rizka lestari 11521039
-
Upload
rizkalestari -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
description
Transcript of rizka lestari 11521039
1
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ANGKATAN 48 SEMESTER ANTARA
TAHUN 2014/2014
Laporan : Individu
Model KKN : Reguler 1
Unit : MG-155
Dusun : Karangsenden
Desa/ Kelurahan : Kanigoro
Kec/ Kab : Ngablak / Magelang
Propinsi : Jawa Tengah
Disusun Oleh:
Nama : RIZKA LESTARI
No. Mahasiswa : 11 521 039
Fakultas/Jurusan : T. Industri / Teknik Kimia
Kelompok/Model KKN : MG-155/Reguler 1
DPL 1 : Arif Hartono S,E
DPL 2 : Khoirur Rofiq
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
YOGYAKARTA
2014
2
3
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segenap rasa syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat dan Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga pada
akhirnya penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 1
Universitas Islam Indonesia tahun akademik 2014/2014, di Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa
Tengah. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan oleh Allah SWT kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau kita
dapat mengecap indahnya ilmu pengetahuan.
Laporan ini disusun sebagai salah satu penilaian dari program Kuliah
Kerja Nyata, serta mengetahui sejauh mana program kegiatan mahasiswa dalam
melaksanakan KKN dapat terealisasi dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dan
penyusunan laporan ini tidak bisa lepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan
baik material dan spiritual dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah
penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Allah SWT. Segala puja dan puji syukur penulis haturkan, atas karunia
dan kasih sayangnya sehingga penulis masih diberi kekuatan, kemampuan
dan kesempatan untuk menyelesaikan kegiatan KKN ini dengan baik.
2. Kedua Orang tua tercinta dan segenap keluargaku tersayang yang telah
mendoakan dan memberikan semangat yang tidak pernah padam dalam
mencari ilmu.
3. Bapak Rektor Universitas Islam Indonesia Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc
4. Direktur Direktorat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat
(DPPM) UII yang telah menjadi wadah pengabdian kami terhadap
masyarakat.
5
5. Bapak Arif hartono,SE, MHRM,Ph.D dan Bapak M. Khoirur Rofiq,
SHI selaku Dosen Pembimbing Lapangan, atas nasehat yang pernah
diberikan sebelum terjun ke masyarakat. Sekaligus saran dan masukannya
selama menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata di Dusun
Karangsenden.
6. Bapak Heriyanto selaku Lurah yang telah mendukung segala program
kami.
7. Bapak Isrodin dan Ibu Maryamah selaku Kepada Dukuh dusun
Karangsenden yang telah membimbing, memberi tempat tinggal dan
memfasilitasi penulis dan teman – teman KKN Unit 155 selama kami
menjalankan KKN sehingga tidak mengalami kendala apapun.
8. Mas sinin, Pak we, Yaki dan Farid selaku anak dari Mak’e yang
membantu kelancaran penulis dalam menjalankan KKN serta Mujib
teman kecil dan penghibur penulis dan teman KKN Unit 155 selama KKN
berlangsung.
9. Tim Sidak KKN, terima kasih atas nasehat dan masukan kepada penulis.
10. Rekan-rekan KKN Unit 155 ( Luhur : Ketua unit 155 yang paling nggak
bisa diam, dan suaranya yang paling nggak bisa santai, Manar : cowok
psikologi yang lagi berobat jalan keluaran grasia, Iqbal : Budak padang
yang paling klimis,paling rapi tapi paling jarang mandi , Hafiz: cowok
kurus, yang kumisnya saingan sama gorden, Genta : paling lugu di unit
155 ini, tapi paling nggak nyambung kalo becanda, Nevy : Bu dokter kita
selama kkn ini, walaupun jurusan psikologi tapi selama kkn segala obat
penyakit apa aja dia pasti punya , Shinta : panikan, paling bawel, hobi
tidur, Siska : Ibu peri yang siap menolong apa aja yang kita butuhin,
buatin lampu tidur, bawain selimut buat kamar cewek, yang mau bikinin
gorden untuk kamar cewek. terima kasih banyak atas kerja samanya,
moga-moga semua yang diinginkan cepat terkabul. Semoga tali
persaudaran yang kita jalin selama KKN akan menjadi lebih erat lagi.
6
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu saran serta kritikan yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Magelang, 09 September 2014
Penulis
Rizka Lestari
7
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................. i
Surat keterangan selesai ................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ..................................................................................................... iii
Kata Pengantar .............................................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................................ vii
Abstraksi .......................................................................................................................... 6
BAB I REKAM PROSES PELAKSANAAN ................................................................ 8
Pra Pelaksanaan KKN ........................................................................................... 8
Observasi ......................................................................................................... 8
Penyusunan rencana pogram kegiatan .......................................................... 10
Sosialisasi ...................................................................................................... 11
Pelaksanaan Program KKN................................................................................. 11
Program Individu .......................................................................................... 11
Program Bantu .............................................................................................. 26
BAB II PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA ............................................. 31
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 34
Kesimpulan .................................................................................................. 34
Saran dan Rekomendasi ............................................................................... 35
Lampiran-lampiran
ABSTRAKSI
8
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi
mahasiswa terjun langsung di tengah-tengah masyarakat dan mengabdikan
dirinya pada masyarakat. Bagaimana bersosialisasi, berinteraksi dengan
masyarakat dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku
kuliah. KKN juga bertujuan membuka wawasan mahasiswa akan realita
kehidupan masyarakat, serta untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat serta upaya pemecahan masalah yang ada. KKN ini berlokasi di
Padukuhan Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil survei di Dusun Karangsenden dapat disimpulkan
bahwa pertama kurangnya pengetahuan warga mengenai pengolahan limbah
baik limbah rumah tangga atau hasil dari pembuatan kusen (dari kayu). Sehingga
banyak limbah limbah serbuk kayu yang berserakan di depan pekarangan rumah
warga. Hampir setiap rumah terdapat limbah serbuk kayu yang tidak ada
pengolahan nya. Kedua, kurangnya pengetahuan warga tentang pengelolaan
hasil kebun pekarangan rumah. Ketiga, kurangnya pengetahuan warga tentang
pengetahuan kewirausahaan. Selain tidak tahu caranya berwirausaha, warga
juga tidak tahu apa yang harus dibuat dan kemudian dijual.
Kurangnya pengetahuan warga tentang kewirausahaan adalah karena
ketidakberanian warga untuk memulai wirausaha. Kendala warga yaitu tentang
biaya. Oleh karena itu ketika mengadakan penyuluhan tentang pembuatan
teknologi kewirausahaan saya berkolaborasi dengan temen satu unit dari jurusan
ekonomi yang menjelaskan tentang bagaimana cara memperolah modal untuk
mulai berwirausaha. Dan saya yang menjelaskan teknologi apa-apa saja yang
bisa dijual atau dijadikan bahan untuk berwirausaha.
BAB I
REKAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
9
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) model reguler 1 terhitung mulai
tanggal 9 Juli 2014 sampai 2 September 2014 yang bertempat di Dusun
Karangsenden, Desa Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang,
Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut meliputi beberapa tahap diantaranya
observasi dan wawancara, penyusunan program, sosialisasi, pelaksanaan program,
evaluasi, dan penyusunan laporan hasil kegiatan KKN.
Tahap awal pelaksanaan KKN ini terdiri dari kegiatan berupa kunjungan
dan kontak dengan tokoh masyarakat untuk membuat kesepakatan bersama,
observasi lokasi, dan penyusunan data serta analisis lapangan (identifikasi
masalah, potensi, serta program).
I. OBSERVASI
a. Pelaksanaan
Masa Observasi yang dilakukan sebagai pengamatan awal untuk
mendapatkan data, permasalahan, potensi wilayah tentang kondisi
sosiokultural masyarakat di Dusun Karangsenden, Kelurahan Magerasri,
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, sehingga mempermudah
menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Masa observasi ini sangat bermanfaat untuk mempermudah
mengidentifikasi permasalahan yang berkembang di masyarakat yang
selanjutnya dituangkan dalam program kegiatan. Sasaran observasi adalah
perangkat dusun yang ada, seperti Kepala dusun, Ketua RW, Seluruh
Ketua RT, Ketua Pemuda, dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar. Metode
yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara kepada tokoh masyarakat
dan dengan pengamatan secara langsung.
Observasi ini dilaksanakan selama 2 hari. Berdasarkan hasil
observasi ini diharapkan dapat mengetahui potensi yang tersimpan dan
bagaimana memaksimalkan potensi tersebut dengan mengetahui karakter
potensi dan kendala apa saja yang signifikan, sehingga dapat dituangkan
pada program-program KKN yang akan dilaksanakan.
10
Disamping itu, kegiatan observasi juga bisa menjadi langkah yang
baik dalam menjalin persaudaraan dengan masyarakat di Dusun
Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang, sehingga diharapkan dapat terjalin suatu kerjasama yang baik
antara mahasiswa KKN dengan masyarakat di lingkungan Dusun
Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang.
a) Hasil yang dicapai
Penulis memperoleh informasi mengenai kegiatan masyarakat
Dusun Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang serta menjalin silaturrahmi dengan segenap tokoh
masyarakat dan warga setempat sekaligus pendekatan dengan masyarakat
sehingga diharapkan pelaksanaan program dapat berjalan lancar.
Informasi yang didapatkan diantaranya yaitu mengenai mata pencaharian
warga yang sebagian besar adalah pengrajin kusen, keberadaan organisasi
kemasyarakatan yang vakum, serta kegiatan kepemudaan yang tidak
berjalan lancar dikarenakan banyaknya pemuda yang melakukan
urbanisasi. Informasi lain yang diperoleh penulis yaitu bahwa masyarakat
sangat memerlukan pengetahuan tentang alternatif pengolahan hasil
sumber daya alam.
b) Faktor Pendukung
Warga masyarakat, terutama para tokoh masyarakat yang bekerja
sama dalam kegiatan observasi ini.
c) Faktor Penghambat
Profesi masyarakat sebagian besar adalah pengrajin kusen sehingga
mereka tidak mempunyai banyak waktu luang di siang hari. Oleh karena
itu observasi sering dilakukan di sore hingga malam hari. Sekali pun
observasi dilakukan pada siang hari pun hanya bertemu dengan ibu-ibu
saja.
d) Waktu Pelaksanaan
Total waktu kegiatan observasi ini adalah 12 jam
11
Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai berikut :
Tabel. I kegiatan observasi
No Waktu Kegiatan Uraian Kegiatan Tempat Kegiatan Durasi
Kegiatan
1 Minggu,13 Juli 2014
12.30 – 16.00
Wawancara
mengenai lokasi
KKN dengan bapak
dukuh Karangsenden
Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang
3 jam 30 Menit
2 Kamis, 07 agustus
2014
16.00 – 18.00
Wawancara dengan
ibu ketua Dusun
Karangsenden.
Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang
2 jam
3 Senin, 11 agustus
2014
12.30 – 15.00
Wawancara dengan
beberapa warga di
dusun Karangsenden
Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang
2 jam 30 menit
4 Senin, 11 agustus
2014
15.30 – 18.00
Wawancara dengan
beberapa warga di
dusun karangsenden
Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang
2 jam 30 menit
5 Senin, 11 agustus
2014
19.30 – 21.00
Wawancara dengan
perangkat Dusun
Karangsenden
Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang
1 jam 30 menit
TOTAL JAM 12 jam
II. PENYUSUNAN PROGRAM
12
Penyusunan program di susun dalam dua tahap, yaitu tahap
diskusi dengan DPL dan warga. Diskusi dengan DPL dilakukan agar
mahasiswa yang melakukan proses penyusunan program kegiatan bila
menemui kendala-kendala dapat diselesaikan dan mahasiswa akan lebih
siap dan memiliki persiapan materi yang cukup. Kemudian dilanjutkan
tahap berikutnya, yaitu diskusi dengan warga. Dari hasil diskusi yang telah
disepakati, maka program individu yang akan dilaksanakan antara lain:
Alokasi waktu penyusunan program adalah sebagai berikut :
Tabel Penyusunan Program
Hari, Tanggal, Jam Program Tempat Jumlah
Jam
Minggu ,21 Juli 2014,
16.00 – 18.00
Penyusunan program unit
dan individu
The
Kalimilk
2 jam
Minggu ,21 Juli 2014,
18.30 – 21.00
Penyusunan program unit
dan individu
The
Kalimilk
3 jam 30
menit
Sabtu ,9 Agustus 2014,
19.00 – 21.00
Penyusunan program unit
dan individu
Rumah
Rizka
2 jam
Total 7,5 jam
1. Penyuluhan mengenai pengolahan limbah serbuk kayu
2. Penyuluhan dan pembuatan serbuk jahe
3. Penyuluhan dan pembuatan zat warna alam
Setelah penyusunan program kerja, langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan sosialisasi program kepada masyarakat Dusun Karangsenden,
Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dalam
13
pelaksanaan program tersebut diharapkan adanya keterlibatan antara
masyarakat secara langsung supaya terjadi keakraban antara mahasiswa dan
masyarakat Dusun Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang.
III. SOSIALISASI
1. Sasaran Pelaksanaan
Sosialisasi program ini melibatkan Bapak-bapak dan Ibu-ibu RT 01,
02 dan 03, RW 03.
2. Waktu Pelaksanaan
Tabel Pelaksanaan sosialisasi program
Hari, Tanggal, Jam Program Tempat Jumlah
Jam
Rabu, 13 Agustus
2014, 15.30-18.00
Sosialisasi program unit
dan individu
Rumah
kepala Dusun
Karangsenden
2 jam 30
menit
Total 2 jam 30
menit
3. Faktor Penghambat
Tidak semua dapat hadir karena mempunyai kegiatan lain.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
4.1. Program Kegiatan Individu
4.1.1. Penyuluhan pengolahan limbah serbuk kayu menjadi briket
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan warga Dusun Karangsenden terutama ibu-ibu dalam
hal memanfaatkan limbah serbuk kayu sisa – sisa hasil dari
pembuatan kusen yang banyak terbuang
a. Latar Belakang Masalah
Selama observasi dan wawancara yang telah dilakukan
didapat informasi bahwa masyarakat Dusun Karangsenden
belum bisa memanfaatkan hasil limbah serbuk kayu yang ada
14
menjadi produk yang lebih inovatif serta mempunyai potensi
untuk dapat mempunyai nilai ekonomis tinggi.
b. Deskripsi Program
Dalam program ini masyarakat diberi pengetahuian tentang
pemanfaatan limbah serbuk kayu yang dapat diolah kembali
menjadi produk yang berguna dan bernilai tinggi. Dalam
program kali ini tidak ada proses pembuatan nyata, hanya saja
masyarakat dijelaskan tentang cara pembuatan dan
pemanfaatan serta masyarakat juga dibekali lembaran cara
pembuatan. Sehingga masyarakat bisa mencoba nya sendiri.
c. Tujuan Kegiatan
1) Untuk memberikan pengetahuan mengenai manfaat limbah
serbuk kayu yang diolah. Serta diharapkan bisa menjadi
pengganti untuk pemakaian kayu bakar ataupun gas LPG.
2) Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat
dusun Karangsenden dengan memanfaatkan limbah dari
serbuk kayu
d. Sasaran
Masyarakat Dusun Karangsenden terutama ibu - ibu
e. Biaya yang dikeluarkan
- Pemerintah : -
- Masyarakat : -
- Mahasiswa : Rp 5000,-
- Lain-lain : -
f. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan dari program ini antara lain pembuatan
modul serta lembaran copy an cara pembuatan briket dari
serbuk kayu.
g. Waktu Pelaksanaan`
15
Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Penyuluhan pembuatan dan
pemanfaatan serbuk kayu menjadi briket.
Hari Tanggal Kegiatan Lokasi Waktu Jumlah Jam
Kamis 21/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 19.30 – 21.00
1 jam 30
menit
Minggu 24/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 13.30 – 15.00
1 jam 30
menit
Minggu 24/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 15.30 – 17.30 2 jam
Senin 25/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 13.00 – 15.00 2 jam
Senin 25/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 16.00 – 17.30
1 jam 30
menit
Rabu 27/08/2014
Penyuluhan
pembuatan dan
pemanfaatan briket
Rumah
warga 19.30 – 21.00
1 jam 30
menit
TOTAL 10 Jam
h. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat adalah respon mengenai hasil
penjelasan, banyak pertanyaanyang di ajukan kepada pemberi
materi . Dan masyarakat terlihat antusias untuk mencoba nya.
16
i. Kendala
Kendala dalam program penyuluhan mengenai
pembuatan dan pemanfaatan serbuk kayu menjadi briket
adalah karena tidak adanya praktek langsung cara pembuatan
nya sehingga warga tidak dapat melihat cara langsung
pembuatan briket serta hasil jadinya.
j. Solusi
Membagikan modul cara pemanfaatan limbah serbuk
kayu menjadi briket kepada warga yang berisikan gambar juga.
Serta pemutaran video cara pembuatan ke beberapa warga.
Sehingga warga bisa membayangkan cara pembuatan nya
sendiri dan bisa mencobanya sendiri.
k. Hasil yang dicapai
Warga mengetahui cara pengolahan dan pemanfaatan
serbuk kayu menjadi briket. Sehingga dapat mengurangi polusi
udara serta dapat dimanfaatkan secara pribadi ataupun dijual
guna memperbaiki perekonomian keluarga.
l. Ratio
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑥 100% =
30
25𝑥100% = 120%
m. Dokumentasi
Gambar 1. Penyuluhan pengolahan limbah serbuk kayu
17
=
Gambar 2. Penyuluhan pengolahan limbah serbuk kayu
4.1.2. Penyuluhan dan pembuatan zat warna alam
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan warga Dusun Karangsenden tentang pemanfaatan
tumbuhan sekitar menjadi zat warna alam yang bisa di aplikasikan
ke textile atau pakaian.
a. Pekarangan Belakang Masalah
Selama observasi dan wawancara yang telah dilakukan
didapat informasi bahwa masyarakat Dusun Karangsenden
18
belum mengetahui tentang cara pengolahan hasil kebun seperti
daun jambu biji.
b. Deskripsi Program
Dalam program ini pelaksanaan penyuluhan waktunya
dibuat saat yasinan ibu-ibu. Sesuai sasaran, diharapkan ibu-ibu
Dusun Karangsenden bisa lebih kreatif mengolah apa yang ada
di sekitar mereka.
c. Tujuan Kegiatan
1. Masyarakat dapat mengetahui tentang cara pembuatan zat
warna alam yang dapat di aplikasikan ke pakaian sendiri.
Untuk memperbaiki pakaian yang warnanya sudah pudar.
2. Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pemanfaatan hasil kebun yang ada.
d. Sasaran
Warga Dusun Karangsenden terutama ibu-ibu
e. Biaya yang dikeluarkan
- Pemerintah : -
- Masyarakat : -
- Mahasiswa : Rp 19.000,-
- Lain-lain : -
f. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan dari program ini antara lain membeli
kain katun warna putih untuk contoh pengaplikasian, dan
pengambilan daun jambu biji yang kemudian dikeringkan.
g. Waktu Pelaksanaan`
Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Pembuatan Zat warna Alam
Hari / Tanggal Kegiatan Lokasi waktu Jumlah jam
Senin,18 agustus Mengumpulkan Posko 08.00 – 11.30 3 jam 30
19
2014 daun jambu biji
serta
pengeringan
daun
unit 155 menit
Kamis, 21 agustus
2014
Penumbukan
daun jambu biji
dan di ekstrak
dengan cara
penambahan air
dan dipanaskan
Posko
unit 155
13.00 – 15.30 3 jam
Kamis, 21 agustus
2014
Mengecek
pemanasan
kemudian
disaring dan di
dinginkan
Posko
unit 155
16.00 – 17.30 1 jam 30
menit
Rabu, 03 september
2014
Penyuluhan
pembuatan zat
warna alam dan
contoh
pengaplikasian
ke kain
Rumah
warga
19.00 – 21.00 2 jam
TOTAL JAM 10 Jam
h. Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat adalah bisa mengetahui cara
pemanfaatan hasil kebun untuk memperbaiki pakaian pribadi
sehingga bisa tapil bagus tanpa mengeluarkan biaya lebih.
i. Kendala
20
Alhamdulillah dalam program ini tidak ada kendala yang
terjadi dalam pelaksanaanya.
j. Hasil yang dicapai
Warga mengetahui tentang cara untuk memperbaharui
pakaian lama yang warna nya sudah pudar agar terlihat baik
lagi, tanpa harus mengeluarkan biaya lebih.
k. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥100% =
30
25𝑥100% = 120%
l. Dokumentasi
Gambar 3. Bahan Baku Utama
Gambar 4. Daun jambu biji yang sudah dikeringkan
21
4.1.3. Pembuatan Serbuk Jahe
Program ini bertujuan untuk menciptakan inovasi produk
dari bahan baku Jahe :
a. Latar Belakang Masalah
Selama observasi dan wawancara yang telah dilakukan
didapat informasi bahwa masyarakat Dusun Karangsenden
belum bisa memanfaatkan hasil sumber daya alam yang ada
menjadi produk yang lebih inovatif serta mempunyai potensi
untuk dapat mempunyai nilai ekonomis tinggi.
b. Deskripsi Program
Dalam program ini warga Dusun Karangsenden diberi
pengetahuan tentang cara pembuatan serbuk jahe serta
pemanfaaatannya. Kemudian warga Dusun Karangsenden
khususnya ibu-ibu bisa mempraktekkan pembuatan serbuk
jahe sampai benar-benar mengerti dan kelak kemudian hari
bisa memanfaatkannya sebagai alternatif wirausaha. Selain itu
masyarakat juga dibekali stokhiomeri pembuatan serbuk jahe,
jadi masyarakat yang tidak hadir saat penyuluhan bisa
mencoba sendiri dengan cara membaca lembaran stokhiometri
pembuatan.
c. Tujuan Kegiatan
1. Untuk memberikan pengetahuan mengenai cara pembuatan
serbuk jahe.
2. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat
dusun Karangsenden dengan memanfaatkan sumber daya
alam yang mereka punya.
d. Sasaran
Masyarakat Dusun Karangsenden terutama ibu-ibu sebanyak
30 orang.
- <
22
e. Biaya yang dikeluarkan
- Pemerintah : -
- Masyarakat : -
- Mahasiswa : Rp.9000
- Lain-lain :
f. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan dari program ini antara lain membeli jahe,
ayakan tepung, gula serta menyiapkan modul cara pembuatan.
g. Waktu Pelaksanaan
Tabel 4. Penyuluhan dan pembuatan serbuk jahe
No Tanggal Kegiatan Tempat Waktu Realisasi
1 Sabtu, 30
Agustus
2014
Pembersihan
bahan utama
yaitu jahe
Posko
Unit 155
08.00 –
11.30
3 jam 30
menit
2 Sabtu, 30
agustus 2014
Pengeringan
jahe serta
persiapan akat
Posko
Unit 155
13.00 –
15.00
2 jam
3 Sabtu, 30
Agustus
2014
Pengecekan
pengeringan
jahe serta
persiapan alat
Posko
Unit 155
16.00 –
17.30
1 jam 30
menit
4 Minggu, 31
Agustus
2014
Pengolahan
bahan
pembuatan
serbuk jahe
Posko
Unit 155
08.00 –
11.30
3 jam 30
menit
5 Rabu, 3
september
2014
Penyuluhan
pembuatan
serbuk jahe
Rumah
Warga
13.00 –
15.30
2 jam 30
menit
6 Rabu, 3
september
Penyuluhan
Pembuatan
Rumah
Warga
19.00 –
21.00
2 jam
23
r
a
n
Peran SePePh. Pergg. peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat adalah bisa mempraktekkan
membuat serbuk jahe serta muncul keinginan untuk
meningkatkan nilai ekonomis produknya.
h. Kendala
Kendala dalam program pembuatan serbuk jahe adalah cara
pembuatan pengeringan jahe ketergantungan sama keadaan
panas matahari di daerah sekitar. Sehingga sedikit lama dalam
waktu pembuatan.
i. Solusi
Karena keadaan matahari di Dusun Karangsenden kurang
panas, jadi kami memutuskan untuk jahe dikeringkan dengan
cara di sangrai. Sehingga waktu pembuatan tidak terlalu lama.
j. Hasil yang dicapai
Warga dapat mempraktekkan cara pembuatan serbuk jahe.
k. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥100% =
30
25𝑥100% = 120%
l. Dokumentasi
Gambar 4. Bahan Baku Utama
2014 serbuk jahe
Total 15 jam
24
1.1.Program Bantu
1.1.1. Program Bantu Teman
Hari
Tanggal Lokasi Kegiatan
Ket.
Teman Waktu Realisasi
Rabu, 20
Agustus
2014
Rumah
warga
Penyuluhan
pencegahan
pelecehan
seksual kepada
anak
Shinta
11.30 – 13.30 2 jam
Senin, 25
Agustus
2014
Rumah
Warga
Penyuluhan
mengenai
simbol lalu
lintas
Noprian
syah 19.30 – 22.00
2 jam 30
menit
Rabu, 27
Agustus
2014
Masjid
Senden
Pembuatan
celengan untuk
anak-anak
Siska
13.00 – 15.00 2 jam
Rabu, 27
Agustus
2014
Pekarangan
Masjid
Senden
Cara merawat
kesehatan gigi
Shinta
15.30 – 17.00 1 jam 30
menit
Kamis, 28
Agustus
2014
Masjid
Senden
Pembuatan
celengan untuk
anak-anak
Siska
16.00 – 17.00 1 jam
Minggu, 31
Agustus
2014
Masjid
Senden
Program
perilaku dan
kebersihan
anak-anak
Manar 19.30 – 21.30 2 jam
Kamis, 4
september
2014
Posko Unit
155
Pembuatan
papan
informasi
Hafiz
09.00 – 11.00 2 jam
25
Kamis, 4
September
2014
Posko 155
unit
Pembuatan
papan
informasi
Hafiz
13.00 – 15.30 2 jam 30
menit
Kamis, 4
september
2014
Posko Unit
155
Pembuatan
papan
informasi
hafiz
16.00 – 17.30 1 jam 30
menit
Kamis, 4
september
2014
Posko Unit
155
Penyuluhan
tentang
kewirausahaan
Siska
19.30 – 22.00 1 jam 30
menit
Jumat, 5
september
2014
Posko unit
155
Pembuatan
papan
informasi
Hafiz
09.30 – 11.00 1 jam 30
menit
Jumat, 5
september
2014
Rumah
warga
Penyuluhan
mengenai
rambu
lalulintas
Noprian
syah 13.00 – 15.00 2 jam
Jumat, 5
september
2014
Rumah
warga
Penyuluhan
mengenai
rambu lalu
lintas
Noprian
syah 16.00 – 17.30
1 jam 30
menit
Sabtu, 6
september
2014
Posko Unit
155
Pembuatan
papan
informasi
Hafiz
08.00 – 12.00 4 jam
Sabtu, 7
september
2014
Posko Unit
155
Pembuatan
papan
informasi
Hafiz
13.00 – 15.30 2 jam 30
menit
Total Jam 30 jam
1.1.2.Program Bantu Masyarakat
26
Hari
Tanggal Lokasi Kegiatan Waktu Realisasi
Rabu, 13
Agustus
2014
Posko Unit
155 (
Rumah
kepala
Dusun )
Kegiatan rutin
posyandu 10.00 – 13.00 3 jam
Selasa, 19
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 08.00 – 12.00 4 jam
Jumat, 22
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 08.00 – 12.00 4 jam
Jumat, 22
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 16.00 – 18.00 2 jam
Jumat, 22
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 19.30 – 21.30 2 jam
Jumat, 22
Agustus
2014
Pasar
Grabag
Membantu ibu
kepala dusun ke
pasar
12.30 – 15.00 2 jam 30
menit
Sabtu, 23
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 08.00 – 12.00 4 jam
Sabtu,23
Agustus
2014
Rumah
Warga Sensus Penduduk 13.00 – 15.30
2 jam 30
menit
Minggu, 24
Agustus
Rumah
Warga Sensus Penduduk 19.30 – 21.30 2 jam
27
2014
Kamis, 28
Agustus
2014
Pasar
Grabag
Membantu Ibu
kepala dusun ke
pasar
10.00 – 11.30 1 jam 30
menit
Senin, 1
September
2014
Rumah
Warga
Membantu warga
persiapan acara
masyarakat
08.00 – 11.30 3 jam 30
menit
Senin, 1
september
2014
Masjid
Senden
Membantu anak-
anak dusun
Karangsenden
belajar
20.00 – 22.00 2 jam
Rabu, 3
september
2014
Masjid
Senden
Membantu anak-
anak dusun
Karangsenden
belajar
21.00 – 22.00 1 jam
Total Jam 34 jam
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian terhadap
masyarakat agar membangun masyarakat yang lebih maju. Program KKN yang
dikelola oleh DPPM UII merupakan sarana pendidikan bagi mahasiswa untuk
terjun langsung di tengah-tengah masyarakat untuk menerapkan pengetahuan
yang didapat baik dikampus ataupun diluar kampus. Diharapkan dengan KKN ini
mahasiswa dapat lebih bermasyarakat dan dapat lebih peka dan memiliki rasa
sosial dan solidaritas terhadap lingkungan di sekitarnya.
28
Dalam pelaksanaan KKN mahasiswa berusaha melakukan pengabdian
kepada masyarakat untuk membantu masyarakat menuju kearah perbaikan sosial
serta turut serta menyukseskan pembangunan fisik maupun non fisik. Sejalan
dengan hal tersebut mahasiswa KKN bersama dengan masyarakat bersama-sama
mencoba memberdayakan potensi sumber daya yang ada terutama generasi muda.
KKN mengajarkan pentingnya bekerja dalam tim. Dalam sebuah kerjasama tim
dibutuhkan kekompakan, toleransi, dan fleksibilitas individu sehingga
pelaksanaan program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Selama ini kegiatan akademik dianggap bersifat eksklusif
dan kurang membaur dan bersentuhan dengan masyarakat. Dengan KKN
mahasiswa dan kalangan akademik dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya
pada bangku kuliah.
Kuliah Kerja Nyata mempunyai tujuan mengembangkan kepribadian
mahasiswa (Personality Development). Adapun salah satu unsur penunjang
untuk mengembangkan kepribadian ini adalah melalui pengembangan segi
persepsi, kognisi, dan sikap mahasiswa itu sendiri terhadap kondisi masyarakat
tersebut.
Tanpa disadari sebagai mahasiswa yang melaksanakan KKN, secara
langsung telah terjun kedalam kehidupan bermasyarakat, dimana penyesuaian
terhadap lingkungan yang baru telah membawa penulis secara total membaur
bersama warga masyarakat dilokasi KKN. Dan banyak mendapatkan
pembelajaran seperti bagaimana tenggang rasa sangatlah berperan aktif dalam
menselaraskan ketentraman diantara warga masyarakat.
Berdasarkan rencana program, dalam observasi sebagian program berjalan
dengan lancar, adapun faktor penunjang keberhasilan dan kelancaran program-
program KKN tersebut adalah :
1. Sikap dan sifat masyarakat, perangkat RT yang sangat terbuka dalam
menyambut kedatangan para mahasiswa KKN. Sikap dan sifat ini sangat
membantu terlaksananya program-program KKN mengingat bahwa sikap
29
dan sifat ini merupakan kunci utama adanya partisipasi dan dukungan
masyarakat terhadap program-program KKN. Keterbukaan perangkat RT
terhadap kedatangan mahasiswa KKN dicerminkan dari difungsikannya dan
dilibatkannya mahasiswa KKN dalam pertemuan kampung antar warga .
2. Tingkat partisipasi warga baik anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam
pelaksanaan program-program KKN. Partisipasi yang baik ini diwujudkan
dalam sumbangsih pemikiran dan tenaga. Kerjasama dan kekompakan yang
baik antar rekan mahasiswa KKN dengan pekarangan belakang dan disiplin
ilmu yang berbeda.
Melalui pelaksanaan seluruh kegiatan serta program yang telah
direncanakan sebelumnya, mahasiswa merasakan manfaat serta pembelajaran
sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata. Beberapa sisi pembelajaran yang dapat
diambil selama pelaksanaan KKN antara lain :
1. Sebagai media pembelajaran untuk melatih diri sendiri agar mampu untuk
terjun dan terlibat langsung dilapangan dan dapat mengaplikasikan ilmu pada
bidang yang dikuasai. Untuk itu, mahasiswa belajar untuk lebih peka dan
tanggap terhadap dinamika sosial dimana dia ditempatkan.
2. KKN mengajarkan pentingnya bekerja dalam tim. Dalam sebuah kerjasama
tim dibutuhkan kekompakan, toleransi dan fleksibilitas individu sehingga
pelaksanaan program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Manusia memiliki berbagai macam karakter dan
sifat. Bekerja dalam tim sudah pasti akan ditemui berbagai hambatan. Karena
masing-masing individu membawa karekteristiknya masing-masing dan
bukan hal yang mudah untuk menyatukan berbagai macam pekarangan
belakang karakter individu. Dalam bekerja tim sangat dibutuhkan seseorang
yang menjadi panutan dan diharapkan mampu untuk mengendalikan timnya
tersebut. Dan kerjasama yang terjalin seimbang dan harmonis dalam satu tim
akan menentukan keberhasilan langkah Tim tersebut .
3. KKN merupakan proses pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa untuk
belajar langsung dari masyarakat dan terlibat langsung dengan masyarakat.
30
Selama ini dibangku akademik mahasiswa bergumul dengan teori-teori tanpa
dihadapkan langsung dengan kondisi praktis dalam masyarakat. Dengan
terjun langsung ke lapangan, mahasiswa dapat belajar banyak dari
masyarakat karena sesungguhnya masyarakatlah yang paling sering
bersentuhan dengan kondisi nyata di lapangan. Dalam hal ini mahasiswa
belajar untuk bersosialisasi dengan masyarakat dan menjalin kerjasama
dengan masyarakat. Kemampuan yang dimiliki dalam proses kerjasama ini
juga dapat melatih mahasiswa untuk bersikap dewasa sehingga dapat dengan
mudah untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam pelaksanaan proram kami tidak sepenuhnya sesuai dengan
matriks karena harus menyesuaikan jadwal kegiatan masyarakat dan untuk
program yang tidak sesuai dengan matriks dapat menjadi pelajaran tersendiri
bagi mahasiswa. Program yang telah penulis laksanakan dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Meskipun terdapat beberapa faktor kendala baik
secara teknis maupun non teknis, namun semuanya itu dapat penulis lalui
berkat bantuan dari masyarakat dan semua pihak yang membantu.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata ini, khususnya di Dusun
Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah diharapkan semua mahasiswa dapat menjalin kerja
sama dan dapat mengabdikan dirinya ke dalam masyarakat dengan
menerapkan ilmunya sesuai didapat selama menempuh kuliah, sehingga
dengan demikian diharapkan akan didapat suatu pengalaman kerja lapangan
yang sesungguhnya dalam rangka menghadapi dunia kerja. Selain itu setiap
mahasiswa KKN dituntut untuk dapat menjadi konektor atau penghubung
31
yang akan menjembatani masyarakat dari pihak luar yang terkait dalam
rangka peningkatan pembangunan fisik maupun non fisik.
Pada akhirnya penulis ingin menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa
KKN untuk masa-masa yang akan datang masih sangat diperlukan sebagai
pendamping sekaligus motivator dan fasilitator bagi warga masyarakat dalam
rangka melaksanakan pembangunan baik yang bersifat materi maupun
nonmateri.
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN sebagai motifator
dan fasilisator dalam program yang telah direncanakan dapat terlaksana
meskipun terdapat beberapa hambatan. Hal ini tentu tidak lepas dari kerjasama
serta peran aktif masyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh rangkaian KKN di Dusun
Karangsenden, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah ini adalah menimbulkan hubungan kerja sama yang
saling menguntungkan antar masyarakat dengan mahasiswa KKN itu sendiri.
Dengan adanya kegiatan KKN ini sangat penting karena mahasiswa dapat
terjun langsung dalam masyarakat. Kami sebagai mahasiswa dapat belajar
mengenal budaya masyarakat sekitar, belajar mandiri, belajar
memanajemen dan masih banyak hal positif lainnya yang dapat kami ambil.
Semoga dengan adanya pelaksanaan KKN ini akan menjadikan kami lebih
matang dan lebih dewasa dalam mengambil setiap keputusan dalam bidang
kerja yang akan kami hadapi ke depannya. Kepada masyarakat Dusun
Karangsenden kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas perhatiann
dan kerja samanya. Semoga di lain waktu dan kesempatan kami dapat kembali
menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar.
3.2 Saran dan Rekomendasi
3.2.1 Saran
Saran kami selaku mahasiswa yang telah melaksanakan program-
program KKN di Dusun Karangsenden, Kelurahan Kanigoro,
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yaitu:
32
1. Penulis mengharapkan kepada masyarakat supaya dapat memahami
dan mengerti kondisi mahasiswa KKN yang mana masih bayak
kekurangan dalam hal waktu dan meteri sehingga ketidak mampuan
mahasiswa dalam merencanakan suatu program yang berwujud fisik.
Adapun program yang dapat dijalankan mahasiswa merupakan
program yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan mahasiswa.
2. Penulis mengharapkan kepada seluruh mahasiswa KKN sebelum
merencanakan kegiatan harus dipikirkan dan disiapkan dengan matang
dan dijalankan dengan lebih bersungguh – sungguh sehingga dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat
dan matrik kegiatan yang telah direncanakan.
3. Keseluruhan program dan kegiatan yang dilakukan selama masa
Kuliah Kerja Nyata hendaknya dapat ditindaklanjuti oleh ibu-ibu,
pemuda, dan pemudi sesuai dengan apa yang telah disampaikan dalam
rangkaian progran kerja KKN yang telah diperoleh, agar dapat lebih
mengembangkan dan meningkatkan kreativitas yang mereka miliki dan
ilmu pengetahuan.
4. Dari program kerja yang telah terlaksana diharapkan untuk ibu-ibu dan
remaja putri dapat mengembangkan keterampilan yang telah di berikan
karena mempunyai nilai yang ekonomis atau dapat digunakan
keterampilan tersebut untuk keperluan pribadi.
5. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang selama ini dilaksanakan hendaknya
dapat lebih difokuskan pada kualitas dari program-program yang
diajukan bukan pada kuantitas dan target waktu dari program-program
yang dilaksanakan.
6. Penulis mengharapkan adanya koordinasi yang baik antara DPPM,
DPL 1 dan DPL 2
3.2.2 Rekomendasi
1. Kepada DPPM-UII.
a. Perlu sosialisasi yang lebih intensif dengan mahasiswa KKN agar
terjalin hubungan yang lebih harmonis dan fleksibel.
33
b. Lebih intensif lagi dalam memonitor kegiatan mahasiswa di Lokasi
KKN.
2. Kepada pihak tokoh masyarakat setempat
a. Perlu pemahaman yang jelas kepada warga masyarakatnya bahwa
mahasiswa menjalankan program KKN model Reguler yang mana
masih terdapat banyak kendala-kendala baik dari segi waktu dan
materi.
b. Diharapkan memberi dukungan dan bimbingan kepada mahasiswa
KKN tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan warga
masyarakatnya, agar mahasiswa lebih mudah beradaptasi.
3. Kepada Masyarakat setempat
a. Hendaknya memanfaatkan dengan baik semua yang telah diberikan
mahasiswa.
b. Bisa menjalin kerjasama yang baik dengan mahasiswa agar
program-program bisa berjalan dengan lancar
4. Kepada pihak mahasiswa KKN berikutnya
a. Melanjutkan program pembuatan briket dan pembuatan serbuk jahe
dengan inovasi yang lebih menarik. Agar masyarakat Dusun
Karangsenden bisa naik ke taraf yang lebih tinggi.
b. Perlu dipertegas masalah kedisiplinan dan kekompakan mahasiswa
supaya program berjalan dengan lancar.
c. Senantiasa melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan
program agar program-program yang belum terealisir tidak
terbengkalai.
d. Koordinasi yang lebih intensif antara penanggungjawab program
dengan rekan-rekan maupun masyarakat agar pelaksanaan program
kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar.
e. Lebih banyak bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat.
34
LAMPIRAN
- Daftar Hadir
35
36
37
38
39
Matrix
40
Form Rekapitulasi Dana
41
Form Rekapitulasi Kegiatan
42
Modul
Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Arang Briket
Selama ini limbah serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam
penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang
kesemuanya berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga
penanggulangannya perlu dipikirkan.
Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk
yang bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya
mudah disosialisasikan kepada masyarakat.
Pengolahan waste to product merupakan pengolahan limbah menjadi bahan baku
atau produk baru yang bernilai ekonomis. Dalam pengelolaannya, waste to
product harus menerapkan prinsip-prinsip:
Reduce; Reduce artinya mengurangi. Dalam hal ini, diharapkan kita dapat
mengurangi penggunaan material kayu yang dapat menambah jumlah limbah
serbuk kayu, serta dapat mengurangi dan mencegah kerusakan hutan akibat
penebangan hutan secara liar tanpa memperhatikan kondisi lingkungan.
Reuse; Reuse artinya pemakaian kembali. Dalam pengolahan limbah serbuk
gergaji ini, maksudnya adalah menggunakan kembali serbuk gergaji menjadi
bahan baku untuk membuat briket arang yang bernilai ekonomis.
Recycle; Recycle artinya mendaur ulang. Dalam pengolahan limbah serbuk
gergaji ini, maksudnya adalah mendaur ulang serbuk gergaji menjadi produk
baru, yaitu briket arang.
Dapat mengurangi biaya; Seperti telah diketahui, saat ini sedang terjadi krisis
energi bahan bakar. Saat ini minyak tanah telah langka, dan harga gas LPG
melonjak. Banyak rakyat kecil yang merasa terbebani dengan adanya
43
kenaikan harga gas LPG tersebut. Dengan adanya briket arang, diharapkan hal
tersebut dapat teratasi dan mampu menolong rakyat kecil. Pengolahan limbah
serbuk kayu menjadi briket arang sangat mudah dan biaya produksinya pun
sedikit, karena bahan bakunya berasal dari limbah yang dengan mudah dapat
kita peroleh dimana-mana. Selain itu pengolahan limbah ini juga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini
dikelola dengan baik untuk selanjutnya briket arang dijual. Bahan pembuatan
briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.
Mampu menghemat energi; Pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi briket
arang terbukti mampu menghemat penggunaan energi. Pada tahun 1990
berdiri pabrik briket arang tanpa perekat di Jawa Barat dan Jawa Timur yang
menggunakan serbuk gergajian kayu sebagai bahan baku utamanya. Kualitas
briket arang yang dihasilkan mempunyai nilai kalor kurang dari 7000 kal/g
yaitu sebesar 6341 kal/g dan kadar karbon terikatnya sebesar 74,35 %. Namun
demikian studi yang dilaksanakan di Jawa Barat menunjukkan
bahwapabrik briket arang dengan kapasitas sebanyak 260 kg briket arang/hari
dapat menguntungkan. Di pasar swalayan sekarang dapat dibeli briket arang
dari kayu dengan dengan harga jual Rp 12.000/2,5 kg. Apabila briket arang
dari serbuk gergajian ini dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif
baik sebagai pengganti minyak tanah maupun kayu bakar maka akan dapat
terselamatkan CO2 sebanyak 3,5 juta ton untuk Indonesia, sedangkan untuk
dunia karena kebutuhan kayu bakar dan arang untuk tahun 2000 diperkirakan
sebanyak 1,70 x 109 m3 (Moreira (1997) maka jumlah CO2 yang dapat
dicegah pelepasannya sebanyak 6,07 x 109 ton CO2/th.
Eco-efisiensi; Eco-efisiensi disini maksudnya pengolahan limbah serbuk
gergaji diharapkan dapat berimbas positif terhadap lingkungan. Dengan
44
penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat
penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu memanfaatkan
serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan
meningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi
pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya
dibakar begitu saja.
45
Sebagai informasi tambahan, berikut merupakan cara pembuatan briket arang dari
limbah serbuk gergaji.
1. Peralatan :
Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh
Cetakan briket
Oven.
2. Bahan :
Serbuk gergaji
Tempurang kelapa
Lem kanji
3. Tahapan pembuatan :
Pengarangan. Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan
pengarangan manual (dibakar).
Pengayakan. Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian
dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak
dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arangtempurung
kelapa dengan ukuran 70 mesh.
Pencampuran media. Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah
disaring selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90
% dan arang tempurung kelapa 10 %. Pada saat pencampuran ditambah
dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji
dan tempurung kelapa.
46
Pencetakan Briket Arang. Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara
merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa