Tugas Final Ipba
-
Upload
inayah-syar -
Category
Documents
-
view
92 -
download
4
description
Transcript of Tugas Final Ipba
SOAL-SOAL LATIHAN KAJIAN IPBA
(Dikumpulkan menjelang UAS)
1. A. Jelaskan mengapa temperatur laut vertikal di daerah kutub (polar) nilainya relatif tetap
mulai dari permukaan sampai ke dasar laut seperti pada gambar di bawah ini (kurva
biru) !
Jawaban:
Karena suhu di daerah kutub relatif konstan yaitu sekitar 5oC (sangat rendah) baik di
permukaan bahkan hingga kedalaman yang lebih tinggi. Kemungkinan tidak adanya
lapisan termoklin (yaitu lapisan yang memiliki ketebalan sekitar 2500 kaki di bawah
lapisan campuran, tidak dipengaruhi angin dan badai laut yang memiliki perubahan
suhu yang sangat cepat seiring bertambahnya kedalaman. Pada dasarnya semua daerah
di lintang manapun akan menerima energy matahari yang sama. Namun yang
membedakannya adalah besarnya insolasi (intensitas radiasi matahari yang diterima
oleh bumi). Pada daerah kutub, intensitas radiasi yang diterimanya jauh lebih kecil
dibanding daerah tropis dan subtropics, karena itu suhu permukaan laut di daerah
kutub tidak tinggi atau dengan kata lain tidak berbeda jauh dengan suhu dasar laut.
B. Sebuah sinyal bunyi dipancarkan dari sebuah kapal pengukur kedalaman laut. Jika
kecepatan sinyal bunyi di air laut dianggap tetap 1200 m/s dan waktu tempuh sinyal
bunyi dari mulai dipancarkan dari kapal hingga diterima kembali oleh kapal adalah 6
sekon, Berapakah kedalaman laut di tempat itu ?
Jawaban:
= 1200 x 62
=3600 m
1
d = v .t2
C. Jelaskan mengapa El-Nino menyebabkan kekeringan di Indonesia ?
Jawab:
El Nino ditandai dengan indeks Osilasi Selatan (IOS) negatif, artinya tekanan atmosfer
di atas Tahiti lebih rendah dibanding tekanan atmosfer di atas Darwin. La Nina
sebaliknya. Pada saat IOS negatif kolam panas di osean bergerak dari pasifik Barat
menuju pasifik tengah/timur, awan-awan bergerak ke timur mengikuti pergerakan
kolam panas, sehingga wilayah pasifik Barat termasuk Indonesia mengalami musim
kering. (peristiwa El Nino)
D. Jika Indeks Dipole Mode (IDM) positif, dimana musim hujan terjadi ?
Jawaban:
Nilai Indeks Dipole Mode (IDM) lebih dari 0,35 digolongkan sebagai DM (+) dan indeks
Dipole Mode kurang dari -0,38 digolongkan sebagai DM (-). DM(+) artinya temperatur
permukaan laut (TPL) pantai timur afrika lebih tinggi dari TPL pantai barat Sumatera.
DM (+) di pantai barat sumatera terjadi kekeringan sebaliknya di pantai timur afrika
banyak hujan. Karena tekanan di pantai barat sumatera lebih tinggi sehingga pergerakan
awan menuju pantai timur afrika.
2. A. Jelaskan bagaimana retakan-retakan pada lempeng dapat terbentuk sebagai awal dari
pemisahan lempeng !
Jawaban:
Bagian kerak bumi dan bagian atas mantel dengan ketebalan 100 km disebut lempeng.
Menurut Teori Continental Drift, Seolah-olah lempeng
mengapung di atas Astenosfer. Astenosfer merupaka cairan
pekat. Astenosfer hanyut perlahan-lahan akibat beban yang
menekannya (ada komponen gaya mendatar) sepanjang zaman oleh balok-balok benua.
Lempeng (Balok benua) ikut hanyut bergerak tetapi pergerakannya sangat lambat
(pergerakan setahun sama dengan pertumbuhan panjang kuku manusia selama setahun, 3, 5,
7 atau 10 cm). Pergerakan balok-balok benua ada yang saling mendekat ada yang saling
menjauh.
Lempeng merupakan lapisan yang retak-retak ada yang saling merenggang atau saling
menekan. Pada daerah yang saling merenggang terjadi pemisahan antara dua lempeng, di
daerah yang saling menekan terjadi penunjaman dimana lempeng yang satu akan masuk ke
bawah lempeng yang menekannya. Peristiwa ini dikenal sebagai teori tektonik lempeng.
Mengapa terjadi retakan pada kerak bumi?
2
Yaitu karena sifat kerak bumi yang jauh lebih dingin dari pada astenosfer yang berada di
bawah kerak bumi, maka terjadi aliran panas secara konveksi (mengalirkan panas dari
astenosfer ke kerak bumi) sehingga muncul retakan di kerak bumi.
B. Jelaskan perbedaan Gravitasi dan Gravitas !
Jawaban:
Gravitas merupakan gabungan antara gaya gravitasi persatuan massa dan gaya
sentrifugal persatuan massa (Hasil penjumlahan vektor antara gravitasi dengan
sentrifugal). Gravitas tidak menuju ke pusat bumi kecuali di daerah ekuator dan kutub.
Sedangkan gravitasi selalu berarah ke pusat bumi. Gravitasi besarnya relatif sama di
permukaan bumi, sedangkan gravitas berbeda-beda. Di daerah kutub nilainya paling
besar (sama dengan gravitasi) namun di daerah ekuator nilainya paling kecil sebab
terpat gaya sentrifugal yang besar.
C. Di permukaan Bumi bagian mana Garavitas bernilai paling kecil dan paling Besar ?
jelaskan !
Jawaban:
Penjumlahan vektor antara gravitasi (g*) dengan sentrifugal menghasilkan gravitas (g).
Di ekuator (ɸ = 0) gaya sentrifugal maksimum dan berarah menjauhi pusat bumi
sedangkan gravitasi menuju pusat bumi, sehingga nilai gravitas minimal. Di kutub (ɸ =
90) gaya sentrifugal 0, sehingga gravitas maksimum.
D. Di permukaan Bumi bagian mana Gravitas sama dengan Gravitasi baik arah maupun
besarnya ? Jelaskan !
Jawaban:
Di daerah kutub (ɸ = 90) sebab gaya sentrifugal 0, artinya tidak ada vector gaya lain yang
mempengaruhi nilai gravitas dan hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
3
3. A. Jelaskan bagaimana tepi lempeng jenis konservatif dapat menimbulkan gempa besar!
Jawaban:
Tepi lempeng jenis konservatif adalah tepi di mana lempeng tidak mengalami penambahan
maupun pengurangan luas permukaan. Kedua lempeng hanya bergerak satu sama lain pada
perbatasannya. Gesekan antara kedua lempeng dapat begitu besar sehingga menimbulkan
gaya tegangan yang sangat besar dan menghasilkan gempa besar (tegangan sangat besar
yang terkumpul pada patahan ini secara periodik dilepaskan sebagai gempa besar)
B. Sebutkan jenis-jenis gelombang seismik yang muncul ketika terjadi gempa dan jelaskan
karakteristik masing-masing jenis gelombang seismik tersebut !
Jawaban:
1. Gelombang Primer (Gelombang P): Kecepatan gelombang P melalui Bumi adalah
3 sampai 8 mil per sekon, karena itu gelombang ini yang pertama kali sampai pada
alat pencatat getaran gempa (seismograf). Amplitudonya kecil dan periodenya
pendek yaitu 0,5 sampai 5 sekon. Gelombang P merupakan gelombang
longitudinal tercepat. Gelombang ini menjalar dengan penekanan (kompresi) dan
peregangan (rarefaction) Bumi.Ketika gelombang P datang dari medium dengan
kecepatan rendah masuk ke medium dengan kecepatan tinggi akan dibelokkan
menjauhi garis normal, dan sebaliknya. Ketika gelombang P memasuki lapisan
fluida, kecepatannya akan turun dengan tiba-tiba.
2. Gelombang sekunder (gelombang S). Gelombang ini menjalar lebih lambat
dibandingkan dengan gelombang P. Kecepatan gelombang S sekitar 2/3
kecepatan gelombang P. Gelombang S mempunyai amplitudo lebih besar dan
periodenya lebih lama dari gelombang P. Berbeda dengan gelombang P,
Gelombang S merupakan gelombang Transversal. Gelombang S disebut juga
gelombang geser (shear wave), karena material yang dilalui material ini mengalami
deformasi geser. Gelombang transversal tidak mampu menjalar dalam fluida,
karena fluida tidak dapat terpotong. Jadi gelombang S yang masuk inti cair
Bumi akan diserap dan tidak menembus inti Bumi padat. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa gelombang S yang memancar dari pusat gempa tidak
terdeteksi di sisi Bumi yang berlawanan. Hal ini membuktikan bahwa Bumi
memiliki inti Cair.
3. Disebut gelombang permukaan karena gelombang ini tidak menembus ke bagian
dalam Bumi, melainkan menjalar di bagian kerak Bumi. Mirip dengan
4
gelombang permukaan air. Gelombang ini menjalar sangat lambat dengan
periode gelombang yang besar dan amplitudonya juga besar.
C. Mengapa petugas tidak dapat memberikan peringatan dini akan adanya gempa padahal
dia telah terdeteksi adanya gelombang P yang datang dari catatan pada seismograf ?
Jawaban:
Gempa Bumi sulit dideteksi kejadiannya, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja pada
tempat-tempat yang termasuk jalur gempa. Sulit juga memberikan peringatan kepada
masyarakan akan adanya gempa, karena selang waktu antara datangnya gelombang P
dan gelombang S sangat singkat yaitu hanya sekitar 40 detik sampai beberapa menit
saja. Petugas pengamat Gempa sesungguhnya sudah tahu bakal terjadi gempa ketika di
seismogram terekam adanya gelombang P, namun belum sempat memberi peringatan
gelombang S akan segera tiba dalam beberapa puluh detik. Gelombang S tiba berarti
gempa sudah terjadi di tempat itu
D. Jelaskan mengapa gelombang seismik jenis S yang memancar dari pusat gempa yang
terjadi di satu sisi Bumi tidak sampai pada sisi Bumi yang berlawanan ?
Jawab:
Gelombak seismik jenis S (Sekunder) merupakan jenis gelombang transversal.
Gelombang transversal tidak mampu menjalar dalam fluida, karena fluida tidak dapat
terpotong. Jadi gelombang S yang masuk inti cair bumi akan diserap dan tidak
menembus inti Bumi padat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang S yang
memancar dari pusat gempa tidak terdeteksi di sisi Bumi yang berlawanan. Hal ini
membuktikan bahwa Bumi memiliki inti Cair.
E. Jika energi yang dilepas gempa berkekuatan 2,0 skala Richter adalah 2257536 J,
berapakah energi yang dilepas gempa berkekuatan 6,0 skala Richter ?
Jawaban:
Perbedaan 1 skala Richter setara dengan perbedaan 30 X lipat energi sumber gempa
bumi pada skala sebelumnya (30E). Jadi, jika gempa berkekuatan 2,0 skala Richter
adalah 2257536 J. Maka kekuatan gempa 1,0 skala Richter adalah:
1,0 skala Richter = 2257536 J
30=75251,2 J
Jadi untuk gempa dengan kekuatan 6,0 skala Richter:
30 x 30 x 30 x 30 x 30 x E = 305 x 75251,2 J = 1,83 x 1012 J
5
4. A. Jelaskan mengapa planet-planet tidak jatuh ke matahari padahal matahari mengerahkan
gaya tarik terhadap planet-planet tersebut !
Jawaban:
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan kecepatan v sehingga, sehingga
timbul gaya sentrifugal yang mengimbangi gaya tarik matahari. Planet-planet yang
bergerak mengelilingi matahari akan berusaha mempertahankan / mempertahankan
momentum sudutnya ketika berputar di sekitar matahari kecuali jika ada gaya dengan
gaya sepanjang orbitnya.
F1=GM .m
r2 Dimana M = massa matahari dan m = massa planet
Gaya sentrifugal yang timbul karena planet bergerak melingkar mengelilingi matahari
dengan kecepatan v yaitu: F2=mv2
r
Dalam hal ini orbit planet dianggap lingkaran. Jika gaya tarik F1 diimbangi dengan
gaya sentrifugal F2, maka F1 = F2. Atau:
v2=GMr
atau v=√ GMr
Gaya tarik F1 mengarah ke dalam sehingga berfungsi sebagai gaya sentripetal.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa:
Kuadrat kecepatan planet berbanding terbalik dengan jarak planet-matahari, ini
berarti semakin dekat dengan matahari, gerak planet semakin cepat.
Jika kecepatan planet v = 0, maka gaya sentrifugal F2 = 0, tetapi gaya tarik F1 ≠ 0
sehingga planet akan jatuh ke matahari. Tapi karena kecepatan planet ≠ 0, maka
planet tidak akan jatuh ke matahari.
B. Jelaskan perbedaan yang terjadi dalam hal kecepatan revolusi Planet mengelilingi
matahari ketika lintasannya berbentuk lingkaran dan ketika berbentuk elip !
Jawaban:
Menurut Hukum 2 Kepler, Luas (dS) yang dilintasi oleh garis penghubung antara planet
dan matahari dalam interval waktu tertentu (dt) yang sama adalah sama. Jadi hukum ini
menyatakan bahwa kecepatan orbital tidak uniform. Sehingga, ketika lintasan planet
bebentuk elip, planet bergerak lebih cepat dalam orbitnya jika dekat dengan matahari
(perihelion) dibandingkan jika planet berada di jarak yang terjauh dari matahari
6
(aphelion). Sedangkan apabila lintasan orbit planet berbentuk lingkaran, tentu saja
planet-planet tersebut akan melakukan revolusi dengan kecepatan yang sama di setiap
titik. Karena jarak antara planet dengan matahari selalu sama.
5. A. Rentang temperatur maksimum dan minimum di planet Merkurius sangatlah besar.
Suhu maksimum pada siang hari dapat mencapai 427oC, sedangkan suhu minimum
pada malam hari dapat mencapai – 173oC. Berdasarkan fakta ini, apa yang dapat anda
jelaskan mengenai atmosfer Merkurius ?
Jawaban:
Hari-hari panas yang lama dan laju penurunan suhu yang sangat cepat menandakan
bahwa Merkurius tidak memiliki atmosfer. Sehingga apabila radiasi matahari tiba ke
merkurius, maka seluruh kalor atau radiasi diserap oleh permukaan planet ini
sehingga suhunya menjadi sangat panas. Dan setelah itu, merkurius akan
memancarkan kembali semua radiasi yang diserapnya tadi ke angkasa sehingga
suhunya menjadi sangat dingin. Hal ini terjadi karena planet ini tidak memiliki
lapisan atmosfer sehingga tidak ada kemungkinan radiasi yang masuk dapat terhambat
dan tidak ada kemungkinan pula pancaran radiasi ke angkasa terhalangi oleh partikel
gas tertentu,
B. Atmosfer Venus mengandung 96 % gas CO2, temperatur pada permukaan planet
Venus sangat tinggi yaitu dapat mencapai 480oC, apakah tingginya temperatur di
permukaan Venus ini ada kaitannya dengan kandungan CO2 yang besar di Atmosfer
Venus? Jelaskan !
Jawaban:
Karena atmosfer venus mengandung 96% gas karbondioksida, maka suhu yang sangat
tinggi ini diprediksi terjadi sebagian akibat adanya suatu peristiwa yang dikenal
sebagai efek rumah kaca. Dalam peristiwa ini, sinar Matahari masuk melalui atmosfer
dan memanasi permukaan planet. Sinar yang panas ini lalu diradiasikan keluar, tetapi
tidak dapat menembus karbondioksida atmosfer sehingga suhu planet ini meningkat
pesat.
C. Jelaskan mengapa ketika bergerak mendekati Matahari ekor komet selalu menjauhi
Matahari (tidak pernah mengarah ke Matahari).
Jawaban:
7
Ketika komet bergerak mendekati Matahari, bagian koma dan ekor tampak
mengembang bertambah besar. Menjauhnya ekor komet ketika mendekati matahari
disebabkan oleh (1) angin Matahari, yang terdiri atas aliran partikel-partikel seperti
elektron, proton, dan inti-inti unsur ringan yang dipancarkan Matahari dan arahnya
menjauh dari Matahari dengan kelajuan ratusan mil per sekon, dan (2) tekanan radiasi
yang dibangkitkan oleh energi radiasi yang dipancarkan oleh Matahari.
Pada jarak 160 juta km dari matahari, beberapa komet menunjukkan zat berkabut dan
mengalir menjauhi matahari. Kemudian komet membentuk ekor yang terdiri atas gas
yang sangat tipis, berpijar. Karena cahaya matahari yang menyinari aliran dan batu
logam tadi. Komet ini dipaksa menjauhi matahari oleh tekanan angin matahari. Ekor
menjulur menjauhi kepala komet dalam arah berlawanan dengan matahari, ekor yang
menghadap matahari bertambah lebar. Karena itu ekor komet tampak selalu menjauhi
matahari.
6. A. Sebutkan dan Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Insolasi !
Jawaban:
1. Lamanya siang. Yaitu waktu dari matahari terbit sampai matahari terbenam.
Semakin lama waktu penyinaran, maka semakin besar pula insolasi atau semakin
banyak pula intensitas radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
2. Lintang geografis. Bertambahnya lintang tempat menyebabkan sudut jatuh
intensitas insolasi menjadi berkurang. Sinar jatuh di daerah ekuator lebih tegak
dari pada di kutub, jadi energy matahari yang diterima oleh daerah sekitar ekuator
lebih besar dibanding daerah kutub.
3. Letak tempat dapat mempengaruhi sudut jatuh sinar matahari pada permukaan
dengan begitu mempengaruhi intensitas insolasi terutama di daerah lembah dan
lereng gunung.
B. Jelaskan mengapa Insolasi di daerah ekuator lebih besar dibandingkan Insolasi di
daerah kutub, padahal energi matahari yang diterima sama besarnya di kedua tempat
ini ?
8
Jawaban:
Bertambahnya lintang tempat menyebabkan sudut jatuh intensitas insolasi menjadi
berkurang. Di daerah ekuator, karena sudut inklinasi yang lebih besar maka luasan
snar yang jatuh lebih sempit dan terfokus pada titik tersebut. Sinar jatuh di daerah
ekuator lebih tegak dari pada di kutub, jadi energi matahari yang diterima oleh daerah
sekitar ekuator lebih besar dibanding daerah kutub. Selain itu pada saat-saat tertentu,
misalnya saat solstis musim panas BBU (22 Juni), maka daerah kutub selatan tidak
akan mendapatkan radiasi sinar matahari dalam jangka waktu yang cukup lama,
sedangkan ekuator tetap memperoleh intensitas radiasu matahari yang sama baik
solstis musim panas BBU maupun BBS.
C. Jelaskan alasan-alasan mengapa ketika posisi matahari berada pada elevasi tinggi
Insolasinya lebih kuat dibanding ketika posisi matahari berada pada elevasi rendah !
Jawaban:
1. Sinar yang tegak dari posisi matahari tinggi mencakup permukaan yang lebih kecil
daripada sinar yang miring dari posisi matahari rendah.
2. Posisi tinggi matahari berarti radiasi matahari melewati atmosfer yang lebih tipis,
akibatnya atenuasi oleh hamburan partikel atmosfer akan lebih kecil
3. Albedo matahari yaitu radiasi yang dipantulkan kembali ke angkasa oleh atmosfer,
berkurang ketika elevasi matahari tinggi.
D. Jelaskan mengapa di ekuator panjangnya siang hari sama dengan panjangnya malam
hari yaitu 12 jam tidak bergantung pada musim !
Jawaban:
Di daerah ekuator, baik pada musim panas maupun musim dingin di daerah BBU dan
BBS, apalagi saat ekinoks, daerah ekuator tetap memperoleh intensitas radiasi matahari
yang sama banyak. Sudut jatuh sinar matahari tetap tegak dan menyinari daerah ekuator
dalam waktu yang sama baik pada saat ekinoks maupun solstis. Lingkaran terang yang
melalui kutub utara maupun kutub selatan membagi garis lintang 0 derajat sama
besarnya, sehingga baik musim dingin maupun musim panas, panjang siang dan
malam selalu sama.
E. Jelaskan mengapa pada bulan Juni lamanya siang di lintang 60o BBU dapat mencapai
18 jam lebih !
Jawaban:
Karena pada saat itu terjadi solstis musim panas untuk BBU. Matahari akan condong ke
kutub utara, sehingga matahari akan menginari daerah 66,5o U sampai 66,5o U. Posisi
9
lintang 60o BBU lebih dekat ke kutub utara. Pada saat terjadi solstis musim panas untuk
BBU, maka lama siang di kutub utara 24 jam karena BBU lebih luas ke arah matahari
dibanding BBS , dan makin ke ekuator lamanya siang akan semakin berkurang. Oleh
karena itu lintang 60o BBU dapat mencapai 18 jam lebih
7. A. Jelaskan bagaimana Energi matahari dihasilkan ?
Jawaban: Suhu permukaan Matahari berasal dari aliran panas (kalor) yang ditransfer
secara radiasi dan konveksi dari bagian inti Matahari, yang suhunya sangat tinggi (15
juta Kelvin). Suhu inti Matahari yang sangat tinggi terjadi akibat kandungan energi
panas (kalor) di bagian inti begitu besar. Energi kalor ini berasal dari energi yang
dilepaskan ketika di inti terjadi reaksi penggabungan (fusi) nuklir. Dalam hal ini
penggabungan inti hidrogen dan menghasilkan inti helium disertai pelepasan energi.
Transformasi (pengubahan) hidrogen menjadi helium menghasilkan energi mengikuti
persamaan :
Energi dihasilkan pada reaksi fusi tersebut akibat adanya selisih massa di ruas kiri dan
kanan. Massa helium lebih kecil dari massa total hidrogen yang bereaksi. Kehilangan
massa ini berubah menjadi energi mengikuti ti persamaan :
E = mc2
B. Jelaskan mengapa sinar Matahari warnanya putih Briliant !
Jawaban:
Sinar matahari yang memasuki atmosfer bumi berupa cahaya polikromatik yang terdiri
dari banyak spektrum warna. Spektrum warna ini akan masuk dan ditangkap oleh mata
secara bersamaan saat memasuki atmosfer bumi sehingga kita tidak akan melihat
adanya perbedaan warna. Gabungan spectrum warna ini akan menghasilkan warna
putih.
Selain itu, karena temperatar permukaan matahari sebesar 6000 K. Kita ketahui
Radiasi GEM yang dipancarkan benda bergantung pada temperatur benda menurut
hukum Stefan-Boltzmann seperti berikut
10
1 H1 + 1 H1 + 1 H1 + 1 H1 → 2 He4 + 2 e+ + E
Erad≈T 4
Sesuai dengan hukum Stefan-Boltzmann, ketika suhu benda semakin tinggi, maka
energi gelombang EM yang diradiasikan juga akan tinggi. Matahari dapat meradiasikan
gelombang pendek terkait dengan temperaturnya yang cukup tinggi di permukaannya,
yaitu mencapai 6000 K.Selain itu semakin tinggi temperatur benda, intensitas radiasi
juga akan semakin tinggi. Untuk bintang dengan suhu 6000 K, maka cahaya yang
dipancarkan adalah warna putih.
Adanya pengaruh fotosfer yaitu cakram matahari (bagian lapisan cahaya matahari yang
tampak oleh manusia). Batas sebelaah luar dari fotosfer ini tampak seperti cahaya
putih.
Terdapat pemantulan difuse, yaitu pemantulan yang terjadi karena besar diameter
partikel-partikel di atmosfer jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi sehingga
terjadi hamburan seluruh spectrum cahaya dan tidak tergantung pada panjang
gelombang. Sehingga spektrum biru, hijau dan merah dipantulkan sama kuat, hasilnya
adalah langit tampak putih
C. Mengapa di kota Besar seperti Jakarta sulit melihat langit Biru, melainkan banyak
ditemui langit berwarna putih ?
Jawaban:
Di Jakarta, terdapat banyak polusi, asap kendaraan dan insdustri menyebabkan
banyaknya gas-gas berdiameter besar memenuhi atmosfer di atasnya. Jika partikel-
partikel di atmosfer ukurannya lebih besar dari panjang gelombang atau D >>>> , maka
yang terjadi adalah pemantulan Difuse yang tidak bergantung pada panjang gelombang
() di daerah tampak. Spektrum biru, hijau dan merah dipantulkan sama kuat, hasilnya
adalah langit tampak putih. Partikel-partikel berukuran besar bisa berupa polutan-polutan
yang dihasilkan transportasi dan industri di perkotaan.
11