Farmakoterapi DM

31
BAB I PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 150 juta orang di dunia mengidap diabetes mellitus. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2005, dan sebagian besar peningkatan itu akan terjadi di negara negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Populasi penderita diabetes di Indonesia diperkirakan berkisar antara 1,5 sampai 2,5% kecuali di Manado 6%. Dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, berarti lebih kurang 3-5 juta penduduk Indonesia menderita diabetes. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta jiwa. Pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita (Promosi Kesehatan Online, Juli 2005).

description

Farmakoterapi DM

Transcript of Farmakoterapi DM

Page 1: Farmakoterapi DM

BAB IPENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan

tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme

karbohidrat lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin

Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi

produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau

disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin

(WHO 1999)

Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 150 juta orang di dunia

mengidap diabetes mellitus Jumlah ini diperkirakan akan meningkat

menjadi dua kali lipat pada tahun 2005 dan sebagian besar peningkatan

itu akan terjadi di negara negara yang sedang berkembang seperti

Indonesia Populasi penderita diabetes di Indonesia diperkirakan berkisar

antara 15 sampai 25 kecuali di Manado 6 Dengan jumlah penduduk

sekitar 200 juta jiwa berarti lebih kurang 3-5 juta penduduk Indonesia

menderita diabetes Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita diabetes

di Indonesia mencapai 5 juta jiwa Pada tahun 2005 diperkirakan akan

mencapai 12 juta penderita (Promosi Kesehatan Online Juli 2005)

Walaupun Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak

menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat berakibat fatal bila

pengelolaannya tidak tepat Pengelolaan DM memerlukan penanganan

secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat

BAB IIISI

II1 Klasifikasi Diabetes MelitusKlasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan

perubahan dari waktu ke waktu Dahulu diabetes diklasifikasikan

berdasarkan waktu munculnya (time of onset) Diabetes yang muncul

sejak masa kanak-kanak disebut ldquojuvenile diabetesrdquo sedangkan yang

baru muncul setelah seseorang berumur di atas 45 tahun disebut sebagai

ldquoadult diabetesrdquo Namun klasifikasi ini sudah tidak layak dipertahankan

lagi sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada usia

20-39 tahun yang menimbulkan kebingungan untuk

mengklasifikasikannya

Pada tahun 1968 ADA (American Diabetes Association)

mengajukan rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan

mengajukan istilah-istilah Pre-diabetes Suspected Diabetes Chemical

atau Latent Diabetes dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya

British Diabetes Association (BDA) mengajukan istilah yang berbeda yaitu

Potential Diabetes Latent Diabetes Asymptomatic atau Sub-clinical

Diabetes dan Clinical Diabetes

WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes

melitus Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam

pengklasifikasian diabetes antara lain Childhood Diabetics Young

Diabetics Adult Diabetics dan Elderly Diabetics Pada tahun 1980 WHO

mengemukakan klasifikasi baru diabetes melitus memperkuat

rekomendasi National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang

mengajukan 2 tipe utama diabetes melitus yaitu Insulin- Dependent

Diabetes Mellitus (IDDM) disebut juga Diabetes Melitus Tipe 1 dan Non-

Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang disebut juga Diabetes

Melitus Tipe 2

Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi

menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap

mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan

Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata

dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul

Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada

klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok

diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau

Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau

Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985

WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes

Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus

(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan

membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut

1

Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik

2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin

3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)

bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi

4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2

5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)

II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe

1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita

rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai

penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen

untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat

berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak

memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk

menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi

sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah

rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal

kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin

menjadi sangat rendah

Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah

berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4

menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2

berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih

lama pula

Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap

kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar

gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 2: Farmakoterapi DM

BAB IIISI

II1 Klasifikasi Diabetes MelitusKlasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan

perubahan dari waktu ke waktu Dahulu diabetes diklasifikasikan

berdasarkan waktu munculnya (time of onset) Diabetes yang muncul

sejak masa kanak-kanak disebut ldquojuvenile diabetesrdquo sedangkan yang

baru muncul setelah seseorang berumur di atas 45 tahun disebut sebagai

ldquoadult diabetesrdquo Namun klasifikasi ini sudah tidak layak dipertahankan

lagi sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada usia

20-39 tahun yang menimbulkan kebingungan untuk

mengklasifikasikannya

Pada tahun 1968 ADA (American Diabetes Association)

mengajukan rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan

mengajukan istilah-istilah Pre-diabetes Suspected Diabetes Chemical

atau Latent Diabetes dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya

British Diabetes Association (BDA) mengajukan istilah yang berbeda yaitu

Potential Diabetes Latent Diabetes Asymptomatic atau Sub-clinical

Diabetes dan Clinical Diabetes

WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes

melitus Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam

pengklasifikasian diabetes antara lain Childhood Diabetics Young

Diabetics Adult Diabetics dan Elderly Diabetics Pada tahun 1980 WHO

mengemukakan klasifikasi baru diabetes melitus memperkuat

rekomendasi National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang

mengajukan 2 tipe utama diabetes melitus yaitu Insulin- Dependent

Diabetes Mellitus (IDDM) disebut juga Diabetes Melitus Tipe 1 dan Non-

Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang disebut juga Diabetes

Melitus Tipe 2

Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi

menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap

mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan

Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata

dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul

Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada

klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok

diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau

Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau

Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985

WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes

Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus

(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan

membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut

1

Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik

2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin

3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)

bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi

4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2

5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)

II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe

1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita

rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai

penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen

untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat

berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak

memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk

menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi

sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah

rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal

kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin

menjadi sangat rendah

Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah

berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4

menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2

berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih

lama pula

Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap

kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar

gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 3: Farmakoterapi DM

Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi

menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap

mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan

Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata

dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul

Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada

klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok

diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau

Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau

Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985

WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes

Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus

(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan

membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut

1

Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik

2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin

3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)

bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi

4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2

5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)

II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe

1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita

rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai

penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen

untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat

berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak

memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk

menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi

sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah

rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal

kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin

menjadi sangat rendah

Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah

berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4

menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2

berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih

lama pula

Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap

kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar

gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 4: Farmakoterapi DM

bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi

4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2

5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)

II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe

1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita

rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai

penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen

untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat

berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak

memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk

menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi

sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah

rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal

kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin

menjadi sangat rendah

Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah

berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4

menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2

berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih

lama pula

Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap

kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar

gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 5: Farmakoterapi DM

berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak

memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk

menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi

sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah

rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal

kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin

menjadi sangat rendah

Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah

berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4

menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2

berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih

lama pula

Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap

kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar

gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 6: Farmakoterapi DM

selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai

meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit

Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang

sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase

2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan

fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera

disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus

glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi

ekspresi gen insulin

Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna

ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin

antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam

darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta

neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam

amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin

Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan

syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar

glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga

menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-

sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan

demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme

otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam

keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai

sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam

lemak dari jaringan

B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam

pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β

pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta

yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran

darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 7: Farmakoterapi DM

transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin

menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam

sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel

tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat

memproduksi energi sebagaimana seharusnya

Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam

sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme

baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan

mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta

meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga

mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi

sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh

negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan

tubuh

Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau

hampir tidak ada

2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi

insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar

glukosa darah

3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan

infark miokard akut atau stroke

4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi

insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah

5 Ketoasidosis diabetik

6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia

hiperosmolar non-ketotik

7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat

secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 8: Farmakoterapi DM

kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin

atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang

umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain

penyuntikan dilakukan

subkutan (di bawah kulit)

Lokasi penyuntikan yang

disarankan ditunjukan pada

gambar 4 disamping ini

Penyerapan insulin

dipengaruhi oleh beberapa

hal Penyerapan paling cepat

terjadi di daerah abdomen

diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan

secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat

dan

masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera

setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga

mempersingkat masa kerja

Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam

bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan

menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk

disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia

untuk

penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan

insulin

yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 9: Farmakoterapi DM

suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal

D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang

terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(duration)

Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu

1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin

reguler

2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)

3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat

4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan

dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)

Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu

jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan

berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan

seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya

pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang

kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi

hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum

makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua

kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah

bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 10: Farmakoterapi DM

campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja

sedang (NPH)

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi

memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap

insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan

fungsi

ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI

2000)

E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu

penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang

tepat

sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat

keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral

dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari

dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang

digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat

glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk

penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada

1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat

dibagi menjadi 3 golongan yaitu

a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat

hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan

turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel

terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan

tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin

secara lebih efektif

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 11: Farmakoterapi DM

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk

mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)

Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 12: Farmakoterapi DM

Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan

Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat

hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral

golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk

penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang

serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-

senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan

hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi

insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β

Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa

darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea

disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas

Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa

karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal

merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu

meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan

sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang

kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena

sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-

sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik

oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea

menghambat degradasi insulin oleh hati

Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik

sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 13: Farmakoterapi DM

seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein

plasma

terutama albumin (70-90)

Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya

ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan

gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual

diare

sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan

susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain

sebagainya Gejala

hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan

anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat

meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi

apabila

dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati

atau

ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat

hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang

Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)

Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea

sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau

senyawasenyawa

yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian

obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin

sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon

probenezida

dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)

guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 14: Farmakoterapi DM

bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus

hatihati

pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi

hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida

tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal

Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan

glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat

bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra

indikasi bagi sulfonilurea

bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes

yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes

melitus berat

bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan

Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan

sulfonilurea

generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah

hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida

klorpropamida tolazamida

dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral

golongan

sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain

gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon

Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya

namun

berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan

cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani

pasien

Obat Hipoglikemik Oral Keterangan

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 15: Farmakoterapi DM

Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)

Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)

GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol

Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 16: Farmakoterapi DM

dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)

GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)

Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)

GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl

Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)

GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)

Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 17: Farmakoterapi DM

diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)

Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)

Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna

NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)

Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 18: Farmakoterapi DM

nafas atas(ISPA)

Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)

Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 19: Farmakoterapi DM

jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis

Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals

Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal

Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 20: Farmakoterapi DM

untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 21: Farmakoterapi DM

AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose

Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin

43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral

Page 22: Farmakoterapi DM

6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita

BAB IIIPENUTUP

III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan

tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans

kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi

insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat

insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam

tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II

tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan

terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral