System Kerja CVT Unnes

35
Apakah CVT itu . . . . ? ? ? ? ( Continuously Variable Transmission ) Konstruksi CVT Rangkaian Gerak Konstruksi Pulley Primer Konstruksi Pulley Sekunder Cara Kerja CVT : Putaran Langsam Saat Mulai Berjalan Putaran Menengah Saat Mulai Berjalan Torsi Cam : Kondisi beban ringan Kondisi saat mendaki & akselerasi Cara Kerja Kopling Sentrifugal Roda gigi reduksi Pendinginan CVT

Transcript of System Kerja CVT Unnes

Page 1: System Kerja CVT Unnes

Apakah CVT itu . . . . ? ? ? ?

( Continuously Variable Transmission )

Konstruksi CVT

Rangkaian Gerak

Konstruksi Pulley Primer

Konstruksi Pulley Sekunder

Cara Kerja CVT : Putaran Langsam

Saat Mulai Berjalan

Putaran Menengah

Saat Mulai Berjalan

Torsi Cam : Kondisi beban ringan

Kondisi saat mendaki & akselerasi

Cara Kerja Kopling Sentrifugal

Roda gigi reduksi Pendinginan CVT

Page 2: System Kerja CVT Unnes
Page 3: System Kerja CVT Unnes

Putaran Sedang Putaran Tinggi

Posisi Berhenti &Putaran Rendah

Page 4: System Kerja CVT Unnes

A. Crankshaft

B. Primary sliding sheave (pulley bergerak)

C. Weight / Pemberat

D. Secondary fixed sheave (pulley tetap)

E. Secondary sliding sheave (pulley bergerak)

F. Primary drive gear shaft

G. Clutch housing/Rumah kopling

H. Clutch carrier

I. V-belt

J. Primary fixed sheave

A

B

C

D

E F

G

H

I

J • Parts name

Konstruksi CVT

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 5: System Kerja CVT Unnes

Bagian Pulley primer

Bagian Pulley sekunder

1

2

3

4

5

6

7

8

Roda Belakang

8 Pedal starter kaki

Motor Starter 1 Gir Starter 2 Crank shaft

4 Clutch carrier Pulley Sekunder 3 V-belt

7 Drive axle6 As roda gigi primer

Pulley Primer

Kopling satu arah

• Rangkaian alur tenaga

Rangkaian Gerak

Edc-new model-nouvo II-03-ris

5 Rumah Kopling

Page 6: System Kerja CVT Unnes

Konstruksi Pulley Primer

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Pulley bergerak

Slider

Collar

Cam

Roller weight

Pulley tetap

V-belt

Slider

Cam

Pemberat (roller

weight)

Pulley bergerak

Collar

Pulley tetap

Putaran rendah

Putaran tinggi

Page 7: System Kerja CVT Unnes

Konstruksi Pulley Sekunder

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Rumah kopling Clutch carrier

Pulley bergerak

Torque cam

Pulley tetap

V-belt

Putaran rendah

Putaran tinggi

Torque cam

Pulley bergerak

Clutch carrier

Rumah kopling

Clucth shoes

Pulley tetap

Page 8: System Kerja CVT Unnes

Gaya centrifugal clutch carrier lebih kecil dari gaya pegas penarik

sehingga sepatu tidak cukup tenaga menggerakan rumah kopling.

Cara Kerja CVT : Putaran Langsam

1. Putaran Langsam (1500 rpm)

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Putaran dari Crankshaft

Putaran ke Roda belakang

Clutch carrier

Page 9: System Kerja CVT Unnes

Putaran dari Crankshaft

Putaran ke Roda belakang

Pulley Primer

V-beltPulley Sekunder

Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling

Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm

Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm

2. Saat Mulai Berjalan

Cara Kerja CVT : Saat Mulai Berjalan

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 10: System Kerja CVT Unnes

2. Putaran Menengah

Gaya centrifugal pada pemberat / weight akan semakin besar , seiring dengan

bertambahnya Putaran mesin, sehingga merubah diameter pulley primer .

Pulley Primer

V-belt

Pulley Sekunder

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Cara Kerja CVT : Putaran Menengah

Putaran dari Crankshaft

Putaran ke Roda belakang

Page 11: System Kerja CVT Unnes

Cara Kerja CVT : Putaran Tinggi

2. Putaran Tinggi

Jika celah piringan pulley sekunder semakin melebar, maka diameter V-belt pada pulley semakin kecil , sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat .

Pulley Primer

V-beltPulley Sekunder

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Putaran dari Crankshaft

Putaran ke Roda belakang

Page 12: System Kerja CVT Unnes

Clutch in (berhubungan)

Cara Kerja Kopling Sentrifugal

Fungsi :

Menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang

Cara Kerja :

Gaya sentrifugal yang disebabkan putaran mesin,akan melemparkan sepatu kopling dan terhubung dengan rumah kopling.

Rumah kopling memutarkan roda belakang melalui reduction gear.

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 13: System Kerja CVT Unnes

(1) Putaran langsam (2) Saat Mulai Berjalan

(3) Putaran Menengah (4) Putaran Tinggi

Page 14: System Kerja CVT Unnes

(A)

Torsi cam : Terdapat di pulley sekunderFungsi : Menaikan torsi roda belakang pada saat - sepeda motor mendaki, - akselerasi spontan

Pulley bergerak sekunder

(A) Beban ringan pada roda belakang

Torsi Cam : Kondisi beban ringan

Pulley tetap sekunder

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 15: System Kerja CVT Unnes

(B) Beban bertambah besar pada roda belakang

Menyempit

Torsi Cam : Kondisi saat mendaki & akselerasi

V-belt

Torque cam

Pulley bergerak sekunder Pulley tetap sekunder

Perbedaan putaran dan beban mesin dan roda belakang menyebabkan pulley tidak tetap pada sekunder menyempit dan diameter puley menjadi besar.

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 16: System Kerja CVT Unnes

Roda gigi reduksi

1. Gigi reduksi diperlukan untuk menghasilkan total perbandingan yang ideal antara poros engkol dan roda belakang.

2. Pelumasan terpisah dengan pelumasan engine.

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Poros roda gigi primer

Poros utama

Roda gigi yang digerakan

Poros yang digerakkan (poros roda)

Page 17: System Kerja CVT Unnes

Pendinginan CVT

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Aliran udara masuk

Aliran udara keluar

1. Suhu dalam ruang V belt sangat panas karena gesekan.

2. Pendinginan sangat penting untuk memperpanjang umur Vbelt.

3. Filter pada ruang Vbelt harus secara rutin dibersihkan (tiap 1000 km)

Page 18: System Kerja CVT Unnes

Next To MAINTENANCE. . .Next To MAINTENANCE. . .

PUSH FOR

REFRESH

NEED MORE. . . ?

Page 19: System Kerja CVT Unnes

A. Pelumasan Collar pada pulley primer

Sebab :

Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik .

Service point :

• Pertama, lumasi gemuk (vet) pada permukaan collar. • Sebelum dipasang pada Pulley primer tetap, bersihkan

gemuk yang berlebihan pada bagian luar dari seal oli agar tidak terjadi slip.

Perawatan System C V T

B. Bagian dalam starter wheel gear , starter idle gear, drive axle dari secondary sheave.

Sebab : Putaran tidak lancar , lihat CVT poster untuk pedoman pelumasan .

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 20: System Kerja CVT Unnes

Perawatan System C V T

(1) Point pelumasan

•Pulley primer yang bergeser

•Collar

Gemuk yang disarankan

Shell Sunlight 3 ®

Shell Sunlight 3 : adalah gemuk serbaguna dan sangat cocok untuk melumasi roller dan plain bearing.

Ketahanan suhu : 20 * C sampai dengan 135 * C .

Perhatian : Jangan sampai gemuk (vet) menyentuh permukaan pulley . Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 21: System Kerja CVT Unnes

C. Pelumasan Torsi cam pada Pulley sekunder .

Sebab :

Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas pada bagian ini :

1. Akselerasi tidak lembut.

2. Mendaki kurang kuat karena pulley sekunder tidak bekerja dengan baik.

3. Pin guide dan alur pin guide terjadi keausan.

Service point :

• Lumasi dengan gemuk di sekitar pin guide dan pulley sekunder bergerak.

• Bersihkan gemuk yang berlebihan pada bagian luar pulley sekunder, agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan rumah kopling.

Perawatan System C V T

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 22: System Kerja CVT Unnes

Pelumas yang dianjurkan

Shell Dolium grease R ®

2. Pelumasan pada bagian Pulley sekunder

•Pulley sekunder tetap 1

•Pulley sekunder bergerak 2

•Bearing / celah torsi cam

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .

Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

Perawatan System C V T

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 23: System Kerja CVT Unnes

② ①

Pelumas yang dianjurkan

Shell Dolium grease R ®

(3) Pelumasan Torsi Cam

• Alur pin 1

•O-rings 2

Shell Dolium R grease dipakai pada bagian pin guide pada secondary sheave .

Gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap kebocoran karena bersifat lengket .

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .

Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

Perawatan System C V T

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 24: System Kerja CVT Unnes

Perawatan System C V T

4. Penggantian oli gear

Cara Penggantian :

1. Jalankan terlebih dahulu sepeda motor untuk beberapa saat, selanjutnya matikan mesin.

2. Buka baut penguras oli gear yang berada dibagian bawah .

3. Kapasitas oli gear ( 100 cc )

4. Penggantian pertama pada jarak tempuh 500 km selanjutnya setiap 10.000 km .

Plug

Oil drain bolt

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 25: System Kerja CVT Unnes

PrimerWeight / Pemberat

Bentuk / alur Cam

Hambatan gerak

Bagian yang bergerak kesamping

Bagian pemberat / Weight

Bagian tetap (Collar dan pulley bergerak)

Permukaan pulley dan V-belt

Sekunder

Per

Torsi cam

Hambatan -

pergerakan

Bentuk Alur

Karakteristik V-belt

Kemampuan mesin

Bagian torsi cam (Pin dan alur)

Permukaan pulley dan V-belt

Bagian tetap (pulley tetap )

Service Point

Perubahan akan terjadi pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah :

Bagian Part/jenis problem Pemeriksaan

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 26: System Kerja CVT Unnes

- Proses pemasangan : Gasket tidak terpasang , o-ring motorstarter putus / sobek .

Perhatian pada saat Perawatan CVT

- Kehalusan permukaan as (crankcase,collar,bos pulley sekunder)

- Periksa kondisi oil seal saat pemasangan.

- Proses pemasangan yang kurang tepat.- Kebersihan yang tidak terjaga / kotor pada pemasangan- Pemberian grease yang tidak yang tidak benar/sesuai standar- Gasket yang tidak terpasang, ‘ O ‘ ring yang putus / sobek

Bagian Oil Seal

Komponen yang tidak boleh tersentuh oli

Bagian dalam ruang Vbelt

- V-Belt ,Permukaan pulley primer dan sekunder

Akibat : Timbul suara noise/berisik karena slip

- Kopling sentrifugal dan rumah kopling

Akibat : Clutch judder / kopling bergetar

Service Point

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 27: System Kerja CVT Unnes

Akibat yang Ditimbulkan karena Slip pada CVT

Selip

Kegagalan pemindahan tenaga

Suhu meningkat pada permukaan gesek ( Suhu dalam ruang CVT meningkat )

Selip

Kemampuan berlari menurun

Panas pada V-belt

Perubahan pada permukaan gesek

Meleleh pada parts

(Pemberat) (Slider)

Kerusakan pada oil seal (Panas)

Selip• Umur V-belt lebih pendek

• Kemampuan berlari kurang

• Kegagalan start

• Kemampuan berlari kurang

• Noise / berisik

• Kemampuan berlari kurang

Oli / Grease bocor

Kekurangan pelumas

• Aus, etc

(V-Belt) (Kopling)

Service Point

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 28: System Kerja CVT Unnes

Service Point

Ada kelebihan

Tidak ada kelebihan

Gambar A ( V-belt kondisi baik )

Gambar B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti )

Harus ada kelebihan dari V-belt antara V-belt bagian bawah dan bagian bawah alat pemeriksa V-belt .

Cross section of V-belt

V-belt check gauge

Jika bagian bawah alat pemeriksa sudah rata dengan V-belt Artinya V-belt telah aus.

Rekomendasi penggantian :

Tiap 25.000 km .

Pemeriksaan V-belt

Edc-new model-nouvo II-03-ris

18,2 mm

17,2 mm

Batas service kymco = 16,5 mmBatas service mio = 17,2 mm

Page 29: System Kerja CVT Unnes

Buka Baut pemeriksa pada cover crankcase dan masukan alat pemeriksa .

Ukur ketebalan V-belt dengan cara yang benar (lihat hal sebelumnya)

Service Point

Pemeriksaan V-belt

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 30: System Kerja CVT Unnes

V-belt

Permukaan pulley

Untuk menghilangkan suara noise / berdecit pergunakan larutan pembersih V-belt

Service Point

Mengatasi V-belt slip

Apabila ada suara berdecit saat akselerasi, maka periksa keausan dan permukaan singgung dari V-belt .

Jika kondisi baik uintuk dipakai lagi , pergunakan V-belt cleaner / larutan pembersih V-belt untuk menghilangkan suara berdecit / noise .

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 31: System Kerja CVT Unnes

Service Point

(1) Jangan sampai terbalik pada saat memasang ring payung (conical spring washer) pada crankshaft .

Akibat : Jika memasang dengan posisi terbalik maka akan mempermudah kendornya baut pengikat poros engkol .

Maka akan merusakkan poros engkol dan harus mengganti satu set poros engkol dengan biaya yang cukup mahal .

Sisi murSisi pulley primer

Arah memasang

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 32: System Kerja CVT Unnes

Service Point

(2) Pemasangan dua buah conical spring washers pada bagian gear transmisi .

Akibat :

Jika pemasangan terbalik , akan timbul suara berisik / tidak normal pada bagian gearbox .

Sisi cir clipSisi gear

1

Arah pemasangan

Sisi Main axle Sisi Ring

Aran pemasangan

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 33: System Kerja CVT Unnes

3. Pemasangan mur kopling sentrifugal

Kencangkan mur kopling sentrifugal sesuai dengan standart torsi pengencangan .

Akibat :

Jika mur kopling sentrifugal kendor akan menyentuh rumah kopling dan putaran mesin akan diteruskan keroda belakang meskipun dalam kondisi langsam dan timbul suara noise .

Torsi standart : 50Nm (5.0mkg)

Service Point

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 34: System Kerja CVT Unnes

Service Point

4. Mengatasi kopling bergetar / clutch

- Clutch juddering : adalah kondisi saat sepeda motor mulai berjalan terjadi getaran sehingga kurang halus .

- Cara mengatasinya :

(1) Periksa permukaan singgung sepatu kopling dan permukaan dalam rumah kopling Jika terdapat oli / gemuk pada permukaannya : bersihkan dengan cairan pembersih .

Catatan : Lakukan analisa penyebab adanya oli dan kotoran lain kemungkinan adanya kebocoran seal oli dan lain-lain .

(2) Jika bukan dari kotoran lain / oli kemungkinan dikarenakan tidak ratanya permukaan singgung kopling dan rumah kopling ,

Jika permukaan tidak rata : gosok permukaan kopling agar rata dengan amplas .

Permukaan sepatu kopling

Permukaan dalam rumah kopling

Edc-new model-nouvo II-03-ris

Page 35: System Kerja CVT Unnes