TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

35
Jumlah Cairan Tubuh 1 80% Berat badannya Bayi 60% Laki-laki muda 50% Perempuan muda Orang Dewasa 40% - 50% berat badannya Orang berusia di atas 65 tahun

description

asdf

Transcript of TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Page 1: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Jumlah Cairan Tubuh1

• 80% Berat badannyaBayi

• 60% Laki-laki muda• 50% Perempuan mudaOrang Dewasa

• 40% - 50% berat badannyaOrang berusia di atas 65 tahun

Page 2: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi
Page 3: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Total Body Water Distribusi

50% Dalam Otot

20% Dalam Kulit

20% Organ Lain

10% Dalam Darah

Total Body Water Dipengaruhi

Usia

Berat Badan

Jenis Kelamin

Page 4: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Komposisi Kompartemen Cairan1

Komposisi Kompartemen

Cairan

CES

PLASMA DARAH

CAIRAN INTERSTISTIAL

CIS

- Ion Kalium Intraselular ( Tinggi)- Ion natrium Intraselular (rendah)

- Protein (Tinggi)-Ion Natrium-Ion Klorida- Ion Bikarbonat

- Ion Kalium-Kalsium-Fosfat -Magnesium-Sulfat-Asam Organik

Page 5: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Homeostasis CES Perlu Dipertahankan2

Karena CES merupakan 1/3 dari semua cairan tubuh manusia beserta komponennya.

• Alasan 1

Homeostasis CES tersebut bekerja untuk mempertahankan agar cairan tubuh bersifat netral secara listrik dan stabil secara osmotik. • Alasan 2

Page 6: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

HOMEOSTASIS CES

Tubuh mempertahankan homeostasis CES (yang terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut didalamnya) dengan cara mengatur Volume dan muatan zat-zat terlarut dan beban osmotic.

Berbagai zat terlarut dalam CES ada yang bersifat sebagai elektrolit (kation: Na+, K+, Ca2+, H+; anion: Cl- , HCO3-, HPO43-),adapula yang non-elektrolit (tidak bermuatan – protein, urea, glukosa, O2, CO2).

Homeostasis zat-zat terlarut dipertahankan melalui mekanisme:

1. transport ion-ion (electrolit),

2. perpindahan air (dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya), dan fungsi ginjal.

Page 7: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Kompartemen CES3

Kompartemen CES

Satu Pertiga H2O total tubuh

Cairan Interstisium

Plasma Cairan Transel

Cairan Limfe

Ket : CES minor

Page 8: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Komponen cairan3

Page 9: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Kompartemen Cairan Tubuh

• Mengacu pada cairan dalam sel Tubuh, 2/3 cairan tubuh

Kompartemen Cairan

Intraselular (CIS)

• Terdiri dai seluruh cairan tubuh diluar sel, mengandung 1/3 air tubuh

• Terdiri dari aian Intersial, Plasma Darah, dan Cairan Transeluler

Kompartemen Cairan

Ekstraselular (CES)

Page 10: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

CES (Cairan Ekstraselular)

Plasma darah dan Cairan Interstisial punya isi yang sama Ion Na, C2, dalam Jumlah Besar. K, Ca, Mg, PO, SO4, Asam Organik dalam jumlah sedikit.

Plasma mengandung lebih banyak protein daripada cairan Interstisial.

Cairan Transluler Terdiri dari cairan Cerebrospinal, Cairan Sinoval, Cairan dalam Peritoneum, Perikardiak, Dan Rongga Pleura, Cairan dalam Rongga mata, Cairan dalam sistem pernafasan, pencernaan dan Urinaria

Page 11: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi
Page 12: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

PERGERAKAN CAIRAN ANTARKOMPARTEMEN CES

Antara Plasma Dan Cairan Interstisial• Pergerakan Air menembus membran sel kapilar diatur oleh

tekanan Hidrostatik dan Osmotik• Perpindahan dua arah hanya dapat terjadi sesuai dengan

prinsip Starling Landis• Peningkatan hidrostatik kapilar atau penurunan tekanan

osmotik koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan yang bergerak dari kapiler ke cairan interstisial.

• Penurunan hidrostatik kapilar atau peningkatan tekanan osmotik koloid plasma menyebabkan pergerakan cairan dari interstisial kedalam kapilar

Page 13: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Keseimbangan air

• Asupan air•Makanan yang di telan•Air atau minuman lai yang dikonsumsi•Air metabolik

• Keluaran air •Ginjal •Kulit•Evaporasi paru – paru•Saluran gastrointestinal

Page 14: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Respons Homeostasis

Page 15: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Struktur dan Fungsi Nefron Ginjal

Page 16: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Dengan ADH TANPA ADH

Page 17: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Albumin dalam plasma arah berfungsi sebagai pembentuk tekanan osmotik dalam darah.

Hal ini menjaga tekanan osmotik di dalam sel darah dan plasma darah sama, sehingga tidak terjadi perpindahan cairan plasma

darah ke darah.

Kekurangan albumin dapat menyebabkan menurunnya tekanan osmotik darah.

Page 18: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Penyebab Tekanan Osmotik Darah Menurun

Penurunan kadar albumin

Peningkatan kadar garam mineral(Tortora, 2012)

Penurunan tekanan osmotik koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan bergerak dari kapiler menuju cairan interstisial. Sehingga, volume darah yang beredar akan berkurang dan keseimbangan CES akan terganggu.

(Sloane, 2004)

Page 19: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Edema?

Page 20: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Edema Pembengkakan jaringan tubuh oleh adanya penumpukan cairan interstitial yang berlebihan.

Berdasarkan tempat terakumulasinya, dibagi menjadi:

1. Edema Intraselular

2. Edema Ekstraselular

a) Kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstisial dengan melintasi kapiler

b) Kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstisial ke dalam darah

Gangguan proses metabolik

jaringan dan tidak adanya

nutrisi sel

Gagal memenuhi kebutuhan nutrisi sel

Gangguan kerja pompa ion,

meningkatkan tekanan osmotik

Pergerakan cairan dari luar

ke dalam sel

Page 21: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Peningkatan Asupan Garam dalam Cairan Tubuh Peningkatan asupan garam dalam cairan tubuh mengakibatkan peningkatkan volume CES.

Hal ini terjadi karena ketika menahan garam, ginjal secara otomatis menahan H2O, karena H2O mengikuti ion natrium secara otomatis.

Semakin banyak garam terdapat di CES, semakin banyak H2O di CES.

Peningkatan volume CES dapat berakibat pada peningkatan tekanan darah dan juga CES tidak dalam keadaan homeostasis.

Penyimpangan volume CES yang menyertai perubahan jumlah garam memicu respon-respon kompensasi ginjal yang cepat memulihkan jumlah Na+ dan volume CES ke normal.

Page 22: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

PEMASUKAN NACl DALAM

TUBUH

Page 23: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

HORMON YANG BERPERAN DALAM MERESPONS MASUKAN GARAM YANG

BERLEBIH ANGIOTENSIN II

◦ Mekanisme : Menstimulasi sekresi aldosterone◦ Efek : Mengurangi air yang keluar melalui urin

ALDOSTERONE◦ Mekanisme : Meningkatkan reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam urin, Meningkatkan reabsorbsi air via osmosis◦ Efek : Mengurangi air yang keluar melalui urin

ATRIAL NATRIURETIC PEPTIDE (ANP)◦ Mekanisme : Meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- melalui urin◦ Efek : Meningkatkan pengeluaran air melalui urin

ANTIDIURETIC HORMON (ADH) / VASOPRESSIN◦ Mekanisme : Meningkatkan permeabilitas sel meningkatkan reabsorbsi air◦ Efek : Mengurangi pengeluaran air melalui urin

Page 24: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

BufferCampuran larutan dua senyawa kimia yang meminimalkan perubahan pH ketika asam/basa ditambah atau dikeluarkan dari cairan tersebut.

Sistem dapar tubuh:

1. Sistem dapar H2CO3:HCO3-

2. Sistem dapar protein

3. Sistem dapar hemaglobin

4. Sistem dapar fosfat

Page 25: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Peran pernafasan dalam membantu menjaga keseimbangan asam basa dan reaksi kimia kerja buffer bikarbonat

Page 26: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Peran pernafasan dalam membantu menjaga keseimbangan asam basa dan reaksi kimia kerja buffer bikarbonat

Page 27: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

ALKALOSIS RESPIRATORIK ASIDOSIS RESPIRATORIK

CO2 yang keluar sedikit (akibat hipoventilas)

CO2 di paru-paru meningkat

H2CO3 meningkat[H+] meningkat

Asidosis Respiratorik

CO2 yang keluar banyak (akibat hiperventilasi) CO2 menurun

H2CO3 menurun[H+] menurun

Alkolisis Respiratorik

Gangguan Keseimbangan Asam-Basa Respiratorik

Page 28: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

ASIDOSIS METABOLIKPenurunan [HCO3

-]

Penyebab:

Diare akut

Diabetes mellitus

Olahraga yang terlalu berat

Asidosis uremia akibat gagal ginjal

ALKALOSIS METABOLIK

Peningkatan [HCO3-]

Penyebab:

Muntah (hilangnya getah lambung yang asam)

Ingesti obat alkali

Gangguan Keseimbangan Asam-Basa Metabolik

Page 29: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum

Peran ginjal dalam mempertahankan keseimbangan asam basa sangat rumit, namun proses sekresi H+ oleh tubulus, selain dapat menurunkan kadar H+ di CES, juga dapat meningkatkan ion bikarbonat yang kembali ke cairan ekstrsel sehingga proses bufer di cairan CES dapat dipertahankan.

Page 30: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES

Ginjal mempertahankan pH dengan ekskresi H+ ekskresi HCO3- dan sekresi amonia (NH3).

Mekanisme Pengaturan pH di Tubulus Proksimal Terjadi sekresi H+ dengan 2 cara:

a. Sekresi dengan pompa H+ ATP ase

b. Sekresi dengan secondary active transport.

Na+/ K+ ATP ase yang memompa

Na+ ke dalam darah

antiport H+/Na ATPase yang

mendifusikan Na+ menuju sel

menyekresikan H+ menuju lumen

Page 31: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES

Mekanisme Pengaturan pH di Tubulus Distal Alfa- intercalated cell adalah sel yang berfungsi untuk sekresi H+, reabsorbsi K+ dan HCO3-. Memiliki 2 pompa yaitu pompa H+ ATPase dan antiport H+ / K+ATPase.

CO2 + H20 dengan katalis enzim

karbonat anhidrase

Asam karbonat yang terbentuk

terurai jadi HCO3- dan H+

Page 32: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Mekanisme Ginjal Mempertahankan PH CES Beta-intercalated cell adalah sel yang berfungsi untuk

reabsorbsi H+, sekresi K+ dan HCO3-.

CO2 + H2O Asam karbonat

H+ + HCO3-

Ion bikarbonat disekresikan ke

lumen

Ion klorin direabsorpsi

H+ diserap darah

Page 33: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum

Page 34: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Cara Ginjal Membantu Mempertahankan pH CES Secara Umum

Page 35: TOpik 7 Jolly, Rizka, Devi

Daftar PustakaSilverthorn D. Human physiology. 1st ed. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings; 2004.

Martini F, Ober W. Fundamentals of anatomy & physiology. San Francisco, CA: Pearson Benjamin Cummings; 2006.

Sherwood L. Human physiology. 1st ed. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole; 2001.

Tortora GJ. Principles of anatomy & physiology. 13th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2012.

Saladin, K. (2007). Anatomy & physiology. New York, N.Y.: McGraw-Hill.