Chapter 4KETENTUAN TEORI AKUNTANSI

Dengan kegagalan teori untuk menghasilkan teori akuntansi dapat diterima, disiplin ilmu telah semakin beralih ke regulasi untuk memberikan laporan 'praktek terbaik' untuk meningkatkan, dan menciptakan keseragaman yang lebih besar dalam, praktik akuntansi. Namun, seperti dengan teori, penting untuk memiliki pemahaman mendalam tentang pengetahuan yang menyediakan dasar untuk menentukan peraturan yang paling tepat. Oleh karena itu bab ini membahas struktur dan asumsi yang mendasari beberapa teori peraturan, yang kemudian dibahas dan dibandingkan. Jika peraturan adalah untuk menjadi 'pengganti' untuk teori, sangat penting bagi kita untuk memiliki pemahaman tentang argumen ke depan untuk mempromosikan berbagai bentuk peraturan, strategi untuk menerapkan peraturan tersebut dan taktik yang digunakan untuk memastikan kepatuhan. Itu akan menunjukkan bahwa ada pandangan luas dan bermacam macam peraturan dan bagaimana harus dilaksanakan.

Selama bertahun-tahun ada banyak argumen dan perdebatan akan perlunya regulasi. Orang-orang yang percaya pada efektivitas pasar berpendapat bahwa peraturan ini tidak diperlukan karena kekuatan pasar beroperasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mengoptimalkan alokasi sumber daya. Namun, ada banyak orang yang menunjukkan bahwa pasar tidak selalu beroperasi dalam kepentingan terbaik masyarakat sehingga perlu adanya beberapa bentuk intervensi dalam bentuk peraturan. Yang jelas dalam banyak aspek masyarakat. misalnya, jika tidak ada aturan lalu lintas bagi pengemudi kekacauan akan terjadi di jalan-jalan. jika tidak ada pembatasan pada beberapa kegiatan 'ekonomi' maka tidak ada batasan kebutuhan untuk penyelundup narkoba karena pasar akan menunjukkan perlunya (demand) untuk obat itu, yang akan kemudian diberikan. Ini jelas contoh yang ekstrim, tetapi tidak sulit untuk ekstrapolasi dari mereka bahwa ada banyak contoh di mana peraturan melindungi masyarakat dari kegiatan yang tidak diinginkan.

Isu regulasi akuntansi juga muncul, paling dgn jelas sehingga setelah kecelakaan ekonomi 1920-30s yang, antara lain, menyebabkan pencarian prinsip akuntansi dan teori yang dijelaskan dalam bab 2.

Tujuan utama dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan yang mungkin tidak memiliki akses untuk menyelesaikan (atau diperlukan) informasi untuk membuat keputusan ekonomi - mereka pada kerugian informasi dan sehingga ada asimetri informasi. information asymmetry is often used to justify the need for accounting regulation. Namun, regulasi jauh melampaui informasi ini ke penyusun dari informasi, yaitu, untuk kompetensi proffesional dari mereka yang menyebut diri mereka akuntan atau auditor yang umumnya diyakini paling mampu memberikan dan / atau mengawasi informasi keuangan.

Akuntansi dan akuntan sekarang tunduk pada berbagai bentuk regulasi. ada hukum yang mengatur operasi perusahaan, banyak yang melibatkan pengungkapan informasi keuangan. Ada peraturan perpajakan. ada hukum-hukum yang mempengaruhi penciptaan dan pengoperasian asosiasi profesional, yang pada gilirannya memaksakan regulasi pada anggota mereka. Peraturan, oleh karena itu, sangat banyak bagian dari kehidupan sehari-hari yang modern. Namun, ada ketidaksepakatan pada sejauh mana regulasi harus campur tangan dalam pertukaran 'bebas' barang dan ide-ide. misalnya, percaya dalam bentuk kuat dari efisiensi pasar akan berpendapat bahwa regulasi pasar sekuritas tidak diperlukan karena pasar selalu langsung mengenai semua informasi

yang relevan. Namun, kebanyakan orang akan setuju bahwa ada beberapa, jika ada, misalnya pasar sangat efisien sehingga beberapa tingkat regulasi arus informasi mengenai operasi sekuritas (dan lainnya) pasar diperlukan.

Pembahasan di atas regulasi yang diperlukan sederhana, seperti isu sejauh mana pemerintah harus terlibat dalam operasi sehari-hari masyarakat adalah extremly kompleks dan telah menjadi subyek perdebatan oleh banyak ulama (dan lain-lain) untuk sebagian besar dari sejarah kita. Peraturan yang mendasari teori dari negara, politik, dan ideologi. misalnya, kita berbicara demaocracy oh liberal sebagai bentuk yang ideal bagi masyarakat. namun. liberalisme adalah ajaran atau ideologi yang menekankan maksimalisasi kebebasan individu dan meminimalkan keterlibatannya negara dalam kegiatan individu. ini memanggil pertanyaan tentang apa artinya kebebasan individu dan juga memiliki implikasi kekuasaan-yang memutuskan apa kebebasan yang mungkin?

Pandangan Peraturan

sementara banyak akan melihat peraturan sebagai tentang Kerja berkelanjutan dan fokus kontrol yang dilakukan oleh lembaga publik atas kegiatan dihargai oleh masyarakat (Selznick, qouted di Baldwin dan Cave 1999, p.2), ada sudut pandang lain. Peraturan dapat dilihat sebagai satu set spesifik dari perintah, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Corporation, untuk penunjukan direktur sebuah perusahaan. dapat dilihat sebagai pengaruh negara yang disengaja, yang akan mencakup sudut pandang pertama dan meluas melewati itu, misalnya, untuk seluruh badan hukum perbandingan yang mengarahkan pembentukan, pengelolaan dan penutupan perusahaan. atau mungkin dilihat dalam jangka waktu yang lebih luas dan mencakup semua bentuk kontrol sosial dan perusahaan-pengaruh tidak hanya persyaratan legislatif bur aturan lain dan arah, seperti standar akuntansi proffesional dan kebutuhan saham-tukar. Namun, peraturan tidak boleh dianggap murni dalam hal 'negatif' karena juga fasilitas dan memungkinkan kegiatan. misalnya, aturan jalan yang disebutkan di atas dirancang untuk memungkinkan orang untuk merasa aman saat berkendara, mengetahui ada aturan bahwa pengemudi lain akan (harus) mengikuti.

Alasan untuk Peraturan

(Baldwin dan Cave 1999) berpendapat thet ada sejumlah alasan untuk peraturan. salah satu bentuk yang paling terkenal dari undang-undang peraturan-anti-kepercayaan (misalnya The Sherman Atc.).