TUGAS JIWA BU RUTI.docx
-
Upload
yunittamuassassari -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
Transcript of TUGAS JIWA BU RUTI.docx
TUGAS KEPERAWATAN JIWA
KASUS “ISOLASI SOSIAL”
Dosen Pengampu : Ns. Ruti Wiyati, M.Kep
Disusun oleh :
RENDI FARIDAWATI
P17420213111
Tingkat 2C
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2015
ISOLASI SOSIAL
KASUS
Seorang pasien Nn. S masuk RSJ Magelang pada 14 Maret 2015 pada jam 10.00
WIB. Nn.S di bawa ke RSJ oleh keluarganya karena selama 30 hari sebelum masuk
rumah sakit pasien sering berbicara sendiri, bingung, tidak mau makan, kadang
marah dan berteriak, karena kondisi tersebut, ibu pasien membawanya ke RSJ
Magelang. Nn. S pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan di rawat di
RSUD Banyumas sebanyak 3 kali, pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena
Nn. S tidak minum obat secara teratur karena jarang ke rumah sakit untuk
mendapatkan obat. Pasien juga pernah mengalami kegagalan yaitu diberhentikan
kerja tanpa mengetaui penyebabnya. Setelah ibunya mengalami kecelakaan setelah
berbelanja di pasar, ia semakin bingung dan sering menyendiri, merasa bersalah
dengan kejadian tersebut, dan tidak mau makan.
PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama pengkaji :Rendi Faridawati
Tanggal pengkajian :14 Maret 2015
Tempat pengkajian :Ruang Srikandi
B. Identitas Klien
Nama : Nn. S
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Tgl masuk : 14 Maret 2015
Identitas penanggungjawab :
Nama : Ny. M
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : perempuan
C. Alasan masuk/faktor presipitasi
Selama 30 hari sebelum masuk rumah sakit pasien sering berbicara sendiri,
bingung, tidak mau makan, kadang marah-marah dan berteriak
D. Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
( v ) Ya ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya :
( ) Berhasil ( v ) kurang berhasil ( ) Tidak berhasil
Jelaskan: pengobatan kurang berhasil karena tidak minum obat secara teratur
karena jarang kontrol ke rumah sakit untuk mendapatkan obat, hal ini
disebabkan keluarga tidak mampu membayar obat sejak 3 bulan yang lalu
3. Trauma :
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan
dalam keluarga
- - - -
5. Tindakan
kriminal
- - - -
Jelaskan: -
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada ( v ) Tidak, Jika ada :
Hubungan keluarga : -
Gejala : -
Riwayat pengobatan : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
ibunya mengalami kecelakaan, sehingga semakin bingung karena merasa
bersalah
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :
TD = 120/80 mmHg S=36°C HR= 80 kali/menit RR=19 kali/menit
2. Ukur :
BB= 51,3 kg TB = 157 cm
3. Keluhan fisik
-
F. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan : pasien anak pertama dari dua bersaudara, ibunya anak pertama dari
tiga bersaudara. Pasien tinggal serumah dengan nenek, ibu dan saudara
perempuan(adik). Tidak ada faktor keturunan gangguan jiwa dari silsilah
keluarga
Konsepsi diri :
a) Citra tubuh : menyukai bagian tubuhnya
b) Identitas : sebagai perempuan yang memiliki adik dan tidak
memiliki ayah
c) Peran : membantu ibunya di rumah karena tidak bekerja
d) Ideal diri : ingin segera pulang supaya dapat bekerja
e) Harga diri : merasa tidak berguna, merasa malu karena tidak
memiliki penghasilan
2. Hubungan sosial
a) Orang yang berarti : ibunya
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : jarang mengikuti
karang taruna,karena malas untuk bertemu orang lain
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pendiam dan suka
menyendiri, di rumah sakit tidak memiliki teman dekat, lebih sering
tiduran dan jarang mengobrol dengan orang lain
3. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : beragama Islam
b) Kegiatan ibadah : jarang menjalankan sholat
G. Status Mental
1. Penampilan
(v ) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : cara berpenampilan klien tidak rapi, baju terlalu longgar
2. Pembicaraan
( ) Cepat (v) Apatis ( ) Keras ( ) Lambat
( ) Gagap ( ) Membisu ( ) Inkoherensi
( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : klien sering menghindar bila di ajak ngobrol, menjawab pertanyaan
dengan singkat dan tidak memulai pembicaraan
3. Saat Aktivitas motorik
(v ) Lesu ( ) Tik ( ) Tegang ( ) Grimasem
( ) Gelisah ( ) Tremor ( ) Agitasi ( ) Kompulsif
Jelaskan : klien terlihat sering berdiam diri, sering tidur
4. Alam Perasaan
( v ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir ( )Gembira
berlebihan
Jelaskan : klien merasa sedih karena berpisah dengan keluarga, pasien sering
menangis
5. Afek
( v) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : tidak ada perubahan roman muka saat di beri stimulus
6. Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan (v) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga
Jelaskan : selalu menunduk ketika di ajak berbicara
7. Persepsi Halusinasi/ilusi
( ) Pendengar ( ) Penglihat ( ) Perabaan ( ) Pengecap ( ) Penghidu
Jelaskan: -
8. Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Depersonalisasi ( ) Phobia
( ) Hipokondria ( v) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Ninilistik ( ) Somatik ( ) Sisip pikir
( ) Kebesaran ( ) Siar pikir ( ) Curiga ( ) Kontrol pikir
Jelaskan : -
9. Proses pikir
( ) Sirkumtansial ( v) Flight of idea ( ) Tangensial
( ) Blocking ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Pengulangan pembicaraan persevasi
Jelaskan : pembahasan meloncat ke topik lainnya
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat
Jelaskan : sadar penuh
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan : tidak ada gangguan daya ingat
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pasien dapat berhitung sederhana, tidak mudah beralih
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : pasien mampu memilih kegiatan yang ditawarkan perawat
14. Daya tilik diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien mengatakan dulu pernah bekerja di PT, namun sekarang
sudah tidak bekerja lagi
H. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( v) Makanan ( ) Keamanan ( ) Perawatan kesehatan ( )
Pakaian
( ) Transportasi( ) Tempat tinggal ( ) Uang
Jelaskan : pasien hanya sedikit makan
2. Kegiatan hidup sehari-hari
- Perawatan diri BT RM
( ) Mandi .............................
(v ) Kebersihan .............................
( ) Makan .............................
( ) BAK/BAB .............................
( ) Ganti pakaian .............................
Jelaskan : keramas seminggu sekali, rambut berbau apek, kotor, sering
menggaruk karena gatal
- Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda? ( ) Ya ( v ) Tidak
Frekuensi makan sehari : 3x
Frekuensi kedapan sehari :
Nafsu makan : ( ) Meningkat ( ) Menurun ( ) Berlebihan ( v )
Sedikit2
Berat badan : ( ) Meningkat ( ) Menurun
Jelaskan : terlihat hanya makan sedikit, tidak menghabiskan seluruh
makannya dan membuang sisa makanan
- Tidur
Apakah ada masalah tidur?
Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
Apakah ada kebiasaan tidur siang?
Lama tidur siang :-
Apakah yang menolong tidur?
Tidur malam jam :20.00-04.00
Jelaskan :biasanya terbangun dimalam hari untuk buang air kecil dan
jarang tidur siang
3. Penggunaan obat
( v ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: bantuan mengingatkan minum obat
4. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan : ya/tidak
Sistem pendukung : ya/tidak
5. Aktivitas didalam rumah
Mempersiapkan makanan : ya
Menjaga kerapian rumah : Tidak
Mencuci pakaian : Tidak.
Jelaskan : klien membantu neneknya memasak
6. Aktivitas diluar rumah
( v) Belanja
( ) Transportasi
( ) Lain-lain :
Jelaskan: klien membantu berbelanja ke pasar, tidak pernah mengikuti
kegiatan seperti karang taruna
I. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih
( ) Tehnik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( v ) Menghindar
( ) Olah raga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya : ( ) Lainnya : pendiam, hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain
J. Masalah Psikososial dan Lingkungan
o Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga : pada saat ibunya masih
hidup, ibunya mendukung dan membantu klien untuk BAB/BAK dikamar
o Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien jarang mengikuti kegiatan
yang berada di lingkungan sekitar, seperti karang taruna, tidak memiliki
teman dekat
o Masalah dengan pendidikan : -
o Masalah dengan pekerjaan : malu tidak memiliki pekerjaan
o Masalah dengan perumahan : -
o Masalah dengan ekonomi : ekonomi yang dirasa kurang
o Masalah dengan pelayanan kesehatan : -
o Masalah dengan lainnya
PERENCANAAN
Isolasi sosial : menarik diri
TUM : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya.Setelah 3x pertemuan klien dapat mengungkapkan perasaannya dan keadaannya saat ini secara verbal.Intervensi :
Bina hubungan saling percaya :1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.2. Perkenalkan diri dengan sopan.3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien.4. Jelaskan tujuan pertemuan / interaksi.5. Jujur dan menepati janji.6. Pertahankan kontak mata, tunjukkan rasa empati dan
dorong serta berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
TUK 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.Setelah 1 kali pertemuan, klien dapat menyebutkan/ alasan menarik diri pada dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan.Intervensi :
1. Kaji pengetahuan klien tentang menarik diri.2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaan penyebab menarik diri.3. Diskusikan dengan klien tentang perilaku menarik
dirinya.4. Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkannya.
TUK 3 : Klien dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain.
Klien dapat menyebutkan 2 dari 3 manfaat berhubungan dengan orang lain, mendapat teman, dan membantu pemecahan masalah. Intervensi :
1. Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
2. Dorong klien untuk menyebutkan kembali manfaat berhubungna orang lain.
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain.
TUK 4 : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahapKlien dapat menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain, misalnya :
- membalas sapaan perawat.- menatap mata.- mau berinteraksi.
Intervensi :
1. Dorong klien untuk menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.
2. Libatkan klien dalam kegiatan TAK dan ADL ruangan.3. Reinforcement positif atas keberhasilan yang telah
dicapai klien
SP (STRATEGI PELAKSANAAN)
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien
berkenalan
Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi mba!” Perkenalkan nama saya Rendi Farida, biasa di panggil
rendi, saya mahasiswa poltekkes semarang prodi keperawatan purwokerto. Saya
hari ini dinas dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama mba siapa? Senang di panggil
apa?
b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ?”
c. Kontrak- Topik “ Senang ya bisa berkenalan dengan mba hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar mba dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain? -Waktu“ berapa lama mba punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?- Tempat“ di mana mba mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”- Tujuan
“Agar mba dengan saya dapat saling mengenal sekaligus mba dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.”
Fase kerja“Mba”, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan mba siapa? Menurut mba apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau mba tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu mba punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang saya akan mengajarkan mba berkenalan. Bagus... mba dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi.. bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
Fase Terminasia. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?”2. Evaluasi Objektif“coba mba ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?”
b. Tindak Lanjut“tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap mba dapat mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!“
c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?-Waktu“berapa lama mba punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”- Tempat“ di mana mba mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?...
SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama-seorang perawat)
Fase Orientasi a. Salam Terapeutik“ Selamat Pagi mba!” masih ingat dengan saya? Benar mba! saya suster Rendi
b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin saya ajarkan?”
c. Kontrak- Topik “ sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara berkenalan dengan satu orang” -Waktu“ sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut mba?- Tempat“kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras depan... apakah mba setuju?”- Tujuan“Agar mba dengan orang lain dapat saling kenal”
Fase kerja“sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba mba perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... mba dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan satu orang yang mba belum kenal!! Bagus... mba dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang saya ajarkan.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
Fase Terminasia. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?Siapa nama orang yang mba ajak berkenalan tadi?”2. Evaluasi Objektif“klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 1 orang”
b. Tindak Lanjut“mba saat saya tidak ada mba dapat melakukan hal seperti yang mba lakukan tadi dengan orang yang belum mba kenal... kemudian mba ingat nama yang pernah mba ajak kenalan atau bisa mba catat di buku saat berkenalan.”
c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan melakukan interaksi/ berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih?-W aktu“berapa lama mba punya waktu untuk interaksi dengan orang lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?”- Tempat“ di mana mba bisa melakukannya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini lagi?... selamat siang mba”
SP 3 Pasien : Melatih pasien berinteraksi bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang pasien)
Fase Orentasi a. Salam Terapeutik“ Selamat Pagi mba!” masih ingat dengan saya? Benar mba
b. Validasi“ Bagaimana perasaan mba hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin mba lakukan?”
c. Kontrak- Topik “ sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini mba akan melakukan interaksi dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak mba kenal atau orang baru...” -Waktu“ sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut mba?- Tempat“kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras... apakah mba setuju?”- Tujuan“Agar mba dengan orang lain dapat saling kenal dan mempunyai teman yang banyak”
Fase kerja“sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba mba perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... mba dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan orang lain yang mba tidak kenal sebanyak 2 orang atau lebih!! Bagus... mba dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
Fase Terminasia. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?Siapa-siapa saja nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?”2. Evaluasi Objektif“klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 3 orang”
b. Tindak Lanjut“nah.. saat saya tidak ada, mba dapat melakukannya hal seperti yang mba lakukan tadi dengan orang yang baru mba kenal... kemudian mba ingat nama yang pernah mba ajak kenalan atau bisa mba catat di buku saat berkenalan.”
c. Kontrak yang akan datang- Topik “baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita pelajari dari kemarin ya mba.. apakah mba bersedia?-Waktu“berapa lama mba mau melakukannya? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?”- Tempat“ di mana mba bisa melakukannya besok? Baiklah kita melakukannya di sini saja....selamat siang mba”
SP 1 Keluarga : memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah
isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi
sosial
Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi Bu!” Perkenalkan nama saya Rendi farida, biasa di panggil rendi,
saya mahasiswa poltekkes semarang prodi keperawatan purwokerto. Saya dinas pagi
dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama ibu siapa? Senang di panggil apa?
b. Validasi“ Bagaimana perasaan ibu hari ini ?”Bagaimana keadaan anak ibu sekarang?
c. Kontrak- Topik “bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk tentang masalah anak ibu dan cara perawatannya? -Waktu“ berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?- Tempat“ di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”- Tujuan“Agar ibu dapat mengetahui masalah anak ibu dan cara perawatannya
Fase kerja“Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat Nn. S? Apa yang sudah dilakukan ?“Masalah yang dialami oleh anak S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain.“Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk”
“Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain“Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada“Untuk menghadapi keadaan yang demikian , keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Syang caranya adalah bersikap peduli dengan S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada S untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.Selanjutnya jangan biarkan S sendiri. Buat rencana jadwal bercakap-cakap dengan S. “Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”“Begini contoh komunikasinya, ibu : S, ibu lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain, perbincangannya juga lumayan lama. Ibu senang sekali melihat perkembanganmu. Coba kamu berbincang-bincang dengan saudara yang lain.Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat, kalau di rumah sakit biasanya sholat dimana ? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga. Bagaimana kamu mau coba nak ?Nah coba ibu peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan”“bagus bu, ibu telah memperagakan dengan baik”“sampai sini ada yang ditanyakan ?
Fase Terminasia. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tadi?”
2. Evaluasi Objektif
“coba ibu ulangi kembali apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda
orang yang mengalami isolasi sosial?”coba sebutkan kembali cara-cara merawat
anak ibu yang mengalami isolasi sosial. bagus sekali bu,
b. Tindak Lanjut
nanti kalau bertemu dengan S di praktekkan ya bu,
c. Kontrak yang akan datang
- Topik
“baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan mempraktekkan
pada anak ibu
-Waktu
“berapa lama ibu punya waktu untuk mempraktekkan besok? Bagaimana kalau 15
menit saja?”
- Tempat
“ di mana ibu mau mempraktekkan besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita
melakukannya di teras depan saja?...