Tugas fisika dasar
-
Upload
akmael-katalis -
Category
Education
-
view
279 -
download
4
description
Transcript of Tugas fisika dasar
Tugas I Fisika Dasar
RADIASI
OLEH :
YORIS APTA SARI (A1C4 10 037)
VINSENSIA YOLANDA (A1C4 10 071)
AL KAMAL (A1C4 11 034)
KAHARUDDIN (A1C4 11 052)
LISNA ARIANI (A1C4 11 005)
PRODI :
PEND. KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kendari, 08 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …..……………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Radiasi ……...…………………………………………
B. Sifat Radiasi …………………………………………………....……………….
C. Jenis Radiasi ……………………………………………………………………
D. Sumber Radiasi …………………………………………………………………
E. Alat Deteksi Radiasi ……………………………………………………………
F. Besaran dan Satuan Radiasi ……………………………………………………
G. Dosisi Maximum Radiasi ……………………………………………………....
H. Interaksi Radiasi dengan Materi ……………………………………………….
I. Kegunaan dan Kerugian Akibat Radiasi ……………………………………...
J. Aplikasi Radiasi Pengion dan Non-Pengion ………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….…………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan
membutuhkan energy. Energy yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung
unsure-unsur radiasi. Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak
melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi
sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia kedokteran, radiasi
dimanfaatkan sebagai bahan untuk mendiagnosa. Seperti sinar X untuk keperluan
radiologi, cahaya tampak untuk tindakan endoskopi, sinar ultraviolet untuk
sterilisasi dan masih banyak yang lainnya.
Selain mempunyai manfaat seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi
juga memiliki beberapa efek atau dampak yang ditimbulkan bagi manusia. Tetapi
manusia jarang sekali memperhatikan dan mempedulikan dampak yang
ditimbulkan oleh adanya radiasi tersebut. Dalam makalah kali ini, akan
membahas radiasi dan aplikasinya yang ditimbulkan agar mahasiswa dan
masyarakat lebih tau tentang radiasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan radiasi dan sejara radiasi?
2. Bagaimana sifat dari radiasi?
3. Apa saja jenis dan sumber radiasi yang ada di dalam kehidupan?
4. Bagaiman cara untuk mendeteksi suatu radiasi serta besaran dan satuan yang
digunakan?
5. Bagaimana interaksi radiasi dengan suatu materi?
6. Bagaimana efek yang ditimbulkan dari radiasi?
7. Bagaimana aplikasi radiasi dalam kehidupan?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat menguasai konsep radiasi.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu radiasi dan bagaimana sejarahnya.
b. Mahasiswa dapat memahami sifat radiasi.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis radiasi dan sumber radiasi.
d. Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk mendeteksi suatu radiasi serta
besaran dan satuan yang digunakan
e. Mahasiswa dapat memahami interaksi radiasi dengan suatu materi.
f. Mahasiswa mampu mengidentifikasi efek-efek dari radiasi.
g. Mahasiswa mengetahui cara mengaplikasikan radiasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk
partikel atau gelombang. Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi
atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya
(foton) dari sumber radiasi. Radiasi adalah gelombang atau partikel berenergi
tinggi yang berasal dari sumber alami atau sumber yang sengaja dibuat oleh
manusia (buatan).Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
B. Sejarah Radiasi
Akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-
1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman
dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia
membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu
yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar
di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap
berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar.
Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di
dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar.
Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.
Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti
sifat-sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan
penelitiannya. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X:
1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda.
2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat
fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat
terdeteksi.
3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya
terserap oleh timbal setebal 1,5 mm.
4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X.
5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar
foto tulang tersebut pada pelat fotografi.
6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan
lintasan yang tidak terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang
membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda).
C. Sifat Radiasi
Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
keberadaan sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut :
Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan
detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai
kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor
alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll.
Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses
ionisasi, eksitasi dan lain-lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut
kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat detektor radiasi.
D. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi
non-pengion.
o Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi.
Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel
beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki
karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α),
partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
o Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek
ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut
berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-
pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan
hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam
microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang
memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita
lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).
E. Sumber Radiasi
Ada macam-macam sumber radiasi yang dapat dibedakan pada garis
besarnya menjaadi :
1. Sumber Radiasi Alam
Radiasi alam dapat berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi,
hasil peluruhan radon dan thorium di udara, serta berbagai radionuklida yang
terdapat dalam bahan makanan. Di beberapa negara seperti India, Brazil dan
Perancis terdapat daerah yang memiliki radioaktivitas alam yang lebih tinggi
dibandingkan dengan di negara lain.
2. Sumber Radiasi Buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhubungan dengan
kegiatan manusia; seperti penyinaran di bidang medic, jatuhan radioaktif,
radiasi yang diperoleh pekerja radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal
dari kegiatan di bidang industri : radiografi, logging, pabrik lampu, dsb.
F. Alat deteksi Radiasi
Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan
detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai
kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor alpha,
detektor gamma, detektor neutron, dll. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi
yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain. Dengan
menggunakan sifat-sifat tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk
membuat detektor radiasi.
Gb. 1 Macam-macam alat pengukur radiasi (dositometer)
G. Besaran dan Satuan Radiasi
Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada
kriteria penggunaannya, yaitu :
1. Satuan untuk paparan radiasi
Paparan radiasi dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat
dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-
X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah
tertentu. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya
paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa
digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu
medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.
2. Satuan dosis absorbsi medium.
Radiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya
kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui
banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis
radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis
absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi
pengion kepada medium. Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut
dengan Gray yang disingkat Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang
diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg. Dengan demikian maka :
1 Gy = 100 Rad
Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :
1 R = 0,00869 Gy
3. Satuan dosis ekuivalen
Satuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan
pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis
ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau
disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis
ekuivalen. Hubungan antara dosis ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality
faktor adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang
disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah
sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
Berdasarkan perhitungan
1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
H. Dosis Maximum Radiasi
United States Nuclear Regulatory Commision (NRC) adalah salah satu
sumber informasi resmi yang dijadikan standar di beberapa Negara untuk
penetapan garis pedoman pada proteksi radiasi. NRC telah menyatakan bahwa
dosis individu terpapar radiasi maksimal adalah 0.05 Sv atau 5 rem/tahun.
Walaupun NRC adalah badan resmi yang berkenaan dengan batas pencahayaan
ionisasi radiasi, namun ada kelompok lain yang juga merekomendasikan hal
serupa. Salah satu kelompok tersebut adalah National Council on Radiation
Protection (NCRP), yang merupakan kelompok ilmuwan pemerintah yang rutin
mengadakan pertemuan untuk membahas riset radiasi terbaru dan mengupdate
rekomendasi mengenai keamanan radiasi.
I. Interaksi Radiasi Dengan Suatu Materi
Radiasi apabila menumbuk suatu materi maka akan terjadi interaksi yang
akan menimbulkan berbagai efek. Efek-efek radiasi ini bergantung pada jenis
radiasi, energi dan juga bergantung pada jenis materi yang ditumbuk. Pada
umumnya radiasi dapat menyebabkan proses ionisasi dan atau proses eksitasi
ketika melewati materi yang ditumbuknya.
Ionisasi
Ionisasi bisa terjadi pada saat radiasi berinteraksi dengan atom materi
yang dilewatinya. Radiasi yang dapat menyebabkan terjadinya ionisasi disebut
radiasi pengion. Termasuk dalam katagori radiasi pengion ini adalah partikel
alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Pada saat menembus
materi, radiasi pengion dapat menumbuk elektron orbit sehingga elektron
terlepas dari atom. Akibatnya timbul pasangan ion positif dan ion negatif.
Menurut sifat kejadiannya, ionisasi dikelompokkan ke dalam ionisasi-
langsung dan ionisasi- tak-langsung. Ionisasi-langsung terjadi jika radiasi
menyebabkan ionisasi pada saat itu juga ketika berinteraksi dengan atom
materi, dan proses ini bisa disebabkan oleh partikel bermuatan listrik seperti
alpha dan beta. Berbeda dengan yang terjadi pada interaksi partikel
bermuatan, interaksi radiasi yang berupa gelombang elektromagnetik (sinar
gamma atau sinar-X) ataupun partikel yang tidak bermuatan listrik (neutron)
tidak secara langsung menimbulkan ionisasi. Partikel yang dihasilkan dalam
interaksi yang pertama ini kemudian menyebabkan terjadinya ionisasi. Proses
seperti ini dikenal sebagai ionisasi-tak-langsung.
Eksitasi
Apabila radiasi yang berinteraksi dengan atom tidak cukup energinya
untuk menghasilkan ionisasi langsung, maka dapat mengakibatkan suatu
elektron orbit tertentu berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi, atau ke
keadaan tereksitasi. Energi eksitasi tersebut akan dilepaskan kembali dalam
bentuk radiasi elektromagnetis, pada saat elektron tersebut kembali ke orbit
dengan tingkat energi yang lebih rendah.
J. Kegunaan dan Kerugian Akibat Radiasi
1. Kegunaan Radiasi
Dalam kedokteran
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan
penelitian. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya
tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan
dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker
yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit
tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan radiasi
yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
Dalam Komunikasi
Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi
elektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara,
gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara
manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro
dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara.
Dalam iptek
Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur
bahan yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat
diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung
dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuwan
menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk
mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.
2. Kerugian Akibat Radiasi
a) Radiasi Sinar Ultraviolet
Paparan UV bisa berakibat : iritasi mata (conjungtivitis fotoelektrika),
mata berair/lakrimasi dan penderita menghindari paparan cahaya. Tetapi
gejala ini akan kembali normal dalam beberapa hari.
Kulit merah terbakar (erythema). Pigmen kulit dapat melindungi dari
sinar UV. Pada paparan kronis UV dapat merusak struktur kulit dan
menyebabkan kulit mengalami penuaan dini dan kanker kulit.
Pekerja yg berisiko : Pekerja dalam ruang dimana lampu UV digunakan
untuk membunuh bakteri : perawat, tukang daging, penjamah makanan,
tukang daging, pekerja pabrik obat & tembakau dan tukang las.
b) Radiasi Sinar infra merah
Menyebabkan katarak pada lensa mata
Pencegahan : memakai kaca mata kobalt biru pada waktu menuangkan
cairan logam,pemeriksaan kesehatan secara periodik pada pekerja di
tempat pengerjaan benda pijar.
c) Radiasi Sinar Laser
kerusakan retina & menyebabkan kebutaan,kelainan kulit
K. Aplikasi Radiasi Pengion dan Non-Pengion
1. Aplikasi Radiasi Pengion
a. Gelombang Mikro
Gelombang mikro mempunyai panjang gelombang 105-108 Hz.
Gelombang ini diaplikasikan sebagai diatermi gelombang mikro.
Cara kerja : gelombang mikro diserap oleh air, peningkatan energy akan
meningkatkan temperature air pada kulit/ sekitar permukaan kulit.
b. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet digunakan dalam bidang kesehatan untuk sterilisasi alat
dan Fototerapi. Sinar ini memiliki panjang gelombang 1015-1016 Hz.
Cara kerja sterilisasi alat: lampu Germisida (pembunuh kuman)
memancarkan sinar ultraviolet gelombang pendek (disebut juga UVC)
mampu membunuh mikroorganisme dan berguna sebagai metode yang
berguna untuk sterilisasi alat.
Cara kerja fototerapi: bayi-bayi kuning (ikterik) disinari dengan cahaya
fluorensi kuat yang memancarkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu yang akan memecah bilirubin (dari sel darah merah yang
mati)yang berlebihan.
c. Sinar-X
Sinar-X ini banyak digunakan dalam bidang kesehatan, yaitu digunakan
untuk rontgen, CT scan.
Cara kerja rontgen: Sinar-X didapatkan dengan melewatkan sinar-X yang
terkontrol jumlahnya melalui bagian tubuh yang dinilai dan intensitas
sinar yang ditreruskan akan ditangkap oleh film fotografi yang terpapar
dengan sinar-X tersebut. Banyaknya sinar-X yang ditransmisikan
(diteruskan) tergantung dari zat yang harus ditembus (tulang akan leih
sedikit meneruskan dibandingkan jaringan), kemudian didapatkan gambar
bayangan foto sinar-X.
Cara kerja CT-scan : metode ini merupakan bentuk scan sinar-X yang
lebih canggih dengan menggunakan kekuatan komputasi modern untuk
menginterpretasikan sinat-X multiple yang membentuk gambaran potong
lintang dua dimensi dari jaringan tubuh dan organ.
2. Aplikasi Radiasi Non-Pengion
a. MRI
MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pada MRI tidak menggunakan
radiasi pengion. Tetapi menggunakan radiasi gelombang frekuensi radio
dalam suatu medan magnetic yang sangat kuat.
b. USG
USG (Ultrasonografi). Pencitraan USG mendapatkan gambaran bagian
dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara frekuensi
tinggi yang sama dengan gelombang sonar yang dikeluarkan kelelawar dan
kapal laut. Gelombang suara yang dipancarkan akan dipantulkan oleh
organ dalam dan gelombang pantulan yang kembali ini dapat digunakan
untuk identifikasi jarak, ukuran, dan keseragaman suatu benda. Gelombang
yang direkan ini akan diproses dan diperlihatkan oleh computer
membentuk suatu gambaran bergerak real-time pada monitor yang dapat
direkam dalam video. Tekhnik ini tidak menggunakan sinar X.
c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah adalah sinar yamg mempunyai panjang gelombang 1012-
1014 Hz. Sinar inframerah diaplikasikan pada penggunaan termografi.
Cara kerja: jaringan yang sakit akan memancarkan sinar inframerah yang
lebih besar daripada jaringan sehat. Detector infra merah dapat digunakan
untuk menentukan gambaran area jaringan yang sakit.
d. Cahaya tampak
Cahaya tampak dibidang kesehatan digunakan untuk Endoskopi dan bedah
laser. Cahaya tampak ini memiliki panjang gelombang 1014 Hz.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Radiasi adalah gelombang atau partikel berenergi tinggi yang berasal dari
sumber alami atau sumber yang sengaja dibuat oleh manusia
(buatan).Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
2. Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
keberadaan sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan yaitu Radiasi tidak
dapat dideteksi oleh indra manusia dan radiasi dapat berinteraksi dengan
materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain.
3. Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi
non-pengion. Ada dua macam sumber radiasi yang dapat dibedakan pada
garis besarnya yaitu sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan.
4. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan
detektor radiasi. Ada beberapa macam satuan radiasi, satuan ini tergantung
pada kriteria penggunaannya yaitu satuan untuk paparan radiasi, satuan
dosis absorbsi medium dan satuan dosis ekuivalen.
5. Radiasi apabila menumbuk suatu materi maka akan terjadi interaksi yang
akan menimbulkan berbagai efek. Efek-efek radiasi ini bergantung pada
jenis radiasi, energi dan juga bergantung pada jenis materi yang ditumbuk.
6. Kegunaan dari radiasi yaitu untuk diagnosisi, pengobatan dan penelitian.
Kerugian dari radiasi yaitu iritasi pada mata, katarak dan keruasakan retina.
7. Aplikasi radiasi pengion dalam kehidupan yaitu sebagai gelombang mikro,
sinar ultraviolet dan sinar X. Sedangkan radiasi Non-Pengion adalah sebagai
MRI, USG, Sinar Infra Merah dan cahaya tampak.
DAFTAR PUSTAKA
Akhsanur. Macam-Macam radiasi. http://dadang-saksono.blogspot.com(diakses tanggal 06 Agustus 2014).
Anonim.2010.PengertianRadiasi. http://radiologiymc.blogspot.com/2010/08/pengertian-radiasi.html(diakses tanggal 06 Agustus 2014).
Anonim. 2011. Fisika Radiasi. http://istimoanja.blogspot.com/2011/12/fisika-radiasi.html(di akses tanggal 07 Agustus 2014)
Wirapsara. Radiasi Dalam Kehidupan sehari-hari.www.indomp3z(diakses tanggal 06 Agustus 2014)