Teori pilihan konsumen

15
MIKROEKONOMI I “TEORI PILIHAN KONSUMEN” YUNISA ROSA DEWIKA A21113519 Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Maret 2014-

Transcript of Teori pilihan konsumen

Page 1: Teori pilihan konsumen

MIKROEKONOMI I “TEORI PILIHAN KONSUMEN”

YUNISA ROSA DEWIKA

A21113519

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

-Maret 2014-

Page 2: Teori pilihan konsumen

1

REVIEW LITERATUR

(TEORI PILIHAN KONSUMEN)

Preferensi dan Fungsi Utility

Utility (kepuasan) digambarkan sebagai beberapa tingkat kepuasan (satisfaction)

yang terukur oleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa.

Cardinal Utility/Teori Nilai Subjektif adalah semacam indeks, seperti utility, yang

memberikan nilai angka pasti terhadap sesuatu yang dapat membandingkan kepuasan antar

konsumen.

Utilitas ada dua yaitu total dan utilitas marginal yang sifatnya berkurang (diminishing). Ordinal Utility/Teori Kurva Indeferen menyatakan bahwa tidak semua kepuasan

dapat diukur dengan angka pasti apalagi dengan memberi kepuasan untuk masing-masing

barang atau jasa. Utiliti disini diukur berdasarkan ranking (ordo).

Angka ordinal = tingkat-tingkatan kesatu, kedua, dst.

Indifference Curve

Indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari

konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.

Budget space adalah ruang anggaran belanja yang dapat dibeli (di bawah

budget line).

Page 3: Teori pilihan konsumen

2

Indiferen map adalah peta indiferen konsumen berisi daftar urutan

kombinasi konsumsi yang mungkin.

Titik keseimbangan konsumen adalah perpotongan budget line dengan

kurva indiferen. Rumus :

MRS xy = MUx = Px

MUy Py

MUx = MUy = MUz

Px Py Pz

Kurva pendapatan konsumsi (income consumtion curve) : kurva yang

menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat

pendapatan saat tingkat harga tetap

Efek substitusi : harga nominal X berubah (harga barang lain tetap) –

konsumen mengganti barang.

Efek pendapatan : harga nominal X berubah (pendapatan nominal tetap) –

jumlah yang dapat dibeli dan pendapatan riel berubah.

Efek total : perubahan jumlah barang yang diminta dari satu posisi

keseimbangan ke keseimbangan lain. Untuk barang normal dan superior

: efek pandapatan memperkuat efek substitusi. Untuk barang inferior : efek

substitusi lebih kuat daripada efek pendapatan.

Kurva indiferen hubungan antara bersenang-senang dengan

bekerja, terjadi karena fundamental-trade-off pilihan konsumsi barang/jasa

dan konsumsi waktu senang.

Reaksi konsumen terhadap perubahan harga dianggap lebih penting daripada

perubahan pendapatan.

Page 4: Teori pilihan konsumen

3

Kurva harga konsumsi : yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen

pada berbagai tingkat harga pada pendapatan tetap.

Page 5: Teori pilihan konsumen

4

MARGINAL UTILITY AND MARGINAL RATE SUBSTITUTION

1. Pendekatan Marginal Utility

Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap

konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain. Pertama yang digunakan oleh

ekonom dalam menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat diukur. Jika utility

dapat diukur.

Asumsi Penggunaan Pendekatan:

Utility dapat diukur dengan uang

Konsisten dalam preferensi

More is better and the definition of a ‘good’

Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin

banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility)

yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.

Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

Page 6: Teori pilihan konsumen

5

Perhatikan Gambar 4 bahwa semakin banyak barang X yang dikonsumsikan, semakin

kecil Marginal Utility yang diperoleh dari barang X yang terakhir dikonsumsikan (anggapan (d)

di atas).

Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang lebih rendah dari

OX3, tingkat kepuasan total (Total Utility) konsumen belum mencapai maksimum.

Maximum Utility

Konsumen mencapai kepuasan total yang maksimum pada tingkat konsumsi

(pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir tersebut (yang tidak lain

adalah harga unit tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari

unit terakhir tersebut.

Perhatikan fungsi kepuasan dibawah ini :

o TU = f (barang-barang konsumsi)

o TU = f (X, Y,…, dan sebagainya)

Dimana TU = total utility

o X = Barang konsumsi X

o Y = Barang konsumsi Y

Page 7: Teori pilihan konsumen

6

Maka marginal utility adalah turunan pertama dari TU terhadap masing-masing X dan

Y. Besar pengaruh perubahan terhadap TU akibat dari bertambah/ berkurang barang X dan Y,

dapat dihitung dengan menurunkan secara parsial TU terhadap masing-masing barang.

Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai uang yang

cukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampai Marginal Utility setiap barang sama

dengan harga masing-masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis

di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk

membeli barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, maka dibuktikanbawa

dengan uang yang terbatas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia

mengalokasikan pembelanjaannya sehingga memenuhi syarat:

1........... Z

Z

Y

Y

X

X

P

MU

P

MU

P

MU

Page 8: Teori pilihan konsumen

7

Ini disebut syarat equlibrium konsumen dengan constraint, (yaitu dengan

pembatasan jumlah uang yang dipunyai).

Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau

mengurangi total kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan

marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan MU.

Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:

Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS), yang

sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens. MRS selalu negatif dan

mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang

tidak berubah.

DEMAND THEORY (TEORI PERMINTAAN)

Demand berarti keinginan atau menginginkan sesuatu, tapi permintaan ekonomi

mengacu pada permintaan efektif yaitu pembeli jumlah bersedia untuk membeli pada harga

yang diberikan selama periode waktu tertentu. Dari pengertian tersebut terdapat 3 hal

penting, yaitu :

1. Jumlah yang diminta (quantity demanded)

2. Apa yang diinginkan konsumen

3. Jumlah yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.

MRSMU

MU

Y

TUX

TU

X

Y

Y

X

Page 9: Teori pilihan konsumen

8

Hukum permintaan (The Law of demand)

Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan

terhadap barang tersebut. The law of demand dalam arti sempit adalah jumlah permintaan

berhubungan secara negatif dengan harga barang tersebut.

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan

harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva

permintaan. Permintaan adalah kebutuhan masyarakat/individu terhadap suatu jenis barang

tergantung kepada factor-faktor sebgai berikut:

Harga barang itu sendiri

Harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat

digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang

tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.

Harga barang lain .

Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)

golongan:

1. Barang pengganti/barang substitusi, yaitu apabila suatu barang dapat

menggantikan fungsi barang lain.

2. Barang pelengkap/Complementer. Apabila suatu barang selalu digunakan secara

bersama.

3. Barang yang tidak saling berhubungan

Pendapatan Konsumen

Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan

terhadap berbagai jenis barang. Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua)

macam, yaitu :

1. Barang normal

2. Barang inferior/barang bermutu rendah

Corak distribusi pendapatan

Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang

berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah.

Page 10: Teori pilihan konsumen

9

Selera masyarakat.

Selera masyarakat mempengaruhi permintaan suatu barang baik karena musim

ataupun trend.

Jumlah Penduduk.

Pertambahan jumlah penduduk yang diikuti oleh perkembangan kesempatan kerja

secara tidak langsung akan meningkatkan permintaan suatu barang.

Prediksi masa yang akan datang

Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang

akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.

Fungsi Permintaan

Pada setiap titik waktu, jumlah produk tertentu (barang/jasa) yang akan dibeli oleh

konsumen tergantung pada sejumlah variabel kunci/penentu. Persamaan yang menunjukkan

hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Variabel yang paling penting adalah

Qd = jumlah barang yang diminta

Pq = harga barang itu sendiri

Ps.i = harga barang substitusi ( i = 1,2,…,n)

Y = pendapatan

S = selera

D = jumlah penduduk

Permintaan Persamaan

A fungsi permintaan linear dapat dinyatakan :

D x = f (P x, P s, P c, d Y, T, A, N, u)

Page 11: Teori pilihan konsumen

10

Elastisitas

Elastisitas adalah persen perubahan jumlah yang diminta terhadap persen perubahan

variabel yang mempengaruhinya

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :

Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga. Berdasarkan nilai

koefisien tersebut, elastisitas permintaan dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :

1. Inelastis sempurna. Nilai koefisien elastisitasnya adalah nol.

2. Elastis sempurna. Nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.

D = a – bP

Page 12: Teori pilihan konsumen

11

3. Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity). Nilai koefisien elastisitasnya = 1.

4. Elastis. Nilai koefisien elastisitasnya ( > 1)

5. Inelastis. Nilai koefisien permintaan barang tersebut (< 1).

EFEK PENDAPATAN DAN SUBSTITUSI

Ketika harga suatu barang turun, dampaknya terhdap pilihan konsumen dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu efek pendapatan dan efek substitusi. Efek pendapatan dicerminkan

dalam pergerakan dari kurva indiferen yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, sedangkan efek

substitusi dicerminkan dalam pergerakan sepanjang kurva indiferen tertentu menuju suara

titik yang kemiringanya berbeda.

A. EFEK SUBSTITUSI

Efek substitusi adalah perubahan konsumsi pangan yang diasosiasikan dengan

perubahan harga pangan, dengan berpegang pada tingkat utilitas yang konstan. Efek

substitusi meliputi perubahan dalam konsumsi pangan yang terjadi akibat perubahan yang

membuat pangan relative lebih murah daripada sandang.

B. EFEK PENDAPATAN

Page 13: Teori pilihan konsumen

12

Efek pendapatan yakni perubahan konsumsi pangan yang disebabkan oleh

peningkatan daya beli, dengan harga relative konstan. Kalau pendapatan tidak mengalami

perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit.

Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang

dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang

menyebabkan pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah

jumlah barang yang dibelinya.

Dampak perubahan harga dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

1. konsumen akan cenderung membeli lebih banyak barang yang harganya menjadi

lebih murah dan membeli lebih sedikit barang yang harganya relative lebih mahal.

Kondisi seperti ini merupakan efek substitusi (substitution effect).

2. terdapat salah satu barang yang dijual dengan harga yang lebih murah, maka

konsumen menikmati kenaikan daya beli rill karena mereka mempunyai sisa uang

untuk membeli barang tambahan. Kondisi tersebut merupakan efek pendapatan

(income effect).

3. Jumlah dari kedua efek tersebut disebut sebagai efek harga.

Efek substitusi dan pendapatan dapat terjadi pada dua jenis barang yang berbeda,

yaitu barang normal dan barang inferior. Tetapi ada kasus khusus yang menunjukkan bahwa

barang giffen juga berefek kepada pendapatan dan substitusi.

a. Barang Normal

Penurunan harga pangan telah berdampak baik pada pendapatan dan substitusi.

Page 14: Teori pilihan konsumen

13

b. Barang Inferior

Pangan merupakan barang inferior karena efek pendapatannya negative. Namun,

karena efek substitusi melebihi efek pendapatan, penurunan harga pangan memicu

peningkatan jumlah permintaan pangan.

c. Barang Giffen

Secara teori, efek pendapatan cukup besar untuk menyebabkan kurva permintaan

barang kemiringannya naik. Jenis barang ini disebut barang giffen (giffen good). Barang

giffen adalah barang yang kurva permintaannya memiliki kemiringan naik karena efek

pendapatan (negative) lebih besar dari efek substitusi.

Barang giffen jarang sekali dilakukan karena membutuhkan efek pendapatan negative

yang besar. Tetapi, efek pendapatan biasanya kecil. Dan efek pendapatan yang besar sering

berkaitan dengan barang normal daripada barang inferior.

Page 15: Teori pilihan konsumen

14

Apabila pangan merupakan barang inferior dan efek pendapatan cukup besar

melebihi efek substitusi, maka kurva permintaan kemiringan agak naik, sehingga penurunan

harga pangan mengakibatkan penurunan pada jumlah permintaan pangan.