Tugas Pendahuluan Praktikum Fisiologi

5
Tugas Pendahuluan Praktikum Fisiologi Blok Biomedik 2 1. Jelaskan proses terbentuknya urine? Jawab : Proses pembentukan urine Terdiri dari 3 tahap yaitu : 1. Filtrasi Merupakan proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di dareah glomerulus sehingga menghasilksan filtrate glomerulus atau disebut juga dengan urine primer. Filtrat glomerulus ini masih banyak mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, seperti glukosa, asam amino dan garam-garam mineral. 2. Reabsorbsi Merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat bermanfaat bagi tubuh. Terjadi di daerah tubulus kontortus proximal dan menghasilkan filtrate tubulus atau yang lebih dikenal dengan urine sekunder. Filtrat ini mengandung kadar urea yang tinggi yang dapat bersifat racun bagi tubuh. 3. Augmentasi Merupakan proses penambahan zat-zat yang sudah tidak terpakai dalam tubuh/zat sisa. Terjadi di daerah tubulus kontortus distal. Filtrate ini merupakan urine yang sesungguhnya. Dalam urine mengandung zat-zat seperti : a. Air sebanyak 95 % b. Urea, asam ureat dan ammonia c. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)

description

biomedik

Transcript of Tugas Pendahuluan Praktikum Fisiologi

Tugas Pendahuluan Praktikum FisiologiBlok Biomedik 21. Jelaskan proses terbentuknya urine?Jawab :

Proses pembentukan urine Terdiri dari 3 tahap yaitu :

1. Filtrasi

Merupakan proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di dareah glomerulus sehingga menghasilksan filtrate glomerulus atau disebut juga dengan urine primer. Filtrat glomerulus ini masih banyak mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh, seperti glukosa, asam amino dan garam-garam mineral.

2. Reabsorbsi

Merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat bermanfaat bagi tubuh. Terjadi di daerah tubulus kontortus proximal dan menghasilkan filtrate tubulus atau yang lebih dikenal dengan urine sekunder. Filtrat ini mengandung kadar urea yang tinggi yang dapat bersifat racun bagi tubuh.

3. Augmentasi

Merupakan proses penambahan zat-zat yang sudah tidak terpakai dalam tubuh/zat sisa. Terjadi di daerah tubulus kontortus distal. Filtrate ini merupakan urine yang sesungguhnya. Dalam urine mengandung zat-zat seperti :

a. Air sebanyak 95 %

b. Urea, asam ureat dan ammonia

c. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)

d. Garam mineral, terutama nacl (natrium chlorida)

e. Zat-zat yang bersifat racun seperti sisa obat dan hormone).

2. Jerlaskan tentang hormon hCG ?Jawab : hCG merupakan hormon yg disekresi oleh plasenta. hCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahaptahap permulaan kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai hCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah hCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer hCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 . hCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus hCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon hCG ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil test positif3. Sebutkan indikator indikator pemeriksaan urine rutin serta nilai hormonalnya masking-masing?Jawab :

Pada dasarnya pemeriksaan kimia urine dapat dilakukan denhgan hasil cepat,tepat,spesifik,dan sensitif yaitu memakai reagens pita.untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimum aktifitas reangens harus di pertahankan,penggunaannya harus mengikut petunjuk dengan tepat, baik mengenai cara penyimpanan,pemakaian reangens pita dan bahan pemeriksaan.Cara pemeriksaan urine yaitu urine di kumpulkan dalam penampung yang bersih dan pemeriksaan baik segera di lakukan bila pemeriksaan harus di tunda selama lebih satu jam sebaiknya urine tersebut di simpan dulu dalam lemari es,dan apabila dilakukan pemeriksaan,suhu urine di sesuaikan dulu dengan suhu kamar.Pemeriksaan pada warna urine mempunyai makna,katrena kadang-kadang dapat menunjukan kelainan klinik.warna urine d nyatan dengan tidak berwarna kuning muda,kuning tua,kuning bercampur merah,merah,coklat,hijau,putih susu dan sebagainya.Warna normal urine berkisar antara kuning muda dan kuning tua di sebabkan oleh beberapa zat warna seperti urochrom,urobilin dan porphyrin4. Jelaskan prosedur pemeriksaan hb sahli dan interpretasinya?Jawab : Pada cara ini,hemoglobin terlebih dahulu diubah menjadi hematin asam.Kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan atau permanen pada alat hemameter.Prosedur pemeriksaan:

1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer.2. Isap darah kapiler atau oksalat dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0.02 ml.3. Hapus darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.4. Catat waktunya dan segera alirkan darah dari pipet ke dasar tabung pengenceran yang berisi HCl itu. Hati-hati jangan sampai ada gelembung udara.5. Angkat pipet itu sedikit, lalu isap HCl yang jernih ke dalam pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih tertinggal di dalam pipet.6. Campur isi tabung supaya darah dan asam bersenyawa. Warna campuran menjadi coklat tua.7. Tambahkan air (aquadest) setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang pengaduk yang tersedia. Persamaan warna campuran dan batang standar harus dicapai dalam waktu 5 menit setelah darah dan HCl dicampur dalam alat Sahli-Hallige (3 menit dalam alat Sahli-Erka). Pada usaha mempersamakan warna hendaknya tabung diputar sedemikian rupa sehingga garis bagi tidak terlihat.8. Baca kadar Hemoglobin dalam gram/100 ml darah.5. Jelaskan prosedur kerja peristaltik usus dan interpretasinya?Jawab :

Prosedur Pemeriksaan Usus

Pemeriksaan ini untuk memperkirakan gerakan usus.Bunyi usus akan tidak teratur seperti orang berkumur dengan frekuensi 5-35 kali/menit.Normal bila tidak terdengar bunyi vaskular disekitar aorta, ginjal femoral

a. Persiapan alat

1. Stetoskop

2. Persiapan pasien

b. Cara pemeriksaan

1. Mintalah pasiewn berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi. Letskkan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala

2. Letakkan kepala stetoskop sisi diapragma yang telah dihangatkan didaerah kuadran kiri bawah. Bila mungkin diperlukan 5 menit terus menerus untuk mendengar ada tidaknya bising usus

3. Dengarlah bising usus apakh normal, hiperaktif, hipoaktif tidak ada bising usus dan perhatikan frekuensinya

4. Bila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan sistematis dan dengarkan tiap kudran abdomen

5. Kemudian gunakan sisi belt stetoskop untuk mendengarkan bunyi desiran dibagian epigasrik dan pada tiap kuadran diatas arteri aortik, ginjal, iliaka, femoral dan aorta torakal

Pada orang kurus mungkin dapat terlihat gerakan peristaltik usus/denyutan nadi aorta

6. Catat frekuensi usus hiperaktik,hypoaktif atau tidak ada bunyi bising usus pada kartu status

6. Penyakit apa saja yang dalam mendiagnosanya membutuhkan pemeriksaan urine rutin ?Diabetes melitus, gagal ginjal dan sindrom nefrotik