Makalah Bulk Fill

14
BAB I PENDAHULUAN Resin komposit merupakan restorasi estetik yang paling populer digunakan dalam  bidang kedokteran gigi untuk merestorasi gigi anterior karena memiliki estetis yang memuaskan. Pengerutan resin komposit saat polimerasi merupakan masalah yang sampai saat ini masih diteliti penyelesaiannya, salah satunya ialah dengan menggunakan teknik restorasi secara ber lapis unt uk men gur ang i pen ger uta n. Namun tek nik rest ora si ber lapi s dap at menimbulkan ruang kosong dan celah pada restorasi sehingga mengakibatkan kegagalan restorasi. Untuk memperbaiki sifat fisik resin komposit dilakukan penambahan bahan pengisi dan inisia tor pad a resi n komposit yang dikena l den gan resin kompos it bu lk fill . Resin komposit ini digunakan dengan mengaplikasikan resin komposit secara sekaligus ke dalam kavita s sehing ga restorasi dapat dilak ukan dengan lebih cepat dan mudah . Pada makala h ini akan dijelaskan mengenai resin komposit bulk fill mulai dari sejarah, komposisi, indikasi, kontraindikasi, hingga teknik penggunaanya. 1

description

makalah tugas

Transcript of Makalah Bulk Fill

BAB I

PENDAHULUAN

Resin komposit merupakan restorasi estetik yang paling populer digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk merestorasi gigi anterior karena memiliki estetis yang memuaskan. Pengerutan resin komposit saat polimerasi merupakan masalah yang sampai saat ini masih diteliti penyelesaiannya, salah satunya ialah dengan menggunakan teknik restorasi secara berlapis untuk mengurangi pengerutan. Namun teknik restorasi berlapis dapat menimbulkan ruang kosong dan celah pada restorasi sehingga mengakibatkan kegagalan restorasi.

Untuk memperbaiki sifat fisik resin komposit dilakukan penambahan bahan pengisi dan inisiator pada resin komposit yang dikenal dengan resin komposit bulk fill. Resin komposit ini digunakan dengan mengaplikasikan resin komposit secara sekaligus ke dalam kavitas sehingga restorasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai resin komposit bulk fill mulai dari sejarah, komposisi, indikasi, kontraindikasi, hingga teknik penggunaanya.

BAB II

ISI

A. Sejarah Resin Komposit Bulk-fill

Banyak material komposit yang beredar di pasaran saat ini memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan sebagai bahan restorasi. Namun, proses restorasi langsung pada gigi posterior memiliki banyak kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup lama jika menggunakan komposit konvensional, dan apabila terjadi kesalahan akan meninggalkan sedikit atau bahkan tidak ada margin.

Untuk memastikan keberhasilan restorasi langsung posterior dengan bahan komposit konvensional, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dengan cermat, yaitu berupa persiapan prosedur dan teknik dokter gigi meliputi preparasi kavitas, isolasi, bonding, metode penumpatan untuk mengurangi polimerisasi shrinkage dan kebocoran tepi.

Komposit konvensional membutuhkan waktu pengerjaan yang lama dan memiliki potensi terjadi kesalahan. Untuk menghemat waktu dan memberikan prediksi restorasi langsung pada gigi posterior, bahan dengan sejumlah karakteristik spesifik memiliki keunggulan untuk menghilangkan berbagai kesulitan penumpatan sehingga akan menguntungkan pasien dan praktisi. Karakteristik ini meliputi, kemampuan beradaptasi, sculptability, form retention, kekuatan, predictability, estetika, dan kemampuan untuk menahan kondisi cahaya untuk jangka waktu yang lama.

Beberapa tahun belakangan ini, telah diperkenalkan jenis resin komposit bulk fill untuk restorasi gigi posterior. Resin komposit ini dapat diaplikasikan dengan teknik bulk yaitu aplikasi resin komposit secara sekaligus ke dalam kavitas, sehingga restorasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Resin komposit bulk-fill merupakan teknologi komposit canggih memungkinkan untuk ditempatkan langsung restorasi posterior dengan bulk -fill resin - bonded komposit dalam peningkatan tunggal. Dalam pelaksanaannya harus dengan konsistensi halus dan lembut, komposit bulk fill ( misalnya: Tetric Evoceram Bulk fill, Ivoclar Vivadent) dapat mencapai adaptasi marginal yang tinggi ke dasar dan dinding kavitas preparasi, menghilangkan kebutuhan akan flowable liner. Adaptasi marginal yang baik dan polimerisasi shringkage yang rendah ditandai dengan terjadinya penurunan deformitas pada gigi, sensitivitas postoperative, mikroleakage dan karies sekunder.

B. Komposisi Resin Komposit Bulk-fill

Menurut Shah (2013) resin komposit bulk fill mengandung :

1. Matriks resin yaitu bahan plastis yang berperan menyatukan partikel-partikel pengisi. Biasanya adalah bisphenol a glycidyl methacrylate.

2. Bahan pengisi anorganik terdiri dari barium glass, ytterbium triflouride, mixed oxide dan propolymer. Adanya partikel pengisi di dalam matriks resin meningkatkan kekuatan dari komposit, selain itu dapat menurunkan penyusutan saat polimerisasi, menurunkan pemuaian, dan kontraksi akibat suhu serta menurunkan penyerapan air.

3. Inisiator untuk mengaktifkan mekanisme pengerasan komposit, contohnya camphoroquinone pada resin komposit aktivasi sinar.

4. Inhibitor, yang umum dipakai adalah monomethyl ether of hydroquinone. Berfungsi sebagai penghambat polimerisasi dari bis-GMA yang dapat terjadi tiba-tiba ketika disimpan dalam kondisi di bawah normal.

5. Pigmen berfungsi untuk memenuhi syarat estetik. Untuk memberikan warna tersebut, oksida anorganik seperti titanium dioksida dan aluminium dioksida biasanya ditambahkan pada resin.

6. Modifiers seperti shrinkage stress reliever yang berfungsi untuk mengurangi pengerutan polimerisasi, ada pula produsen yang mengubah formula kimiawinya untuk meningkatkan kedalaman penyinaran padaresin komposit bulk fill.

Bahan ini memiliki tingkat pengerutan yang rendah sehingga dapat mengurangi sensitivitas setelah restorasi dan kebocoran mikro yang dapat menimbulkan karies sekunder. Resin komposit bulk fill dapat disinar sampai kedalaman 4 mm karena warnanya lebih translusen. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat mengoptimalkan waktu yang diperlukan untuk perawatan gigi baik bagi dokter gigi maupun pasiennya (Kwong, 2012).

Resin komposit bulk fill memiliki beberapa karakteristik penting antara lain pengerutan polimerisasinya rendah sehingga dapat mengurangi kebocoran mikro, dapat disinar sampai kedalaman 4 mm sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan pada teknik berlapis, lebih mengalir sehingga mudah beradaptasi pada kavitas termasuk tepi servikal, mudah penggunaanya serta memiliki sifat fisik yang baik seperti tahan terhadap tekanan dan mudah dipolis (Ruiz, 2010). Resin komposit bulk fill memiliki ketahanan pemakaian yang tinggi pada restorasi gigi posterior (Shah, 2013).

kelebihan dan kekurangan bulkfill

C. Kelebihan Resin Komposit Bulk Fill

Berikut merupakan kelebihan dari resin komposit bulk fill:

1. Bulk fill komposit dapat mencapai adaptasi marginal yang tinggi pada dasar dan dinding preparasi kavitas, mengeliminasi kebutuhan untuk liner flowable (Schaan, 2011).

2. Teknologi sensitivitas cahaya filternya dapat memberikan perluasan waktu kerja (dengan bertindak sebagai pelindung pencahayaan). Material komposit ini tidak akan cepat polimerisasi pada pencahayaan ruangan jadi lebih mudah dalam penempatan daripada komposit konvensional dan memungkinkan banyak kesempatan untuk mengukir, membentuk, dan menghemat waktu untuk menyesuaikan oklusi (Schaan, 2011).

3. Resin Bulk-fill tidak cepat terpolimerisasi, juga didukung dengan konsistensinya, menjadikan resin ini lebih mudah ditempatkan dalam preparasi dan mudah untuk dibentuk (counturing) sesuai gigi. Hal ini menghemat waktu operator dengan tidak diperlukannya penyesuaian oklusi (Schaan, 2011).

4. Bulk fill komposit dapat mempertahankan bentuk dan diproduksi dengan booster polimerisasi untuk fast curing hingga 4 mm dalam 10 detik (Schaan, 2011). Dapat disinar sampai kedalaman 4 mm sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan pada teknik berlapis (Ruiz, 2010).

5. Lebih cepat dan lebih mudah untuk memberikan kekuatan (Vasquesz, 2012).

6. Kekuatan dapat diprediksi (Vasquesz, 2012).

7. Dapat diperoleh restorasi posterior yang estetik secara langsung dengan satu materi dalam satu increment dan dalam separuh waktu (Vasquesz, 2012).

8. Lebih mengalir sehingga mudah beradaptasi pada kavitas termasuk tepi servikal (Ruiz, 2010)

9. Memiliki sifat fisik yang baik seperti tahan terhadap tekanan dan mudah dipolis (Ruiz, 2010).

10. Resin komposit bulk fill memiliki ketahanan pemakaian yang tinggi pada restorasi gigi posterior (Shah, 2013).

11. Bahan ini memiliki tingkat pengerutan yang rendah sehingga dapat mengurangi sensitivitas setelah restorasi dan kebocoran mikro yang dapat menimbulkan karies sekunder (Kwong, 2012).

12. Resin komposit bulk fill mengandung modifiers seperti shrinkage stress reliever yang berfungsi untuk mengurangi pengerutan polimerisasi, ada pula produsen yang mengubah formula kimiawinya untuk meningkatkan kedalaman penyinaran pada resin komposit bulk fill (Shah, 2013).

13. Memaksimalkan konversi monomer (Pascatore, 2013).

14. Dapat menurunkan viskositas resin dengan bantuan alat vibrasi sehingga memungkinkan material ini dapat mengalir dan beradaptasi dengan mudah pada dinding kavitas (Pascatore, 2013).

15. Komposit bulk fill dapat bersifat seperti bunglon, yang memiliki kemampuan untuk berbaur dengan semua warna gigi (Pascatore, 2013).

16. Integritas marginal yang baik dan penyusutan rendah menjadikan berkurangnya kemungkinan deformasi gigi, sensitivitas pasca operasi, microleakage, karies sekunder (Meredith dan Setchell, 1997).

17. Memiliki 3 warna universal yang memiliki enamel-like translucency 15%, sehingga warnanya sangat sesuai dengan gigi (Schaan, 2011).

D. Kekurangan Resin Komposit Bulk Fill

Berikut merupakan kekurangan dari resin komposit bulk fill menurut Christensen (2012) :

1. Pelumas berlebih mungkin ada dalam massa material, mungkin akan sulit untuk mengontrol penempatan massa.

2. Membuat area kontak yang memadai mungkin menjadi suatu tantangan kecuali matrik yang memadai digunakan.

3. Efek akibat shrinkage stress akan lebih terasa ketika menggunakan teknik bulk fill daripada ketika ditempatkan secara bertahap, karena seluruh massa berpolimerisasi pada satu waktu daripada sedikit demi sedikit atau bertahap.

4. Polimerisasi resin di lokasi preparasi yang dalam mungkin tidak memadai

E. Indikasi Resin Komposit Bulk Fill

Berikut merupakan indikasi penggunaan resin komposit bulk fill :

1. Untuk restorasi kavitas kelas II yang membutuhkan perlekatan marginal yang baik. Resin komposit bulk-fill memiliki perlekatan marginal yang sangat baik dengan dasar dan dinding kavitas, sehingga dalam proses restorasinya tidak membutuhkan lining (Vasquez, 2012).

2. Untuk restorasi gigi posterior. Resin komposit bulk fill dapat digunakan sebagai restorasi gigi posterior karena dapat menahan kekuatan mastikasi yang besar yang biasanya diterima oleh gigi posterior. Selain itu resin komposit bulkfill ini dapat digunakan sebagai alternatif dari restorasi amalgam karena sifat estetiknya (Vasquez, 2012).

3. Untuk tumpatan kasvitas Kelas I, II dan VI pada gigi posterior. Ini dapat menjadi tambalan baru atau sebagai pengganti kegagalan tumpatan pada amalgam dan restorasi komposit (Ahamd, 2013).

4. Coronal atau core build-up (Ahamd, 2013).

5. Retaining orthodontic brackets and fixed retainers (Ahamd, 2013).

F. Kontraindikasi Resin Komposit Bulk Fill

Berikut merupakan kontraindikasi penggunaan dari resin komposit bulk fill :

1. Apabila pasien memiliki alergi terhadap komposisi atau zat-zat penyusun Bulkfill itu sendiri. Zat penyusun Bulkfill seperti monomer matrix (diurethane dimethacrylate, butanediol dimethacrylate) ataupun filler (77 % (by weight) glass filler, pyrogenic silicic acid). Selain itu, operator juga harus memakai gloves untuk memproteksi diri sendiri, sehingga meminimalisasi timbulnya reaksi alergi apabila operator memiliki alergi terhadap komponen penyusun bulkfill.

2. Konsistensi Bulkfill yang cair akan sedikit menyulitkan apabila diaplikasikan pada kavitas tertentu, semisal gigi dengan kavitas klas 4.

3. Pada gigi geligi yang sulit untuk diisolasi dan sulit untuk dilakukan pemasangan matrix juga tidak dianjurkan ditumpat menggunakan Bulkfill.

4. Kontraindikasi untuk aplikasi pada dentin yang memiliki ketebalan 1 mm terhadap pulpa (Anonim, 2010).

5. Gigi dengan penyakit pulpa atau periodontal (Frankenberger et al., 2012).

G. Teknik Aplikasi Resin Komposit Bulk Fill

Resin komposit bulk fill adalah suatu metode restorasi baru yang menggunakan instrumen yang bisa mengkondensasi material restorasi melalui vibrasi. Prinsip teknik restorasi ini adalah dengan adanya vibrasi menurunkan viskositas resin, sehingga memungkinkan material ini mengalir dan beradaptasi dengan mudah pada dinding kavitas tanpa terbentuknya gelembung udara (Iovan dkk., 2011). Resin komposit bulk fill memiliki beberapa karakteristik penting antara lain pengerutan polimerisasinya rendah sehingga dapat mengurangi kebocoran mikro, dapat disinar sampai kedalaman 4 mm sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan pada teknik berlapis, lebih mengalir sehingga mudah beradaptasi pada kavitas termasuk tepi servikal, mudah penggunaanya serta memiliki sifat fisik yang baik seperti tahan terhadap tekanan dan mudah dipolis (Ruiz, 2010). Resin komposit bulk fill memiliki ketahanan pemakaian yang tinggi pada restorasi gigi posterior (Shah, 2013).

Menurut Ronald (2012), aplikasi resin komposit bulk fill dalam klinis adalah sebagai berikut:

1. Preparasi

Kavitas dipreparasi, semua jaringan karies dibuang dengan menggunakan bur diamond. Diamond stone yang rata atau tungsten karbid bertujuan untuk menyelesaikan tepi email. Setelah kavitas dipreparasi kemudian tepi email di bevel.

2. Pengetsaan

Kavitas diisolasi, semua permukaan kavitas dan gigi dibersihkan dan dikeringkan. Dilakukan aplikasi bahan etsa asam fosfat 30-40% menggunakan small artists brush, dimulai dari daerah email dilanjutkan ke dentin. Waktu yang dibutuhkan untuk mengetsa email 20 detik, dentin 15 detik. Kavitas yang telah dietsa kemudian dicuci dengan semprotan air bersih selama10-20 detik, kemudian dialiri udara pelan-pelan sehingga kavitas tidak over dry dan tetap terjaga kelembabannya.

3. Pengisian Material (filling)

Bulk fill resin komposit diisikan kedalam preparasi menggunakan hand piece dalam waktu kurang dari 4 detik (handpiece ditarik secara perlahan).

Kemudian menggunakan kondensor round-end atau intrumen silikon untuk menekan bulk fill resin komposit yang ada di dalam kavitas sehingga mehilangkan kelebihan resin komposit dari margin

4. Setelah itu restorasi disinari dengan light curing unit selama 20 detik dari bagian bukal dan lingual untuk proses polimerisasi (Ronald, 2012). Kwong (2012) menyebutkan lama penyinaran untuk resin komposit bulk fill adalah 10 detik, menggunakan sinar dengan intensitas lebih dari 1.000 mW/cm2. Czasch dan Ilie (2013) merekomendasikan lama penyinaran resin komposit bulk fill adalah 20 detik. Sinar yang digunakan untuk penyinaran resin komposit harus mempunyai panjang gelombang 360-520nm dan intensitas 800-1000 mW/cm2 (Sigusch dkk., 2007). Pada resin komposit bulk fill dapat dilakukan penyinaran sampai dengan kedalaman 4 mm sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan pada teknik berlapis (Kwong, 2012). Untuk melekatkan bahan restorasi resin komposit pada struktur gigi memerlukan bahan lain yang dikenal sebagai bahan bonding. Sistem bonding membantu pelekatan resin komposit ke struktur gigi, sehingga kualitas bahan resin komposit sebagai bahan restorasi gigi meningkat (Craig dan Powers, 2002).

5. Finishing dan Polishing

Finishing dilakukan dengan membuang massa resin komposit yang berlebih. Finishing dapat menggunakan tungsten carbide atau diamond sedangkan polishing dapat menggunakan rubber silikon cups untuk memperoleh permukaan yang halus.

G. Merk atau Nama Dagang dan ADA Resin Komposit Bulk Fill

Berikut beberapa contoh merk resin komposit bulk fill:1. Tetric EvoCeram Bulk Fill diproduksi oleh Ivoclar Vivadent

2. Filtek Bulk Fill Flowable Restorative diproduksi oleh 3M ESPE

3. Venus Bulk Fill4. SDR Posterior Bulk Fill Flowable Base

BAB III

KESIMPULAN

Resin komposit bulk fill merupakan jenis baru dari resin komposit dimana dilakukan penambahan bahan pengisi dan inisiator pada resin komposit. Komponen resin komposit bulk fill antara lain matriks resin (umumnya bisphenol a glycidyl methacrylate), bahan pengisi anorganik, inisiator, inhibitor, pigmen, dan modifiers seperti shrinkage stress reliever. Resin komposit bulk fill ini digunakan dengan mengaplikasikan resin komposit secara sekaligus ke dalam kavitas sehingga restorasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Resin komposit bulk fill memiliki berbagai keuntungan yang membuatnya menjadi salah satu bahan restorasi pilihan baik untuk regio anterior maupun posterior.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I., 2013. Deep resins, white fillings: A new technique for composite restorations. Cosmetic Dentistry. 1 :12-18

Alrahlah, A., Silikas, N., and Watts, D.C., 2014, Post-cure Depth of Cure of Bulk Fill Dental Resin-composites, Dental Materials, 30(2):149-154.

Anonim. 2010. Venus Bulk Fill.Venus Bulk Fill - Heraeus Dental. Diakses pada tanggal 27 Mei 2014

Anonim, 2012. Bulk fill made easy Packable or flowable. di unduh dari www.voco.com/us/products/_products/.../VC_84001790_US_0212.pdf 27/5/2014

Campos, E.A., Ardu, S., Lefever, D., Jasse, F.F., Bortolotto, T., and Krejci, I., Marginal Adaptation of Class II Cavities Restored with Bulk-fill Composites, J. Dent., 42(5):575-581.

Christensen, Gordon J. 2012. Advantages and Challenges of Bulk-Fill Resins. Clinical Report Foundation Vol 5 Issue 1

Craig, R.G. dan Powers, J.M., 2002, Restorative Dental Material. 11th ed., Mosby Inc., St. Louis, h. 234-237, 260-283.

Czasch, P., dan Ilie, N., 2013, In Vitro Comparison of Mechanical Properties and Degree of Cure of Bulk Fill Composite, Clin Oral Invest, 17: 227-235.

Flury, S., Hayoz, S., Peutzfeldt, A., Husler, J., dan Lussi, A., 2012, Depth of Cure of Resin Composite : Is the ISO 4049 Method Suitable for Bulk Fill Materials?, Dental Materials 28: 521-528.

Frankenberger, R. et al. 2012. Bulk-Fill vs. Layered Resin Composite Restorations in Class IICavities: Six-Month Results.University Medical Center Giessen and Marburg. German.

Giachetti L, Scaminaci Russo D, Bambi C, Grandini R. 2006. A review of polymerization shrinkage stress: current techniques for posterior direct resin restorations. J Contemp Dent Pract. Vol. 7(4):79-88.

Iovan,G., Stoleriu,S.,Moldovanu,A.,Morogai,S.,Andrian,S. 2011. Sem Study of The Interface Between The Cavity Wall and Composite Resin in Cavities Filled Using Vibration. International Journal of Medical Dentistry.

Kwon, Y., Ferracane, J., and Lee, I., 2012, Effect of Layering Methods, Composite Type, and Flowable Liner on the Polymerization Shrinkage Stress of Light Cured Composites, Dental Materials, 28(7):801-809.

Kwong, Wilson J . 2012. How to Complete Bulk Fill Restoration. Dental Products Report. 12(1).

Mackenzie L., Shortall AC, Burke FJ. 2009. Direct posterior composites: a practical guide. Dent Update. Vol. 36(2):71-80.

Ronald DJ. 2012 .Placing Posterior Composites: A New, Practical, Efficient Technique :Oral Health group e-magazine

Ruiz, Jose-Luis. 2010. Dental Technique-Restorations with Resin-Based, Bulk Fill Composites. AEGIS Communications. 31(5).

Shah, P, 2013, Composite Roundup: The basics of bulk fill, Dental Products Report, 13(3).

Pascatore, C. 2013. Posterior Composites Enjoyable and Profitable Again. http://www.dentaleconomics.com diakses pada tanggal 28 Mei 2014

Pashley, D.H. 1990. Clinical considerations of microleakage. J Endod.

Ruiz, J.L., 2010, Dental TechniqueRestorations with Resin-Based, Bulk Fill Composites, Compendium, 31 (5): 14-17.

Shah, P., 2013, Roundup: the Basic of Bulk Fill, Dental Product Report. diakses melalui http://www.dentalproductreport.com/dental/article/composite-roundup-basic-bulk-fill pada 27 mei 2014 pukul 20.00

Sigusch, B.W., Volpel, A., Braun, I., Uhl, A., dan Jandt, K. D., 2007, Influence of Different light Curing Units on The Cytotoxicity of Various Dental Composites, Dental Materials, 23; 1342-1348.

Tetric EvoCeram Bulk Fill: The bulk composite without compromises. Scientific Documentation. Schaan, Liechtenstein: Ivoclar Vivadent; 2011:1-20

Tiba, A., Zeller, G.G., Estrich, C., and Hong, A., 2013, Laboratory Evaluation of Bulk-Fill Versus Traditional Multi-Increment-Fill Resin-Based Composites, ADA Professional Product Review , 8(3).

Vasquez, Daniel. 2012. New-Generation Bulk Fill Composite for Direct Posterior Restoration. Inside Dentistry. Vol 8 (5)

14