Tugas Askep Jiwa Bu Heni

40
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL PADA KLIEN DENGAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG JIWA C. RSUD DR. SOETOMO SURABAYA DISUSUN OLEH LAELA BADRIA 052 STYC 13

description

ggg

Transcript of Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Page 1: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL PADA KLIEN DENGANSKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG JIWA C.

RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH LAELA BADRIA

052 STYC 13

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar Skizofrenia

1. Pengertian

Skizofrenia adalah suatu keadaan jiwa yang terpecah belah adanya kerekatan

atau disharmoni antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan.

2. Etiologi

a. Paktor keturunan

Pada penelitian menunjukan bahwa keturunan juga menentukan timbulnya

skizofrenia, angka kesakitan bagi saudara kandung 7 – 15 % anak dengan

salah satu orang tua menderita 40 – 68 % kembar heterozigot 2-15%, kembar

monozigot 61-86%

b. Faktor Biologi

Hal ini di kemukakan berhubungan dengan sering munculnya skizofrenia

pada waktu pubertas, kehamilan atau klimakterium juga dapat disebabkan

oleh gangguan metabolisme tubuh.

c. Faktor Sosial – Kultural Keluarga

1) Teori Adolf Meyer

Skizofrenia merupakan suatu keadaan maladaprasi

2) Teort sigmound freud

Skizofrenia merupakan kelemahan 90 oleh karena psikogenik atau pun

Somatogenik, selain itu super ego di kesampingkan id berkuasa

sehingga terjadi regresi ke fase narcisarme dan kehilangan kapastian

untuk pemindahan.

3) Eligen Bleuler

Memberikan istilah “Skizofrenia” Ischizot = penuh belah atau

bercabang, phien = jiwa yaitu jiwa yang terpecah belah.

Konsep Dasar Skizofrenia Hebeprenik

1. Batasan : Salah satu tipe skizofrenia yang mempunyai ciri ;

1. Inkoherensi yang jelas dan bentuk pikiran yang kacau (disorganized).

2. Tidak terdapat wamam yang sistemik

3. Efek yang datar dan tak serasi / ketolol – tololan.

2

Page 3: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

2. Gejala Klinik

Gambaran utama skizofrenia tipe hebefrenik berupa :

- Inkoherensi yang jelas

- Afek datar tak serasi atau ketolol – tololan.

- Sering disertai tertawa kecil (gigling) atau senyum tak wajar.

- Waham / halusinasi yang terpecah – pecah isi temanya tidak terorganisasi

sebagai suatu kesadaran, tidak ada waham sistemik yang jelas gambaran

penyerta yang sering di jumpai.

- Menyertai pelangaran (mennerism) berkelakar.

- Kecenderungan untuk menarik diri secara ekstrem dari hubungan sosial.

- Berbagai perilaku tanpa tujuan.

Gambaran klinik ini di mulai dalam usia muda (15-25 th) berlangsung pelan –

pelan menahan tanpa remisi yang berarti peterroasi kepribadian dan sosial

terjadi paling hebat di banding tipe yang lain.

Konsep Dasar Gangguan arus pikiran

1. Pengertian

Gangguan arus pikiran yaitu tentang cara dan lajunya proses asosiasi dalam

pemikiran,

2. Jenis gangguan arus pikiran :

a. Perseverasi : Berulang-ulang menceritakan suatu idea, pikiran atau

tema secara berlebihan.

b. Asosiasi longgar : mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungan nya

satu sama lain, umpamanya “saya mau makan. Semua orang dapat

berjalan” Bila ekstrim, maka akan terjadi inkoheren.

c. Inkoherensi : Gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun

sudah sukar di tangkap atau di ikuti maksudnya. Suatu waham yang aneh

mungkin diterangkan secara inkoherent. Inkoherensi itu boleh di katakan

merupakan asosiasi longgar secara ekstrim.

d. Kecepatan bicara : Untuk mengungkapkan pikiran mungkin lambat sekali

atau cepat sekali.

e. Blocking : Jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah

kalimat.

3

Page 4: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

f. Logores : Banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi tanpa kontrol,

mungkin koherent atau inkoherent.

g. Pikiran melayang (Flight of ideas) : perubahan yang mendadak lagi cepat

dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan

sudah disususl oleh idea yang lain.

h. Asosiasi bunyi : Mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan

bunyi.

i. Neologisme Membentuk kata-kata baru yang tidak ddipahami secara

umum.

j. IrelevansiIsi pikiran atau ucapan yang yang tidak ada hubungannya

dengan pertanyaan atau hal yang sedang di bicarakan.

k. Pikiran berputar-putar : Membicarakan hal-hal lain dulu sebelum ke

pokok permasalah secara jauh.

l. Main-main dengan kata-kata : Menyajak secara tidak wajar.

m. Afasi : Sukar mengerti bicara orang lain atau motorik tidak dapat atau

sukar berbicara.

4

Page 5: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan awal dan dasar utama dari proses keperawatan tahap

pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah

klien.

Data yang dikupulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

Pengelompokan data pada pengakajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor

predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan

kemampuan koping yang dimiliki klien (stant dan sunden, 1995). Cara pengkajian

lain berfokus pada 5 (lima) dimensi : fisik, emosional, intelektual, sosial dan

spiritual. Isi pengkajian meliputi :

1. Identitas klien

2. Keluhan utama/alasan masuk

3. Faktor predisposisi

4. Dimensi fisik / biologis

5. Dimensi psikososial

6. Status mental

7. Kebutuhan persiapan pulang

8. Mekanisme koping

9. Masalah psikososial dan lingkungan

10. Aspek medik

Data yang didapat melalui observasi atau pemeriksaan langsung di sebut data

obyektif, sedangkan data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga

melalui wawancara perawatan disebut data subyektif.

Dari data yang dikumpulkan, perawatan langsung merumuskan masalah

keperawatan pada setiap kelompok data yang terkumpul. Umumnya sejumlah

masalah klien saling berhubungan dan dapat digambarkan sebagai pohon masalah

(Fasio, 1983 dan INJF, 1996). Agar penentuan pohon masalah dapat di pahami

dengan jelas, penting untuk diperhatikan yang terdapat pada pohon masalah :

Penyebab (kausa), masalah utama (core problem) dan effect (akibat). Masalah utama

adalah priotas masalah klien dari beberapa masalah yang dimiliki oleh klien.

Umumnya masalah utama berkaitan erat dengan alasan masuk atau keluhan utama.

Penyebab adalah salah satu dari beberapa masalah klien yang menyebabkan masalah

utama. Akibat adalah salah satu dari beberapa masalah klien yang merupakan efek /

akibat dari masalah utama. Pohon masalah ini diharapkan dapat memudahkan

perawat dalam menyusun diagnosa keperawatan

5

Page 6: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

ANALISA DATA

Masalah Keperawatan Yang kemungkinan Timbul :

1. Resiko Tinggi Mencederai diri sendiri atau lingkungan b/d Kerusakan

interaksi sosial

2. Kerusakan Komunikasi verbal b/d Perubahan Proses Berfikir

3. Sidroma defisit perawatan diri b/d Intoleransi Aktifitas

POHON MASALAH

Kerusakan Interaksi Sosial

Gangguan pola tidur Sidroma defisit perawatan diri

Kerusakan Komunikasi Verbal(Bicara Melantur)Masalah Utama

Perubahan Proses BerfikirPenyebab

Intoleransi

Aktifitas

Resiko Tinggi Mencederai

Akibat

6

Page 7: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

N

O

DIAGNOSA

KEPERAWATANRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1 Resiko mencederai diri sendiri dan atau orang lain/lingkungan berhubungan dengan perubahan persepsi sensori/halusinasi

Tujuan Umum :Klien tidak mencederi diri sendiri dan atau orang lain / lingkungan.Tujuan khusus :1. Klien dapat hubungan saling percaya :

a. Bina hubungan saling percaya- Salam terapeutik- Perkenalan diri- Jelaskan tujuan interaksi- Ciptakan lingkungan yang tenang- Buat kontrak yang jelas pada setiap

pertemuan (topik, waktu dan tempat berbicara).

b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.

c. Dengarkan ungkapan klien dengan empati.

2. Klien dapat mengenal halusinasinyaa. Lakukan kontak sering dan singkat

rasional : untuk mengurangi kontak klien dengan halusinasinya.

b. Obeservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya; bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kesekitarnya seolah – olah ada teman bicara.

c. Bantu klien untuk mengenal halusinasinya; - Bila klien menjawab ada, lanjutkan; apa

yang dikatakan ?- Katakan bahwa perawat percaya klien

mendengarnya.- Katakan bahwa klien lain juga ada yang

seperti klien.- Katakan bahwa perawatan akan

membantu klien.

d. Diskusikan dengan klien tentang ;- Situasi yang dapat menimbulkan / tidak

menimbulkan halusinasi.- Waktu dan frekuensi terjadinya

halusinasi (pagi, siang sore, malam atau bila sendiri atau bila jengkel / sedih).

e. Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan bila terjadi halusinasi (marah / takut / sedih / senang) dan berkesempatan mengungkapkan perasaan.

3. Klien dapat mengontrol halusinasinyaa. Identifikasi bersama klien cara / tindakan

7

Page 8: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

yang dilakukan bila terjadi halusinasi (tidur/marah/menyibukkan diri)

b. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, bila bermanfaat beri pujian.

c. Diskusi cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi :- Katakan “saya tidak mau dengan kamu”

(pada halusinasi).- Menemui orang lain (perawat / teman /

anggota keluarga untuk bercakap – cakap . mengatakan halusinaasinya.

- Membuat jadwal kegiatan sehari – hari agar halusinasi tidak sempat muncul.

- Meminta orang lain (perawat / teman anggota keluarga) menyapa bila tampak bicara sendiri.

d. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus / mengontrol halusinasi secara bertahap.

e. Berikan kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih, evaluasi hasilnya dan pujian bila berhasil.

f. Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok (orientasi realisasi dan stimulasi persepsi).

4. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengotrol halusinasinya :a. Anjurkan klien memberitahu keluarga bila

mengalami halusinasi.b. Diskusikan dengan keluarga (pada saat

berkunjung / pada saat kunjungan rumah)- Gejala halusinasinya yang dialami klien- Cara yang dapat dilakukan klien dan ke-

luarga untuk memutus halusinasi- Cara merawat anggota keluarga yang

halusinasi di rumah : Beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama

- Berikan informasi waktu follow up atau kapan perlu mandapat bantuan; halusinasi tak terkontrol dan resiko mencederai orang lain.

5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik :a. Diskusi dengan klien dan keluarga tentang

dosis, frekuensi dan manfaat obat.b. Anjurkan klien meminta sendiri obat pada

perawat merasakan manfaatnya.c. Anjurkan klien bicara dengan dokter /

perawat tentang efek dan efek samping obat yang dirasakan.

d. Diskusikan akibat berhenti obat tanpa kon-sultasi.

e. Bantu klien menggunakan obat, dengan

8

Page 9: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

2 Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir (waham).

prinsip 5 (lima) benar (benar dosis, benar cara, benar waktu)

Tujuan Umum :Klien dapat melakukan komunikasi verbal yang efektifTujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

a. Bina hubungan saling percaya dengan klien.

b. Jangan membantah dan mendukung waham klien.- Katakan perawat menerima : saya

menerima keyakinan anda, disertai ekspresi menerima.

- Katakan perawat tidak mendukung : sadar bagi saya untuk mempercayainya disertai ekspresi ragu dan empati.

- Tidak membicarakan isi waham klien.

c. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung.- Gunakan keterbukaan dan kejujuran- Jangan tinggalkan klien sendirian- Klien diyakinkan berada di tempat

aman, tidak sendirian.

2. Klien dapat mengindentifikasi kemampuan yang dimilkia. Beri pujian pada penampilan dan

kemampuan klien yang realitas.b. Diskusikan dengan klien kemampuan yang

dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.

c. Tanyakan apa yang bisa dilakukan (aktiviotas sehari – hari)

d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai waham tidak ada.

3. Klien dapat mengindentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi :a. Observasi kebutuhan klien sehari – hari.b. Diskusi kebutuhan klien yang tidak

terpenuhi baik selama di rumah / di RS.c. Hubungan kebutuhan yang tidak terpenuhi

dan timbulnya waham.d. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi

kebutuhan klien (buat jadwal aktivitas klien).

4. Klien dapat berhubungan dengan realitas :a. Berbicara dengan klien dalam kontek realita

(diri orang lain, tempat, waktu)b. Sertakan klien dalam terapi aktivitas

kelompok: orientasi realitasc. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif

9

Page 10: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

3 Difisit perawatan diri berhubungan dengan koping individu tidak efektif

yang dilakukan klien.

5. Klien dapat dukungan keluarga :a. Gejala waham.b. Cara merawatnya.c. Lingkungan keluarga.

6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar - Diskusikan dengan klien dan keluarga

tentang obat, dosis, frekuensi, efek samping obat, akibat penghentian.

- Diskusikan perasaan klien setelah minum obat

- Berikan obat dengan prinsip 5 tepat

Tujuan Umum :Klien mampuan merawat diri sehingga penampilan diri menjadi adekuatTujuan Khusus :1. klien dapat mengindentifikasi kebersihan diri

a. Dorong klien mengungkakan perasaan tentang keadaan dan kebersihan dirinya.

b. Dengan ungkapan klien dengan penuh perhatian dan empati.

c. Beri pujian atas kemapuan klien mengungkapkan perasaan tentang kebersihan dirinya.

d. Diskusi dengn klien tentang arti kebersihan diri

e. Diskusikan dengan klien tujuan kebersihan diri.

2. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan dirinya.a. Kaji tentang tingkat pengetahuan keluarga

tentang kebutuhan perawatan diri klienb. Diskusikan dengan keluargac. Motivasi keluarga dalam berperan aktif

memenuhi kebutuhan perawatan diri klien.d. Beri pujian atas tindakan positif yang telah

dilakukan keluaga

10

Page 11: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

LAPORANAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Pada tahap pengkajian ini dilakukan wawancara langsung dengan klien dan ibu klien,

serta menganalisa catatan medik dan catatan keperawatan untuk mendapatkan data,

disamping mengobservasi lagsung tehadap klien.

I. IDENTITAS :

Nama : Rachman S.

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 17 tahun

Pekerjaan : Tani

Alamat : Majenang Sawahan- Lamongan

Agama : Islam

Tanggal Pengkajian : 30 Oktober 2002

Tanggal MRS : 14 Oktober 2002

Register No :

Informan : Ibu penderita

DX Medis : Skizofrenia Hebefrenik Observasi

II. ALASAN MRS/KELUHAN UTAMA

Klian ngomel-ngomel, ketawa-ketawa sendiri, dan jalan-jalan terus atau selalu

mondar-mandir tanpa tujuan hal ini sudsah berlangsung selama 6 hari, SMRS

Klien tidak mau makan sudah 6 hari yang lalu dan tidak tidur sudah 3 hari yang

lalu.dan klien mulai tidak mau mandi sehingga dimandikan ibunya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI :

Menurut ibu klien, klien pernah dirawat di RS Jiwa Menur selama 3 hari tanggal.

Dirujuk ke RSUD DR Soetomo dan dirawat di Ruang Tropik Laki selama 3 hari.

Klien tidak pernah melakukan atau mengalami maupun menyaksikan

penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam

keluarga atau tidakan kriminal.

Anggota keluarga sendiri tidak ada yang mengalami gangguan jiwa hanya

keluarga dari ibu yaitu bibinya pernah mengalami gangguan jiwa dan dirawat

di RSJiwa Menur tapi sekarang sudah sembuh.

Pengalaman klien yaitu hidup di dalam keluarga Petani dan Klien hidup

bersaudarakan 4 orang semuanya sudak kawin dan klien bekerja sebagai

11

Page 12: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

pembantu di warung Nasi bibinya

Klien pernah mendapat gejala typoid sebilan bulan yang lalu selama

seminggu ditangani dengan berobat jalan.

IV. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL (CALISTA ROY)

1. Mode Fungsi Fisiologi

a. Oksigenisasi : mampu bernapas dengan

baik, saluran pernapasan baik.

b. Nutrisi : Klien mengatakan tidak nafsu makan.

c. Eliminasi : Klien BAB 1 kali/hari dengan

konsisitensi lunak, berwarna coklat.

BAK 4 kali/hari berwarna kuning

jernih dan berbau khas. Tidak ada

masalah.

d. Aktivitas dan istirahat : Hanya berbaring dikamar saja terus

menerus.

e. Proteksi/perlindungan : Klien mengatakan takut.

f. The Sense/ Perasaan : Klien mengatakan merasa cemas.

g. Cairan dan elektrolit : Tidak diberikan infuse.

h. Neurologis : Klien berhalusinasi.

i. Fungsi Endokrin : Hormon non adrenalin berlebih.

2. Konsep diri :

a. Citra tubuh

Klien tidak memberikan jawaban yang sesuai pertanyaan.

b. Identitas diri

Klien belum menikah

Di tempat kerja klien disenangi bibinya karena rajin

c. Ideal diri

Harapan klien ia bisa bekerja.

a. Harga diri

Klien merasa sangat kecil kalau dibandingkan dengan orang lain karena

klien merasa sebagai anak orang yang tak mampu.

3. Fungsi Peran Diri

Peran

Klien belum menyadari sebagai apa hanya bekerja saja

12

Page 13: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

4. Fungsi Interdependen

1. Hubungan sosial

a. Orang yang terdekat adalah ibunya.

b. Peran serta dalam masyarakat (menurut Ibunya). Klien sebelum sakit ikut

kerja sebagai pembantu di warung tempat bibinya berjual nasi

c. Hambatan dalam berhubungan klien pendiam jarang berkumpul dengan

teman-temannya suka menyendiri dan sering melamun.

2. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien selalu menyebut Nur,Nabi Malaikat.

b. Kegiatan ibadah

Klien sebelum sakit rajin sholat setelah sakit tidak pernah sholat lagi.

V. STATUS MENTAL

1. Penampilan klien kurang rapi.

2. Pembicaraan klien : cepat dan ngelantur.

3. Aktivitas motorik : Motorik meningkat, pasien sering jalan-jalan

terus atau mondar-mandir tanpa tujuan.

4. Alam perasaan : Kadang-kadang pasien menunjukkan

ketegangan yang berlebihan yang terjadi secara tiba-tiba.

5. Afek : Datar

6. Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang.

7. Persepsi : Kadang-kadang ia mendengar adanya suara-

suara disekitarnya.

8. Proses pikir :

a. Bentuk pikir : Non realistis

b. Arus pikir : Koheren kadang inkoheren

c. Isi pikir : Phobia

9. Tingkat kesadaran : Kadang-kadang bingung

10. Memori : Gangguan daya ingat jangka pendek.

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung :

- Perhatian klien mudah berganti dan satu obyek ke obyek lain.

- Tidak mampu berkonsentrasi.

- Tidak mampu berhitung.

12. Kemampuan penilaian

Gangguan kemampuan penilaian ringan.

13. Daya tilik diri

13

Page 14: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Klien menyadari kalau dirinya sakit.

VI. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital : TD : 150/80 mm Hg, Nadi :100 x / menit

S = 38,5°C, RR : 20 x / menit

2. Ukur : TB = 147 cm, BB = 43 kg

3. Berat badan turun 2 kg dibandingkan sbelum MRS.

4. Klien mengeluh badan terasa lemas, pusing dan perut merasa tidak enak dan

merasa malas.

VII.PSIKOSOSIAL

3. Genogram

17

14

Page 15: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Keterangan

= Perempuan

= Laki-laki

= Meninggal

= Meninggal

= Orang yang tinggal

serumah

= Klien

PROSES KEPERAWATAN UNTUK DX KEPERAWATAN KERUSAKAN

KOMUNIKASI VERBAL

¯

PENERAPAN PROSES KEPERAWATAAN

KESEHATAN JIWA

¯

KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA KERUSAKAN KOMUNIKASI

VERBAL : BICARA MELANTUR

Gambaran Kasus.

Klien Sdr R S 17 tahun, anak ke – 4 dari 4 bersaudara, dari keluarga Bpk A.R dan

Ibu M bertempat tinggal di Majenang Sawahan Lamongan, agama Islam. Klien

masuk RS tanggal 14 – 10 – 2002, dengan keluhan utama klien sering ngomel-

ngomel, melantur, dan jalan-jalan terus atau selalu mondar-mandir tanpa tujuan. Pada

umur 10 tahun klien sudah mengalami penyakit tipoid.. Setelah tamat SMP klien

bekerja diwarung tempat bibinya berjualan nasi. Saat bekerja di bibinya klien dapat

sakit tipoid lagi berobat jalan selamam seminggu dan sembuh. (9 bulan sebelum

MRS). Kebiasaan di rumah klien pendiam dan mau kerja. Satu minggu sebelum

dirawat di RSJ Menur klien mgomel atau bicara melantur dan panas kemudian dari

RSJ Menur Rujuk Ke RSUD Dr Soetomo dan dirawat di Ruang Tropik Laki selama

3 hari dengan dugaan tipoid kemudian di pindah ke ruang Jiwa C RSUD Dr Soetomo

sejak tanggal 14 Oktober sampai sekarang

Pohon Masalah

15

Page 16: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Masalah Keperawatan

1. Mencederai, risiko tinggi

2. Interaksi sosial, kerusakan

3. Gangguan komunikasi verbal

4. Sindrom defisit perawatan diri

5. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan :

Kerusakan interaksi sosial b/d gangguan komunikasi verbal (bicara melantur)

Tujuan jangka panjang

Klien mengembangkan dan menggunakan koping yang sesuai dan dapat diterima secara

sosial

Tujuan jangka pendek :

Klien dapat berkomunikasi verbal yang efektif

Intervensi Rasional

Bina hubungan saling percaya

Berikan aktivitas motorik yang besar

Tidak melakukan perdebatan, perang mulut

atau melakukan tawar-menawar

Memfasilitasi keterbukaan dalam

pengungkapan dan penyelesaian masalah

Untuk mempermudah mengurangi

ketegangan, meningkatkan perkemba-

ngan hubungan

Merusak hubungan yang terbangun,

Kerusakan Interaksi Sosial

Gangguan pola tidur Sidroma defisit perawatan diri

Kerusakan Komunikasi Verbal(Bicara Melantur)Masalah Utama

Perubahan Proses BerfikirPenyebab

Intoleransi

Aktifitas

Resiko Tinggi Mencederai

Akibat

16

Page 17: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Berikan dorongan untuk mengungkapkan

masalah atau perasaannya. Bantu klien

mengindentifikasi obyek dari sikap

bermusuhan

Diskusikan bersama klien cara-cara

alternatif untuk mengatasi rasa frustasi yang

paling cocok dengan gaya hidup klien.

Berikan dukungan dan umpan balik positif

sambil mencoba strategi-strategi baru

mengurangi perilaku manipulatif

Menghadapi perasaan secara jujur dan

mencegah pemindahan perasaan secara

destruktif

Positif reinforcement mendorong

semangat menggunakan perilaku

pengembangan koping yang dapat

diterima

17

Page 18: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Diagnosa Keperawatan :

Gangguan Pola tidur b.d bicara melantur pada kondisi serangan akut

Tujuan Jangka Panjang :

Klien tidak mengalami gangguan tidur

Tujuan jangka Pendek :

Klien mampu mengikuti teknik-teknik untuk mengembangkan pola tidur setelah tiga

hari perawatan

Intervensi Rasional

Amati pola tidur pasien, catat keadaan yang

mengganggu tidur

Kaji gangguan yang berhubungan dengan

rasa takut dan ansietas tertentu

Duduk disamping pasien sampai ia tertidur

Hindarkan makanan/minuman mengandung

kafein

Ajarkan relaksasi sebelum tidur, lakukan

aktivitas motorik/ fungsional sebelum tidur

Buat/jadwalkan jam tidur rutin

Masalah harus diidentifikasi sebelum

diberikan bantuan seperlunya

Kehadiran orang yang dipercaya

memberikan rasa nyaman

Kafein merupakan stimulan SSP yang

dapat menggangu tidur

Sarana relaksasi diharapkan dapat

meningkatkan aktivitas tidur

Tubuh memberikan reaksi menyesuaikan

pada uatu siklus rutin dari istirahat dan

aktivitas

18

Page 19: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Diagnosa Keperawatan :

Sindroma Defisit perawatan diri b.d intoleransi aktifitas

Tujuan Jangka Panjang :

Klien mampu membentuk hubungan sosial dengan lingkungan setelah dirumah

Tujuan jangka Pendek :

Klien mampu melakukan aktivitas kelompok, terapi bermain dan olahraga secara aktif

setelah tiga hari perawatan

Intervensi Rasional

Kaji tingkat kekuatan dan kemampuan

Berikan dukungan untuk mengikuti kegiatan

kelompok

Buat jadwal aktivitas sehari-hari bersama

dengan klien

Pantau kemampuan mengembangkan

aktivitas, berikan reinforcemen seperlunya

Mengembangkan pola dan variasi dalam

penyelenggaraan aktivitas

Meningkatkan minat dan semangat untuk

mengikuti kegiatan sosial dalam

lingkungan rumah sakit

Memberikan kesempatan pengembangan

diri dengan mengacu pada kekuatan

klien; memfasilitasi dorongan dari dalam

individu

Meningkatkan harga diri dan sekaligus

mengembangkan koping

19

Page 20: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal 1 Nopember 2002

Dx.I

Jam Implementasi Respon

10.10 Mengajak klien untuk bercakap-

cakap tujuan komunikasi

Mengajak klien membicarakan

masalah yang dihadapi manfaat

dan fungsi komunikasi

Menanyakan alasan klien masuk

rumah sakit

Menguatkan kontrak

Membuat kontrak sepihak,

Klien mau bercakap-cakap, seputar

pekerjaan dan gangguan tidur yang dialami

Kien menolak, mengatakan tidak mau

dengan tetap mempertahankan kontrak mata

sambil berlalu

Klien mengatakan pusing

Klien diam, bicara sendiri,

Klien diam, bicara melantur

Jam Evaluasi

12.40 S : Bicara melantur, tidak nyambung

O: Kontak mata (+) Verbal jelas koheren, Motorik meningkat

A : Hubungan saling percaya belum terbangun

P : Kuatkan/prioritas bangun hubungan saling percaya

20

Page 21: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Dx.II

Jam Implementasi Respon

12.10 Mengajak klien membicarakan

masalah tidur yang dihadapi

Mengajak klien untuk

membicarakan masalah tidurnya

Menguatkan kontrak

Membuat kontrak sepihak,

Klien mau bercakap-cakap seputar

gangguan tidur yang dialami dengan bicara

melantur

Kien menolak, mengatakan hal-hal lain

dengan tetap mempertahankan kontrak mata

sambil berlalu

Klien diam sejenak kemudian bicara

melantur

Klien diam

Jam Evaluasi

12.40 S : Klien bertahan tidak tidur siang dan malam

O: Kontak mata (+) Verbal jelas koheren, Motorik meningkat

A : Hubungan saling percaya belum terbangun; pemecaham masalah kompleks

P : Kuatkan/prioritas bangun hubungan saling percaya

Pembicaraan/pemecahan masalah dilakukan pada waktu berbeda

21

Page 22: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Tanggal 2 Nopember 2002

DX. III

Jam Implementasi Respon

07.30

10.30

Menggali kemampuan dalam

melakukan olahraga/permainan

Memberikan dorongan

pentingnya mengikuti kegiatan

Menrasionalkan pentingnya

aktivitas; dan hubungan untuk

mengatasi gangguan tidur

Mengajak klien untuk bermain

Membuat kontrak menentukan

masalah

Mengingatkan kontrak

Mendiskusikan masalah

Memberikan reinforcemen

Membuat kontrak baru

Klien mengungkapkan kembali kemampu-

annya dalam olahraga dan permainan

Klien mendengarkan., tidak menyangkal

Klien menolak dengan alasan mengantuk

Klien mengatakan akan bangun nanti siang

Klien diam, kontak mata (+)

Klien sependapat akan kondisinya dan

mengatakan akan mencoba untuk melakukan

latihan/olahraga esok hari

Klien diam saja dan tersenyum

Klien diam dan mengangguk

Jam Evaluasi

10.45 S : Klien belum merespon untuk kegiatan olah raga

O: -Bicara meantun , aktifitas menurun dan lemah

A: Peningkatan motivasi dan pemberian reinforcemen untuk pencapaian tujuan

dipertahankan

P:- Gali respon setelah aktivitas

- Kaji kegiatan/aktivitas yang dapat dilakukan klien sesuai kondisi RS

22

Page 23: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

DX. II

Jam Implementasi Respon

07.45 Menanyakan bagaimana

tidurnya semalam

Mngingatkan kontrak

Menggali apa yang menyebab-

kan klien tidak bisa tidur

Merumuskan sebagai masalah

Menyusun rencana untuk

mengatasi masalah :

menghindari kopi, coklat,

minum obat sesuai anjuran,

melakukan latihan relaksasi,

membuat jadwal tidur dan

jadwal kegiatan

Menyemangati klien untuk

mulai membiasakan tidur malam

selama di rumah sakit

Klien mengatakan masih belum bisa tidur,

tidur lelap l.k 4 jam

-

Mengatakan tidak tahu, menyangkal

memikirkan masalah tertentu

Klien diam

Klien mendengarkan dan tidak menyangkal

penjelasan perawat

Klien menanyakan tentang relaksasi

Klien mengatakan menjawab dengan bicara

melantur.

Jam Evaluasi

08.00 S : -

O: klien tidur, tidak mengikuti kegiatan/aktivitas

A: Pemahaman terhadap masalah (+) Pemahaman terhadap upaya mengatasi

masalah (+). Penyesuaian terhadap dampak obat dan kondisi kurang tidur (-)

P : Meningkatkan reinforcemen

Meningkatkan pemahaman realitas masalah

Mengontrol pelaksanaan rencana peningkatan kemampuan tidur

23

Page 24: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

DX.I

Jam Implementasi Respon

12.30 Mengingatkan kembali kontrak

Mengajak klien membicarakan

masalah yang dihadapi tentang

pentingnya, manfaat dan fungsi

komunikasi

Mengajak klien menulis dan

menggambar

Membuat kontrak

Klien diam dan tersenyum

Kien, mengatakan dengan bicara melantur

Klien mengatakan pusing dan mulai bicara

melantur lagi

Klien menulis namanya sendiri dan

keluarganya

Klien mengatakan dengan bicara melantur,

dan mengucapkan terimakasih

Jam Evaluasi

12.10 S : -

O: Kontak mata (+) Verbal jelas koheren, Motorik menurun

A : Hubungan saling percaya belum terbangun sepenuhnya

P : Kuatkan/prioritas bangun hubungan saling percaya

24

Page 25: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

Tanggal 4 Nopember 2002

DX.II

Jam Implementasi Respon

07.15

12.00

Menanyakan bagaimana

tidurnya semalam

Memberikan reinforcemen

terhadap peningkatan kuantitas

tidur

Mngingatkan kontrak

Menyemangati klien untuk

mulai membiasakan tidur malam

selama di rumah sakit

Mengajarkan relaksasi

Klien mengatakan masih belum bisa tidur,

tidur lelap l.k 5 jam

-

Klien mengatakan bisa tidur dan sudah

sembuh

Klien mengatakan ia berada di RS Karang

Menjangan.

Klien mendengarkan dan tidak menyangkal

penjelasan perawat

Klien berlatih melakukan relaksasi nafas

dalam

Jam Evaluasi

08.00 S : Klien mengatakan akan mencoba latihan nafas dalam dan olahraga hari ini

O: Klien melakukan olah raga (sekitar 10 menit) dan tidur siang pukul 11.00 –

13.00 WIB. Sore 15.00-17.00 WIB dan malam dapat tidur

A: Penyesuaian terhadap jadwal yang telah dibuat belum optimal

P : Mengontrol pelaksanaan rencana peningkatan kemampuan tidur

25

Page 26: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

DX.I

Jam Implementasi Respon

11.00 Mengingatkan kontrak

Mengajak klien berjalan-jalan di

lingkungan rumah sakit

Menunjukkan kondisi

lingkungan rumah sakit

Melakukan sharing masalah :

mengembangkan konsep

rasionalisasi

Membuat kesimpulan

mengadakan kolaborasi untuk

TX Medik

Membuat reinforcemen

Membuat kontrak

Klien mengatakan ia mau membicarakan

masalahnya

Klien mengikuti perawat

Klien memperhatikan yang dibicarakan

perawat

Klien mulai bicara melantur lagi

Klien masih bicara melantur terus dan mau

minum obat

Klien masih bicara melantur terus

Klien masih bicara melantur terus

Jam Evaluasi

13.00 S : Klien mengungkapkan bicara Nur,Malaikat dan wali-wali

O : Klien tampak mampu berbicara dengan lancar, suara mantap, kontak mata

(+)

A: Ego oriented-defence mechanism dan task oriented-defence mechanisme

belum dikembangkan secara optimal

P : Pengembangan EO-DM dan TO-DM

Peningkatan Harga diri dan reinforcement

26

Page 27: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

5 Nopember 2002

DX.III

Jam Implementasi Respon

08.00

08.30

Mengajak klien membersihkan

diri yaitu mandi

Mengajak klien bermain

Memberikan reinforcemen

positif

Menanyakan respon klien

tentang aktivitas hari ini

Klien mau dan mengambil sabun ,handuk

sikat gigi serta handuk ke kamar mandi

Klien bermain bulutangkis dan senam

Klien mengatakan senang bisa ikut bermain

Klien menjawab dengan peragaan yaitu

tangannya diayung –ayung seperti lagi

senam poco-poco.

Jam Evaluasi

10.00 S : Klien mengatakan senang melakukan senam poco-poco

O : Melakukan aktivitas : Mau mandi sendiri

A : Reinforcement dan dukungan/pengembangan kegiatan

P : - Diskusikan kegiatan lain yang dapat dilakukan klien

- Rencanakan secara bersama kegiatan yang mampu dilakukan klien

27

Page 28: Tugas Askep Jiwa Bu Heni

DX.I

Jam Implementasi Respon

12.30 Mengingatkan kontrak

Menganjurkan klien untuk

menuliskan apasaja yang

difikirkannya bila ia tidak

mampu menyampaikan pada

orang lain

Memberikan alasan pentingnya

menulis apa yang difikirkan

-

Klien mengatakan akan mencoba setelah

nanti tiba dirumah, ia ingin mencoba dan

percaya bahwa cara itu baik bagiya yang

memang sulit ngomong pada orang lain

Mengulangi kembali ingin mencoba nanti

dirumah saja

Jam Evaluasi

13.00 S : Ingin mencoba menuliskan apasaja yang di fikirkannya setelah nanti

dirumah

O : Klien berbicara dengan tegas

A : Kemungkinan Perilaku Manipulatif

P : - Pengembangan kepercayaan diri

- Tunjukkan pada klien pentingnya peran diri

- Pengembangan EO-DM dan PO-DM

28