Lapkas Tb Paru

67
BAB I PENDAHULUAN Penyakit ini hampir selalu fatal tanpa pengobatan, data terbaru di Indonesia tahun 2001 di kemukakan oleh Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan penyehatan lingkungan Dep Kes RI, Prof.Dr Umar Fahcri Ahmadi, MPH kasus terbaru penderita TBC di Indonesia sekitar 583.000 kasus per tahun. Secara nasional TBC membunuh kira-kira 140.000 orang per tahun atau setiap hari 43 orang meninggal karena penyakit TBC ini. Insidensi Tuberculosis dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara berkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Tuberculosis merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama Jika tidak ditangani secara tepat, mortalitas penyakit ini mendekati 100%, tetapi dengan pengobatan yang dini dan adekuat mortalitas dapat di tekan, Karena itu penanggulangan TBC tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja namun juga mencakup masalah sosial, ekonomi, sikap dan prilaku penderita perlu mendapat perhatian. Karena itu sangat penting untuk mengenal, mendiagnosa, secara dini dan melakukan 1 | Tutorial TB Paru

description

dadadw

Transcript of Lapkas Tb Paru

BAB IPENDAHULUANPenyakit ini hampirselalufatal tanpapengobatan, dataterbarudi Indonesiatahun2001 di kemukakan oleh Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan penyehatan lingkunganDep Kes RI, ProfDr !mar "ah#ri $hmadi, MP% kasus terbaru penderita &'( di Indonesiasekitar )*+000 kasus per tahun ,e#ara nasional &'( membunuh kira-kira 1.0000 orang pertahun atau setiap hari .+ orang meninggal karena penyakit &'( iniInsidensi &uber#ulosis dilaporkan meningkat se#ara drastis pada dekade terakhir inidi seluruh dunia termasuk juga di Indonesia Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negaraberkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke ba/ah &uber#ulosismerupakanpenyakit infeksi penyebabkematiandenganurutanatas atauangkakematian0mortalitas1 tinggi, angka kejadian penyakit 0morbiditas1, diagnosis dan terapi yang #ukuplama2ikatidakditangani se#ara tepat, mortalitas penyakit ini mendekati 1003, tetapidengan pengobatan yang dini dan adekuat mortalitas dapat di tekan, Karena itupenanggulangan &'(tidak hanya terkait denganmasalah kesehatan saja namun jugamen#akup masalah sosial, ekonomi,sikap dan prilaku penderita perlu mendapat perhatianKarena itu sangat penting untuk mengenal, mendiagnosa, se#ara dini dan melakukanpengobatanyangadekuat terhadappenderita &'( Dandi harapkankepadatenagamedisagar angka-angka tersebut dapat di tekan1 | Tu t o r i a l T B P a r uBAB IILAPORAN KASUSIdentitas Pasien 4ama5 &n 6&&75 2akarta, 8 $pril 189:!mur5 +) tahun 2enis Kelamin5 7aki-laki$lamat5 2ohar 'aru, 2akarta Pusat Pekerjaan5 ;kspedisi&anggal dan jam masuk R,5 +0 2uni 201)4omor rekam medik5 00 1) 7>=I&empat masuk kumanM. tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran pen#ernaandan luka terbuka pada kulit Kebanyakan infeksi tuber#ulosis terjadi melalui udara(airborne1, yaitumelalui inhalasi droplet yangmengandungkuman-kumanbasil tuberkel,kuman ini tidak menghasilkan toksin yang di kenal Dalam tetesan droplet yang terhirup danmen#apai al@eoli Penyakit timbul akibat menetapnya dan berproliferasinya kuman tersebutdan adanya interaksi dari tuan rumah, misalnya basil tidak @irulen yang di suntikan #ontoh'(=hanya dapat hidup selama beberapa bulan atau tahun pada tuan rumah normalResistensi dan hipersensiti@itas tuan rumah sangat mempengaruhi perkembangan penyakitPenyakit ini dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel, sel efektornya adalahmakrofag, sedangkanlimfosit biasanyasel &adalahsel imunoresponsinya&ipeimuniitasseperti ini biasanya lokal, melibatkan makrofag yang di aktifkanditempat infeksi olehlimfosit danlimfokinnyaRespon ini disebut sebagai reaksi hipersensiti@itas atau reaksilambatPembentukandanperkembanganlesi-lesi danpenyembuhannya atauprogresifnyaterutama ditentukan oleh51 2umlah kuman yang masuk dan perkembangbiakan selanjutnya2 Resistensi dan hipersensi@itas dari hospes,aat masuk ke tubuh manusia kuman mycobacterium tuberculosisakan membentukdua tipe lesi utama51 Tipe eksudatif, ini terdiri dari reaksi peradangan akut, lekosit polimorfonuklir dankemudian, monosit sekitarbasil tuberkel&ipeiniterlihat padajaringanparu-paru,dimana lesi ini mirip dengan pnemonia bakterie, tipe ini dapat sembuh denganresolusi sehingga seluruh eksudat di absorpsi sehingga mengakibatkan nekrosis massifdari jaringanataudapat berkembangmenjadi tipe produktif, selama faseini testuber#ulin positif27 | Tu t o r i a l T B P a r u2 Tipe produktif, bila berkembang maksimal lesi ini akan menjadi suatu granulomamenahun yang terdiri dari + daerah5 Daerah sentral yang luas, yang mempunyai sel sel inti banyak yangmengandung basil tuberkel Daerah tengah terdiri dari sel-sel epiteloid pu#at Derah perifer yang terdiri dari fibroblas, limfosit dan monosit kemudianterbentukjaringanfibrosaperiferdandaerahsentral mengalami nekrosisdanmembentuk kaerne, selanjutnya lesi ini sembuh dengan fibrosis atau kalsifikasi'asil jugamenyebar melalui getahbeningmenujukelenjargetahbeningregional,basil dapat menyebar lebih lanjut dan men#apai aliran darah yang selanjutnya menyebarkeseluruhorgan, tetapi kumaninimutlakhidupditempat yangmemiliki kandunganoksigenyang tinggi oleh karena itu lokasi utama penyakit ini adalah di paruMakrofag yang mengadakan infiltrasimenjadi lebih panjang dan bersatu sehinggamembentuksel tuberkel epiteloidyangdi kelilingi olehlimfosit, reaksi ini membutuhkan/aktu10sampai 20hari 4ekrosisbagiansentrallesimemberikangambaranyangrelatifpadat dan seperti keju, lesi seperti ini disebut dengan nekrosis kaseosa. 7esiprimerparuEparu dinamakanfokus =hon dan gabunganterserangnyakelenjargetahbeningregional danlesi primer dinamakankompleks=hon Ini dapat dilihat padaorang sehat yang selalu menjalani pemeriksaan radiologi:ara .enularan kuman my7oba7terium tuber7ulosis31 Kumandibatukkanataudibersinkanolehpenderita &'menjadi droplet nu#lei0partikel ke#il yang merupakan gabungan antara sel tubuh dan sel yang sudah terinfeksi,etiap kali penderita &' batuk akan dikeluarkan +000 droplet yang infektif 0memilikikemampuan menginfeksi1, partikel infeksi ini dapat hidup pada udara bebas selama 1-2jam, tergantungadatidaknyasinar ultra@iolet, @entilasi yangbaikdankelembabanDalam suasana lembab kuman dapat hidup berhari-hari2 Kuman yang terhirup dapat menghindari pertahanan mekanik saluran napasbagian atas danakanmenuju al@eoli dimana infeksi a/al terjadi, kuman ini akan28 | Tu t o r i a l T B P a r umembentuk sarang primer dan di ikuti pembesaran kelenjar getah bening yang disebutkomplek primer+ Komplek primer selanjutnya mengalami perjalanan penyakit tergantung @irulensi,jumlah kuman, dan ketahanan tubuh penderita Ini dapat sembuh sama sekali tanpa #a#at,sembuhdengan meninggalkansedikitjaringanparu atau berkomplikasi danmenyebarbaik se#ara hematogen atau limfatogen&idak semua orang yang menghirup kuman &'( akan tertular penyakit tersebut Padaorang yang sehat, biasanya kuman tersebut menjadi tidak aktif dan orang itu tetap sehat tetapikuman tersebut akan jadi aktif bila5 Kekurangan gi?i Kondisi fisik yang lemah &erkena penyakit tertentu sepeti %ICdan Diabetes melitus Pe#andu obat-obat terlarang Menggunakan hormon steroid PerokokberatKuman-kuman akan mulai berkembang-biak dan menimbulkan penyakit &'(&imbulnya penyakit bisa langsung terjadi setelah terinfeksi atau butuh /aktu tahunan untukberkembang29 | Tu t o r i a l T B P a r uGambar1. Penyebaran bakteri tuberkulosisGambar2. Mycobacterium tuberculosisM$4I";,&$,I K7I4I,Penderita &'paruakan mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti batukberdahak kronis, demam subfebril, berkeringat tanpa sebab di malam hari, sesak napas, nyeridada, dan penurunan nafsu makan ,emuanya itu dapat menurunkan produkti@itas penderitabahkan kematian=ejala klinik &' paru dapat dibagi menjadi 2 golongan5!. Ge"ala #espiratorik 'atuk lebih dari + minggu Dahak 0sputum1 'atuk darah ,esak nafas 4yeri dada Dhee?ing$. Ge"ala Sistemik Demam dan menggigil Penurunan berat badan Rasa lelah dan lemah 0Malaise1 'erkeringat banyakterutama di malam hari &idak ada nafsu makan 0$noreksia1 ,akit-sakit pada otot 0Mialgia1K7$,I"IK$,I &!';RK!7>,I, P$R!30 | Tu t o r i a l T B P a r uPenentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien tuberkulosis memerlukan suatu Ndefinisi kasusI yang meliputi empat hal, yaitu 5 11 7okasi atau organ tubuh yang sakit 5 paru atau ekstra paru 21 'akteriologi L hasil pemeriksaan mikroskopis 5 '&$ positif dan '&$ negatif +1 &ingkat keparahan penyakit 5 ringan atau berat .1 Ri/ayat pengobatan &' sebelumnya 5 baru atau sudah pernah diobatiManfaat dan tujuan menentukan klasifikasi dan tipe adalah1 Menentukan paduan pengobatan yang sesuai2 Registrasi kasus se#ara benar+ Menentukan prioritas pengobatan &' '&$ positif. $nalisis kohort hasil pengobatan'eberapa istilah dalam definisi kasus51 Kasus &' 5 Pasien &' yang telah dibuktikan se#ara mikroskopis atau didiagnosis olehdokter2 Kasus &' pasti 0definitif1 5 pasien dengan biakan positif untuk Mycobacterium tuberculosis atau tidak ada fasilitas biakan, sekurang kurangnya 2 dari + spesimen dahak ,P, hasilnya '&$ positifKesesuaian paduan dan dosis pengobatan dengan kategori diagnostik sangat diperlukan untuk51 Menghindari terapi yang tidak adekuat 0undertreatment1 sehingga2 Men#egah timbulnya resistensi,+ Menghindari pengobatan yang tidak perlu 0oertreatment1 sehingga. Meningkatkan pemakaian sumber-daya lebih biaya efektif 0cost%effectie1) Mengurangi efek samping.31 | Tu t o r i a l T B P a r ua0 Klasi1ikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena311 &uberkulosis paru &uberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan 0parenkim1 paru &idak termasuk pleura 0selaput paru1 dan kelenjar pada hilus21 &uberkulosis ekstra paru &uberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung 0peri#ardium1, kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran ken#ing, alat kelamin, dan lain-lainb0 Klasi1ikasi berdasarkan hasil .emeriksaan 8TA s.utuma &uberkulosis paru '&$ 0 B 1 adalah 5i ,ekurang-kurangnya 2 dari + spesimen dahak menunjukkan hasil '&$positifii %asil pemeriksaan satu spe#imen dahak menunjukkan hasil '&$positif dankelainanradiologi menunjukkanganbarantuber#ulosisaktifiii %asil pemeriksaan satu spe#imen dahak menunjukkan '&$ positif danbiakan positifb &uberkulosis paru '&$ 0-1i %asil pemeriksaan dahak + kali menunjukkan '&$ negatif, gambaranklinis dan radiologis menunjukkan tuberkulosis aktifii %asil pemeriksaan dahak + kali menunjukkan '&$ negatif dan biakanMyccobacterium tuberculosis positif d0 Klasi1ikasi berdasarkan riwayat .engobatan sebelumnyaKlasifikasi berdasarkan ri/ayat pengobatan sebelumnya dibagi menjadi beberapa tipepasien, yaitu511 Kasus baru$dalah pasien yang belum pernah diobati dengan >$& atau sudah pernah menelan >$& kurang dari satu bulan 0. minggu132 | Tu t o r i a l T B P a r u21 Kasus kambuh 0#elaps1$dalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap didiagnosis kembali dengan '&$ positif 0apusan atau kultur1+1 Kasus setelah putus berobat 0&efault 1$dalah pasien yang telah menjalani pengobatan minimal 1 bulan dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan '&$ positif atau '&$ negatif .1 Kasus setelah gagal 0'ailure1$dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembalimenjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan)1 Kasus Pindahan 0Transfer In1$dalah pasien yang dipindahkan dari !PK yang memiliki register &' lain untuk melanjutkan pengobatannya:1 Kasus lain5$dalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas Dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih '&$positif setelah selesai pengobatan ulangan:atatan3&' paru '&$ negatif dan &' ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh, gagal, default maupun menjadi kasus kronik Meskipun sangat jarang, harus dibuktikan se#ara patologik, bakteriologik 0biakan1, radiologik, dan pertimbangan medis spesialistik&' paru juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut 5 11 &' Paru '&$ 0B1 yaitu5 Dengan atau tanpa gejala =ambaran radiology sesuai dengan &' paru21 &' paru '&$ 0-1 =ejala klinikdan gambaran radiologi sesuai dengan &' paru '&$ 0-133 | Tu t o r i a l T B P a r u() Bekas TB paru '&$ 0-1 =ejala klinik tidak ada, ada gejala sisa akibat kelainan paru yang ditinggalkan Radiolgi menunjukkangambaranlesi &'inaktif, terlebihgambaranserialmenunjukan foto yang sama Ri/ayat pengobatan &' 0B1,edangkan D%> membagi penderita &' atas . kategori51 *ategori I5 kasus barudengandahak0B1 danpenderita dengankeadaan beratseperti meningitis, &' milier, perikarditis, peritonitis, spondilitisdengan gangguan neurologik dan lain-lain2 *ategori II+kasus kambuh atau gagal dengan dahak yang tetap 0B1+ Kategori III5kasus dengan dahak 0-1, tetapi kelainan paru tidak luas dan kasus &'diluar paru selain kategori I. Kategori IC5tuberkulosis kronikKRI&;RI$DI$=4>,I,Diagnosis penyakit tuber#ulosis didasarkan pada5!. ,namnesis dan pemeriksaan fisikPada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda5a&anda-tanda infiltrat 0redup, bron#hial, ronkhi basah1b&anda-tanda penarikan paru, diafragma, dan mediastinum#,e#ret di saluran nafas dan ronkhid,uara nafas amforik karena adanya ka@itas yang berhubungan langsung denganbron#hus34 | Tu t o r i a l T B P a r u$. -aboratoriuma Kultur sputumb Mantou< &estA&uberkulin &est# 'iopsi jarum pada jaringan paru(. #adiologis"oto &horaksP$ danlateral =ambaranfototoraksyangmenunjangdiagnosis &'yaitu5a'ayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau segmen api#al lobus ba/ahb'ayangan bera/an 0pat#hy1 atau berber#ak 0nodular1# $danya ka@itas, tunggal, atau gandadKelainan bilateral, terutama di lapangan atas parue$danya kalsifikasif'ayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudiang'ayangan milierGambar(+ ."i Tuberkulin35 | Tu t o r i a l T B P a r uP;4$&$7$K,$4$$4 M;DI,Tu-uan PengobatanPengobatan &' bertujuan untuk menyembuhkan pasien, men#egah kematian,men#egahkekambuhan, memutuskanrantai penularandanmen#egahterjadinyaresistensikuman terhadap >$&Prinsi. .engobatanPengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut5O >$& harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah#ukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan 2angan gunakan >$&tunggal 0monoterapi1 Pemakaian >$&-Kombinasi Dosis &etap 0>$&-KD&1 lebihmenguntungkan dan sangat dianjurkanO !ntuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan penga/asan langsung0D>&P&irectly/bseredTreatment1 olehseorangPenga/as Menelan>bat0PM>1O Pengobatan &' diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutanTaha. awal ;intensi1$& yang digunakan oleh Program 4asional Penanggulangan &uberkulosis diIndonesia5 Kategori 1 5 20%RQ;1A.0%R1+ Kategori 2 5 20%RQ;1,A0%RQ;1A)0%R1+;+ Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan 0%RQ;1 Kategori $nak5 2%RQA.%RPaduan >$& kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket berupa obatkombinasi dosis tetap 0>$&-KD&1, sedangkan kategori anak sementara ini disediakandalam bentuk >$& kombipak&ablet >$&KD&ini terdiri dari kombinasi 2atau.jenisobat dalamsatutabletDosisnyadisesuaikandenganberat badanpasien Paduanini dikemas dalamsatupaket untuk satu pasien Paket Kombipak$dalahpaket obat lepas yangterdiri dari Isoniasid, Rifampisin, Pira?inamiddan;tambutol yang dikemas dalam bentuk blister Paduan >$& ini disediakan programuntuk digunakan dalam pengobatan pasien yang mengalami efek samping >$& KD&Paduan >bat $nti &uberkulosis 0>$&1 disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan untukmemudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan 0kontinuitas1 pengobatan sampaiselesai ,atu 011 paket untuk satu 011 pasien dalam satu 011 masa pengobatanKD& mempunyai beberapa keuntungan dalam pengobatan &'511 Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin efektifitas obatdan mengurangi efek samping21 Men#egah penggunaan obat tunggal sehinga menurunkan resiko terjadinya resistensiobat ganda dan mengurangi kesalahan penulisan +1 2umlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obatmenjadi sederhana dan meningkatkan kepatuhan pasien37 | Tu t o r i a l T B P a r uPaduan 9AT dan .eruntukannya0a0 Kategori=# ;&"R>E% )"+R+$& ini diberikan untuk pasien baru5O Pasien baru &' paru '&$ positifO Pasien &' paru '&$ negatif foto toraks positifO Pasien &' ekstra parub0 Kategori =& ;&"R>ES% "R>E% $"+R+E+$& ini diberikan untuk pasien '&$ positif yang telah diobatisebelumnya5O Pasien kambuhO Pasien gagalO Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat 0default138 | Tu t o r i a l T B P a r u70 9AT Sisi.an ;"R>E$& lapis kedua misalnya golongan aminoglikosida 0misalnya kanamisin1 dangolongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien, baru tanpa indikasi yang jelas39 | Tu t o r i a l T B P a r ukarena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada >$& lapis pertama Disamping itudapat juga meningkatkan terjadinya risiko resistensi pada >$& lapis keduaPemantauan %asil Kemajuan Pengobatan &' Pemantauankemajuanhasil pengobatanpadaorangde/asadilaksanakandenganpemeriksaan ulang dahak se#ara mikroskopis Pemeriksaan dahak se#ara mikroskopis lebihbaik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis dalam memantau kemajuan pengobatan7aju;ndapDarah07;D1tidakdigunakanuntukmemantaukemajuanpengobatankarenatidak spesifik untuk &' !ntukmemantaukemajuanpengobatandilakukanpemeriksaanspesimensebanyakdua kali 0se/aktudanpagi1 %asil pemeriksaandinyatakannegatif bila ke2spesimentersebut negatif 'ilasalahsatuspesimenpositifataukeduanyapositif, hasilpemeriksaanulang dahak tersebut dinyatakan positif40 | Tu t o r i a l T B P a r u41 | Tu t o r i a l T B P a r ub0 "asil Pengobatan Pasien T8 8TA .ositi1SembuhPasientelahmenyelesaikanpengobatannyase#aralengkapdanpemeriksaanulangdahak0follo0%up1 hasilnya negatif pada $P dan pada satu pemeriksaan follo/-up sebelumnyaPengobatan !engka.$dalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatannya se#ara lengkaptetapi tidakmemenuhi persyaratan sembuh atau gagal42 | Tu t o r i a l T B P a r uMeninggal$dalah pasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapunPindah$dalahpasienyangpindahberobat keunit denganregister &'0+yanglaindanhasilpengobatannya tidak diketahuiDe1ault ;Putus berobatbat &' pada pasien %ICA$ID, sama efektifnya dengan pasien&'yang tidak disertai %ICA$ID, Prinsip pengobatan pasien &'-%ICadalah denganmendahulukan pengobatan &' Pengobatan $RC0antiretroiral1 dimulai berdasarkan stadiumklinis %IC sesuai dengan standar D%> Penggunaan suntikan ,treptomisin harusmemperhatikanPrinsip-prinsip.niersal 2recaution0Ke/aspadaanKeamanan!ni@ersal1Pengobatan pasien &'-%IC sebaiknya diberikan se#ara terintegrasi dalam satu !PK untukmenjaga kepatuhanpengobatanse#ara teratur Pasien&'yang berisikotinggi terhadapinfeksi %IC perlu dirujuk ke pelayanan C(& 03oluntary 4ounceling and Testing P Konsulsukarela dengan test %IC1e0 Pasien T8 dengan he.atitis akutPemberian >$& pada pasien &' dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik, ditundasampai hepatitis akutnyamengalami penyembuhan Padakeadaandimanapengobatan&bsangat diperlukandapat diberikanstreptomisin0,1 dan;tambutol 0;1 maksimal +bulansampai hepatitisnya menyembuh dan dilanjutkan dengan Rifampisin 0R1 dan Isoniasid 0%1selama : bulan10 Pasien T8 dengan kelainan hati kronik'ila ada ke#urigaan gangguan faal hati, dianjurkan pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan&b Kalau ,=>& dan ,=P& meningkat lebih dari + kali >$& tidak diberikan dan bila telahdalam pengobatan, harus dihentikan Kalau peningkatannya kurang dari + kali, pengobatandapat dilaksanakan atau diteruskan dengan penga/asan ketat Pasien dengan kelainan hati,Pirasinamid 0Q1 tidak boleh digunakan Paduan >$&yang dapat dianjurkan adalah2R%;,A:R% atau 2%;,A10%;44 | Tu t o r i a l T B P a r ug0 Pasien T8 dengan gagal gin-alIsoniasid0%1, Rifampisin0R1danPirasinamid0Q1dapat di ekskresi melalui empedudandapat di#ernamenjadi senya/a-senya/ayangtidaktoksik >$& jenisini dapat diberikandengan dosis standar pada pasien-pasien dengan gangguan ginjal,treptomisin dan ;tambutoldiekskresi melalui ginjal, oleh karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengangangguan ginjal $pabila fasilitas pemantauan faal ginjal tersedia, ;tambutol dan,treptomisin tetap paling aman untuk pasien dengan gagal ginjal adalah 2%RQA.%Rh0 Pasien T8 dengan Diabetes MelitusDiabetes harus dikontrol Penggunaan Rifampisin dapat mengurangi efektifitas obat oral antidiabetes(sulfonilurea)sehinggadosis obatantidiabetes perluditingkatkanInsulindapatdigunakan untuk mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan &', dilanjutkan dengananti diabetes oral Pada pasien Diabetes Mellitus sering terjadi komplikasi retinopathydiabetika, oleh karena itu hati-hati dengan pemberian etambutol, karena dapat memperberatkelainan tersebuti0 Pasien T8 yang .erlu menda.at tambahan kortikosteroidKortikosteroidhanya digunakanpada keadaankhusus yangmembahayakan ji/a pasienseperti5O Meningitis &'O &' milier dengan atau tanpa meningitisO TB dengan 2leuritis eksudatiaO TB dengan 2erikarditis konstriktia,elama fase akut prednison diberikan dengan dosis +0-.0 mg per hari, kemudian diturunkanse#ara bertahap 7ama pemberian disesuaikan dengan jenis penyakit dan kemajuanpengobatan-0 Indikasi o.erasiPasien-pasien yang perlu mendapat tindakan operasi 0reseksi paru1, adalah511 !ntuk &' paru5O Pasien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi dengan #ara konser@atifO Pasiendenganfistulabronkopleuradanempiemayangtidakdapat diatasi se#arakonser@atif45 | Tu t o r i a l T B P a r uO Pasien MDR &' dengan kelainan paru yang terlokalisirO21 !ntuk &' ekstra paru5Pasien &' ekstra paru dengan komplikasi, misalnya pasien &' tulang yang disertai kelainanneurologikE6EK SAMPIN 9AT DAN PENATA!AKSANAANN@A&abel berikut, menjelaskan efek samping ringan maupun berat dengan pendekatan gejalaPenatalaksanaan pasien dengan efek samping Ngatal dan kemerahan kulit55ikaseorangpasiendalampengobatan/,Tmulai mengeluhgatal%gatal singkirkandulukemungkinanpenyebablain. Berikanduluanti%histamin6 sambilmeneruskan/,T denganpenga0asan ketat. Gatal%gatal tersebut pada sebagian pasien hilang6 namun pada sebagianpasien malahan ter"adi suatu kemerahan kulit. Bilakeadaanseperti ini6 hentikansemua/,T.Tunggusampai kemerahankulit tersebuthilang. 5ika ge"ala efek samping ini bertambah berat6 pasien perlu diru"uk46 | Tu t o r i a l T B P a r uO Pada !PKRujukanpenanganankasus-kasus efeksampingobat dapat dilakukandengan #ara sebagai berikut5 'ila jenis obat penyebab efek samping itu belumdiketahui, maka pemberian kembali >$&harus dengan#ara NdrugchallengingIdengan menggunakan obat lepas %al ini dimaksudkan untuk menentukan obat manayang merupakan penyebab dari efek samping tersebutO ;fek samping hepatotoksisitas bisa terjadi karena reaksi hipersensiti@itas atau karenakelebihan dosis !ntuk membedakannya, semua >$&dihentikan dulu kemudiandiberi kembali sesuai dengan prinsipdechallenge%rechalenge 'ila dalamprosesrechallengeyang dimulai dengan dosis rendah sudah timbul reaksi, berartihepatotoksisitas karena reakasi hipersensiti@itasO 'ila jenis obat penyebabdari reaksi efeksampingitutelahdiketahui, misalnyapirasinamid atau etambutol atau streptomisin, maka pengobatan &' dapat diberikanlagi dengan tanpa obat tersebut 'ila mungkin, ganti obat tersebut dengan obat lain7amanya pengobatanmungkinperludiperpanjang, tapi hal ini akanmenurunkanrisiko terjadinya kambuhO Kadang-kadang, pada pasien timbul reaksi hipersensiti@itas 0kepekaan1 terhadapIsoniasid atau Rifampisin Kedua obat ini merupakan jenis >$& yang paling ampuhsehingga merupakan obat utama 0paling penting1 dalam pengobatan jangka pendek'ila pasien dengan reaksi hipersensiti@itas terhadap Isoniasid atau Rifampisin tersebut%IC negatif, mungkin dapat dilakukan desensitisasi 4amun, jangan lakukandesensitisasipada pasien&'dengan%ICpositif sebabmempunyai risikobesarterjadi kera#unan yang beratPR>=4>,I,1 2ika berobat teratur sembuh total 08)31 2 2ika dalam 2 tahun penyakit tidak aktif, hanya sekitar 1 3 yang mungkin relapsK>MP7IK$,IMenurut Depkes RI 020021, merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada penderitatuber#ulosis paru stadium lanjut yaitu 547 | Tu t o r i a l T B P a r u1 %emoptisis berat 0perdarahan dari saluran napas ba/ah1 yang dapatmengakibatkankematiankarenasyokhipo@olemikataukarenatersumbatnyajalannapas2 $telektasis 0parumengembangkurangsempurna1 ataukolapsdari lobus akibat retraksi bron#hial+ 'ronkiektasis 0pelebaran bron#us setempat1 dan fibrosis0pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan ataureaktif1 pada paru. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang,persendian, dan ginjalDAFTAR PUSTAKAAmerican Thoracic Society&iagnostic Standard and 4lassification of Tuberculosis in,dults and 4hildren 2000 !,$ 'ahar, $Tuberkulosis2arudalamSoeparman6 7S. Ilmu2enyakit &alam6 "ilidII, 'alaiPenerbit "K!I, 200+5 2akartae!arteman "e#ehatan. $e!u%li& 'n(one#ia.Pedoman NasionalPenanggulangan Tuberkulosis) 2007* +a&arta.48 | Tu t o r i a l T B P a r u;, 2e/et?,Mikrobiology .ntuk 2rofesi *esehatan edisi !86 'ransisico (ter"emahan)6;=(,200.5 2akartaDilson, Pri#e, 2atofisiologi6*onsep%konsep *linis 2roses%2roses 2enyakit, ed,. ;=(, 200.52akartaDorld %ealth >rgani?ation Treatment of Tuberculosis Guideline 2010 5 =ene@a, ,/it?erlandDorld %ealth >rgani?ation Global Tuberculosis 4ontrol. 2011 5 =ene@a, ,/it?erland 49 | Tu t o r i a l T B P a r u