tugas-Farmakoterapi-2
-
Upload
zarin-ilafah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of tugas-Farmakoterapi-2
-
Soal Asma
Hari ke-1 nyonya SN, 24 tahun dibawa ke RSdengan ambulan dari tempat dia bekerja. Nyonya SNmengalami nafas terengah-engah, mengantuk, kesulitandengan ambulan dari tempat dia bekerja. Nyonya SNmengalami nafas terengah-engah, mengantuk, kesulitanmengucapkan lebih dari 1 kalimat pada 1 waktu.
Nyonya SN mengeluhkan gejala miripflu, batukyang semakin memburuk selama beberapa hari terakhi.Pada pagi hari mulai mengeluhkan kesulitan dalambernafas. Nyonya SN telah menggunakan inhaler selmabeberapa waktu, namun dia menjadi panik danbeberapa waktu, namun dia menjadi panik danmengalami kolaps. Paramedis mendiagnosa seranganasma dan diberikan salbutamol nebulizer 2,5 mg,mengalami kemajuan dalam bernafas dan diberikanoksigen 35%.
-
Nyonya SN mengkonfirmasi riwayat asma, RR 28/menit, HR140/menit. Setelah 15 menit pemberian oksigen, saturasi oksigenmenjadi 85% dengan komposisi gas arteri PaO2 6,7 kPa ( 10-13,3),PaCO2 3,7 kPa ( 4,67-6), pH 7,47 ( 7,35-7,45), HCO2 22 mmol/L (22-26). Observasi neurologi menyatakan normal, suhu badan 36,6 0C,jumlah leukosit 6,5 105/L ( 4-10 105/L).jumlah leukosit 6,5 105/L ( 4-10 105/L).
Nyonya SN segera diberikan oksigen 60% dengan masker danintravena NaCl 0,9%. Pasien dipindahkan ke bangsal dan diresepkan:
1. Hidrokortison iv 200 mg segera, kemudian 100 mg setiap 6 jam
2. Salbutamol nebulizer 5 mg 6 kali sehari dengan 6 L oksigen/menit
3. Ipatroplum bromida nebulizer 400 mikrogram 4 kaloi sehari, 6 Loksigen/menit
4. Co-amoxiclav iv 1200 mg 3 kali sehari
5. Amoxicilin iv 250 mg segera diikuti oleh 1 gram pada 1 L NaCl 0,95. Amoxicilin iv 250 mg segera diikuti oleh 1 gram pada 1 L NaCl 0,9%
-
Apakah gejala yang penting yang berhubungan dengan
eksaserbasi asma yang ditunjukkan oleh Nyonya SN?
Gejala penting yang berhubungan denganeksaserbasi asma dari Nyonya SN adalaheksaserbasi asma dari Nyonya SN adalahgejala flu yang disertai batuk.
Gejala flu (influenza) yang disertai batuk akanmemicu kambuhnya asma. Nyonya SN jugamengalami kesulitan bernapas karenaterserang batuk setiap malam hari (dini hari)terserang batuk setiap malam hari (dini hari)sehingga penderita juga mengeluhkan rasakantuk karena sulit tidur.
-
Soal no.2
Jelaskan mengenai tujuan terapi dan mekanisme
obat yang diberikan pada Nyonya SNobat yang diberikan pada Nyonya SN
-
Salbutamol nebulizerFirst line terapi (SABA)
bronkodilator paling efektif
-
Oksigen dan intravena NaCl
Oksigen
menjaga SaO2 > 90%. Saturasinya dimonitor sampai diperoleh respon terhadap bronkodilator.
Oksigen
Intravena NaCl
mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi. Natrium klorida merupakan garam utama untuk mempertahankan tonisitas plasma.
-
Hidrokortison
Digunakan jangka pendek untuk mengatasi eksaserbasi (kekambuhan/serangan)
sedang sampai berat dan mencegah eksaserbasi berulang.
-
Ipatropium bromida (antikolinergik)
-
menghambat pembentukan/sintesis dinding sel bakteri. Bila dinding sel bakteri tidak sempurna maka plasma atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan bertambah dan
Co-amoxiclav(antibiotik) osmosis akan bertambah dan
menyebabkan dinding sel pecah.
(antibiotik)
Aksi -> penghambatan Aminofilin
Aksi -> penghambatan fosfodiesterase -> meningkatkan cAMP dan cGMP -> bronkodilasi.
Aminofilin(derivat
metilxantin)
-
Buatlah Pharmaceutical Care Plan untuk Nyonya
SN!
Proses Pharmaceutical Care Plan untuk pasien
asma yaitu :asma yaitu :
Mengumpulkan Informasi
Mengidentifikasi Masalah
Menilai Masalah
Mengevaluasi Pencapaian Mengevaluasi Pencapaian
-
Soal no.4
Apakah pemberian terapi sudah sesuai dengan
managemen terapi yang seharusnya? Jika managemen terapi yang seharusnya? Jika
belum, apa yang saudara sarankan?
-
Keselarasan Terapi pasien dengan
yang seharusnya.
Berdasarkan kategoripenyakitnya, managemen terapi yang harus diberikan seharusnya adalah :
2 agonis (salbutamol nebulizer 5mg 6x sehari)) 2 agonis (salbutamol nebulizer 5mg 6x sehari))
kortikosteroid systemic (hidrokortison iv segera, 100 mg PO setiap 6jam)
antikolinergik ( ipratromin bromide 400 g 4 kali sehari)
menjaga saturasi oxygen (bantuan nafas oksigen 60%
Bronkodilator (aminophilin)
managemen terapi yang diberikan telah sesuai dengan yang managemen terapi yang diberikan telah sesuai dengan yang seharusnya hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kondisifisik pasien Ny.SN
-
Namun setelah melihat ulang riwayat pasien, Ny.SN telah lama menggunakan SABA namunNy.SN telah lama menggunakan SABA namuntidak berefek lagi. Dengan kata lain paien telahresisten terhadap penggunaan SABA. Saran yang dapat diberikan adalah menghentikan pemakaianSABA dan meningkatkan dosis kortikosteroid oral menjadi dua kali lipat dosis awal. Penggunaankortikosteroid juga deteruskan meski pasien telahkortikosteroid juga deteruskan meski pasien telahpulang kerumah dengan inhaler kortikosteroidhingga PEF pasien meningkat minimal 70%.
-
Soal no.5
Apakah yang harus anda monitor selama
serangan akut asma pada Nyonya SN?serangan akut asma pada Nyonya SN?
-
Monitoring Terapi
Hal yang perlu untuk terus dimonitor pada seranganakut asma Ny. SN untuk menurunkan proresifitasakut asma Ny. SN untuk menurunkan proresifitaspenyakit adalah :
FEV1 : volume nafas yang dihembuskan padadetik pertama secara paksa
PEV : puncak aliran udara saat nafasdihembuskan.
Saturasi oksigen : nilai saturasi oksigen harus Saturasi oksigen : nilai saturasi oksigen harusdijaga agar > 90%,
Denyut nadi pasien.
-
Pada pukul 8 malam, Nyonya SN merasa lebih baik dan
dapat bercerita bahwa merasakan susah bernapas
pada pagi hari, menggunakan salmeterol inhaler dan
STUDI KASUS
pada pagi hari, menggunakan salmeterol inhaler dan
salbutamol inhaler namun tidak memberikan efek.
Nyonya SN telah menggunakan salbutamol inhaler
minimal 10 kali dalam sehari dalam seminggu
terakhir. Nilai PEF saat ini 140 L/menit. Nyonya SN
tidak pernah memonitor nilai PEF di rumah. Satursitidak pernah memonitor nilai PEF di rumah. Satursi
oksigen saat ini adalah 92% dan komposisi gas dalam
arteri : PaO2 10,7 kPa, PaCO2 4,7 kPa, Ph 7,44 dan
HCO3 23 mmol/L.
-
Penggunaan salmeterol inhaler kurang tepat jika digunakan untuk penyakit
asma akut yang diderita nyonya SN, karena salmeterol merupakan golongan LABA yang
Apakah penggunaan salmeterol inhaler sudah
tepat?
asma akut yang diderita nyonya SN, karena salmeterol merupakan golongan LABA yang
biasanya hanya digunakan untuk pasien yang mengalami asma jangka panjang atau
PPOK. Selain itu, penggunaan salmeterol inhaler kurang tepat jika digunakan saat
penyakit asma telah kambuh, karena salmeterol tidak akan menghentikan serangan asma
saat kambuh.
Selain itu salmeterol inhaler dapat berinteraksi dengan obat-obat yang telah dikonsumsi
oleh oleh nyonya SN, seperti obat hidrokortison, co-amoxiclav, salbutamol, aminofilin.
Semua obat diatas dapat berinteraksi dengan salmeterol inhaler yang dapat
menyebabkan mengurangi efektivitas salmeterol atau bahkan dapat meningkatkan efekmenyebabkan mengurangi efektivitas salmeterol atau bahkan dapat meningkatkan efek
samping yang ditimbulkan oleh salmeterol inhaler.
-
Apakah yang disebut PEF dan apa gunanya dalam
managemen pasien asma?
PEF (Peak Expiratory flow) merupakan arus puncak maksimal yang dapat dikeluarkan
melalui saluran napas saat penderita menghembuskan napasnya secara maksimal
setelah inspirasi maksimal atau kecepatan ekspirasi maksimal yang dapat dicapai oleh
seseorang, dinyatakan dala liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). Nilai
PEF dapat diketahui menggunakan alat Spirometer atau menggunakan alat yang lebih
sederhana yaitu, Peak Expiratory flow meter (PEF).
Fungsi PEF : Nilai arus puncak maksimal yang digunakan untuk mengetahui klasifikasi
asma yang diderita pasien, sehingga dapat dipilih pengobatan yang sesuai dan rasionalasma yang diderita pasien, sehingga dapat dipilih pengobatan yang sesuai dan rasional
serta dapat mengurangi gejala asma yang terjadi. Selain itu, digunakan untuk
memonitor pasien asma.