الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

27

Transcript of الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Page 1: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
Page 2: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
Page 3: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

اإلخالص سورة

�م ي ح الر� ح�م�ن الر� الله م س� ب

د� �ح� أ �الله ه�و� (1)ق�ل�

�الص�م�د �(2)الله

�د� �و�ل ي �م� ل و� د� �ل ي �م� (3)ل

�ف ك ��ه ل �ن� �ك ي �م� ل د� �و� �ح� أ (4)و&ا

Page 4: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

TERJEMAHAN AYAT AL-IKHLAS (MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH)

Dengan Menyebut Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

1. Katakanlah (wahai Muhammad): Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

3. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.

Page 5: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Kata ‘al-ikhlas’ berasal dari kata khalasha atau akhlasha ( خ�ل�ص�� ا - ( خ�ل�ص� yang berarti bersih, jernih, murni, selamat, bebas, jujur, tulus, dan tidak bercampur dengan sesuatu yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kata al-ikhlas mengacu pada makna “kesempurnaan sifat-sifat Allah, dan sifat-sifat Allah terlepas dari segala kekurangan dan kecatatan.”

Page 6: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Kosakata د� �ح� أ

Satu, tidak banyak. Zat-Nya satu. Allah tidak terdiri وحUدةdari unsur-unsur kebendaan yang beraneka ragam, dan bukan pula terdiri dari bahan pokok lainnya.

Seperti pula kata دUواح (waahid) yang berarti satu, dan yang pertama, tetapi dapat ditambah dengan keragamannya sebagaimana dalam firman-Nya QS Al-Baqarah 163:

و إلهكم إله وحد آل إله إال هو الرحمن الرحيم

“Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Waahid, tiada tuhan selain Dia, Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

Maka waahid yang dimaksud diatas menunjukkan keesaan zat-Nya disertai dengan keragaman sifat-sifat-Nya.

Page 7: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

الصمد

Yang selalu menjadi tempat bergantung ketika dalam keadaan yang penting (tempat meminta). Seperti yang dikatakan seorang penyair:

مد " ي�د الص� ر� وب�ن� م�سعود و� ب�الس� �ير ب�ن�ى ا�سد ب�ع�م د ب�ك�ر� الن�اعى ب�خ� " ل�ق�

“Orang yang tertimpa musibah itu, secara dini telah menemui orang yang paling baik di kalangan Bani Asad, yaitu Amr bin Mas’ud, seorang pemimpin dan tempat dimintai pertolongan.”

Adapun yang mengartikan kata ash-shamad yaitu yang dimaksud ataupun yang disengaja dan dituju untuk meminta hajat. Bukan kepada kubur-kubur, batu-batu, jin-jin, atau malaikat-malaikat sekalipun.

Adapula yang mengartikan bahwa ash-shamad bermakna tumpuan harapan, yaitu satu-satunya Yang Diharapkan dan Yang Dituju oleh semua makhluk guna memenuhi segala kebutuhan, permintaan mereka, serta bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Kosakata

Page 8: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

�ف�و&ا ك

Sebagian ulama yang memahami kata ini dalam arti istri, menurut mereka serupa dengan firman-Nya QS Al-Jin, 3:

�د&ا �خ�ذ� صحبة& و� ال� ول �ا م�ا ات tن ب �على ج�دu ر� �ه� ت ن� و�أ

“Dan bahwasanya Mahatinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.”

Akan tetapi pada dasarnya adalahؤUكف (kufu’) yang berarti yang menyamai-Nya, dalam hal kemampuan dan kekuasaan-Nya.

Kosakata

Page 9: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

SEBAB TURUNNYA AYAT ( النزول ( أسباب

Abusy Syaikh meriwayatkan dalam kitab al-‘Azhamah dari Aban dari Anas yang berkata, “Suatu ketika orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Abal Qasim, Allah telah menciptakan para malaikat dari cahaya tirai-Nya, Adam dari tanah liat yang diberi bentuk, Iblis dari kobaran api, langit dari awan, dan bumi dari buih air. Oleh karena itu, beritahukanlah kepada kami bagaimana hakikat Tuhanmu itu?’ Rasulullah belum menjawab pertanyaan tersebut hingga Jibril datang dengan membawa surat ini.”

Page 10: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Ad-Dahaq meriwayatkan bahwa kaum musyrik pernah mengutus Amir bin Tufail menghadap Rasulullah. Amir mengatakan kepada Nabi atas nama mereka, “Engkau telah memecahkan tongkat (persatuan) kami, dan engkau telah mencaci tuhan-tuhan kami. Engkau juga telah menentang agama nenek moyangmu sendiri.

Jika engkau merasa miskin, maka kami akan jadikan engkau seorang yang kaya raya. Dan jika engkau gila, maka kami akan mengobatimu. Dan jika engaku mencintai seorang wanita, maka kami akan nikahkan dengannya.” Kemudian Nabi menjawab, “Aku tidak miskin, tidak gila, dan tidak mencintai wanita. Aku adalah Rasulullah. Aku mengajak kalian dari penyembahan berhala kepada menyembah Allah.” Lalu mereka mengutus Amir sekali lagi dan berpesan kepadanya, “Katakanlah kepada Muhammad: ‘jelaskanlah Tuhan yang disembahnya! Apakah terbuat dari emas atau perak?” kemudian Allah menurunkan surat ini.

Page 11: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

احد ” �الله هو “ق�ل

Katakanlah (hai Muhammad) kepada orang yang bertanya kepadamu mengenai sifat Tuhan, “Allah itu Esa. Maha Suci dari bilangan dan susunan. Sebab, jika Zat itu terbilang, maka berarti Tuhan membutuhkan semua bentuk kumpulan tersebut, sedang Allah tidak membutuhkan sesuatu apa pun.”

Adapun di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini bermakna Dia-lah Tuhan Yang Pertama dan Yang Esa, tidak ada yang sebanding dengan-Nya, dan tidak ada yang menyerupai dengan-Nya.

Page 12: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

الصمد ” ” الله

Allah-lah yang menjadi tempat bergantung semua hamba-Nya, dan mereka juga menghadapkan dirinya kepada-Nya untuk meminta agar permintaan mereka itu dikabulkan tanpa perantara atau koneksi. Dengan demikian, tampak salahlah akidah kaum musyrik Arab yang mengharuskan adanya perantara atau koneksi ketika meminta kepada Tuhan. Juga tampak salah akidah agama-agama lain yang mempunyai kedudukan khusus di sisi Tuhan, yaitu mereka diangkat khusus untuk menjadi perantara antara dengan Tuhan dalam memenuhi kehendak mereka. Karenanya, mereka minta kepada para perantara –baik masih hidup ataupun sudah mati- dengan khusyuk dan merendahkan diri. Mereka berziarah ke kubur-kubur para perantara itu, seperti khusyuk-nya mereka menghadap Tuhan, bahkan lebih takut dibanding takutnya kepada Tuhan.

Page 13: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

يلد” ” لم

Ayat ini merupakan jawaban terhadap kaum musyrik Arab yang mempunyai dugaan bahwa malaikat itu adalah anak perempuan Allah. Juga merupakan bantahan untuk orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa al-Masih itu anak Allah. Hal ini pula berdasarkan pada QS As-Saffat, 37: 149-152:

. . �ه�م� ن ا �آل ا اهد�ون� ش� ه�م� و� &ا �اث ن ا �ملئكة� ال �ا �ق�ن ل خ� �م� ا �و�ن� �ن �ب ال ��ه�م ل و� ��ات �ن �ب ال tك� ب ر� �ل ا هم� �ف�ت ت ف�اس��كذبون� ل �ه�م� ن ا �الله �د� و�ل �ق�ولون� �ي ل ف�كهم� ا من�

“ Tanyakanlah (hai Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Makah), ‘Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki mereka, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan, ‘Allah beranak’. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.”

Page 14: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

يولد” ” لم و

Tidak diperanakkan. Sebab, jika Allah itu diperanakkan, berarti sama dengan selain Allah. Berarti Allah itu tadinya tidak ada menjadi ada. Maha Suci Allah dari semua hal tersebut.

Ayat ini pula merupakan jawaban atas keyakinan kaum Nasrani yang mengatakan bahwa Isa al-Masih adalah anak Allah. Juga merupakan bantahan terhadap keyakinan kaum Yahudi yang mengatakan bahwa ‘Uzair adalah anak Allah.

Page 15: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

احد” ” كفو&ا له يكن لم و

Tidak ada yang menyamai Allah. Ayat ini merupakan jawaban terhadap keyakinan orang-orang yang beranggapan bahwa Allah itu ada yang menyamai-Nya dalam seluruh perbuatan-Nya. Keyakinan seperti ini juga dianut oleh kaum musyrik Arab yang mengatakan bahwa para malaikat itu adalah sekutu Allah.

Page 16: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT

كثير ابن تفسير الكتاب في اما

تفالى : قوله و

احد ” ” كفو&ا له يكن لم و يولد لم و يلد لم

. صاحبة ال و والد ال و �د ول له ليس أي

مجاهد : قال احد” ”و كفو&ا له يكن لم صاحبة و ال يعني

Page 17: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

PEMBAHASAN AYAT TAFSIR AL-MISBAH

1. Allah Maha Esa atas zat-Nya,keesaan sifat-sifat-Nya, keesaan perbuatan-Nya, dan keesaan dalam beribadah kepada-Nya

2. Allah adalah tumpuan harapan yang dituju semua makhluk guna memenuhi segala kebutuhan, permintaan mereka, serta bergantung kepada-Nya segala sesuatu

3. ‘kepercayaan kalian keliru, Allah tidak pernah beranak atau diperanakkan’ menafikan segala macam kepercayaan yang dianut orang musyrik, Yahudi, Nasrani, dan Majusi atau semntara filosofi, baik anak tersebut berbentuk manusia atauoun bukan.

4. Tidak ada satu pun, baik dalam imajinasi apalagi dalam kenyataan, yang setara dengan-Nya dan juga tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya

Page 18: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Keutamaan Surat Al-Ikhlas

1. Sebanding dengan tsulutsul Qur’an ( القرآن (ثلوث

Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ‘qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al-Ikhlas. Kemudian Rasulullah bersabda: “Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga al-Qur’an”.

Page 19: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

2. Membaca al-Ikhlas 10x dalam sehari menyebabkan Allah membangun rumah di surga.

Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam hadits: “Barangsiapa membaca surat al-Ikhlas hingga selesai 10x maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga.”

Page 20: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

3. Membaca surat al-Ikhlas sebab mendapatkan kecintaan Allah.

Dari Aisyah bahwa Rasulullah mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi tertentu). Laki-laki tersebut ketika menjadi imam shalat bagi para sahabat selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan ‘Qul Huwallahu Ahad’. Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah, maka beliau bersabda: “Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?” lalu mereka pun menanyakan kepadanya. Ia menjawab, “Karena di dalamnya terdapat sifat ar-Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya.” Mendengar hal tersebut Rasulullah bersabda: “Beritahukan kepadanya bahwa Allah Ta’ala juga mencintainya.”

Page 21: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Waktu yang dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas

1. Waktu pagi dan sore hari Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya

ia berkata: pada malam hujan gelap gulita kami kelua mencari Rasulullah untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda: “apakah kalian telah shalat?” namun sedikitpun aku tidak berkata. Beliau bersabda: “katakanlah!” namun sedikitpun aku tidak berkata. Beliau bersabda: katakanlah!” namun sedikitpun aku tidak berkata hingga beliau mengatakan ketiga kalinya: “katakanlah!” lalu aku berkata, “apa yang harus aku katakan?” Rasulullah bersabda: “katakanlah (bacalah surat) ‘Qul Huwallahu Ahad dan Qul A’udzu birabbin Naas dan Qul A’udzu birobbil Falaq ketika sore dan pagi hari tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.”

Page 22: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

2. sebelum tidur Aisyah berkata: Nabi ketika berada di tempat tidur

setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ‘Qul Huwallahu Ahad’ (surat al-Ikhlas), ‘Qul A’udzu Birobbil Falaq (surat al-Falaq), dan ‘Qul A’udzu Birobbin Naas (surat an-Nas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi ke seluruh anggota badan yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.

3. ketika ingin meruqyah (membaca doa wirid untuk penyembuhan ketika sakit)

Dari Aisyah berkata: apabila Rasulullah hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca ‘Qul Huwallahu Ahad (surat al-Ikhlas) dan Mu’awidzatain (al-falaq dan an-Nas), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan sleuruh tubuhnya. Aisyah berkata: ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen)

Page 23: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

4. Wirid seusai shalat (sesudah salam) Dari ‘Uqdah bin ‘Amir berkata: “Rasulullah

memerintahkan kepadaku untuk membaca mu’awidzaat di akhir shalat (sesudah salam)”5. dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah fajar (qabliyah subuh)

dari Aisyah, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua rakaat qabliyah subuh adalah ‘Qul Huwallahu Ahad’ (surat al-Ikhlas) dan ‘Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun’ (surat al-Kafirun).”6. dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah ba’diyah Maghrib

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku mendengar bacaan Rasulullah membaca surat pada shalat dua rakaat qabliyah subuh dan ba’diyah maghrib yaitu ‘Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun’ (surat al-kafirun) dan ‘Qul Huwallahu Ahad’ (surat al-Ikhlas).”

Page 24: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

7. dibaca ketika mengerjakan shalat witir tiga rakaat

dari ‘Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Rasulullah biasnaya melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbahasma Robbikal A’la (surat al-A’la), Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat al-Kafirun), dan Qul Huwallahu Ahad (surat al-Ikhlas).”

8. dibaca ketika mengerjkaan shalat maghrib (shalat wajib) pada malam Jum’at

dari Jabir bin Samroh, beliau mengatakan: Nabi biasa ketika shalat Maghrib pad amalam Juma’t membaca Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun dan Qul Huwallahu Ahad.”

9. ketika shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim setelah thaqaf

dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah yang amat panjang disebutkan, “..lantas Nabi menjadikan maqam Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu beilau melaksanakan shalat dua rakaat. Dalam dua rakaat tersebut, beliau membaca Qul Huwallahu Ahad (surat al-Ikhlas) dan Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat al-Kafirun)”

Page 25: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Kesimpulan Surat ini mengandung nilai sanggahan terhadap keyakinan kaum musyrik

dengan seluruh aneka keyakinannya. Allah mensucikan diri-Nya dari berbagai sifat yang menjadi keyakinan kaum musyrik melalui firman-Nya “Allahu Ahad”. Allah juga mensucikan diri-Nya dari segala bentuk kebutuhan dengan firman-Nya “Allahus-Samad”. Allah juga mensucikan diri-Nya dari hal-hal yang baru (dilahirkan) dan berawal mula melalui firman-Nya “Lam Yalid”. Allah mensucikan diri-Nya pula dari segala bentuk rupa yang sejenis atau yang serupa dengan-Nya melalui firman-Nya “Wa Lam Yulad”. Allah juga mensucikan diri-Nya dari adanya sekutu melalui firman-Nya “Lam Yakun Lahu Kufuwan Ahad”.

Page 26: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

Surat ini mengandung pilar terpenting mengenai dakwah Nabi, yaitu penjelasan tentang prinsip tauhid dan mensucikan Allah.

Adapun keutamaan surat al-Ikhlas, diantaranya:1) Sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an2) Membaca al-Ikhlas 10x dalam sehari menyebabkan Allah

membangun rumah di surga 3) Membaca surat al-Ikhlas sebab mendapatkan kecintaan Allah.

Adapula waktu yang dianjurkan untuk membaca surat al-Ikhlas:1) Waktu pagi dan sore hari2) Sebelum tidur3) Ketika ingin meruqyah (membaca doa dan wirid untuk

penyembuhan ketika sakit) 4) Wirid seusai shalat (sesudah salam)5) Dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah fajar (qabliyah Subuh)6) Dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah ba’diyah Maghrib7) Dibaca ketika mengerjakan witir tiga rakaat8) Dibaca ketika mengerjakan shalat Maghrib (shalat Wajib) pada

malam Jum’at9) Ketika shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim setelah

thawaf

Page 27: الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)

الكريم القران

القرشي كثير بن عمر بن إسماعيل الفداء أبي الدين عماد جليل إمام , كثير , ابن تفسير , الدمشقي محفوظة: الطبع حقوق جميع . 2001الكويت

Abubakar, Bahrun, Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: PT Karya Toha Putra, 1993

As-Suyuthi, Jalaluddin, Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2008

Masykur, Imam Ghazali (Penerjemah), Tafsir Imam Syafi’i. Jakarta: Al- Mahira, 2008

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2009

Yunus, Mahmud, Tafsir Qur’an Karim. Jakarta: Kementrian Agama RI, 2004

Tafsir Pase Paradigma Baru. Jakarta: Bale Kajian Tafsir Al-Qur’an Pase, 2001

Ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/2013/05/9-waktu-dan-keutamaan-surat-al-ikhlas.html?m=1

Daftar Pustaka