Transplantasi Organ

9
Transplantasi Organ

description

fdf

Transcript of Transplantasi Organ

Page 1: Transplantasi Organ

Transplantasi Organ

Page 2: Transplantasi Organ

Definisi

• Transplantasi adalah perpindahan sebagian atau seluruh jaringan atau rgan dari satu individu pada individu itu sendiri atau pada individu lainnya baik yang sama maupun berbeda spesies.

• UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan transplantasi adalah tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk mengganti jaringan dan atau organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

Page 3: Transplantasi Organ

Sejarah TransplantasiOrgan Dokter Tahun Keterangan

Kornea Eduard Zirm 1905 Memindahkan kornea pada korban kecelakaan kerja

Paru-paru James Hardy 1960s Resipien: pasien Ca paruGinjal - 1950 Resipien: Ruth Tucker, Chicago, survive 5

tahun

Jantung Christian Barnard 1967 Resipien: Luois Washkansky. Donor: jenazah

Liver Thomas Strazl 1967 Survive 400 hariTangan - 1998 Resipien: Clint Hallam, New ZealandUterus - 2000 Di Arab Saudi, resipien: pasien HPP,

survive 99 hari

Muka - 2005 Resipien: Isabelle Dinoire, Perancis korban penyerangan Labrador. Donor: bunuh diri (hanging)

Penis - 2005 Di China, resipien: pria 44 tahun kehilangan sebagian penis. Donor: anak muda, 23 tahun, MBO.

Page 4: Transplantasi Organ

Tujuan

• Hanya boleh dilakukan untuk tujuan kemanusiaan dan tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial (pasal 33 ayat 2 UU 23/ 1992).

Page 5: Transplantasi Organ

Tenaga yang Berwenang

• Tindakan medis dokter yang ahli dalam berbagai bidang, terutama melibatkan dokter bedah, anastesi, penyakit dalam, dll sesuai dengan jenis transplantasi organ yg dilakukan.

• Untuk menghindari adanya konflik kepentingan, maka dokter yang melakukan transplantasi tidak boleh dokter yang mengobati pasien (pasal 11 ayat 2 PP 18/1981).

Page 6: Transplantasi Organ

Syarat Pelaksanaan Transplantasi

• Harus dilakukan informed consent• Keamanan: tindakan operasi harus aman bagi donor

maupun penerima organ. Secara umum keamanan tergantung dari keahlian tenaga kesehatan, kelengkapan sarana dan alat kesehatan

• Voluntarisme: transplantasi dari donor hidup maupun mati hanya bisa dilakukan jika telah ada persetujuan dari donot dan ahli waris atau keluarganya (pasal 34 ayat 2 UU No. 23/1992). Sebelum meminta persetujuan dari donor dan ahli waris atau keluarganya, dokter wajib memberitahu resiko tindakan transplantasi tersebut kepada donor (pasal 15 PP 18/1981).

Page 7: Transplantasi Organ

Organ yang Bisa Ditransplantasi

• Ginjal diabetes, polycystic kidney disease, lupus• Hati sirosis• Jantung penyakit jantung koroner, kardiomiopati, gagal

jantung, dll• Pankreas diabetes• Paru-paru fibrosis kistik, COPD, dll• Usus halus short bowel syndrome, Crohn disease, dll

Transplantasi 2 atau lebih organ dalam satu waktu dibolehkan asalkan keadaannya memungkinkan.

Page 8: Transplantasi Organ

Transplantasi dari Jenazah

• Transplantasi adalah baik secara moral dan bahkan patut dipuji.

• Donor wajib memberikan persetujuannya dengan bebas dan penuh kesadaran sebelum wafatnya atau keluarga terdekat wajib melakukannya pada saat kematiannya.

Page 9: Transplantasi Organ

Transplantasi dari Donor Hidup

• Kontra tindakan yang amoral• Pro transplantasi merupakan tindakan yang mulia• Syarat :

– Resiko yang dihadapi oleh donor harus proporsional dengan manfaat yang didatangkan oleh tindakan tersebut atas diri penerima

– Pengangkatan organ tubuh tidak boleh mengganggu secara serius kesehatan donor atau fungsi tubuhnya

– Perkiraan penerimaan organ tersebut oleh penerima – Donor wajib memutuskan dengan penuh kesadaram dan

bebas, dengan mengetahui resiko yang mungkin terjadi