1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

33
L/O/G/O Surat Al- Surat Al- Ikhlas Ikhlas

Transcript of 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Page 1: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

L/O/G/O

Surat Al-Ikhlas Surat Al-Ikhlas

Page 2: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Pilihan Kegiatan Pendukung

Pilihan Kegiatan Pendukung

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Sasaran Psikomotorik

Sasaran Psikomotorik

Sarana Evaluasi dan Mutaba’ah

Sarana Evaluasi dan Mutaba’ah

Tujuan UmumTujuan Umum

Tujuan KhususTujuan Khusus

Sasaran AfektifSasaran AfektifSasaran AfektifSasaran Afektif

MuhtawaMuhtawa

Kerangka Maddah

Kerangka Maddah

Mawashofat yang ingin dicapai

Mawashofat yang ingin dicapai

Sasaran Pembelajaran

Sasaran Pembelajaran

Page 3: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

I. TUJUAN UMUMI. TUJUAN UMUM1. Memperkuat tali ikatan dengan Kitabullah2. Dasar pemahaman yang benar3. Penanaman cinta4. Penguasaan untuk mengajarinya, 5. Merasa terikat dengan taujihnya, 6. Mengamalkan kandungannya, 7. Memurnikan sasaran-sasaran dengan

menyesuaikan ruang dan waktu, 8. Kembali kepada Al-Qur’an ketika berselisih.

Rasm

Page 4: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

II. TUJUAN KHUSUSII. TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan kosa kata dan dilalahnya 2. Menjelaskan surat yang setara

dengan sepertiga surat dengan menerangkan dalil-dalilnya dari sunah

3. Mengenali surat-surat pengusir syetan, pembatal sihir, dan penjaga manusia dari godaan syetan

Rasm

Page 5: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

III. SASARAN AFEKTIFIII. SASARAN AFEKTIF

1. Baik bacaannya, hafalan dan pemahaman kandungan surat.

2. Meluruskan pemahaman yang salah yang ada di Masyarakat.

3. Tetap bertawakal kepada Allah dan bergantung kepadaNya

4. Senantiasa mempersiapakan diri untuk bertemu Allah dengan bekal ketakwaan

5. Mencari petunjuk dari ayat-ayat Allah swt dalam pembahasan ilmiah.

6. Menjauhi para penjajah nafsu orang munafik da berlindung kepada Allah dari mereka

Rasm

Page 6: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

IV. SASARAN PSIKOMOTORIKIV. SASARAN PSIKOMOTORIK

1. Memperindah bacaan surah Al-Ikhlas

2. Selalu mewiridkan surat Al-Ikhlas diwaktu pagi dan petang

3. Membacanya pada waktu-waktu tertentu

Rasm

Page 7: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

IV. KEGIATAN PEMBELAJARANIV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah:

1. Kegiatan Pembuka • Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Tafsir surat Al Ikhlas

2. Kegiatan Inti:• Kajian tentang Tafsir surat Al Ikhlas• Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat tujuan

Kognitif, afektif dan psikomotor• Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung

dalam materi tersebut

3. Kegiatan Penutup:• Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung)• Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)

Rasm

Page 8: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

V. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG.V. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG.

1. Belajar membaca surat Al-Qur’an dan menghapalnya

2. Mendokumentasikan film yang berbicara tentang kehebatan Al-Qur’an.

3. Merangkum inti-inti surat dan menulisnya pada kertas di dinding agar mudah dihafal .

4. Menulis cerita yang berkenaan dengan kemulian orang yang bertaqwa dan kehinaan orang yang durhaka

5. Mengadakan Rihlah individu untuk merenungi ayat-ayat Allah.

6. Mengadakan halaqah tahsin Al-Qur’an beserta tafsir untuk remaja dan pemuda.

7. Membahas rahasia-rahasia dan mukjizat yang ada dalam Al-Qur’an

8. Melengkapi buku-buku kaset video dan kaset tafsir yang sederhana

9. Melengkapi kaset-kaset muratal di perpustakaan masjid seperti murattal Syaikh Mahmud Al-Hushori.

Rasm

Page 9: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

VI. SARANA EVALUASI DAN MUTABA’AH.VI. SARANA EVALUASI DAN MUTABA’AH.

1. Menguji peserta sekitar hukum-hukum tajwid baik teori maupun praktek

2. Menguji hafalan surat setiap peserta secara lafazh dan maknanya

3. Mengevaluasi perilaku peserta dan komitmennya terhadap adab-adab Al-Quran

4. Membuat format untuk mengevaluasi keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan di atas

Rasm

Page 10: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

VII. SASARAN PEMBELAJARAN.VII. SASARAN PEMBELAJARAN.

1. Paruh kedua dari Juz Amma (Al-‘ala s/d An-nas)2. Menjelaskan makna dari kosakata dan dilalah yang ada 3. Menerangkan kesesuian risalah Islam dengan ciptaan Allah.4. Menyebutkan tugas-tugas Rasul dari kesimpulan surat tersebut . 5. Menjelaskan kehancuran orang-orang zhalim dan dampaknya

dalam kemenangan dakwah para da’i, dan meluasnya dakwah islamiyyah.

6. Menerangkan rahasia dibalik ujian Allah, dan pengaruh ujian tersebut terhadap manusia, dan bagaimana sikap seorang mukmin menghadapinya.

7. Menjelaskan fadilah menyegerakan berbuat kebajikan.8. Memaparkan peranan dai dalam menyebarluaskan akhlak islami

Rasm

Page 11: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Muwashafat yang ingin Muwashafat yang ingin dicapaidicapaiSALIMUL AQIDAH

1. Tidak berhubungan dengan jin2. Tidak meminta tolong kepada orang

yang berlindung kepada jin3. Tidak menghadiri majlis dukun dan

peramal4. Mengimani rukun iman

Page 12: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

• SHAHIHUL IBADAH

1. Hafal surat Adh-dhuha sampai An-Naas2. Komitmen dengan wirid tilawah harian

3. Berdoa pada waktu-waktu utama

4. Menjauhi dosa besar5. Merutinkan dzikir pagi hari

6. Merutinkan dzikir sore hari

7. Dzikir kepada Allah swt dalam setiap keadaan

8. Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan beristighfar

Muwashafat yang ingin Muwashafat yang ingin dicapaidicapai

Page 13: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

• MATINUL KHULUQ

1. Tidak Takabbur• MUTSAQAFUL FIKRI

1. Baik dalam membaca dan menulis

2. Memperhatikan hukum-hukum tilawah

3. Mengkaji marhalah Makkiyah dan menguasai karakteristinya

4. Membaca satu juz tafsir Alquran (juz 30)

Muwashafat yang ingin Muwashafat yang ingin dicapaidicapai

Rasm

Page 14: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

VIII. MuhtawaVIII. Muhtawa

Allah Berfirman:

د� ) أ�ح� الل�ه� و� ه� د�( )1ق�ل م� الص� ل�م ( 2الل�ه�ي�ول�د ) ل�م و� د�( 3ي�ل)د أ�ح� ا و( ك�ف� ل�ه� ي�ك�ن ل�م و�

(4) 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Rasm

Page 15: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Alur Materi

ات� ف� ص) الله)

الله د� األ�ح�الله�

د� م� الص�الله� ل�م

ي�ل)د

الله ل�م ي�ك�ن ل�ه� د� ا أ�ح� و( ك�ف�

الله ل�م ل�د ي�و

Page 16: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Pendahuluan Pendahuluan

• Surat Al Ikhlas ini terdiri dari 4 ayat, surat ke 112, diturunkan setelah surat An Naas. (At Ta’rif bi Suratil Qur’anil Karim)

• Surat ini dinamakan Al Ikhlas karena di dalamnya berisi pengajaran tentang tauhid. Oleh karena itu, surat ini dinamakan juga Surat Al Asas, Qul Huwallahu Ahad, At Tauhid, Al Iman, dan masih banyak nama lainnya.

• Surat ini merupakan surat Makiyyah dan termasuk surat Mufashol.

Page 17: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Ada dua sebab kenapa surat ini dinamakan Al Ikhlash.Yang pertama, dinamakan Al Ikhlash karena surat ini berbicara tentang ikhlash. Yang kedua, dinamakan Al Ikhlash karena surat ini murni membicarakan tentang Allah.

Page 18: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

• Surat ini turun sebagai jawaban kepada orang musyrik yang menanyakan pada Rasulullah saw, ’Sebutkan nasab atau sifat Rabbmu pada kami?’. Maka Allah berfirman kepada Nabi Muhammad saw, ’Katakanlah kepada yang menanyakan tadi, … [lalu disebutkanlah surat ini]’(Aysarut Tafasir, 1502). • Juga ada yang mengatakan bahwa surat ini turun sebagai jawaban pertanyaan dari orang-orang Yahudi (Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an, At Ta’rif bi Suratil Qur’anil Karim, Tafsir Juz ‘Amma 292).

Asbabun NuzulAsbabun Nuzul

Page 19: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Kandungan suratKandungan surat

1. Surat ini merupakan surat yang menegaskan tentang ketauhidan dan pensucian nama Allah Ta'ala. Ia merupakan prinsip pertama dan pilar utama Islam.

2. Surat ini juga mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia sendiri yang dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas beribadah kepada Allah dan ikhlas menghadap kepada-Nya saja.

Page 20: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Hubungan suratHubungan surat

Hubungan surat Al-Ikhlas dengan surat sebelumnya:

Surat Al-Lahab mengisyaratkan bahwa kemusyrikan itu tak dapat dipertahankan dan tidak akan menang walaupun para pendukung-pendukungnya bekerja keras. Surat Al-Ikhlash mengemukakan bahwa tauhid dalam Islam adalah tauhid yang semurni-murninya.

Hubungan surat Al-Ikhlas dengan surat sesudahnya:

Surat Al-Ikhlash menegaskan kemurniaan keesaan Allah SWT, sedang surat Al-Falaq memerintahkan agar semata-mata kepada-Nya lah orang memohon perlindungan dari segala macam celaan dan cobaan

Page 21: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

1. Surat Al Ikhlas Setara dengan Tsulutsul Qur’an (Sepertiga Al Qur’an)

Hal ini berdasarkan hadits :

د& ( ) )ح) أ -ه+ الل ه+و) ق+ل3 + أ )ق3ر) ي 9 ج+ال ر) م<ع) س) 9 ج+ال ر) )ن- أ Bع<يد س) <ى ب( أ ع)ن3

الله – صلى -ه< الل س+ول< ر) <ل)ى إ ج)اء) )ح) ص3ب( أ )م-ا ف)ل ، دSد+ه)ا +ر) ي

ف)ق)ال) – Uه)ا )ق)ال )ت ي ج+ل) الر- ن-( )أ و)ك ، )ه+ ل <ك) ذ)ل )ر) ف)ذ)ك وسلم عليه

وسلم – عليه الله صلى -ه< الل س+ول+ )ف3س<ى – » ر) ن -ذ<ى و)الآن< 3ق+ر3 ال +ل+ث) ث )ع3د<ل+ )ت ل -ه)ا <ن إ )د<ه< <ي «ب

Dari Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar

tadi mendatangi Rasulullah saw dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah saw bersabda, ”Demi

yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an”. (Bukhari no. 6643)

Keutamaan surat Al-IkhlasKeutamaan surat Al-Ikhlas

Page 22: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Begitu juga dalam hadits:

الله - صلى Sى> -ب الن ع)ن< د)اء< الد-ر3 <ى ب( أ ع)ن3

- ق)ال) وسلم )ن3 » عليه أ +م3 )ح)د+ك أ )ع3ج<ز+ )ي أآن< 3ق+ر3 ال +ل+ث) ث Bة( 3ل )ي ل ف<ى ( أ )ق3ر) 3ف) «. ي )ي و)ك +وا ق)ال

“ ” : د& )ح) أ -ه+ الل ه+و) ق+ل3 ق)ال) آن< 3ق+ر3 ال +ل+ث) ث + أ )ق3ر) يآن< 3ق+ر3 ال +ل+ث) ث )ع3د<ل+ ي

Dari Abu Darda’ dari Nabi saw. Beliau saw bersabda, ”Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Qur’an dalam semalam?” Mereka mengatakan,”Bagaimana kami bisa membaca seperti Al Qur’an?” Lalu Nabi saw bersabda, ”Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al Qur’an.” (Muslim no. 1922)

Page 23: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

2. Membaca surat Al Ikhlash sebab mendapatkan kecintaan Allah

Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Nabi saw mengutus seseorang kepada seorang budak. Budak ini biasanya di dalam shalat ketika shalat bersama sahabat-sahabatnya sering mengakhiri bacaan suratnya dengan ’Qul huwallahu ahad.’ Tatkala para sahabatnya kembali, mereka menceritakan hal ini pada Nabi saw. Beliau saw lantas berkata:

<ك) ذ)ل )ع+ )ص3ن ي Bى3ء ش) Sى( أل +وه+ ل س)

”Tanyakan padanya, kenapa dia melakukan seperti itu?”Mereka pun menanyakannya, dia pun menjawab,

<ه)ا ب( أ )ق3ر) أ )ن3 أ Uح<ب+ أ )ا )ن و)أ ، ح3م)ن< الر- ص<ف)ة+ -ه)ا ن

( أل”Surat ini berisi sifat Ar Rahman. Oleh karena itu aku senang membacanya.”

Rasulullah saw lantas bersabda,Uه+ ب +ح< ي -ه) الل )ن- أ وه+ <ر+ ب خ3

( أ”Kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya.” (Bukhari no. 7375 dan Muslim

no. 813)

Page 24: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Tafsir ayat 1Tafsir ayat 1

Inilah prinsip pertama dan tugas utama yang diemban Nabi saw. Beliau pun menyingsingkan lengan baju dan mulai mengajak manusia kepada tauhid dan beribadah kepada Allah yang Esa. Oleh karena itu di dalam surat ini Allah memerintahkan beliau agar mengatakan, "Katakan, 'Dialah Allah yang Esa." Katakan kepada mereka, ya Muhammad, "Berita ini benar karena didukung oleh kejujuran dan bukti yang jelas. Dialah Allah yang Esa. Dzat Allah satu dan tiada berbilang. Sifat-Nya satu dan selain-Nya tidak memiliki sifat yang sama dengan sifat-Nya. Satu perbuatan dan selain-Nya tidak memiliki perbuatan seperti perbuatan-Nya.

د� أ�ح� الل�ه� و� ه� ق�ل "Katakan, 'Dialah Allah yang Esa."

Allah Maha EsaAllah Maha Esa

Page 25: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Kata ( artinya katakanlah-. Perintah ini ditujukan– (ق+ل3kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan juga umatnya. Al Qurtubhi mengatakan bahwa ( د& )ح) أ -ه+ الل ه+و) (ق+ل3maknanya adalah:و)ال) )د و)ل و)ال) )ة)، ب ص)اح) و)ال) 3ر) )ظ<ي ن و)ال) )ه+، ل 3ه) <ي ب ش) ال) -ذ<ي ال ، 3ر+ الو<ت الو)اح<د+

3ك) ر<ي ش)Al Wahid Al Witr (Maha Esa), tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang sebanding dengan-Nya, tidak memiliki

istri ataupun anak, dan tidak ada sekutu baginya. Asal kata dari (&د )ح) د&) adalah (أ sebelumnya diawali ,(و)ح3dengan huruf ‘waw’ kemudian diganti ‘hamzah’. (Al Jaami’ liahkamil Qur’an, Adhwaul Bayan)

Page 26: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Artinya tiada sesuatu pun di atas-Nya dan Dia tidak butuh kepada sesuatu pun. Bahkan selain-Nya butuh kepada-Nya. Semua makhluk perlu berlindung kepada-Nya di saat sulit dan krisis mendera. Maha Agung Allah dan penuh berkah semua nikmat-Nya.

د� م� الص� الل�ه�Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu.”

Tafsir Ayat 2

Allah tempat bergantung

Page 27: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Ibnul Jauziy dalam Zaadul Masiir mengatakan bahwa makna Ash Shomad ada empat pendapat:Pertama, Ash Shomad bermakna:

الحوائج في إليه +ص3م)د+ ي الذي Sد السي أنهAllah adalah As Sayid (penghulu), tempat makhluk menyandarkan segala hajat pada-Nya.Kedua, Ash Shomad bermakna:

له جوف ال الذي أنهAllah tidak memiliki rongga (perut).Ketiga, Ash Shomad bermakna:

الدائم أنهAllah itu Maha Kekal.Keempat, Ash Shomad bermakna:

الخلق فناء بعد الباقيAllah itu tetap kekal setelah para makhluk binasa.

Page 28: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Dalam Tafsir Al Qur’an Al Azhim (Tafsir Ibnu Katsir) disebutkan beberapa perkataan ahli tafsir yakni sebagai berikut.Dari ‘Ikrimah, dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah :

<ه<م3 <ل ائ و)م)س) <ج<ه<م3 ح)و)ائ ف<ي 3ه< )ي <ل إ <ق+ ئ الخ)ال) )ص3م+د+ ي -ذ<ي الSeluruh makhluk bersandar/bergantung kepada-Nya dalam segala kebutuhan maupun permasalahan.Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu Abbas mengatakan mengenai

الص-م)د+ -ه+ والعظيم ( الل شرفه، في كمل قد الذي والشريف سؤدده، في كمل قد الذي السيد هوعلمه، في كمل قد الذي والعليم حلمه، في كمل قد الذي والحليم عظمته، في كمل قد الذي

الله وهو والسؤدد، الشرف أنواع في كمل قد الذي وهو حكمته في كمل قد الذي والحكيمالقهار الواحد الله سبحان شيء، كمثله وليس كفء، له ليس له، إال تنبغي ال صفته هذه .سبحانه،

Dia-lah As Sayyid (Pemimpin) yang kekuasaan-Nya sempurna. Dia-lah Asy Syarif (Maha Mulia) yang kemuliaan-Nya sempurna. Dia-lah Al ‘Azhim (Maha Agung) yang keagungan-Nya sempurna. Dia-lah Al Halim (Maha Pemurah) yang kemurahan-Nya itu sempurna. Dia-lah Al ‘Alim (Maha Mengetahui) yang ilmu-Nya itu sempurna. Dia-lah Al Hakim (Maha Bijaksana) yang sempurna dalam hikmah (atau hukum-Nya). Allah-lah –Yang Maha Suci- yang Maha Sempurna dalam segala kemuliaan dan kekuasaan. Sifat-Nya ini tidak pantas kecuali bagi-Nya, tidak ada yang setara dengan-Nya, tidak ada yang semisal dengan-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

Page 29: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Ini merupakan pensucian Allah dari mempunyai anak laki-laki, anak perempuan, ayah, atau ibu. Allah tidak mempunyai anak adalah bantahan terhadap orang-oran musyrik yang mengatakan bahwa malaikat itu anak-anak perempuan Allah, terhadap orang-orang Nashrani dan Yahudi yang mengatakan 'Uzair dan Isa anak Allah. Dia juga bukan anak sebagaimana orang-orang Nashrani mengatakan Al-Masih itu anak Allah lalu mereka menyembahnya sebagaimana menyembah ayahnya. Ketidak-mungkinan Allah mempunyai anak karena seorang anak biasanya bagian yang terpisah dari ayahnya. Tentu ini menuntut adanya pembilangan dan munculnya sesuatu yang baru serta serupa dengan makhluk. Allah tidak membutuhkan anak karena Dialah yang menciptakan alam semesta, menciptakan langit dan bumi serta mewarisinya. Sedangkan ketidak-mungkinan Allah sebagai anak, karena sebuah aksioma bahwa anak membutuhkan ayah dan ibu, membutuhkan susu dan yang menyusuinya. Maha Tinggi Allah dari semua itu setinggi-tingginya.

ي�ول�د ل�م و� ي�ل)د ل�م "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan"

Tafsir Ayat 3Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan

Page 30: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

Kalimat ( ي�ل)د sebagaimana dikatakan (ل�م Maqotil,”Tidak beranak kemudian mendapat warisan.” Kalimat ( ي�ول�د ل�م maksudnya adalah tidak (و�disekutui. Demikian karena orang-orang musyrik Arab mengatakan bahwa Malaikat adalah anak perempuan Allah . Kaum Yahudi mengatakan bahwa ’Uzair adalah anak Allah. Sedangkan Nashoro mengatakan bahwa Al Masih (Isa, pen) adalah anak Allah. Dalam ayat ini, Allah meniadakan itu semua.” (Zadul Masiir)

Page 31: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

د� أ�ح� ا و( ك�ف� ل�ه� ي�ك�ن ل�م و�"Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Selama satu Dzat-Nya dan tidak berbilang, bukan ayah seseorang dan bukan anaknya, maka Dia tidak menyerupai makhuk-Nya. Tiada yang menyerupai-Nya atau sekutu-Nya. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.

Meskipun ringkas, surat ini membantah orang-orang musyrik Arab, Nashrani, dan Yahudi. Menggagalkan pemahaman Manaisme (Al-Ma’nawiyah) yang mempercayai tuhan cahaya dan kegelapan, juga terhadap Nasrani yang berpaham trinitas, terhadap agama Shabi'ah yang menyembah bintang-bintang dan galaksi, terhadap orang-orang musyrik Arab yang mengira selain-Nya dapat diandalkan di saat membutuhkan, atau bahwa Allah mempunyai sekutu. Maha Tinggi Allah dari semua itu.

Allah tidak serupa dengan yang lainnya

Tafsir Ayat 4

Page 32: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

• Maksudnya adalah tidak ada seorang pun sama dalam setiap sifat-sifat Allah. Jadi Allah meniadakan dari diri-Nya memiliki anak atau dilahirkan sehingga memiliki orang tua. Juga Allah meniadakan adanya yang semisal dengan-Nya. (Tafsir Juz ‘Amma 293)• Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan makna ayat: ”dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” yaitu tidak ada yang serupa (setara) dengan Allah dalam nama, sifat, dan perbuatan.

Page 33: 1.1.1.01.003. Surat Al-Ikhlas

1. Surat Al Ikhlas ini berisi penjelasan mengenai keesaan Allah serta kesempurnaan nama dan sifat-Nya.

2. Surat Al-Ikhlas menegaskan akan ketergantungan seluruh makhluk di muka bumi ini kepada sang Penguasa, Allah SWT, semuanya makhluk tak terkecuali senantiasa membutuhkan Allah SWT

3. Dengan mengimani ayat ini berarti seorang muslim telah mengikhlaskan diri kepada Allah.

Penutup Penutup