Survei Konsumsi Pangan Kualitatif dan Kuantitatif

18
Nama : Tanggal : LEMBAR KERJA SURVEI KONSUMSI PANGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Soal Jawab 1. Jelaskan Pengertian Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif! Survei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai pola konsumsi pangan, kebiasaan makan termasuk makanan pantangan. Data-data yang perlu dikumpulkan meliputi, jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi masing-masing jemis pangan, asal atau dari mana diperolehnya, cara penyimpanan, penyiapan dan pemasakan makanan. 2. Jelaskan Tujuan Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif! Untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis pangan yang dikonsumsi dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habit) serta cara memperoleh pangan. 3. Jelaskan Macam Metode Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif! Macam Metode SKP Kualitatif a) Metode frekuensi makanan (food frequency) Food Frequency Questionnaire adalah metode untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Dengan food frequencydapat diperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan

description

Materi ringkas, jelas dan tepat.Ada Daftar Pustaka

Transcript of Survei Konsumsi Pangan Kualitatif dan Kuantitatif

Nama

: Tanggal:

LEMBAR KERJA

SURVEI KONSUMSI PANGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSoalJawab

1. Jelaskan Pengertian Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif!Survei konsumsi pangan secara kualitatif adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai pola konsumsi pangan, kebiasaan makan termasuk makanan pantangan. Data-data yang perlu dikumpulkan meliputi, jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi masing-masing jemis pangan, asal atau dari mana diperolehnya, cara penyimpanan, penyiapan dan pemasakan makanan.

2. Jelaskan Tujuan Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif!Untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis pangan yang dikonsumsi dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habit) serta cara memperoleh pangan.

3. Jelaskan Macam Metode Survei Konsumsi Pangan Secara Kualitatif!Macam Metode SKP Kualitatif

a) Metode frekuensi makanan (food frequency)Food Frequency Questionnaire adalah metode untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Dengan food frequencydapat diperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatan lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi (Supariasa, 2002).

b) Metode Dietary HistoryMetode ini bersifat kualitatif karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama (bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun). Metode ini terdiri dari tiga komponen, yaitu:

1. Komponen pertama adalah wawancara (termasuk recall 24 jam), yang mengumgulkan data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir.2. Komponen kedua adalah tentang frekuensi penggunaan dari sejumlah bahan makanan dengan memberikan daftar (check list) yang sudah disiapkan, untuk mengecek kebenaran dari recall 24 jmn tadi.3. Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sebagai cek Wang.

c) Metode TeleponSalah satu metode survei konsumsi pangan yang dimana petugas menggunakan telepon untuk mewawancarai responden.Langkah-langkah dalam metode telepon antara lain:1. Petugas melakukan wawancara terhadap responden melalui telepon tentang persediaan makanan yang dikonsumsi keluarga selama periode survei.2. Hitung persediaan makanan keluarga berdasarkan hasil wawancara melalui wawancara melalui telepon tersebut.3. Tentukan pola konsumsi keluarga.d) Metode pencatatan makanan (food list)Metode pendaftaran ini dilakukan dengan menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei dilakukan (biasanya 1-7 hari). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan makanan yang dibeli, harga dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan taksiran/perkiraan dart responden. Metode ini tidak memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada binatang piaraan.Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang dibantu dengan formulir yang telah disiapkan, yaitu kuesioner terstruktur yang memuat daftar bahan makanan utama yang digunakan keluarga. Karena data yang diperoleh merupakan taksiran atau perkiraan maka data yang diperoleh kurang teliti.

4. Jelaskan Prinsip Penggunaan Food Frequency Questionnaire (FFQ)!Prinsip penggunaan :1. FFQ menilai energi dan/atau asupan gizi dengan menentukan seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan yang merupakan sumber utama nutrisi atau dari komponen makanan tertentu dalam pertanyaan per hari (minggu atau bulan) selama jangka waktu tertentu (biasanya 6 bulanuntuk 1 tahun)

2. Menyediakan data tentang asupan nutrisi yang dipilih kebiasaan, makanan tertentu atau kelompok makanan

3. Kombinasi makanan dapat sebagai penaksir asupan nutrisi tertentu atau non-gizi, asalkan komponen asupan makanan terkonsentrasi dalam sejumlah kecil makanan atau kelompok makanan tertentu, misalnyakonsumsi vitamin C diperkirakan dari buah-buahan segar dan jus buah.

4. FFQ sering dirancang untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu dari diet, seperti lemak makanan atau vitamin tertentu atau mineral, dan aspek lain mungkin kurang baik dicirikan

5. Kuesioner terdiri dari daftar sekitar 100 atau lebih sedikit makanan individu atau kelompok makanan yang penting kontributor untuk populasi asupan energi atau nutrisi spesifik lain yang menarik

6. Jika fitur yang sederhana, makanan yang jelas dan kategori makanan, dan pertanyaan-berakhir terbuka harus dihindari karena sudah terformat, daftar kategori makanan bertindak sebagai memori prompt

7. FFQ biasanya dikelola sendiri dan karena itu dirancang agar mudah untuk menyelesaikan oleh subyek penelitian (diwawancarai oleh pewawancara atau mengisi kuesioner komputer atau melalui telepon)

8. FFQ sering mengandalkan asumsi mengenai ukuran porsi, dan dibatasi oleh jumlah detail yang layak untuk dimasukkan dalam kuesioner

9. Hal ini dimungkinkan untuk kuesioner yang akan semi-kuantitatif di mana subjek diminta untuk memperkirakan ukuran porsi makanan biasa

10. Dalam epidemiologi, FFQ sering diisi dengan mengacu pada tahun sebelumnya untuk memastikan pola konsumsi makanan yang biasa untuk periode itu

5. Jelaskan Prosedur Pelaksanaan Food Frequency Questionnaire (FFQ)!Langkah-langkah Metode (Prosedur Pelaksanaan) FFQ menurut Supariasa (2001) yaitu:1. Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya.2. Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan terutama bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula.

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, Rosalind S.,1993. Nutritional Assessment. Oxford University Press, New YorkLaksmi Widajanti. 2009. Survei Konsumsi Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.Supariasa. 2002. Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta Hal 93Nama

:

Tanggal:

SoalJawab

6. Jelaskan Pengertian Survei Konsumsi Pangan Secara Kuantitatif!Survey konsumsi pangan secara kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah pangan atau makanan yang dikonsumsi sehingga dari informasi tersebut akan dapat dihitung konsumsi zat gizi seseorang atau kelompok orang.

7. Jelaskan Tujuan Survei Konsumsi Pangan Secara Kuantitatif!Untuk mengetahui jumlah pangan atau makanan yang dikonsumsi.

8. Jelaskan Macam Metode Survei Konsumsi Pangan Secara Kuantitatif!Metode SKP Kualitatif

a) Metode Inventaris (inventory method)Metode inventaris sering juga disebut Log Book Method, biasanya digunakan pada survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga . Metode ini prinsipnya adalah melakukan inventaris (pencatatan) dan penimbangan langsung terhadap semua jenis bahan makanan, mulai dari awal sampai akhir survei. Periode waktu yang digunakan dapat 1 minggu atau berbulanbulan. Inventaris dan penimbangan dilakukan oleh enumerator atau responden (salah satu anggota keluarga) yang telah dilatih sebelumnya. Tahap peleksanaannya adalah sebagai berikut :

1. Pada hari pertama survei, catat dan timbang semua jenis pangan yang ada. Ini dianggap sebagai stok awal (S).2. Selama survei (mulai hari kedua sampai sehari sebelum hari terakhir survei), catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diperoleh dari dibeli, diberi, dari kebun atau makan diluar rumah (Pp).3. Catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang diberikan kepada selain anggota keluarga (Pb) selama survei.4. Pada hari terakhir survei, catat dan timbang semua jenis bahan pangan yang ada dirumah . Ini dianggap sebagai stok akhir (Sk).5. Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi (Ki) adalah :

Ki = Swi + Ppi Pbi Skii = 1,2,3..menunjukkan jenis pangan

6. Rata-rata konsumsi per kapita = B = jumlah anggota keluargaData tentang jumlah anggota keluarga, umur, berat badan, pendidikan serta jenispekerjaan perlu dilengkapi dalam survei.b) Metode Pendaftaran (foodlist method)Metode ini hampir sama dengan metode inventaris dalam hal pencatatannya, perbedaannya pada penimbanga. Metode ini tidak dilakukan penimbangan atau pengukuran langsung. Datanya dikumpulkan secara wawancara dengan keluarga dan dicatat dalam formulir yang telah disiapkan sebelumnya. Metode ini kurang teliti dibandingkan dengan metode inventaris, karena data yang dikumpulkan merupakan hasil astimasi (perkiraan), sedangkan pada metode inventaris dilakukan penimbangan secara langsung. Biaya metode pendaftaran labih murah didandingkan dengan metode inventaris.c) Metode mengingat-ingat (recall method)Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa yang lalu. Wawancara dilakukan serinci mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Penentuan jumlah hari recall sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh makanan. Biasanya dilakukan selama 2-3 hari atau seminggu, bila terlalau lama dikuatirkan responden akan banyak yang lupa.Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam dan makanan selingan atau jajanan. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok, sumber protein nabati (kacang-kacangan), sumber protein hewani (daging, ikan, telur dan susu), sayuran, buah-buahan dan lainnya. Penaksiran jumlah makanan yang dikonsumsi diawali dengan menyatakan dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT), seperti : potong, ikat, piring, gelas, mangkok, sendok makan dan alat atau ukuran lain yang biasa dilakukan dalam rumah tangga. Dari ukuran rumah tangga (URT), jumlah makanan dikonversikan menjadi satuan berat (gram) yang menggunakan daftar URT yang umum berlaku atau dibuat sendiri pada saat survei. Agar hasil survei cukup teliti sebaiknya pewawancara telah berpengalaman atau dilatih sebelumnya mengenal URT dan mengkonversikannya kesatuan berat. Selain itu mengenal cara-cara pengolahan pangan dan pola pangan penduduk didaerah yang diteliti.Metode recall sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga. Tetapi metode ini dapat digunakan untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota. Keluarga diwawancara atau salah seorang anggota keluarga yang mengetahui tentang konsumsi anggota keluarga lainnya .Metode mengingat-ingat mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya, karena keterangannya diperoleh dari hasil ingatan. Kelemahan dapat diatasi dengan memperpanjang waktu survei.

d) Metode Penimbangan (Weighing Method)Prinsip metode ini adalah mengukur langsung berat setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi dengan cara penimbangan. Apabila berat bahan makanan seebelum dimakan adalah Sk dan berat bahan makanan yang tersisa setelah dimakan adalah T, maka berat bahan makanan yang dikonsumsi (K) adalah :

Ki = Ski Ti

i = 1,2,3 ..menunjukkan jenis bahan makanan

Apabila tidak ada Daftar Kandungan Gizi Makanan yang telah masuk atau diolah Daftar Konversi Masak-Mentah (F) maka pada saat survei perlu ditimbang berat bahan makanan mentah sebelum dimakan (Sm) untuk mengetahui faktor mentah-masak. Jika bahan makanan masih mentah, perlu diketahui apakah sudah berat bersih atau berat kotor.

9. Jelaskan alat yang dibutuhkan untuk melakukan survei konsumsi pangan kuantitatif!Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan :

Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT) Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM) Daftar Penyerapan Minyak Food Picture Food Model DKBM dan DKMM sebagai alat survey konsumsi pangan kuantitatif.Contohnya metode recall 24 jam yaitu Wawancara dilakukan sedalam mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Agar wawancara berlangsung sistematika yang baik, maka terlebih dahulu perlu disiapkan kuesioner (daftar pertanyaan) sebagai alat survey konsumsi pangan. Kuesioner tersebut mengarahkan wawancara menurut urutan waktu makan dan pengelompokkan bahan makanan (Riyadi, 1995).

10. Jelaskan prinsip penggunaan metode pencatatan (weighed-food record dan estimated-food record)!Prinsip Penggunaan :1. Weighed food record

Weighed food record adalah salah satu metode penimbangan makanan. Pada metode penimbangan makanan ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama satu hari. Food weighing mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dibanding metode-metode lain karena banyaknya makanan yang dikonsumsi sehari-hari diketahui dengan cara menimbang (Mey 2010).

Proses food weighing ini, semua makanan yang akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah (AP). Juga ditimbang dan dicatat makanan segar yang siap santap serta makanan pemberian. Selain itu dilakukan inventory terhadap pangan yang tahan lama seperti gula, garam, merica, kopi, dan sebagainya pada waktu sebelum masak pagi dan setelah makan malam atau keesokan harinya. Setiap selesai makan ditimbang semua makanan yang tidak dimakan, yang meliputi makanan sisa dalam piring, sisa makanan yang masih dapat dilakukan untuk waktu makan selanjutnya, yang diberikan pada ternak dan yang diberikan pada orang lain. Makanan yang dibawa ke luar rumah oleh anggota keluarga misalnya untuk bekal sekolah dan yang dimakan oleh tamu juga ditimbang dan dicatat untuk menghitung konsumsi aktual2. Estimated food recordResponden mencatat semua yang isi makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.

11. Jelaskan prosedur pelaksanaan metode food record (weighed-food record dan estimated-food record)!Dalam Fahmida & Dillon, 2007 juga disebutkan bahwa prosedur pada metode estimasi makanan dan penimbangan makanan adalah sebagai berikut:

1. Responden diminta untuk mencatat, konsumsi pada saat yang sama, semua makanan dan minuman (termasuk snack) yang dimakan dalam ukuran rumah tangga (URT) untuk periode waktu yang telah ditentukan.2. Rincian deskripsi dari makanan tersebut adalah meliputi:a) Nama (lokal/setempat dan umum jika diketahui)b) Metode pemasakanc) Kondisi makanan (mentah, masak, dikupas atau olahan)d) Nama merk jika memungkinkane) Semua bumbu, herbal dan rempah-rempahf) Deskripsi yang lengkap dari masing-masing makanang) Menimbang jumlah yang dikonsumsi atau mengestimasi menggunakan ukuran rumah tanggan (URT) dan menggunakan peralatan rumah tangga yang dikaliberasi.h) Jika responden makan diluar rumah maka responden biasanya diminta untuk mencatat deskripsi dan jumlah dari makanan yang dimakan. Ahli gizi dapat kemudian membeli dan menimbang duplikat porsi dari masing-masing item makanan yang dicatat, hal ini dilakukan jika memungkinkan, untuk menilai kemungkinan jumlah makanan yang dikonsumsi.

12. Jelaskan prosedur pelaksanaan metode 24-hour recalls!Prosedur Pelaksanaan metode 24-hour recall :Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain dari makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang dimakan di luar rumah seperti di restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara.

Untuk masyarakat perkotaan komsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A. Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam menaksir atau memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok, dan lain-lain) atau model dari makanan (food model). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini atau dengan menimbang langsung contoh makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang komposisi makanan jadi.Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.

Agar wawancara berlangsung secara sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang, malam dan snack serta makanan jajanan. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa makanan pokok, sumber protein nabati, sumber protein hewani, sayuran, buah-buahan dan lain-lain. Contoh kuesioner recall 24 jam dapat dilihat pada Lampiran.

13. Jelaskan 4 (empat) tingkatan tujuan pengukuran konsumsi pangan (Levels of objectives in measuring diets)!4 tingkatan 1. Menentukan rerata asupan kelompok (kelompok)

2. Menentukan proporsi dengan asupan kurang (proportion of population at risk of inadequate nutrient intake) (kelompok)

3. Menentukan usual intakes individu untuk ranking asupan (individu)

4. Menentukan usual intakes individu untuk korelasi asupan dengan indikator kesehatan lainnya (individu)

Level 1 : rerata asupan kelompok

Satu hari per subyek (food record, 24HR)

Seluruh hari dalam satu minggu (Senin-Minggu) terwakili secara proporsional dalam sampel akhirLevel 2 : proporsi dengan asupan kurang (proportion at risk of inadequate intake)

Pengulangan minimal 2 hari pada sub-sampel 30-40 subyek per strata jenis kelamin dan kelompok usia (strata AKG)

Pengulangan 2 hari tidak pada hari yang berturutan (non-consecutive). Jika berturutan maka minimal 3 hariLevel 3: usual intakes individu untuk ranking asupan

Multiple replicates (24-hour recalls/diet records) atau diet history

Alternatif : semi-quantitative FFQ

Level 4: usual intakes individu untuk korelasi asupan dengan indikator kesehatan lainnya

Multiple replicates (24-hour recalls/diet records) atau diet history ( Alternatif : semi-quantitative FFQ

DAFTAR PUSTAKAFahmida, Umi and Drupadi HS Dillon. 2007. Nutritional Assesment. Seameo-Tropmed RCCN UI, JakartaLaksmi Widajanti. 2009. Survei Konsumsi Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Prenciples Of Nutrition John Wilzy: New York

Suhardjo & Hadi Riyadi. 1990. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat PAU P & G. IPB. Bogor Wilson. E. P. Fisher. K. H. & Garcia. P. 1979.Winarno. 1993. P ., Gizi , Teknologi & Konsumen. Penerbit Gramedia Utama: Jakarta .