tp acara pengolahan data iklim

download tp acara pengolahan data iklim

of 9

description

a

Transcript of tp acara pengolahan data iklim

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGILAPORAN PRAKTIKUM

NAMA

: MOH ALI WAFA

NIM

: 131510501230

GOL/KELOMPOK

: E / 7

ANGGOTA

: 1. DEVI.

(131510501237)

2. NURUL M.(131510501244)

3. ANGGA A. (131510501247)

4. BINTANG K(131510501240)

ACARA: PENCATATAN DAN PENGELOLAAN DATA IKLIM

TANGGAL PRAKTIKUM

: 30 OKTOBER 2014

TANGGAL PENYERAHAN: 06 NOVEMBER 2014

ASISTEN

: 1. ALDY ARIFIAN PERMADI

2. ANDY REZA ZULKARNAEN

3. DENI SETYAWAN

4. AMILIA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kendala yang sering di hadapi paling utama pada budidaya pertanian adalah iklim dan cuaca yang saat ini tidak menentu keadaan ini mengakibatkan kualitas hasil dari pertanian yang diperoleh kurang memuaskan bahkan gagal dikarenakan tidak adanya pemahaman yang baik dalam budidaya mempelajari karakteriktik iklim dan perubahan cuaca yang ekstrim akibat dari pemanasan global yang sebabkan.

Oleh demikian sosialisasi yang secara efektif adalah dengan menyesuaikan sistem usahatani dengan kondisi iklim setempat mengingat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbatas Penyesuaian dapat dilakukan dengan menganalisis dan mengintrepetasi data iklim dan cuaca yang ada. Pada dasarnya iklim dan cuaca mempunyai hubungan yang saling terkait satu dengan lainnya. Klimatologi disebut juga ilmu iklim ialah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang lama. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek.Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Klimatologi Pertanian Agroklimatologi ialah cabang ilmu iklim atau cuaca terapan yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer unsur-unsur cuaca dan proses produksi pertanian. Tercakup di dalamnya antara lain hubungan antara faktor iklim dan produksi tanaman. Sasaran yang hendak dicapai oleh klimtologi pertanian ialah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik di sekitar organisme pertanian akibat perkembangan organisme tersebut serta dampak perubahannya bagi organisme itu sendiri.

Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi: radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin, dan awan. Sedangkan unsur organisme pertanian yang diamati tergantung pada fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serangan hama dan penyakit tanaman, dan lain-lain. Stasiun klimatologi pertanian merupakan stasiun meteorologi pertanian yang mampu menyelenggarakan pengamatan cuaca dan biologi dalam jangka waktu yang panjang dan teratur sehingga Penempatan stasiun klimatologi harus ada pada setiap titik jaringan pengamatan internasional secara mantap, minimal dalam jangka waktu 10 tahun tidak boleh dipindahkan.Iklim merupakan faktor penentu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, informasi iklim suatu wilayah sangat penting untuk menentukan jenis tanaman dan untuk menentukan waktu dimulainya suatu usaha tani. Lokasi stasiun harus dapat mewakili keadaan pertanian dan keadaan alami pada daerah tempat stasiun itu berada. Informasi meteorogis yang secara rutin diamati antara lain ialah keadaan lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu dan kelengasan tanah pada berbagai kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya, durasi penyinaran dan reaksi matahari. Pengukuran dan pencatatan tentang iklim/cuaca yang penting dalam pertanian antara lain, curah hujan jumlah dan intensitas hujan, evaporasi permukaan tanah dan tanaman, radiasi matahari lama penyinaran dan intemnsitas penyinaran matahari, kelembaban suhu atau temperatur udara dan tanah, dan angin arah dan kecepatan angin.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara pencatatan dan prngelolaan data iklim.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Curah hujan merupakan yang di hasilkan oleh salah satu unsur iklim selain suhu, kelembapan, radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara, dan kecepatan angin. Hujan adalah air yang jatuh ke permukaan bumi sebagai penyebab terjadinya kondensasi dari partikel-partikel air di langit. Jumlah curah hujan dapat diukur sebagai volume air yang jatuh di atas permukaan bidang datar dalam periode waktu tertentu, yaitu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Tinggi air ini umumnya dinyatakan dengan satuan milimeter (Endriyanto, dan Fahrisul, I. 2011).

Curah hujan sebagai unsur utama dari iklim mempunyai banyak karakteristik yang dapat mempengaruhi produk dari budidaya pertanian ada tindak lanjut untukmengantisipasi dalam pengelolaan dalam budidaya dari akhir suatu hasil perencanaan pengelolaan sumber daya air. Hal yang paling utama untuk mengetahui kondisi kelembaban tanah atau cadangan air tanah maupun debit sungai di suatu daerah, adalah terlebih dahulu mengetahui kondisi curah hujan di daerah tersebut. Oleh karena itu umumnya data curah hujan lebih diperhatikandan membutuhkan waktu untuk mengamati dari pada data komponen iklim lainnya. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor alam sehingga penyebarannya tidak akan merata dengan intensitas yang sama untuk suatu wilayah sungai.( Krisnayanti, D, S. dkk. 2009).Untuk menunjang pembangunan pertanian modern, data dan informasi sumber daya tanah sangat diperlukan. Atlas tanah ini memberikan informasi mengenai jenis-jenis tanah serta penyebarannya di Indonesia, yang bersifat multiguna dan indikatif, serta sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi dan kendala sumber daya tanah di suatu wilayah. Klasifikasi yang digunakan pada Atlas.( Adimihardja, A. 2005).Suhu udara dapat diartikan sebagai derajat panas dan dinginnya yang berasal dari aktifitas atmosfer. Suhu dinyatakan dalam bentuk celcius, reamur dan fahrenheit. Gerakan udara yang sejajar dengan permukaan bumi disebut sebagai angin, udara bergerak dari daerah bertekanan rendah ke daerah bertekanan tinggi. Besar kecilnya kekuatan angin sangat ditentukan oleh kecepatannya, oleh sebab itu semakin cepat angin berhembus akan semakin tinggi kekuatannya. Tekanan udara adalah gaya yang timbul akibat dari tekanan yang bersal dari lapisan udara. Tekanan udara diukur menggunakan barometer dan dinyatakan dengan satuan milibar. Kelembapan udara biasanya diartikan sebagai banyaknya kandungan uap air yang terkandung dalam udara pada tempat tertentu. Curah hujan dalah jumlah air hujan yang turun akibat proses hidrologi pada waktu dan tempat tertentu. Curah hujan diukur dalam rentan waktu harian, bulanan dan musiman (Anshari dkk, 2013).Cuaca dan iklim merupakan sebuah proses fenomena di atmosfer yang keberadaannya sangat penting dalam berbagai aktivitas kehidupan. Perhatian mengenai informasi cuaca dan iklim semakin meningkat seiring dengan meningkatnya fenomena alam yang tidak lazim terjadi atau biasa disebut dengan cuaca ekstrim yang sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi. Dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrim tersebut dapat diminimalisir dengan penyediaan informasi mengenai. Data yang di hasilkan curah hujan sangat menarik untuk dikaji sebab curah hujan merupakan salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi iklim suatu wilayah dan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia. Prediksi curah hujan dapat dilakukan dengan metode Kalman Filter. Proses analisis spasial adalah proses pengolahan data-data spasial beserta data atributnya untuk menghasilkan suatu data spasial baru berdasarkan input-input data spasial sebelumnya. Proses awal pengolahan data spasial adalah menganalisis data kontur menjadi data spasial Digital Elevation Model (Mirawati, T, D. dkk. 2013).Dari hasil Gambaran iklim dapat diidentifikasi tipe vegetasi yang tumbuh di suatu lokasi. Untuk mengetahui apakah tanaman dapat hidup sesuai dengan iklim tertentu, diperlukan syarat tumbuh dan informasi cuaca yang lebih rinci dari beberapa dekade dengan nilai rata-rata bulanan dan pola sebaran sepanjang tahun. Unsur-unsur iklim yang penting bagi pertumbuhan tanaman antara lain adalah curah hujan, suhu, kelembaban udara, lama masa bulan kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bln), dan ketinggian tempat dari permukaan laut.(As-syukur, A, R. dkk. 2011).

Cuaca merupakan kondisi atmosfer khususnya pada lapisan yang paling dekat dengan tanah, pada suatu tempat dan suatu waktu. Pengukuran cuaca ini berdasarkan temperatur, kelembapan, angin, gumpalan awan, matahari, dan curah hujan. Perubahan kondisi inilah yang disebut dengan cuaca. Dalam pengukuran mengenai cuaca dan iklim di bagi menjadi dua ilmu yaitu meteorologi dan klimatologi. Meteorologi adalah kajian ilmiah mengenai kondisi cuaca di atmosfer bumi setiap hari dan prediksinya. Sedangkan klimatologi adalah kajian mengenai perubahan iklim di atmosfer dalam jangka panjang di daerah tertentu (Rusbiantoro, 2008).

Pada umumnya untuk memperoleh data curah hujan menggunakan dapat menggunalam dua jenis alat, yaitu manual OBS(Obsevatorium) dan otomatis tipe Hellman. Alat ukur hujan manual termasuk jenis penakar hujan non-recording, sedangkan penakar hujan jenis otomatis tipe Hellman merupakan alat penakar hujan berjenis recording. Alat ukur curah hujan tipe Hellman ini sewaktuwaktu dapat mengalami gangguan sehingga mengakibatkan hilangnya beberapa data curah hujan untuk waktu atau hari hari tertentu dan hal ini tentunya mengganggu dalam proses pengambilan data. Data hujan harian banyak bermanfaat untuk sektor pertanian dan perkebunan, namun kurang bermanfaat untuk desain saluran. Alat ini dilengkapi dengan pencatat jumlah akumulasi hujan terhadap waktu dalam bentuk grafik (Bungenaen dkk, 2013).

BAB 3. METODE PRAKTIKUM3.1 Tempat dan waktu Praktikum AGROMETEOROLOGI dengan acara Pencacatan dan Pengelolaan Data Iklim dilaksanakan di Agrotechnopark Universitas Jember pada tanggal 30 Oktober 2014 jam 08.00 WIB sampai selesai.3.2 Alat dan Bahan3.2.1 Alat1. Sangkar Meteo2. Termometer3. Ombrometer4. Anemometer5. Sunshine Recorder6. Panci Evaporasi Kelas E3.2.2 Bahan1. Data cuaca2. Data iklim4. Data kelengasan5. Data suhu6. Data lama pernyinaran matahari7. Data evaporasi8. Data angin3.3 Cara Kerja1.Kunjungi stasiun cuaca yang telah ditentukan sebelumnya.2. Amati, baca, dan catat secara teratur data instrumentasi meteorologi yang ada dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jadwal pengamatan.3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam lembar pengamatan harian, kemudian kumpulkan lembar pengamatan harian tersebut sehingga dapat menjadi satu seri data cuaca.4. Simpan seri data cuaca tersebut dan gunakan sebagai bahan praktikum pada acara selanjutnya.DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja, A. 2005.Satu Abad Kiprah Lembaga Penelitian Tanah, :Bogor, Pusat Penelitan dan Litbang Departemen Pertanian. Anshari, M.K., Syamsul Arifin dan Andi Rahmadiansah. 2013. Perancangan Predikator Cuaca Maritim Berbasis Logika Fuzzy Menggunakan User Interface Android. Teknik Pomits, 2 (2) : 1-5.As-syukur, A, R. Waya, S. dan Nyoman, D. 2011. Pemetaan Kesesuaian Iklim Tanaman Pakan Serta Kerentanannya Terhadap Perubahan Iklim Dengan Sistem Informasi Geografi (Sig) Di Provinsi Bali, Jurnal Pastura, 1(1):15-25.Bunganaen, Wilhelmus; Denik S. Krisnayanti; Yacobus A. Klau. 2013. Analisis Hubungan Tebal Hujan dan Durasi Hujan Pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota Kupang. Teknik Sipil 2 (2): 101-112.Endriyanto, dan Fahrisul, I. 2011. Teknik Pengamatan Curah Hujan Di Stasiun Klimatologi Kebun Percobaan Cukurgondang, Pasuruan, Buletin Teknik Pertania,16 (2): 61-63.Krisnayanti, D, S. Wilhelmus, B. Dan Jacob, K. 2009. Penggunaan Metode Kagan Untuk Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan Pada Wilayah Sungai (Ws) Wae-Jamal Di Pulau Flores, Jurnal Teknologi Informasi, 5 (2):81-94.Mirawati, T, D. Hasbi, Y. dan Agus, R. 2013. Prediksi Curah Hujan Dengan Metode Kalman Filter, Jurnal Gaussian, 2(3): 239-248.Rusbiantoro,Dadang. 2008. Pengantar Kompeherensif tentang Global Warming. Yogyakarta: O2.