigi yang mengandung potassium sulfat dapat menutup tubuli dentin sehingga rangsang dari luar dapat dihambat.
3.2 Kasus IISati berusia 20 tahun berobat kepraktek drg dan telah dilakukan prawatan bedah pada
gigi depan rahang atas 6 bulan yang lalu dan pada pemeriksaan intra oral gigi yang telah dilakukan perawatan bedah regio 11 21 22 ,metode penyikatan gigi yang mana yang dianjurkan dan jelaskan cara penyikatannya.
Jawab:
Metode penyikatan gigi yang harus dilakukan pasien diatas adalah metode charter .
Metode Charter dianjurkan untuk penyikatan sementara pada daerah penyembuhan luka pasca perawatan bedah periodontal untuk mendapatkan efek message gingiva.
15
Cara menyikat gigi Charters
Bulu-bulu sikat ditempatkan 45 derajat terhadap poros setiap elemen mengarah oklusal, dan agak ditekan pada ruang aproksimal. Kemudian dibuat dibuat 3 hingga 4 gerakan bergetar, dengan sikat. Setelahnya sikat diangkat dari permukaan Gigi, kemudian dilakukan gerakan yang sama lagi 3 hingga 4 kali pada setiap area yang dapat dicapai sikat. Metode ini dimaksudkan memberi pijatan pada gingiva marginal, dan memberi ruang interproksimal. Permukaan oklusal Gigi dibersihkan dengan gerakan berputar dengan sikat yang sama/tanpa penggantian. Metode ini relatif rumit dan memakan waktu.
16
BAB IVPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan gigi sangatlah penting untuk itu sebaiknya jagalah dan rawatlah gigi anda
sebaik mungkin agar nantinya tidak menimbulkan masalah bagi anda. Sebetulnya dalam merawat
gigi sangatlah mudah hanya saja kita lalai dalam meluangkan waktu kita untuk merawatnya.
Saya saja sudah trauma akan hal ini sebaiknya bagi anda yang belum mengalami sakit gigi
rawatlah betul-betul gigi anda sejak dini.
Abrasi pada gigi terjadi karena menyikat gigi dengan arah yang salah seperti kedepan dan
kebelakang. Kemudian menggunakan gigi tiruan yang memiliki cengkeram yang dapat menekan
gigi dan menimbulkan gesekan pada saat mulut mengunyah makanan. Adapun gejala abrasi gigi
adalah gigi terasa lebih ngilu, sensitif dan tampak terkikis.
Untuk mengatasinya sebaiknya dilakukan perawatan yang intensif di dokter gigi. Ahli
gigi akan melakukan perbaikan sesuai dengan kondisi parahnya kerusakan pada gigi. Seperti
menghilangkan faktor penyebab gigi abrasi, penambalan hingga mengubah kebiasaan seseorang.
Pemilihan metode sikat gigi yang benar juga diperlukan untukmenghindari terjadinya abrasi
17
DAFTAR PUSTAKA
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/07/cara-menyikat-gigi-yang-benar/
http://www.tabloidnova.com/Nova/Tips/10-Cara-Menggosok-Gigi-Yang-Baik
http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2009/03/teknik-menyikat-gigi-yang-dianjurkan.html
http://klinikgigi-dentalcare.blogspot.com/
http://www.klikini.com/mengenal-abrasi-gigi-lebih-dekat.html/
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/231/abrasi-gigi
http://www.infosehat49.web.id/2012/01/inilah-cara-ajarkan-sikat-gigi-yang.html
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=1
18