RELIGI_makalah Transplantasi Organ

7/26/2019 RELIGI_makalah Transplantasi Organ

http://slidepdf.com/reader/full/religimakalah-transplantasi-organ 1/36

TRANSPLANTASI DALAM SUDUT PANDANG

KEDOKTERAN DAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Religi

Disusun oleh:

Kelomok !

PROGRAM STUDI ILMU KEPERA"ATAN

#AKULTAS KEDOKTERAN

UNI$ERSITAS %RA"I&A'A



TRANSPLANTASI DALAM SUDUT PANDANG

KEDOKTERAN DAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Religi

Disusun oleh:

Kelomok !

Kartika Sri Muhi(ah )*+,*-.**.-/

Nin0ia Kusuma )*+,*-.**!1/

Prati2i Pusitasari )*+,*-.**3,/

Shinta "ah4usari )*+,*-.**+*/

PROGRAM STUDI ILMU KEPERA"ATAN

#AKULTAS KEDOKTERAN

UNI$ERSITAS %RA"I&A'A



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

“Transplantasi dalam Sudut Pandang Kedokteran dan slam! yang kami susun

untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah "eligi#

Tidak lupa kami mengu$apkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga makalah ini bisa terselesaikan

dengan baik#

Kami menyadari bah%a kami hanyalah manusia biasa yang tidak pernah

bisa sempurna# &leh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari

pemba$a demi sempurnanya makalah ini#

'alang, ( April ())*

Penulis



DA#TAR ISI

+alaman judul #####################################################################################################i

Kata Pengantar ####################################################################################################ii

aftar isi #############################################################################################################iii

A P.NA+/0/AN

1#1 0atar elakang ###############################################################################1

1#( "umusan 'asalah###########################################################################(

1#2 Tujuan#############################################################################################(

1#3 'anfaat###########################################################################################2

A TN4A/AN P/STAKA

(#1 Transplantasi dilihat dari sudut pandang kedokteran#####################3

(#1#1 Pengertian transplantasi#########################################################3

(#1#( 'a$am-ma$am transplantasi#################################################3

(#1#2 Keuntungan transplantasi######################################################5

(#1#3 "isiko transplantasi################################################################5

(#( Transplantasi dilihat dari sudut pandang slam##############################*

(#(#1 Pandangan slam dan dasar hukum transplantasi##################*

(#(#1#1 Transplantasi organ ketika masih hidup####################1)

(#(#1#( Transplantasi organ kepada non-muslim###################1(

(#(#1#2 4ual-beli organ tubuh#################################################13

(#(#1#3 'e%asiatkan organ tubuh ketika sudah meninggal###15

(#(#1#5 Ahli %aris mendonorkan organ tubuh si mayat#########1*

(#(#1#6 'engambil organ dari orang yang meninggal

karena ke$elakaan######################################################17

(#(#1#* Transplantasi organ dari non-muslim ke muslim######()

(#(#1#8 Transplantasi organ tubuh binatang ke tubuh

'anusia#####################################################################(1

(#(#( Syarat-syarat transplantasi menurut pandangan slam##########(2

(#2 Pandangan ulama yang mengharamkan transplantasi####################(5

(#2#1 +ukum transplantasi dari donor yang telah meninggal#########(5



(#2#( Keadaan darurat#####################################################################(8

A P.N/T/P

2#1 Kesimpulan#####################################################################################2(

2#( Saran###############################################################################################2(

aftar pustaka #####################################################################################################22

0ampiran##############################################################################################################23



%A% I

PENDA5ULUAN

1#1 0atar elakang

Setiap manusia dianugerahi satu tubuh oleh Allah SWT# Tubuh merupakan

titipan dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia sekaligus memberi

%e%enang untuk memanfaatkan dan mempergunakannya, sebagaimana nikmat

lain berupa harta# +arta pada hakikatnya milik Allah sebagaimana diisyaratkan

oleh Al-9ur:an, misalnya dalam firman Allah;

“### dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-

Nya kepadamu ###! <An-Nur; 22=

Tubuh merupakan nikmat dan dalam pemanfaatan tubuh yang telah

dititipkan kepada manusia, manusia harus berhati-hati agar semua tindakan yang

dilakukan tidak membuat sang pemberi kenikmatan murka sehingga manusia

di>onis mengingkari nikmat berupa tubuh yang setiap hari kita memanfaatkannya#

Senantiasa berbuat baik dan menjauhi keburukan sesuai dengan kemampuan

tubuh merupakan salah satu %ujud syukur yang harus dilakukan tiap-tiap manusia

yang jelas-jelas memiliki tubuh dan organ-organ >italnya# Allah SWT memberi

%e%enang kepada manusia sebatas untuk memilikinya dan membelanjakan harta

itu#

Sebagaimana manusia boleh memanfaatkan sebagian hartanya untuk

kepentingan orang lain yang membutuhkannya, maka diperkenankan juga

seseorang mendermakan sebagian tubuhnya untuk orang lain yang

memerlukannya# Akan tetapi seseorang tidak boleh memperlakukan tubuhnya

dengan semau sendiri pada %aktu dia hidup dengan melenyapkannya dan

membunuhnya <bunuh diri=, maka dia juga tidak boleh mempergunakan sebagian

tubuhnya jika sekiranya menimbulkan mudarat <bahaya= buat dirinya# &leh karena

itu, manusia harus mengetahui aturan main dalam menggunakan tubuhnya#

Sering kali, orang itu berhasil mengatasi sakit ringan dengan beristirahat,

melakukan proses pengobatan, menjalani diet, dan lainnya# Namun, kita tidak

dapat menampik kemungkinan bah%a suatu saat, salah satu organ tubuhnya tidak



berfungsi lagi dengan baik# Pada saat inilah, tergantung pada sifat kerusakan

organ# &rang itu harus menjalani pembedahan atau mengganti sama sekali organ

tubuhnya yang rusak melalui transplantasi#

engan adanya data dari /nited Net%ork ?or &rgan Sharing </N&S= yang

menunjukkan bah%a pada tahun 1777 hanya (7,*@ dari total pasien yang

membutuhkan transplantasi <pen$angkokan= organ dapat terpenuhi#

4umlah pasien akan meningkat dengan pertambahan jumlah penduduk

maupun karena beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia# 4adi,

masih diperlukan puluhan ribu donor organ#

&rangpun telah menempuh berbagai ma$am $ara, misalnya membeli organ

dari napi# Namun hal ini telah ditentang keras oleh akti>is +A' untuk segera

dihentikan# unia kedokteran manusia tidak dapat hanya mengharapkan donor

dari orang karena tidak akan pernah men$ukupi sedangkan kebutuhan akan organ

sudah $ukup mendesak# Para ilmu%an berusaha keras untuk men$ari alternatif#

'onyet dan babi merupakan alternatif yang sedang dikembangkan#

Sekelumit tentang pemanfaatan organ tubuh manusia akan dijelaskan di

ba%ah ini melalui fat%a-fat%a para fuoha yang masih tetap berpedoman kepada

Al-9uran dan As-Sunnah#

1#( "umusan 'asalah

ari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu ;

1# Apa definisi dari transplantasi organB

(# agaimana transplantasi menurut hukum kedokteranB

2# agaimana transplantasi dipandang dari sudut slamB

1#2 Tujuan

ari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini antara

lain ;

1# 'engetahui definisi dari transplantasi organ

(# 'engetahui transplantasi menurut hukum kedokteran

2# 'engetahui transplantasi dipandang dari sudut slam



1#3 'anfaat

alam pembuatan makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi semua

komponen kesehatan khususnya pera%at dalam menjalankan tugasnya sebagai

tenaga kesehatan# Selain itu juga dapat menambah %a%asan tentang bagaimana

hukum-hukum slam dalam mengatur praktik kesehatan sehingga setiap pelayanan

yang diberikan kepada klien dapat dipertanggungja%abkan se$ara moral kepada

Allah SWT#



%A% II

TIN&AUAN PUSTAKA

(#1 Transplantasi dilihat dari Sudut Pandang Kedokteran

(#1#1 Pengertian Transplantasi

'enurut kamus kedokteran orlan, pengertian dari transplantasi adalah

penanaman jaringan yang diambil dari tubuh yang sama atau dari indi>idu

lain# 4adi, transplantasi organ adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ

dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain

pada tubuh yang sama# Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ

yang rusak atau tidak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih

berfungsi dari donor#

(#1#( 'a$am-'a$am Transplantasi

Ada tiga tipe transplantasi organ, antara lain autotransplantasi,

allotransplantasi <homotransplantasi=, dan heterotransplantasi

<Cenotransplantasi=

(#1#(#1 Autotransplantasi

Autotransplantasi merupakan praktik-praktik transplantasi yang

menggunakan bagian-bagian tubuh atau organ dari, dan pada tubuh si

pasien itu sendiri# alam hal ini, transplantasi kulit, tulang ra%an, otot,

dan tulang merupakan praktik-praktik yang sering dilakukan dalam

bedah ortopedis#

(#1#(#( Allotransplantasi <homotransplantasi=

Allotransplantasi <homotransplantasi= merupakan transplantasi organ

pada spesies yang sama, seperti sesama manusia atau sesama binatang

dari spesies yang sama# Allotransplantasi pada manusia telah terbukti

dapat mengatasi beberapa penyakit#



(#1#(#2 +eterotransplantasi <Cenotransplantasi=

+eterotransplantasi <Cenotransplantasi= merupakan transplantasi

dari he%an kepada manusia atau antara he%an satu dengan he%an lain

dari spesies yang berbeda#

ari hasil penelitian, he%an yang dapat dijadikan sebagai

alternatif untuk transplantasi adalah monyet dan babi#

(#1#2 Keuntungan Transplantasi

'eski sekarang belum ada yang menerima transplantasi organ

jantung, hati, atau ginjal babi, masalah Cenotransplantasi sudah menjadi

perdebatan hangat# Keuntungan terbesar jika dapat menggunakan sel,

jaringan, atau organ binatang <Cenotransplantasi= adalah tidak

terbatasnya sumber donor# 'au tidak mau, di masa depan manusia

makin membutuhkan pertolongan transplantasi organ dari binatang#

+arus diakui, binatang donor yang paling menguntungkan dan

memungkinkan adalah babi karena bereproduksi se$ara $epat dan

anaknya banyak, organnya berukuran kurang lebih sama dengan

manusia, mudah membuatnya dalam kondisi bebas patogen, rendahnya

risiko memba%a patogen yang menginfeksi manusia <lebih ke$il

daripada menggunakan kera atau monyet=, dan metabolisme babi yang

mirip manusia# Selain itu babi se$ara genetik dapat dimanipulasi untuk

mengurangi resiko penolakan#

elum lama ini tim peneliti dari NeCtran <perusahaan

bioteknologi= membuat babi transgenik yang mampu mengekspresikan

protein manusia# Protein tsb sangat berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh dalam organ babi, organ itu dapat diterima oleh sistem

pertahanan tubuh manusia sehingga pen$angkokan organ babi ke tubuh

manusia dapat dilakukan#

(#1#3 "isiko Transplantasi

ari tiga jenis transplantasi, allotransplantasi mempunyai

beberapa kelemahan, antara lain;



a# eberapa hasil allotransplantasi tidak sanggup tahan lama, bahkan

dapat mengalami kehan$uran se$ara perlahan# Tetapi ada

penge$ualian untuk beberapa organ misalnya ginjal, hati, paru-

paru, jantung dan kornea#

b# Adanya resiko penolakan karena respons imun pada penerima

transplantasi# Tetapi hal ini dapat diatasi dengan tissue mat$hing

penyesuaian donor dan penerima dan dengan pemberian obat

kepada penerima yang dapat menekan respon imun#

Kelemahan Cenotransplantasi ini adalah adanya resiko penolakan

pada penerima transplantasi karena perbedaan antara donor dan

penerima jauh lebih besar# Denotransplantasi juga dapat

mentransmisikan infeksi <seperti >irus= dari binatang ke manusia#

"etro>irus menjadi perhatian utama karena banyak $ontoh >irus pindah

dari satu spesies ke spesies lain dan saling menginfeksi# Primata bukan

manusia <kera dan monyet= tidak baik untuk sumber transplantasi

binatang ke manusia karena hubungannya yang sangat erat ke manusia

akan meningkatkan risiko >irus bertransmisi antar spesies#

"etro>irus tidak selalu menimbulkan tanda atau gejala penyakit

yang jelas pada a%alnya# Kalau ada retro>irus saat Cenotransplantasi

dan menginfeksi penerima, ia dapat menyebar dan bisa menjadi

pemba%a infeksi pada populasi yang luas sebelum terjadi infeksi nyata#

Transplantasi organ babi pun masih mengalami banyak kendala

yang disebabkan adanya senya%a dalam permukaan sel babi yang

tertolak oleh tubuh manusia dimana tubuh manusia memang memiliki

sistem penolakan <antibodi= terhadap senya%a itu <+A" system=#/ntuk men$ukupi kebutuhan manusia yang memerlukan

penggantian atau perbaikan organ, banyak babi transgenik harus

di$iptakan# engan demikian, daging babi akan mengandung berbagai

enEim atau protein manusia sebagai produk akhir dari gen manusia yang

terdapat di dalam sel-sel babi#

Tanpa sepengetahuan kita, gen manusia yang terdapat di dalam

sel babi transgenik tersebut dapat berpindah ke sel babi normal melalui



perka%inan# engan perka%inan, gen diturunkan dari generasi ke

generasi sehingga gen manusia yang diba%a babi transgenik juga

menurun ke generasi berikutnya dan seterusnya# Artinya, tidak menutup

kemungkinan bah%a babi non-transgenik terkontaminasi gen manusia,

seperti pada >irus AS, penyebaran gen manusia didalam sel babi

melalui perka%inan bisa saja mendunia# aging sema$am ini tentu tidak

sehat dan dapat memberikan efek negatif bagi manusia yang

memakannya, sama halnya dengan makan daging manusia itu sendiri

apabila sebagian besar gen manusia dipindahkan ke babi#

ila pada allotransplantasi manusia ke manusia dapat dikontrol

dengan imunosupresan jangka panjang, mungkin hal ini tidak $ukup

untuk Cenotranplantasi# 'anusia dan primata lainnya dilindungi oleh

antibodi yang menetralisasi >irus# Penghilangkan gen yang

menyebabkan penolakan hiperakut mungkin juga menghilangkan

mekanisme pertahanan tubuh terhadap >irus babi#

(#( Transplantasi dilihat dari Sudut Pandang slam

(#(#1 Pandangan slam dan asar +ukum Transplantasi

anyak sekali pro dan kontra yang terjadi dalam menyikapi

transplantasi organ# Namun penggunaan bagian tubuh manusia untuk

penyembuhan atau tujuam-tujuan lainnya sudah pernah dibahas oleh para

fuaha#

a# 'ahdEab +anafi

'enurut kitab 'ajma: al-anhar, penggunaan tulang manusia atau tulang babi dalam praktik pengobatan adalah perbuatan keji karena mengambil

manfaat dari kedua benda tersebut merupakan perbuatan terlarang# emikian

pula dinyatakan dalam hasyiyah karya bnu Abidin bah%a tidak boleh menjual

segala sesuatu yang tumbuh dari manusia dan %ajib bagi seseorang untuk

menguburkannya#

b# 'ahdEab 'aliki



'enurut kitab ulghat al-salik, menggunakan kuku seseorang yang

telah mati atau bagian tubuh yang lain, termasuk rambut tidak diperbolehkan

karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap kesu$ian tubuh manusia#

alam 9a%anin al-hakam dinyatakan bah%a tidak diperbolehkan

mera%at tubuh dengan memanfatkan segala sesuatu yang diharamkan

sebagaimana dilarangnya seseorang pada saat kelaparan memakan daging

manusia#

$# 'ahdEab Syafi:i

'enurut kitab 'ughni al-muhtaj, seseorang dilarang memotong bagian

manapun dari tubuhnya untuk diberikan kepada orang lain yang sedang

menderita kelaparan berat# Pelanggaran ini diberikan karena sekalipun untuk

kebaikan orang lain yang nya%anya teran$am tetapi perbuatan sema$am ini

dapat membahayakan diri sendiri# Sejalan dengan hal ini, dilarang pula bagi

seseorang yang teran$am ji%anya untuk memotong bagian tubuh binatang

hidup untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu untuk menyelamatkan

hidupnya#

d# 'ahdEab +ambali

Kitab Kasysyaf al-ina menyatakan bah%a sekalipun nya%a seseorang

sedang teran$am akibat kelaparan berat, ia tidak boleh membunuh orang lain

baik itu muslim, kafir maupun Eimmi dan tidak boleh pula memotong bagian

tubuh orang lain untuk dimakan, karena hidup keduanya, yaitu orang yang

pertama dan kedua sama-sama dihargai#

e# 'ahdEab mamiah

alam kitab Syara:i al-islam, dinyatakan bah%a seseorang yang

teran$am ji%anya dilarang untuk memotong bagian tubuh orang lain yangmasih hidup untuk dimakan karena perbuatan ini dapat mengan$am nya%a

orang lain tersebut#

i dalam kaidah syar:iyah, ditetapkan bah%a mudarat itu harus

dihilangkan sedapat mungkin# Karena itu, kita disyariatkan untuk menolong

orang yang dalam keadaan tertekanFterpaksa, menolong orang yang terluka,

memberi makan orang yang kelaparan, melepaskan ta%anan, mengobati orang



yang sakit, dan menyelamatkan orang yang menghadapi bahaya, baik

mengenai ji%anya maupun lainnya#

'aka tidak diperkenankan seorang muslim yang melihat suatu dharar

<ben$ana, bahaya= yang menimpa seseorang atau sekelompok orang, tetapi dia

tidak berusaha menghilangkan bahaya itu padahal dia mampu

menghilangkannya, atau tidak berusaha menghilangkan menurut

kemampuannya# Apabila seorang muslim dibenarkan men$eburkan dirinya ke

laut untuk menyelamatkan orang yang tenggelam, atau masuk ke tengah-

tengah jilatan api untuk memadamkan kebakaran, bagaimana jika seorang

muslim mempertaruhkan sebagian %ujud materiilnya <organ tubuhnya= untuk

kebaikan orang lain yang membutuhkannyaB +al ini masih terkait dengan

aturan main pemanfaatan orga tubuh manusia#

erusaha menghilangkan penderitaan seorang muslim yang menderita

gagal ginjal misalnya, dengan mendonorkan salah satu ginjalnya yang sehat,

maka tindakan demikian diperkenankan syara:, bahkan terpuji dan berpahala

bagi orang yang melakukannya# engan demikian, berarti dia menyayangi

orang yang di bumi, sehingga dia berhak mendapatkan kasih sayang dari yang

di langit#

slam tidak membatasi sedekah pada harta semata-mata, bahkan slam

menganggap semua kebaikan <al-ma:ruf= sebagai sedekah# 'aka

mendermakan sebagian organ tubuh termasuk kebaikan <sedekah=# ahkan

tidak diragukan lagi, hal ini termasuk jenis sedekah yang paling tinggi dan

paling utama, karena tubuh <anggota tubuh= itu lebih utama daripada harta,

sedangkan seseorang mungkin saja menggunakan seluruh harta kekayaannya

untuk menyelamatkan <mengobati= sebagian anggota tubuhnya# Karena itu,mendarmakan sebagian organ tubuh karena Allah Ta:ala merupakan urbah

<pendekatan diri kepada Allah= yang paling utama dan sedekah yang paling

mulia#

&rang yang masih hidup boleh mendonorkan sebagian organ tubuhnya#

Namun dalam menghilangkan penderitaan orang lain, seseorang tidak boleh

mendonorkan sebagian organ tubuhnya yang justru akan menimbulkan dharar,

kemelaratan, dan kesengsaraan bagi dirinya atau bagi seseorang yang punya



hak tetap atas dirinya# &leh sebab itu, tidak diperkenankan seseorang

mendonorkan organ tubuh yang $uma satu-satunya dalam tubuhnya, misalnya

hati atau jantung, karena dia tidak mungkin dapat hidup tanpa adanya organ

tersebut, dan tidak diperkenankan menghilangkan dharar dari orang lain

dengan menimbulkan dharar pada dirinya#

'endermakan organ tubuh bagian luar, seperti mata, tangan, dan kaki

tidak diperbolehkan sebab dengan begitu dia mengabaikan kegunaan organ itu

bagi dirinya dan menjadikan buruk rupanya# egitu pula halnya organ tubuh

bagian dalam yang berpasangan tetapi salah satu dari pasangan itu tidak

berfungsi atau sakit, maka organ ini dianggap seperti satu organ# +al itu

merupakan $ontoh bagi yang dharar-nya menimpa salah seorang yang

mempunyai hak tetap terhadap penderma <donor=, seperti hak istri, anak,

suami, atau orang yang berpiutang <mengutangkan sesuatu kepadanya=#

Kaidah syar:iyah yang berbunyi; “Dharar (bahaya, kemelaratan,

kesengsaraan, nestapa) itu harus dihilangkan,” dibatasi oleh kaidah lain yang

berbunyi; “Dharar itu tidak boleh dihilangkan dengan menimbulkan dharar

pula.” Para ulama ushul menafsirkan kaidah tersebut dengan pengertian;

Tidak boleh menghilangkan dharar dengan menimbulkan dharar yang sama

atau yang lebih besar daripadanya

(#(#1#1 Transplantasi &rgan Ketika 'asih +idup

'anusia adakalanya boleh mendermakan atau memanfaatkan

seluruh hartanya, tetapi dia tidak boleh mendermakan seluruh anggota

badannya# ahkan ia tidak boleh mendermakan dirinya <mengorbankan

dirinya= untuk menyelamatkan orang sakit dari kematian, dari penderitaan yang sangat, atau dari kehidupan yang sengsara#

Sebagaimana seseorang tidak boleh memperlakukan tubuhnya

dengan semau sendiri pada %aktu dia hidup dengan melenyapkannya

dan membunuhnya <bunuh diri=, maka dia juga tidak boleh

mempergunakan sebagian tubuhnya jika sekiranya menimbulkan

mudarat buat dirinya#



Syara: membolehkan seseorang pada saat hidupnya dengan

sukarela tanpa ada paksaan siapa pun untuk menyumbangkan sebuah

organ tubuhnya atau lebih kepada orang lain yang membutuhkan organ

yang disumbangkan itu, seperti tangan atau ginjal# Ketentuan itu

dikarenakan adanya hak bagi seseorang yang tangannya terpotong, atau

ter$ongkel matanya akibat perbuatan orang lain untuk mengambil diyat

<tebusan=, atau memaafkan orang lain yang telah memotong tangannya

atau men$ongkel matanya# 'emaafkan pemotongan tangan atau

pen$ongkelan mata, hakekatnya adalah tindakan menyumbangkan diyat#

Sedangkan penyumbangan diyat itu berarti menetapkan adanya

pemilikan diyat, yang berarti pula menetapkan adanya pemilikan organ

tubuh yang akan disumbangkan dengan diyatnya itu#

Adanya hak milik orang tersebut terhadap organ-organ tubuhnya

berarti telah memberinya hak untuk memanfaatkan organ-organ tersebut,

yang berarti ada kemubahan menyumbangkan organ tubuhnya kepada

orang lain yang membutuhkan organ tersebut#

an dalam hal ini Allah SWT telah membolehkan, memberikan

maaf dalam masalah ishash dan berbagai diyat# Allah SWT

berfirman; “ Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari

saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang

baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang

memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah

suatu keringanan dari Tuhan kalian dan suatu rahmat #! <9S#Al

aarah;1*8=#

Namun demikian, perlu diperhatikan disini bah%a meskipun tubuhmerupakan titipan dari Allah SWT, tetapi manusia diberi %e%enang

untuk memanfaatkan dan mempergunakannya, sebagaimana harta# +arta

pada hakikatnya milik Allah SWT sebagaimana diisyaratkan oleh Al-

9ur:an, misalnya dalam firman Allah SWT; “... dan berikanlah kepada

mereka sebagian dari harta llah yang dikaruniakan!"ya kepadamu ...”

<An-Nur;22=# Akan tetapi, Allah SWT memberi %e%enang kepada

manusia untuk memilikinya dan membelanjakan harta itu# Sebagaimana



manusia boleh mendermakan sebagian hartanya untuk kepentingan

orang lain yang membutuhkannya, maka diperkenankan juga seseorang

mendermakan sebagian tubuhnya untuk orang lain yang

memerlukannya#

Pada Eaman sekarang kita melihat adanya donor darah, yang

merupakan bagian dari tubuh manusia, telah merata di negara-negara

kaum muslim tanpa ada seorang ulama pun yang mengingkarinya,

bahkan mereka menganjurkannya atau ikut serta menjadi donor# 'aka

ijma: sukuti <kesepakatan ulama se$ara diam-diam= menurut sebagian

fat%a yang mun$ul mengenai masalah ini menunjukkan bah%a donor

darah dapat diterima syara:#

(#(#1#( Transplantasi &rgan Kepada Non-'uslim

'endonorkan organ tubuh itu seperti menyedekahkan harta# +al

ini boleh dilakukan terhadap orang muslim dan nonmuslim, tetapi tidak

boleh diberikan kepada orang kafir harbi yang memerangi kaum muslim#

'isalnya, orang kafir yang memerangi kaum muslim le%at perang

pikiran dan yang berusaha merusak slam#

emikian pula tidak diperbolehkan mendonorkan organ tubuh

kepada orang murtad yang keluar dari slam se$ara terang-terangan#

Karena menurut pandangan slam, orang murtad berarti telah

mengkhianati agama dan umatnya sehingga ia berhak dihukum bunuh#

'aka bagaimana kita akan menolong orang seperti ini untuk hidupB

Apabila ada dua orang yang membutuhkan bantuan donor, yangsatu muslim dan satunya lagi non-muslim, maka yang muslim itulah

yang harus diutamakan# Allah SWT berfirman; “Dan orang!orang yang

beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) men#adi

penolong bagi sebagian yang lain ...” <At-Taubah; *1=#

ahkan seorang muslim yang saleh dan komitmen terhadap

agamanya lebih utama untuk diberi donor daripada orang fasik yang

mengabaikan ke%ajiban-ke%ajibannya kepada Allah SWT# Karena



yang mulia# +al ini sama dengan pemberian orang yang berutang ketika

mengembalikan pinjaman dengan memberikan tambahan yang tidak

dipersyaratkan sebelumnya# +al ini diperkenankan syara: dan terpuji,

bahkan "asulullah sa%# pernah melakukannya ketika beliau

mengembalikan pinjaman <utang= dengan sesuatu yang lebih baik

daripada yang dipinjamnya seraya bersabda; “%esungguhnya sebaik!baik

orang diantara kamu ialah yang lebih baik pembayaran utangnya.” (&'

hmad, ukhari, "asai, dan *bnu Ma#ah dari bu &urairah)

Ada sebagian umat muslim yang berpendapat melakukan

transplantasi organ itu haram, meski semua telah melalui prosedur yang

sah karena berpikir organ adalah karunia Allah tidak boleh diapa-

apakan# asarnya sama, tidak ada hak kita manusia melakukan sesuatu

pada organ itu# Tapi ini adalah keadaan khusus dan semua pasti ada

aturan untuk masalah itu# Kembali tidak boleh dikomersialkan ini haram#

Sedang operasinya sendiri adalah boleh# Karena ini tujuannya adalah

untuk kesembuhan tidak yang lain#

Namun jika terjadi jual-beli, ada konsep komersialisasi, maka ini

haram karena mereka itu tidak berhak atas organ itu# ni tidak

diperbolehkan dalam slam dan dengan tegas dikatakan +aram dalam

agama slam# &rgan bukan milik kita dan bukan barang dagangan#

Perlu diingat disini bah%a pendapat yang memperbolehkan donor

organ tubuh itu tidak berarti memperbolehkan memperjualbelikannya#

Karena jual beli itu sebagaimana dita:rifkan fuaha adalah tukar-

menukar harta se$ara suka rela, sedangkan tubuh manusia itu bukan

harta yang dapat dipertukarkan dan dita%ar-mena%arkan sehingga organtubuh manusia menjadi objek perdagangan dan jual beli# Suatu peristi%a

yang sangat disesalkan terjadi di beberapa daerah miskin, di sana

terdapat pasar yang mirip dengan pasar budak# i situ diperjualbelikan

organ tubuh orang-orang miskin dan orang-orang lemah untuk konsumsi

orang-orang kaya yang tidak lepas dari $ampur tangan “mafia baru!

yang bersaing dengan mafia dalam masalah minum-minuman keras,

ganja, morfin, dan sebagainya#



(#(#1#3 'e%asiatkan &rgan Tubuh Ketika Sudah 'eninggal unia

Apabila seorang muslim diperbolehkan mendonorkan sebagian

organ tubuhnya yang bermanfaat untuk orang lain serta tidak

menimbulkan mudarat pada dirinya sendiri, maka tidaklah terlarang dia

me%asiatkannya setelah meninggal dunia nanti# Sebab yang demikian itu

akan memberikan manfaat yang utuh kepada orang lain tanpa

menimbulkan mudarat <kemelaratan F kesengsaraan= sedikit pun kepada

dirinya, karena organ-organ tubuh orang yang meninggal akan lepas

berantakan dan dimakan tanah beberapa hari setelah dikubur# Apabila ia

ber%asiat untuk mendermakan organ tubuhnya itu dengan niat

mendekatkan diri dan men$ari keridhaan Allah SWT, maka ia akan

mendapatkan pahala sesuai dengan niat dan amalnya# alam hal ini tidak

ada satu pun dalil syara: yang mengharamkannya, sedangkan hukum asal

segala sesuatu adalah mubah, ke$uali jika ada dalil yang sahih dan sharih

<jelas= yang melarangnya#

alam kasus ini dalil tersebut tidak dijumpai# /mar r#a# pernah

berkata kepada sebagian sahabat mengenai beberapa masalah, “*tu

adalah sesuatu yang bermanfaat bagi saudaramu dan tidak memberikan

mudarat kepada dirimu, mengapa engkau hendak melarangnya+”

emikianlah kiranya yang dapat dikatakan kepada orang yang melarang

masalah me%asiatkan organ tubuh ini#

Ada yang mengatakan bah%a hal ini menghilangkan kehormatan

mayat yang sangat dipelihara oleh syariat slam, yang "asulullah sa%#

sendiri pernah bersabda; “Mematahkan tulang mayit itu sepertimematahkan tulang orang yang hidup.” &' hmad, bu Daud, dan

*bnu Ma#ah dari isyah sebagaimana disebutkan dalam al!ami ash!

%haghir. an bnu 'ajah meri%ayatkan dari /mmu Salamah dengan

lafal; “%eperti memecahkan tulang orang yang hidup tentang dosanya.”

Perlu ditekankan disini bah%a mengambil sebagian organ dari

tubuh mayat tidaklah bertentangan dengan ketetapan syara: yang

menyuruh menghormatinya# Sebab yang dimaksud dengan menghormati



tubuh itu ialah menjaganya dan tidak merusaknya, sedangkan

mengoperasinya <mengambil organ yang dibutuhkan= itu dilakukan

seperti mengoperasi orang yang hidup dengan penuh perhatian dan

penghormatan, bukan dengan merusak kehormatan tubuhnya#

Sementara itu, hadits tersebut hanya membi$arakan masalah

mematahkan tulang mayit, padahal pengambilan organ ini tidak

mengenai tulang# Sesungguhnya yang dimaksud hadits itu ialah larangan

memotong-motong tubuh mayat, merusaknya, dan mengabaikannya

sebagaimana yang dilakukan kaum jahiliah dalam peperangan-

peperangan, bahkan sebagian dari mereka masih terus melakukannya

hingga sekarang# tulah yang diingkari dan tidak diridhai oleh slam#

Selain itu, janganlah seseorang menolak dengan alasan ulama salaf

tidak pernah melakukannya, sedangkan kebaikan itu ialah dengan

mengikuti jejak langkah mereka# 'emang benar, andaikata mereka

memerlukan hal itu dan mampu melakukannya, lantas mereka tidak mau

melakukannya# Tetapi banyak sekali perkara yang kita lakukan sekarang

ternyata belum pernah dilakukan oleh ulama salaf karena memang belum

ada pada Eaman mereka# 'eskipun demikian, dalam hal ini terdapat

ketentuan yang harus dipenuhi yaitu tidak boleh mendermakan atau

mendonorkan seluruh tubuh atau sebagian banyak anggota tubuh,

sehingga meniadakan hukum-hukum mayit bagi yang bersangkutan,

seperti tentang ke%ajiban memandikannya, mengafaninya,

menshalatinya, menguburnya di pekuburan kaum muslim, dan

sebagainya# 'endonorkan sebagian organ tubuh sama sekali tidak

menghilangkan semua itu se$ara meyakinkan#

(#(#1#5 Keluarga 'endonorkan &rgan Tubuh si 'ayat

Apabila seseorang sebelum meninggal diperkenankan ber%asiat

untuk mendonorkan sebagian organ tubuhnya, ada yang mengatakan

bah%a tubuh si mayat adalah milik si mayat itu sendiri, sehingga %ali

atau ahli %arisnya tidak diperbolehkan mempergunakan atau

mendonorkannya#



Namun demikian, sebenarnya seseorang apabila telah meninggal

dunia maka dia tidak dianggap layak memiliki sesuatu# Sebagaimana

kepemilikan hartanya yang juga berpindah kepada ahli %arisnya, maka

mungkin dapat dikatakan bah%a tubuh si mayit menjadi hak %ali atau

ahli %arisnya# an boleh jadi syara: melarang mematahkan tulang mayit

atau merusak tubuhnya itu karena hendak memelihara hak orang yang

hidup melebihi hak orang yang telah mati#

i samping itu, Pembuat Syariat telah memberikan hak kepada

%ali untuk menuntut hukum ishash atau memaafkan si pembunuh

ketika terjadi pembunuhan dengan sengaja, sebagaimana difirmankan

oleh Allah SWT; “... Dan barangsiapa dibunuh secara -halim, maka

sesungguhnya ami telah memberi kekuasaan kepada ahli /arisnya,

tetapi #anganlah ahli /aris itu melampaui batas dalam membunuh.

%esungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.” <Al-sra:;

22=

Sebagaimana halnya ahli %aris mempunyai hak melakukan hukum

ishash jika mereka menghendaki, atau melakukan perdamaian dengan

menuntut pembayaran diat, sedikit atau banyak# Atau memaafkannya

se$ara mutlak karena Allah SWT, pemaafan yang bersifat menyeluruh

atau sebagian, seperti yang disinyalir oleh Allah SWT dalam firman-

Nya; “... Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari

saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang

baik, dan hendaklah (yang dlben maaf) membayar (diat) kepada yang

memben maaf dengan cara yang baik (pula) ...” <Al-aarah; 1*8=

'aka tidak menutup kemungkinan bah%a mereka mempunyai hak mempergunakan sebagian organ tubuhnya, yang sekiranya dapat

memberi manfaat kepada orang lain dan tidak memberi mudarat kepada

si mayit# ahkan mungkin dia mendapat pahala darinya, sesuai kadar

manfaat yang diperoleh orang sakit yang membutuhkannya meskipun si

mayit tidak berniat, sebagaimana seseorang yang hidup itu mendapat

pahala karena tanamannya dimakan oleh orang lain, burung, atau

binatang lain, atau karena ditimpa musibah, kesedihan, atau terkena



gangguan, hingga terkena duri sekalipun# Seperti juga halnya ia

memperoleh manfaat setelah meninggal dunia dari doa anaknya

khususnya dan doa kaum muslim umumnya, serta dengan sedekah

mereka untuknya#

&leh karena itu, tidak terlarang bagi ahli %aris mendonorkan

sebagian organ tubuh mayit yang dibutuhkan oleh orang-orang sakit

untuk mengobati mereka, seperti ginjal, jantung, dan sebagainya, dengan

niat sebagai sedekah dari si mayit, suatu sedekah yang

berkesinambungan pahalanya selama si sakit masih memanfaatkan organ

yang didonorkan itu#

+anya saja, para ahli %aris tidak boleh mendonorkan organ tubuh

si mayit jika si mayit se%aktu hidupnya berpesan agar organ tubuhnya

tidak didonorkan, karena yang demikian itu merupakan haknya, dan

%asiat atau pesannya itu %ajib dilaksanakan selama bukan berisi

maksiat#

Kemudian yang berkaitan dengan mendermakan sebagian organ

tubuh anak-anak mereka yang terlahir dengan menyandang suatu

penyakit sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup <meninggal=

kepada anak lain yang membutuhkan sebagian organ tubuh mereka yang

sehat misalnya ginjal untuk melanjutkan kehidupan mereka# demikian itu

diperbolehkan, bahkan mustahab, dan mereka akan mendapatkan pahala,

insya Allah# Karena yang demikian itu menjadi sebab terselamatkannya

kehidupan beberapa orang anak dalam beberapa hari disebabkan

kemauan para orang tua untuk melakukan kebaikan yang akan

mendapatkan pahala dari Allah# 'udah-mudahan Allah akan menggantiuntuk mereka karena musibah yang menimpa itu melalui anak-anak

mereka# +anya saja, para ahli %aris tidak boleh mendonorkan organ

tubuh si mayit jika si mayit se%aktu hidupnya berpesan agar organ

tubuhnya tidak didonorkan, karena yang demikian itu merupakan

haknya, dan %asiat atau pesannya itu %ajib dilaksanakan selama bukan

berisi maksiat



(#(#1#6 'engambil &rgan dari &rang yang Ke$elakaan

Apabila kita memperbolehkan ahli %aris dan para %ali untuk

mendonorkan sebagian organ tubuh si mayit untuk kepentingan dan

pengobatan orang yang masih hidup, maka bolehkah negara membuat

undang-undang yang memperbolehkan mengambil sebagian organ tubuh

orang mati yang tidak diketahui identitasnya, dan tidak diketahui ahli

%aris dan %alinya, untuk dimanfaatkan guna menyelamatkan orang lain,

yang sakit dan yang terkena musibahB

Tidak jauh kemungkinannya, bah%a yang demikian itu

diperbolehkan dalam batas-batas darurat, atau karena suatu kebutuhan

yang tergolong dalam kategori darurat, berdasarkan dugaan kuat bah%a

si mayit tidak mempunyai %ali# Apabila dia mempunyai %ali, maka

%ajib meminta iEin kepadanya# isamping itu, juga tidak didapati

indikasi bah%a se%aktu hidupnya dulu si mayit ber%asiat agar organ

tubuhnya tidak didonorkan#

(#(#1#* Transplantasi &rgan dari Non-'uslim ke 'uslim

Adapun men$angkokkan organ tubuh orang non-muslim kepada

orang muslim tidak terlarang, karena organ tubuh manusia tidak

diidentifikasi sebagai slam atau kafir, ia hanya merupakan alat bagi

manusia yang dipergunakannya sesuai dengan akidah dan pandangan

hidupnya# Apabila suatu organ tubuh dipindahkan dari orang kafir

kepada orang muslim, maka ia menjadi bagian dari %ujud si muslim itu

dan menjadi alat baginya untuk menjalankan misi hidupnya,

sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta:ala# +al ini sama denganorang muslim yang mengambil senjata orang kafir dan

mempergunakannya untuk berperang fisabilillah#

ahkan kami katakan bah%a organ-organ di dalam tubuh orang

kafir itu adalah muslim <tunduk dan menyerah kepada Allah SWT=,

selalu bertasbih dan bersujud kepada Allah SWT, sesuai dengan

pemahaman yang ditangkap dari Al-9ur:an bah%a segala sesuatu yang



ada di langit dan di bumi itu bersujud menyu$ikan Allah Ta:ala, hanya

saja kita tidak mengerti $ara mereka bertasbih#

Kalau begitu, maka yang benar adalah bah%a kekafiran atau

keislaman seseorang tidak berpengaruh terhadap organ tubuhnya

termasuk terhadap hatinya <organnya= sendiri, yang oleh Al-9ur:an ada

yang diklasifikasikan sehat dan sakit, iman dan ragu mati dan hidup#

Padahal yang dimaksud disini bukanlah organ yang dapat diraba

<ditangkap dengan indra= yang termasuk bidang garap dokter spesialis

dan ahli anatomi, sebab yang demikian itu tidak berbeda antara yang

beriman dan yang kafir, serta antara yang taat dan yang bermaksiat#

Tetapi yang dimaksud dengannya adalah makna ruhiyahnya yang

dengannyalah manusia merasa, berpikir, dan memahami sesuatu,

sebagaimana firman Allah; “... lalu mereka mempunysi hati yang

dengan itu mereka dapat memahami ...” <Al-+ajj; 36= “... mereka

mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat!

ayat llah) ...” <Al-A:raf; 1*7=# an firman Allah SWT; “...

sesungguhnya orang!orang musyrik itu na#is ...” <At-Taubah; (8=#

Kata najis dalam ayat tersebut bukanlah dimaksudkan untuk najis

indra%i yang berhubungan dengan badan, melainkan najis makna%i

yang berhubungan dengan hati dan akal <pikiran=# Karena itu tidak

terdapat larangan syara: bagi orang muslim untuk memanfaatkan organ

tubuh orang nonmuslim#

(#(#1#8 Transplantasi &rgan Tubuh inatang ke Tubuh 'anusia

Adapun pen$angkokan organ binatang yang dihukumi najis seperti babi misalnya, ke dalam tubuh orang muslim, maka pada dasarnya hal

itu tidak perlu dilakukan ke$uali dalam kondisi darurat# Sedangkan

darurat itu berma$am-ma$am kondisi dan hukumnya dengan harus

mematuhi kaidah bah%a “segala sesuatu yang diperbolehkan karena

darurat itu harus diukur menurut kadar kedaruratannya,! dan

pemanfaatannya harus melalui ketetapan dokter-dokter muslim yang

teper$aya#



'isalnya, transplantasi ginjal babi, yang ukurannya hampir sama

dengan ginjal manusia, kemungkinan berhasil dilakukan dalam %aktu

dekat, sehingga akan menjadi salah satu pilihan realistis bagi banyak

orang# Namun kita tahu, hukum slam melarang pemanfaatan bagian

tubuh he%an mati serta bagian apa pun dari babi# 0alu dapatkah kaum

'uslim menerima ginjal babi ketika ginjal mereka tidak berfungsiB 4ika

ja%abannya ya, maka timbul keharusan untuk meneliti keabsahan

eksperimen pada binatang dari sudut pandang slam#

'ungkin juga ada yang mengatakan disini bah%a yang

diharamkan dari babi hanyalah memakan dagingnya, sebagaimana

disebutkan Al-9ur:an dalam empat ayat, sedangkan men$angkokkan

sebagian organnya ke dalam tubuh manusia bukan berarti memakannya,

melainkan hanya memanfaatkannya#

Selain itu, Nabi sa%# memperbolehkan memanfaatkan sebagian

bangkai yaitu kulitnya, padahal bangkai itu diharamkan bersama-sama

dengan pengharaman daging babi dalam Al-9ur:an# 'aka apabila syara:

memperkenankan memanfaatkan bangkai asal tidak dimakan, maka arah

pembi$araan ini ialah diperbolehkannya memanfaatkan babi asalkan

tidak dimakan#

iri%ayatkan dalam kitab sahih bah%a "asulullah sa%# pernah

mele%ati bangkai seekor kambing, lalu para sahabat berkata,

“%esungguhnya itu bangkai kambing milik bekas budak Maimunah.”

0alu beliau bersabda; “Mengapa tidak kamu ambil kulitnya lalu kamu

samak, lantas kamu manfaatkan+” 'ereka menja%ab; “%esungguhnya

itu adalah bangkai.” eliau bersabda, “%esungguhnya yang diharamkanitu hanyalah memakannya.”

Permasalahannya sekarang, sesungguhnya babi itu najis, maka

bagaimana akan diperbolehkan memasukkan benda najis ke dalam tubuh

orang muslimB alam hal ini yang dilarang syara: ialah mengenakan

benda najis dari tubuh bagian luar, adapun yang didalam tubuh maka

tidak terdapat dalil yang melarangnya# Sebab bagian dalam tubuh

manusia itu justru merupakan tempat benda-benda najis, seperti darah,



ken$ing, tinja, dan semua kotoranG dan manusia tetap melakukan shalat,

memba$a Al-9ur:an, tha%af di aitul +aram, meskipun benda-benda

najis itu ada di dalam perutnya dan tidak membatalkannya sedikit pun,

sebab tidak ada hubungan antara hukum najis dengan apa yang ada

didalam tubuh#

(#(#( Syarat-Syarat Transplantasi

Syarat bagi kemubahan menyumbangkan organ tubuh pada saat

seseorang masih hidup, ialah bah%a organ yang disumbangkan bukan

merupakan organ >ital yang menentukan kelangsungan hidup pihak

penyumbang, seperti jantung, hati, dan kedua paru-paru# +al ini dikarenakan

penyumbangan organ-organ tersebut akan mengakibatkan kematian pihak

penyumbang, yang berarti dia telah membunuh dirinya sendiri# Padahal

seseorang tidak dibolehkan membunuh dirinya sendiri atau meminta dengan

sukarela kepada orang lain untuk membunuh dirinya# Allah SWT berfirman;

“Dan #anganlah kalian membunuh diri!diri kalian.” <9S# An Nisaa: ; (7=

Allah SWT berfirman pula; “0dan #anganlah kalian membunuh #i/a

yang diharamkan llah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab)

yang benar.” <9S# Al An:aam ; 151=

Keharaman membunuh orang yang diharamkan Allah SWT <untuk

membunuhnya= ini men$akup membunuh orang lain dan membunuh diri

sendiri# mam 'uslim meri%ayatkan dari Tsabit bin Adl lahaak "A yang

mengatakan bah%a "asulullah SAW bersabda; “0dan siapa sa#a yang

membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu (alat1sarana), maka llah akan

menyiksa orang tersebut dengan alat1sarana tersebut dalam neraka ahannam.”

mam ukhari dan mam 'uslim meri%ayatkan dari Abu +urairah "A

yang mengatakan bah%a "asulullah SAW bersabda; “Siapa saja yang

menjatuhkan diri dari sebuah gunung dan membunuh dirinya sendiri, maka dia

akan dimasukkan ke dalam neraka 4ahannam#!

'endonorkan organ tubuh hanya boleh dilakukan oleh orang de%asa

dan berakal sehat# engan demikian, tidak diperbolehkan anak ke$il



mendonorkan organ tubuhnya, sebab ia tidak tahu persis kepentingan dirinya,

demikian pula halnya orang gila# egitu juga seorang %ali, ia tidak boleh

mendonorkan organ tubuh anak ke$il dan orang gila yang diba%ah

per%aliannya, disebabkan keduanya tidak mengerti# Terhadap harta mereka

%ali tidak boleh mendermakannya, lebih-lebih jika ia mendermakan sesuatu

yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada harta, semisal organ tubuh#

Kaidah-kaidah hukum %ajib dijunjung dalam melakukan transplantasi

ini, diantaranya ;

1# Tidak boleh menghilangkan bahaya dengan menimbulkan bahaya lainnya

artinya ;

a# &rgan tidak boleh diambil dari orang yang masih memerlukannya

b# Sumber organ harus memiliki tamlik at-taamF+urriyatu At-Tasharruf

<kepemilikikan penuh= atas organ yang diberikannya, beraal, baligh,

ridlo dan ikhlas dan tidak mudlarat bagi dirinya#

$# Sumber organ harus su$i semisal manusia atau binatang selain babi dan

anjing# <untuk binatang tidak diperlukan iEin sebab Allah sudah

mengiEinkan manusia untuk memanfatkan binatang dengan $ara yang

baik=

(# Tindakan tranplantasi mengandung kemungkinan sukses lebih besar dari

kemungkinan gagal#

2# &rgan manusia tidak boleh diperjual belikan sebab manusia hanya

memperoleh hak memanfaatkan dan tidak sampai memiliki se$ara mutlak#

(#2 Pandangan /lama yang 'engharamkan Transplantasi

(#2#1 +ukum Transplantasi dari onor yang Telah 'eninggal

+ukum tranplanstasi organ dari seseorang yang telah mati berbeda

dengan hukum transplantasi organ dari seseorang yang masih hidup# /ntuk

mendapatkan kejelasan hukum trasnplantasi organ dari donor yang sudah

meninggal ini, terlebih dahulu harus diketahui hukum pemilikan tubuh mayat,

hukum kehormatan mayat, dan hukum keadaan darurat# 'engenai hukum

pemilikan tubuh seseorang yang telah meninggal, kami berpendapat bah%a



tubuh orang tersebut tidak lagi dimiliki oleh seorang pun# Sebab dengan

sekedar meninggalnya seseorang, sebenarnya dia tidak lagi memiliki atau

berkuasa terhadap sesuatu apapun, entah itu hartanya, tubuhnya, ataupun

isterinya# &leh karena itu dia tidak lagi berhak memanfaatkan tubuhnya,

sehingga dia tidak berhak pula untuk menyumbangkan salah satu organ

tubuhnya atau me%asiatkan penyumbangan organ tubuhnya#

erdasarkan hal ini, maka seseorang yang sudah mati tidak dibolehkan

menyumbangkan organ tubuhnya dan tidak dibenarkan pula ber%asiat untuk

menyumbangkannya# Sedangkan mengenai kemubahan me%asiatkan sebagian

hartanya, kendatipun harta bendanya sudah di luar kepemilikannya sejak dia

meninggal, hal ini karena Asy-Syari: <Allah SWT= telah mengiEinkan

seseorang untuk me%asiatkan sebagian hartanya hingga sepertiga tanpa seiEin

ahli %arisnya# 4ika lebih dari sepertiga, harus seiEin ahli %arisnya# Adanya iEin

dari Asy-Syari: hanya khusus untuk masalah harta benda dan tidak men$akup

hal-hal lain# Ein ini tidak men$akup pe%asiatan tubuhnya# Karena itu dia

tidak berhak ber%asiat untuk menyumbangkan salah satu organ tubuhnya

setelah kematiannya#

'engenai hak ahli %aris, maka Allah SWT telah me%ariskan kepada

mereka harta benda si mayit, bukan tubuhnya# engan demikian, para ahli

%aris tidak berhak menyumbangkan salah satu organ tubuh si mayit, karena

mereka tidak memiliki tubuh si mayit, sebagaimana mereka juga tidak berhak

memanfaatkan tubuh si mayit tersebut# Padahal syarat sah menyumbangkan

sesuatu benda, adalah bah%a pihak penyumbang berstatus sebagai pemilik

dari benda yang akan disumbangkan, dan bah%a dia mempunyai hak untuk

memanfaatkan benda tersebut# Karena itu, seorang dokter atau seorang penguasa tidak berhak memanfaatkan salah satu organ tubuh seseorang yang

sudah meninggal untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang

membutuhkannya#

Adapun hukum kehormatan mayat dan penganiayaan terhadapnya,

maka Allah SWT telah menetapkan bah%a mayat mempunyai kehormatan

yang %ajib dipelihara sebagaimana kehormatan orang hidup# an Allah SWT

telah mengharamkan pelanggaran terhadap kehormatan mayat sebagaimana



pelanggaran terhadap kehormatan orang hidup# Allah SWT menetapkan pula

bah%a menganiaya mayat sama saja dosanya dengan menganiaya orang hidup#

iri%ayatkan dari A:isyah /mmul 'u:minin "A bah%a "asulullah

SAW bersabda; “Memecahkan tulang mayat itu sama dengan memecahkan

tulang orang hidup.” <+"# Ahmad, Abu a%ud, dan bnu +ibban=#

mam Ahmad meri%ayatkan dari HAmar bin +aEm Al Anshari "A, dia

berkata, ”'asulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah

kuburan. Maka beliau lalu bersabda2 “anganlah kamu menyakiti penghuni

kubur itu 3”

mam 'uslim dan mam Ahmad meri%ayatkan dari Abu +urairah "A,

dia berkata bah%a "asulullah SAW telah bersabda2 “%ungguh #ika seorang

dari kalian duduk di atas bara api yang membakarnya, niscaya itu lebih baik

baginya daripada dia duduk di atas kuburan 3”

+adits-hadits di atas se$ara jelas menunjukkan bah%a mayat

mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup# egitu pula melanggar

kehormatan dan menganiaya mayat adalah sama dengan melanggar

kehormatan dan menganiaya orang hidup# an sebagaimana tidak boleh

menganiaya orang hidup dengan membedah perutnya, atau memenggal

lehernya, atau men$ongkel matanya, atau meme$ahkan tulangnya, maka

begitu pula segala penganiayaan tersebut tidak boleh dilakukan terhadap

mayat# Sebagaimana haram menyakiti orang hidup dengan men$a$i maki,

memukul, atau melukainya, maka demikian pula segala perbuatan ini haram

dilakukan terhadap mayat#

+anya saja penganiayaan terhadap mayat dengan meme$ahkan

tulangnya, memenggal lehernya, atau melukainya, tidak ada denda <dlamaan= padanya sebagaimana denda pada penganiayaan orang hidup#

Tindakan men$ongkel mata mayat, membedah perutnya untuk diambil

jantungnya, atau ginjalnya, atau hatinya, atau paru-parunya, untuk

ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkannya, dapat dianggap

sebagai men$in$ang mayat# Padahal slam telah melarang perbuatan ini# mam

ukhari telah meri%ayatkan dari Abdullah bin Iaid Al Anshari ra, dia berkata,



“'asulullah %4 telah melarang (mengambil) harta hasil rampasan dan

mencincang (mayat musuh).”

mam Ahmad, mam bnu 'ajah, dan mam An Nasai meri%ayatkan

dari Shaf%an bin HAsaal "A, dia berkata, ”'asulullah %4 telah mengutus

kami dalam sebuah sariyah (di5isi pasukan yang diutus 'asulullah), lalu

beliau bersabda2 “Ma#ulah kalian dengan nama llah dan di #alan llah.

Maka perangilah orang!orang yang kafir terhadap llah, dan #anganlah

kalian mencincang (mayat musuh), melakukan pengkhianatan, dan membunuh

anak!anak 3”

engan penjelasan fakta hukum mengenai pelanggaran kehormatan

mayat dan penganiayaan terhadapnya ini, maka jelaslah bah%a tidak

dibolehkan membedah perut mayat dan mengambil sebuah organnya untuk

ditransplantasikan kepada orang lain# ni karena tindakan tersebut dianggap

sebagai pelanggaran terhadap kehormatan mayat serta merupakan penga-

niayaan dan pen$in$angan terhadapnya# Padahal melanggar kehormatan mayat

dan men$in$angnya telah diharamkan se$ara pasti oleh syara:#

(#2#( Keadaan arurat

Keadaan darurat adalah keadaan di mana Allah SWT membolehkan

seseorang yang terpaksa yang kehabisan bekal makanan, dan kehidupannya

teran$am kematian untuk memakan apa saja yang didapatinya dari makanan

yang diharamkan Allah SWT, seperti bangkai, darah, daging babi, dan lain-

lain# Apakah dalam keadaan seperti ini dibolehkan mentransplantasikan salah

satu organ tubuh mayat untuk menyelamatkan kehidupan orang lain, yang

kelangsungan hidupnya tergantung pada organ yang akan dipindahkankepadanyaB

/ntuk menja%ab pertanyaan itu harus diketahui terlebih dahulu hukum

darurat, sebagai langkah a%al untuk dapat mengetahui hukum transplantasi

organ tubuh dari orang yang sudah mati kepada orang lain yang

membutuhkannya# 'engenai hukum darurat, maka Allah SWT telah

membolehkan orang yang terpaksa yang telah kehabisan bekal makanan, dan

kehidupannya teran$am kematian untuk memakan apa saja yang didapatinya



dari makanan yang diharamkan Allah seperti bangkai, darah, daging babi, dan

lain-lain hingga dia dapat mempertahankan hidupnya# Allah SWT berfirman2

“%esungguhnya llah hanya mengharamkan bagi kalian bangkai, darah,

daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain

llah. Tetapi barangsiapa dalam keadaaan terpaksa (memakannya) sedang

dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada

dosa atasnya.” <9S# Al aarah ; 1*2=

'aka orang yang terpaksa tersebut boleh memakan makanan haram apa

saja yang didapatinya, sehingga dia dapat memenuhi kebutuhannya dan

mempertahankan hidupnya# Kalau dia tidak mau memakan makanan tersebut

lalu mati, berarti dia telah berdosa dan membunuh dirinya sendiri# Padahal

Allah SWT berfirman; “Dan #anganlah kalian membunuh diri!diri kalian.”

<9S#An-Nisaa:;(7=

ari penjelasan di atas, dapatkah hukum darurat tersebut diterapkan

dengan jalan 9iyas pada fakta transplantasi organ dari orang yang sudah mati

kepada orang lain yang membutuhkannya guna menyelamatkan

kehidupannyaB 4a%abannya memerlukan pertimbangan, sebab syarat pener-

apan hukum 9iyas dalam masalah ini ialah bah%a Hillat <sebab penetapan

hukum= yang ada pada masalah $abang sebagai sasaran 9iyas yaitu

transplantasi organ harus juga sama-sama terdapat pada masalah pokok yang

menjadi sumber 9iyas yaitu keadaan darurat bagi orang yang kehabisan bekal

makanan baik pada Hillat yang sama, maupun pada jenis Hillatnya# +al ini

karena 9iyas sesungguhnya adalah menerapkan hukum masalah pokok pada

masalah $abang, dengan perantaraan Hillat pada masalah pokok# 'aka jika

Hillat masalah $abang tidak sama-sama terdapat pada masalah pokok dalamsifat keumumannya atau kekhususannya maka berarti Hillat masalah pokok

tidak terdapat pada masalah $abang# ni berarti hukum masalah pokok tidak

dapat diterapkan pada masalah $abang#

'engenai organ yang tidak menjadi tumpuan harapan penyelamatan

kehidupan dan ketiadaannya tidak akan memba%a kematian, berarti Hillat

masalah pokok yaitu menyelamatkan kehidupan tidak ter%ujud pada masalah



$abang <transplantasi=# engan demikian, hukum darurat tidak dapat

diterapkan pada fakta transplantasi#

Atas dasar itu, maka menurut syara: tidak dibolehkan

mentransplantasikan mata, satu ginjal <untuk dipindahkan kepada orang yang

masih mempunyai satu ginjal yang sehat=, tangan, atau kaki, dari orang yang

sudah meninggal kepada orang lain yang membutuhkannya#

Sedangkan organ yang diduga kuat menjadi tumpuan harapan

penyelamatan kehidupan, maka ada dua hal yang harus diperhatikan;

a# Hllat yang terdapat pada masalah $abang <transplantasi= yaitu

menyelamatkan dan mempertahankan kehidupan tidak selalu dapat

dipastikan keberadaannya, berbeda halnya dengan keadaan darurat# Sebab,

tindakan orang yang terpaksa untuk memakan makanan yang diharamkan

Allah SWT, se$ara pasti akan menyelamatkan kehidupannya# Sedangkan

pada transplantasi jantung, hati, dua paru-paru, atau dua ginjal, tidak

se$ara pasti akan menyelamatkan kehidupan orang penerima organ#

Kadang-kadang ji%anya dapat diselamatkan dan kadang-kadang tidak# ni

dapat dibuktikan dengan banyak fakta yang terjadi pada orang-orang yang

telah menerima transplantasi organ# Karena itu, Hillat pada masalah $abang

<transplantasi= tidak ter%ujud dengan sempurna#

b# Ada syarat lain dalam syarat-syarat masalah $abang dalam 9iyas, yaitu

pada masalah $abang tidak dibenarkan ada nash lebih kuat yang

bertentangan dengannya <ta:arudl raajih=, yang berla%anan dengan apa

yang dikehendaki oleh Hillat 9iyas# alam hal ini pada masalah $abang

yakni transplantasi organ telah terdapat nash yang lebih kuat yang

berla%anan dengan apa yang dikehendaki Hillat 9iyas, yaitu keharamanmelanggar kehormatan mayat, atau keharaman menganiaya dan

men$in$angnya# Nash yang lebih kuat ini, bertentangan dengan apa yang

dikehendaki oleh Hillat masalah $abang <transplantasi organ=, yaitu

kebolehan melakukan transplantasi#

erdasarkan dua hal di atas, maka tidak dibolehkan mentransplantasikan

organ tubuh yang menjadi tumpuan harapan penyelamatan kehidupan seperti

jantung, hati, dua ginjal, dua paru-paru dari orang yang sudah mati yang



terpelihara darahnya <ma:shumud dam= baik dia seorang muslim, ataupun

seorang dEimmi <orang kafir %arga negara Khilafah slamiyah=, seorang

mu:ahid <seseorang %arga negara tertentu yang mempunyai perjanjian dengan

Khilafah=, dan seorang musta:min orang yang mendapat jaminan keamanan

dari Khilafah <= kepada orang lain yang kehidupannya tergantung pada organ

yang akan ditransplantasikan kepadanya#



%A% III

PENUTUP

2#1 Kesimpulan

Transplantasi organ adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari

satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada

tubuh yang sama# Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang

rusak atau tidak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi

dari donor#

'enurut hukum kedokteran, transplantasi organ diperbolehkan karena dapat

memperpanjang usia harapan hidup seseorang# Pelaksanaan transplantasi organ,

baik organ dari manusia maupun dari he%an, harus memperhatikan adanya risiko

atau efek samping dari pelaksanaan transplantasi tersebut#

'enurut sudut pandang slam, transplantasi itu diperbolehkan asalkan

dalam keadaan darurat, misalnya berhubungan dengan nya%a seseorang#

Transplantasi dari donor hidup diperbolehkan bila donor tersebut ikhlasF tanpa

paksaan, tidak diperjual-belikan, de%asa, berakal sehat, dalam kondisi sehat, dan

tidak menimbulkan mudharatFkerugian bagi pendonor sendiri# Transplantasi organ

dari he%an, terutama he%an najis seperti babi, sebisa mungkin dihindari#

Sedangkan untuk transplantasi organ yang diambil dari mayat, ada ulama yang

membolehkan tetapi ada pula yang mengharamkan dengan alasan bah%a mayat

orang yang sudah meninggal harus tetap dihormati sebagaimana ketika masih

hidup#

2#( Saran

Setelah memba$a makalah mengenai transplantasi ini, pemba$a diharapkan

lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan menyikapi $obaan berupa sakit

dengan lebih bijaksana, serta berhati-hati dalam memutuskan untuk melaksanakan

transplantasi karena masalah ini masih dalam kontro>ersi# Apabila terpaksa harus

melaksanakan transplantasi, harus benar-benar berhati-hati dalam memilih organ



untuk transplantasi agar organ tersebut halal hukumnya untuk ditransplantasikan

kepada tubuh orang tersebut#

Tenaga kesehatan muslim juga harus lebih mengetahui ajaran-ajaran slam

agar tindakan medis yang dilakukan atau yang diinginkan pasien tidak

bertentangan dengan syariat-syariat slam, serta dapat membimbing pasien yang

sangat membutuhkan transplantasi agar dapat bertahan hidup#

RELIGI_makalah Transplantasi Organ

Documents

Transcript of RELIGI_makalah Transplantasi Organ