Tetanus-ALE-112008126

18
Tetanus

Transcript of Tetanus-ALE-112008126

TetanusPenyakit ini masih terdapat diseluruh dunia, karena kemungkinan untuk mendapat luka tetap ada. Misalnya terjatuh, luka tusuk, luka bakar, gigitan binatang, gigi bolong. Ini semua merupakan pintu masuk kuman. Nama kumannya adalah Clostridium tetani

y Kuman tadi akan berkembang biak dan membentuk

racun yang berbahaya. Racun inilah yang sel susunan saraf pusat tulang belakang yang menjadi dasar timbulnya gejala penyakit. Gejala tetanus yang khas adalah kejang, kaku menyeluruh, otot dinding perut yang teraba keras dan tegang seperti papan, mulut kakau dan sukar dibuka

y Hampir semua orang telah mengenali istilah penyakit

tetanus. Ciri atau tanda penyakit ini amat khas, yaitu kaku otot . Dan biasanya bisa mencakup keseluruhan tubuh. Siapa saja bisa terkena. Tidak peduli umur ataupun jenis kelamin. Artinya setiap orang memiliki peluang yang sama menderita tetanus. Sialnya, tetanus bisa mengakibatkan kematian. Lalu bagaimana cara kita agar terlindung dari tetanus?

Dalam kejadian tetanus neonatorum, faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1.Faktor perilaku: perilaku dari dukun beranak dan bidan dalam penggunaan alat penolong kelahiran yang tidak steril dan penggunaan bahan yang mengandung tepung /abu untuk perawatan tali pusat. 2.Faktor lingkungan: letak puskesmas yang jauh dari daerah permukiman dan sarana tranportasi yang tidak memadai. 3.Faktor biologis: infeksi oleh bakteri. 4.Faktor layanan kesehatan: kurangnya penyuluhan dari petugas kesehatan mengenai bahaya tetanus neonatorum dan pentingnya imunisasi tetanus.

y Apa itu Tetanus?

Tetanus merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Clostridium tetani yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme. Penyakit ini masih menjadi salah satu penyakit yang penting di negara beriklim tropis seperti di Indonesia terutama di daerah pertanian ataupun pedesaan.

y Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini karena

mereka sering terluka dan ditambah lagi kurangnya perhatian mereka terhadap kebersihan luka mereka. Bahkan bayi yang baru lahir juga berpeluang menderita tetanus. Bayi dapat terkena tetanus saat pemotongan tali pusat. Ini yang kita sebut dengan istilah Tetanus Neonatorum .

y Apa saja gejala Tetanus?

y

Bakteri Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh lewat luka yang terbuka. Kira-kira setelah satu atau minggu barulah gejala-gejalanya akan terlihat. Penyakit ini diawali dengan gejala sakit kepala, gelisah, dan nyeri pada otot rahang. Dan akhirnya beberapa otot tubuh mulai sakit paa[ seperti di leher, perut, kaki, tangan dan wajah. Terkadang kejang bisa muncul jika rasa sakit menjadi berlebihan.

y Gejala tetanus antara anak yang sudah besar dengan

bayi kurang lebih sama hanya saja bayi memiliki peluang mendapatkan kematian lebih besar. Bayi yang terkena tetanus memiliki gejala antara lain demam, terus-menerus menangis, tidak mau menyusui, dan daerah pusat terlihat merah dan bengkak.

y Gejala tetanus antara anak yang sudah besar dengan

bayi kurang lebih sama hanya saja bayi memiliki peluang mendapatkan kematian lebih besar. Bayi yang terkena tetanus memiliki gejala antara lain demam, terus-menerus menangis, tidak mau menyusui, dan daerah pusat terlihat merah dan bengkak.

y Clostridium tetani memiliki toksin yang disebut

tetanospasmin. Toksin atau racun ini mampu mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan kejang otot yang parah dan menyakitkan. Dan akhirnya tubuh bisa terlihat sangat bengkok akibat

y Clostridium tetani memiliki toksin yang disebut

tetanospasmin. Toksin atau racun ini mampu mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan kejang otot yang parah dan menyakitkan. Dan akhirnya tubuh bisa terlihat sangat bengkok akibat

y Bisakah diobati?

Tentu saja bisa! Biasanya penderita tetanus dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit untuk menerima terapi cairan dan obat untuk mengontrol otot-otot yang kaku dan sakit. Luka tempat masuknya tetanus juga akan dibersihkan oleh dokter. y Obat-obat yang akan diberikan antara antibiotik dan juga Anti Tetanus Serum (ATS) untuk menetralisir toksin tetanus. Biasanya penderita tetanus akan pulih dengan baik, namun untuk penderita dengan kasus yang berat sekitar 80-90% akan mengalami kematian.

y Mari kita cegah!

Pencegahan masih lebih baik dibanding pengobatannya. Pencegahan bisa dengan vaksinasi saat masih bayi. Terkadang vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin difteri (TD) ataupun bersama vaksin pertusis (DTP). y Selain imunisasi, pembersihan luka secara menyeluruh juga sangatlah penting. Cobalah untuk membersihkan luka dengan air bersih dan sabun lalu keluarkan kotorankotoran lukanya. Kesimpulannya, jangan pernah anggap remeh dengan luka yang ada pada anak anda!