Surat Al Fill

29
Surat al fill Muhammad Haris (aktifis insitut asy syabab) Surat alfil adalah salah satu surat makkiyah. Dan sudah banyak diketahui oleh kebanyakan umat islam. Akan tetapi yang jarang dimengerti oleh umat islam adalah urutan-urutan peristiwa pasukan gajah dan pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya. Waktu Rasulullah lahir kita semua tahu bahwa dominasi dunia itu dikuasai oleh Romawi dan Persi. Masing-masing dua imperium ini memiliki kekuasaan sub ordinat. Dan Yaman yang merupakan asal usul nenek moyang orang-orang Arab, dan yang paling dikenal adalah Qohton. Penyebabnya adalah, dahulu di Yaman tepatnya di Saba’, terjadi banjir besar dalam Al Qur'an disebut dengan Sailul ‘Arim. Sehingga sebagian mereka berhijrah ke Yatsrib yang kemudian menjadi Madinah. Dan lahirlah dua suku dari mereka yang terkenal yaitu Aus dan Khazraj. Sedangkan di Yaman sering terjadi pergolakan politik. Dimana orang-orang Persi silih berganti menguasai wilayah itu. Begitu juga dengan bangsa-bangsa lain. dikarenakan wilayah ini, struktur politiknya tidak kuat. Nah dalam satu peristiwa terjadi kudeta politik yang mengangkat raja bernama Dzun Nawas. dia ini orang zuhud yang cinta agama, namun di sisi lain dia itu

description

tentang surat al fiil

Transcript of Surat Al Fill

Page 1: Surat Al Fill

Surat al fillMuhammad Haris

(aktifis insitut asy syabab)

Surat alfil adalah salah satu surat makkiyah. Dan sudah banyak diketahui oleh

kebanyakan umat islam.

Akan tetapi yang jarang dimengerti oleh umat islam adalah urutan-urutan

peristiwa pasukan gajah dan pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya.

Waktu Rasulullah lahir kita semua tahu bahwa dominasi dunia itu dikuasai

oleh Romawi dan Persi. Masing-masing dua imperium ini memiliki kekuasaan

sub ordinat. Dan Yaman yang merupakan asal usul nenek moyang orang-orang

Arab, dan yang paling dikenal adalah Qohton. Penyebabnya adalah, dahulu di

Yaman tepatnya di Saba’, terjadi banjir besar dalam Al Qur'an disebut dengan

Sailul ‘Arim. Sehingga sebagian mereka berhijrah ke Yatsrib yang kemudian

menjadi Madinah. Dan lahirlah dua suku dari mereka yang terkenal yaitu Aus

dan Khazraj.

Sedangkan di Yaman sering terjadi pergolakan politik. Dimana orang-orang

Persi silih berganti menguasai wilayah itu. Begitu juga dengan bangsa-bangsa

lain. dikarenakan wilayah ini, struktur politiknya tidak kuat.

Nah dalam satu peristiwa terjadi kudeta politik yang mengangkat raja bernama

Dzun Nawas. dia ini orang zuhud yang cinta agama, namun di sisi lain dia itu

seorang yang diktator. Dan karena itu dia membabat habis lawan-lawan

politiknya. Dan karena kecintaannya pada agama, dia sering berdialog dengan

berbagai macam agama. Salah satunya adalah sewaktu dia berkunjung ke

Yatsrib. Bertemu dengan orang-orang Yahudi, dan dia kagum dengan agama

Yahudi kemudian dia memeluk agama Yahudi.

Dan ketika dia kembali ke Yaman, memaksa seluruh rakyatnya untuk memeluk

Yahudi dan memerangi Nashrani. Dan salah satu kabilah yang masih Nashrani

adalah kabilah Najran (antara Yaman dan Arab Saudi, sekarang masuk Arab

Saudi). Sehingga Najran ini, dibabat habis oleh Dzun Nawas. Tapi, salah satu

dari kabilah Najran, berhasil meloloskan diri dan pergi ke Romawi

(Konstantinopel). Dia mengadu, agar Romawi menyerang juga Yaman.

Page 2: Surat Al Fill

Akhirnya Heraklius (Raja Romawi) mengirim surat ke Ethiopia Raja Habasyah

di Afrika Selatan. Raja mereka bernama Najasyi.

Isi dari surat itu adalah, permohonan agar Najasyi menyerang Dzun Nawas

yang telah menyerang Najran. Akhirnya Najasyi pun berhasil menggulingkan

Dzun Nawas. Kemudian Najasyi mengirim seseorang untuk memimpin Yaman

yang bernama Abrahah.

Nah Abrahah ini, ingin membangun monumen Nasrani yang bisa mematikan

masalalu Yahudi sekaligus menarik minat orang-orang Yaman yang setiap

tahunnya pergi haji ke Makkah. Akhirnya dia mendirikan gereja yang sangat

besar. Kemudian dia mengirim surat ke raja Habasyah melaporkan sebuah

prestasi dari seorang gubernurnya. Akan tetapi, bangunan tersebut, sama sekali

tidak bisa memalingkan minat orang-orang Yaman, yang tetap saja mereka

malakukan ibadah haji ke Makkah. Karena orang-orang arab di Yaman sangat

percaya bahwa Ka'bah adalah peninggalan dari leluhur mereka yaitu nabi

Ibrahim dan nabi Ismail as.

Akhirnya Abrahah mengambil kesimpulan, bahwa titik persoalannya adalah ada

pada Ka'bah. Kemudian dia berniat untuk menghancurkan Ka'bah. Dan akhirnya

Abrahah menyiapkan pasukan yang berkendaraan Gajah. Dan dari Gajah-gajah

itu ada Gajah yang paling besar dan palingseram. Oleh sebab itu mereka

dikenal dengan pasukan gajah.

Kemudian ketika orang-orang Makkah mengetahui akan hal itu, beberapa orang

Arab di Yaman, mengadakan perlawanan, di antaranya adalah perlawanan yang

dipimpin oleh Dzun Nafr. Tetapi dia kalah dan Dzun Nafr ditawan. Lalu jalan

lagi dan dicegat lagi oleh dua kabilah Arab yang dipimpin oleh al Khas'ani.

Namun Abrahah berhasil membabat habis pasukan ini, dan menawan pemimpin

mereka al Khas'ani sekaligus menjadikannya sebagai gaet menuju Makkah. Dari

sini kita belajar, orang-orang kalah itu punya tabiat menjadi jongus bagi

mereka yang mengalahkannya. Oleh karena itu Ibnu Khaldun mengatakan,

"orang kalah itu, cenderung mengikuti orang2 yang mengalahkannya dalam

segala hal".

Lalu Abrahah melanjutkan perjalanan menuju Thaif. Dan orang-orang Thoif

setelah melihat perlawanan dari dua kabilah tidak berhasil, akhirnya mereka

Page 3: Surat Al Fill

menyerah. Mereka bilang Ka'bah itu tidak ada di Thoif, tapi adanya di Makkah.

Akhirnya Abrahah mengambil mereka untuk dijadikan sebagai penunjuk jalan.

Di satu tempat antara Thoif dan Makkah ada sebuah daerah yang bernama al

Mughommas. Di sinilah Abrahah beristirahat, dan pasukannya mengadakan

penggeledahan habis dan pencurian. Termasuk harta milik kekek Rasulullah

saw yang bernama Abdul Mutholib yaitu 200 ekor Unta. Jadi perampasan harta

pun sudah menjadi tabiat para penjajah. Sebagaimana firman allah swt,

�ون� �ف�ع�ل ي �ك� �ذ�ل و�ك �ة� ذ�ل� أ �ه�ا ه�ل

� أ ة� �ع�ز� أ �وا و�ج�ع�ل د�وه�ا �ف�س� أ �ة� ي ق�ر� �وا ل د�خ� �ذ�ا إ �م�ل�وك� ال �ن� إ ق�ال�ت�

Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya

mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina;

dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. (an Naml 34).

Jadi kalau orang Amerika mengambil kekayaan alam kita, itu hal yang lumrah

kerana tabiat penjajah demikian.

Kemudian Abrahah mengutus utusan ke Makkah, cari pemimpin mereka.

Sesampainya di Makkah, orang-orang Makkah sepakat Abdul Mutholib sebagai

pemimpin mereka. Setelah utusan itu ketemu dengan Abdul Mutholib, dia

menyampaikan pesan Abrahah. Bahwa "kami ini hanya akan menghancurkan

Ka'bah, jadi jika tidak ada perlawanan dari kalian, kami tidak akan menyerang

kalian." Abdul Mutholib pun menjawab, ya kita tidak akan melawan, kerena kami

tidak punya kekuatan.

Akhirnya Abdul Mutholib dihadapkan kepada Abrahah. Disebutkan, bahwa

postur tubuh Abdul Mutholib itu tinggi, dan paling ganteng di antara seluruh

penduduk Makkah. Sehingga ketika Abdul Mutholib masuk ke ruangan Abrahah,

dan Abrahah sedang duduk di singgasananya, Abrahah langsung jatuh hati kepada

Abdul Mutholib. Kemudian Abrahah berfikir, orang ini harus dihormati, akhirnya

Abrahah turun dan menggelar karpet lalu duduk berdampingan dengan Abdul

Mutholib.

Kemudian Abrahah mengutarakan misinya kepada Abdul Mutholib. Lalu Abdul

Mutholib menjawab, "silahkan hancurkan, karena Ka'bah itu punya Tuhannya

sendiri, tapi saya minta agar Unta saya yang 200 ekor itu tolong dikembalikan."

Lalu Abrahah berkata, hei saya itu ketika melihat anda pertama kali, saya sudah

jatuh hati, tapi kata2 anda itu membuat saya tidak selera lagi. Karena, saya ini mau

Page 4: Surat Al Fill

menghancurkan symbol agama anda, namun anda hanya memikirnya harta anda.

Abdul Mutholib berkata, "hei saya ini hanya punya Unta, sedangkan Ka'bah itu

ada sendiri yang punya. Jadi kalau unta saya anda kembalikan, urusannya sudah

selasai. Adapun Ka'bah urusan anda dengan pemilik Ka'bah itu."

Akhirnya Abrahah masuk, akan tetapi, gajah-gajahnya tidak ada yang mau

berdiri dan tidak bisa bergerak sama sekali, dalam keadaan seperti itulah, Allah

swt mengirimkan bala tentaranya yaitu burung-burung yang berkelompok-

kelompok (thoiron abaabil), tapi burung itu bukan ababil, ababil itu artinya

berkelompok-kelompok yang membawa sijjil dari bahasa persi (semacam tanah

liat yang mengandung racun dan bara).

Cara kerja benda ini, ketika mengenai tubuh seseorang, tidak langsung

mematikan, akan tetapi kulit dan daging jatuh sedikit demi sedikit sampai habis,

dan tidak langsung mati. Dan ini jauh lebih menyiksa, dari pada kita langsung

mati..

Dari Peristiwa Ini, Kita Mengambil Pelajaran Yang Penting.

Pertama, bahwa Allah swt ingin menunjukkan, bahwa di awal kelahiran nabi

Muhammad itu membawa kerahmatan.

للعلمين رحمة إال أرسلناك وما

Orang pertama yang merasakan rahmat ini, adalah orang-orang Quraisy.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

berkata: "ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi

istana-istana negeri Syam". Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga

meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.

Yang kedua, dari peristiwa pergolakan politik di Yaman, kita mengetahui bahwa

konflik agama merupakan yang melatarbelakangi seluruh konflik politik, militer

dan ekonomi dan bukan yang sebaliknya. Jadi penggulingan Dzunnawas terhadap

yang lainnya itu adalah motif agama, dia menhancurkan Nasrani atas nama

Yahudi, dan Nasrsani menghancurkan dia atas nama Nasrani. Dan kemudian

Nasrani ingin menghancurkan Ka'bah juga atas nama agama. Dan ini semua dalam

ruang lingkup peristiwa politik militer yang sangat penting, akan tetapi latar

Page 5: Surat Al Fill

belakangnya adalah agama. Ini berpengaruh penting bagi kita dalam menganalisis

peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di sekeliling kita.

Oleh karena itu kita tidak percaya bahwa peristiwa krisis ekonomi yang terjadi

hari ini, itu merupakan semata-mata peristiwa ekonomi. Itu dilatarbelkangi oleh

masalah-masalah agama. Bahwa kebangkitan islam di Asia Tenggara ini mulai

mengancam. Dan inilah yang akan mereka hancurkan. Sama persis ketika

peristiwa Teluk, ketika agama islam sudah mulai menguat, serta pertumbuhan

militer yang semakin kuat, dan Teluk menjadi donatur bagi seluruh aktifitas islam

di dunia, khususnya di kawasan yang sedang bergolak Afghanistan dan Bosnia.

Mereka melihat, bahwa ini adalah ancaman dan perlu dipotong kembali. Karena

mereka menganggap bahwa umat islam ini harus diperlakukan seperti Bonsai,

boleh tumbuh tapi tidak boleh besar. Boleh mekar, tapi tidak boleh lebat. Itu

masalahnya.

Dan orang yang tidak menyadari tentang teori konspirasi ini, perlu dipertanyakan

kembali filiasi keagamaannya. Karena kalimat 'aduw (permusuhan) itu terulang

puluhan kali. Dan al Qur'an telah menyebutkan musuh-musuh Allah dari awalnya.

Dan sebuah ayat yang paling jelas adalah firman Allah swt.

�ه�م� �ت م�ل �ع� �ب �ت ت �ى ت ح� ى �ص�ار� الن � و�ال �ه�ود� �ي ال ع�نك� ض�ى �ر� ت �ن �ن� و�ل �ئ و�ل �ه�د�ى ال ه�و� ;ه� الل ه�د�ى �ن� إ ق�ل�

�ع�د� ب ه�و�اءه�م� أ �ع�ت� �ب �ص�ير? ات ن � و�ال Aي� و�ل م�ن ;ه� الل م�ن� ل�ك� م�ا � �م �ع�ل ال م�ن� ج�اءك� �ذ�ي ال

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu

mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah

petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka

setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung

dan penolong bagimu. (Al Baqoroh 120).

Kepedihan dan kehinaan telah melekat erat pada umat ini. Tak salah jika

seorang peneliti Barat mengambil anekdot, umat ini ibarat domba tak bertanduk yang

tertinggal sendiri ditengah gelapnya malam pekat dan dikelilingi sekawanan serigala

lapar yang siap menerkamnya.

Hal ini diperparah dengan kurangnya kesadaran kaum muslimin akan

kehinaannya. Aksi dan greget untuk membela dien hampir-hampir menjadi konsumsi

langka. Maka munculnya kesadaran untuk membela dien adalah modal awal yang

patut dibangun.

Page 6: Surat Al Fill

Kesadaran (al wa'yu) yang mulai muncul untuk membela dien dan

mengamalkannya secara sempurna, harus selalu dipupuk. Namun sadar untuk

membela saja, belumlah cukup tanpa adanya kesinergian dengan aturan main yang

disetir oleh panduan nash.

Betapa banyak orang yang sadar, namun salah mengambil jalan. Sehingga

banyak yang terjatuh pada kesyirikan masal Demokrasi. Atau benar mengambil jalan,

namun terkapar di tataran amal nyata. Benar dalam menjadiakan iman, hijrah dan

jihad sebagai jalan perjuangan, tapi kurang cermat memahami realita hingga salah

dalam memilih prioritas amal yang sesuai.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puncak ibadah ini menjadi

rahmat, bukan menjadi pusat celaan dan sasaran orang kafir dalam mencari

kesalahan kaum muslimin. Jangan sampai ibadah jihad hanya menjadi idealisme

yang indah di ranah pemikiran namun melempem dalam realitas amal.

Maka dari itu setiap muslim harus memiliki sence of war (kepekaan tentang

peperangan). Baik melalui perang budaya, intelejen ataupun perang fisik. Dan ini

bisa menjadi frame dalam menganalisis segala peristiwa politik yang terjadi

disekeliling kita.

Disamping itu setiap muslim juga harus memahami kemuliaan dakwah dan

mahalnya jihad.

Memahami Mahalnya Dakwah Dan Jihad

Dakwah ini sangat agung dan jihad ini sangat mahal. Tidak mendapatkan taufik

untuk memikulnya kecuali orang yang mengambil dua urusan ini secara tepat,

memahami hakikat dan beban-bebannya, serta menguasai ilmu syariat dan

raalitasnya.

Menempuh jalan ini berarti harus siap meninggalkan orang-orang yang dicintainya

dan kehilangan nyawa. Kalau meminjam bahasa Syekh Abu Muhammad Al

Maqdisi "Yang memikul beban ini hanyalah para singa dan rajawali, bukan

burung pipit atau kutilang."

Namun sebagian orang tdak memahami hal itu. Kelompok ini tidak mengetahui

tipu daya, kedengkian, serta makar musuh-musuh din terhadap dakwah, jihad dan

para pemeluknya.

Page 7: Surat Al Fill

Dia menceburkan diri dalam urusan ini tanpa memiliki bashirah (pengetahuan

jelas) akan rukun-rukun, hakikat dan beban tanggung jawabnya. Lebih parah lagi,

dia juga tidak memahami jalan musuh-musuhnya. Kemudian pukulan berat

menimpa sehingga dia menjadi terpuruk dan kembali ke belakang.

Mereka juga tidak mau sedikit bersusah-susah payah untuk duduk di halaqah ilmu

atau mengkaji kitab-kitabnya. karana prioritas mereka bukanlah mempelajari ilmu

syar'i atau realitas kaum muslimin. Mereka bahkan tidak mengambil pelajaran dari

pengalaman orang-orang sebelumnya yang menempuh jalan ini sehingga

mengulang kesalahan yang sama.

Yahudi Mencengkram Dunia

Musthalah Maufur dalam buku Yahudi Menggenggam Dunia halaman 19

menyebutkan, “bangsa yahudi mempunyai keyakinan, bahwa bangsa lain adalah goya

atau dalam bahasa ibraninya goyim, yang juga sering disebut gentiles atau umamy

dalam bahasa arabnya, yang berarti bangsa lain itu diciptakan tuhan untuk

kepentingan yahudi belaka, sebagai bangsa pilihan tuhan”.

Dari keyanikan tersebut mereka berusaha untuk mengusai dunia, dari berbagai

aspeknya. Mulai dari bidang politik hingga bidang bisnis. Namun dalam mewujudkan

cita-cita tersebut mereka mempunyai tembok dan musuh utama. Kaum Yahudi

meyakini Islam sebagai satu-satunya tembok penghalang keinginan mereka untuk

mendominasi dan memegang hegemoni dunia.

Mereka tidak hanya meyakini Islam sebagai tembok penghalang keinginan

mereka untuk menjajah dunia semata. Mereka juga meyakini, Islam adalah musuh

besar mereka. Moro Berger, dalam bukunya " Dunia Arab Kontemporer" menulis,"

Sesungguhnya kekhawatiran terhadap bangsa Arab dan perhatian kita dengan dunia

Arab, bukan disebabkan oleh banyaknya minyak bumi di tengah bangsa Arab,

melainkan karena Islam. Kita harus memerangi Islam, untuk mencegah bersatunya

bangsa Arab. Bila Arab bersatu, bangsa Arab akan kuat. Perlu diingat, kekuatan

bangsa Arab selalu seiring dengan kekuatan, kejayaan dan penyebaran Islam. Islam

mengejutkan kita ketika bisa menyebar dengan mudah di benua Afrika."

Page 8: Surat Al Fill

Dengan keyakinan dan pengatuhan ini semua. Mereka akan berusaha

mengilangkan penghalang utama. Berbagai cara ditempuh demi menghacurkan kaum

musilimin.

Langkah-langkah Yahudi dalam memerangi islam.

Sebuah ide dan metode serta caranya bisa berbeda-beda dari masa ke masa.

Inilah justru yang penting diketahui kaum muslim. Sebab, acap kali kaum muslim

paham bahwa orang-orang Yahudi merupakan musuh besar mereka, namun sering

kali pula mereka terperangkap oleh ide-ide, metode dan tipu daya orang-orang

Yahudi, baik sadar maupun tidak. Karenanya, mencermati ide, metode dan tata cara

mereka memperdaya kaum muslim menjadi bagian yang sangat penting untuk

diketahui.

Diantara langkah mereka dalam memerangi kaum muslimin adalah sebagai

berikut:

Menjauhkan generasi muda dari Al Qur’an

Kaum Yahudi akan mencari celah untuk memerangi kaum muslimin. baik dari

dalam maupun dari luar. Salah satu cara melemahkan kaum muslimin, mereka

mengobrak-abrik islam dari dalam. Yang paling utama, mereka akan berusaha untuk

menjauhkan kaum muslimin dari Al Qur’an. Mereka yakin bahwa ruh perjuangan

islam terletak pada pada pemahaman mereka terhadap Al Qur’an yang benar. Selama

kaum muslimin memahami Al Qur’an dengan benar, kaum yahudi tidak akan bisa

menghancurkan islam.

Pernyataan ini muncul dari mereka sendiri. William Ewart Gladstone, mantan

perdana menteri Inggris selama empat periode, mengatakan," Selama Al-Qur'an

masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan sanggup menguasai

Timur."

Juga gubernur Jendral Perancis di Aljazair, dalam peringatan seratus tahun

pendudukan Perancis atas Aljazair, ia mengatakan," Kita tidak akan bisa

mengalahkan orang-orang Aljazair selama mereka masih membaca Al-Qur'an dan

berbicara dengan Bahasa Arab. Maka, kita wajib menghilangkan Al-Qur'an dan

bahasa Arab dari keberadaan mereka, juga mencabut sampai ke akar-akarnya Bahasa

Arab dari lidah mereka."

Menguasai opini masarakat international terhadap islam.

Page 9: Surat Al Fill

Opini umum adalah hal yang penting di tengah masyarakat. Arah dan

kecenderungan masyarakat sering kali dipengaruhi oleh opini umum yang ada. Maka

untuk mendapatkan dukungan masyarakat umum dalam memerangi kaum muslimin.

Mereka menyebarkan citra buruk kaum muslimin. Terutama didunia barat. Sehingga

terciptalah islampobia. Hal itu mereka tempuh dengan menggambarkan bahwa islam

adalah agama fundamentalisme, terorisme dan ekstrimisme. Islam juga digambarkan

memiliki ancaman terhadap kestabilasan negara.

William Pfaff dalam artikel yang berjudul "Help Algeria's Fundamentalists",

menulis," Banyak orang berpendapat bahwa perang antara komunisme dengan Barat

akan segera digantikan oleh perang antara Barat dengan Muslim." (The New Yorker,

28/1/91).

Menguasai media masa internasional

Dalam rangka memperlancar langkah diatas, mereka menguasai media masa.

Karena media massa adalah salah satu faktor penting dalam membentuk opini umum

di dunia ini. Caranya dengan menguasai berbagai media massa berskala internasional

yang penting.

Dengan mengusai media massa masyarakat dunia, mereka dapat

menyembunyikan kejahatan mereka dan menjadikan orang lain sebagai kambing

hitam atas perbuatan mereka. Mereka dapat menutupi semua kejahatan mereka dan

menyebarkan aib orang lain atau bangsa lain, bahkan menyebar fitnah dan

kebohongan. Begitu pentingnya media massa bagi mereka sehingga mereka berusaha

menguasai semua media yang ada di dunia. Bahkan dengan cara-cara kotor dan ilegal

sekalipun. Banyak bukti penyebaran fitnah yang mereka lakukan melalui media

massa.

Dibarat, banyak media massa yang dikuasi oleh kaum Yahudi. Mereka

mengendalikan media-media tersebut. sehinga bisa mengontrol seluruh berita yang

disajikan kepada masyarakat.

Semua jenis media massa, mulai dari media cetak hingga media elektronik

mereka kuasai. American Broadcasting System (ABC), Columbia Broadcasting

System (CBS), dan National Broadcasting Company (NBC) adalah contoh elektronik

yang dikuasai yahudi. Pimpinan tertinggi, para pejabat perusahaan, dan para staf

penting lainnya di media-media tesebut adalah orang yahudi seperti William S. Paley

Page 10: Surat Al Fill

(pemimpin CBS), Sagansky, Bloomberg, dan Tartikoff yang merupakanpara personil

penting perusahaan tersebut adalah orang yahudi.

The New York Times, The Wall Street Journal dan the Washington Post adalah

contoh media cetak yang dikuasai yahudi. Dalam media massa tersebut mereka

mempunyai kuasa penuh untuk menentukan berita apa yang harus disiarkan dan mana

tidak. Di bawah naungan The New York Times sendiri terdapat 36 surat kabar dan 12

majalah yang selalu berpihak pada kepentingan yahudi. The New York Pos, salah satu

surat kabarkota New York lainnya adalah milik Peter Kalikow seorang miliarder

Yahudi yang juga pengusaha real estate.

Sementara itu majalah-majalah berita ternama di Amerika, yaitu Times,

Newsweek dan U.S. News & Word Report tidak disangsikan lagi berada dalam

dominasi Yahudi. CEO majalah Time adalah Steven J. Ross, seorang Yahudi.

Newsweek berada dalam kendali seorang yahudi Khaterine Meyer Graham.

Sedangkan U.S. News & World Report dimiliki oleh pengusaha real estate

berkebangsaan yahudi, Mortimer B. Zucherman.

Kekuatan media massa atau pers yang mereka kuasai yang memberikan

pengaruh dalam berbagai lini kehidupan. Dengan kekuatan propaganda media massa,

mereka merekayasa situasi politik dunia. Bukti nyatanya yaitu Amerika melakukan

serangan dan penjajahan terhadap Irak. Melalui media massa yang mereka kuasai di

Amerika Serikat, mereka dapat mempengaruhi opini sebagian besar rakyat Amerika

untuk menyetujui serangan dan penjajahan tersebut. Peristiwa serangan tersebut

membuktikan bahwa dengan kekuatan pers mereka memanipulasi informasi dan berita

serta memfitnah Irak (dalam hal ini kaum muslimin) yang sebenarnya tidak memiliki

senjata pemusnah massal.

Menguasai sentral-sentral politik internasional.

Sadar maupun tidak sadar politik merupakan salah satu alat untuk mendapatkan

dukungan international. seburuk apapun yang dikerjakaan, jika menguasai politik ia

akan selamat. Kaum Yahudi sangat faham akan hal ini. Sehingga mereka membuat

tim-tim khusus yang bertugas untuk mempengaruhi keputusan-keputusan sebuah

konggres negara.

Kaum Yahudi melalui pergerakan zionisme mempunyai tim khusus yang

ditugaskan untuk melakukan semua lobi dari tingkat rendah hingga kelingkaran elite

Negara. Tim khusus ini bertujuan agar semua rencana zionis ini dapat berjalan lancar.

Page 11: Surat Al Fill

Di Amerika Serikat sebuah negera yang terpengaruh zionisme, kaum zionis

mempunyai tim lobi khusus yang dikenal dengan sebutan AIPAC (American Israel

Poblic Afairs Comite). AIPAC sangat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan

di kongres Amerika. Contoh yang paling nyata adalah peristiwa yang terjadi pada

tahun 1975. ketika itu presiden Amerika saat itu, Gerald Ford, meminta negaranya

untuk mengevaluasi hubungan AS-Israel karena Ford kesal terhadap Israel yang tidak

mau menghenghentikan pendudukannya terhadap Gurun Sinai di Mesir. Namun,

AIPAC melakukan lobi terhadap Kongres dan hasilnya Kongres menolak keputusan

presiden. AIPAC juga pernah terlibat bisnis penjualan mesin-mesin perang Amerika

ke beberapa negara di Timur Tengah.

Dengan menguasai polik international mereka akan leluasa dalam memerangi

kaum muslimin di sebuah wilayah. Hari-hari ini, kaum Muslim seluruh dunia

menyaksikan kebrutalan yang membabi buta kaum Zionis terhadap kaum Muslim di

Palestina. Setiap hari, jet-jet tempur beserta tank-tank Israel membunuhi warga

Muslim. Bahkan mereka berani menyerang relawan yang ingin membantu palestina.

Dunia mengutuk serangan Israel itu. Tetapi, semuanya tidak berdaya, tidak mampu

mencegah kebrutalan Israel. Padahal, dari segi hukum internasional, aksi sepihak

Israel yang menyerbu para relawan jelas-jelas tidak dibenarkan.

Tetapi, kaum Zionis Israel tidak mempedulikan hal itu. Mereka merasa lebih kuat,

dan menganggap remeh protes dunia Islam terhadap kebrutalan mereka. Inilah

keahlian mereka dalam menguasai politik international.

Jihad Melalui Tandzim yang Terpimpin Adalah Solusinya

Ada sebuah kata mutiara

بالنظام الباطل يغلب نظام بال الحق

Kebenaran yang terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilah yang terorganisir

Para ulama memang berselisih pendapat tentang keharusan meminta izin

kepada imam (khalifah) atau wakilnya (para komandan) saat akan berjihad. Meskipun

mereka tidak menyebutkan dalil-dalil khusus yang mengatur masalah ini, mereka

kembali kepada maqasidhu syari’ah yang memperhitungkan asas maslahat dan

madharat, karena jihad adalah kesempurnaan dari amar makruf nahi mungkar.

Page 12: Surat Al Fill

Keberadaannya harus mendatangkan maslahat yang lebih besar dari madharat yang

ditimbulkan.

Perlu direnungkan juga tentang perbedaan kondisi salaf di mana pemerintahan

Islam (khilafah) masih tegak dengan kondisi kelemahan umat Islam hari ini. Pada

masa khilafah, bila seseorang atau beberapa gelintir orang melakukan serangan ke

barisan musuh, tidak membawa konsekuensi panjang selain mati syahid, dan itu

terpuji. Berbeda dengan kondisi hari ini, di mana mujahidin diwakili oleh beberapa

gelintir kaum muslimin yang mengemban berbagai tugas sekaligus. Dakwah, amar

makruf nahi munkar, tarbiyah, dan jihad. Semua pekerjaan Islam ini dituntut untuk

bisa berjalan seiring demi mendukung tugas berat jihad yang sedang diemban.

Ketika beberapa gelintir mujahid melakukan operasi jihad, akan membawa

dampak yang panjang dan rumit terhadap berbagai amal Islam lainnya. Ketika sebuah

operasi jihad dilaksanakan dan menimbulkan kerugian di pihak musuh ; maka musuh

mengadakan pembalasan kepada seluruh aspek amal Islam, tidak terhadap aspek jihad

semata. Ini perlu menjadi renungan bagi para mujahid yang akan melakukan sebuah

operasi, perhitungan maslahat dan madharat merupakan sebuah pertimbangan yang

harus diperhatikan.

Pihak yang paling mengerti kekuatan mujahidin dan lawan adalah para

pemimpin dan tokoh-tokoh pergerakan jihad (ulul amri, ulama dan komandan

militer). Oleh karena itu, sudah seyogyanya mujahidin hari ini meminta pertimbangan

dan izin kepada mereka sebelum melaksanakan sebuah operasi jihad.

Memang operasi jihad yang dilakukan seorang diri itu tergolong jihad yang

dibenarkan dan sah yang mengantarkan pelakunya kepada mati syahid, namun bukan

berarti mengabaikan manajemen sebuah peperangan yang telah dikendalikan oleh

sebuah organisasi. Karena Allah pun telah menyebutkan pentingnya pasukan jihad

yang teratur dan terkendali. Dalam firmannya;

“ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh.” (QS. Ash Shaf :4).

Urgensi dan tuntutan berjihad melalui tandzim yang rapi (termasuk melakukan

operasi jihad dengan izin pemimpin tandzim) ini bisa dilihat dari dua sisi :

Pertama, Realitas kontemporer

Page 13: Surat Al Fill

Karena tuntutan kondisi kaum muslimien yang mengharuskan untuk mengambil

semua sebab timbulnya kekuatan, kekokohan dan keteguhan.

Sesungguhnya kekuatan musuh-musuh Islam hari ini -baik skala nasional,

regional maupun internasional- telah secara maksimal menghadapi kaum muslimien

dan membekali dirinya dengan berbagai sebab kekuatan; organisasi yang rapi dan

terprogram, persiapan militer yang tangguh, persiapan politik, ekonomi, media massa

dan segala persiapan lain yang mendukung kemenangan mereka dalam memerangi

mujahidin.

Mereka bahu membahu dalam menyatukan langkah memerangi mujahidin

dengan sandi operasi “perang melawan terorisme”. Sebagaimana dilansir harian

Republika (Sabtu, 12/1/2002) Komite Anti Terorisme PBB (CTC PBB) telah

menerima komitmen 117 negara anggota yang bersedia dan berusaha memerangi

segala bentuk terorisme internasional di negara masing-masing.

Menurut ketua CTC PBB, Duta Besar Inggris untuk PBB, Jeremy Greenstock,

pasca serangan 11 September di New York dan Washington, PBB telah melakukan

berbagai upaya untuk memformat komitmen internasional dalam memerangi

terorisme. Dalam waktu 90 hari, 95 % negara anggota PBB telah menyatakan dirinya

siap dalam aksi penumpasan terhadap terorisme internasional ini.

Siapapun tentu bisa dengan jelas membaca ; perang yang mereka lancarkan ini

sebenarnya adalah perang melawan kekuatan Islam (mujahidin), terbukti dengan

praktik nyata yang membidik kekuatan mujidihin di seluruh dunia.

Undang-undang anti terorisme, perjanjian ekstradisi internasional, agresi militer

ke Afghanistan, pemburuan mujahidin di seluruh dunia dan bukti-bukti kongkrit

lainnya dengan jelas menunjukkan kerja sama dan konspirasi kekuatan kafir global ;

yahudi, nasrani, musyrikin dan komunis untuk menghancurkan kekuatan mujahidin.

Sangat disayangkan bila kaum muslimin (mujahidin) justru menghadapi

persekutuan musuh yang sangat kuat ini dengan sebab-sebab yang lemah dan kalah,

gerakan yang cenderung sendiri-sendiri tanpa organisasi dan perencanaan matang,

atau mental sufistis yang salah dalam tawakkal !!!

Kekuatan hanya bisa dihadapi oleh kekuatan, tandzim hanya bisa dihadapi oleh

tandzim dan besi hanya dikalahkan oleh besi. Karena itu, tandzim jihad merupakan

sebuah kewajiban demi menghadapi musuh yang tertata rapi dan tangguh.

Page 14: Surat Al Fill

Kaedah Ushuliyah menyatakan “ Kewajiban yang tidak sempurna kecuali

dengan sarana, maka sarana tersebut hukumnya juga wajib.”

Allah Ta’ala berfirman :

“ Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka pelindung bagi

sebagian yang lain. JIka kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang

telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan

kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfaal : 73).

Dalam ayat lain :

"Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-

bantahan (berpecah belah), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang

kekuatanmu.” (QS. Al Anfaal :46).

Allah juga berfirman :

“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS.

Al Maidah ;2).

Kedua : perintah syar’i

Allah Ta’ala telah memerintahkan kaum muslimin agar bersiap-siap dan

menempuh segala sebab datangnya kekuatan untuk memberikan rasa takut pada

orang-orang kafir, murtad dan munafik.

Allah berfirman ;

“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan

persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain

mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang

kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan

kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (61) Dan jika mereka condong kepada

perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawwakallah kepada Allah.

Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al

Anfal :60).

Page 15: Surat Al Fill

Berdasar ayat ini, wajib kepada kaum muslimien untuk menempuh semua sebab

kekuatan dan kemenangan baik materi maupun ruhani (mental, maknawi), sehingga

dapat menakuti musuh-musuh kaum muslimin.

Di antara sebab kekuatan dan kemenangan adalah ; terorganisir, perencanaan,

kepemimpinan dan ketaatan, yang mana jihad tidak berjalan dengan benar tanpa

ada unsur tersebut dan unsur tersebut termasuk permulaan yang dharury untuk I’dad

yang sesuai dengan syar’i.

Allah Ta’ala berfirman :

“ Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan

ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’ :59).

Dalam ayat lain :

“ Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun

ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada

Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui

kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).” (QS.

An Nisa’ :83).

Allah Ta’ala memerintahkan kaum muslimin untuk mentaati para pemegang

urusan mereka, baik ulama ---urusan syar’I--- maupun umara’ ---urusan dunia,

perang-. Perintah ini berarti juga perintah untuk mengangkat pemimpin dan mentaati

mereka. Dalam disiplin ilmu ushul fiqih, hal ini disebut dengan isyaratu nash. Maka

urusan jihad sebagai sebuah urusan penting dalam dien juga harus dikerjakan lewat

kepemimpinan seorang imam (khalifah saat khilafah masih tegak) atau amir

(pimpinan) organisasi jihad ketika khilafah tidak ada.

Rasulullah juga bersabda :

Dari Abdullah bin Amru bahwasanya Rasulullah bersabda,” Tidak halal bagi

tiga orang berada di suatu daerah yang kosong (padang pasir) kecuali mereka harus

mengangkat salah satu sebagai amir (pemimpin) mereka.”1

Dalam kesempatan lain :

Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwasanya Rasulullah bersabda,” Jika tiga orang

keluar dalam safar hendaklah mereka mengangkat salah satu sebagai pemimpin.”2

1 - HR. Al Bazzar dan Al Haitsami dalam Majma’u Zawaid 5/255. Dishahihkan syaikh Al Albani dalam Irwaul Ghalil 8/106 no. 2454. Juga dari Abu Hurairah ; HR. Baihaqi, dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir no. 763.

2 - HR. Abu Daud no. 2608 dan Abu ‘Iwanah, juga dari Abu Hurairah ; HR. Abu Daud, Abu Ya’la Al Maushili 1/295. Dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir no. 500 dan Silsilah Ahadits Shahihah no. 1322.

Page 16: Surat Al Fill

Imam Syaukani menerangkan makna hadits ini :

“ Hadits-hadits ini menyebutkan disyariatkannya bagi setiap kelompok yang

terdiri dari tiga orang atau lebih untuk mengangkat salah seorang mereka sebagai

pemimpin karena hal itu membawa keselamatan bagi mereka dari perselisihan yang

menyebabkan kehancuran. Dengan tidak adanya kepemimpinan, setiap orang akan

memaksakan pendapatnya dan berbuat sesuai hawa nafsunya sendiri sehingga mereka

akan binasa. Dengan adanya kepemimpinan, perselisihan akan sedikit dan tercapailah

kesepakatan (persatuan). Jika kepemimpinan ini diperintahkan atas tiga orang yang

berada di daerah kosong (padang pasir) atau sedang melakukan safar, maka perintah

untuk mengangkat pemimpin atas kelompok yang terdiri dari lebih dari tiga orang

yang tinggal di desa-desa dan kota-kota dan dituntut untuk menunaikan hak-hak dan

mencegah kedzaliman di antara sesama mereka hukumnya lebih wajib lagi.”3

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :

“ Harus diketahui bahwa mengendalikan urusan manusia termasuk kewajiban

dien yang paling agung, bahkan dien dan dunia tidak akan tegak tanpa adanya

kepemimpinan. Kemaslahatan manusia tidak akan sempurna kecuali dengan

berkumpul (berorganisasi) di antara mereka, karena satu sama lain saling

membutuhkan, dan setiap perkumpulan harus ada pemimpinnya sebagaimana sabda

Rasulullah … (beliau menyebutkan hadits-hadits di atas). Rasulullah mewajibkan

mengangkat seorang pemimpin dalam sebuah perkumpulan paling kecil (3 orang) dan

paling sebentar dalam perjalanan, untuk mengingatkan wajibnya mengangkat

pemimpin untuk seluruh perkumpulan lainnya. Allah ta’ala juga telah mewajibkan

amar makruf nahi munkar, dan hal itu tidak mungkin sempurna kecuali dengan imarah

(kepemimpinan) dan kekuatan. Demikian juga halnya dengan seluruh perintah lain

yang Allah wajibkan seperti jihad, menegakkan keadilan, haji, menegakkan sholat

Jum’at, menegakkan sholat ied dan menolong orang-orang yang terdzalimi. Maka

yang wajib adalah menjadikan kepemimpinan sebagai sebuah dien (ajaran dien),

qurbah (sarana mendekatkan diri kepada Allah), karena mendekatkan diri kepada

Allah dalam kepemimpinan dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya merupakan bentuk

mendekarkan diri yang paling utama.”4

3 - Nailul Authar 8/257.4 - Majmu’ Fatawa 28/390-392.

Page 17: Surat Al Fill

Imam Ibnu Abdil Barr meriwayatkan dari Tamim Ad Daari,” Masyarakat

berlomba-lomba meninggikan bangunan pada masa Umar, maka ia berkata,” Wahai

penduduk Arab, jagalah tanah kalian, jagalah tanah kalian. Sesungguhnya tidak ada

Islam kecuali dengan berjama’ah, tidak ada jama’ah kecuali dengan kepemimpinan,

tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ketaatan. Barang siapa diangkat menjadi

pemimpin suatu kaum karena keilmuannya, maka itu lebih baik baginya. Namun

barang siapa diangkat menjadi pemimpin suatu kaum bukan karena keilmuannya,

maka itu kehancuran baginya dan bagi yang ia pimpin.”5

Perkataan shahabat Umar ini menunjukkan wajibnya berjama’ah,

berkepemimpinan dan ketaatan kepada pemimpin dalam rangka menegakkan syariat

Islam. Rasululah juga bersabda :

“ Hendaknya kalian mengikuti Aljama’ah dan jauhilah perpecahan, karena

sesungguhnya syaithon itu bersama satu orang, dan dia lebih jauh dari dua orang.

Barang siapa yang menginginkan intinya surga hendaknya mengikuti Al jama’ah.”6

Dari Harits bin Harits al Asy’ari bahwasanya Rasulullah bersabda,”

Sesungguhnya Allah telah memerintahkan lima hal kepada nabi Yahya bin Zakariya

untuk dikerjakan …dan aku memerintahkan kalian dengan lima hal yang Allah

perintahkan kepadaku yaitu; al jama’ah, mendengar, ta’at, hijrah dan berjihad di

jalan Allah Ta’ala.”7

Rasulullah dalam hadits mutawatir juga menerangkan keberadaan thaifah

manshurah yang senantiasa berjihad di atas kebenaran dan meraih kemenangan,

sampai akhirnya mereka membunuh Dajjal.

Tentang hadits-hadits thaifah manshurah, Syaikh Abu Bashir Abdul Mun’im

Musthafa Halimah mengatakan,” Bukti (wajibnya berjihad dengan tandzim) adalah

bahwa tho’ifah mansuroh ini atau ishobah muslimah (sekelompok umat Islam) ini

yang berada di atas kebenaran dan meraih kemenangan, sebagaimana disifati

Rasulullah, berperang di jalan Allah Ta’ala, ia ada di zaman kita ini -zaman tiadanya

khilafah Islam dan sultan muslim yang menyatukan kalimat umat Islam- dan ada di

setiap zaman sampai hari kiamat nanti. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits ال

5 - Jami-u bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1/63, juga Ad Darimi dengan sanad lemah.6 - HR. Tirmidzi, dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 1758.7 - HR, Ahmad, Tirmidzi, Nasa-I, Ibnu Hibban, Al Hakim dan Bukari dalam at tarikh. Dishahihkan

syaikh Al Albani dalam Shahih jami’ Shaghir no. 1721, Shahih Targhib wa Tarhib no. 5530 dan Takhriju Misykatul Mashabih no. 3694 dari Ath Thayalisi dan Ibnu Khuzaimah.

Page 18: Surat Al Fill

yang menunjukan keberadaan mereka, keberlangsungannya (senantiasa ada) تزال

(hinggga akhir zaman) dan tidak terputusnya mereka.

Dengan demikian, apakah masuk akal bahwa mereka thoifah mansuroh tersebut

–yang diantara sifatnya yang terkenal adalah berperang di jalan Allah - melaksanakan

kewajiban perang dan jihad dengan sendiri-sendiri secara serampangan tanpa

terorganisir ? Ataukah mereka berperang dengan kelompok yang terorganisir dan

selalu mencari sebab datangnya kemenangan ???8

Kemudian, hendaknya mereka melihat kepada sejarah Rosulullah saw dan para

sahabatnya, ketika mereka belum memiliki daulah Islam. Apakah mereka bergerak

dalam dakwah sendiri-sendiri tanpa adanya tandzim dan ketaatan pada Rosulullah

saw, ataukah mereka bergerak dengan tandzim yang rapi dan ketaatan atas Nabi

saw ???

Syaikh Muhammad bin Abdul Lathif, Sa’ad bin Hamd bin ‘Atiq, Sholih bin

Abdul Aziz dan Muhammad bin Ibrahim bin Abdu Lathif (para ulama dakwah Nejd,

murid-murid syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) mengatakan ;

“ Sudah jelas termasuk adh dharurah (prinsip dasar) dalam Islam bahwasanya

tidak ada dien tanpa jama’ah, tidak ada jama’ah tanpa imamah (kepemimpinan

/khalifah / imam) dan tidak ada imamah tanpa mendengar dan taat. Ketiga hal ini

saling berkaitan. Satu hal tidak akan sempurna dan tidak akan lurus bila yang lain

tidak ada. Dengannyalah tegaknya dien dan Islam, dengannya dunia dan akhirat

hamba akan baik. Jika terjadi kerusakan atau peremehan dalam ketiga hal ini atau

dalam sebagiannya, akan terjadi kerusakan dan kejahatan sesuai dengan kadar

peremehan (kerusakan dalam ketiga atau sebagian hal ini), dan hal itu merupakan

suatu hal yang sudah pasti. Demikianlah, sampai akhirnya kerusakan semakin

membesar dan kejahatan terus bertambah, sistem menjadi rusak dan dien tertinggal.”9

Maka alangkah benarnya sabda Rasulullah :

“ Sesungguhnya imam itu adalah perisai, berperang dari belakangnya, dan

tempat berlindung. Jika ia memerintahkan untuk bertaqwa dan berlaku adi,; maka ia

akan mendapatkan pahalanya, dan bila tidak demikian, maka baginya dosanya.”10

8 - Hukmul Islam Fi Dimuqrathiyah wa Ta’adudiyah Hizbiyah hal. 179, Markazu Ad Dauli Li Dirasat Islamiyah, London, cet 2 ; 1420 H / 2000 M.

9 - Ad Duraru As Suniyah fi Ajwibah An Najdiyah 9/197, dinukil dari Hukmul Islam fi Dimuqrathiyah wa Ta’adudiyah Hizbiyah hal. 182.

10 - HR. Bukhari, Muslim, Nasa-I dari Abu Hurairah, Shahih Jami’ Shaghir no. 2322.

Page 19: Surat Al Fill

Dari Mu’adz bin Jabal bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam

bersabda,” Perang itu ada dua : (a)- Orang yang berperang demi mencari wajah

Allah Ta’ala, ia mentaati imam, menginfakkan hartanya yang baik, memudahkan

saudara seperjuangan dan menjauhi kerusakan ; maka tidurnya dan jaganya bernilai

pahala semua. (b) Adapun orang yang berperang demi berbangga diri, riya’, sum’ah,

tidak taat kepada imam dan berbuat kerusakan di muka bumi, maka ia tidak kembali

dengan (pahala) yang cukup.”11

Syaikh Abdullah Azzam mengatakan ;

Islam adalah dien yang realitas dan sungguh-sungguh, ia menghadapi realita

yang ada dengan norma-norma dan nilai-nilai, juga menghadapi realita yang ada

dengan sarana yang seimbang. Jihad adalah ibadah jama’iyah, tidak akan terlaksana

kecuali dengan adanya jama’ah yang berhadapan dengan masyarakat jahiliyah atau

masyarakat kafir. Oleh karena itu jihad tidak diwajibkan di Makkah karena lemahnya

umat Islam, sedikitnya jumlah mereka, dan ketidak mampuan mereka untuk

menghadapi jahiliyah yang mengandalkan (berdiri tegak di atas) kekuatan dan jumlah.

Selama jihad itu merupakan ibadah jama’iyah, maka yang memegang urusan

jihad adalah amir jama’ah muslimah dan dialah yang mengumandangkan jihad.”12

11 1 – HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, Al Hakim, Al Baihaqi. Dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Jami’ Shagir no. 4174, Silsilah Ahadits Shahihah no. 199, Takhriju Misykatul Mashabih no. 3846.

12 - I’laanul Jihad hal. 8.