Tugas Pra Final

7
Tugas Pra-Final Laboratorium Operasi Teknik Kimia II PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN PROSES TRANS-ESTERIFIKASI MINYAK NABATI Disusun Oleh: Wulan Sasqia 1204103010089

description

h

Transcript of Tugas Pra Final

Tugas Pra-FinalLaboratorium Operasi Teknik Kimia II

PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN PROSES TRANS-ESTERIFIKASI MINYAK NABATIDisusun Oleh:

Wulan Sasqia1204103010089

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2014BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Labu leher tiga (1 liter)

2. Pemanas listrik (hot plate)3. Kondensor

4. Termometer5. Pengaduk (Magnetic stirrer) 6. Corong pemisah

7. Beaker glass8. Viskometer Ostwald

9. Piknometer

10. Alumunium foil

11. Pipet tetes

12. StopwatchBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Minyak curah 100 mL

2. Variasi katalis NaOH

3. Etanol

4. Air3.2 Prosedur Percobaan

Pada percobaan ini, digunakan variabel bebas dan variabel tetap. Variabel bebas yang dipelajari adalah konsentrasi katalis NaOH (0.5%, berat terhadap minyak), sedangkan variabel tetapnya adalah rasio mol terhadap etanol (1:4 ; 1:6 dan 1 :8), kecepatan pengadukan dan suhu (75oC).3.2.1 Proses Transesterifikasi

Proses transesterifikasi dilakukan pada labu bulat berleher tiga dengan kapasitas 1 liter yang dilengkapi dengan kondensor, termometer, dan pengaduk yang ditempatkan pada lempeng pemanas listrik. Rangkaian peralatan percobaan biodiesel ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pertama-tama, labu leher tiga yang sudah bebas dari kontaminan dan air dihubungkan dengan kondensor. Selanjutnya diisi dengan minyak curah dan dipanaskan hingga mencapai suhu 45oC. Katalis NaOH (sebanyak 0.5%, ) dilarutkan dalam etanol disertai pengadukan selama 10 menit. Larutan ini lalu dimasukkan ke dalam labu ukur, setelahnya dimasukkan pengaduk (magnetic stirrer) dan diatur kecepatan pengadukan sebesar 150 rpm. Suhu operasi dijaga agar tetap berada pada suhu 50oC dengan termometer. Reaksi dihentikan setelah tercapai waktu reaksi yang diinginkan, yaitu selama 90 menit. Setelah reaksi dihentikan, pengadukan dan pemanasan dihentikan. Campuran di dalam labu leher tiga didinginkan hingga mencapai suhu kamar, kemudian dimasukkan dalam corong pemisah dan diendapkan selama 12 jam.

Gambar 3.1 Rangkaian peralatan percobaan biodiesel

3.2.2 Prosedur Pemisahan

Pengendapan selama 12 jam dimaksudkan untuk mengendapkan gliserol yang terdapat dalam campuran. Campuran tersebut diendapkan dalam corong pemisah hingga terpisah membentuk lapisan-lapisan (batas meniskus antara etil ester dan gliserol). Gliserol yang terpisah pada bagian bawah kemudian dipisahkan dari etil ester dengan cara membuka keran pada corong pemisah, sehingga hanya terdapat etil ester di dalam corong pemisah.

Gambar 3.2 Batas meniskus antara etil ester dan gliserol dalam corong pemisah

3.2.3 Tahap Pencucian

Larutan ester diperkirakan masih mengandung etanol sehingga perlu dilakukan pencucian. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air hangat (50oC) yang dilakukan dalam corong pemisah. Terlebih dulu dipanaskan aquadest hingga mencapai suhu 50oC di atas pemanas listrik. Kemudian air hangat tersebut dimasukkan dengan cara melewatinya pada dinding corong pemisah dengan pipet tetes. Campuran kemudian didiamkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. Air hangat yang berada dibagian bawah dibuang dengan membuka keran pada corong pemisah. Gambar 3.3 Batas meniskus antara biodiesel dan ester dalam corong pemisah

Gambar 3.4 Etil ester (biodiesel) yang didapat