tugas bu siti

26
Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode yang menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan,kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan. THE LECTURE RESUME - Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik- baiknya. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah. Perusahaan asuransi enggan menerima penutupan perlindungan risiko perusahaan, karena ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko harta yang hendak diasuransikan itu. Walaupun sesuatu perusahaan telah mengasuransikan risikonya, namun tidak berarti perusahaan itu sudah terlindung sepenuhnya. Perusahaan asuransi hanya menanggung sebagian risiko yang ada. Malah sebagian besar dari risiko perusahaan, harus dihadapi sendiri dan tidak bisa dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menetukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya. Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Dalam Perusahaan Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.

Transcript of tugas bu siti

Page 1: tugas bu siti

Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode yang menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan,kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.

THE LECTURE RESUME - Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah. Perusahaan asuransi enggan menerima penutupan perlindungan risiko perusahaan, karena ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko harta yang hendak diasuransikan itu.

Walaupun sesuatu perusahaan telah mengasuransikan risikonya, namun tidak berarti perusahaan itu sudah terlindung sepenuhnya. Perusahaan asuransi hanya menanggung sebagian risiko yang ada. Malah sebagian besar dari risiko perusahaan, harus dihadapi sendiri dan tidak bisa dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menetukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya.

Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Dalam Perusahaan

Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.

1. Hubungan Dengan Fungsi AkuntingBagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:

a. Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.

b. Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan megukur exposure kerugian terhadap harta.

c. Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.

2. Hubungan Dengan Fungsi KeuanganBagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko.

Pertama, manajer risiko biasanya bawahan Direktur Keuangan. Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow.

Karena menurun profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam program manajemen risiko.

Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan itu.

Page 2: tugas bu siti

Hubungan Dengan MarketingKegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.Hubungan Dengan Bagian ProduksiKegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau memberikan service, pekerja sering kali diekspos pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau service yang dijualnya mungkin juga bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari pihak ketiga.Hubungan Dengan Engineering dan MaintenanceBagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugianHubungan Dengan Bagian PersonaliaBagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada program (penenggungan risiko).

Pengertian Tentang Risiko

Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang badan teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita menemukan banyak kontradiksi dalam pengertian tentang konsep risiko.

Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke salah satu dari dua arah.artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita katakan risiko itu spekulaatif. Risiko adalah kemungkinan kerugian tetapi bila disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung, maka risiko itu dinamakan risiko spekulatif. Contohnya: judi menimbulkan kemungkinan-kemungkinan ini, mereka berjudi mungkin menang atau kalah.

Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu yang hanya ada kemungkinan kerugian. Seorang pemilik rumah terbuka terhadap kemungkinan kerugian. Risiko ini hanyalah

Page 3: tugas bu siti

mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Risiko ini disebut risiko murni.

Apakah suatu risiko itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko spekulatif biasanya tidak dapat diasuransikan. Hanya risiko murni yang dapat diasuransikan.

Sumber Risiko

Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

1. Risiko SosialSumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.

2. Risiko FisikAda banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain:

Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta.

Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.

Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakan harta, membunuh atau mencederai orang.

Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.

3. Risiko EkonomiBanyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.

Jenis-jenis Risiko yang Ditangani Manajer Risiko

Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni tertentu, misalnya perusahaan ini baru saja mengambil alih pabrik baru, karena itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.

Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko dapat dikategorikan atas:

Page 4: tugas bu siti

1. kerugian terhadap harta.2. tanggung jawab terhadap pihak lain.3. kerugian personil.

Mengidentifikasikan Risiko

Sebelum memanajemeni risiko, maka harus dapat diketahui adanya risiko itu, berarti membangun pengertian tentang sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap aktivitas perusahaan. Dalam keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko tersebut secara tidak sadar.

Pengidentifikasian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang perusahaan. Untuk itu diperlukan:

Pertama: Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan

Kedua: untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menetukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.

Manajer risiko seharusnya menjalankan sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada jasa agen asuransi, broker, atau konsultan.

Klasifikasi Kerugian

Salah satu alternatif system pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist adalah sebagai berikut:

A. Kerugian Hak Milik (Property losses) Kerugian langssung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau

reparasi atau kehilangan harta. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung

yang rusak akibat kerugian langsung Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang

disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.B. Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain (Liability Losses)

Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.C. Kerugian Personaia (Personnel Losses)

Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.

Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.

Risk Analysis Questionnaire

Page 5: tugas bu siti

Analisis ini menjuruskan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat informasi ini, menajer risiko akan mempertimbangkan semua sumber informasi yang digunakan dalam metode-metode lainnya. Bedanya adalah bahwa pertanyaan dalam questionnaire itu menjuruskan penyelidikan itu.

Metode Laporan Keuangan

Dengan menganalisis neraca, laporan laba rugi dan catatan lain yang menyokongnya, manajer risiko bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenan dengan harta, utang, dan personalia perusahaan. Dengan menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan keuangan dan anggaran, maka manajer akan dapat menemukan risiko yang akan dihadapi, sebab transaksi bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik. Maka berdasarkan metode ini setiap perkiraan (account) dipelajari secara mendalam mengenai kerugian potensial yang bisa diciptakan oleh account itu.

Inspeksi

Dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai, dan seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak dan menyakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin tidak pernah ditemukan dlam laporan tertentu.

Oleh karena itu inspeksi langsung ke obyek ini merupakan suatu keharusan.

Interaksi Dengan Bagian Lain

Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasikan risiko terutama tergantung pada kerjasama yang erat dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara konstan menjadi awas terhadap risiko yang dihadapi.

Interaksi ini meliputi:

1. untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu bagian mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer risiko sering mengunjungi manajernya serta dapat mengadakan Tanya jawab langsung dengan pegawai.

2. laporan lisan atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu, baik tas inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up to date mengenai perkembangan yang relevan.

Analisis Lingkungan

Lingkungan yang relevan adalah

1. langganan

Page 6: tugas bu siti

2. pemasok3. saingan4. Undang-undang dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Dalam menganalisis masing-masing komponen pertimbangan yang penting adalah:

1. sifat hubungannya2. keanekaannya3. kestabilannya.

Sebagai contoh, apakah produk didistribusikan langsung kepada suatu grup pembeli ataukah secara tidak langsung, melalui grosir, pengecer, dan kepada orang banyak? Apakah langganan itu keluarga, perusahaan, ataukah pemerintah? Manakah servis yang penting, pemasok tunggal atau pemasok majemuk?Kontrak apakah yang telah dibuat pemasok? Apakah persaingan memerlukan kampanye melalui iklan dan berkemungkinan membangkitkan klaim terhdap produk yang tidak memenuhi syarat? Kewajiban apakah yang paling penting dibebankan oleh pemerintah, konsumen, asosiasi, dan sebagainya.

Penggunaan Pihak Luar untuk Mengidentifikasikan Risiko

Manajer risiko boleh percaya pada agen asuransi, broker, atau konsultan menajemen risiko untuk melakukan pekerjaan yang terinci mengidentifikasikan risiko. Akan tetapi mempercayai saja sepenuhnya pihak luar untuk pengidentifikasikan risiko pada suatu ketika bisa mengandung kelemahan. Pertama, walaupun banyak dari agen asuransi dan broker lebih baik dan lebih berpengalaman menemukan risikko pada berbagai perusahaan. Kedua, disebabkan oleh waktu dan energi yang dikerahkan dalam mempersiapkan survei menyelurh, terutama bagi perusahaan besar

Tetapi kelemahan inisudah berangsur hilang,karena makin banyak konsultan manajeman risiko yang berpraktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang bersangkutan, dan tidak ada hubungannya dengan dengan perusahaan asuransi yang ingin memasarkan asuransinya.

Pembahasan

Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur risiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar untuk itu

Pengendalian resiko (risk control) Pembiayaan risiko (risk financing) Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut : Menghindari risiko Mengendalikan kerugian Pemisahan Kombinasi atau pooling

Page 7: tugas bu siti

Pemindahan risiko Pembiayaan risiko (risk financing) meliputi : Pemindahan risiko Menaggung risiko

Masing-masing peralatan itu dapat dan biasanya sebaliknya dipergunakan dalam kombinasi dengan satu atau lebih peralatan tersebut

Menghindari Risiko

Salah satu cara menghindari risiko murni adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :

1. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya unutk sementara

2. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi menhindari risiko berarti juga menghilangkan risko itu

Beberapa karakteristik penghindaran risiko yang seharusnya diperhatikan :

Pertama : boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko yang dihadapi, maka makin besar ketidakmungkinan menghindardinya. Misalnya kalau ingin menhindari semua risiko tanggung jawab, maka semua kegiatan perlu dihentikan.

Kedua : faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan suatu harta, mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suatu kegiatan, akan hilang, jika dilaksanakan penghindaran risiko.

Ketiga : makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta risiko yang baru.

Pemisahan Risiko

Yang dimaksud dengan pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan kerugian yang akan dialami.

Kombinasi

Kombinasi atau pooling menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan atau kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan. Salah satu cara perusahaan megkombinasikan risiko adalah dengan perkembangan internal.

Pemindahan Risiko

Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara:

Page 8: tugas bu siti

Pertama : harta milik atau kegiatan ang menghadapi risiko dapata dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak.

Kedua : Risiko itu sendiri yang dipindahkan Ketiga : Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss exposure unutk tranferee.

Pembatalan perjanjian itu oleh transferee dapat dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer

Pembelanjaan Risiko (Risk Financing)

Pembelanjaan (pembiayaan) yang behubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian. Cara ini terdiri atas:

1. Risk Financing Transfer (memindahkan risiko dengan pembiayaan).2. Risk Retention (risiko ditangani oleh perusahaan yang bersankutan).

Risk Financing Transfer

Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan pengerahan dana karena dijalankan dengan:

1. Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.2. memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud menghilangkan atau

mengurangi tanggung jawab tranferor terhadap kerugian yang bersangkutan.3. Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.

Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari dana eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu nanti sungguh terjadi. Risk financing tranfer dapat dilakukan dengan cara

1. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.2. Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (nonisurance

transfer)

Menanggung Sendiri Risiko (Risk Retention)

Metode yang paling umum penangan risiko ialah penanggungan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan (unplanned retention) bisa bersifat aktif atau direncanakan (planned retention). Dikatakan pasif atau tidak terencana, bila manajer risiko tidak memperhatikan tentang adanya eksposure dan karena itu tidak melakuka usaha apa pun untuk menanganinya. Sedikit sekali perusahaan yang telah mengidentifikasikan semua exposure terhadap kerugian harta benda, kerugian tanggung-gugat dan kerugian personil. Sebagai akibatnya, penanggungan risiko yang tidak terencana ini, merupakan hal yang umum dijumpai bahkan tak terelakan.

Page 9: tugas bu siti

Alasan Perusahaan Melakukan Retention

Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melakukan retention dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori tersebut :

1. Keharusan, karena tidak tersedia alternatif lain.2. Biaya.3. Kerugian-harapan.4. Opportunity Cost.5. Kualitas pertanggungan6. Pajak

Manfaat dan Biaya Asuransi

Idemnification. Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi mereka yang menderita kerugian tak diharapkan. Mereka-mereka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus dibayar pemerintah berkurang.

Mengurangi ketidakpastian (Reduction of Uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang nyata dari asuransi muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu dapat :

1. menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual

2. mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.

Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tertanggung dan bagi masyarakat. Pertama, melalui hapusnya ketidakpastian yang berhubungan dengan risiko yang dipertanggungkan, asuransi melenyapkan ketegangan mental dan fisik yang diakibatkan oleh kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan risiko itu. Kedua, karena asuransi mengurangi risiko individu dan risiko social, ia juga mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya ketidakpastian, juga akan mendorong akumulasi modal baru, karena investor potensial berkurang keragu-raguannya, periode perencanaannya diperpanjang, kredit umumnya lebih diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun.

Perusahaan Asuransi Sebagai Sumber Dana Untuk Investasi

Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dapat mengerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain di luar asuransi, tidak hanya karena risiko yang kecil tetapi juga karena adanya suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang tersedia selalu melebihi cadangan pembayaran klaim..

Page 10: tugas bu siti

Rinkasan manfaat

Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah :

1. Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.2. mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut

dan kekhawatiran;3. menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan stuktur harga yang optimum;4. menyediakan dana untuk investasi;5. memperbaiki posisi persaiangan perusahaan kecil. Sebagai tambahan perusahaan asuransi

dalam praktek berperan pula dalam aktivitas penting pengendalian kerugian.

Suatu Pendekatan Kualitatif Dalam Pemilihan Metode Penanganan Risiko

Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap masalah yang mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan maupun yang berhubungan dengan faktor manusia, maka seringkali manajer resiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu abgian saja dari total program manajemen risskonya. Malahan secara periodik, manajemen risiko harus memperluas peninjauannya. Peninjauan ini bisa dilakukan sendiri bisa dengan bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain dari bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain, dari manajemen resiko pendekatan cara sistem mendorong perusahaan unutk mempertimbangkan secara serentak aspek-aspek operasi manajemenasuransi hendaknya mengikuti cara itu. Alasan mengapa harus dilakukan peninjauan filosofi total risiko dan prosedurnya adalah perlunya untuk membangun kebijaksanaan manajemen risiko yang sejalan dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui hubungan timbal balik antara berbagai bidang dan berbagai keputusan bidang resiko.

Pendaftaran Sementara

Dalam langkah pertama, manajer resiko harus menetapkan kombinasi penutupan asuransi yang dapat memberikan perlindungan terbaik terhahdap resikoyang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya ialah untuk mengadakan perlindungan yang paling lengkap dengan biaya yang paling murah.

Membuat Daftar Yang Telah Diperbaiki

Setelah daftar sementara itu lengkap, manajer resiko lalu meninjau kontrak-kontrak dalam masing-masing golongan. Sebagai contoh kontrak-kontrak yang dikeluarkan dari golongan yang esensial mungkin meliputi perlindungan terhadap

1. Kerugian yang bisa dipindahkan kepada pihak laindengan biaya yang lebih murah dari premi asuransi

2. Kerugian yang bisa dicegah atau dikurangi sedemikian rupa sehingga tidak lagi merupakan kerugian yang parah

Page 11: tugas bu siti

3. Kerugian yang terjadi demikian seringnya sehingga kerugian itu dapat diperkirakan dengan seksama.

Pendekatan Kuantitatif Dalam Proses Pemilihan Metode Penanganan Risiko

Penerapan pendekatan ini agak terbatas, disebabkan oleh beberapa hambatan sebagai berikut :

1. Data yang diperlukan tidak ada atau tidak mencukupi2. Kemungkinan kurangnya pengalaman penggunaan cara ini

Walaupun adanya keterbatasan tersebut, pendekatan ini sangat bermanfaat dalam menetapkan sesuatu keputusan manajemen yang penting.

Pengaruh Kecemasan Dalam Menetapkan Keputusan

Kecemasan tentang kemungkinan terjadinya kerugian belum diperhitungkn secara biaya. Nilai kecemasan tentu saja itu merupakan faktor yang sangat subyektif.

Tujuan manajemen risiko akan mempengaruhi faktor kecemasan tersebut sebab :

1. Tujuan manajemen risiko menentukan seberapa besar pentingnya faktor kecemasan itu seharusnya ditempatkan pada kerugian potensial.

2. Tujuan manajemen risiko mencerminkan sikap perusahaan yang bersangkutan rehadap risiko

Metode Kecemasan

Dengan metode kecemasan, manajer risiko memilih keputusan dalam waktu yang lama (long run) akan menghasilkan kerugian rata-rata pertahun yang paling rendah. Termasuk di dalam kerugian tersebut adalah suatu nilai yang dibebankan untuk menanggung kecemasan sebab dengan fluktuasi kerugian lebih dari tahun ke tahun.

Exposure Kerugian terhadap Pendapatan

Kerugian harta yang sifatnya langsung dan tidak langsung, yang dibicarakan disini pada dasarnya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi ketika hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja. Kerugian tak langsung itu tidak terbatas sampai kerugian harta saja, tetapi termasuk kerugian-kerugian tak lanngsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian atau perbaikan. Peursahaan mungkin mengalami menurunnya pendapatan jika harta yang rusak itu mengganggu produksi dan kegiatan lain, seluruhnya maupun sebagai akibatnya antara lain :

1. Menurunnya pendapatan atau2. Meningkatnya biaya-biaya

Manajer risiko juga menemukan suatu hal yang lebih sulit unutk mengukur kerugian potensial dan exposure terhadap pendapatan bersih karena banyak variable yang tersangkut. Bab

Page 12: tugas bu siti

inimenggambarkan eksposure pendapatan yang utama dan kerugian potensialnya. Beberapa kejadian utama yang menurunkan pendapatan sebagai akibat dari kerugian kebetulan yang terjadi terhadap hak milik termasuk :

1. Kerugian sewa2. Terganggunya kegiatan perusahaan3. Terganggunya operasi perusahaan pemasok atau pemakai4. Berkurangnya laba pada barang jadi5. Pengumpulan piutang mengecil

Kerugian Sewa

Seandainya bangunan secara tidak sengaja rusak atau hancur, dan apabila perjanjian menyebutkan bahwa penyewa tidak bertanggung jawab untuk membayar sewa selam periode hak milik tersebut tidak dapat dipergunakan, maka si pemilik menderita rugi sewa, dikurangi beberapa biaya selama masa untuk memperbaiki gedung itu sampai semula.

Terganggunya Kegiatan Perusahaan

Karena harta dirusak atau dirubuhkan, perusahaan atau organisasi lain mungkin akan menutup atau mengurangi kegiatan. Kerugian karena terganggunya sperti itu meliputi :

Laba bersih perusahaan yang akan diperoleh jika perusahaan tidak terganggu Pengeluaran (biaya) yang tetap yang haus dibayar, seperti gaji pegawai, penyusutan,

premi asuransi dan sebagainya.

Kerugian Netto atas laba akan tergantung atas :

Keadaan perekonomian. Keadaan umum perusahaan-perusahaan dalam kelompok industri itu. Keadaan perusahaan itu sendiri.

Terganggunya Kesatuan Perusahaan

Beberapa perusahaan hanya terganggu pada satu pemasok untuk penyelidikan tenaga, bahan atau peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan pemasok tunggal, akan menyebabkan terganggunya pula kegiatan produksi dan penjualan perusahaan

Kerugian atas Pendapatan yang Berkenaan Dengan Barang Jadi

Sepeti yang diuraikan di atas, kegiatan perusahaan pabrik dianggap terganggu jika proses produksi, dan penjualan terganggu. Karenanya jika barang jadi rusak atau terpaksa dimusnahkan maka pengusaha pabrik akan mengalami kerugian terhadap pendapatan, karena tidak bisa dijualnya barang jadi itu semestinya.

Pengumpulan Piutang yang Semakin Mengecil

Page 13: tugas bu siti

Seandainya catatan piutang suatu perusahaan rusak atau hilang, hal ini bisa menyebabkan kesulitan yang semakin besar terhadap pengumpulan piutang dari langganan. Semakin besar jumlah langganan dan rata-rata semakin piutang semakin kecil, maka kesulitan yang lebih besar akan terjadi.

Diambil dari berbagai sumber, salah satunya: http://manajemen-unnes.blogspot.com/2008/04/manajemen-" RESIKO ".html

Tag: ahmadabdulhaq, manajemen risiko, bahan kuliahSebelumnya: Buku Manajemen Pemasaran JasaSelanjutnya : Soal Mid Semester Studi Kelayakan Bisnis Unmuha

Page 14: tugas bu siti

Contoh kasus

I. ABSTRAKSIDalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini, membuka peluang bagi beberapa usaha percetakan dan penerbitan buku-buku pelajaran untuk menunjang proses belajar mengajar yang sangat dibutuhkan para siswa-siswi di Indonesia. Dengan makin banyaknya perusahan percetakan yang berdiri di Indonesia, makan para pengusaha percetakan perlu melakukan pengelolaan manajemen risiko terhadap perusahaannya agar dapat menganalisa serta melakukan berbagai langkah-langkah dan keputusan-keputusan yang diambil apabila terjadi suatu risiko. Karena suatu risiko dapat terjadi setiap saat, kapan pun dan dimanapun. Sebagai pengelola perusahaan percetakan harus cermat dalam menganalisa setiap risiko yang ada dan harus segera mengambil langkah-langkah (metode) untuk menangani kemungkinan risiko yang terjadi. Seorang pengusaha percetakan akan dapat mempertahankan perusahaannya serta dapat bersaing dengan perusahaan percetakan lain apabila pengusaha tersebut dapat menganalisa berbagai risiko serta dapat segera mengatasi risiko tersebut. Oleh karena itu, berikut ini penulis berusaha melakukan sedikit analisa terhadap risiko yan ada dalam perusahaan percetakan dan diharapkan dapat membantu memberikan sedikit gambaran para pengusaha percetakan dalam menganalisa berbagai risiko dalam bidang usaha percetakan.

II. PEMBAHASANIstilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kita umumnya secara intuitif sudah memahami apa yang dimaksudkan. Tetapi pengertian secara ilmiah dan risiko sampai saat ini masih tetap beragam. Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard. M.H). Sedangkan (A. Abas Salim) mengatakan bahwa risiko adalah ketidak-tentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss).Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil sedikit kesimpulan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan. Jadi merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu, yang bila terjadi sesuatu akan mengakibatkan kerugian.Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam cara, antara lain:1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan sebagai berikut.a. Risiko yang tidak disengaja (risiko murni), adalah risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja, misalnya: risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, pengacuauan, dll.b. Risiko yang disengaja (risiko spekulatif), adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadi ketidakpastian yang memberikan keuntungan kepadanya, seperti risiko hutan-piutang, perjudian, perdagangan berjangka, dll.c. Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau berberapa orang saja, tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan, gempa, dan bencana alam lainnya.d. Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal landas, pesawat jatuh, tabrakan mobil, dll.

Page 15: tugas bu siti

e. Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko penerbangan luar angkasa dan risiko keusangan.2. Menurut sumber atau penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan sebagai berikut.a. Risiko intern, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri, kecelakaan kerja, mismanajemen, dll.b. Risiko eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan policy pemerintah, dll.Sesuai dengan sifat dan obyek yang terkena risiko, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pengusaha (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian, antara lain:1. Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan tejadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya membangun gedung dengan bahan yang anti terbakar untuk mencegah kebakaran dan membeli mesin-mesin yang aman dioperasikan untuk mencegah kecelakan kerja.2. Melakukan retensi, artinya mentolelir terjadinya kerugian, membiarkan terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya.3. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contohnya melakukan hedging (perdagangan berjangka) untuk menganggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga bahan baku yang diperlukan.4. Mengalihkan atau memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu.

Pentingnya Melakukan Manajemen RisikoSebagai seorang pengusaha percetakan hendaknya dapat melakukan analisa terhadap risiko-risiko yang mungkin akan dialami dalam menjalankan usaha yang dikelolanya dengan cara manajemen risiko. Secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. Jadi, pada hakekatnya seorang pengusaha sebagai pengelola perusahaan harus menjawab pertanyaan: Risiko apa saja yang dihadapi perusahaan? Bagaimana dampak risiko-risiko tersebut terhadap bisnis perusahaan? Risiko-risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani sendiri dan yang mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi?Metode mana yang paling cocok dan efisien untuk menghadapinya serta bagaimana hasil pelaksanaan strategi penanggulangan risiko yang telah direncanakan?Pentingnya mempelajari manajemen risiko bagi seorang pengusaha atau pengelola perusahaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu:1. Seseorang sebagai anggota organisasi/perusahaan, terutama seorang manajer akan dapat mengetahui cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian terjadinya peristiwa yang merugikan (peril).2. Seseorang sebagai pribadi:a. Dapat menjadi seorang manajer risiko yang profesional dalam jangka waktu yang relatif cepat

Page 16: tugas bu siti

daripada yang belum pernah mempelajarinya.b. Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajer risiko dari perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi anggota.c. Dapat lebih berhati-hati dalam mengatur kehidupan pribadinya sehari-hari.

Metode Pengidentifikasian RisikoDalam melakukan identifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh seorang pengusaha. Berikut ini beberapa metode pengidentifikasian risiko yang cocok untuk diterapkan di dalam mengelola bisnis/perusahaan percetakan, antara lain:1. Menggunakan laporan keuangan, yaitu dengan menganalisa neraca, laporan pengoperasian dan catatan-catatan pendukung yang akan dapat diketahui/diidentifikasi semua harta kekayaan, hutang-hutangnya, dsb. Sehingga dengan merangkaikan laporan-laporan tersebut dan berdasarkan ramalan-ramalan anggaran keuangan akan dapat menentukan penanggulangan risiko di masa mendatang.2. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi akan dapat diketahui risiko-risiko yang dihadapi pada masing-masing tahap dari aliran tersebut.3. Dengan inspeksi langsung di tempat, artinya dengan mengadakan pemeriksaan secara langsung di tempat dimana dilakukan operasi/aktivitas perusahaan. Sehingga dari pemeriksaan/ pengamatan itu, pengusaha akan dapat belajar banyak mengenai kenyataan-kenyataan di lapangan, yang akan sangat bermanfaat bagi upaya penanggulangan risiko.4. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian-bagian dalam perusahaan. Misalnya dengan mengadakan kunjungan ke departemen/bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan.5. Mengadakan interaksi dengan pihak luar, artinya mengadakan hubungan dengan perseorangan atau perusahaan-perusahaan lain, terutama pihak-pihak yang dapat membantu perusahaan dalam penanggulangan risiko, seperti: Bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan percetakan yang lain.6. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain, misalnya: para agen dan distributor buku yang tidak dapat memenuhi kewajibannya serta denda keterlambatan memenuhi kewajibannya.7. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai berbagai macam kerugian yang telah diderita. Dari catatan-catatan tersebut akan dapat diperhitungkan kemungkinan terulangnya suatu jenis risiko tertentu.8. Mengadakan analisa lingkungan, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi timbulnya risiko potensial, seperti: konsumen, supplier, penyalur (agen dan distributor), pesaing, dan penguasa (pembuat peraturan/perundang-undangan).

Prinsip-Prinsip Pengendalian RisikoPengertian identifikasi risiko secara singkat adalah suatu proses dengan mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus-menerus mengidentifikasi property, liability, dan personnel exposures sebelum terjadinya peril. Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa harta milik dan personil perusahaan serta kewajiban yang menimbulkan kerugian.Sebagai seorang pengusaha/pengelola perusahaan dapat melakukan manajer risiko dengan membuat daftar (chek-list) semua kerugian yang dapat menimpa semua aspek bisnis/perusahaan dan dengan pendekatan yang sistematis mencari kerugian-kerugian potensial yang mana dari chek-list tersebut yang

Page 17: tugas bu siti

dapat menimpa perusahaannya. Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa bisnis/perusahaan percetakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.1. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures).a. Kerugian langsung, yaitu kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan terhadap harta yang terkena peril, misalnya: gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri, mesin-mesin yang sudah mulai rusak.b. Kerugian tidak langsung, yaitu kerugian yang tidak langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril, misalnya: tidak berfungsinya komputer serta mesin-mesin cetak akibat gardu listriknya rusak disambar petir dan upaya yang harus dibayar pada saat perusahaan tidak berproduksi karena alat-alat produksinya yang terkena peril.c. Kerugian atas pendapatan, misalnya batalnya kontrak penjualan karena perusahaan tidak berproduksi untuk sementara waktu sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksinya rusak berat.2. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/exposures).Liability losses adalah kerugian yang berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat kesalahan dari bisnisnya. Contohnya: Ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan kepada agen/distributor buku disebabkan oleh kesalahan dan kerusakan dalam pengiriman buku-buku tersebut.3. Kerugian personil (personnel losses/expusures).Kerugian personil adalah kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang-orang yang menjadi anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya). Contohnya: Kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat kematian dan cacat akibat kecelakaan kerja.

Metode Penanganan RisikoPada pokoknya ada dua pendekatan/cara yang digunakan dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh perusahaan, yaitu:1. Penanganan risiko (risk control), antara lain dengan metode:a. Menghindarinya.b. Mengendalikan.c. Memisahkan.d. Melakukan kombinasi atau pooling.e. Memindahkan.2. Pembiayaan risiko (risk financing), antara lain dengan metode: pemindahan risiko melalui asuransi dan melakukan retensi.Dalam mengendalikan kerugian (loss control), pengusaha dapat melakukan analisa kerugian dan analisa Hazard. Sebagai langkah awal dalam pengendalian risiko adalah melakukan identifikasi dan analisa terhadap kerugian-kerugian yang telah terjadi dan Hazard yang menyebabkan suatu kerugian atau yang mungkin menyebabkannya di masa mendatang.Sedangkan analisa Hazard harus tidak dibatasi hanya pada Hazard yang telah mengakibatkan terjadinya peril di perusahaannya saja. Perlu pula menyelidiki Hazard yang mungkin akan muncul, Hazard dari pengalaman perusahaan lain atau pengalaman dari perusahaan asuransi. Alat-alat yang dapat digunakan dalam menemukan Hazard melalui inspeksi antara lain chek-list dan fault tree analysis.

II. KESIMPULAN

Page 18: tugas bu siti

Sebagai pengelola perusahaan percetakan harus cermat dalam menganalisa setiap risiko yang ada dan harus segera mengambil langkah-langkah (metode) untuk menangani kemungkinan risiko yang terjadi. Seorang pengusaha percetakan akan dapat mempertahankan perusahaannya serta dapat bersaing dengan perusahaan percetakan lain apabila pengusaha tersebut dapat menganalisa berbagai risiko serta dapat segera mengatasi risiko tersebut. Pengelolaan penanggulangan risiko (manajemen risiko) tersebut meliputi langkah langkah:1. Berusaha untuk mengidentifikasi unsur-usur ketidakpastian dan tipe-tipe risiko yang dihadapinya.2. Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian, misalnya dengan membuat perencanaan yang baik dan cermat.3. Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga dapat diketahui risiko-risiko yang terkandung di dalamnya.4. Berusaha untuk mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk menangani risiko-risiko yang telah berhasil diidentifikasi (mengelola risiko yang dihadapi).

III. DAFTAR PUSTAKAA Abas Salim, Dasar-Dasar Asuransi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1993.Darmawi Herman, Manajemen Risiko, Bumi Aksara, Jakarta, 1994.Ferdinan Silalahi, Manajemen Risiko dan Asuransi, PT. Gramedia Pustaka Utama. 1997.Williams. C. Arthur, Jr. Heins. Richard M, Risk Management and Insurance. Sixth McGraw-Hill International Editions. Singapore. 1998.