tgs obsvs sos krr

15
OBSERVASI KEBUN RAYA BOGOR GERBANG PINTU 1 TUGU REFLESS ZOOLOGI KEBUN GANTUNG KEBUN RAYA BOGOR PINTU 2 TUGU REFLESS MUSEUM ZOOLOGI KUmMAKAM BELANDA KUNO ISTANA BOGOR PINTU 2 ISTANA BOGOR TUGU REFLESS MUSEUM ZOOLOGI KUBURAN BELANDA KUNO ISTANA BOGOR JEMBATAN MERAH MESEUM ZOOLOGI PINTU 3 KEBUN RAYA BOGOR TUGU REFLESS MAKAM BELANDA KUNO LAPORAN HASIL OBSERVASI SOSIOLOGI KEBUN RAYA BOGOR NADYA FEBRIANTY WAHYUNI X – 3 | © 2013

description

Tugas Observasi Sosiologi Kebun Raya Bogor

Transcript of tgs obsvs sos krr

Page 1: tgs obsvs sos krr

OBSERVASI KEBUN RAYA BOGOR GERBANG PINTU 1 TUGU REFLESS MUSEUM ZOOLOGI KEBUN JEMBATAN GANTUNG KEBUN RAYA BOGOR PINTU 2 TUGU REFLESS MUSEUM ZOOLOGI KUmMAKAM BELANDA KUNO ISTANA BOGOR PINTU 2 ISTANA BOGOR TUGU REFLESS MUSEUM ZOOLOGI KUBURAN BELANDA KUNO ISTANA BOGOR JEMBATAN MERAH MESEUM ZOOLOGI PINTU 3 KEBUN RAYA BOGOR TUGU REFLESS MAKAM BELANDA KUNO JEMBATAN MERAH ZOOLOGI KEBUN RAYA BOGOR OBSERVASI ISTANA BOGOR TUGU REFLESS MESEUM ZOOLOGI

LAPORAN HASIL OBSERVASI SOSIOLOGI

KEBUN RAYA BOGOR

NADYA FEBRIANTY WAHYUNI

X – 3 | © 2013

Page 2: tgs obsvs sos krr

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan untuk dapat menyusun laporan ini, sehingga laporan ini dapat saya berikan kepada bapak Happy Yosep, SPd. Adapun kegiatan Observasi ini saya lakukan pada Minggu, 22 September 2013 bersamaan dengan Latihan Eskul Teater di Kebun Raya Bogor pada saat itu, namun karena beberapa hal, laporan ini tertunda untuk dibuat.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, maka saya meminta maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca. Dan selamat membaca.

Bogor, 27 Oktober 2013

Nadya Febrianty Wahyuni

1

Page 3: tgs obsvs sos krr

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………1

Daftar Isi……………………………………………………......…………….……2

Bab I Pendahuluan …………………………………………………………..........3

1.1  Latar Belakang…………………………….………………………..……3

1.2  Maksud dan Tujuan …………………….……...………………....……3

Bab II Pembahasan …………………………………………..………………….…4

Bab III Penutup …..…………………………………………………….………..11           

 3.1 Kesimpulan …………….………………….……….....………..…….11

3.2 Saran …………………………...…………..…………………………11

3.3 Penutup……………………………………………………………….11

Page 4: tgs obsvs sos krr

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Jika membuat suatu laporan, perlu di dapatkan data-data yang akurat. Maka, kita harus memerlukan observasi. Dengan adanya observasi, maka laporan akan menjadi bagus dan benar. Maka itu, observasi sangat dibutuhkan untuk menyusun sebuah laporan. Dengan diberikannya tugas laporan observasi, maka pengamatan yang sudah sangat lama diperlukan demi membangun sebuah laporan. Ibaratnya, seperti rumah yang harus ada dasarnya, maka laporan harus ada observasi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Happy Yosep, S.Pd. Tujuannya adalah untuk mengenal lebih dalam Kebun Raya Bogor.

2

Page 5: tgs obsvs sos krr

BAB IIPEMBAHASAN

Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu

Sejarah

Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.

3

Page 6: tgs obsvs sos krr

Monumen Olivia Raffles

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektare tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

4

Page 7: tgs obsvs sos krr

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi olehJohannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis(1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir.Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:

Herbarium Museum Laboratorium Botani Kebun Percobaan Laboratorium Kimia Laboratorium Farmasi Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan

5

Page 8: tgs obsvs sos krr

Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).

Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti

’s Lands Plantentuin Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang) Botanical Garden of Buitenzorg Botanical Garden of Indonesia Kebun Gede Kebun JodohDirektur

1817-1822 : Caspar Georg Karl Reinwardt (1773-1854). 1823-1826 : Carl Ludwig Blume (1789-1862). 1830-1869 : Johannes Elias Teijsmann (1808-1882). 1869-1880 : Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer (1844-1880). 1880-1905 : Melchior Treub (1851-1910). 1905-1918 : Jacob Christiaan Koningsberger 1918-1932 : W.M. Docters van Leeuwen (1880-1960). 1932-1943 : Hermann Ernst Wolff von Wülfing (1891-1945). 1943-1945 : Nakai Takenoshin (1882-1952). 1948-1951 : Dirk Fok van Slooten (1891-1953). 1951-1959 : Kusnoto Setyodiwirjo 1959-1969 : Soedjana Kassan 1969-1981 : Didin Sastrapradja 1981-1983 : Made Sri Prana 1983-1987 : Usep Sutisna 1987-1990 : Sampurno Kadarsan 1990-1997 : Suhirman 1997-2002 : Dedi Darnaedi 2002-2008 : Irawati 2008-sekarang : Mustaid Siregar

Penanaman Bunga Bangkai

Pada tanggal 19 Desember 1992, ditanamlah bunga bangkai jenis bunga bangkai Amorphophalus titanum Becc. (Araceae atau suku talas-talasan). Bunga ini berasal dari Muara Aimat - Jambi, dengan berat umbi 100 kg.

Pada tanggal 5 Februari 1994, muncul tunas bunga, kemudian pada tanggal 9 Maret 1994 tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi

6

Page 9: tgs obsvs sos krr

tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter. Karena tanaman ini termasuk langka, maka tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang dilindungi dan dikembangbiakkan.

Tugu Peringatan Reinwardt

Pada 16 Mei 2006, memperingati 189 tahun Kebun Raya Bogor (KRB), Kedutaan Besar Jerman bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI), meresmikan Tugu Peringatan Reinwardt di dalam kompleks kebun. Monumen sederhana di seberang kolam depan Istana Bogor tersebut diresmikan oleh Kepala LIPI Umar Anggara Jenie dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Joachim Broudré-Gröger.

Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan acara "ASEAN-China Workshop Botanical Garden on Management and Plant Conservation". Selain Cina, kegiatan ini diikuti oleh negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Brunei

Darussalam, Filipina, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar, danVietnam. Lokakarya itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perkebunan dan konservasi tumbuhan di kawasan ASEAN-Tiongkok.

Puncak acara peringatan ulang tahun ditandai dengan penanaman bibit pohon oleh sepuluh Menteri Lingkungan Hidup ASEAN yang hadir dalam rangka acara "ASEAN Environmental Year" di Indonesia. Acara tersebut merupakan yang ketiga kalinya setelah yang pertama di Brunei Darussalam pada 2000dan yang kedua di Kamboja pada 2003 

Istana Bogor

dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas

Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana

7

Page 10: tgs obsvs sos krr

membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².

Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.

Makam Belanda

Komplek pemakaman tua ini telah ada jauh sebelum Kebun Raya Bogor didirikan tahun 1817 0leh C.G.C. Reinwardt. Bentuk nisan, ornament, dan tulisannya sangat menarik untuk Anda amati.

Di sini terdapat 42 makam, 38 diantaranya mempunyai identitas sedangkan sisanya tak dikenal. Kebanyakan yang dimakamkan di sini: adalah keluarga dekat

gubernur jendral Hindia Belanda. Ada makam D.J. de ee Erens, seorang gubernur jendral yang menjabat tahun 1836 – 1840. Juga makam Mr. Ary Prins seorang ahli hukum yang pernah dua kali menjadi pejabat sementara gubernur jendral  Hindia Belanda.

Ada pula dua orang ahli biologi yang meninggal tahun 1820-an dalam usia muda dan dikuburkan dalam satu makam. Mereka adalah Heinrich Kuhl  dan J.C. Van Hasselt, anggota “The Netherlands Commissions for Natural Sciences” yang dikirim ke Indonesia untuk bekerja di Kebun Raya Bogor.

Makam tertua di komplek pemakaman ini adalah makam seorang administrator toko obat berkebangsaan Belanda yang bernama Cornelis Potmans wafat 2 Mei 1784. Sedangkan yang paling baru adalah makam Prof. Dr. A.J.G.H. Kostermans yang meninggal tahun 1994. Ia adalah seorang ahli Botani terkenal dari Belanda yang menjadi warga Negara Indonesia sejak tahun 1958. Kostermans dimakamkan dekat lingkungan tumbuhan yang ia cintai sesuai keinginanya, selain sebagai penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasanya untuk ilmu pengetahuan.

8

Page 11: tgs obsvs sos krr

Hingga ahir hayatnya ia bekerja di kantor Herbarium Bogoriense yang terletak di seberang Kebun Raya Bogor.

Jembatan Merah

Sejarah "Jembatan Merah" diawali tahun 1881, ketika seorang arsitek Belanda, Mr Motmann, bersama amtenar pribumi bernama Saripin membangun jembatan yang melintasi Sungai Cipakancilan. Setelah rampung, jembatan lengkap dengan lampu-lampu gas tersebut dilumuri cat warna merah bata, dari sinilah sebutan Jembatan Merah diambil. Kemudian, pada 1945 saat perjuangan kemerdekaan bergolak, jembatan ini dipenuhi dengan mayat-mayat pejuang. Selanjutnya, pada 1966 pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo, melintasi Jembatan Merah dan melambaikan tangan ke penduduk setempat. Saat ini, kawasan

jembatan bersejarah ini menjadi perlintasan padat setelah dibangun Plaza Jembatan Merah di sisi Jalan Veteran. Di jembatan ini dipercaya bila dua sejoli atau sepasang kekasih meliwati jembatan ini berjalan menyebaranginya maka di percaya hubungan percintaanya akan berakhir.Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan. boleh percaya boleh tidak, kembali ke kepercayaan kalian masing-masing.

Meseum Zoologi BogorSEJARAH PERKEMBANGAN BIDANG ZOOLOGIBerawal dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang didirikan di Bogor pada tahun 1894, merupakan bagian dari 's Lands Plantentuin. Pada awal didirikannya MZB berfungsi sebagai laboratorium zoologi yang memberi wadah penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi, meliputi kegiatan inventarisasi fauna Indonesia. Dalam perkembangannya sebagai bidang zoologi aktivitasnya diperluas. 9

Page 12: tgs obsvs sos krr

KOLEKSI FAUNA INDONESIABidang Zoologi telah mengembangkan koleksi binatang awetan dan binatang hidup untuk penelitian ilmiah. Koleksi ilmiah untuk kepentingan penelitian meliputi beberapa kelompok sebagai berikut:

1. MamaliaTerdiri dari berbagai jenis binatang menyusui yang dikumpulkan dari berbagai kepulauan di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang (spesimen).

2. IkanBerbagai jenis ikan yang menjadi kekayaan koleksi terdiri dari 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000 contoh binatang.

3. BurungDikumpulkan dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi 30.762 contoh binatang.

4. Reptil dan AmfibiDi daerah tropis, terutama di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh.

5. MoluskaKekayaan koleksi moluska di Indonesia tercatat 959 jenis yang diwakili oleh 13.146 contoh.

6. SeranggaAdalah kelompok binatang yang paling banyak jumlahnya. Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen.

7. Invertebrata lainTerdiri dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang terkumpul ada 700 jenis diwakili oleh 1.5558 contoh.

BAB IIPENUTUP

10

Page 13: tgs obsvs sos krr

III. 1. Kesimpulan

Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. KRB bertujuan sebagai pusat konservasi tumbuhan-tumbuhan dari bermacam-macam wilayah. KRB merupakan tempat wisata yang berbasiskan ilmu pengetahuan sehingga memiliki nilai lebih dibandingkan dengan tempat wisata pada umumnya.KRB mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangannyakarena ditunjang dengan fasilitas dan pengelolaan yang sangat baik. KRB sebagaipusat konservasi tumbuh-tumbuhan terlengkap di Indonesia bahkan dimancanegara dapat menjadi salah satu tempat wisata bagi Indonesia

III.2 . Saran

KRB sebagai pusat konservasi tumbuh-tumbuhan terlengkap di Indonesia bahkan di dunia harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Promosi juga sangat penting, baik promosi di dalam negeri maupun ke luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menanamkan semangat untuk menjaga dan melestarikan keragaman alam hayati. KRB sebagai salah satu penyumbang devisa bagi Negara, harus mendapatkan perhatian serius. Menarik wisatawan asing untuk datang ke KRB merupakan salah satu strategi dalam memasarkan pariwisata Indonesia. Selain itu juga dengan menarik wisatawan domestik yang berada di luar kota Bogor, seperti di daerah-daerah luar Jawa.

III.3. Penutup

Sekiranya itu yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf sebesar-sebesarnya apabila ada kesalahan maupun kekurangan di dalam laporan hasil observasi Kebun Raya Bogor ini. Akhir kata

10

Page 14: tgs obsvs sos krr

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

11