Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik
-
Upload
tatang-taufik -
Category
Documents
-
view
1.610 -
download
7
description
Transcript of Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik
STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRISTRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIDALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI RUMPUT LAUTRUMPUT LAUT
Pelatihan Petani Rumput Laut (Seaweed Farmer Training)
INDONESIA SEAWEED FORUMINDONESIA SEAWEED FORUMMakassar, 29 Oktober 2008Makassar, 29 Oktober 2008
Tatang A. Taufik
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)http://klaster-industri.blogspot.com/http://klaster-industri.blogspot.com/
http://tatang-taufik.blogspot.com/http://tatang-taufik.blogspot.com/
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI DI INDONESIAPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI DI INDONESIA
Ke depanMau ke mana?
2000
2005 - 07
2008
?
Sepenggal Sejarah . . .Sepenggal Sejarah . . .
2005 Dokumen Kebijakan Pembangunan Industri Nasional
2006 - 2007 Revisi KPINPrakarsa di berbagai industri dan lokasi terus dikembangkan
2008Adakah contoh sukses klaster industri di Indonesia?
2000 Istilah klaster industri masuk dalam PROPENAS
2000 – 2005 Prakarsa beberapa lembaga di Indonesia
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
CATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAINGCATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAING Beragam definisi ~ perbedaan keberterimaan (acceptability) oleh berbagai kalangan
(misalnya akademisi, praktisi, pembuat kebijakan). PORTER (1990): “There is NO ACCEPTED DEFINITION OF COMPETITIVENESS.
Whichever definition of competitiveness is adopted, an even more serious problem has been there is no generally accepted theory to explain it”.
“Pembedaan” pada beragam tingkatan: Perusahaan (mikro) : definisi yang paling “jelas.” Industri (meso) : walaupun beragam, umumnya dapat dipahami: pergeseran perspektif
pendekatan “sektoral” pendekatan “klaster industri.” Ekonomi (makro) : dipandang sangat penting, walaupun masih sarat perdebatan dan
kritik (latar belakang teori).
Kemampuan/daya tarik (attractiveness); kemampuan membentuk/menawarkan lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik talented people, investasi, dan mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan.
Mikro ~ Perusahaan
Meso ~ Industri
“Makro” ~ Ekonomi
Memiliki pengertian
yang berbeda,
tetapi saling berkaitan
Kemampuan suatu industri (agregasi perusahaan ~ “sektoral” “klaster industri”) menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaing asingnya
Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya)
“Tingkatan Analisis” /Dimensi “Sektoral”
“Konteks Telaahan”(Perbandingan) /
Dimensi Teritorial /Spasial
Neg
ara
/ Dae
rah
Rujukan : a.l. Porter & McFetridge (1995)
http://tatang-taufik.blogspot.com/
REVIEW REVIEW SINGKATSINGKAT
Klaster industri :
jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri pendukungnya/supporting industries, dan industri terkait/related industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/ teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/bridging institutions (misalnya broker dan konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production chain); atau
kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah.
“Inti, pendukung, atau terkait” sama pentingnya, bukan menunjukkan yang satu lebih penting dari yang lain;
Pelaku dengan beragam skala usaha (kecil, menengah, besar) berperan pada posisi masing-masing yang paling tepat.
http://tatang-taufik.blogspot.com/Institusi Pendukung
(Supporting Institutions)
Industri Inti(Core Industry)
Pembeli(Buyer)
Industri Pemasok(Supplier Industry)
Industri Terkait(Related Industry)
Industri Pendukung(Supporting Industry)
MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRIMODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Pendidikan, Riset, & Organisasi Bisnis/
Perdagangan (Daerah & Nasional)
Pendidikan, Riset, & Organisasi Bisnis/
Perdagangan (Daerah & Nasional)
Petani rumput laut
Petani rumput laut
Pengolahan rumput laut
Pengolahan rumput laut
Benih / BibitBenih / Bibit
Pupuk, Pestisida, Herbisida
Pupuk, Pestisida, Herbisida
BudidayaBudidaya
IrigasiIrigasi
Perlengkapan Pembuatan Produk
Olahan
Perlengkapan Pembuatan Produk
Olahan
Teknologi Proses dan Produk
Teknologi Proses dan Produk
Distribusi/ Transportasi
Distribusi/ Transportasi
PengemasanPengemasan
Sertifikasi & LabelSertifikasi & Label
Humas (PR) dan Periklanan
Humas (PR) dan Periklanan
Penerbitan KhususPenerbitan Khusus
Klaster PanganKlaster Pangan
Klaster Pariwisata
Klaster Pariwisata
Klaster Pertanian / Periknanan Daerah “X”
Klaster Pertanian / Periknanan Daerah “X”
Industri TerkaitIndustri Terkait
Pedagang rumput lautPedagang rumput laut
Instansi Pemerintah Kabupaten,
Propinsi, Pusat
Instansi Pemerintah Kabupaten,
Propinsi, Pusat
Infrastruktur Bisnis/ Ekonomi & Legal:
• Keuangan• Perdagangan• Konsultan hukum
Infrastruktur Bisnis/ Ekonomi & Legal:
• Keuangan• Perdagangan• Konsultan hukum
Teknologi, Manajemen dan Pengorganisasian
Teknologi, Manajemen dan Pengorganisasian
Peralatan PanenPeralatan Panen
PascapanenPascapanen
CONTOH CONTOH TEMPLATETEMPLATE PEMETAAN: KI RUMPUT LAUT PEMETAAN: KI RUMPUT LAUT
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PENGGALIAN POTENSI PERBAIKAN DARI KETERKAITAN PENGGALIAN POTENSI PERBAIKAN DARI KETERKAITAN RANTAI NILAI (~ Hubungan Bisnis dan Non-Bisnis) RANTAI NILAI (~ Hubungan Bisnis dan Non-Bisnis)
Rantai NilaiBisnis & Non Bisnis
Rantai Nilai Bisnis
Rantai Nilai
Pemasok
Rantai Nilai
Saluran
RantaiNilai
Pembeli
Rantai Nilai Bisnis
Rantai Nilai Bisnis
Horizontal
vertikal
Contoh: Sentra Industri, Asosiasi Komoditas, Pola
Subkontrak
Contoh: Pola Subkontrak, Kemitraan dalam SCM (Supply Chain Management) dan CRM (Client Relationship Management)
Contoh: Model/Pendekatan Klaster Industri
http://tatang-taufik.blogspot.com/
MENGAPA KLASTER INDUSTRI:MENGAPA KLASTER INDUSTRI:KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYAKONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYA
ManfaatBagi
Pelaku Bisnis
Manfaat bagiPerguruan Tinggi/Lembaga Litbang
ManfaatBagi
PerkembanganInovasi
Manfaatbagi
PembuatKebijakan danStakeholders
lain
Potensi Daya SaingAtas
PerkembanganKapasitas inovasi
Kolaborasi SinergisSesuai Kompetensi
MANFAATPLATFORMKLASTERINDUSTRI
Keterkaitan dan Dukungan bagi PeningkatanRantai Nilai Tambah
Peran danIntervensi yang
Lebih Tepat
EKONOMIEKSTERNAL
PATHDEPENDENCE
LINGKUNGANINOVASI
KOMPETISIKOOPERATIF
PERSAINGAN/RIVALITAS
EFISIENSIKOLEKTIF
TINDAKANKOLEKTIF
Teori/Konsep
Industrial District
http://tatang-taufik.blogspot.com/
CONTOH MANFAAT BAGI UKMCONTOH MANFAAT BAGI UKM
1. Skala Ekonomi : Membuka peluang dan secara empiris sudah terbukti sebagai suatu alat (means) yang baik untuk mengatasi hambatan akibat ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif. Pendekatan ini membantu upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya jaringan bisnis, sehingga UKM individual dapat mengatasi masalah akibat ukuran (skala) dan memperbaiki posisi kompetitifnya;
2. Akses terhadap Sumber Produktif dan Pasar : Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar;
http://tatang-taufik.blogspot.com/
CONTOH MANFAAT BAGI UKM CONTOH MANFAAT BAGI UKM (lanjutan)
3. Spesialisasi / Kompetensi : Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atas ketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi;
4. Proses Pembelajaran : Kerjasama antar-perusahaan juga memberi kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif di mana terjadi pengembangan saling-tukar pendapat dan saling-bagi pengetahuan dalam suatu usaha kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar yang lebih menguntungkan;
5. Efisiensi Kolektif (dari Ekonomi Eksternal dan Tindakan Kolektif) : Selain itu, jaringan bisnis di antara perusahaan, penyediaan jasa layanan usaha (misalnya institusi pelatihan, sentra teknologi, dan sebagainya) dan perumus kebijakan lokal, dapat mendukung pembentukan suatu visi pengembangan bersama di tingkat lokal dan memperkuat tindakan kolektif untuk meningkatkan daya saing UKM.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Implementasi
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan
PengelolaanPengelolaanSinergi Sinergi
Mobilisasi SD &Pelaksanaan
Aktivitas
PencapaianMilestones
Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Pembelajaran & Kepemimpinan
Konsensus Konsensus RencanaRencana
Perencanaan Aksi
Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan
Kelembagaan Kelembagaan Kolaborasi Kolaborasi
dandanStrukturStruktur
OperasionalOperasional
Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan
Konsensus Konsensus PrakarsaPrakarsa
Eksplorasi /Analisis
PengembanganTim Prakarsa
InisiasiInisiasi
Pengelolaan Keberterimaan,
Komitmen & Sinergi Positif
KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIINDUSTRI
http://tatang-taufik.blogspot.com/
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
1. Inisiasi Perlu ada concern & kepeloporan (~ diskusi wacana, presentasi, studi awal) Membangun minat dan partisipasi di antara konstituen, yang diperlukan untuk melaksanakan prakarsa.
2. Eksplorasi/Analisis (studi, pemetaan, diagnosis, diskusi) Mengkaji antara lain : Kinerja dan perkembangan perekonomian daerah, Infrastruktur ekonomi, Isu urgen Potensi tematik klaster industri, dan Potensi spesifik lokal dan lainnya yang mendukung kinerja
klaster.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Penentuan Fokus Penentuan Fokus Tematik Prakarsa KITematik Prakarsa KI
Penentuan Fokus Penentuan Fokus Tematik Prakarsa KITematik Prakarsa KI
Analisis isuAnalisis isuAnalisis isuAnalisis isu
Agenda Aksi Agenda Aksi PrioritasPrioritas
Agenda Aksi Agenda Aksi PrioritasPrioritas
DIAGRAM ALIR PROSESDIAGRAM ALIR PROSES
Matriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan Kolaboratif
ImplementasiImplementasiImplementasiImplementasi MONEVMONEVMONEVMONEV Umpanbalik Umpanbalik (Feedback)(Feedback)
Umpanbalik Umpanbalik (Feedback)(Feedback)
Tindakan Non-interventif Tindakan Non-interventif (Prakarsa Bisnis Murni)(Prakarsa Bisnis Murni)IntervensiIntervensi
Pemetaan Pemetaan Pemetaan Pemetaan Analisis SolusiAnalisis SolusiAnalisis SolusiAnalisis Solusi
• Pendefinisian ~ ISIC (KBLI)
• Analisis Awal (IO)• Pohon Industri
• Indikasi Kehendak Stakeholders
• Champions
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan
ResultsHierarchy
activities
outputs
purpose
goal
+ - + - + - + -
Peta pelaku Analisis Lingkungan Usaha
Analisis Perkuatan Lingkungan Usaha
Prioritas tujuan
Strategi alternatif Matriks rencana kegiatanPohon tujuan
CONTOH ANALIS
IS
CONTOH ANALIS
IS
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Konteks untuk Strategi
Perusahaan dan
Persaingan
Konteks untuk Strategi
Perusahaan dan
Persaingan
Industri Pendukung dan Terkait
Industri Pendukung dan Terkait
Kondisi Faktor (Input)
Kondisi Faktor (Input)
Infrastruktur inovasi umum:? Keluasan klaster dari ekonomi. Kondisi spesifik klaster:? Kehadiran pemasok klaster setempat.
Infrastruktur inovasi umum:? Perlindungan HKI? Keterbukaan thd perdagangan
dan investasi? Insentif untuk inovasi
Kondisi spesifik klaster:? Persaingan ketat industri
setempat.
Kondisi PermintaanKondisi
Permintaan
Infrastruktur inovasi umum:? Ketersediaan sejumlah lembaga
iptek/litbangyasa, ilmuwan dan insinyur.
? Keunggulan dalam riset. Kondisi spesifik klaster:? Ketersediaan peneliti spesialis yang
berkualitas ~ engineering, pertanian, kepariwisataan, seni & kerajinan.
Infrastruktur inovasi umum:? Peraturan lingkungan yang ketat? Pengadaan pemerintah yang
mendorong inovasi Kondisi spesifik klaster:? Permintaan pelanggan setempat
yang canggih dan sangat menuntut bagi produk barang & jasa klaster.
CONTOH SUATU KERANGKA ANALISIS DETERMINAN CONTOH SUATU KERANGKA ANALISIS DETERMINAN dan PENINGKATAN DAYA SAING:dan PENINGKATAN DAYA SAING: Untuk Konteks Lingkungan Bisnis dan InovasiPemerintahPemerintah
Infrastruktur inovasi umum:? Peran Pemerintah Pusat dan Pemda
dalam & kebijakan bagi penguatan pemasok pengetahuan/ teknologi yang relevan bagi ekonomi daerah.
Kondisi spesifik klaster:? Insentif bagi keterkaitan bisnis dengan
knowledge pool setempat.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
3. Pengembangan Tim Prakarsa Persiapan agenda, meliputi: Merekruit para pemimpin/pelopor dan pakar; Mengidentifikasi prioritas dan bidang fokus; Menganalisis prioritas; Melibatkan partisipan untuk membangun konsensus; Mengidentifikasi upaya (misalnya kebijakan/program)
khusus yang dibutuhkan; dan Merancang mekanisme tindak lanjut.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
4. Konsensus Prakarsa proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi awal tentang prakarsa klaster sesuai dengan peran masing-masing. mendorong prakarsa lokal, mendiskusikan kerangka tahapan pengembangan, merancang instrumen kebijakan dan program, menentukan prioritas program aksi, membangun/memperkuat kelembagaan (organisasi, mekanisme,
termasuk model resource sharing untuk aktivitas yang disepakati), dan
mendorong kesepakatan rencana tindak jangka pendek, termasuk jadwal pelaksanaannya, dan rencana tindak jangka menengah. Adanya kesepakatan rencana tindak jangka pendek dinilai penting untuk melakukan operasionalisasi secara realistis dan memelihara momentum kolaborasi.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
1. Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional Pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai
solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantisipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, dan pihak non pemerintah lain.
Menghimpun stakeholder “sisi permintaan” (misalnya seperti perusahaan dalam setiap klaster) dan stakeholder “sisi penawaran” (termasuk lembaga pendukung ekonomi, baik publik maupun swasta) dalam kelompok kerja untuk mengidentifikasi tantangan utama dan prakarsa aksi dalam mengatasi persoalan bersama.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
VISI EKONOMIBERSAMA
• Proses membangun konsensus
• Peran penting bagi seluruh stakeholders
• Penentuan prioritas langkah-langkah selanjutnya
KEPEMIMPINANYANG BERKOMITMEN
TERHADAPVISI BERSAMA
• Partisipasi penuh komitmen dari para pemimpin swasta, intelektual, dan pemerintah
AGENDA PRAGMATISUNTUK
PEMBANGUNAN EKONOMI• Struktur kelembagaan
membantu memformalkan dan memfasilitasi:
– Perumusan agenda tindak
– Proses membangun konsensus
– Partisipasi para pemimpin
ORGANISASI DANORGANISASI DANPENGORGANISASIANPENGORGANISASIAN
KOLABORASIKOLABORASIUNTUKUNTUK
PEMBANGUNAN EKONOMIPEMBANGUNAN EKONOMI
KELEMBAGAAN KOLABORATIF : Membangun Kapasitas Untuk KELEMBAGAAN KOLABORATIF : Membangun Kapasitas Untuk BertindakBertindak
http://tatang-taufik.blogspot.com/
B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
2. Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan Grand strategy, kerangka dan instrumen kebijakan
3. Perencanaan Aksi Isu urgen & spesifik, alternatif solusi ~ prioritas rencana langkah pragmatis
4. Konsensus Rencana Proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
C. IMPLEMENTASIC. IMPLEMENTASI
1. Mobilisasi Sumber Daya dan Pelaksanaan Aktivitas Pendayagunaan (dan pengembangan) sumber daya
(dana, SDM, jaringan, dan sumber daya lain). Pelaksanaan rencana aktivitas operasional sesuai
konsensus dan perkembangan (termasuk penguatan kelembagaan).
Pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantsipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, pihak non pemerintah lain.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
C. IMPLEMENTASIC. IMPLEMENTASI
2. Pencapaian Milestone Menghasilkan capaian-capaian sangat penting seperti yang ditargetkan dan dijadwalkan.
3. Pengelolaan Sinergi Proses mengelola dan memperkuat komitmen, peran dan peningkatan kapasitas masing-masing pihak dan secara bersama, terutama: Penggalian / Penentuan SDM, sumber dana & sumber
daya lain Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan Pengelolaan Keberterimaan, Komitmen & Sinergi
Positif Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan Peningkatan Kapasitas.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
D. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAND. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN
1. Pengelolaan sumber daya, proses, dan hasil sejalan dengan tahapan dan elemen kolaborasi, serta evaluasi pelaksanaan dan rencana (termasuk output dan dampak), serta penyesuaian yang dianggap penting sejalan dengan perkembangan yang terjadi, untuk perbaikan.
2. Keseluruhan agenda sebagai proses iteratif : Dokumen rencana menjadi dokumen yang dipergunakan
bagi tindakan; Dokumen rencana merupakan dokumen yang “hidup”
(living document), bukan dokumen “sakral” (dan mati), dapat dan perlu terus dimutakhirkan.
3. Proses keseluruhan sebagai proses pembelajaran, pengembangan kepemimpinan, peningkatan keterlibatan, dan perbaikan komunikasi multi pihak.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN
1. Kembangkan/perkuat ORGANISASI KOLABORATIF dan PENGORGANISASIAN yang tepat (termasuk sesuai dengan konteks lokal);
2. Kembangkan SPESIALISASI-KOMPETENSI berdasarkan POTENSI TERBAIK yang dimiliki dan TANTANGAN serta PELUANG yang dihadapi;
3. Perkuat HUBUNGAN POSITIF PERSONAL dan ORGANISASIONAL;
4. Kembangkan AGENDA PEMBERDAYAAN (baca: TINDAKAN NYATA) dalam proses pengembangan/ penguatan klaster industri;
5. Prioritaskan agenda pemberdayaan pada tindakan yang memberikan DAMPAK UNGKITAN TERBESAR.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN
3 Pilar Utama Pemberdayaan :1. Pemungkinan (enabling)
agar berkembangContoh: upaya kolaboratif dalam penyediaan benih/bibit berkualitas, Lab uji terakreditasi, dsb.
2. Penguatan (strengthening) agar kompeten/unggulContoh: upaya kolaboratif dalam mencapai QCDS (Quality, Cost, Delivery, Service) terbaik yang konsisten.
3. Perlindungan (protecting) agar tidak tereksploitasi (makin termarjinalkan)Contoh: upaya kolaboratif untuk posisi tawar yang baik, fair trade, mekanisme pembayaran yang adil, lembaga pembiayaan yang sesuai, ketersediaan dan akses informasi [misalnya dengan pengembangan telecenter], dsb.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
CONTOH 2007 DI JEMBRANACONTOH 2007 DI JEMBRANA
Pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran di sekolah dan upaya pemberdayaan masyarakat melalui “Info Banjar” / Telecenter.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
E-SOCIETYE-SOCIETY ~ Contoh ~ Contoh TelecenterTelecenter
Telecenter“Museum Batik Nusantara”
Telecenter Widya Pratama
Telecenter Grosir Batik
Telecenter PPAR
http://tatang-taufik.blogspot.com/
OUTLINEOUTLINE
PENDAHULUAN1
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3
MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4
REVIEW SINGKAT2
CATATAN PENUTUP5
http://tatang-taufik.blogspot.com/
CATATAN PENUTUPCATATAN PENUTUP
1. Kembangkan pemahaman bersama tentang daya saing dan peran dari klaster
2. Dorong agar penguatan klaster industri merupakan upaya/proses yang diprakarsai oleh swasta dengan partisipasi aktif pemerintah, bukan yang dikendalikan oleh pemerintah
3. Fokus pada penghapusan hambatan dan pengurangan kendala bagi perbaikan klaster, bukan pencarian subsidi atau membatasi persaingan
4. Upayakan agar dapat mencakup keseluruhan klaster di suatu daerah atau negara (bertahap) ~ DAN SESUAI POTENSI TERBAIK (& KARAKTERISTIK KHAS) SETEMPAT
5. Kembangkan dan sepakati “batasan” klaster yang tepat ~ bersifat spesifik kasus
6. Tingkatkan terus-menerus keterlibatan partisipan klaster dan lembaga-lembaga terkait secara luas
7. Kembangkan perhatian pada hubungan personal (dan institusional) untuk memfasilitasi keterkaitan, mendorong komunikasi terbuka dan membangun rasa saling percaya ~ modal sosial (social capital)
8. Berorientasi pada tindakan nyata ~ penguatan, bukan “penciptaan” klaster
9. Upayakan agar klaster dilembagakan oleh sektor swasta.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
E-mail:[email protected]@gmail.com
Blog:http://tatang-taufik.blogspot.com/http://klaster-industri.blogspot.com/http://sistem-inovasi.blogspot.com/http://sisteminovasi.wordpress.com/
Terimakasih
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Memungkinkan suatu kerangka bagi kolaborasi
Meningkatkan pertambahan nilai
Membantu pengembangan agenda bersama
Menghimpun sumber daya kolektif
Memperoleh manfaat ekonomi dari skala (Membantu pencapaian skala ekonomi / economies of scale)
Pemasaran bersama
Memfasilitasi pengembangan tingkat kompetensi yang lebih tinggi
Mempengaruhi hubungan pemasok dan pembeli
Kerjasama bisnis untuk memperkuat industrinya
Berbagi informasi
Membantu mengurangi kekhawatiran persaingan antar-industri
Aliansi strategis nasional maupun internasional
Menciptakan keragaman sumber tenaga terampil yang lebih besar
Memperbaiki infrastruktur keras dan lunak daerah
Meningkatkan produktivitas Pengakuan nasional dan internasional
MANFAAT UMUMMANFAAT UMUM
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PERBANDINGAN PENDEKATAN SEKTORAL DAN PENDEKATAN PERBANDINGAN PENDEKATAN SEKTORAL DAN PENDEKATAN KLASTER KLASTER
Pendekatan SektoralPendekatan Sektoral Pendekatan Berbasis KlasterPendekatan Berbasis Klaster
Kelompok dengan posisi jaringan yang serupa
Kelompok strategik dengan posisi jaringan yang paling saling melengkapi (komplementatif) dan tidak serupa
Berfokus pada industri produk akhir (end product industries)
Mencakup konsumen, pemasok, penyedia jasa, dan lembaga yang terspesialisasi
Berfokus pada pesaing langsung dan tak langsung
Melibatkan sederet industri yang berkaitan yang menggunakan teknologi, keterampilan, informasi, input, konsumen dan saluran serupa/bersama
Sebagian besar partisipan adalah pesaing
Sebagian besar partisipan bukanlah pesaing namun memiliki kebutuhan dan kendala serupa
Dialog dengan pemerintah seringkali mempunyai kecenderungan kepada subsidi, proteksi, dan pembatasan persaingan
Lingkup yang luas untuk perbaikan pada bidang yang menjadi perhatian bersama yang akan memperbaiki produktivitas dan meningkatkan bidang persaingan
Suatu forum untuk dialog swasta-pemerintah yang lebih konstruktif dan efisien
Mencari diversifikasi dalam lintasan yang ada
Mencari sinergi dan kombinasi baru
Sumber : Porter (1997), Dikutip dari Roelandt dan den Hertog (1998).
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIPERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRI
SegiSegi Sentra IndustriSentra Industri Klaster IndustriKlaster Industri
Konsep Pendekatan
Dari konsep industrial district ~ industri tunggal (sektor)
Dari konsep multi dan lintas sektor (multi- and cross-sectoral)
Aspek keserupaan (similarity) dari sehimpunan aktivitas bisnis
Pendekatan yang lebih menyoroti “keterkaitan” (interdependency) atau rantai nilai sehimpunan aktivitas bisnis. Sentra industri/ bisnis dan/atau industrial district pada dasarnya merupakan bagian integral dari jalinan rantai nilai sebagai suatu klaster industri.
Batasan Industri
Himpunan para pelaku (produsen) di bidang usaha industri tertentu yang serupa. Catatan: untuk beberapa sentra industri, telah terdapat UPT (Unit Pelayanan Teknis) LIK (Lingkungan Industri Kecil)
Himpunan sebagai jaringan rantai nilai para pelaku dalam konteks tertentu baik pelaku industri tertentu yang berperan sebagai industri inti (core industries), pemasok kepada pelaku industri inti, industri pendukung bagi industri inti, pihak/lembaga yang memberikan jasa layanan kepada pelaku industri inti.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIPERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRI DAN KLASTER INDUSTRI (lanjutan)
SegiSegi Sentra IndustriSentra Industri Klaster IndustriKlaster Industri
Faktor penting yang menjadi pertimbangan
Hal positif yang umumnya diperoleh lebih karena aglomerasi secara fisik para pelaku usaha
Nilai tambah dan daya saing serta hal positif lain yang terbentuk atas rangkaian rantai nilai keseluruhan industri + faktor sinergis lain
Keterkaitan antara keduanya
Sentra industri dapat menjadi salah satu himpunan simpul (subgroup) dari suatu klaster industri, baik sebagai industri inti, pemasok, atau pendukung. Suatu sentra industri mungkin saja tidak/belum menjadi bagian dari klaster industri tertentu
Dalam suatu klaster industri, suatu sentra industri dapat ditempatkan sebagai salah satu subsistem dalam rangkaian rantai nilai sistem industri tertentu
Batasan lokasi/ wilayah
Sentra industri tertentu hanya ada di suatu lokasi (desa/kelurahan) tertentu
Dimungkinkan terbentuknya klaster industri yang bersifat “lintas batas (cross-border)” dalam konteks batasan kewilayahan tertentu
http://tatang-taufik.blogspot.com/
ILUSTRASI ILUSTRASI GRAND STRATEGYGRAND STRATEGY ~ STRATEGI GENERIK ~ STRATEGI GENERIK PENGUATAN KLASTERPENGUATAN KLASTER
SUMBER KEUNGGULAN DAYA SAING
CAKUPANDALAM RANTAI NILAI KLASTER
Kelompok Simpul
Keterkaitan
Internal Eksternal
1A. Kompetensi1B. Strategi dan operasi internal sebagai unit bisnis1C. Budaya perusahaan (termasuk kewirausahaan)
2. Kompetisi dan Kerjasama/Kemitraan
3. Jaringan aktivitas nilai tambah dalam kelompok industri dan dalam kelompok institusi pendukung
4. Jaringan dan kolaborasi aktivitas nilai tambah antar kelompok industri dan dengan institusi pendukung
Lingkungan Bisnis/ Ekonomi
5A. Penguatan faktor keunggulan lokal5B. Penguatan struktur industri
6. Penguatan jaringan global yang mendukung aktivitas nilai tambah dalam klaster industri
http://tatang-taufik.blogspot.com/
Tempat Tetaplah Penting – Namun Untuk Alasan yang Tempat Tetaplah Penting – Namun Untuk Alasan yang Berbeda (Place Still Matters — But for Different Berbeda (Place Still Matters — But for Different Reasons)Reasons)
“keunggulan daya saing yang bertahan lama dalam suatu ekonomi global akan semakin terletak pada ”hal-hal yang bersifat lokal” — pengetahuan (knowledge), hubungan, motivasi — yang sulit disaingi oleh para pesaing jauh.”
“Peran lokasi telah demikian lama terabaikan, walaupun ada bukti yang sangat kuat bahwa inovasi dan keberhasilan persaingan dalam banyak bidang ternyata terkonsentrasi secara geografis.”
Michael Porter
Harvard Business School
http://tatang-taufik.blogspot.com/
LOKALITAS : URGENSILOKALITAS : URGENSI
1. Memahami dan menyikapi secara positif kecenderungan penting (domestik – nasional & daerah, globalisasi, kemajuan iptek, arah menuju “Ekonomi Berbasis Pengetahuan”) dan implikasi bagi daerah.
2. Kekhususan (kekhasan) lokal merupakan karakteristik penting bagi keberhasilan pembangunan ekonomi.
3. Kecenderungan bahwa ekonomi makin syarat dengan pengetahuan (dalam arti luas) faktor “lokal” menjadi sangat kritis.
4. Agenda pembangunan ekonomi daerah perlu memiliki fokus strategis yang sekaligus dapat menjadi agenda kolektif multipihak untuk bersinergi pada potensi keunggulan.
Daya saing pertumbuhan, pemerataan, perbaikan, di mana faktor lokal sangat menentukan.
http://tatang-taufik.blogspot.com/
1960 1980 2000 2020
Ke
un
gg
ulan
Da
ya S
ain
g
• Biaya rendah• Kuantitas• Stabilitas• Perlengkapan
kapital• Kontrol
• Inovasi / pengetahuan
• Kualitas• Kecepatan• Fleksibilitas• Jaringan
Bagaimana Perusahaan Menyikapi “Kecenderungan” ke Bagaimana Perusahaan Menyikapi “Kecenderungan” ke DepanDepanPenentu Keunggulan Daya SaingPenentu Keunggulan Daya Saing
http://tatang-taufik.blogspot.com/
PengembanganBisnis Baru
PerbaikanBisnis yang Ada
(Existing)
InvestasiDari Luar
Faktor keunggulanlokalitas
Keterkaitan
Investasi (& perdagangan
)Ke Luar
INOVASI,INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI DAN MODERNISASI “SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI“SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI
RantaiNilai
Inovasi & Difusi
Pengetahuan &Kompetensi
Penyediaan pengetahuan/ teknologi
Pembelajaran, termasuk
Litbangyasa
Daya Saing yang Lebih
Tinggi
Investasi untuk Inovasi
ROI yang Lebih Tinggi
RantaiNilai
Produksi
Interaksi & Keterkaitan
Siklus yang Makin Menguat(Dari vicious cycle menjadi
virtuous cycle)
http://tatang-taufik.blogspot.com/
STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIKSTRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIK
KEUNGGULAN BERSAING
CAKUPANPERSAINGAN
SasaranLuas
Sasaran Sempit
Biaya Rendah Diferensiasi
1. Keunggulan Biaya 2. Diferensiasi
3A. Fokus Biaya 3B. Fokus Diferensiasi
Sumber : Diadopsi dari Porter (beragam tahun).
Inovasi dengan fokus pada relung pasar
tertentu(niche market)
http://tatang-taufik.blogspot.com/
ILUSTRASI STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI ILUSTRASI STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIKGENERIK
KEUNGGULAN BERSAING
CAKUPANPERSAINGAN
SasaranLuas
Sasaran Sempit
Biaya Rendah Diferensiasi
1. Keunggulan Biaya:Pasar luas, efisiensi biaya
2. Diferensiasi:Pasar luas, inovasi produk dan/atau proses
3A. Fokus Biaya:Segmen pasar tertentu, efisiensi biaya
3B. Fokus Diferensiasi:Segmen pasar tertentu, inovasi produk dan/atau proses
Segmentasi pasar tertentu dan positioning, misalnya:
• Pasar tradisional tertentu• Pasar induk tertentu• Supermarket• Konsumen langsung tertentu
Ilustrasi untuk komoditas hortikultur daerah tertentu