Transplantasi Organ Dan Jaringan Tubuh

40
Dr.Ganda P Sibabiat SpAn KIC Aspek Etika Dan Hukum Transplantasi Organ

Transcript of Transplantasi Organ Dan Jaringan Tubuh

  • Dr.Ganda P Sibabiat SpAn KIC

    Aspek Etika Dan Hukum Transplantasi Organ

  • Transplantasi Organ dan Jaringan Tubuh

  • Transplantasi organ atau jaringan tubuh manusia merupakan tindakan medik yg sangat bermanfaat bagi pasien dengan gangguan fungsi organ tubuh yg beratWalaupun transplantasi organ dari atau jaringan itu telah lama dikenal dan hingga dewasa ini terus berkembang dalam dunia kedokteran, namun tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja karena harus dipertimbangkan dari segi non medik yaitu dari segi agama, hukum, budaya, etika dan moral

  • Pada abad ke-20 Wiener & Landsteiner menyokong perkembangan transplantasi dengan menemukan golongan darah sistem ABO dan sistem RhesusSaat ini perkembangan ilmu kekebalan tubuh makin berperan dalam keberhasilan tindakan transplantasi

  • Ilmu transplantasi modern makin berkembang dengan ditemukannya metode-metode pencangkokan seperti:Pencangkokan arteria mamaria interna di dalam operasi lintas koroner oleh DR. GEORGE E. GREENPencangkokan jantung, dari jantung kera kepada manusia oleh DR. CHRISTIAN BERNHARD, walaupun resipiennya kemudian meninggal dalam waktu 18 hariPencangkokan sel-sel substansia nigra dari bayi yg meninggal ke penderita Parkinson oleh DR. ANDREAS BJORNKLUND

  • PengertianTransplantasi adalah perpindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat lain pada tubuh sendiri atau tubuh orang lain degnan persyaratan dan kondisi tertentu

  • Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima dibedakan:Autotranplantasi yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ketempat lain dalam tubuh orang itu sendiri (autograft)Homotransplantasi yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain (allograft)Heterotransplantasi yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lain (xenograft)

  • Ada 2 komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi yaitu:Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemauan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dari psikis untuk hidup dengan kekurangan jaringan atau organ

  • Adaptasi resipien yaitu usaha dari kemampuan diri dari penerima jaringan / organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan / organ tersebut untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi

  • Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang hidup atau dari jenasah orang yang baru meninggal (meninggal = mati batang otak)Organ atau jaringan yg dapat diambil dari donor hidup adalah kulit, ginjal, sumsum tulang dan darah (transfusi darah)Dari jenasah adalah: jantung, hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru dan sel-sel otak.

  • Aspek Etik TransplantasiDalam kaitan dengan transplantasi organ adalah apakah tawaran dari seorang manusia yang masih hidup dapat diterima dan kapankah waktu penerimaan organ yg ditawarkan itu.

  • Prof. DR. Mandema mengemukakan suatu masalah Etik dalam hal dialisa dari penderita penyakit ginjalDikatakan bahwa jumlah pasien yg harus dibantu dengan dialisa secara periodik jauh melebihi jumlah tempat pencucian itu yg harus dilakukan sehingga pasien harus menunggu lama dan faktor keuangan juga memegang peranan penting karena biayanya cukup tinggi

  • Prof. DR. N.G. Meyne berpendapat dalam penentuan nilai-nilai etik harus ada kerjasama antara para dokter dengan moralitas yuridis, moralitas sosiolog dan moralitas psikologOrgan yang akan ditransplantasi mutlak perlu dalam keadaan optimalDalam hubungan itu harus ada kesepakatan tentang kriteria matinya seseorang

  • Dalam transplantasi organ maupun jaringan, para ahli bedah ingin mendapatkan organ dari pasien yg sudah hilang kesadarannya sama sekali tetapi jantungnya masih berfungsi baikSaat ini kematian merupakan hal yg penting dari sudut hukum, tetapi kriteria yg dipergunakan harus didasarakan pada ilmu kedokteran

  • Sir Peter Medmawar (1957) menyatakan bahwa manusia dinyatakan mati jika ia telah mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa sehingga tak mungkin lagi baginya mengadakan komunikasi

  • Beberapa pihak yg ikut terlibat dalam usaha transplantasi adalah:Donor hidupDonor mati (jenasah)Keluarga dan ahli warisResipienDokter dan tenaga pelaksana lainMasyarakat

  • Donor hidupSebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti resiko yg dihadapi, baik resiko dibidang medis, pembedahan maupun resiko untuk kehidupannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan/ organ yg telah dipindahkan

  • Orang tersebut tidak boleh mengalami tekanan psikologisHubungan psikis dan emosi harus sudah dipikirkan oleh donor hidup untuk mencegah timbulnya masalahMisalnya apabila transplantasi gagal, mungkin donor salah mengambil keputusan (kecewa) merasa pengorbanannya sia-siaApabila transplantasi berhasil, mungkin donor mempunyai perasaan resipien berhutang budi

  • Sehingga tenaga ahli yang menangani transplantasi berperan penting dalam memberikan keterangan secara terperinci kepada mereka yg akan menjadi donorUsaha ini sejalan degnan KODEKI bab I pasal 7 yg berbunyi: seorang dokter hendaklah berusaha menjadi pendidik rakyat yg sebenarnya

  • Jenasah dan donor matiDonor mati adalah orang yg semasa hidupnya telah mengijinkan atau berniat degnan sungguh-sungguh untuk memberikan jaringan/ organ tubuh kepada yg memerlukan apabila ia telah meninggal secara wajarBila sebelum meninggal donor itu sakit, sejauh mana pertolongan diberikan dokter yg merawatnya

  • Ini untuk mencegah adanya tuduhan keluarga donor atau pihak lain bahwa dokter telah melakukan upaya mempercepat kematian seseorang (donor)Karena itu IDI 1998 menetapkan suatu fatwa tentang mati yaitu matinya batang otak

  • Jenasah yang dijadikan donor harus seijin pihak keluarga jenasahPermintaan ijin ini bertujuan menghindari tuduhan melakukan malpraktek

  • Keluarga donor dan ahli warisKesepakatan keluarga donor dan resipien sangat diperlukan untuk menciptakan saling pengertian dan menghindari konflik semaksimal mungkin ataupun tekanan psikis dan emosi dikemudian hariKeluarga resipien sebenarnya hanya dituntut suatu penghargaan kepada donor dan keluarga dengan tulus

  • ResipienSeorang resipien harus benar-benar mengerti semua hal yg dijelaskan oleh tim pelaksana transplantasiDiharapkan transplantasi dapat memberikan nilai yg besar bagi kehidupan resipienResipien harus pula menyadari bahwa hasil transplantasi terbatas dan ada kemungkinan gagal

  • Dokter dan tenaga pelaksana lainTim harus mendapat persetujuan dari donor, resipien maupun keluarga kedua belah pihakTim wajib menerangkan hal-hal yg mungkin akan terjadi setelah dilakukan transplantasi sehingga gangguan psikologis dan emosi dikemudian hari dapat dihindari

  • Tanggung jawab tim adalah menolong pasien dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk umat manusiaDengan demikian tim pelaksana hendaknya tidak dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan kepentingan pribadi

  • Hal ini sesuai dengan KODEKI bab I pasal 2 yg menyatakan : Dalam menunaikan profesinya seorang dokter janganlah dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi dan bab II pasal 8 : Bahwa seorang dokter harus senantiasa mengingat kewajiban untuk melindungi hidup mahluk insani

  • MasyarakatSecara tidak sengaja masyarakat turut menentukan perkembangan transplantasiKerja sama tim dengan para cendekiawan, pemuka masyarakat atau pemuka agama diperlukan untuk mendidik masyarakat agar lebih memahami maksud dan tujuan luhur usaha transplantasi

  • Dengan adanya pengertian ini kemungkinan penyediaan organ yg segera diperlukan atas tujuan luhur akan dapat diperoleh

  • Aspek hukum transplantasiDalam segi hukum transplantasi organ, jaringan dan sel tubuh dipandang sebagai suatu usaha mulia dalam upaya menyehatkan dan mensejahterakan manusiaWalaupun ini adalah suatu perbuatan yg melawan hukum pidana yaitu tindak pidana penganiayaan

  • Dalam Peraturan Pemerintah no 8 thn 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah mayat anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia tercantum pasal-pasal tentang transplantasi sebagai berikut:

  • Pasal 10Transplantasi alat atau jaringan tubuh dilakukan degnan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a dan huruf b yaitu harus dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yg terdekat setelah penderita meninggal dunia

  • Pasal 14Pengambilan alat dan atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan yg meninggal dunia dilakukan dng pernyataan tertulis keluarga terdekat

  • Pasal 15Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia diberikan oelh calon donor hidup, calon donor yg bersangkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter yg merawatnya termasuk dokter konsultan mengenai sifat operasi, akibat-akibat dan kemungkinan-kemungkinan yg dapat terjadi.Dokter yg merawatnya harus yakin benar bahwa calon donor telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut.

  • Pasal 16Donor atau keluarga donor yg meninggal dunia tidak berhak atas suatu kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasiPasal 17Dilarang memperjualbelikan alat dan atau jaringan tubuh manusiaPasal 18Dilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh manusia dalam semua bentuk ke dan dari luar negeri

  • Sebagai penjelasan pasal 17 dan 18 disebutkan bahwa alat dan atau jaringan tubuh manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap insan tidaklah sepantasnya dijadikan objek untuk mencari keuntunganPengiriman alat dan atau jaringan tubuh manusia ke dan dari luar negeri haruslah dibatasi dalam rangka penelitian ilmiah, kerjasama dan saling menolong dalam keadaan tertentu

  • Selanjutnya dalam UU no 23 tahun 1992 tetnang kesehatan dicantumkan beberapa pasal tentang transplantasi sebagai berikut:

  • Pasal 33Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan keseahtan dapat dilakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh, transfusi darah, implan obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastik dan rekonstruksiTransplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial

  • Pasal 34Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yg mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentuPengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor yg bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau keluarganyaKetentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagai mana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

  • Terima Kasih