tb paru

31
Tb paru

description

ppt tb paru

Transcript of tb paru

Slide 1

Tb paruDEFENISITB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). ETIOLOGIPenyakit TB Paru disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA)

PATOGENESISPenyebaran TB Paru dari penderita terjadi melalui nuklei droplet infeksius yang keluar bersama batuk, bersin dan bicara dengan memproduksi percikan yang sangat kecil berisi kuman TB. Kuman ini melayang layang di udara yang dihirup oleh penderita lain. Faktor utama dalam perjalanan infeksi adalah kedekatan dan durasi kontak serta derajat infeksius penderita dimana semakin dekat seseorang berada dengan penderita, makin banyak kuman TB yang mungkin akan dihirupnya

Patofisiologis Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan membawa kuma TB ke kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4 - 6 minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberculin dari negatif menjadi positif.Infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui berbagai jalan, yaitu:Percabangan bronkhusSistem saluran limfeAliran darah

KLASIFIKASI TB PARUBERDSRK HSL PEMERIKSAAN :TB Paru BTA Positif Disebut TB Paru BTA (+) apabila sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu) hasilnya positif, atau 1 spesimen dahak SPS positif disertai pemeriksaan radiologi paru menunjukan gambaran TB aktif.TB Paru BTA Negatif Apabila dalam 3 pemeriksaan spesimen dahak SPS BTA negatif dan pemeriksaan radiologi dada menunjukan gambaran TB aktif. TB Paru dengan BTA (-) dan gambaran radiologi positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan, bila menunjukan keparahan yakni kerusakan luas dianggap berat.

BERDSRK TIPE PENDERITAKasus baruKambuh (relaps) Pindahan (transferin)Kasus berobat setelah lalai (default/drop out)

MANIFESTASI KLINISDiagnosa TB berdasarkan gejala/manifestasi klinis dibagi menjadi 3, diantaranya:Gejala respiratorik meliputi:BatukBatuk darahSesak napasNyeri dada

2. Gejala sistemika. Demam Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influenza.b. Gejala sistemik lain :Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.

3. Gejala Tuberkulosis ekstra ParuTergantung pada organ yang terkena, misalnya : limfedanitis tuberkulosa. Meningitsis tuberkulosa, dan pleuritis tuberkulosa.

Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan sputum (S-P-S)Pemeriksaan tuberculinPemeriksaan Rontgen ThoraksPemeriksaan Laboratorium

Test tuberkulin (test mantoux).Dengan menyuntikan 0,1 cc tuberkulin secara intrakutan, hasil :Indurasi 0 5 mm : mantoux (-).Indurasi 6 9 mm : meragukan.Indurasi 10 15 mm : mantoux (+).Indurasi > 16 mm : mantoux (+) kuat.Pencegahan Pemeriksaan kontakMass chest X-rayVaksinasi BCGKemoprofilaksisKomunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)Pengobatan Untuk program nasional pemberantasan TB paru, WHO menganjurkan panduan obat sesuai dengan kategori penyakit. Kategori didasarkan pada urutan kebutuhan pengobatan dalam program. Untuk itu, penderita dibagi dalam empat kategori sebagai berikut:

Kategori IKategori I adalah kasus baru dengan sputum positif dan penderita dengan keadaan yang berat seperti meningitis, TB milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis massif atau bilateral, spondiolitis dengan gangguan neurologis, dan penderita dengan sputum negatif tetapi kelainan parunya luas, TB usus, TB saluran perkemihan, dan sebagainya. Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu ( tahap lanjutan ).

Kategori IIKategori II adalah kasus kambuh atau gagal dengan sputum tetap positif. diberikan kepada :Penderita kambuhPenderita gagal terapiPenderita dengan pengobatan setelah lalai minum obatKategori IIIKategori III adalah kasus sputum negatif tetapi kelainan parunya tidak luas dan kasus TB di luar paru selain yang disebut dalam kategori I.Kategori IVKategori IV adalah tuberkulosis kronis. Prioritas pengobatan rendah karena kemungkinan keberhasilan rendah sekali.

Obat obat Anti TuberculosisINHRifampisinPyrazinamid EthambutolStreptomicin Asuhan KeperawatanPengkajian :IdentitasRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit klrgPengkajian psikososiospiritualPemeriksaan fisikDiagnosa KeperawatanBersihan jalan nafas tak efektif, berhubungkan dengan sekret kental / sekret darah, upaya batuk buruk, dapat ditandai dengan:Frekuensi pernafasan, irama, kedalaman tak normal.Bunyi nafas tak normal, ( ronchi, mengi ) stridor.Dispnoe.Gangguan pertukaran gas berhubungan penurunandengan permukaan efektif, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret kental, tebal, dan edema bronchial.

Sambungan>>>>Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivitas ulang ) berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan kerja silia / statis sekret, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (hypertermi).Intervensi ( u/ dx 1 )Bersihan jalan nafas tak efektif, berhubungkan dengan sekret kental / sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema tracheal / faringeal dapat ditandai dengan:Frekuensi pernafasan, irama, kedalaman tak normal.Bunyi nafas tak normal, ( ronchi, mengi ) stridor.Dispnoe.

Rencana jangka pendek :Membersihkan nafas pasien.Mengeluarkan sekret tanpa bantuan.Rencana jangka panjang : Menunjukan perilaku untuk memperbaiki / mempertahankan bersihan jalan nafas.

Rencana keperawatanBerikan pasien posisi semi atau fowler tinggi, bantu pasien untuk latihan nafas dalam. Rasional : Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan, ventilasi meksimal membuka area atelektasis dan meningkatkan gerakan sekret kedalam jalan nafas besar untuk dikeluarkan.Bersihkan sekret dari mulut dan trakea ; pengisapan sesuai dengan keperluan. Rasional : Pengeluaran sulit bila sekret sangat tebal ( misalnya ; efek infeksi dan atau tidak adekuat hydrasi ) sputum berdarah kental atau darah cerah diakibatkan oleh kerusakan ( kapitasi ) paru atau luka bronkial, dan dapat memerlukan evaluasi / intervensi lanjut. Mencegah obstruksi / aspirasi, penghisapan dapat diperlukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekretCatat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa / batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum dan adanya hemoptisis.Kaji fungsi pernafasan, contoh bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman serta penggunaan otot aksesori. Rasional : Penurunan bunyi nafas dapat menunjukan atelektasis, ronchi, mengi, menunjukan akumulasi sekret/ketidakmampuan untuk membersihkan jalan nafas yang dapat menimbulkan penggunaan otot aksesori pernafasan dan peningkatan kerja pernafasan.