Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif Lipidd

25
ANALISA LIPID (KUALITATIF DAN KUANTITATIF) Hari, tanggal : Rabu, 22 Mei 2013 Waktu : 08.00 WIB s.d. selesai Tempat : Laboratorim Terpadu 1. Prinsip Analisa Kulitatif Lipid a. Uji Kelarutan: Molekul lemak berinteraksi dengan molekul pelarut organik dalam bentuk interaksi hidrofibik, sehingga lemak tersebar merata diatara pelarut organik dan dikelilingi senyawa tersebut. b. Uji pengelmusi Minyak: Suatu senyawa bersifat pengemulsi bila dapat laru dalam air atau lemak. pengemulsi ini menyebabkan molekul minyak tersebar merata dan stabil diantara molekul-molekul air. c. Penentuan Bilangan Iodium: Adisi Iodium ke dalam ikata rangkap minyak/lemak. Kelebihan Iodium ditentukan secara iodometri. d. Penentuan Bilangan Asam: Asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak/minyak dinetralkan oleh KOH. e. Penentuan Bilangan Peroksida: Peroksida pada minyak tengik akan memecahkan ikatan KI. I 2 yang tebentuk ditentuka dengan Iodometri

description

sadfsfdgvdgds

Transcript of Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif Lipidd

ANALISA LIPID

(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)Hari, tanggal

: Rabu, 22 Mei 2013

Waktu

: 08.00 WIB s.d. selesai

Tempat

: Laboratorim Terpadu

1. Prinsip

Analisa Kulitatif Lipid

a. Uji Kelarutan: Molekul lemak berinteraksi dengan molekul pelarut organik dalam bentuk interaksi hidrofibik, sehingga lemak tersebar merata diatara pelarut organik dan dikelilingi senyawa tersebut.

b. Uji pengelmusi Minyak: Suatu senyawa bersifat pengemulsi bila dapat laru dalam air atau lemak. pengemulsi ini menyebabkan molekul minyak tersebar merata dan stabil diantara molekul-molekul air.

c. Penentuan Bilangan Iodium: Adisi Iodium ke dalam ikata rangkap minyak/lemak. Kelebihan Iodium ditentukan secara iodometri.

d. Penentuan Bilangan Asam: Asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak/minyak dinetralkan oleh KOH.e. Penentuan Bilangan Peroksida: Peroksida pada minyak tengik akan memecahkan ikatan KI. I2 yang tebentuk ditentuka dengan Iodometri

Analisa Kuantitatif Lemak

a. Penentuan Kadar Lemak Kasar ( Crude Fat ) Metode Soxhlet: Lemak diekstrasi oleh eter, setelah eter diuapkan, lemak ditentukan secara gravimetri.2. Tujuana. Uji kelarutan

Untuk memperlihatkan jenis pelarut yang dapat melarutkan lemak (pelarut organik)

b. Uji pengemulsian lemak

Untuk memperlihatkan bahwa minyak dan air dapat dicampur secara merata dalam bentuk emulsi, dengan bantuan alat pengemulsi.3. Teori Dasar

Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak atau unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam tubuh. Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen daripada karbohidrat. Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga.Lemak merupakan suatu senyawa ester yang terbentuk dari gliserol asam lemak (asam karboksilat). secara umum lemak (Fat) dan minyak (oil) merupakan golongan lipida yaitu senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietileter.Minyak dan lemak terdiri dari berbagai jenis ester dari gliserol dan asam lemak. Produk-produk ini sangat peka terhadap oksidasi dan ketengikan serta memiliki sifat shortenin, lubrikasi emulsifikasi dan pengocokan. Sifat lemak/minyak dipengaruhi oleh jenis-jenis asam lemak yang teresterifikasi terhadap molekul gliserol dan selanjutnya mempengaruhi proses pengolahan dan pemanfaatan lemak atau minyak tersebut.

Lemak dan minyak merupakan bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari biji-bijian tumbuh-tumbuhan dan juga dari hewan. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Akan tetapi, lemak dan minyak seringkali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan.

Lemak dan minyak alami terdiri dari satu atau lebih trigliserida. Asam lemak pada trigliserida tersebut dapat berbeda-beda pada rantai C dan julah ikatan rangkapnya. Akibatnya molekul trigliserida tertentu dapat lebih lunak sedangkan yang lain dapat lebih keras. Meskipun dalam suhu ruang suatu lipida dapat tampak cair/minyak, tetapi sebenarnaya ada padatan yang tersuspensi didalamnya. Bila sistem ini didinginkan maka akan lebih banyak molekul lipida yang membeku, membentuk kristal lipida dan kemudian memisah dari fraksi air dan padat. Peranan lemak terhadap kehidupansehari-hari adalah sebagai penghasil energi, meningkatkan citarasa bahan pangan, dan memperbaiki tekstur bahan pangan.

Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai penghantar media panas, shortening (mentega putih), lemak, gajih, dan margarine. Di samping itu penambahan lemak dimaksudkan juga untuk menambah kalori serta memperbaiki cita rasa bahan pangan, seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pematangan kue-kue, dan lain-lain.

Berikut adalah rumus kimia dan nama dari beberapa lemak :RumusNama TrivialNama IUPAC

C11H23COOHAsam LauratAsam Dodekanoat

C17H31COOHAsam LinoleatAsam 9,12-oktadekanoat

C17H29COOHAsam LinolenatAsam 9,12,15-oktadekanoat

C13H27COOHAsam MiristatAsam Tetradekanoat

C17H33COOHAsam OleatAsam 9-oktadekanoat

C15H31COOHAsam PalmitatAsam Heksadekanoat

C17H35COOHAsam StearatAsam oktadekanoat

Lemak adalah golongan senyawa hidrofobik yang sangat penting untuk penyimpanan bahan pembakaran, untuk membentuk struktur membran pembawa vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, sebagai hormon dan sebagi pengemban oligisakarida. Sebagian besar sintesis asam-asam lemak berlangsung di sitoplasma sel-sel hati. A. Jenis-Jenis LipidTerdapat beberapa jenis lipid yaitu:1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh 2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam1. Asam LemakAsam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOHRentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu: 1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkapSimbol numerikNama UmumStrukturKeterangan

14:0Asam miristatCH3(CH2)12COOHSering terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein sitoplasmik

16:0Asam palmitatCH3(CH2)14COOHProduk akhir dari sintesis asam lemak mamalia

16:1D9Asam palmitoleatCH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH

18:0Asam stearatCH3(CH2)16COOH

18:1D9Asam oleatCH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

18:2D9,12Asam linoleatCH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOHAsam lemak esensial

18:3D9,12,15Asam linolenatCH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOHAsam lemak esensial

20:4D5,8,11,14Assam arakhidonatCH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOHPrekursor untuk sintesis eikosanoid

2. Gliserida a. Netral (Lemak Netral)Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.Lemak dan minyak merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:1. Lemak

- Umumnya diperoleh dari hewan

- Berwujud padat pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak jenuh

2. Minyak

- Umumnya diperoleh dari tumbuhan

- Berwujud cair pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak tak jenuhb. Fosfogliserida (Fosfolipid)Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah:1. Sebagai komponen penyusun membran sel 2. Sebagi agen emulsi3. Lipid kompleksLipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.a. Lipoprotein Dan Glikolipid

Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.4. Lipid non gliserida Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.a. SfingolipidSifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.

b. Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.c. SteroidBeberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.d. Malam/lilin (waxes)Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.B. Penggolongan Dan Fungsi LipidLipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)

Penggolongan lipid

1. Lipid sederhanaLipid sederhana merupakan hidrolisa berupa asam lemak dan alkohol alifatis2. Lipid campuran

yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak

a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat

b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat

c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein

3. Derivat lipid

yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.

Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah

1. trigliserid

2. fosfolipid

3. kolesterol

4. asam lemak bebas

C. Fungsi Lemak

Lemak dalam bahan makanan merupakan pembawa energi yang penting. Pada pemberian makana yang benar, lemak dalam bahan makanan dapat memberikan sekitar 30 35 % energi tambahan bagi manusia. Namun peran sebagai pembawa ebergi bukanlah satu satunya fungsi lemak dalam bahan makanan. Lemak juga dapat berperan sebagai pengantara bagi viamin-vitamin yang larut dalam lmak dan sebagai sumber untuk asam lemak tak jenuh jamak yang esensial, seperti asam linoleat, asam lonolenat dan asam arakidonat.

Di dalam lemak hewan banyak terdapat asam lemak januh dam sebaliknya lemak pada tumbuh-tumbuan (kecuali lemak kelapa) sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh dan yang sering dijumpai adalah minyak (lemak cair). Melalui hidrasi kimia lemak tumbuh-tumbuhan, minyak dapat diubah menjadi lemak padat (margarine), yang disebut dengan proses pemadatan lemak.

Lemak di dalam tubuh membentuk cadangan energi terbesar pada organisme hewan. Ia dapat digunakan sebagai sumber atom karbon bagi berbagai sintesis yang terjadidalam tubuh sendiri. Lemak ditemukan banyak sel dalam bentuk butir-butir lemak kecil. Adiposit merupakan sel lemak yang khusus menyimpan lemak. Lemak di dalam adiposit menyediakan keperluan manusia akan energi yang cukup selitar dua sampai tiga bulan.

D. Metabolisme Lemak

Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.

Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.

Absorbsi: Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases4. Metode

a. Alat

Pipet tetes

Blup

Tabung Reaksi

Erlenmeyer Buret

Statif

Pipet volumeb. Bahan

Lemak kemasan Akuades

Bahan pengemulsic. Reagen

KOH alkohol : 4% KOH dalah alkohol 95% HCL 0.5 N

Indikator PP

Choloform

Larutan hanus

Na2S2O3 0,1 N

Amilum 1%

Alkohol 95%

KOH 0,05 N

Pelarut : 60% asam asetat + 40% Choloroform

KI jenuh

Larutan Na2S2O3 0.01 N

Diethil ether anhydrous

d. Prosedur kerja

Analisa Kualitatif Lemak

a. Uji Kelarutan:

Prosedur A

Tempatkan sejumlah kecil lemak/ minyak ke dalam tabung reaksi

Tambahkan air, kemudian kocok kuat-kuat kemudian diamkan 5 menit

Lihat dan laporkan kelarutan

Ulangi percobaan dengan air mendidih, eter, kloroform, eseton, dan toluenaProsedur BSiapkan 6 carik kertas saring

Teteskan setetes demi setetes campuran dari masing-masing tabung reaksi kedalam percoban A pada kertas saring yang terpisah

Anginkan dan biarkan tetesan menguap

Lihat dan laporkan, campuran mana yang meninggalkan bercak lemak pada kertasb. Uji Pengemulsi Lemak:Masukan 2 ml akuades

Tambahkan 0,5 gr lemak, kocok kuat-kuat

Diamkan dan catat hasil apakah emulsi tersebut terpisah kembali

Ulangi percobaan dengan meenambahkan pengemulsi (detergen)

c. penentuan Bilangan Iodium:timbang dengan teliti 0,5 gr lemak, masukan dalam erlenmeyer tertutup

tambahkan 10 ml choloroform, kocok

tambahkan 25 ml larutan hanus menggunakan buret tutup erlenmeyer

biarkan selama 30 menit sambil dikocok-kocok perlahantambahka KI 15%

cuci tutup erlenmeyer dan dinding dalam labu dengan 50 ml akuades bebas oksigen

titrasi dengan NaS2O3 0.1 N sampai warna okklat muda, segera tambahkan 2 ml amilum 1%

titrasi terus sampai warna biru gelap hilanh (sebelum warna biru hilang, tutup kocok kuat-kuat, lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang

buat blanko dengan prosedur sama, bahan diganti pelarut, lakukan standarisari Na2S2O3Perhitungan Angaka Iodium:

Angka Iodium: [ml Na2S2O3 (blanko bahan)] x N Na2S2O3 x BM I2 x 100

Berat Minyak

d. Penentuan Bilangan AsamTimbang dengan teliti 10gr lemak, masukan ke dalam erlenmeyer tertutup

Tambahkan 50 ml alkohol 95%

Panaskan sampai mendidih dan biarkan mendidih sambil dikocok perlahann

Titrasi dengan KOH 0,05 N sampai warna merah muda pucat yang tidak hilang selama 20-30 detikLakukan standarrisasi KOH%FFA= ( ml KOH x N KOH x BM asam lemak ) x 100

berat minyak x 1000BM asam pamnitat (C16H12O2)= 256

e. Penentuan Angka PeroksidaLarutkan 5gr tepat minyak jelantah dalam 30 ml pelarut dalam erlenmeyer tertutup

Tambahkan 3 ml larutan KI jenuh

Diamkan selama 1 menit, tambahkan 30 ml H2O

Kocok erlenmeyer dengan gerakan memutar

Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01 N sampai warna coklat muda. Tambahkan 1 ml indikator amilum 1%. Larutan berwarna biru gelap

Teruskan titrasi sampai warna biru hilang

Lakukan standarisasi Na2S2O3 0.01 NPerhitungan:Angka Peroksida= [ml Na2S2O3] x N Na2S2O3 x 1000

Berat Minyak

Analisa Kuantitaif Lemak

a. Metode SoxhletTimbang dengan tepat labu minyak

Timbang bahan kering 5-10gr

Masukan kedalam thimbel (dasar thimbel diberi kapas bebas lemak) atau dibungkus dengan dua kertas saring

Tutup bahan dengan kapas bebas lemak

Tambahkan dietil eter anhidrous secukupnya (2 x eter terun + 10-15 ml untuk merendam thimbel

Ekstraksi dilakkan dengan memanaskan soxhlet di pemanas air selama 6 jam

Lepaskan labu lemak dalam oven pada suh 1000c selama 2 jamDinginkan dalam desikator. Timbang dengan tepat beratnyaPerhitungan:

Kadar Lemak= Berat labu dengan lemak Berat labu kosong x 1000

Berat bahan kering (g)5. Hasil dan Pembahasan

a. Tabel hasil

b. Pembahasan 1. Uji kelarutanDari praktikum diperoleh hasil lemak dapat larut pada pelarut seperti aseton, eter, dan choloroform. Lemak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Daya kelarutan dari asam lemak biasanya lebih tinggi dari komponen gliseridanya, dan dapat larut dalam pelarut organik yang bersifat polar dan non polar. Semakin panjang rantai karbon, maka minyak dan lemak tersebut semakin sukar larut. Minyak dan lemak yang tidak jenuh lebih mudah larut dalam pelarut organik daripada asam lemak jenuh dengan panjang rantai karbon yang sama. Asam lemak yang derajat ketidakjenuhannya lebih tinggi akan lebih mudah larut dari pada asam lemak dengan derajat ketidakjenuhan rendah. Lemak tidak larut dalam akuades dan air mendidih.

2. Uji pengemulsi lemak

Dari praktikum didapat hasil bahwa lemak dan akuades tidak mengalami emulsi, sedangkan lemak dan pengemulsi (detergen) mengalami emulsi. Hal ini bisa terjadi karena Bagian non-polar dapa emulgator akan berinteraksi dengan minyak/ mengelilingi partikel-partikel lemak, sedangkan bagian yang polar akan berinteraksi kuat dengan air. Apabila bagian polar ini terionisasi menjadi bermuatan negative, maka pertikel-partikel lemak juga akan bermuatan negatif. Muatan tersebut akan mengakibatkan pertikel-partikel lemak saling tolak-menolak dan tidak akan bergabung, sehingga emulsi menjadi stabil.3. Penentuan bilangan iodium

Berdasarkan hasil praktikum didapat hasil uji iodium adalah 10160. Hal ini menandakan kualitas lemak yang masih baik. Suatu bilangan iod yang semakin tinggi menunjukkan semakin tingginya derajat ketidakjenuhan, semakin tinggi derajat ketidakjenuhan, semakin banyak ikatan rangkap. 4. Penentuan Bilangan Asam

Tujuan penentuan bilangan asam salah satunya adalah untuk mengetahui kualitas dari lemak, lemak dan minyak yang masih dalam kualitas baik mimiliki bilangan asam yang rendah. Fungsi penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel agara dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena alkohol yang digunakan adalah untuk melarutkan minyakFungsi pemanasan (refluks) saat percobaan adalah agar reaksi antara alkohol dan minyak tersebut bereaksi dengan cepat, sehingga pada saat titrasi diharapkan alkohol (etanol) larut seutuhnya.Asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak atau minyak dapat dinetralkan dengan menggunakan basa. Pada praktikum didapat hasil bahwa lemak kemasan (orchid) tidak menunjukan reaksi perubahan warna menjadi pink pudar inin menunjukan bahwa lemak tersebut masih dalam kualitas yang baik.5. Penentuan Angka Peroksida

Pada praktikum didapatkan hasil angka peroksida adalah 22. Bilangan peroksida menunukan derajat kerusakan pada lemak atau minyak penambahan pelarut sehingga asam lemak tak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya membetuk peroksida dan selanjutnya membentuk aldehid, akan mengakibatklan bau tengik. Dari bau tengik tersebut akan mengeluarkan peroksida. Dimana semakin tengik semakin tinggi angka peroksidanya. Setelah larutan tercampur lalu penambahan KI jenuh yang mengakibatkan warna menjadi coklat. Juga ditambahkan larutan pati 1%. Maka dari itu perlu diadakan titrasi dimana Na2S2O3 0,1N sebagai titran untuk menghilangkan warna coklatnya. Dari proses itu akan menghasilkan I2 dan beraksi di minyak terdapat peroksida. Angka yang didapat dari percobaan menunjukan bahwa minyak sudah mengandung peoksida dalam jumlah belum terlalu banyak.6. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa yang termasik lipid adalah mimyak dan lemak.

a. Uji kelarutan, dari beberapa pelarut lemak dapat terlarut pada pelarut seperti aseto, eter dan choloroform

b. Uji pengemulsi lemak, lemak diberi pengemulsi (detergen) membentuk emulsi yang stabil

c. Penentuan bilangan iodium didapat angka 10160. Menunjukan banyaknya ikatan rangkap yang diikat oleh iodium

d. Penentuan bilangan asam tidak terjadi perubahan warna akhir, kualitas lemak masih baike. Penentuan angka peroksida, didapat angka 22 minyak sudah terdapat peroksida.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Pengujian Karakteritsik Minyak. http://see-around-theworld.blogspot.com/2012/05/pengujian-karakteritsik-minyak.html. Diakses tanggal 27 mei 2013 Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah: Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.Ketaren, S. 2005. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. Jakarta.: UI Press.Muhtadi, Tien R. 1982. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB : Bogor.Tjahjadi, Carmencita. 2008. Pengantar Teknologi Pangan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.Winarno, F.G. 1995. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia, Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN

(Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Lipid)

Disusun Oleh :

Luna Marina Azizah

12310024May Tia Pratiwi

12310025Nina Juwita Sari

12310027Nisa Hanifa

12310028Nur Tri Aztuti

12310029

JURUSAN GIZI

Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

2012/2013