Tugas Fitoterapi Dasar

2
TUGAS FITOTERAPI DASAR 1. Sejarah Jamu Jamu adalahsebutan untuk obat tradisional dari indonesia, khususnya masyarakat jawa. Jamu merupaakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbhan yang diracik tanpa menggunakan bahan kimia sebagai aditif (bahan tambahan). Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran) daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Istilah Jamu muncul pada zaman jawa baru, dimulai sekitar abad pertengahan 15-16 Masehi. Karena jamu identik dengan budaya jawa maka pengeetian jamu pun diambil dari bahasa jawa kuno. Menurut ahli bahasa jawa kuno, istilah “Jamu” berasal dari singkatan dua kata bahasa jawa kuno yaitu Djampi dan Oesodo. Djampi berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-ajian sedangkan oesodo berarti kesehatan. Pada abad pertengahan (15-16 M) istilah oesodo jarang digunakan. Sebaliknya istilah jampi semakin populer digunakan diantara kalangan keraton. Kemudian sebutan “jamu” mulai dperkenalkan kepada public oleh “dukun” atau tabib pengobat borobudur pada masa kerajaan Hindu-Budha tahun 722 M, dimana relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan minum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti sejarah lain yaitu penemuan prasasti madhawapura dari peninggalan kerajaan Hindu- Majapahit yaitu adanya profesi “tukan meracik jamu” yang disebut Acaraki. Para Ahli Botani mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat tanaman untuk pengobatan. Sehngga jamu yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja pada saat sekarang ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat baik orang tua maupun muda, anak-anak maupun dewasa. 2. Sejarah OHT (Obat Herbal Terstandar)

description

sdsfhhdfh

Transcript of Tugas Fitoterapi Dasar

Page 1: Tugas Fitoterapi Dasar

TUGAS FITOTERAPI DASAR

1. Sejarah JamuJamu adalahsebutan untuk obat tradisional dari indonesia, khususnya masyarakat

jawa. Jamu merupaakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbhan yang diracik tanpa menggunakan bahan kimia sebagai aditif (bahan tambahan). Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran) daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Istilah Jamu muncul pada zaman jawa baru, dimulai sekitar abad pertengahan 15-16 Masehi. Karena jamu identik dengan budaya jawa maka pengeetian jamu pun diambil dari bahasa jawa kuno.

Menurut ahli bahasa jawa kuno, istilah “Jamu” berasal dari singkatan dua kata bahasa jawa kuno yaitu Djampi dan Oesodo. Djampi berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-ajian sedangkan oesodo berarti kesehatan. Pada abad pertengahan (15-16 M) istilah oesodo jarang digunakan. Sebaliknya istilah jampi semakin populer digunakan diantara kalangan keraton. Kemudian sebutan “jamu” mulai dperkenalkan kepada public oleh “dukun” atau tabib pengobat borobudur pada masa kerajaan Hindu-Budha tahun 722 M, dimana relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan minum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti sejarah lain yaitu penemuan prasasti madhawapura dari peninggalan kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya profesi “tukan meracik jamu” yang disebut Acaraki.

Para Ahli Botani mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat tanaman untuk pengobatan. Sehngga jamu yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja pada saat sekarang ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat baik orang tua maupun muda, anak-anak maupun dewasa.

2. Sejarah OHT (Obat Herbal Terstandar)Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan

keamanan dan khasiatnya dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi. Contoh : Tolak Angin

3. Sejarah FitofarmakaFitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan prouk jadinya telah distandardisasi. Uji klinis yaitu uji yang dilakukan terhadap manusia, sedangkan OHT baru uji praklinik saja yaitu pada hewan percobaan. Contoh : Stimuno