TP Percobaan M-2
-
Upload
nevila-nur-faiz -
Category
Documents
-
view
226 -
download
3
description
Transcript of TP Percobaan M-2
Nevila Nur Faiz
10513014
Kelompok 2
TUGAS PENDAHULUAN
PERCOBAAN M-2
PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI
Soal
1. Turunkan rumus persamaan reaksi orde dua untuk [A] = [B] dan [A] ≠ [B] !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Orde reaksi
b. Kemolekulan reaksi
3. Energi pengaktifan dapat ditentukan secara percobaan. Terangkan prinsipnya dan
persamaan-persamaannya pula!
Jawaban
2. a. Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi
kecepatan reaksi. Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan
pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju.
Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut adalah orde
pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga terhadap B. Orde total adalah
jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju; pada contoh tersebut n+m.
b. Kemolekulan reaksi merupakan banyaknya molekul zat pereaksi(reaktan) dalam sebuah
persamaan stoikiometri reaksi yang sederhana. Kemolekulan reaksi selalu berupa bilangan
bulat positif.
3. Prinsipnya adalah berdasarkan pengaruh suhu terhadap laju suatu reaksi, dimana kemudian
dibandingkan secara terbalik antara tetapan laju terhadap suhu.
Persamaan penentuan energi pengaktifan adalah :
K = konstanta laju reaksi
A = faktor freakuensi
Ea = energi aktivasi
Persamaan tersebut dalam bentuk logaritma dapat ditulis :
Dari persamaan di atas terlihat bahwa kurva ln K sebagai fungsi dari 1/T akan berupa garis
lurus dengan perpotongan (intersep) ln A dan gradien –Ea/R. Kedua faktor A dan Ea
dikenal sebagai parameter Arrhenius. Plot dari log K terhadap T -1 adalah linear untuk
sejumlah besar reaksi dan pada temperatur sedang.
Persamaan tersebut analog dengan persamaaan garis lurus, yang sering disimbolkan
dengan y = mx +c, maka hubungan antara energi aktivasi suhu dan laju reaksi dapat
dianalisis dalam bentuk grafik ln k vs 1/T dengan gradien –(Ea/RT) dan intersep ln A. Jika
suatu reaksi memiliki reaktan dengan konsentrasi awal adalah a, dan pada konsentrasi
pada waktu t adalah a-x, maka dapat ditulis dalam persamaan
1.