PENGANTAR FITOTERAPI
description
Transcript of PENGANTAR FITOTERAPI
PENGERTIAN FITOTERAPI
Penggunaan tanaman, bagian tanaman, sediaan yang terbuat dari tanaman untuk pengobatan dan pencegahan penyakit FITOTERAPI
SEJARAH FITOTERAPI
Istilah fitoterapi Henri Leclere (ilmuwan Perancis) penulis jurnal tanaman obat La Presse Medicale
Sumber- sumber sejarah dunia: prasasti, kitab, tulisan gua dll.
Indonesia: prasasti 7 Yupa, relief candi Borobudur Prambanan, Kitab Daun Lontar
Pada masa kebangkitan Fitoterapi Jerman, fitoterapi mengalami kejayaan dengan diamandemennya German Drug Act (Arzneimittelgesets) yang mulai berefek pada 1 Januari 1978 dan semenjak itu terus diamandemen dan ditambah.
Ilmu fitoterapi mengalami transisi dari pengobatan kuno ke arah pengobatan modern, salah satu pelopornya adalah Rudolf Fritz Weiss (1895-1992), yaitu salah satu pendiri German Phytotherapy. Seumur hidupnya, Weiss mempromosikan penggunaan fitoterapi. Salah satu bukunya berjudul Lehrbuch der Phytotherapie diterbitkan pada tahun 1944.
ILMU PENGOBATAN HERBAL
Pengetahuan tentang harbal medicine itu
meliputi :
Fitokimia
Fitofarmasi
Fitofarmakologi
Fitoterapi
KARAKTERISTIK OBAT HERBAL
1. EFEK FARMAKOLOGIS LEMAH2. UNTUK PENYAKIT KEPARAHAN RINGAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN3. ONSET LAMA
KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT HERBAL
KHASIAT UJI KHASIAT, LITERATUR
KEAMANAN UJI TOKSISITAS, UJI FARMAKOKINETIK, FARMAKODINAMIK
Ex: ketela pohon mgd glikosida sianida pengolahan harus tepat
Tanaman Crotalaria(orok-orok) dan komprey (symphytum officinale) hepatotoksik
Frohne telah mengelompokkan obat herbal berdasarkan resiko potensial dan efek yang tidak diinginkan, menjadi 4 kelompok:
A. Obat herbal yang potensial memiliki efek yang tidak diinginkan yang cukup tinggi digunakan dalam bentuk isolat
B. Obat herbal yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan jika digunakan melebihi dosis yang sudah ditentukan
C. Obat herbal yang belum terbukti kebenarannya, tetapi memiliki efek yang tidak diinginkan yang potensial
D. Obat herbal yang berpotensi memiliki efek yang tidak diinginkan yang cukup berbahaya dan tidak dibenarkan keberadannya sebagai zat tambahan
Beberapa ahli telah meneliti efek mutagenesis dan karsinogenesis obat herbal yang mengandung alkaloid pirolizidin seperti Symphytum, Tussilago, dan Petasitis sehingga penggunaannya dibatasi hanya pada penyakit tertentu dengan dosis tertentu.
PEMBERIAN OBAT HERBAL
Asas rasionalitas Indikasi Kontraindikasi Faktor farmakologi Interaksi obat kombinasi obat
PERENCANAAN PELAYANAN TERINTEGRASI 1. Mengerti sasaran pasien 2. Menentukan gangguan yang dapat terjadi bersamaan 3. menetapkan gejala jangka panjang yg ditunjukkan 4. memastikan profil alergi pasien 5. memastikan dosis wajar 6. meastikan kondisi pasien: hamil dll 7. Menyetujui terapetik, monitoring dan rencana
tindakan lanjut 8. mendapatkan riwayat pengobatan 9. menyarankan pasien tentang dosis dan frekuensi obat 10. memberikan konseling 11. merekomendasikan persiapan standar yang memiliki
nama dan alamat produsen, nomor lot, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa
12. berhati-hati mengelola penyiapan obat herbal untuk wanita hamil, bayi
13. memberi saran pada penghentian konsumsi obat herbal sebelum tindakan operasi
14. merekomendasikan cara persiapan obat herbal yang dikombinasi
15. mendorong konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum menggunakan obat herbal
16. menginformasikan pada pasien adanya interaksi obat, efek samping obat
17. mendorong pasien untuk mengkomunikasikan semua rencan apengobatan dengan tenaga kesehatan
18.Mementukan kondisi pasien yang dirawat apakah perlu penangann tenaga profesional lebih lanjut
19. Mendiskusikan biaya intervensi dan asuransi
REGULASI OBAT HERBAL
BPOM membagi OT menjadi 3 kelompok yaitu:
1. JAMU2. OBAT HERBAL TERSTANDAR3. FITOFARMAKA
Logo Jamu mempunyai arti : bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga sebuah tanda untuk menyatakan aman. Warna hijau merupakan perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman hayati). Stilsasi jari-jari daun (tiga pasang) melambangkan serangkaian proses yang sederhana yang merupakan visualisasi proses pembuatan jamu.
Logo Obat Herbal Terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan “Obat Herbal Terstandar”. Logo berupa “Jari-jari Daun (3 Pasang) Terletak dalam lingkaran”, dan ditempatkan dibagian atas kiri wadah/pembungkus/brosur; dicetak warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo; tulisan “Obat Herbal Terstandar” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok.
Logo fitofarmaka : Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga sebuah tanda untuk menyatakan aman. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman hayati). Stilisasi jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang) melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks dalam pembuatan fitofarmaka (uji laboratorium, uji toksikolitas, uji praklinis, uji klinis