Tugas Interna

11
Ranitidine Antagonis Reseptor H2 (AH2) Farmakodinamik : Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel. Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung, sehingga pada pemberian ranitidine sekresi asam lambung dihambat. Ranitidine dapat menghambat sekresi asam lambung akibat perangsangan obat muskarinik, stimulasi vagus, atau gastrin, dan juga mengganggu volume dan kadar pepsin cairan lambung.

description

farmasi

Transcript of Tugas Interna

Page 1: Tugas Interna

RanitidineAntagonis Reseptor H2 (AH2)

Farmakodinamik : Menghambat reseptor H2 secara selektif dan

reversibel. Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung, sehingga pada pemberian ranitidine sekresi asam lambung dihambat.

Ranitidine dapat menghambat sekresi asam lambung akibat perangsangan obat muskarinik, stimulasi vagus, atau gastrin, dan juga mengganggu volume dan kadar pepsin cairan lambung.

Page 2: Tugas Interna

Farmakokinetik

Diberikan secara oral dan IVWaktu paruhnya 1,7-3 jam pada orang dewasa dan

memanjang pada orang tua dan pada pasien gagal ginjal, pada pasien penyakit hati waktu paruh juga memanjang meskipun tidak sebesar pada gagal ginjal.

Kadar puncak pada plasma dicapai dalam 1-3 jam setelah penggunaan 150 mg ranitidin secara oral, dan yang terikat protein plasma hanya 15%.

Ranitidin dan metabolitnya dieksresi terutama melalui ginjal, sisanya melalui tinja.

Sekitar 70 % ranitidin IV dan 30% ranitidin oral diekskresi dalam urin.

Page 3: Tugas Interna

Indikasi :o mengatasi gejala akut tukak duodenum dan

mempercepat penyembuhan. Dengan dosis kecil dapat mencegah kambuhnya tukak duodenum.

o Mengatasi gejala dan mempercepat penyembuhan tukak lambung

o Gangguan refluks lambung esofagus (GERD)o Profilaksis tukak stress (stress ulcer)Kontraindikasi :o HipersensitifSediaan: tablet 150 mg, Amp 50mg/2ml

Page 4: Tugas Interna

Efek Samping :Nyeri kepala, pusing, malaise, mialgia, mual, diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido

Cara pemberian : IV dan oralDosis :Dosis IV/IM pada dewasa : 50 mg setiap 6-8 jam. Jika

ranitidin diberikan dengan infus IV kecepatannya 6,25 mg/jam selama 24 jamTukak duodenum: sehari 2x150 mgRefluks gastro esofagus : sehari 2x150 mgEsofagitis erosif : sehari 4x150 mgPemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : sehari 2x150 mgGangguan ginjal : bila bersihan kreatinin <50ml/menit : 150mg/24 jam per oral, 50 mg setiap 18-24 jam parenteral. (bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati tiap 12 jam atau tergantung kondisi penderita ).Injeksi : 50 mg IM/IV suntikan lambat/IV infus tiap 6-8 jam

Page 5: Tugas Interna

OpiniIndikasi : sesuai Dosis bangsal: 2x1 ampDosis : 50 mg tiap 18-24 jam, bila perlu dosis dapat

ditingkatkan secara hati-hati tiap 12 jam atau tergantung kondisi penderita

Page 6: Tugas Interna

Lasix(Furosemid)

Farmakodinamik : menghambat reabsorpsi elektrolit Na+/K+/Cl di lengkung henle. Pada pemberian IV meningkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi glomerulus menurunnya reabsorpsi cairan dan elektrolit serta meningkatnya efek awal diuresis. Peningkatan aliran darah ginjal berlangsung sementara, dengan berkurangnya cairan ekstrasel akibat diuresis, aliran darah ginjal menurun meningkatnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal.

Memiliki daya hambat enzim karbonik anhidrase karena merupakan derivat sulfonamid.

Page 7: Tugas Interna

Farmakokinetik : Pemberial oral dan IVobat ini mudah diserap melalui saluran cerna.

Memiliki bioavailabilitas 65%. Obat ini terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi di glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui sistem transpor asam organik di tubuli proksimal. Obat terakumulasi di cairan tubuli, dieksresi melalui ginjal dan hati dalam bentuk utuh dan dalam bentuk konjugasi dengan senyawa sulfhidril, sebagian kecil dalam bentuk glukoronid.

Page 8: Tugas Interna

Indikasi : penggunaan obat ini pada pasien gagal jantung, edema refrakter, gagal ginjal akut, dan mengatasi edema pada gagal ginjal.

Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap furosemid, atau kompnen lain dalam sediaan atau sulfonil urea, anuria, pasien koma hepatik atau keadaan penurunan elektrolit parah

Sediaan :tablet 20 mg dan 40 mg, injeksi 20mg/amp 2ml

Page 9: Tugas Interna

Efek samping : Gangguan cairan dan elektrolit : hipotensi, hiponatremi,

hipokalemi, hipokloremi, hipokalsemi, hipomagnesemia. Ototoksisitas : ketulian sementara karena perubahan

komposisi elektrolit cairan endolimfe Hipotensi: akibat deplesi volume sirkulasi Efek metabolik : hiperurisemia, hiperglikemia, peningkatan

kolesterol LDL dan trigliserid, dan penurunan LDL Reaksi alergi

Cara pemberian : IV dan oral Dosis : 20-80 mg/x, peningkatan dosis sampai 20-40 mg/x

dengan interval 6-8 jam. 10-40 mg oral 2x1 (HT), 20-80 mg/iv 2-3x/hari (CHF) sampai

250-2000 mg oral/IV

Page 10: Tugas Interna

OpiniIndikasi : sesuaiDosis bangsal : 2x1 amp (2x20 mg/2ml)Dosis terapi :20-80 mg/iv 2-3x/hari sampai 250-2000 mg oral/IV

Page 11: Tugas Interna

dr. erika Jakarta, 4 juli 2015 SIP 10173 JL. Mayjen Sutoyo Jakarta 02175901741

R/ Inj. Lasix 20mg/2ml vial No. VI S I.M.M

R/ Inj. Ranitidin 50mg/2ml vial No. VI S I.M.M

Pro : Ny. FUmur : 70 thn

paraf

paraf