FARMAKOTERAPI UMM

7/17/2019 FARMAKOTERAPI UMM

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-umm 1/43

FARMAKOTERAPI

TUBERKULOSISKasus 21

Muhammad Ansari

(2012104103



Tuberkulosis adalah penyakit menular yang langsdisebabkan olehMycobacterium tuberculosis, yang sebagian besa

menyerang paru-paru

Mycobacterium tuberculosis termasuk basil gramberbentuk batang,dinding selnya mengandung komplek lipida-glikollilin (wax) yang sulit ditembus zat kimia

Tuberkulosis

EpidemiologiEtiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Pendahuluan

Studi Kasus 21



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

EPIDEMIOLOGI

Studi Kasus 21

• !epertiga dari populasi dunia terinfeksi T" #ad uta orang di seluruh dunia mengalami penyak

sekitar ,* uta kematian terkait T" di seluruh

• +ndonesia sekarang berada pada ranking kelimdengan beban T" tertinggi di dunia stimasi p T" semua kasus adalah sebesar ..0,000 (/1dan estimasi insidensi berumlah 2&0,000 kasutahun 3umlah kematian akibat T" diperkirakan

kematian per tahunnya (4564! 7#"9+4+6:16!+)



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Periraan !in"a! e#adian $% &er&endudu 2012

Studi Kasus 21

#



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

E$IOLOGI

Pe#ebab pe#akit tuberkulosis adala$ %#&roba&terium tuber&ulo

#aitu kuma (

Berbetuk batag berukura pa)ag 1!* mm dg tebal +',!+

Tersusu dari lemak. lipid se$igga kuma mampu ta$a teasam serta sagat ta$a ter$adap /at kimia da faktor fisik0

Bersifat aerob' ba#ak ditemuka di daera$ apeks paru!paru

koduksif utuk pe#akit tuberkulosis

Bisa mati )ika terpapar siar mata$ari selama 3 2 )am

Dapat berta$a $idup pada daera$ #ag gelap da lembab



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

E$IOLOGI

• %a!u• Hem• *+e

• Dem• %er

&adhari

• -e,e• Pen

.era



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

/a!r esi !er!u,ar $% a!i

• Peduduk egara berkembag

• Kemiskia' Kepadata peduduk' %alutrisi

• %uda da Tua

• "lka$olik

• 4I5 Positif

• Diabetes

• Kegaasa 4ematologi' Steroid

• Kotak dega orag #ag sputum positif TB



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianPATOFISIOLOGI

Studi Kasus 21

Tuberkulosis Prim

#ag belum me

dega basil tuberk

TB primer progre

imu gagal utuk

dari basil tuberkel0

Tuberkulosis berkembang infeksi primer, kemudian0

Tuberkulosis m

disebarluaska tu

ole$ pembei$a

pembulu$ dara$0



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

-LAI/I-AI $%

T"

T" #aru

T"

T

" T"ekstraparu



Tuberkulosis


Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianDIAGNOSIS TUBERKULOSIS

Studi Kasus 21

pabila di=urigai seseorang tertulapenyakit T">, maka beberapa hal yanperlu dilakukan untuk menegakkadiagnosis adalah? namnesa baik terhadap pasien maupu

keluarganya #emeriksaan @sik #emeriksaan laboratorium (darah, daha

=airan otak) #emeriksaan patologi anatomi (#) 7ontgen dada (thorax photo) i tuberkulin



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianALUR DIAGNOSIS TB PARU

Studi Kasus 21



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianSistem skoring gejala dan pemeriksaTB pada anak

Studi Kasus 21

a!5 did #ia ma



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianPRINSIP PENGOBATAN

Studi Kasus 21

Sesuai dega sifat kuma TB' utuk memperole$ efe

pegobata' maka prisip!prisip #ag dipakai adala$

%eg$idari pegguaa mooterapi0 Obat "ti TO"T diberika dalam betuk kombiasi dari beb

obat' dalam )umla$ &ukup da dosis tepat sesuai de

kategori pegobata0 4al ii utuk me&ega$ timb

kekebala ter$adap O"T0 Utuk me)ami kepatu$a pederita dalam mee

pegobata dilakuka dega pega6asa lagsu

Directly Observed Treatment ole$ seorag Pega6

%eela Obat P%O0 Pegobata TB diberika dalam 2 ta$ap' #aitu ta$a

da la)uta0



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianTAHAP PENGOBATAN TUBERKULOSIS

Studi Kasus 21

Tahap Intensif Pada ta$ap itesif a6al pederita medapat oba

$ari da perlu dia6asi se&ara lagsug utuk me&

ter)adi#a kekebala obat0Bila pegobata ta$ap itesif tersebut diberika

tepat' biasa#a pederita meular me)adi tidak m

dalam kuru 6aktu 2 miggu0Sebagia besar pederita TB BT" positif me)adi

egatif ko8ersi dalam 2 bula0 Tahap LanjutanPada ta$ap la)uta pederita medapat )eis obat

sedikit' amu dalam )agka 6aktu #ag lebi$ lamTa$ap la)uta petig utuk membuu$ kuma p

(dormant) se$igga me&ega$ ter)adi#a kekambu



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianRINGKASAN PANDUAN OBAT

Studi Kasus 21

-a!e"ri

-asus Paduan .a! +an" dia#ura

I 7 $% &aru %$A8

%$A 7 ,esi,uas

2 H:E ; 4 H a!au2 H:E ; 6 HE

<2H:E ; 43H3

II 7 -am.uh7 Ga"a,

&en".a!an

7H:E ; 1H:E ; sesuai hasi, u#i rea!au 2H:E ; 1H:E ; = H

7376 anamisin >sasin e!insi,serin ; 1=71? >sasin e!isi,serin a!au 2H:E ; 1H:E

II 7 $% &aru &u!us.er.a!

esuai ,ama &en".a!an se.e,umn.erhen!i minum .a! dan eadaa.a!eri,"i dan radi,"i saa! in

uraiann+a) a!au<2H:E ; 1H:E ; =3H3E

III 7$% &aru %$Ane"' ,esiminima,

2 H:E ; 4 H a!au6 HE a!au

<2H:E ;4 3H3

I@ 7 -rni H:E ; sesuai hasi, u#i resis!ensi a!a!an < O.a! +an" disediaan ,eh Pr"ram

OAT KOBINASI DOSIS TETAP



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

OAT KOBINASI DOSIS TETAP

Perhimpunan Dokte

Fase intensif

! "ulan

BB $ KG Ha%ian Ha%ian &'$(in))u Ha

RH*E+,-$.,$#--$

!.,

RH*+,-$.,$#--

RH*+,-$+,-$,--

R+,

&-/&.&0/,#,,/.-1.+

!&#,

!&#,

!&#,

PANDUAN OBAT TB ANAK



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianPANDUAN OBAT TB ANAK

Studi Kasus 21

!usunan paduan obat T" anak adalah 2H: Tahap intensif terdiri dari +soniazid (), 7if

dan #irazinamid (A) selama $ bulan diberikhari ($7A)

Tahap lanutan terdiri dari +soniazid () da(7) selama 2 bulan diberikan setiap hari (2

#rinsip dasar pengobatan T" pada anak tidadengan pada orang dewasa, tetapi ada bebyang memerlukan perhatian? #emberian obat baik pada tahap intensif

tahap lanutan diberikan setiap hari :osis obat harus disesuaikan dengan ber

anak

OAT KOBIPAK



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianOAT KOBIPAK

Studi Kasus 21

$aha& In!ensi

$aha& Lan#u!an

E*I O%A$ %% B 10 -G %% 10720 -G(-OM%IPA-)

+soniazid *0 mg 00 mg

7ifampisin B* mg *0 mg

#irazinamid *0 mg &00 mg

E*I O%A$ %% B 10 -G %% 10720 -G(-OM%IPA-)

+soniazid *0 mg 00 mg

7ifampisin B* mg *0 mg

PANDUAN

D i P li i

Dosis KDT atau FDC (R75/H50/!5



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain PenelitianDosis KDT atau FDC (R75/H50/!5R75/H50" pada anak

Studi Kasus 21 -e!eran"an•"ayi dengan berat badan kurang dari * kg diruuk •nak dengan "" C && kg, disesuaikan dengan dos

%EA$ %ADA* (-G) 2 %CLA* $IAPHAI H:

(=;=0;1=0)

4 %HA

*-' Tablet0-2 $ Tablet

*-' & Tablet

$0-&$ 2 Tablet

PANDUAN

D i P liti



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

Efe2 sa(pin) OAT dan Penatala2sanaann3a

D i P liti



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

STUDI KASUS !

D i P liti

KASUS !+



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

KASUS !+

RS$KRS4+& Ap%il

!-+-$+5Ap%il !-+-

Pasien4 Tn6 B

U(u%$BB$Tin))i4 ,-

tahun$/$/

Ala(at4 Pa2is7alan)

Ri8a3at S9sial4 Ri8a3at

29nta2 TB :/;

• -e,uhan "atuk darah$ kali <D- *0 ml, batuk <Dmual

• ia+a! &en+ai! ? :5, (6oember $00', putus o

• ia+a! .a! 1T 2F:+munos x, "io=urli x

mg, s Tranex &x tab

• A,er"i 7

• Mer;a,h, ? <D-

• O.a! $radisina, <

• O$ -

Desain Penelitian

Di



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

He(9pt3sis e< Lun) TB

Dia)n9sa

Desain Penelitian



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

STRATEGI

PHARMACEUTICAL CARE

-O- -P

Desain Penelitian



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

SUBJEKTIF

Desain Penelitian

SUB=EKTIF :S;



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

"atuk darah seak $ minggu lalu, seak berobat tidak kelukemudian keluar lagi batuk dseak kemarin $ kali <D- *0 mbatuk <D- E bulan

5ual

SUB=EKTIF :S;

Desain Penelitian

SUB=EKTIF :S;



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

SUB=EKTIF :S;

A$A$A* PE-EM%A*GA* PAI

$an""a, Pr.,em;-e#adian;$indaan -13;4;20

10

:ari anamnesa didapat informasi pada

$00 pasien mengalami batuk darah $sekitar *0 ml, panas naik turun, dan m

penguian laboratorium dengan sampel da

14;4;20

10

!uhu tubuh pasien berada diatas normal

batuk ber=ampur darah dan terasa m

antipiretik

1=;4;2010

!uhu tubuh pasien sudah menurun, masih mengeluh mual, sesak dan

berdahak Tidak terdapat darah di dahak16;4;20

10 #asien masih mengeluhkan sesak, mu

berdahak1;4;20

10

Desain Penelitian



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

OBJEKTIF

Desain Penelitian

OB=EKTIF :O; DA$A



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

OB=EKTIF :O; DA$A-LI*I-

Da!a -,ini *i,ai

*rma,

$an""a,

13;4 14;4 1=;4 16;4

9:S *;- *;- *;- *;- *;-Su$u ,-!,< °: ,=0* ,=0- ,= ,<0;

Tekaa Dara$ 12+.=+mm4g

1<>.>; 1;+.1++ 1;+.>+ 1*+.>+

?adi [email protected]

12* <2 11+ 11+

RR 2+ @.meit 2+ 2+ ,2 2*

Batuk ! A A A A

Da$ak ! A A A A

Dara$ ! A A ! !

Sesak ! ! A A A

%ual ! A A A A

Desain Penelitian

OB=EKTIF :O; DA$A



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

OB=EKTIF :O; DA$ALA%

Da!aLa.ra!rium

*i,ai *rma, $an""

&D2 *D2

/"> (2,*-0,*) 0&Dul 8& 8.

;" (,0-8,0) gDdl '. 0

>T (&*,0-.0,0) % &$ &

#9T (*0-2*0) 0&DGl &8 $$.

9: (H* mmDam) 8&

lbumin (&,*-*,0) mgDd9 &.B

6a (&.-22) mmolD9 &2

4 (&,8-*,0) mmolD9 &B$

Desain Penelitian

OB=EKTIF :O; DA$A



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!P

Desain Penelitian

Studi Kasus 21

OB=EKTIF :O; DA$ALA%

Da!aLa.ra!rium

*i,ai *rma, $an""a,

13;4 1=;4

:r +'-!1'2mg.dL +'=,

Bil0Total +',!1'1 mg.dL +'-,

Bil0 Dire&t +!+', mg.dL +'1<

Trigliserida *+!1-+ mg.dL 1;,

LDL 1++ mg.dL >2

4DL *+!-+ mg.dL *+

Kol Total 2++ mg.dL 1**

B9"

p4 <',;!<'*; <',<;

Desain Penelitian

OB=EKTIF :O;



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi

S!O!"!PStudi Kasus 21

OB=EKTIF :O;

DA$ALA%

*D2?9aboratorium T" ? !ewaktu () (<) tingkatpositif (-')

#agi (") (-)!ewaktu (>) (-)

Da!aLa.ra!rium

*i,ai *rma, $an""a,

&D2 *D2

rin

"3

,0$0

p

.

#rotein -

<

;lu=ose -

<

5ikroskopik sedimen0x epitel

<

20x eritrosit

<

Desain Penelitian

TERAPI



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


O.a!u!

eDsis

/reu

ensi

$an""a,

pril

& 2 * . B 8

* i $0 tpm J J J J J J 4

!

As'

$ranesama!

po $*0 mg &x J J DD

i *00 mg &x J J J J

Adna i 0 mg x J J DD

OA$ 4/D po K x2 J J J J J J

dein po 0 mg &x J J J J J J%iur,i po KK x J J J J J J

Imuns po kaplet x J J J J J J

Parae!am, po *00 mg 2x J

e!rian i g $x J J J J J

O2 n= $ lpm J J J

Desain Penelitian



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


ASSESMENT

Desain Penelitian

ASSESENT



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


#roblem5edik

!D1 Terapi 7ute :osis

emoptysis e=lung T"

"atuk darahL *0 ml

6!

+M$0 tpm

ntuk m=airan

elektro

"atuk darahL *0 ml

s Traneksam

atpo $*0 mg

untuk menrute pem

+M *00 mg untuk men

"atuk darahL *0 ml

dona

+M 0 mg

memperb

kapiler dadan meng

T" paru1T 2F:>

po - 4epatuhan

"atuk>odein

po 0 mg untuk m

Desain Penelitian

ASSESENT



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


#roblem5edik

!D1 Terapi 7ute :osis

emoptysis e= lung

T"

"6N

"io=urliy#o

!ebagai hmen=

+munos

#o

4aplet5eningkatka

!uhuN

#ara=etam

ol #o*00mg

5enormalkan

>eftriaxon+ g 5en=e

!esak1$

n= $ lpm5embantu karna pasie

Desain Penelitian



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


PLAN

Desain Penelitian

PLAN



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


Direkomendasikan pemberian Ranitidin untuk

mual

Desain Penelitian

PLAN ONITORING KEFARASIAN



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


MO*I$OI*G $era&i Par

E/E-$I/I$AO%A$

6! >airan dan enormal

sam Tranexamat #endarahan

dona #endarahan

1T 2F:> #emeriksaan

>odein "atuk berhe

"io=urli epatoprote

+munos 5emperbaik

#ara=etamol !uhu Tubuh >eftriaxon 4ondisi +nfek

9: dan /"

1$ !esak nafas

Desain Penelitian




Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


MO*I$OI*G O.a! Ee

E/E- AMPI*GO%A$

sam Tranexamat :iare, mual

dona ilangnya na

OA$ 4/D He&a!!s

>odein 1bstipasi, mpusing

"io=urli 5ual

#ara=etamol epatotoksik

>eftriaxon :iare, mual

Desain Penelitian




Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


MO*I$OI*G

PAIE*

9:

"il dire=t"6

Su$u

Tekanan :arah

#ernafasan #asien

"atuk

Da$ak

S9OT.S9PT

Desain Penelitian

KIE



Tuberkulosis

Epidemiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagosis

Terapi


5engingatkan #asien untuk minum obat se=dengan membuatkan 3adwal minum obat5enutup mulut saat batuk dan bersin denga

tangan atau tissue dan tidak meludah disembtempat, tetapi di wadah yang berisi air sabunkemudian dibuang pada lubang dan ditimbuntanah5enelaskan efek samping yang mungkin tepenggunaan 1T seperti ? 7ifampisin ? urin d

tubuh yang lain berwarna kemerahan ( informkepada pasien agar tidak panik), mual dan sa5enalani pola hidup sehat dengan makananistirahat yang =ukupentikan kebiasaan merokok

$E



Tuberkulosis

Epidemiologi

Patofisiologi

Diagosis

EIM

A- AI

HS!O!"!P

FARMAKOTERAPI UMM

Documents

Transcript of FARMAKOTERAPI UMM