tifoid
-
Upload
manda-ubra -
Category
Documents
-
view
9 -
download
3
description
Transcript of tifoid
Demam lamanya lebih dari 1
minggu, sifatnya sore dan
malam hari lebih tinggi
daripada pagi dan siang hari
Gangguan kesadaran :
lamanya, sifatnya (apatis
sampai somnolen) mengigau,
halusinasi, dll?
Gangguan saluran cerna :
mulut bau, perut kembung
atau tegang dan nyeri pada
perabaan, konstipasi atau
diare, tinja berdarah dengan
atau tanpa lendir atau tinja
berwarna hitam, anoreksia,
muntah?
Gejala lain : kejang, sesak
nafas
Pengobatan yang telah
diberikan, jenis dan lamanya?
Identitas
- Keluhan Utama
- Keluhan Tambahan
RPS RPD
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
• TTV, Keadaan Umum, Kesadaran
• Mulut bau, bibir kering dan
pecah-pecah (rhagaden), lidah
kotor (coated tongue) dengan
ujung dan tepi kemerahan dan
tremor
• Palpasi : pembesaran hati dan
limpa yang nyeri pada perabaan.
• Tanda komplikasi di dalam saluran
cerna :
Perdarahan usus : tinja berdarah
(melena).
• Perforasi usus : pekak hati hilang
dengan atau tanpa tanda-tanda
peritonitis, bising usus hilang.
• Peritonitis : nyeri perut hebat, dinding
perut tegang dan nyeri tekan, bising
usus melemah/hilang.
• Tanda komplikasi di luar saluran cerna :
Meningitis, kolesistitis, hepatitis,
ensefalopati, bronkhopneumonia,
dehidrasi dan asidosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematolog
i rutin
Uji TUBEX®
Uji widal
Gall kultur
Hb: 14
Ht: 42
Leu: 4000
Trom: 200.000
Salmonella thypi O:
1/320
Salmonella thypi H:
1/320
DD
• et/ virus dengue
• Penularan melalui vektor nyamuk genus
aedes
• Demam tinggi berlangsung terus menerus
2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai
dengan : uji bendung positif, petekie,
epistaksis, perdarahan gusi hematemesis
dan atau melena
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai
tidak teraba, penyempitan tekanan nadi
( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur,
kaki dan tangan dingin, kulit lembab,
capillary refill time memanjang (>2 detik)
dan pasien tampak gelisah
• Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium
• Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
• Trias malaria :
1) periode dingin (mulai menggigil, kulit kering
dan dingin)
2) periode panas (muka merah, kulit panas dan
kering, nadi cepat dan panas tetap tinggi
sampai 40ºC atau lebih, respirasi meningkat,
nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-
muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah
turun), kesadaran delirium sampai terjadi
kejang (anak)
3) periode berkeringat (penderita berkeringat
banyak, temperatur turun, penderita merasa
sehat
DBD MALARIA
Et/ alphavirus
Ditularkn oleh nyamuk aedes
Demam tinggi yang disertai
muntah-muntah, menggigil, sakit
kepala, sakit perut serta bintik
merah pada kulit seperti
penderita demam berdarah.
Rasa linu di persendian tangan
dan kaki serta pergelangan lutut.
Chikungunya
GEJALA KLINIK
Panas badan
Lidah tifoid
Bradikardi relatif
Gejala saluran
pencernaan
Hepatosplenomega
li
Gejala infeksi akut
lainnya
Gangguan mental
ETIOLOGI
• Demam tifoid disebabkan oleh jenis Salmonella tertentu
yaitu Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, dan
Salmonella paratyphi B.
• Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang
bersifat motil, tidak membentuk spora, dan tidak
berkapsul.
• Mempunyai tiga macam antigen yaitu antigen O
(somatik, terdiri dari zat kompleks lipopolisakarida ),
antigen H ( flagela ) dan antigen K ( selaput ).
EPIDEMIOLOGI
• Demam tifoid dapat menginfeksi semua orang dan tidak ada
perbedaan yang nyata antara insiden pada laki-laki dan perempuan
• Insiden pasien demam tifoid dengan usia 12 – 30 tahun 70 – 80 %,
usia 31 – 40 tahun 10 – 20 %, usia > 40 tahun 5 – 10 %
• Pada tahun 2000, insiden rate demam tifoid di Amerika Latin 53 per
100.000 penduduk dan di Asia Tenggara 110 per 100.000 penduduk
• Di Indonesia demam tifoid dapat ditemukan sepanjang tahun, di
• Jakarta Utara pada tahun 2001, insiden rate demam tifoid 680 per
100.000 penduduk
• dan pada tahun 2002 meningkat menjadi 1.426 per 100.000
penduduk
ANTIMIKROBA
•4x500mg per hari
•Diberikan sampai 7 hari bebas demamkloramfenikol
•2x2 tablet (sulfametoksazol 400mg dan 80 mg trimetoprim)
•Diberikan selama 2 minggukotrimoksasol
•4x500mg
•Demam rata-rata menurun pada hari ke 5 sampai ke 6tiamfenikol
•50-150mh/kgBB
•Digunakan selama 2 minggu
Ampisilin dan
amoksisilim
•Seftriakson 3-4gram dalam dekstrosa 100cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali
sehari
•Diberikan selama 3-5 hari
Sefalosporin generasi
ketiga
•Norfloksasin 2x400mg/hari selama 14 hari
•Siprofloksasin 2x500mg/hari selama 6 hari
•Ofloksasin 2x400mg/hari selama 7 hari
•Perfloksasin 400mg/hari selama 7 hari
Golongan
fluorokuinolon
KOMPLIKASI
Komplikasi Intestinal
Perforasi usus
Pendarahan intestinal
Komplikasi ekstra intestial
Pankreatitis tifosa
Hepatitis tifosa
Miokarditis
Manifestasi neuropsikiatri
k
PENCEGAHAN
Vaksin
Cuci tangan
Hindari minum air yang tidak dimasak
Buah dan sayuran mentah harus dicuci pada air yang mengalir sebelum dimakan
Hindari makanan yang dijual di pinggir jalan
PROGNOSIS
• Prognosis demam tifoid tergantung tepatnya terapi, usia,
keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi
• Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka
mortalitas < 1 %
• Di negara berkembang, angka mortalitasnya > 10% biasanya
karena keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan
• Munculnya komplikasi seperti perforasi gastrointestinal atau
perdarahan hebat, meningitis, endokarditis, dan pneumonia,
mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi
KESIMPULAN
• Demam tifoid adalah suatu infeksi akut pada usus kecil yang
disebabkan oleh kuman Salmonella typhi
• Di Indonesia penderita demam tifoid cukup banyak
diperkirakan 800 /100.000 penduduk per tahun, tersebar di
mana-mana, dan ditemukan hampir sepanjang tahun
• Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur
• Dengan keadaan seperti ini, adalah penting untuk melakukan
pengenalan dini Demam Tifoid, yaitu adanya 3 komponen
utama : Demam yang berkepanjangan (lebih dari 7 hari),
Gangguan saluran pencernaan, dan Gangguan susunan saraf
pusat/ kesadaran