SYOK ANAFILAKTIK
Transcript of SYOK ANAFILAKTIK
SYOK ANAFILAKTIK
Reaksi alergi membahayakan ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit sesudah suntikan
serum atau obat-obatan . Jarang sekali setelah pemberian obat per oral.
Syok (renjatan) anafilaktik adalah suatu reaksi kepekaan yang berlebihan terhadap masuknya
protein /zat asing ke dalam tubuh.
Gejala dan Tanda
Gambaran yang paling nyata adalah adanya edema laring, bronkospasme dan kolaps vaskular. Gejala
dan tanda lainnya berupa urtikaria, cemas, edema umum , perasaan tercekik , terengah-engah,
status asmatikus.
Pada kasus yang berat timbul hipotensi, kehilangan kesadaran, midriasis , inkontinensia, kejang dan
kematian mendadak.
Pengobatan dan Tin dakan
Tindakan di bawah ini harus dilakukan secepat mungkin dengan urutan sebagai berikut :
1. Letakkan pasien dalam posisi Tredelenburg (kepala lebih rendah dari kaki) , sebaiknya di atas
alasan yang keras untuk memungkinkan resusitasi jantung , bila diperlukan.
2. Sun tikan segera Adrenalin 1:1000 .Suntikan 0,3-0,4 cc IM , sebaik nya dipilih otot deltoid
agar obat segera mencapai jantung. Tempat suntikan dipijat. Suntikan sebanyak 1 cc
sekaligus tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan takikardia berlebiha n dan
vasodilatasi pembuluh darah otot rangka , sehingga memperburuk tekanan darah .
Penumpukan darah pada otot rangka menyebabkan tekanan darah semakin menurn .
3. Pantau tekanan darah dan nadi
4. Ulangi pemberian 0,3-0,4 cc adrenalin tiap 5-10 menit hingga tekanan sistolik mencapai 90-
100 mmHg dan denyut jantung/nadi tidak melebihi 120x/menit . Umumnya diperlukan 1-4
kali suntikan adrenalin 1:1000@0,3-0,4 cc IM
5. Bila terjadi henti napas, usahakan pernapasan buatan, kepala ditarik ke belakang dengan
rahang ke atas/depan dan berikan pernapasan mouth to mouth , atau dengan reservoir bag
dengan atau tanpa oksigen
6. Bila terjadi henti jantung , maka lakukan pijatan jantung luar dengan cara :
- Baringkan penderita di atas alas yang keras.
- Letakkan pangkal telapak tangan penolong pada separuh bagian bawah sternum
penderita , tangan yang lain di atas tangan lain pada posisi lurus
- Tekan sternum penderita menggunakan berat badan penolong . Bila berat badan
penderita kurang 40 kg , cukup menggunakan satu tangan menekan pertengah
sternu m penderita dengan kedalaman penekanan 2-3 cm
- Bila bantuan pernapasan buatan dan pijitan jantung luar diberikan oleh seorang
penolong, maka lakukan 2x ventilasi diselingi 15x kompresi dengan kecepatan 80
x/menit
Bila bantuan dilakukan oleh dua orang, maka diberikan 1x ventilasi tiap 5x kompresi dengan
kecepatan 60x/menit . Tindakan resusitasi harus dilakukan terus hingga pernapasan spontan
atau denyut jantung spontan timbul kembali atau hingga tanda kematian pasti terjadi
7. Bersamaan dengan pemberian adrenalin , pernapasan buatan dan kompresi jantung luar,
lakukan pe masangan cairan infus . Cairan boleh apa saja, tetapi diusahakan kristaloid ( NaCl,
laktat ringer ). Tetesan diberikan secara cepat (guyur) . Bila tak mungkin melalui vena biasa,
lakukan venaseksi (vena sectio).
8. Selama resusitasi berikan.
- Antihistamin , misalnya difenhidramin (Delladryl) 25 mg IV
- Kortikosteroid , misalnya hidrokortison natrium suksinat 100-200 mg IV,
deksametason 8-20 mg I V, Natrium Bikarbonat 1-2 mEq/kgBB IV, Calcium
Clorida 10% 10 mg/kgBB IV
9. Pengiriman Penderita ke rumah sakit sebaiknya tidak dilakukan sewaktu penderita dalam
keadaan gawat , karena dapat meninggal di perjalanan. Lakukan resusitasi dengan tenang
dan tepat. Bila pengiriman dilakukan juga, maka ia harus ditemani oleh dokter, tersedia
adrenalin dan resusitasi dilakukan terus menerus.
10. Hidrokortison atau deksametason diberikan , terutama bila penderita me ngalami syok berat
dan lama. Deksametason per oral dapat diberikan , bila penderita dipulangkan untuk
mengurangi/mengatasi efek jangka panjang (delayed reaction) syok
11. Penderita yang sembuh jangan langsung dipulangkan, tetapi harus diobservasi dengan
seksama.