Tr

download Tr

of 18

description

kkkk

Transcript of Tr

KELAINAN PADA LETAK KEPALALETAK DEFLEKASI (LETAK KEPALA TENGADAH)PRESENTASI PUNCAK KEPALABagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan. Menurut statistik hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan.EtiologiLetak defleksi ringan ini biasanya disebabkan oleh:1. Kelainan panggul (panggul picak)2. Kepala bentuknya bundar3. Anak kecil atau mati4. Kerusakan dasar panggulMekanisme persalinanDalam persalinan kita jumpai UUB selalu di depan dan glabella akan berada dibawah simfisis sebagai hipomoklion.Lingkaran kepala yang melewati panggul adalah planum fronto-occiput sebesar 34 cm, karenanya partus akan berlangsung lebih lama.DiagnosisPada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar ke depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB.Dalam memimpin partus, kita harus sabar menunggu sambil mengobservasi, karena kira-kira 75% dapat lahir spontan. Untuk menolong perputaran, ibu tidur miring ke arah punggung anak. Bila ada indikasi dapat ditolong dengan ekstraksi forsep atau vakum.KomplikasiPada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan lahir yang lebih luas. Selain itu karena partus lama dan moulage hebat, maka mortalitas anak agak tinggi (9%).PRESENTASI MUKA (FASE PRESENTATION)Adalah letak kepala tengadah ( defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Letak ini merupakan letak defleksi yang paling maksimal, jadi oksiput dan punggung berhubungan rapat. Muka terlihat kebawah, jadi seperti orang menjolok manga.Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27-0,5% posisi ditentukan oleh dagu (mento), jadi ada posisi:1. Left Mento Anterior (LMA) = Dagu kiri depan2. Right Mento Anterior (RMA) = Dagu kanan depan3. Left Manto Posterior (LMP) = Dagu kiri belakang4. Right Manto Posterior (RMP) = Dagu kanan belakang.Etiologi Karena adanya sebab yang menghalangi terjadinya fleksi kepala dan sebab yang menyebabkan defleksi kepala.1. PrimerSejak dari awal persalinan sudah terjadi letak muka, karena: Anensefalus Hidrosefalus Kongenital anomaly Congenital shortening of the cervical muscle Struma Higroma koli (kista leher) Lilitan tali pusat pada leher beberapa kali2. Sekunder Panggul sempit Tangan menumbung di samping kepala Anak sangat besar Plasenta previa atau plasenta letak rendah Grande multipara Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut gantung Posisi uterus miring.Patologi persalinanDagu dapat berputar ke depan (mento anterior 80-90%) atau ke belakang (mento posterior, jarang)Bila mento posterior menetap (posisi mentoposterior persistens), maka kepala tak mungkin lahir karena defleksi kepala sudah maksimal, sehingga bisa timbul komplikasi persalinan.Mekanisme persalinan1. Mula-mula terjadi penempatan dahi, kemudian defleksi bertambah2. Garis muka dan letak muka3. Mulut tampak lebih dahulu di vulva, dengan leher atas sebagai hipomoklion kemudian terjadi gerakan fleksi, maka lahirlah berturut-turut hidung, mata, dahi, UUB, dan UUK4. Lingkaran kepala pada letak muka adalah: planum tracheo perietale = 36 cm5. Persalinan akan berlangsung lebih lama, tetapi 80% akan terjadi persalinan spontan.Diagnosis1. PalpasiTeraba kepala sangat menengadah, cekung punggung kepala sangat menudik (sudut fabre), dan belakang kepala menonjol.2. AuskultasiDJJ jelas terdengar pada toraks janin.3. Pemeriksaan dalamTeraba dagu yang runcing, mulut, hidung dan lekuk mata.4. Foto rontgenTampak kepala sangat menengadah.Terapi aktif1. Pada pembukaan lengkap, lakukan versi dan ekstraksi atau ekstrasi vakum/forsep.2. Bila pembukaan masih kecil, lakukan seksio sesarea3. Pada primigravida, lakukan seksio sesareaPimpinan persalinan1. Observasi harus teliti, biasanya 80-90% dapat lahir biasa2. Pada penempatan dahi, anjurkan ibu tidur miring kesamping sebelah dagu3. Usaha untuk merubah letak: Reposisi mento anterior menjadi posterior Cara SCHATZ Cara ZANGEMEISTER-THORN4. Bila ada indikasi untuk menyelesaikan partus segera, pada anak hidup lakukan ekstraksi vakum atau fosep; pada anak mati lakukan embriotomi; dan pada mento posterior lakukan seksio sesarea.PrognosisBagi ibu:a. Partus akan lebih lama, mudah terkena infeksi intrapatum atau infeksi nifasb. Luka jalan lahirc. Mortalitas 3%Bagi anak:a. Kaput di daerah muka, kepala seperti mulut babi (dolichocephal)b. Perdarahan dalam otakc. Mortalitas kira-kira 15%PERSENTASI DAHIPosisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dahi, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala.Frekuensi persistant brow presentation jarang ditemukan dan lebih banyak pada multi dari primi.Etiologi1. Anak kecil atau sudah meninggal2. Penempatan dahi persisten3. Seperti letak mukaMekanisme persalinanKepala memasuki panggul biasanya dengan dahi melintang, atau miring. Pada waktu putar paksi, dahi memutar ke depan. Maxilla (fossa canina) sebagai hipo-mokhlion berada di bawah simfisis, kemudian terjadi fleksi untuk melahirkan belakang kepala melewati perineum, lalu defleksi, maka lahirlah mulut, dagu di bawah simfisis.Lingkar kepala memasuki panggul:Plan. Maxilla parietale = 35 cm, atau diameter mento-occipitalis = 12,5 cmDiagnosis1. Palpasi Bokong teraba di fundus dan kepala di bawah Benjolan kepala terdapat pada tempat punggung, ini membuat sudut yang agak tajam (sudut fabre).2. AuskultasiPaling jelas terdengar melewati dada.3. Pemeriksaan dalamTeraba UUB, orbita, glabella, dan pangkal hidung, sementara dagu tidak teraba.Pimpinan persalinan1. Observasi untuk menunggu apakah bisa lahir spontan dengan pengawasan yang baik2. Coba reposisi menjadi letak LBK atau letak muka3. Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau forsep, bila janin meninggal lakukan embriotomi dan bila janin hidup ditammbah indikasi lainnya, lakukan seksio sesarea.PrognosisBagi ibu: partus menjadi lama dan lebih sulit, bila terjadi robekan yang hebat dan ruptura uteriBagi anak: mortalitas lebih tinggi.POSISI OKSIPUT POSTERIOR PERSISTENPada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadang UUK tidak berputar ke depan, tetapi tetap berada di belakang, ynag disebut POSITIO OCCIPUT POSTERIOR PERSISTENS.Dalam menghadapi persalinan di mana UUK terdapat di belakang, kita harus sabar, sebab rotasi ke depan kadang-kadang baru terjadi di dasar panggul.Etiologi1. Sering kita jumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan midpelvis2. Letak punggung janin dorsoposterior3. Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada: Perut gantung Janin kecil atau janin mati Arkus pubis sangat luas Dolichoecephali Panggul sempit.Akibatnya partus akan menjadi lama dan lebih sukar sehingga dapat terjadi perlukaan pada perineum.Pada posisi oksiput posterior persistens masih ada kemungkinan janin lahir spontan yaitu UUB berada di bawah simfisis, terjadi hiperfleksi untuk melahirkan belakang kepala melewati perineum, kemudian menjadi defleksi untuk melahirkan muka di bawah simfisis.Pada letak ini hanya kira-kira 4% yang memerlukan pertolongan khusus untuk melahirkan janin.DiagnosisUUK pada pemeriksaan dalam teraba di belakang, putar paksi terhalang atau tidak terjadi.Pimpinan persalinan1. Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar ke depan dan janin akan lahir spontan.2. Ibu berbaring mairing kea rah punggung janin3. Bila ada indikasi dan syarat telah terpenuhi, dilakukan ekstraksi forsep, ada 2 cara: Menurut SCANZONI Menarik saja dengan UUK di belakang.LETAK BELAKANG KEPALA UUK MELINTANGPada pemeriksaan, kepala sudah di dasar panggul sedangkan UUK masih di samping, terjadi karena putar paksi terlambat.Etiologi1. Kelemahan his pada kala II2. Panggul picak 3. Janin kecil atau mati4. Kepala janin bundarPimpinan persalinan1. Observasi dan tunggu, karena kalau his kuat terjadi putaran UUK ke depan dan janin lahir spontan2. Ibu dimintai berbaring kea rah punggung janin3. Dapat dicoba memutar UUK ke depan dengan koreksi manual. Caranya ibu jari diletakkan pada UUK, jari-jari lainnya pada oksiput lalu dicoba reposisi sehingga UUK berada dibawah simfisi.4. Coba dengan pemberian uterotonika, bila his lemah5. Jika ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi forsep menurut LANGELETAK TULANG UBUN-UBUN (POSITIO OCCIPUT DIRECTA)Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari:1. Position occiput pubica (anterior)2. Position occiput sacralis (posterior).Keadaan ini terjadi karena asinklitimus permanen (tetap) yang biasanya kita jumpai pada panggul picak.Pada yang pertama didapati oksiput berada dekat simfisis dan pada yang kedua dekat sacrumDiagnosisPada pemeriksaan dalam teraba os temporalis, parietalis, dan telinga.Mekanisme persalinanObservasi persalinan dengan teliti karena masih dapat lahir spontan. Bisa dicoba manual correction. Bila syarat terpenuhi lakukan versi dan ekstraksi. Bila anak mati lakukan embriotomi.Yang berbahaya adalah letak tulang ubun-ubun belakang, karena bisa terjadi ancaman ruptura uteri bagian belakang rahim yang pada pemeriksaan tidak kita ketahui. Seksio sesarea dapat dilakukan bila ada indikasi.LETAK SUNGSANGJanin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada difundus dan bokong di bawah.KLASIFIKASI1. Letak bokong (frank Breech)Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong kaki sempurna (lipat kejang)3. Letak sungsang tidak sempurna (incomplete Breech)Adalah letak sungsang di mana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari: Kedua kaki = letak kaki sempurna (24%)Satu kaki = letak kaki tidak sempurna Kedua lutut = letak lutut sempurna.Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi:1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)3. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)4. Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)FREKUENSIDua setengah sampai tiga persen di mana 75% adalah complete breech presentation dan 25% adalah incomplete breech presentation. Di RS Pirngadi, Medan 4,4% dan RS Hasan Sadikin Bandung 4,6%.ETIOLOGI 1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor-tumor pelvis, dan lain-lain.2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur)3. Gemeli (kehamilan ganda)4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.5. Janin sudah lama mati6. Sebab tidak diketahuiDIAGNOSIS1. Palpasi Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di kiri atau kanan.2. AuskultasiDDJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.3. Pemeriksaan dalam Dapat diraba os sakrum, tuber ischia, dan kadang-kadang kaki (pada letak kaki)Bedakan antara: Lubang kecil Tulang (-) Isap (-) Mekoneum (+) Tumit Sudut 90 derajat Rata jari-jari Patella Popliteal Mengisap Rahang Lidah Jari panjang Tidak rata Patella (-)4. Pemeriksaan poto rontgen: bayangan kepala di fundus MEKANISME PERSALINANMekanisme persalinan hampir saja dengan letak kepala, hanya di sini yang memasuki P.A.P adalah bokong. Persalinan berlangsung agak lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek, jadi kurang kuat menekan, sehingga pembukaan agak lama.Bokong masuk P.A.P dengan garis pangkal paha melintang atau miring. Dengan turunnya bokong, terjadi putar sehingga di dasar panggul garis pangkal paha letaknya menjadi muka belakang. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion (di bawah simfisis), terjadi laterofleksi tubuh janin (punggung), sehingga trochanter belakang melewati perineum. Setelah bokong lahir diikuti kedua kaki, kemudian terjadi sedikit rotasi untuk memungkinkan bahu masuk P.A.P dengan posisi melintang atau miring. Lalu bahu depan di bawah simfisis dan bahu belakang lahir. Kemudian kepala di lahirkan.PROGNOSIS1. Bagi bayi:Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.2. Bagi anak:Prognosa tidak begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah plasenta setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.Oleh karena itu setelah pusat lahir dan supaya janin hidup, janin harus dilahirkan dalam waktu 8 menit.PENANGANAN1. Sikap sewaktu hamilKarena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah letak janin dengan VERSI LUAR. Tujuannya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala. Hali ini dilakukan pada primi dengan kehamilan 34 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan tidak ada panggul sempit, gemelli, atau plasenta previa.Syarat Pembukaan kurang dari 5 cm Ketuban masih ada Bokong belum turun atau masuk P.A.P Teknik Lebih dahulu bokong lepaskan dari P.A.P dan ibu berada dalam posisi trendelenburg Tangan kiri letakkan di kepala dan tangan kanan pada bokong Putar ke arah muka/perut janin Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan di kepala Setelah berhasil pasang gurita, dan observasi tensi, DJJ, serta keluhan.2. Pimpinan persalinan Cara berbaring: Litotomi sewaktu inpartu Trendelenburg Melahirkan bokong: Mengawasi sampai lahir spontan Mengait dengan jari Mengait dengan pengait bokong Mengait dengan tali sebesar kelingking Ekstraksi kaki:Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara vaginal atau abdominal (seksio sesarea)CARA MELAHIRKAN PER VAGINAMTerdiri dari partus spontan (pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya) dan manual aid (manual hilfe).Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase:Fase 1: fase menungguSebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak menjungkit ke atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaliknya jangan dilakukan ekspresi kristeller, karena hal ini akan memudahkan terjadinya nuchae arm.Fase II: Fase untuk bertindak cepatBila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual aid.CARA MELAHIRKAN BAHU dan LENGAN Cara Klasik (Deventer)Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os sakrum dan jari lain di lipat paha. Kemudian janin ditarik ke arah bawah, sehingga scapula berada di bawah simfisis. Lalu lahirkan bahu dan lengan belakang, kemudian lengan depan.Cara lovsetSetelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya ditarik ke bawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang. Setelah itu janin diputar 90o sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.Cara MuellerTarik janin vertical ke bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara melahirkan bahu lengan depan bisa spontan atau dikait dengan satu jari menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas lalu bahu-lengan belakang dikait menyapu kepala.Cara BrachtBokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sakrum, kemudian janin ditarik ke atas.biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan multipara.Cara PotterDikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke bawah dan menekan dengan 2 jari pada scapula. Badan janin diangkat ke atas untuk melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan scapula belakang.Melahirkan kepalaMauriceau (veit smellie)Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri = jari kiri, mengarah ke kanan = jari kanan). Letakkan anak menunggang pada lengan sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik ke bawah sampai rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut, hanya untuk menambah fleksi kepala.De SnooTangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari diletakkan di leher (menunggang kuda). Tangan kanan menolong menekan di atas simfisis. Perbedaannya dengan Mauriceau ialah di sini tangan tidak masuk dalam vagina.Wigand Martin-WinckelSatu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah. Tangan lain menekan di atas simfisis atau fundus.NaujoksSatu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang lehe pada bahu, tarik janin ke bawah dengan bantuan dorongan dari atas simfisis.Cara Praque terbalikDilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang. Satu tangan memegang bahu janin dari belakang, tangan lain memegang kaki lalu menarik janin kea rah perut ibu dengan kuat.EkstraksiTerdiri atas ekstraksi pada kaki dan ekstraksi pada bokong. Karena ekstraksi pada bokong sedikit sukar, kita sedapat mungkin berusaha untuk melakukan ekstraksi pada kaki, sebab mudah dikerjakan.Perasat Profilaksis PinardMaksudnya adalah melakukan ekstraksi pada kaki sebelum ada indikasi, hanya untuk berjaga-jaga. Caranya dengan menekan paha anak terhadap perutnya, dengan sendirinya kaki akan jatuh dan dapat dikeluarkan. Kaki yang keluar dapat menambah pembukaan. Bila akan dilakukan tindakan setelahnya, akan mudah menarik kaki.Ada yang setuju dengan perasat ini, teteapi ada pula yang tidak membenarkan. Alasan yang kontra adalah apabila kaki dikeluarkan maka mudah mendapat rangsangan dan anak akan menjadi mudah asfiksia (rangsangan bernapas).Dalam menghadapi persalinan letak sungsang yang terpenting adalah menentukan apakah anak akan lahir per vaginam atau harus dilahirkan dengan seksio sesarea. Dilihat dari sudut anak, maka S,C. adalah cara yang terbaik, oleh karena persalinan per vaginam bagi anak membawa angka kematian yang tinggi. Meskipun anak hidup, sering terjadi gangguan pada otak dengan akibat yang tidak diinginkan. Pada letak sungsang dapat dilakukan seksio sesarea bila ada perkiraan panggul sempit dan bila persalinan tidak lancar.Cara Reposisi Tangan Menjungkit (Nuchae Arms)1. Satu tangan menjungkitJanin diputar 900 ke arah mana tangan menunjuk, sehingga tangan akan terlepas menyapu kepala.2. Kedua tangan menjungkitUntuk tangan pertama seperti di atas dan untuk tangan kedua diputar berlawanan arah 180 derajat.Kepala Sulit Lahir (after Coming Head)1. Bila janin masih hidup lahirkan kepala dengan ekstraksi forsep (cunam piper)2. Bila janin sudah meninggal dilakukan embriotomi (kraniotomi).LETAK LINTANG (Transverse Lie)Adalah bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 derajat.Jika susdut yang dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut oblique lie, yang terdiri dari deviated head presentation (letak kepala mengolak) dan deviated breech presentation (letak bokong mengolak).1. Menurut letak kepala terbagi atas: LLi I: kepala di kiri LLi II: Kepala di kanan2. Menurut posisi punggung terbagi atas: Dorso anterior (di depan) Dorso posterior (di belakang) Dorso superior (di atas) Dorso anterior (di bawah)INSIDENSAngka kejadian letak lintang berkisar antara 0,5-2%. Dari beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia dilaporkan: medan 0,6%, Jakarta 0,1% (1948), bandung 1,9%, greenhill melaporkan 0,3%.ETIOLOGIPenyebab dari LL sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor, sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Faktor-faktor tersebut adalah:1. Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta previa, dan tumor-tumor pelvis.2. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati.3. Gemeli (kehamilan ganda)4. Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum.5. Lumbar scoliosis6. Monster7. Pelvic kidney dan kandung kemih serta rectum yang penuh.DIAGNOSIS1. InspeksiPerut membuncit kesamping2. Palpasi f.u. lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan f.u. kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk ke dalam P.A.P Kepala (ballotement) teraba di kanan atau di kiri3. Auskultasi DJJ setinggi pusat kanan atau kiri4. Pemeriksaan dalam (VT) Teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau tangan kiri lakukan dengan cara bersalaman Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri Letak punggung ditentukan dengan adanya scapula, letak dada dengan klavikula Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namun pada LL biasanya ketuban cepat pecah5. Foto RontegenTampak janin dalam letak lintangMEKANISME PERSALINANAnak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam LL. Janin hanya dapat lahir spontan, bila kecil (prematur), sudah mati dan menjadi lembek. Atau bila panggul luas.Beberapa Cara Janin Lahir SpontanEvolution spontanea1. Menurut DENMANSetelah bahu lahir kemudian diikuti bokong, perut, dada, dan akhirnya kepala.2. Menurut DOUGLASBahu diikuti oleh dada, perut, bokong, dan akhirnya kepala.Conduplicatio corporeKepala dan perut berlipat bersama-sama laih memasuki panggul. Kadang-kadang oleh karena his, LL berubah spontan mengambil bangun semula dari uterus menjadi letak membujur, kepala atau bokong, namun hal ini jarang sekali terjadi. Kalau letak lintang dibiarkan, maka bahu akan masuk ke dalam panggul, turun makin lama makin dalam sampai rongga panggul terisi seluruhnya oleh badan janin. Bagian korpus uteri mengecil sedang SBR meregang. Hal ini disebut Letak Lintang Kasep = Neglected Transverse Lie. Adanya LL kasep dapat diketahui bila ada rupture uteri mengancam; bila tangan dimasukkan ke dalam kavum uteri terjepit antara janin dan panggul serta dengan narkosa yang dalam tetap sulit merubah letak janin.Bila tidak cepat diberikan pertolongan, akan terjadi rupture uteri dan janin sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam rongga perut.Pada letak lintang (LL) biasanya:1. Ketuban cepat pecah2. Pembukaan lambat jalannya3. Partus jadi lebih lama 4. Tangan menumbang (20-50%)5. Tali pusat menumbung (10%)PROGNOSA1. Bagi ibuBahaya yang mengancam adalah ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi dan ekstraksi. Partus lama, ketuban pecah dini dengan demikian mudah dapat infeksi intra partum.2. Bagi janinAngka kematian tinggi (25-40%), yang dapat disebabkan oleh: Prolapsus funiculi Trauma partus Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus Ketuban pecah diniPENANGANAN1. Sewaktu hamilUsahakan jadi letak membujur (kepala atau bokong) dengan melakukan versi luar pada primi dengan usia kehamilan 34 minggu, atau multi pada kehamilan 36 minggu2. Sewaktu partusJanin dapat dilahirkan dengan cara pervaginam, yaitu versi dan ekstraksi, atau embriotomi (dekapitasi-eviserasi) bila janin sudah meninggal, atau perabdominam; seksio sesarea.3. Tingkat pertolongan Bila ketuban belum pecahPembukaan 5 cmversi luar.Pembukaan 5 cmtunggu sampai hampir lengkap ketuban dipecahkan versi dan ekstraksi Bila ketuban sudah pecahBaru pecah dan pembukaan lengkapversi dan ekstraksiLama pecah...seksio sesarea.Letak lintang ksep,Anak hidupseksio sesareaLetak lintang kasep,Anak mati..laparotomi, atau kalau fasilitas kurang, Embriotomi secara hati-hati.Menurut EASTMAN dan GREENHILL1. Bila ada panggul sempit seksio sesarea adalah cara yang terbaik dalam segala letak lintang, dengan anak hidup.2. Semua primigravida dengan LL harus ditolong dengan seksio sesarea walaupun tidak ada panggul sempit.PRESENTASI RANGKAP/GANDA (Compound Presentation)Menurut EASTMAN adalah keadaan di mana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin dan bersama-sama memasuki panggul.Misalnya tangan di samping kepala, kaki di samping kepala, atau tangan di samping bokong.ETIOLOGILetak rangkap terjadi pada keadaan di mana pintu atas panggul tidak dimasuki seluruhnya oleh bagian terbawah janin, seperti pada:1. Panggul sempit2. Janin yang kecil atau mati3. Multipara, karena dinding perut sudah kendor dan kepala masih tinggi4. GemeliPENANGANANBiasanya kita tidak memerlukan tindakan terburu-buru, hanya menunggu dan observasi. Bila perlu dilakukan reposisi, kemudian ibu dalam posisi trendelenburg, dan disuruh tidur miring kea rah yang berlawanan. Pada panggul sempit atau tali pusat menumbung, sebaiknya dilakukan seksio sesarea.

Refrensi : Mochtar Rustam. 2011. Sinopsis Obsetri. Jakarta : EGC