Tugas Endokrin Final

28
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN Disusun Oleh LOIS YUNIKE 201433037 UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

description

Mempelajari sistem endokrin

Transcript of Tugas Endokrin Final

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN

Disusun Oleh

LOIS YUNIKE

201433037UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

KELAS PARALLEL

TAHUN 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINKelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran,tapi dari sel-sel endokrin langsung masuk ke pembuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timusFungsi utama sistem endokrin adalah membantu mempertahankan dan mengatur fungsi vital yaitu :1. Reaksi terhadap stress dan cidera

Bila terjadi stress dan cidera sistem endokrin memacu serangkaian reaksi yang ditujukan untuk mempertahankan tekanan darah dan mempertahankan hidup. Yang berperan pada reaksi ini adalah hypotalamus, hipofisis dan adrenal.2. Pertumbuhan dan perkembangan

3. Reproduksi, yang berperan pada pertumbuhan dan kedewasaan adalah : hipotalamus, hipofisis dan gonadotropin.4. Mempertahankan Homeotatis Ionik

Sangat berperan mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air. Hormon yang berperan dalam fungsi ini adalah hormon aldosteron dan antidiuretik (ADH). Sedangkan kelenjar paratyroid mengandung keseimbangan calsium.

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus

Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar endokrin utama dengan hormon yang dihasilkan dan jaringan sasarannya.

B. ORGAN DARI SISTEM ENDOKRIN :

1. Hipotalamus

Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa. Beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Hipotalamus terletak di batang otak, tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel ot ketiga (ventrikulus tertius) yang berfungsi sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. 2. Hipofisis

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Hipofise menghasilkan hormon tropik dan hormon nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of glands.

3. Kelenjar Timus

Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi yang baru lahir, namun bertambah seriring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian berkerut lagi setelah dewasa. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut T-lymphocyte.Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai memory atau ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh. Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atausistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler.

4. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia cervicalis. Beratnya kira-kira 18-25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada wanita terutama saat menstruasi dan hamil.

Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi cartilago trachea 4-5. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.

5. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid berukuran kecil, kuning kecoklatan oval, biasanya terletak antara garis lobus posterior dari kelenjar tiroid dan kapsulnya. Ukurannya kira2 6x3x2 mm. Beratnya 50 mg. Kelenjar ini berjumlah empat buah, biasanya 2 pada tiap sisi, superior dan inferior. Normalnya paratiroid posterior bergeser hanya pada kutub paratiroid posterior, tapi bisa juga turun bersama timus ke thorax atau pada bifurcation karotis.Kelenjar paratiroid superior letaknya lebih konstan daripada inferior dan biasanya terlihat di tengah garis posterior kelenjar tiroid walaupun bisa lebih tinggi. Bagian inferior sangat bervariasi pada beberapa situasi (tergantung perkembangan embriologisnya) dan bias tanpa selubung fascia tiroid, di bawah arteri tiroid, atau pada kelenjar tiroid dekat kutub inferior.

Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH

C. KLASIFIKASI HORMON1. Hormon perkembangan / Growth hormone hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.

2. Hormon metabolisme proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.

3. Hormon tropik dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).

4. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.D. KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON YANG DIHASILKAN

1. Kelenjar hipofisis

Hipofisa atau disebut juga pituitary merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya, sehingga disebut kelenjar pemimpin, atau master of gland. kelenjar hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior.a. Fungsi hipofisis anterior ( adenohipofise )

Menghasilkan sjumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organendokrin yang lain.

1) Hormon pertumbuhan (somatotropin ) : mengendalikan pertumbuhan tubuh (tulang, otot, dan organ-organ lain).

2) Hormon TSH : mengendalikan pertumbuhan dan aktivitas sekretorik kelejar tiroid.

3) Hormon ACTH : mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari kortex suprarenal.

4) Hormon FSH : pada ovarium berguna untuk merangsang perkembangan folikel dan sekresi esterogen. Pada testis, homon ini berguna untuk merangasang pertumbhan tubulus seminiferus, dan spermatogenesis.

5) Hormon LH : pada ovarium, untuk ovulasi, pembentukan korpus luteum, menebalkan dinding rahim dan sekresi progesteron. Dan pada testis, untuk sekresi testotero.

6) Hormon Prolaktin : untuk sekresi mamae dan mempertahankan korpus luteum selama hamil.

b. Kelenjar hipofisis ( lobus posterior ):Fungsi hipofisis posterior

1) Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal, reabsorbsi air, dan mengendalikan tekanan darah pada arteriol

2) Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.

2. Kelenjar tiroid:Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara :

a. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein

b. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat metabolisme tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

Fungsi kelenjar tiroid sendiri adalah sebagai berikut:a. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

b. Mengatur penggunaan oksidasi

c. Mengatur pengeluara karbon dioksida

d. Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan

e. Pada anak mempengaruhi fisik dan mental

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb:

a. Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan produksi panas merangsang sekresi hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan mental pada balita danjanin. Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu nama,yaitu hormon tiroid.

b. Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang.

3. Kelenjar paratiroid:Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yangterletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif. Hormon ini meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya disebabkan hanya akibat stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

Fungsi kelenjar paratiroid :a. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasmab. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjalc. Mempercepat absorbsi kalsium di intestine

d. Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darahe. Menstmulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui mmbran selKelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar kalsium darah.

4. Kelenjar adrenal

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-masing kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah kelenjar adrenal ) dan korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).a. Korteks adrenalmemproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgen.1) Glukokortikoid berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi hidrokortison akan menaikan kadar glukossa darah.2) Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion natrium dalam prose pertukaran untuk mengekresikan ion kalium atau hidrogen.3) Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria.Fungsi kelenjar adrenal korteks:1) Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

2) Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein

3) Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

b. Medula adrenalberfungsi sebagai bagian dari saraf otonom.Selain itu juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Fungsi kelenjar adrenal medula :1) Vasokontriksi pembuuh darah perifer

2) Relaksasi bronkus

3) Kontraksi selaput lendir dan arteriole\

Sekresi hormon akan meningkatkan dalam keadaan :1) Stres, emosi, marah dan takut.2) Kerja fisik.3) Suhu lingkungan rendah.4) Hypoglikemia.5) Penurunan tekanan darahPembedaan efek adrenalin dan non adrenalin disebabkan adanya dua jenis reseptor yaitu alfa dan beta. Kontraksi otot polos melalui alfa reseptor relaksasi (vasodilatasi) melalui beta reseptor efek physiologis dari epineprin dan non epineprin dilihat di bawah ini :a. Efek fisiologis dari epineprin dan nonepineprin pada jaringan :JaringanEpineprinNorepineprin

Jantung Kontraksi kulit dan arteri ginjal. Vasodilatasi dari jantung, paru dan jaringan otot. Menaikkan tekanan cardiac output. Menaikkan tekanan darah sisteolik. Menurunkan tekanan darah diastolik. Menaikkan angka metabolik.Meningkatkan koagulasi dari darah Kontraksi rangsang yang kuat dari pembuluh darah. Kontraksi arteri dan vena karena kegiatna reseptor alfa adrenegic terhadap peningkatkan karena hambatan pembuluh darah perifer. Menaikkan tekanan drah karena peningkatna hambatan perifer. Peningkatan angka nadi.

Respirasi Meningkatkan angka dan kedalam pernafasan. Bronkodilatasi. Meningkatkan angka dna kedalam pernafasan. Bronkodilatasi.

SSP Tanda dan pengaruh lingkungan. Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Memudahkan reflek respon. Tanda dan pengaruh lingkungan. Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Memudahkan reflek respon.

Muskuluskeletal Kontraksi yang panjang. Meningkatkan aliran darah. Meningkatkan kekuatan untuk kontraksi. Kontraksi yang panjang. Meningkatkan aliran darah. Meningkatkan kekuatan untuk kontraksi.

Gastrointestinal Mengkerutkan sphineter. Iliecocal saat relaksasi. Mengkerutkan sphineter. Iliecocal saat relaksasi.

Bladder Mengkerutkan sphineter saat relaksasi. Mengkerutkan sphineter saat relaksasi.

Limpa Mengkerutkan spleen dan melangsir sel darah merah ke dalam sirkulasi. Mengkerutkan spleen dan melangsir sel darah merah ke dalam sirkulasi.

Mata Merangsang iris dan dilatasi pupil. Merangsang iris dan dilatasi pupil.

Otot pilomotor dari polikel rambut Merangsang pergerakan dari rambut. Merangsang pergerakan dari rambut.

Liver Merangsang lipolisis dari pada jaringan adiposa dan berperan melawan insulin.

Menghambat sekresi insulin. Merangsang lipolisis dari pada jaringan adiposa dan berperan melawan insulin. Menghambat sekresi insulin.

Jaringan Adiposa Melepaskan asam lemak. Melepaskan asam lemak.

Jaringan Tubuh yang lain Meningkatkan metabolisme dan memelihara konsumsi O2 dari penggunaan obat.

5. Kelenjar pankreas

Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan II.Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkanenzim-enzim pencernaan ke dalam lumenduodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbntuk oval dan tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :

a. sel A (atau) : menghasilkan glukagon

b. sel B (atau) : menghasilkan insulin

c. sel D (atau) : menghasilkansomatostatin

d. sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pancreas

Hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon.

6. Kelenjar kelamin

Dibagi menjadi 2, yaitu

a. Kelamin pria ( testis )

Testis terletak di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi dalam mengatur perkembangan ciri seks sekunder, dan merangsang pertumbuhan organ kelamin pria

b. Kelamin wanita ( ovarium )

Ovarium terdapat pada samping kiri dan kanan uterus, yang menghasilkan esterogen dan progesteron. Fungsi estrogen adalah pematangan dan fungsi siklus haid yang normal. Sedangkan fungsi hormon progesteron adalah pemliharaan kehamilan.

E. ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM ENDOKRIN1. Pengkajian

a. Data DemografiUsia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting. Beberapa gangguan endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses patologis sudah berlangsung sejak lama. Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan usia dan gender , misalnya berat badan dan tinggi badan. Tempat tinggal juga merupakan data yang perlu di kaji, khususnya tempat tinggal pada masa bayi

dan kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien sekarang.b. Riwayat Kesehatan SekarangDiperoleh pada saat wawancara dengan pasien meliputi :1) Pertumbuhan dan perkembangan fungsi seksual.

2) Perubahan kulit.

3) Suhu yang tidak toleran.

4) Status emosional dan perubahan energi.

5) Nutrisi.

6) Fungsi fikir dan intelektual. 7) Suara dan pola perkemihan.

c. Riwayat Kesehatan Masa LaluDalam mengkaji kesehatan masa lalu lebih ditekankan pada hal yang berhubungan dengna pertumbuhan dan perkembangan, karena sistem endokrin merupakan alat perkembangan tubuh. Juga diperlukan riwayat sosial seperti : data tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal dan riwayat psikologik pasien seperti sikap dan tingkah laku pasien untuk beradaptasi dan reaksi keluarga dan respon terhadap masalah.d. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan dengan cara :1) Cara Inspeksi a) Perawat harus mengobservasi tanda-tanda vital : Berat badan (BB) Tinggi badan (TB) Postur tubuh Pembesaran otot. Adanya strie pertumbuhan dan keadaan rambut. Pigmentasi kulit. Apakah mata melotot. Daerah leher apakah ada perubahan bentuk, ukuran dan konsistensinya (kekenyalannya). Adanya kesulitan menelan.b) Cara PalpasiDalam head normal kelenjar tiroid tidak teraba. Jika ada perubahan perawat dapat mendeteksi tentang : Perubahan ukuran. Bentuk. Letakknya tidak simetris. Ada benjolan. Kelembutan dan rasa sakit ketika di palpasi.e. Prosedur DiagnostikBanyak digunakan pemeriksaan darah. Perawat bertanggungjawab untuk menyiapkan pasien untuk psien dan memberi support yang diperlukan selama pemeriksaan.1) Pemeriksaan fungsi kelenjar pituitary / hipofisis.

Laboratorium Darah (banyak pemeriksaan). RadiologiPneumoenchephalograpi dengan bagian subarachnoid melalui lumbal untuk mengetahui adanya tumor hipofisis.2) Pemeriksaan fungsi kelenjar thyroid

Laboratorium Protein bound lodine, untuk mengukur bnayaknya iodine dalam sirkulsi protein. Normal = 4 10 Uq / 100 ml dalam darah. Serum thyroxine (T4 test) thyroxine dalam sirkulasi. Normal = 4 10 Uq / 100 mg. RadiologiTyroid scan serupa dengan radioactif lodine (RAIU), digunakan untuk menggambarkan kelenjar tiroid dan mengetahui ada kelainan pada kelenjar.3) Pemeriksaan fungsi kelenjar parathyroid tidak radiology tapi hanya laboratorium. Laboratorium Pemeriksaan darah calsium Untuk mengukur adanya ion calsium dalam darah, normal : 9-11 mg / al Pemeriksaan urineCalsium, diet rendah calsium sampai 6 hari X mengukur jumlah calcium dalam urine selama 24 jam. Tabular reabsorption of phosphate dalam urine 24 jam normal : 82%- 37%, kalau hiperfungsi pemeriksaan akan rendah.

4) Pemeriksaan fungsi kelenjar adrenal bagian cortex Laboratorium : Tingkat cortisol, aldosteron, testosterone dalam darah. Pemeriksaan urine 24 jam.

Hydroxycorticosteroid : N = 2-10 mg / 24 jam Ketosteroid : pada wanita : N = 4-15 mg / 24 jam Ketogenic Steroid : pada Wanita, N 3-15 mg / 24 jam dan pada Pria, N 5-23 mg / 24 jam 5) Vanilly mondelic acid (VMA) Untuk melihat produk hormon catekolamin (epineprin dan non efineprin) dalam urine dalam 24 jam, normal : 1-5 mg. Bila pemeriksaan ini meningkat, merupakan indikasi Pheochromocytoma. Factor yang mempengaruhi pemeriksaan adalah : Kopi, teh, pisang, vanili dalam makanan coklat, minuman alcohol dan stres. Makanan tersebut jangan diberikan selama 24 jam /2 hari sebelum pemeriksaan2. Diagnosa Keperawawan Pada gangguan sistem endokrina. Perubahan cardiac output.

b. Perubahan rasa nyaman.

c. Ketakutan.

d. Perubahan nutrisi.

e. Gangguan dalam konsep diri.

f. Kerusakan kulit.

g. Gangguan pola tidur.

h. Perubahan dalam proses fikir.

i. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.

j. Kurangnya jumlah cairan.

k. Potensial terjadinya trauma.

l. Potensial perubahan suhu tubuh.

m. Kurang pengetahuan.

3. Perencanaan a. Meningkatkan Status Kesehatan Usaha perawat untuk memberikan penyuluhan lebih banyak mekanisme pengaturan tubuh. Perawat harus secara terus menerus memberitahu penyuluhan pada pasien untuk melakukan usaha pencegahan dan perawatan misalnya.1) Memberi instruksi pentingnya makan garam yodium.

2) Kontrol berat badan.

3) Memeriksakan kesehatan bila ada masalah sehubungan dengan kesehatan.

b. Pemeliharaan dan Pemulihan KesehatanPerawat memegang peranan penting dalam perawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin :1) Kelemahan pasien.

2) Perubahan dalam penampilan atau performent.

3) Ketidakstabilan emosi.

4) Memodifiksi lingkungan baik fisik dan emosional. karena biasanya pasien sering tidak menghiraukan diet, gaya hidup dan perlunya menghirapkan diet, gaya hidup support dari keluarga.

5) Penjelasan pemakaian obat.

Karena pasien minum obat dalam waktu lama, jelaskan : Nama obat. Dosis. Waktu minum obat. Metode waktu minum obat. Bentuk obat. Side efek dan efek toksis.

Tekankan jangan minum obat tanpa konsultasi dengan dokter dan jangan minum obat yang berlebihan tanpa pengawasan dokter.DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. 2001 .Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Ed. 8. Vol. 2. Jakarta : EGC

Pearce, Evelyn C. 2002.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Syaifuddin. 2006.Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGCBrunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3. EGC. Jakarta

Doenges M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC. Jakarta

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta

Huddak & Gallo. 1997. Keperawatan Kritis. Volume 2. EGC. Jakarta