Tugas final strategi

22
Metode Pembelajaran Ekspositori Strategi belajar matematika Oleh: Abdul Majid (12B07023) Prodi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) 2014

Transcript of Tugas final strategi

Page 1: Tugas final strategi

Metode Pembelajaran Ekspositori

Strategi belajar matematika

Oleh:

Abdul Majid(12B07023)

Prodi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana

Universitas Negeri Makassar (UNM)

2014

Page 2: Tugas final strategi

ABSTRAK

            Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan

keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan

contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan

penugasan.

Karakteristik metode ekspositori di antaranya: Metode ekspositori dilakukan dengan cara

menyampaikan materi pelajaran secara verbal, Biasanya materi pelajaran yang disampaikan

adalah materi pelajaran yang sudah jadi, dan Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan

materi pelajaran itu sendiri.

Langkah-langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: persiapan (preparation),

Penyajian (presentation), korelasi (correlation), menyimpulkan (generalization), dan

mengaplikasikan (application).

Kelebihan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan

materi pembelajaran, metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi

pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, melalui metode pembelajaran ekspositori selain

siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, keuntungan

lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang

besar.

Kekurangan metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran ini hanya

mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar, metode ini

tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik, karena metode lebih banyak

diberikan melalui ceramah, dan keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung

kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,

antusiasme, motivasi.

Kata Kunci: Metode pembelajaran ekspositori, metode pembelajaran

Page 3: Tugas final strategi

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan

metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan, karena

keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya penggunaan metode

pengajaran terhadap suatu topik yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya dapat tercapai

dengan baik.

            Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada

siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut

Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar

Mengajar bahwa: ”Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.

            Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan atas mengemukakan bahwa: ”Metode

mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan

memperhatikan keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.

            Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru

dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam

menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini memudahkan dalam mencapai tujuan yang

diharapkan.

            Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus berpedoman pada

tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor siswa, guru harus menggunakan metode

yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.

Page 4: Tugas final strategi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang

berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun

kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada

waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai

faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan

metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi

pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)

demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)

brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran

ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode

pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar

terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

Page 5: Tugas final strategi

Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di

atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang

dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat

mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran

perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru

dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, antara lain dengan menggunakan metode

pembelajaran inovatif dan konvensional.

B. Pengertian Metode Ekspositori

Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan

keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan

contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan

penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode

ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran

kepada siswa secara langsung.

            Seperti kita ketahui pada metode ceramah  pusat pengajarnya terletak pada guru, guru

yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan siswa

pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini

banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak,

tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan;

misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-

Page 6: Tugas final strategi

contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni

dari metoda ekspositori.

Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai

dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola /

aturan / dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa

sudah mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal

aplikasi konsep selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di

mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di

sampingnya, dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat  materi

yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode

ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran

matematika.

Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode

ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama sifatnya memberikan

informasi, pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini bedakan metode ekspositori dari metode

ceramah mengingat David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah

cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.

Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode

ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna

(tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain

kepada pengertian daripada kepada caranya menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan

metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan

permainan.

Page 7: Tugas final strategi

Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti

yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara

mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara

bermakna. Sebaiknya, metode baru seperti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya

itu dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat

mengatakan yang tidak-tidak. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai.

Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah,

inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis, mengajarkan

materi yang berguna bagi peserta didik menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan

keterampilan dasar pada umumnya.

Ausubel membedakan belajar menjadi:

a) Belajar menerima (reception learning): materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk

akhir, dan

b) Belajar menemukan (discovery learning): pola dalil atau aturan harus ditemukan siswa.

Ia juga membedakan antara:

a) Belajar menghafal (rote learning),dan

b) Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya

nomor dua.

C. Karakteristik Pembelajaran Metode Ekspositori

Somantri (2001: 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi

guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan

pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan

Page 8: Tugas final strategi

konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya.

Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide  dalam memberikan

informasi dengan lisan atau tulisan.

Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133)  metode ekspositori dapat meliputi gabungan

metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan.

Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat

kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru

sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih

nampak lebih banyak.

Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu

saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan

siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi

mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan

soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis.

Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara

individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak

pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.

Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah

memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang

penting adalah

1. menyusun program pembelajaran,

2. memberi informasi yang benar,

3. pemberi fasilitas yang baik,

Page 9: Tugas final strategi

4. pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan

5. penilai prolehan informasi.

Sedangkan peranan siswa adalah

1. pencari informasi yang benar,

2. pemakai media dan sumber yang benar,

3. menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.

Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara

individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah

pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil

belajar yang digunakan adalah tes yang telah diberlakukan atau tes buatan guru.

Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:

1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal,

artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena

itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti

data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa

untuk berpikir ulang.

3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah

proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan

cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Page 10: Tugas final strategi

Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode

ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi

pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat

dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik (academic

achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.

D. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Ekspositori

Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:

1. Persiapan (Preparation)            

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.

Dalam metode ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori sangat

tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah

persiapan di antaranya adalah:

a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;

b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;

c. Bukalah file dalam otak siswa.

2. Penyajian (Presentation)

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan

persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah

bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.

Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:

Page 11: Tugas final strategi

a. penggunaan bahasa,

b. intonasi suara,

c. menjaga kontak mata dengan siswa, dan

d. menggunakan trik-trik yang menyenangkan

3. Korelasi (Correlation)

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan

pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap

keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi

dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk

memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk

meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

4. Menyimpulkan (Generalization)

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran

yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam

metode ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti

sari dari proses penyajian.

5. Mengaplikasikan (Application)

Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak

penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses

pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan

informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang

biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:

a. Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,

Page 12: Tugas final strategi

b. Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

E. Kelebihan  dan Kelemahan Metode Ekspositori

1. Kelebihan

Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran yang banyak dan

sering digunakan. Hal ini disebabkan metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

a. Dengan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi

pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran

yang disampaikan.

b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang

harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

c. Melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan

(kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau

mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

d. Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan

ukuran kelas yang besar.

2. Kelemahan

Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di

antaranya:

a. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki

kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki

kemampuan seperti itu perlu digunakan metode lain.

Page 13: Tugas final strategi

b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan

kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.

c. Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan

kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta

kemampuan berpikir kritis.

d. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki

guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan

berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan

mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin

berhasil.

F. Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori

Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau

bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku,

mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami

rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, jadi ia belajar secara

bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi

bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-

siku, maka jadinya ia belajar menghafal.

Page 14: Tugas final strategi

BAB III

KESIMPULAN

            Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan

keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan

contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan

penugasan.

Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:

1.    Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya

bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering

orang mengidentikannya dengan ceramah.

2.    Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti

data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk

berpikir ulang.

3.    Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah

proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara

dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:

1.    Persiapan(Preparation)           

2.    Penyajian (Presentation)

3.    Korelasi (Correlation)

4.    Menyimpulkan (Generalization)

5.    Mengaplikasikan (Application)

Page 15: Tugas final strategi

DAFTAR PUSTAKA

Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Ruseffendi, ET (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya

dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, ET (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG,

Bandung : Tarsito.

Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.

Rohman. 2012. Defenisi Metode Pembelajaran. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-

definisi-metode-pembelajaran.html . di download pada tanggal 05 Januari 2014.