Farmakoterapi Hormonal.pptx

45
FARMAKOTERAPI OBAT HORMONAL Indri Kusharyanti, M.Sc., Apt

Transcript of Farmakoterapi Hormonal.pptx

Page 1: Farmakoterapi Hormonal.pptx

FARMAKOTERAPI OBAT HORMONAL

Indri Kusharyanti, M.Sc., Apt

Page 2: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Pendahuluan

• Hormon disekresikan oleh sekumpulan tisu yang disebut kelenjar endokrin.

• Hormon disekresikan untuk menstimulasi tindakan kelenjar,otot, atau melaksanakan aktivitas badan seperti pertumbuhan.

• Hormon dihasilkan dalam jumlah yang kecil tetapi memberi efek yang lama pada organ sasarannya.

• Jaringan target hormon sgt spesifik, sel-selnya memiliki reseptor utk hormon tsb

Page 3: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Jenis hormon berdasarkan Struktur kimia

• Hormon Peptida/protein – (kelenjar pankreas, hipotalamus),

• Hormon Asam Amino – (Tirosin, Adrenalin / Noradrenalin)

• Hormon Steroid – (Estrogen, Progesteron dan Kortikosteroid)

Page 4: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Aplikasi Farmakologis

1. Sebagai terapi pengganti untuk keadaan defisiensi hormon.

2. Sebagai terapi obat untuk berbagai gangguan-gangguan berdasarkan efek farmakologisnya tdk berkaitan dg efek fisiologisnya. Cth: Kortikosteroid

3. Sebagai alat diagnostik untuk melakukan uji-uji stimulasi untuk menegakkan diagnosis keadaan hipo- atau hiper fungsi endokrinCth: tiourasil, metirapon utk membedakan hipofungsi

korteks adrenal

Page 5: Farmakoterapi Hormonal.pptx

MEKANISME KERJA HORMON

• Pengaktifan sistem adenilatsiklase–Hormon peptida, hormon protein,

Katekolamin

• Induksi biosintesis enzim atau protein lain –Hormon steroid, hormon kelenjar

tiroid

Page 6: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Pengaktifan sistem adenilatsiklase

Page 7: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Induksi biosintesis enzim atau protein lain

Page 8: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Kelanjar Adrenal

Terletak di puncak ginjal. terdiri dari 2bagian medula adrenal dan korteks adrenal

A. Medula adrenal melepaskan : Epinefrin katekolamin Norepinefrin

B. Korteks adrenal melepaskan :• Glukokortikoid• Kortikosteroid• Mineralokortikoid

Page 9: Farmakoterapi Hormonal.pptx

AdrenokortikosteroidKelenjar adrenal mensekresi 2 hormon

kortikosteroid – Glukokortikoid dan Mineralokortikoid. – Kedua kortikosteroid ini lazim disebut

adrenokortikoid.

• Glukokortikoid utama pada manusia adalah kortisol

• Mineralokortikoid utama adalah aldosteron. • Kedua kortikosteroid ini disintesis dari

kolesterol.

Page 10: Farmakoterapi Hormonal.pptx
Page 11: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Efek-efek KortikosteroidGlukokortikoid1. Merangsang Glikogenolisis & Glikoneogenolisis

kadar gula darah ↑2. Meningkatkan resistensi thd stress misal akibat

trauma, phobia, infeksi, perdarahan3. Merubah kadar sel darah dlm plasma4. Efek Antiinflamasi & imunosupressan5. Mempengaruhi komponen lain sistem endokrin6. Efek Anti Alergi7. Efek pada pertumbuhan menghambat sekresi

hormon pertumbuhan8. Efek pd sistem lain

Page 12: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Efek-efek Kortikosteroid

MineralokortikoidMengatur metabolisme mineral dan air

Membantu kontrol volume cairan tubuh & konsentrasi elektrolit ( Na & K)

Meningkatkan reabsorbsi Na+

Meningkatkan ekskresi K + dan H +

Diatur oleh aldosteronJika aldosteron volume darah & tekanan darah

Page 13: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Gangguan Fisiologi terkait Kelenjar Adrenal

• Cushing’s syndrome hiperfungsi – Akibat kelebihan sekresi kortisol

• Addison’s disease Hipofungsi– Adrenal insufficiency kelenjar adrenal tdk bs

memproduksi kortisol yg cukup bahkan juga aldosteron

Page 14: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Cushing’s Syndrome

• Patofisiologi: level suprafisiologis glukokortikoid baik dr luar maupun overproduksi endogen Hiperplasi adrenal

• Dpt berkembang mjd tumor adrenal atau pituitari

Penegakan Diagnosa1. Pemeriksaan kadar kortisol

Page 15: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Cushing’s Syndrome

• Tujuan terapi : mengurangi morbiditas & mortalitas, mengembalikan ke keadaan normal dg menghilangkan sumber hiperkortisol tanpa menyebabkan hipofungsi pituitari &adrenal

• Nonfarmakologi :– Operasi– Jika disebabkan penggunaan obat kortikosteroid, maka dpt

dikurangi dosisnya scr bertahap

• Farmakologi :– Inhibitor steroidogenic Metyrapone, Aminoglutethimide, Ketoconazole– Agen Adrenolitik Mitotane– Neuromodulator pelepasan ACTH Cyproheptadine, Tretinoin– Agen pemblok reseptor glukokortikoid Mifepristone

Page 16: Farmakoterapi Hormonal.pptx

ADRENAL INSUFFICIENCY

• Primary Adrenal insufficiency ( Addison’s Disease)– Patofisiologi : melibatkan destruksi korteks adrenal

defisiensi kortisol, aldosteron, & androgen– Dpt disebabkan penggunaan obat yg menghambat

sintesis kortisol ( ketoconazol) atau yg memicu metabolisme kortisol ( fenitoin, rifampin, fenobarbital)

• Secondary Adrenal insufficiency– Penggunaan kortikosteroid eksogen supresi

hipotalamic-pituitary-adrenal ↓ sekresi ACTH– Penggunaan Mirtazapin & Progestin – Tipe ini ditandai dg konsentrasi mineralokortikoid yg

normal

Page 17: Farmakoterapi Hormonal.pptx

ADRENAL INSUFFICIENCY• Gejala Klinis :

– Weight loss, dehydration, hyponatremia, hyperkalemia, and elevated blood urea nitrogen are common in Addison’s disease.

– Hyperpigmentation is common in Addison’s disease and may involve exposed and nonexposed parts of the body.

– Hyperpigmentation is usually not seen in secondary adrenal insufficiency because of low amounts of melanocyte-stimulating hormone.

Page 18: Farmakoterapi Hormonal.pptx

ADRENAL INSUFFICIENCY

• Tujuan terapi : mengurangi morbiditas & mortalitas, mengembalikan ke keadaan normal, mencegah berkembang menjadi insufisiensi adrenal akut.

• Nonfarmakologi :– Edukasi pasien ttg komplikasi, outcome, administrasi obat, &

efek samping obat.

• Farmakologi :– Kortikosteroid : Hidrokortison, Kortison & prednison– Dimulai dari dosis efektif terendah– Fludrocortison asetat 0.05 – 0.2 mg oral atau deoxycorticosterone

tremethylacetate I.m utk terapi hilangnya mineralokortikoid– Untuk insufisiensi adrenal akut keadaan emergency, Hidrokortison i.v

Page 19: Farmakoterapi Hormonal.pptx
Page 20: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Indikasi Pemberian Kortikosteroid

1. Terapi pengganti (substitusi) pada insufisiensi adrenal primer akut & kronis (Addison’s disease), insufisiensi adrenal sekunder & tersier.

2. Diagnosis hipersekresi glukokortikoid (sindroma Cushing).

3. Menghilangkan gejala peradangan : peradangan rematoid, peradangan tulang sendi (osteoartritis) dan peradangan kulit, termasuk kemerahan, bengkak, panas dan nyeri yang biasanya menyertai peradangan.

4. Terapi alergi. Digunakan pada pengobatan reaksi alergi obat, serum dan transfusi, asma bronkhiale dan rinitis alergi

Page 21: Farmakoterapi Hormonal.pptx

GLUKOKORTIKOID

Obat-obat glukokortikoid disebut kortison.

Efek glukokortikoid: 1.Antiinflamasi(peradangan) : Multiple sklerosis, artritisreumatoid, peradangan pembuluhdarah,2.Antialergi : Asma, reaksi obat, dermatitis, dananafilaksis.3.Antistres :Mengurangi kecemasan dan menstabilkan emosi

Page 22: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Efek samping :• Peningkatan gula darah, depositlemak yang

abnormal di wajah dantubuh ( moon face, buffalo hump),hipertensi, tukak peptik dan retardasipertumbuhan.

Interaksi obat :• Meningkatkan potensi aspirin,diuretik.

Menurunkan efekantikoagulan dan antidiabetik oral.Antasid, rifampin, barituratmengurangi kerja obat ini.

Page 23: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Efek Samping & Komplikasi

Timbulnya efek samping dan komplikasi terkait dengan beberapa faktor, yaitu :

1. Cara pemberian2. Jumlah pemberian3. Lama pemberian4. Dosis pemberian5. Cairan yang diberikan6. Kadar albumin dalam darah7. Penyakit bawaan.

Page 24: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Penderita-penderita yang mendapat glukokortikoid lama:

a. Harus diberi protein tinggi b. Diet harus mengandung kalium,kalsium tinggi

dan rendah natrium c. Aktivitas dan olahraga cukup untuk

menghindari atropi otot dan osteopenia d. Balita harus selalu diamati pertumbuhannya

setiap 3 bulan sampai usia 6 tahun kemudian pengamatan dilakukan setiap 6 bulan.

e. Pemberian kalsium dan vitamin D

Page 25: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Penderita-penderita yang mendapat glukokortikoid lama:

f. Selalu dilakukan pengukuran berat badan,tinggi badan, tekanan darah, gula darah, elektrolit serum, maturasi dan densitas tulang

g. Waspada kemungkinan aktivasi infeksi laten h. Hati-hati kemungkinan interaksi dengan obat-

obat laini. Penghentian obat pada pemakaian lama

(lebih dari 2 minggu ) harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari sindroma withdrawal.

Page 26: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Tiroid & Paratiroid

Page 27: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Kelenjar Tiroid

Mensekresi : Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3).

Mempengaruhi hampir semua jaringan dan organ dengan mengendalikan aktivitas laju/tingkatmetabolisme

Menyebabkan :

↑ curah jantung,↑pemakaian oksigen, ↑ ambilan glukosa & as.amino, ↑aktivitas mitokondria, ↑ efek simpatis, ↑ sintesa protein, dan memecah lemak liolisis.  Penyimpanan dlm btk residu as.amino tiroglobulinMembutuhkan iodida , sistem transpor ini dipicu hormon tirotropin dr adenohipofisis TSH

Page 28: Farmakoterapi Hormonal.pptx
Page 29: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Indikasi Penggunaan Preparat Hormon Tiroid

Indikasi utama preparat hormon tiroid adalah• Terapi pengganti

• Digunakan untuk penderita hipotiroid yang mungkin disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid (penyebab primer) atau menurunnya sekresi TSH (penyebab sekunder).

• Miksedema : hipotiroidisme yang berat

• Sediaan : Levotiroksin ( analog T4) dan liotrionin (analog T3) meningkatkan tingkat metabolisme

Page 30: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Antitiroid

Menghambat sintesis hormon tiroid pada kasus hipertiroid.

• Bermanfaat untuk hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran kelenjartiroid.

• Penyakit Grave/Tirotoksikosis :hipertiroidisme yang paling seringterjadi karena hiperfungsi kelenjar tiroid.

• Operasi pengangkatan dan terapi yodium radioaktif dg radioiodin (131I).

• Interaksi: Menurunkan efek insulin dan antidiabetik oral, digoksin meningkatkan efek obat-obat tiroid.

Page 31: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Antitiroid

• TIONAMID• Mencegah sintesis

hormon tiroid :– menghambat scr

kompetitif reaksi yg dikatalisis peroksidase utk organifikasi iodin.

– Memblok coupling iodotirosin , diiodotironin

• Bersifat imunosupresif

• Antitiroid lain• Karbimazol• Propiltiourasil utk

yg intoleran dg karbimazol

• Iodida • Propanolol

mengurangi manifestasi peningkatan efek simpatis

Page 32: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Kelenjar Paratiroid

Mensekresi 2 pasang hormon :1. Parathormon atau hormon paratiroid(PTH)

– Mengatur kadar kalsium di dalam darah

2. Kalsitonin.– Menghambat reabsorpsi kalsium oleh tulang dan

meningkatkan ekskresi kalsium dari ginjal.– Kalsitonin menghambat kerja PTH

Page 33: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Indikasi Penggunaan Preparat Hormon Paratiroid

Penurunan kalsium merangsang pelepasan PTH.

• PTH mengobati hipoparatiroidisme (hipokalsemia).• Penggantian PTH dapat membantu untuk

memperbaiki kekurangankalsium.

• Kalsitonin: mengobati hiperparatiroidisme yang disebabkan oleh keganasan Kanker kelenjar Paratiroid dan Kanker Paru-paru

Page 34: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Gangguan pd Tiroid

• Meliputi berbagai variasi keadaan penyakit yg dpt mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid mengganggu stabilitas metabolisme

• Hipertiroidisme• Hipotiroidisme

Page 35: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipertiroidisme (Thyrotoxicosis)

Patofisiologi : • Thyrotoxicosis Kelebihan T4 atau T3 maupun

keduanya. Dpt diakibatkan adanya tumor pituitari yg melepaskan TSH tdk merespon kontrol feedback normal.

• Grave’s disease Aksi TSAb pd reseptor tirotropin di sel tiroid dpt mengaktivasi adenilat siklase seperti halnya TSH

• Bbrp penyebab lain seperti virus, penggunaan obat (Amiodarone)

Page 36: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipertiroidisme (Thyrotoxicosis)

Gejala Klinis:• Symptoms of thyrotoxicosis include nervousness, anxiety,

palpitations,emotional lability, easy fatigability, heat intolerance, loss of weight concurrent with an increased appetite, increased frequency of bowel movements, proximal muscle weakness.

• Graves’ disease: diffuse thyroid enlargement, The thyroid gland is usually diffusely enlarged, with a smooth surface and consistency varying from soft to firm.

• Thyroid storm is a life-threatening medical emergency characterized by severe thyrotoxicosis, high fever (often greater than 39.4°C [103°F]), tachycardia, tachypnea, dehydration, delirium, coma, nausea, vomiting, and diarrhea

Page 37: Farmakoterapi Hormonal.pptx
Page 38: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipertiroidisme (Thyrotoxicosis)

Page 39: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipertiroidisme (Thyrotoxicosis)

• Tujuan Terapi : menormalkan produksi hormon tiroid, meminimalisir gejala, terapi dilakukan berdasarkan tipe & tingkat keparahan, umur, jenis kelamin, keadaan nontiroidal, & respon thd terpai terdahulu

• Non farmakologi : – Operasi kelenjar tiroid utk pasien yg mengalami pembesaran >80% & tdk

merespon thd treatment antitiroid

• Farmakologi : – Antitiroid : Tiourea (Tionamid), – Iodida : SSKI (Saturated Solution Kalium Iodide), Lugol’s Solution– Bloker Adrenergik : β-bloker (Propanolol, Nadolol)– Radioactive Iodine (RAI): Sodium Iodine 131 (oral liquid)

Page 40: Farmakoterapi Hormonal.pptx
Page 41: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipotiroidisme

• Patofisiologi: – Hipotiroidisme primer : kegagalan fungsi kelenjar tiroid,

Tiroiditis autoimun kronis (Hashimoto’s disease), kekurangan iodium, kerusakan enzim, Hipoplasi tiroid dan goitrogens

– Hipotiroidisme sekunder : Kegagalan fungsi pituitari akibat tumor, operasi, radiasi, nekrosis, tuberculosis, dan mekanisme autoimun.

• Gejala Klinis– dry skin, cold intolerance, weight gain, constipation,

weakness, lethargy, fatigue, muscle cramps, myalgia, stiffness, and loss of ambition or energy. In children, thyroid hormone deficiency may manifest as growth retardation

Page 42: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Hipotiroidisme

• Tujuan terapi : menormalkan kadar hormon tiroid, mengurangi gejala,mencegah neurologic deficits pd bayi & anak, membalikkan abnormalitas biokimia dr hipotiroidisme.

• Treatment : – Levotiroksin ( sintetik L-tiroksin, T4)– Tiroid, USP isolasi dr kelenjar tiroid babi, sapi atau domba– Tiroglobulin purified hog-gland extract – Liotironin ( Sintetik T3)– Liotrix ( Sintetik T4:T3 4:1)

Page 43: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Analisis Kasus I

• Nina, seorang mahasiswi semester 7 (22th) memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sudah satu bulan ini selalu mengalami bersin, hidung berair, batuk, mata berair. Gejala ini dirasakan terutama pada siang hari. Sedangkan gejala ini tidak muncul pada malam hari. Selain itu Nina juga melaporkan bahwa dia merasa nafsu makan meningkat namun merasakan berat badan malah turun. Setelah diperiksa oleh dokter, dia mendapatkan resep sebagai berikut:

• - Dexametason 2 x 1 tab• - Asmasolon s.p.r.n• - Aflucaps

• Riwayat penyakit : asma pasif,

Page 44: Farmakoterapi Hormonal.pptx

Analisis Kasus II

Anamnesa Pemeriksaan Laboratorium- Rasa nyeri di daerah wajah (-)- Demam (-)- Bersin – bersin (-)- Batuk (+) jika ada factor pencetus- Rasa Berat / tekanan pada dada (+)- Perdarahan dari hidung ( - )- Tekanan darah : 160/100

 

- IgE spesifik (+)- IgE total (+)- Jumlah eosinofil total meningkat- Frekuensi nadi < 100 kali/menit- Edema pd mukosa hidung- Suhu tubuh 37,5oC

• Ibu Monalisa (49 tahun) datang ke RS dengan keluhan sudah hampir satu minggu ini hidung kanan yang terasa berbau dan panas disertai sakit kepala yang cukup hebat. Sakit kepala yang dirasakan terutama dari sisi temporal lalu menjalar ke seluruh kepala, sakit memberat jika menunduk. Ibu Monalisa juga merasakan seperti ada cairan yang mengalir dari hidung bagian belakang sampai ke tenggorokan. Sekarang gejala dirasakan bertambah dimana sekret keluar dari hidung kental berwarna kekuningan sampai hijau.

Riwayat lain: dua hari yang lalu Ibu Monalisa mencabut gigi geraham kanan atas dan geraham kiri bawah

Page 45: Farmakoterapi Hormonal.pptx

TERIMA KASIH