Farmakoterapi Papito

34
Disusun oleh : Ariesto F. H. Pembimbing : dr. Rusdi Pembimbing : dr. Rusdi Effendi, SpKJ Effendi, SpKJ

description

Jiwa

Transcript of Farmakoterapi Papito

Disusun oleh :

Ariesto F. H.

Pembimbing : dr. Rusdi Effendi, Pembimbing : dr. Rusdi Effendi, SpKJSpKJ

Antipsikotik Antidepresan Antimania Antiansietas Antiobsesi-kompulsi Antipanik

I. Obat antipsikotik yang klasik (typical)derivat phenotiazine, derivat butirofenon, derivat tioksinten, derivat difenilbutil pepiridin, derivat benzamid, dan derivat dibenzoksapin.

II. Obat-obat antipsikotik atipikalyaitu : clozapin (dibenzodiazepin), risperidone, ritanserin, dsb.

III.Obat-obat nonpsikotik yang dipakai sbg antipsikotik

Rata-rata obat antipsikotik klasik bekerja sbg penghambat reseptor dopamine khususnya D2 paska sinaps.Korelasi thdp aksinya sbg pnghambt reseptor D2 paska sinaps :

1. Pd mesolimbik efek antipsikotik2. Pd lintasan nigrostriata efek

ekstrapiramidal / parkinsonisme3. Pd lintasan dopamin tuberinfundibular

hiperprolaktin, sbg akibat lepasnya kontrol inhibisi tonik o/ dopamine thdp prolaktin

Pemberian oral diabsorbsi tdk lengkap

biovaibilitas rendah mudah larut dlm air terikat kuat dlm plasma di metabolisme dlm hepar waktu paruh 10 – 20 jam, namun

masa kerja klinis tampak lbh panjang dr waktu paruh, bisa sampai bbrp minggu stlh terapi dihentikan

Aktivitas sbg antipsikotik beronset lambat, kontinu dan bertahap.

Secara umum diindikasikan u/ segala btk psikosis fungsional maupun organik. Indikasi utama :

- Skizofrenia- Gangguan Skizofreniform- Gangguan Afektif berat

Indikasi lain : - Ggn prilaku pd retardasi mental- Simptomatik pd demensia /

alzheimer- Sindroma Gilles de la Tourette

Hipotensi ortostatik Efek perifer antikolinergik Efek endokrin Efek pd kulit Efek pd mata Efek pd jantung, CPZ

menyebabkan pemanjangan QT dan PR interval

Mati mendadak, akibat kardiotoksik

Penyakit hati Penyakit darah Epilepsi Kelainan jantung Febris yg tinggi Ketergantungan alkohol

Keadaan akut : preparat antipsikotik oral / perenteral yg setara dgn haloperidol 5 mg.

Penatalaksanaan lanjut : Initial dosis : preparat setara dosis haloperidol 10-20 mg/hari atau CPZ 400 mg/hari.Dosis pemeliharaan : dimulai 3-6 bulan stlh kondisi klinik stabil, hingga setara haloperidol 5 mg/hariUtk preparat parenteral long acting :dosis awal 12,5 mg fluphenazine decanoat atau 25 mg haloperidol decanoat (0,5 cc), dievaluasi 2-4 mgg.

1. Penghambat MAO (MAOIs) : hidrazin : fenelzin, isokarboksazid Non hidrazin : tranilsipromin

2. Trisiklik antidepresan Amintersier : desipramin, nortriptilinAminsekunder : imipramin, amitriptilin, doksepin

3. Antidepresan generasi II: Amoksepin, mianserin, maprotilin, nomifensin, bupropionTrazodon, fluoksetin, flvoksamin, viloksazin, zimeldin, “alprazolam”

4. Simpatomimetik : amfetamin, metil-fenidat

Sama dengan indikasi antidepresan siklik, namun scr khusus obat ini dianggap efektif u/ ggn agorafobia dgn serangan panik, ggn stres paska trauma, ggn makan, dan sindroma nyeri kepala psikogenik.

Bekerja melalui penghambatan enzim mono amin oksidase, yg berarti mghmbt degradasi amin. Dgn dmkn jmlh neurotransmitter amin presinaps jadi bertambah.

Bersifat irreversible. Phmbtn maksimal dicapai dlm waktu 5-10

hr. Obat2 gol.MAOIs diabsorbsi dg baik pd

pemb peroral. Mengalami metabolisme di hepar mll

asetilisasi

• Fenelsin diberikan dgn dosis awal 15 mg perhari, selanjutnya dinaikan hingga mencapai 45 mg/hari dlm minggu pertama, dan dpt dinaikan terus dgn 15 mg pd mgg-mgg berikutnya hingga tercapai dosis 90 mg perhari pd akhir mgg keempat.

• Tranilsipromin diberikan dgn dosis awal 10 mg/ hari, dan dpt dinaikan hingga 30 mg/hari pd akhir minggu pertama

Ortostatik hipotensi, peningkatan berat badan, udema, disfungsi seksual dan insomnia.

Pd pemakaian preparat MAOIs, harus dihindarkan asupan Tiramin, krn dpt berakibat hipertensi krisis

Dihindarkan penggunaan : anestesi lokal/spinal yg mengandung epinefrin; obat2asma ; obat2antihipertensi kerja sentral

Tmsk dlm golongan ini ; trisiklik, “generasi II” dan obat2 antidepresan baru yg non MAOIs yg mempunyai kerja utama dgn mll penghambatan ambilan kembali (reuptake)amin biogenik.

Meningkatkan transmisi aminergik mll :- Penghambatan thdp pompa ambilan kembali (reuptake) neurotransmitter amin, t’utama Norepinefrin dan serotonin- Penghambatan reseptor “muscarinic acetylcoline”, dan reseptor histamin- Menurunkan regulasi reseptor beta norepinefrin paska sinaps.

Stlh pemberian peroral maka obat2 tsb m’alami :

- Absorbsi dlm saluran cerna- Ikatan o/ protein plasma- Di metabolisme di hepar mll : oksidasi,

konjugasi, demetilasi, hidrosilasi. - Waktu paruh obat dlm plasma bervariasi

antara 10-70 jam- Level plasma tercapai stlh 5-7 hari

Depresi berat Depresi sekunder Ggn panik dgn agorafobia Ggn obsesif kompulsif Ggn makan Sindroma nyeri

Imipramin, amitriptilin, doksepin, desipramin, klomipramin, dan trimipramin, dpt dimulai dgn dosis awal 75 mg/hari, selanjutnya dpt ditingkatkan 75 mg stp mgg, sampai mencapai 300 mg/hari pd mgg keempat.

Protriptilin dimulai 15 mg/hari dinaikan sampai 60 mg/hari.

Efek antikolinergik/antimuskarinik, t’utma o/ preparat amitriptilin, imipramin, trimipramin dan doksepin

Sedasi Hipotensi ortostatik Efek pd jantung yaitu takikardi Efek neurologik Efek alergi, kemerahan kulit

eksantematous dijumpai pd 5 % dr pasien yg mndpt terapi maprotilin

Sinonim : mood modulators, mood stabilizers dan antimanik

Sediaan obat :- Litium karbonat - Haloperidol

- Karbamazepin

Pd mania akut diberikan haloperidol im atau tablet litium karbonat

Pd ggn afektif bipolar dgn serangan2 episode mania/depresi diberi litium karbonat sbg profilaksis

Bila penggunaan litium karbonat tdk memungkinkan dpt digunakan karbamazepin

Gejala efek samping yg dini pd pengobatan jangka lama :mulut kering, haus, ggn saluran cerna, kelemahan otot, poliuria, tremor halus

Efek samping lain : hipotiroidisme, peningkatan BB, edema tungkai, leukositosis, ggn daya ingat.

Gjl intoksikasi : (serum litium >1,5 mEq/l)Gjl dini : muntah, diare, tremor kasar, mengantuk, konsentrasi pikiran menurunIntoksikasi berat : kes.meurun, oliguria,kejang-kejang

Sinonim : psikoleptik, transquilizer minor dan ansiolitik

Sediaan obat :Benzodiazepin: diazepam, klordiazepoksid, lorazepam,klobazam, bromazepamNonbenzodiazepin : sulpirid, buspiron

Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah

Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah) Potensi menimbulkan ketergantungan

obat disbbkan o/efek obat yg msh dpt dipertahankan stlh dosis terakhir berlangsung sangat singkat.

Penghentian obat scr mendadak, akan menimbulkan gjl putus obat (rebound phenomenon);pasien jd iritabel, bingung, gelisah

Pemilihan : U/ initial insomnia: sulit msk ke dlm proses

tidur, digunakan obat yg bersifat sleep inducing antiinsomnia, yaitu gol. Benzodiazepin (short acting), mis pd ggn ansietas

U/ delayed insomnia : proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit msk kembali ke dlm proses tidur selanjutnya, digunakan obat yg b’sifat prolong patent phase antiinsomnia, mis. Pd ggn depresi

Pemberian tunggal dosis anjuran 15-30 menit sblm pergi tidur

Dosis awal dpt dinaikan sampai mencapai dosis efektif dan dipertahankan sampai 1-2 mgg, kmd tapering off u/ mencegah rebound dan toleransi obat

Pd usia lanjut dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis perlahan-lahan

Pemakaian obat antiinsomnia sebaiknya 1-2 mgg

Penggolongan obat Anti Obsesi kompulsi :◦ Obat anti obsesi kompulsi trisiklik

C:/ klomipramin◦ Obat anti Obsesi kompulsi SSRI

Efek antihistamin (sedasi, rasa mengantuk kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor & kemampuan kognitif menurun,

Efek antikolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, disuri, penglihatan kabur)

Efek antiadrenergik alfa(hipotensi ortostatik)

Efek neurotoksis (tremor halus, kejang epileptik, agitasi, insomnia)

Obat pilihan : klomipramin Klomipramin mulai dgn dosis 25-50

mg/hari (dosis tinggal malam hari), dinaikan scr bertahap dgn penambahan 25 mg/hari sampai tercapai dosis efektif

Dosis pemeliharaan : 100-200 mg/hari Sblm dihentikan, lakukan pengurangan

dosis scr tapering off

Penggolongan : Obat antipanik trisiklik

C:/ imipramin, klomipramin Obat antipanik benzodiazepin

C:/ alprazolam Obat antipanik RIMA

C:/ moklobemid Obat antipanik SSRI

C:/ sertralin, fluoksetin, paroksetin, fluvoksamin

Efek antihistamin (sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kemampuan kognitif menurun)

Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi)

Efek antiadrenergik alfa (perub. EKG, hip. Ortostatik

Eek neurotoksis (tremor halus, kejang, agitasi, insomnia)

Mulai dgn dosis rendah, scr perlahan-lahan dosis dinaikan dlm bbrp mgg. Dosis efektif dicapai dlm waktu 2-3 bln.

Dosis efektif alprazolam : 4 mg/hari, kdng2 6 mg/hari.

U/ gol. Trisiklik dosis efektif : 150-200 mg/hari

Imipramin atau klomipramin dimulai dgn dosis 25-50 mg/hari, dinaikan scr bertahap dgn penambahan 25 mg/hari dgn selang waktu bbrp hari sampai mgg, sampai tercapai dosis efektif (biasanya 150-200mg/hari).