Tugas Farmako New

27
Seorang pasien wanita 30 tahun, dengan serangan asma akut yang memungkinkan di picu oleh infeksi virus di tenggorokan wheezing (+), batuk khususnya pada malam hari, suhu 38,2. sebelumnya tidak sakit infeksi tenggorokan dan tidak minum obat. Pasien ini mempunyai bayi berumur 6 bulan dan saat ini masih menyusui bayinya, selain itu pasien itu juga cerita bahwa sebelumnya sering sakit maag. 1. problem pasien problem utama : asma akut problem tambahan : demam,batuk,maag 2. tujuan terapi menghilangkan asma menurunkan demam menghilangkan batuk mengurangi maag 3. pemilihan terapi Non farmakologi - Dianjurkan memakan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh - Makan teratur - Istirahat cukup - Menghindari makanan yang meningkatkan produksi asam lambung - Hindari faktor pencetus asma bronchiale - Hindari stress - Olahraga ringan dan diet teratur farmakologis - Obat asma

description

obat batuk baru

Transcript of Tugas Farmako New

Page 1: Tugas Farmako New

Seorang pasien wanita 30 tahun, dengan serangan asma akut yang memungkinkan di picu oleh infeksi virus di tenggorokan wheezing (+), batuk khususnya pada malam hari, suhu 38,2. sebelumnya tidak sakit infeksi tenggorokan dan tidak minum obat. Pasien ini mempunyai bayi berumur 6 bulan dan saat ini masih menyusui bayinya, selain itu pasien itu juga cerita bahwa sebelumnya sering sakit maag.

1. problem pasienproblem utama : asma akutproblem tambahan : demam,batuk,maag

2. tujuan terapi menghilangkan asma menurunkan demam menghilangkan batuk mengurangi maag

3. pemilihan terapi Non farmakologi

- Dianjurkan memakan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

- Makan teratur

- Istirahat cukup

- Menghindari makanan yang meningkatkan produksi asam lambung

- Hindari faktor pencetus asma bronchiale

- Hindari stress

- Olahraga ringan dan diet teratur

farmakologis

- Obat asma

Golongan Efikasi Safety Suitability Cost

Bronchodilator +++

Bekerja

langsung pada

bronchus

++

ES : Gelisah,

tremor,

palpitasi

++

P :

hipertiroidisme,

hiprtensi,

penyakit

jantung

terutama yang

+++

Sirup : Rp.

15.000,-/flat

Page 2: Tugas Farmako New

berhubungan

dengan aritmia

dan diabetes

mellitus

Antiinflamatory

agents

++

Bekerja hanya

untuk

mengurangi efek

peradangan

++

ES : Retensi

Na dan cairan,

tukak peptic,

kelemahan

otot,

hipertensi,

hipokalemi

++

IO : asetosal,

rifampisin,

fenitoin,

Phenobarbital,

NSAID,

glikosida

jantung,

vaksinasi,

P: anak selama

masa

pertumbuhan,

penggunaan

jangka lama

+++

Rp.

18.500,-/0,5

mg 100 tab

Leukotriene

antagonist

++

Menghambat

inflamasi pada

LTD4-receptor

antagonist

Tidak ada

dalam literatur

Golongan Efikasi Safety Suitability Cost

b- agonist +++

Bekerja langsung pada

reseptor b2-agonist

+++

ES :

Gelisah,

tremor,

palpitasi

++

Tidak ada

interaksi

dengan

antiemetic

+++

Rp.

56.000,-/2m

g 100 tab

Page 3: Tugas Farmako New

Xantin +++

1.Menghambat PDE

cAMP Ý

2.Efek langsung [Ca++]

intrasel

3.Hiperpolarisasi

membran

4.Uncoupling Ca++dg

aktin-myosin

5.Antagonis reseptor

adenosin

di membran sel è

adenil siklaseÝ

di presinap è

sekresi NE Ý

inhibisi release

histamin & leukotrine

è reseptor A2B

6. release IL-10 Ý,

inhibisi mediator.

++

ES: n

Mengantuk,

pusing,

mulut kering

gangguan

GI,

insomnia,

palpitasi,

anxietas

++

IO:

Phenobarbital,

troleandomisin,

klinkomisin,

eritromosin,

klimdamisin,

cimetidin,

vaksin flu,

allopurinol,

thiabendazole,

semua itu

menurunkan

efek terapi

theopilin.

Kontrasepsioral

meningkatkan.

Rifampisin

menurunkan

kadar serum .

hindari

kombinasi

dengan

furosemid

digitalis dan

derivate xantin,

fenitoin,

penghambat

beta adrenergik

P:

kardiovaskular,

++

Rp.

69.000/150

mg 100 tab

Page 4: Tugas Farmako New

DM,

gloukoma,

hamil, ulkus

peptic,

disfungsi hati,

alcohol kronis,

demam akut,

PPOK,

hipoksia berat,

neonates, usia

lanjut, dan

golongan

xantin lain

Antikholinergik ++

Antagonis res.

kholinergik M, otot

polosbronkhodilatas

i

kelenjar è mukus ß

+

Mulut

kering,

retensi urin,

mata kabur,

takikardi,

ggn

motilitas,

sakit kepala,

palpitasi,

atrial

fibrilasi,

batuk,

iritasi, alergi

++

Berinteraksi

dengan obat-

obatan

antiemetic, beta

adrenergic,

antikolinergik,

derivate xantin,

kotikosteroid,

beta bloker,

+

Rp.

83.000,-/

inhaler 200

x 10 ml

Golongan Efikasi Safety Suitability Cost

Terbutaline +++ +++ ++ +++

Page 5: Tugas Farmako New

Tremor,

keram,

palpitasi

IO: Simpatomimetik

lain, dengan -

blocker

(menghambat efek

bronchodilator)

Salbutamol +++ ++

Tremor,

gugup,

palpitasi,

kejang otot,

takikardi,

sakit kepala,

hipokalemi,

vasodilatasi

perifer,

vertigo,

insomnia,

hipertensi,

kekeringan

pada

orofarings,

angina

pectoris

++

IO : Penggunaan

salbutamol dan β2

agonis lainnya

dengan

kortikosteroid,

diuretik atau xantin

dapat meningkatkan

resiko hipokalemi

dan monitoring

konsentrasi dari

potassium diperlukan

pada penderita asma

berat dengan terapi

kombinasi.

Pemberian

neuromuscular

blocker(pancuronium

dan vecuronium)

dapat meningkatkan

neuromuscular

blokade bila diberi

bersamaan dengan

salbutamol secara

intravena

+++

Clenbuterol +++ + ++ +

Page 6: Tugas Farmako New

Tremor,

gugup,

palpitasi,

kejang otot,

takikardi,

sakit kepala,

hipokalemi,

vasodilatasi

perifer,

vertigo,

insomnia,

hipertensi,

kekeringan

pada

orofarings,

angina

pectoris,

mialgia, mual,

aritmia

IO : Interaksi

penyekat ,

antikolinergik,

kortikosteroid, anti

depressant trisiklik,

hidrokarbon yang

terhalogenasi,

misalnya halotan,

trikloretilen, dan

influran.

Bentuk sediaan yang dipilih adalah inhaler karena bersifat local bukan sistemik sehingga

efek ke bayi lebih minimal.

Terbutaline

- Khasiat :

Bersifat bronkhoselektiv untuk mencegah induksi bronkospasme, sehingga terjadi

relaksasi otot polos, stabilisasi membrane sel mast, dan stimulasi otot polos.

- Absorbsi :

Diabsorpsi secara local.

- Distribusi :

Di distribusikan paling banyak di paru (95%).

- Metabolisme :

Page 7: Tugas Farmako New

Mengalami first pass metabolisme di liver dan dapat melalui dinding usus.

Metabolit utamanya adalah dalam bentuk inaktif sulfat konjugat

- Ekskresi :

Secara cepat diekskresi melalui urine sebagai hasil metabolit dan obat tidak

mengalami perubahan bentuk. Beberapa diekskresi dalam feses

- Perhatian :

Pada penderita hipertiroidisme, hiprtensi, penyakit jantung terutama yang

berhubungan dengan aritmia dan diabetes melitus

- Efek samping :

Gelisah, tremor, palpitasi

- Kontra indikasi:

Hipersensitif terhadap amin simpatomimetik, tirotoksikosis

- Interaksi :

Simpatomimetik lain, dengan -blocker (menghambat efek bronchodilator)

- Mekanisme kerja :

Distimulasi reseptor 2 adrenergik yang mengaktifasi adenine siklase, sehingga

menghasilkan peningkatan AMP siklik intraseluler. Hal ini menyebabkan

relaksasi otot polos, stabilisasi sel mast dan stimulasi otot skelet.

- BSO

Tablet 2,5 mg; sirup 1,5 mg/5ml; inhaler0,25 mg/puff

Salbutamol

- Khasiat :

Salbutamol bekerja sebagai bronkodilator pada manajemen terapi untuk obstruksi

saluran pernapasan yang reversibel, asma dan beberapa pasien dengan COPD.

Salbutamol dapat menurunkan kontraksi uterus dalam dosis tinggi secara

intravena sehingga dapat mencegah kelahiran premature

- Absorbsi :

Diabsorpsi di GIT

- Metabolisme :

Mengalami first pass metabolisme di liver dan dapat melalui dinding usus.

Metabolit utamanya adalah dalam bentuk inaktif sulfat konjugat

Page 8: Tugas Farmako New

- Ekskresi :

Secara cepat diekskresi melalui urine sebagai hasil metabolit dan obat tidak

mengalami perubahan bentuk. Beberapa diekskresi dalam feses

- Perhatian :

Salbutamol dan β2 agonis lainnya dapat diberikan dengan peringatan pada

penderita hipertiroid, insufisiensi myocard, arritmia, pasien dengan QT-interval

memanjang, hipertensi, dan diabetes mellitus (terutama dengan pemberian secara

intravena-glukosa darah seharusnya dimonitor semenjak ada laporan terjadinya

keto asidosis). Pada asma parah perhatian juga diperlukan karena dapat

menginduksi hipokalemi dan sebagai efeknya dapat timbul hipoksia

- Efek samping

Salbutamol dan β2 agonis lainnya dapat menyebabkan tremor pada otot rangka,

palpitasi, takikardi, nervous tension, sakit kepala, vasodilatasi perifer, dan

terkadang kram otot. Hipokalemi yang serius dilaporkan pada pemberian dosis

tinggi. Reaksi hipersensitif juga dapat terjadi, paradoxical, bronkospasme,

angioedema, urtikaria dan collaps

- Kontra indikasi

Pada pasien hipersensitif, spesifik kontraindikasi pada penyakit jantung, eklamsia

dan severe pre-eklamsia, intrauterine infection, kematian janin dalam uterus,

perdarahan ante partum, placenta praevia, cord compression

- Interaksi

Penggunaan salbutamol dan β2 agonis lainnya dengan kortikosteroid, diuretik atau

xantin dapat meningkatkan resiko hipokalemi dan monitoring konsentrasi dari

potassium diperlukan pada penderita asma berat dengan terapi kombinasi.

Pemberian neuromuscular blocker seperti pan curonium dan vecuronium dapat

meningkatkan neuromuscular blokade bila diberi bersamaan dengan salbutamol

secara intravena

- Mekanisme kerja

Melalui aktivitas reseptor β2, salbutamol dapat menimbulkan relaksasi otot polos

bronkus, uterus, dan pembuluh darah otot rangka. Lebih dominan daripada

efeknya pada jantung

Page 9: Tugas Farmako New

- BSO

Salbutamol Injection, Salbutamol Nebulizer Solution, Salbutamol Oral Solution,

Salbutamol Pressurized Inhalation, dan Salbutamol Tablets

Clenbuterol

- Khasiat :

Untuk profilaksis dan bronkodilator pada asma dan penyempitan saluran nafas

lain yang reversible, misalnya bronchitis obstruksi kronis.

- Absorbsi :

Diabsorpsi di GIT

- Perhatian :

Pada DM yang tak terkontrol dengan baik, infark miokard yang belum lama

terjadi, penyakit jantung organic berat atau gangguan vaskuler berat,

feokromositoma, hipertiroid, dypsneu yang cepat mengalami perburukan,

asma berat. Monitor kadar kalium serum.

- Efek samping :

Tremor otot rangka, mialgia, gugup, mual, pusing, palpitasi, Tremor otot

rangka, mialgia, gugup, mual, pusing, palpitasi, kram otot, aritmia, dan

takikardi.

- Kontra indikasi :

Cardiomiopati obstruktif hypertrophy, takiaritmia.

- Interaksi :

Interaksi penyekat , antikolinergik, kortikosteroid, anti depressant trisiklik,

hidrokarbon yang terhalogenasi, misalnya halotan, trikloretilen, dan influran.

- Mekanisme kerja :

Sebagai bronkodilator.

- BSO

Tablet 10 mcg, 20 mcg.

Inhaler 120 aktuasi.

Obat yang dipilih :

Terbutalin inhaler dipilih karena merupakan DOC dari asma bronchial karena efektiv

untuk profilaksis serangan akibat allergen. Penggunaan inhaler lebih dianjurkan

Page 10: Tugas Farmako New

karena pasien sudah terlatih menggunakannya. Selain itu, efek samping

kardiovaskular dan sentral yang didapat minimal. Sehingga keberhasilan terapi dapat

dicapai.

Obat untuk penurun panas

PARACETAMOL

a. Farmakokinetik:

Khasiat: Antipiretik, analgesic, antiinflamasi ringan.

Absorbsi: Parasetamol di berikan per oral. Parasetamol di absorbsi

cepat dan sempurna melalui saluran cerna, Absorbsi tergantung pada

kecepatan pengosongan lambung, dan kadar puncak di dalam darah

biasanya tercapai dalam waktu 30-60 menit.

Distribusi: 25% parasetamol terikat protein plasma. Waktu paruh

asetaminofen 2-3 jam relative tidak dipengaruhi oleh fungsi hati,

walaupun waktu paruhnya dua kali lipat atau lebih.

Metabolisme: Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati.

Sebagian acetaminophen (80%) di konjugasi dengan asam glukoronat

dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat.

Ekskresi: Kedua obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil

sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk

terkonjugasi. Suatu metabolit minor tetapi sangat aktif (N-asetil-p-

benzokuinon), penting pada dosis besar karena toksisitasnya terhadap

hati dan ginjal.

Perhatian: Sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena

kemungkinan menimbulkan nefropati analgesic. Hati-hati pada

pemberian kepada pasien dengan kerusakan hati dan bayi. Jangan

melebihi dosis yang ditentukan (10-15 gram atau 200-250 mg/kgBB)

karena dapat menimbulkan hepatotoksis.

Efek Samping: Alergi dengan manifestasi eritema atau urtikaria

(jarang terjadi), toksisitas akut pada pemberian yang berlebihan.

Kontra Indikasi: Ganguan hepar dan penyakit ginjal.

Page 11: Tugas Farmako New

Interaksi: Hepatotoksisitas meningkat pada pasien yang juga

mendapat barbiturate, antikonvulsi lain atau pada alkoholik yang

kronik.

Dosis dan Sediaan: Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal,

berbentuk tablet 500 mg atau sirup mengandung 120 mg/5 ml. Selain

itu parasetamol terdapat dalam sediaan kombinasi tetap dalam bentuk

tablet maupun cairan. Dosis parasetamol untuk dewasa 300 mg-1

g/kali, dengan maksimum 4 g/hari; untuk anak 6-12 tahun;60-120

mg/kali dan bayi di bawah 1 tahun 60 mg/kali; pada keduanya

maksimum diberikan 6 kali sehari. Parasetamol tersedia sebagai obat

tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang mengandung 120

mg/5 ml. Selain itu parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi

tetap, dalam bentuk tablet maupun cairan.

b. Farmakodinamik:

Parasetamol merupakan derivate dari Para Amino Fenol,

merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama. Efek

antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Efek analgesik

parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi

nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan

mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.

Obat ini adalah penghambat biosintesa prostaglandin yang lemah pada

jaringan perifer. Oleh karena itu parasetamol adalah salah satu obat yang

terpenting untuk pengobatan nyeri sampai sedang, bila antiinflamasi tidak

diperlukan. Efek anitiiflamasinya yang sangat lemah, maka paracetamol

tidak digunakan sebagai anti reumatik. Efek iritasi, erosi, dan perdarahan

lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan

pernafasan dan keseimbangan asam basa.

Obat untuk batuk

Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

Dekstrometorpan ++ +++ +++ +++

Page 12: Tugas Farmako New

(DMP) Meningkatkan

ambang

rangsang

reflex batuk

secara sentral

dan

kekuatannya

kira-kira sama

dengan kodein.

Toksisitas

rendah sekali,

namun dosis

sangat tinggi

mungkin dapat

menimbulkan

depresi nafas.

Jarang

menimbulkan

kantuk atau

gangguan

saluran cerna.

Tidak bersifat

adiktif.

Rp.7.750/60

mL

Noskapin ++

Tidak berefek

pada SSP,

kecuali sebagai

antitusif.

Absorbsi obat

ini oleh usus

berlangsung

dengan baik.

++

Dapat

menyebabkan

bronkokonstriksi

dan hipotensi

sementara.

++

Tidak

menimbulkan

adiksi.

++

Rp.2000/kaps

Kodein +++

FK: Absorbsi

per oral baik,

FD:

Menurunkan

sensitivitas

pusta batuk di

SSP terhadap

rangsangan

perifer dan

menurunkan

sekresi

mukosa.

+

Menimbulkan

depresi SSP

+

Memiliki

potensi adiksi

dan

menyebabkan

konstipasi.

++

Rp.4.850/kaps

Page 13: Tugas Farmako New

Pilihan obat untuk batuk yaitu dekongestan.

Obat antihipersekresi asam lambung

Antasida

Farmakokinetik : absorbsi baik (antasida sistemik), tidak diabsorbsi (antasida

non sistemik), ekskresi di ginjal, menyebabkan urine alkalis, metabolisme di hepar

(antasida sistemik).

Farmakodinamik : menetralkan asam lambung, tidak menurunkan produksi asam

lambung.

Indikasi : Gastritis

BSO : Tablet komposisi (AL(OH)3 250 mg, Mg(OH)2 , dan

dimeticon dengan perbandingan 300:300:50)

Kategori Obat : dinilai aman untuk ibu hamil

Perhatian : jika digunakan pada hamil dan laktasi, pada ketergantungan

obat

Kontraindikasi : syok, psikosis berat, myastenia gravis, penderita dengan

disfungsi ginjal.

Efek Samping : sindroma susu alkali, batu ginjal, osteomalasia, osteoporosis,

neurotoksisitas, diare, konstipasi

Interaksi : menurunkan absorbsi INH, penicillin, tetrasiklin,

nitrofurantoin, asam nalidiksilat, sulfonamide, fenilbutazon, digoksin, klorpromazin;

meningkatkan ekskresi salisilat; menurunkan ekskresi amfetamin dan kina

Dosis :

Harga : Rp 200,00 - Rp 250,00 per tablet (Juanda, dkk, 2007)

1. Omeprazole

Farmakokinetik : bioavibilitas dipengaruhi bentuk sediaan, tablet salut enteric

paling baik; metabolisme baik; tidak ditemukan dalam bentuk asal pada urine

Farmakodinamik : menghambat sekresi asam lambung lebih kuat daripada AH2

Indikasi : tukak duodenum, tukak lambung, Refluks esopagitis, zolinger

ellison.

Page 14: Tugas Farmako New

BSO : tablet 20 mg

Kategori Obat : Kategori C

Perhatian : Kemungkinan adanya keganasan pada tukak lambung atau

harus disingkirkan sebelum terapi dimulai. Perlu perhatian pada keadaan hamil dan

menyusui

Kontraindikasi : tidak diketahui

Efek Samping : sering terjadi sakit kepala, diare, nyeri abdomen dan mual.

Jarang terjadi bingung, astenia, muntah, konstipasi, infeksi traktus respiratorius

bagian atas.

Interaksi : benzodiazepin meningkatkan konsentrasi obat benzodiazepin,

glipizid, cyanocobalamin, ketokonazol, metotreksat, penitoin.

Harga : Rp 8000,00 – Rp 15000,00 per kapsul (Juanda, dkk, 2007)

2. Cimetidine

Farmakokinetik : bioavaibilitas oral 70%; ikatan dengan protein plasma 20%;

absorbsi diperlambat oleh makanan; waktu paruh 2 jam; diekskresi dalam urine dalam

bentuk asal 40% bila per oral; dan 50%-80% bila intravena

Farmakodinamik : menghambat H2 reseptor selektif dan reversible; mengurangi

volume dan kadar ion H+ cairan lambung

Indikasi : GERD, pencegahan pada ulkus duodenum dan ulkus peptikdan

pencegahan pada perdarahan saluran cerna atas

Dosis : 800 mg/hr

BSO : injeksi 100 mg/ml, tablet 200 mg

Kategori Obat : Kategori B

Perhatian : pada keadaan hamil dan laktasi, anak dibawah 1 6 tahun, tidak

untuk terapi simptomatik keganasan lambung.

Kontraindikasi : penyakit ginjal, penyakit hepar, dan hipersensitifitas

Efek Samping : nyeri kepala, pusing, malise, mialgia, mual, diare, konstipasi,

ruam kulit, pruritus, kehilangan libido, efek antiandrogen dan ginekomastia, disfungsi

seksual.

Page 15: Tugas Farmako New

Interaksi : menurunkan bioavaibilitas oral antacid dan metoklopramide

20%-30%; menghambat absorbsi ketokonazol 50%; akumulasi obat, seperti :

warfarin, fenitoin, kafein, fenilbutazon, karbamazepin, fenobarbital, diazepam,

metoprolol, imipramide

Harga : Rp 880,00,- (Juanda, dkk, 2007)

Obat Efficacy Safety Cost Suitability

Antasida +++ +++ +++ +

Cimetidin +++ _ +++ ++

Omeprazole +++ _ ++ +++

Obat yang dipilih : antasida

Dr. XJl. Juanda 8 No. 3 SamarindaTelp. (0541) 765432

Page 16: Tugas Farmako New

SIP. 06.55344.00287.09

Samarinda, 29 Mei 2009

R/ Terbutalin inh no.I

∫ 2 dd puff 1

R/ Dextromethorphan tab 500mg no. IX

∫ 3 dd I tabb

R/ Paracetamol tab 500 no. IX

∫ 3 dd 1 tab

R/ Antacid tab no.V

∫ 1 tab prn

Pro : ibu XUmur : 30 TahunAlamat : Jl. Juanda 7 No. 5 Samarinda

5. Komunikasi terapi memberikan informasi penyakit dan efek samping obat

- Informasi Penyakit

Page 17: Tugas Farmako New

Asma penyakit yang menyerang sistem pernafasan dengan gejala adanya

penyempitan pada rongga bronchus, sesak nafas, timbul akibat adanya alergen.

- Informasi obat

Untuk obat asma salbutamol inhaler : ini digunakan jika asma kambuh lagi dan

mengurangi efek ekresi saat laktasi. Efek samping bila diberikan dosis yang

berlebihan : palpitasi, tremor pada jari, dan restlesness

Obat Antasida bertujuan untuk mengobati maag Efek samping obat Antasida adalah ESO: sindrom susu alkali, batu ginjal,

osteomalasia, Osteoporosis, neurotksisitas, diare, konstipasi

Obat parasetamol digunakan untuk menurunkan panas. Efek samping obat :

Alergi dengan manifestasi eritema atau urtikaria (jarang terjadi), toksisitas akut

pada pemberian yang berlebihan.

Obat dextrometorphan digunakan untuk menghilangkan batuk.

- Obat lain diminum 2 jam setelah minum obat antasida

- Pada saat menyusui agar memakai masker, agar tidak tertular pada

bayinya

6. Monitoring dan evaluasi

Apabila sesak masih tetap ada, pasien datang lagi sehari kemudian untuk

pemeriksaan lebih lanjut. Pasien juga harus kembali apabila muncul efek samping

seperti yang telah disebutkan di atas atau obat habis.

Kontrol kembali setelah 3 hari