tatang poex

26

Click here to load reader

Transcript of tatang poex

Page 1: tatang poex

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian

survei (survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian nyaris tak dapat

dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data

yang dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus

penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan,

populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan baik

dari segi scope, ukuran, maupun karakteristiknya. Dengan kata lain, kejelasan

populasi dan ketepatan pengambilan sampel dalam penelitian akan menentukan

validitas proses dan hasil penelitian kita.

Populasi atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau totalitas

objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated). Ciri-ciri

populasi disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering diartikan sebagai

kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau dikumpulkan. Populasi

dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa orang (individu, kelompok,

organisasi, komunitas, atau masyarakat) maupun benda.

Populasi penelitian terdiri dari populasi sampling dan populasi sasaran.

Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi sasaran

adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data. Sebagai contoh, misalnya

kita akan meneliti bagaimana rata-rata tingkat prestasi akademik mahasiswa Fakultas

Page 2: tatang poex

Perikanan dan Ilmu Kelautan Unhalu dan kita hanya akan memokuskan penelitian

kita pada mahasiswa yang aktif di lembaga-lembaga kemahasiswaan, maka seluruh

mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unhalu adalah populasi sampling,

sedangkan seluruh mahasiswa yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan adalah

populasi sasaran.

Dari beberapa literature atau pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

populasi merupakan keseluruh elemen, atau unit elementer, atau unit penelitian, atau

unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

penelitian. Pengertian populasi tidak hanya berkenaan dengan ”siapa” tetapi juga

berkenaan dengan apa. Istilah elemen, unit elementer, unit penelitian, atau unit

analisis yang terdapat pada batasan populasi di atas merujuk pada ”siapa” yang akan

diteliti atau unit di mana pengukuran dan inferensi akan dilakukan (individu,

kelompok, atau organisasi), sedang penggunaan kata karakteristik merujuk pada

”apa” yang akan diteliti. ”Apa” yang diteliti tidak hanya merujuk pada isi, yaitu ”data

apa” tetapi juga merujuk pada cakupan (scope) dan juga waktu.

Page 3: tatang poex

Gambar 1. Populasi, Parameter, dan Statistik

Konsep lainnya yang harus dipahami-dan tidak boleh dikelirukan- adalah

jumlah populasi (population numbers) dan ukuran populasi (population size).

Jumlah populasi adalah banyaknya kategori populasi yang dijadikan objek penelitian

yang dinotasikan dengan huruf K. Misalnya, ketika kita meneliti tingkat rata-rata

prestasi akademik mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unhalu,

maka jumlah populasinya adalah satu, yakni kategori mahasiswa. Sementara itu, jika

kita meneliti sikap sivitas akademika FPIK Unhalu terhadap kebijakan rektor dalam

menaikkan biaya pendidikan, maka jumlah populasinya sebanyak kategori yang

terkandung dalam konsep sivitas akademika, misalnya terdiri dari kategori

mahasiswa, dosen, dan staf administratif. Jadi, jumlah populasinya ada tiga. Ukuran

Page 4: tatang poex

populasi adalah banyaknya unsur atau unit yang terkandung dalam sebuah kategori

populasi tertentu, yang dilambangkan dengan huruf N. Misalnya, ketika kita meneliti

bagaimana rata-rata tingkat prestasi akademik mahasiswa FPIK Unhalu, maka jumlah

populasinya adalah satu dan ukuran populasinya 540 orang (sesuai dengan jumlah

mahasiswa yang terdaftar resmi di FPIK Unhalu).

Jika kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka

penelitian kita disebut sensus. Apa dan bagaimana sebenarnya metode pengambilan

contoh dengan cara sensus akan kami lebih lengkap dalam makalah ini selanjutnya.

B. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan ditelaah dalam pembuatan makalah metode

pengambilan contoh dengan cara sensus yaitu sebagai berikut :

1. Definisi sensus

2. Alasan penggunaan sensus

3. Kelebihan dan kelemahan sensus

4. Contoh kasus

5. Analisa contoh sensus yang diambil

Page 5: tatang poex

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

tentang metode pengambilan contoh khususnya dengan menggunakan sensus.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari makalah ini nantinya adalah

meningkatnya pengetahuan mahasiswa dalam hal metode pengambilan contoh

khususnya dengan metode sensus.

Page 6: tatang poex

II. PEMBAHASAN

A. Definisi Sensus

Sensus merupakan penelitian yang dianggap dapat mengungkapkan ciri-ciri

populasi (parameter) secara akurat dan komprehensif, sebab dengan menggunakan

seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka gambaran tentang populasi

tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh. Oleh karena itu, sebaik-baiknya

penelitian adalah penelitian sensus. Namun demikian, dalam batas-batas tertentu

sensus kadang-kadang tidak efektif dan tidak efisien, terutama jika dihubungkan

dengan ketersedian sumber daya yang ada pada peneliti. Misalnya, bila dikaitkan

dengan fokus penelitian, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh

peneliti.

Dalam proses pengukuran karakter dari suatu populasi, dapat saja peneliti

menggunakan pengukuran pada seluruh elemen dari populasi. Proses pengukuran

yang demikian disebut dengan sensus (census). Sensus ini pada umumnya dilakukan

terhadap populasi dengan jumlah elemen sedikit, yang memungkinkan semua dapat

dijangkau dengan biaya dan waktu yang tersedia. Sementara untuk populasi dengan

jumlah elemen banyak, sensus sangat jarang dilakukan kecuali untuk kepentingan

tertentu seperti sensus penduduk dari suatu negara. Untuk populasi dengan banyak

elemen, pengukuran karakter populasi dilakukan melalui sejumlah elemen yang

dipilih dari populasi tersebut dengan suatu metode tertentu. Cara pengambilan

Page 7: tatang poex

sejumlah elemen dari populasi ini disebut dengan sampling, dan elemen yang dipilih

melalui cara ini disebut sebagai sampel (sample).

Sebagai contoh, pada suatu Unit Kerja yang beranggotakan 200 orang

karyawan akan digali informasi tentang persepsi mereka tentang dukungan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Jika 200 orang tersebut semuanya

diminta mengisi kuesioner tentang data-data yang diperlukan, maka penelitian

tersebut dilakukan dengan cara sensus. Adapun sampling, hanya memilih beberapa

orang saja dari 200 karyawan untuk diminta mengisi kuesioner atau diwawancarai.

Selanjutnya, jika hasil sampling adalah 20 orang yang akan diukur, maka 20 orang

tersebut disebut sebagai sampel penelitian.

Bila kita meneliti seluruh unsur populasi, kita melakukan sensus. Sensus

mudah dilakukan bila mahasiswa di fakultasnya terhadap kurikulum yang baru. Ia

dapat mewawancarai jumlah populasi terbatas. Pimpinan fakultas ingin mengetahui

reaksi semua mahasiswa, tanpa kecuali. Tentu saja, ada kemungkinan beberapa orang

tidak sempat diwawancarai karena sakit, tidak pernah muncul di fakultas, atau

menghindari penelitian. Sensus, memang, tidak selamanya sempurna. Hasil sensus,

yang mengungkapkan karakteristik populasi (seperti rata-rata, ragam, modus, atau

range), disebut parameter.

Dalam keadaan peneliti tidak memungkinkan untuk melakukan sensus, maka

peneliti boleh mengambil sebagian saja dari unsur populasi untuk dijadikan objek

Page 8: tatang poex

penelitiannya atau sumber data. Sebagian unsur populasi yang dijadikan objek

penelitian itu disebut sampel. Sampel atau juga sering disebut contoh adalah wakil

dari populasi yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir

ciri-ciri populasi. Oleh karena itu, jika kita menggunakan sampel sebagai sumber

data, maka yang akan kita peroleh adalah ciri-ciri sampel bukan ciri-ciri populasi,

tetapi ciri-ciri sampel itu harus dapat digunakan untuk menaksir populasi.

Ada empat rancangan sampling dalam kategori sampel probabilitas: (1) sampling

random sederhana, (2) sampling sistematis, (3) sampling berstrata, dan (4) sampling

cluster. Sedangkan dalam kategori non probablitas adalah Convinience samling,

Judgement sampling, quota sampling, snowball sampling.

B. Kekurangan dan Kelebihan Sensus

1. Kelebihan

Secara teori penggunaan sensus akan menuntun kita untuk mendapatkan nilai

sebenarnya dalam penelitian yang kita jalankan. Namun terkadang pada prakteknya

dilapangan dengan menggunakan metode sensus kita kerap kali diperhadapkan pada

kesalahan-kesalahan seperti melihat, mengukur, jawaban, mengingat, mencatat, dan

sebagainya.

2. Kekurangan

Berbagai alasan yang masuk akal mengapa pada banyak penelitian tidak

melakukan sensus antara lain adalah,(a) populasi demikian banyaknya sehingga

dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; (b) keterbatasan waktu

Page 9: tatang poex

penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus telah puas jika

meneliti sebagian dari elemen penelitian; (c) bahkan kadang, penelitian yang

dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi – misalnya,

karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan

mental para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (Uma Sekaran, 1992);

(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen

dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari

satu pohon jeruk

C. Contoh Kasus Penggunaan Sensus

1. Sensus Penduduk, Pertanian, dan Ekonomi

Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua

unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik

suatu populasi pada saat tertentu. Sensus dilaksanakan sekurang-kurangnya 10

(sepuluh) tahun sekali yang meliputi:

a. Sensus Penduduk, yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 0 (nol);

b. Sensus Pertanian, yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 3 (tiga);

c. Sensus Ekonomi, yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 6 (enam).

Pencacahan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan

karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk baik yang bertempat tinggal

Page 10: tatang poex

tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap (tuna wisma, anak buah

kapal Indonesia, manusia/ orang perahu, dan suku terasing). Karakteristik pokok dan

rinci tersebut mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan

lingkungannya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup standar bidang

kependudukan. Sensus penduduk terakhir dilaksanakan pada tahun 2000, dengan

desain untuk pencacahan lengkap terhadap perumahan (12 karakteristik) dan

penduduk (15 karakteristik).

Pencacahan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan

karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan

pengukuran obyek kegiatan statistik pertanian. Karakteristik pokok dan rinci tersebut

mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,

serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.

Pencacahan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan

karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di

bidang ekonomi (kecuali pertanian) di seluruh wilayah Indonesia baik yang

diusahakan secara permanen maupun tidak permanen termasuk pertambangan dan

penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan dan keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan, dan industri jasa. Karakteristik produksi, pemakaian

bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar

bidang ekonomi.

Page 11: tatang poex

2. Sensus Visual (Penelitian dan Monitoring Terhadap Ikan Karang)

Sensus visual merupakan gabungan dari dua teknik, yaitu :

a. melihat perbedaan dari kumpulan ikan karang pada lokasi yang berbeda dengan

memakai kategori kelimpahan. Hasilnya dipakai sebagai data dasar untuk pembuatan

zonasi, manageman, dan monitoring di daerah terumbu karang.

b. teknik menghitung individu ikan dan memperkirakan panjang total ikannya.

Hasilnya untuk menentukan standing stock dan struktur ukuran populasi ikan-ikan

tertentu yang menjadi target nelayan

Ada beberapa teknik dalam sensus yang digunakan untuk menentukan

kelimpahan ikan antara lain :

1. Transek belt

2. Menghitung dengan waktu yang ditentukan (timed counts)

3. Menghitung dengan posisi diam (stationery counts)

4. Transek dengan memakai video (video tansek)

Teknik sensus ini dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu ;

1. Merusak (destructive)

-. Menangkap dan mengoleksi spesimen dengan jalan ikan dibunuh, ditangkap

dengan jaring, atau dengan obat bius kemudian diawetkan

-. Menagkap dengan obat bius, ikan dibiarkan hidup dalam tanki penelitian, untuk

kemudian akan dikembalikan ke alam, namun pada umumnya ikan telah

mengalami stress dan tidak akan bertahan hidup.

Page 12: tatang poex

Cara-cara diatas sudah tidak digunakan lagi karena dianggap tidak ramah

lingkungan.

2. Tidak merusak (non destructive)

Umumnya dilakukan dengan cara melihat tanpa menyentuh obyek sehingga

menimbulkan dampak yang sangat minimal pada ikan.

Metode ini paling sering dilakukan saat ini karena sangat ramah lingkungan

dan dapat dilakukan dengan berbagai variasi.

Keuntungan dari metode sensus visual ini anatar lain adalah ;

1. Efektif untuk penelitian di terumbu karang, baik dari kuantitatifmaupun kualitatif

2. Cepat, tidak merusak, dan relativ murah

3. membutuhkan tenaga manusia yang sedikit dan peralatan yang khusus

4. Dapat diulang pada area yang sama setiap saat

5. Potensial untuk mengumpulkan data dasar secara cepat untuk pengelolaan dan

tujuan penilain dari stok ikan.

Kekurangan dari metode sensus visual ini adalah :

1. Pengamat harus benar-benar terlatih dan berpengalaman

2. Pengamat tertarik dengan objek yang diamati

3. kesalahan pengamat dan bias yang terjadi pada waktu menentukan jumlah dan

ukuran ikan

4. Kurang mewakili/ mendeteksi jenis yang tidak kmudah terlihat (cryptic)

5. Teknik terbatas pada kedalaman tertentu

Page 13: tatang poex

Gambar 2. Cara Melakukan sensus visual ikan karang (Aims,1997)

Pengolahan data ikan dapat menggunakan microsoft excel, dimana nantinya

dapat dihitung total/jumlah dari genus, jumlah jenis, dan jumlah family, dan juga

analisa statistik untuk menghasilkan densitas, keragaman, dominasi, dengan

menghitung indeks keragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi.

Page 14: tatang poex
Page 15: tatang poex

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sensus merupakan penelitian yang dianggap dapat mengungkapkan ciri-ciri populasi

(parameter) secara akurat dan komprehensif, sebab dengan menggunakan seluruh unsur

populasi sebagai sumber data.

2. Secara teori kelebihan penggunaan sensus akan menuntun kita untuk mendapatkan nilai

sebenarnya dalam penelitian yang kita jalankan. Sedangkan kelemahannya adalah :

(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh

elemen diteliti;

(b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti

harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;

(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel

daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya

maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga

banyak terjadi kekeliruan. (Uma Sekaran, 1992);

(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen

dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk

dari satu pohon jeruk.

Page 16: tatang poex

3. Penelitian yang menggunakan metode sensus antara lain adalah sensus penduduk,

sensus pertanian, dan sensus ekonomi. Sedangkan contoh konkrit yang

berhubungan dengan dunia perikanan salah satunya adalah metode penelitian ikan

karang dengan menggunakan sensus visual

B. Saran

Mengingat besarnya biaya yang diperlukan, tenaga, serta waktu penelitian yang

diperlukan agak lebih lama, sebaiknya jika ingin melakukan penelitian, maka metode

sampling baik itu probablity sampling maupun non probablity sampling lebih

dianjurkan untuk digunakan dibandingkan dengan metode sensus ini.

Page 17: tatang poex

DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Ahmad. 2009. Teknik Sampling. http//www.metodedan sampling.htm.

Suharti, Susanti. 2009. Metodologi Penelitian Ikan Karang