TPP 1 STERILISASI

download TPP 1 STERILISASI

of 17

Transcript of TPP 1 STERILISASI

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNIK PENGOLAHAN PANGANSTERILISASI

Oleh:FatkhurohmanA1H010061

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2012I. PENDAHULUANLatar BelakangPada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Pada prinsipnya, ada dua jenis sterilisasi yaitu sterilisasi total dan sterilisasi komersial. Sterilisasi komersial yang ditetapkan di industri pangan merupakan proses termal. Karena digunakanuap air panas atau air digunakan sebagai media penghantar panas, sterilisasi ini termasuk ke dalam sterilisasi basah.Sterilisasi dapat dilakukan pada alat dan bahan makanan. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: dengan pemanasan dan penguapan. Pemanasan dapat dilakukan dengan memasukkan alat yang telah dibersihkan kedalam oven dengan suhu 180C selama 2 jam. Keadaan ini, dapat mematikan mikroorganisme dan spora. Selain itu, pemanasan juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat pensteril yang disebut autoklaf. Alat dimasukkan pada autoklaf dengan suhu 121C dan tekanan 15 atm/cm2 selama 15 menit. Sementara itu, penguapan dilakukan dengan memasukkan alat yang akan disterilkan dan telah dibungkus rapat ke dalam dandang selama 1 jam dengan suhu 100C.

A. Tujuan

1. Mengetahui prinsip-prinsip sterilisasai dahan pangan2. Mengetahui perubahan perubahan yang terjadi pada produk/bahan akibat sterilisasi

II.TINJAUAN PUSTAKAAutoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.Inkubator ( incubator ) adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

Colony counterAlat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

Biological Safety CabinetBiological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Mikropipet (Micropippete) dan TipMikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Cawan Petri (Petri Dish)Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube) Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

Gelas ukur (Graduated Cylinder) Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

Tabung DurhamTabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

Jarum InokulumJarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi (Indra, 2008) : 1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik. 2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran. Pemanasana. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf. Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

III. METODOLOGIA. Alat dan Bahan1. Susu cair2. Buah ( Jus mangga, Jus jambu biji )3. Jar gelas dengan penutupnya4. Autoklaf5. Termometer6. pH meter7. Penetrometer8. Karet gelang9. Plastik putih10. CawanB. Prosedur Kerja

1. Mempersiapkan alat dan bahan.2. Mengisi autoklaf dengan air yang telah dilengkapi dengan katup pengaman.3. Memasukkan bahan yang akan disterilkan kedalam autoklaf.4. Memanaskan bahan sampai mendidih dan dari katup pengaman akan keluar uap air dengan lancer, kemudian menutup bahan tersebut.5. Suhu akan naik sampai 121 C dan membiarkannya selama 15 menit.6. Membiarkan bahan sampai tekanan normal dan membuka klep pengaman.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil1. Sebelum SterilisasiNo.Panelis ParameterIndikator

WarnaLarutanAromaTeksturRasa

1.Twinda11232

2.Sultan.11432

3.Venny11332

4.Melli11332

5.Arif.S11332

6.Aditya11332

7.Rafika11332

Rata-rata11332

2. Sesudah SterilisasiNo.Panelis ParameterIndikator

WarnaLarutanAromaTeksturRasa

1.Twinda22333

2.Sultan.12231

3.Venny22333

4.Melli11333

5.Arif.S22332

6.Aditya21332

7.Rafika22231

Rata-rata1.711.712.7132.14

B. PembahasanDari tabel hasil pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa jus jambu biji sebelum di sterilisasi mempunyai indikator warna yang agak cerah, dan setelah di sterilisasi mempunyai indikator warna yang tidak cerah, untuk indikator larutan sebelum dan sesudah disterilisasi juga berubah sangat drastis menjadi tidak jernih, untuk aroma juga dari tidak kuat menjadi agak kuat, untuk tekstur juga sama, dari agak lunak, menjadi agak lunak, dan terakhir yaitu untuk rasa, dari enak menjadi agak enak, bahkan bisa menjadi tidak enak. Tujuan dilakukannya sterilisasi yaitu untuk mematikan mikroba-mikroba yang ada pada suatu bahan, di dalam praktikum acara satu ini, alat yang digunakan dalam proses sterilisasi yaitu menggunakan autoklaf. Autoklaf merupakan alat yang mempunyai panas lembab karena adanya uap bertekanan yang dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri. Selain itu juga mudah dikontrol dan monitoring yang dilakukan sekali dalam satu siklus validasi. Selain uap bertekanan juga terdapat uap panas pada suhu 100C yang dilakukan dengan sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media berkultur. Prinsip-prinsip sterilisasi:Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:1. Sterilisasi dengan pemanasan kering a. Pemijaran/flambir Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca, benda benda dari porselen. Caranya yaitu:1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand spritus, korek api.2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.b. Dengan cara udara panas keringCara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca. Caranya yaitu:1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya3. Berilah indikator pada setiap set4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.6.Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.2. Sterilisasi dengan pemanasan basah. Ada beberapa cara sterilisasi ini, yaitu: a. Dimasak dalam air biasa.Suhu tertinggi 100 C, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.Caranya yaitu:1.Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.2.Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.3.Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati4.Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope Rusia).5.Seluruh permukaan harus terendam.b. Dengan uap air.Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang/panci dengan penangas air yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.Caranya yaitu:1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi.2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan dimasukkan dalam dandang.c. Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave.Caranya yaitu:1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.3. Kemudian dibungkus kain/kertas.4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.3. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimiaCara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex.b. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet Karena disemua tempat itu terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. dan udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.c. Sterilisasi dengan filtrasiCara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Tujuannya adalah untuk filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril. Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.DesinfeksiDesinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organism patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair yang bersifat nonselektif. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 1. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.2. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.3. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.4. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan5. Struktur fisik benda6. Suhu dan pH dari proses desinfeksi.DekontaminasiDekontaminasi yaitu membuang semua material yang tampak (debu, kotoran) pada benda, lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan. Tujuan prosedur dekontaminasi adalah untuk:1. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan.2. Untuk membuang kotoran yang tampak. 3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan.5. Untuk melindungi personal dan pasien.Terdapat 3 tingkat desinfeksi, yaitu:a. Desinfeksi tingkat tinggi, dengan membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri.b. Desinfeksi tingkat sedang, dengan membunuh bakteri dan jamur kecuali spora bakteri.c. Desinfeksi tingkat rendah, dengan membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.Aseptik/ AsepsisAseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah tertentu. Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan objek agar bebas dari mikroorganisme. Asepsis ada 2 macam:1. Asepsis medis Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. Misalnya: mencuci tangan, mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat. 2. Asepsis bedahTeknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu daerah. Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang UmumSemua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.1. Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan. 3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril. 4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril. 5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas. 6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril. 7. Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar.

AntiseptikAnti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara selektif. Tujuannya yaitu memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga masih tetap hidup. Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya yaitu:1.Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi. 2.Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit.Penggunaan desinfektan/antiseptic: 1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup.Alat-Alat sterilisasi selain Autoklaf yaitu ada:1.PasteurisasiDitemukan oleh Louis Pasteur. Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62C. 2. Oven Pengering merupakan ciri umum yang dimaksud. Alat ini terbuat dari kotak logam, udara yang terddapat di dalamnya mendapat udara panas melalui panas dari nyala listrik. Alat yang disterilkan yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet, scalpel dari logam, gunting dan botol. Pemanasan satu jam dengann temperatur 160 oC dianggap cukup.3.Sterilisasi PenyaringanSterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah menguap (volatile penyaringan ini menggunakanfilter bakteri). Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke suatu saringan(ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri.. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen.Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi yaitu:a. Waktu Apabila mikroorganisme dalam jumlah besar dipaparkan terhadap uap jenuh pada suhu yang konstan, maka semua mikroorganisme tidak akan terbunuh pada saat bersamaan. Jumlah mikroorganisme yang bertahan hidup dapat diplot terhadap waktupemaparan dan akan menghasilkan kurva survivor (survivor curve). Terminologi D-value digunakan untuk mendeskripsikan waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% mikroorganisme yang ada. Setiap mikroorganisme akan memiliki D-value yang berbeda dan tentunyaD-value akan bergantung pada suhu.b. Suhu Peningkatan suhu akan menurunkan waktu proses sterilisasisecara dramatis. Adanya perbedaan suhu yang digunakan untukmembunuh masing-masing mikroorganisme dengan spesies yangberbeda. Namun hal ini tentu terjadi pada keadaan dimana kondisiuap jenuh harus tetap dijaga.c. Kelembapan Efek penambahan daya bunuh pada sterilisasi uap disebabkan kelembapan akan menurunkan suhu yang diperlukan agar terjadi denaturasi dan koagulasi protein. Adanya cairan dalam uap mengindikasikan kualitas uap. Untuk proses sterilisasi uap, kualitasuap yang diharapkan minimum 97%. Apabila kualitas uap berada dibawah 97%, maka dianggap uap tidak jenuh, sehingga daya bumga mikroorganisme akan berkurang.Kendala yang dialami saat praktikum yaitu peralatan yang tersedia kurang memadai dan waktu yang dibuhkan tidak efisien sehingga jalannya proses sterilisasi kurang dipahami. Selain itu pelaksanaan praktikum seharusnya di Laboratorium yang peralatannya lengkap bukan diruang kosong yang hanya disediakan alat sterilisasi apa adanya.

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Simpulan1. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.sterilisasi basah yaitu sterilisasi dengan uap bertekanan menggunakan autoklaf. 2. Tujuan dilakukannya sterilisasi yaitu untuk mematikan mikroba-mikroba yang ada pada suatu bahan makanan pada khususnya.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi yaitu : Suhu, Waktu, dan Kelembaban

B. SaranAsisten hendaknya lebih giat dalam memberikan penjelasannya agar praktikan lebih paham, dan alangkah baiknya apabila kegiatan benar-benar dilaksanakan di Laboratorium yang semesttinya bukan ruang kosong dengan alat seadanya.

DAFTAR PUSTAKAFerdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.Lay, B., 1994,Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.Moningka,Harvey.,2008,http://harveymoningka.wordpress.com/teknik- laboratorium- pengenalan-alat-dan-bahan/trackback/.diakses tanggal 16 Desember 2012Schlegel G. Hans. Mikrobiologi Umum Edisi 6. Yogyakarta: Gadjah Mada, University Press. 1994.Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/.htm . diakses tanggal 16 Desember 2012