STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi...

150
STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh Veronica Puspitaningrum Suparjo NIM : 029114060 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi...

Page 1: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM

MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh

Veronica Puspitaningrum Suparjo

NIM : 029114060

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 3: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 4: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

AKU BELAJAR

Aku belajar bahwa tidak selamanya hidup itu indah

Kadang Tuhan mengijinkanku melalui derita

Tetapi aku tahu bahwa ia tidak pernah meninggalkanku

Sebab itu aku menikmati hidup ini dengan bersyukur

Aku belajar bahwa tidak semua yang aku harapkan menjadi kenyataan

Kadang Tuhan membelokkan rencanaku

Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik daripada yang aku rencanakan

Sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan suka cita

Aku belajar cobaan itu pasti datang dalam hidupku

Aku tidak mungkin berkata: tidak Tuhan

Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku

Sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar

Aku belajar bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi

Karena rencana-NYA indah bagiku

Karena itu aku belajar bersyukur dan bersuka cita dalam segala hal

Karena dengan bersyukur dan bersuka cita semua itu menyehatkan jiwaku

dan hidupku

Inilah yang kudapatkan dari setiap perkataan Bapa di surga

Jeffrey S. Tjandra

Page 5: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Kan kuserahkan semua pergumulanku pada-Mu Yesus

Karna kutahu pasti semuanya kan jadi indah pada waktunya

Karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Bapa Di Surga, Bunda Maria, dan Santo Yusuf

Bapak Ibuku tercinta, yang selalu mencintai dan mendukungku

Kakak-kakakku tersayang, yang selalu menyayangi dan

mendukungku

Seseorang yang kukasihi, yang selalu mengasihi dan mendukungku

Sahabat-sahabatku terkasih, yang selalu setia menemaniku dalam

suka dan duka

Orang-orang yang hadir dalam hidupku yang menyayangiku dengan

tulus

Page 6: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

Veronica Puspitaningrum Suparjo

Page 7: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM

MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

ABSTRAK

Veronica Puspitaningrum Suparjo

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2007

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran tingkat

kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif yaitu penelitian yang

memberikan gambaran berdasarkan analisis skor jawaban subjek pada skala

sebagaimana adanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penyebaran skala, yaitu skala kecemasan dalam menghadapi mata

pelajaran matematika. Data yang diperoleh dari skala kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran matematika kemudian diolah dengan menggunakan

komputer program SPSS for windows 13.0.

Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas 8 SMP Negeri 2

Wedi dari 5 (lima) kelas yang berjumlah total 160 subjek penelitian dengan

rincian 80 orang untuk uji coba dan 80 orang untuk penelitian. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan yang dialami siswa SMP

dalam menghadapi mata pelajaran matematika cenderung rendah.

Page 8: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DESCRIPTIVE STUDY ON THE ANXIETY OF THE STUDENTS

OF THE STATE JUNIOR HIGH SCHOOL IN UNDERTAKING

MATHEMATIC LESSONS

ABSTRACT

Veronica Puspitaningrum Suparjo

Psychology Faculty

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

The purpose of this research is to give descriptions of the anxiety level

experienced by the students of the State Junior High School in undertaking

mathematic lessons. This research is the descriptive-quantitative, that is a research

that provides a general description derived from an analysis of subject answer

scores at the prevailing questionaire. The data gathering method used in this

research of the anxiety questionaire is the questionaire measuring anxiety levels of

the students in undertaking mathematic lessons. The data derived from the anxiety

questionaire were then processed using a computer program called SPSS for

windows 13.0.

The population in this research consists of 5 (five) 8

th

year classrooms

of the State Junior High School II of Wedi, with the total number of respondents

amounting 160, divided into 80 try-out respondents and 80 research respondents.

The result of this research indicates that the anxiety levels experienced by the

students of the State Junior High School in undertaking mathematic lessons have

tended to be low.

Page 9: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

limpahan berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif Kecemasan Siswa SMP dalam

Menghadapi Mata Pelajaran Matematika.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moral, material maupun spiritual. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin

dan dukungan untuk melakukan penelitian.

2. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si., selaku Kepala Program Studi

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berkenan

membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Titik Kristiani, S.Psi., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis belajar di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi., selaku dosen Pembimbing Akademik

pengganti sekaligus pembimbing skripsi yang telah banyak membantu,

Page 10: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing, mengarahkan,

memberikan masukan, saran, dan dukungan selama proses penulisan skripsi

ini.

5. Dosen penguji skripsi: Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. & Ibu MM.

Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Si., yang telah memberikan kritik, saran, serta

masukan dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang

telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis belajar di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Mbak Nanik, mas Gandung, mas Doni, mas Muji, dan pak Gik yang telah

memberikan pelayanan yang baik kepada penulis selama ini.

8. Bapak Drs. Tri Wibowo, selaku Kepala SMP Negeri 2 Wedi yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Wedi .

9. Ibu Atik, selaku guru BK yang telah membantu peneliti selama pelaksanaan

try out penelitian dan penelitian di SMP Negeri 2 Wedi.

10. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku, Bapak Agustinus Supardjo dan

Ibu Agnes Martini, maturnuwun sanget untuk cinta, doa, dukungan, perhatian,

nasehat, dan kasih sayang, yang tak pernah habis untukku.

11. Kakakku tersayang, Monica Puspaningsih (mbak Monic) dan mas Nata,

trimakasih banyak untuk cinta, kasih sayang, perhatian, doa, dan dukungannya

untuk dek Pit. Thangkyu ya . . .

Page 11: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

12. Seorang yang kukasihi, Helarius Wisnugroho (mas Wisnu “Becak”), nggak

ada kata yang lain yang bisa adek ucapkan selain trimakasih banyak untuk

cinta, kasih sayang, doa, perhatian, pengertian, dan suport yang selalu ada

untukku. Trimakasih kau buat hidupku menjadi lebih bermakna dan berwarna.

Semoga semua akan menjadi indah pada waktunya.

13. Mas-masku, mas Aji dan mas Gatot yang selalu menyayangiku, mendukungku

dan tidak pernah lelah membantuku dan menyemangatiku. Trimakasih banyak

atas doa, bantuan-bantuan dan suportnya selama ini sehingga skripsi ini bisa

selesai.

14. Sahabat-sahabatku, Asih, mas Nano, Aning, dan Wiwin. Trimakasih banyak

untuk persahabatan dan persaudaraan kita selama ini. Trimakasih atas bantuan,

doa, saran, masukan, dan dukungan untukku. Trimakasih kalian tetap

menemaniku, mensuportku dan memberikan keceriaan di saat-saat letihku.

Teman-temanku, Wiwib & Rusman. Trimakasih ya untuk semua . . .

15. Almarhum budhe Marni, trimakasih untuk doa dan pengertian untukku ketika

masih sugeng. Pakdhe sulis, trimakasih untuk perhatian dan doanya. Pakdhe

dan budhe semuanya, maturnuwun untuk doa dan pangestu-nya untukku.

16. Bulik Tantik dan Om Tomo, trimakasih untuk doa dan kasih sayangnya. Buat

dek Erwin, dek Nita dan dek Wahyu, trimakasih ya untuk doa dan suportnya...

17. Om Tarno dan bulik Sri, trimakasih untuk doa dan kasih sayang untukku. Buat

adek-adekku tersayang Dewo-Dewi, kalian sumber penghiburanku di saat-saat

aku letih...Trimakasih ya buat semuanya . . .

Page 12: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

18. Keluarga mbak Indras, mas Pal, si kecil Kueta dan baby Keke, trimakasih

untuk perhatian dan suportnya untukku.

19. Sepupu-sepupuku, mbak Dian, dek Fandi, dek Elsa, Nina, Nono, Joko, Catur,

Tri (kapan nyusul, he...), dan Alek. Trimakasih untuk doa dan dukungannya

untukku.

20. Keluarga mbak Rini, mas Agus dan si kecil Pandu. Trimakasih untuk doa dan

dukungannya untukku.

21. Anak-anak kos Sekar Ayu, Gilang, Titis, Tami, Evi, Siska, Rika, Ririn, Lia

“Liul”, dek Embik, Tyas, Ika, Putri, Mia, Lia, Watik, Meta, dan Endar.

Trimakasih atas doa dan dukungan untukku. Trimakasih atas hari-hari indah

selama aku kos di Sekar Ayu. Trimakasih aku masih boleh singgah di Sekar

Ayu, meskipun aku udah nggak kos lagi.

22. Anak-anak Psikologi 2002, Ria & mbak Diah (tanpa kalian...nggak tahu deh

apa jadinya...he..., thengkyu banget ya kalian membantuku mengambil

keputusan penting dalam hidupku), Obed (teman seperjuanganku dulu,

he...thengkyu ya buat semua...), Lita & Mita (Akhirnya Pak Adi

memperjuangkan kita kan...makasih banget ya buat semua...), Prima (makasih

banget aku boleh ngeprint tempatmu waktu itu), Sari, Bona, Roni, Dhesta,

Weda, Thea, Ian, Wiwi, Tisa, Tina, Winda, Siska, Ina, mas Adi, Dedy, Tanti,

Nopek, Ajeng, Nining, Yanti, Barjo, Wawan, Arba, Ntrik, Rio, Lisna, Irna,

Vincent, Suko, Vista, Trisa, Neri, Sutri, Iput, Dewi, Hera, Astria, Nanut, Lia,

dan semua yang mengenal aku. Trimakasih untuk kebersamaan kita selama

ini. Trimakasih untuk semua doa dan dukungan, saran, dan masukan untukku.

Page 13: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Buat teman-temanku yang belum lulus, tetap bersabar, tetap berjuang, tetap

semangat dan Never give up!Cayoo...!!

23. Teman-teman Psikologi angkatan 2001 dan 2003, mbak Rosita, mbak Ita,

mbak Deasy, Adi, Pati, Kris, mbak Ajeng, mas Budi (Mbut), mas Aris, Didi,

Rachel, dan Dani, trimakasih udah mau berbagi pengalaman, trimakasih untuk

masukan dan dukungannya selama ini.

24. Teman-teman SMP-ku, Nita dan Vinda, akhirnya aku menyusul kalian.

Trimakasih untuk doa dan dukungannya untukku.

25. Teman-temanku Mudika Gereja Santa Perawan Maria Bunda Kristus Wedi,

Teguh, Arif ”Galempong”, Andi “Todung”, Rio, Komar, Heru “Emprit”,

Indah, Buyut, Santo “Jenggot”, dan semuanya yang mengenal aku, trimakasih

untuk doa, perhatian, kasih sayang, dan dukungan untukku selama aku di

Mudika.

26. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

Page 14: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………..……………………………..…iii

MOTTO…………………………………………………………………………..iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………..........v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi

ABSTRAK……...……………………………..............……………………........vii

ABSTRACT..........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR............................................................................................ix

DAFTAR ISI…...…………………………………………………………..........xiv

DAFTAR TABEL................................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………….....................1

B. Rumusan Masalah……………………………..…………………....7

C. Tujuan Penelitian…………………………...…................................7

D. Manfaat Penelitian……………………………...…..........................7

BAB II. DASAR TEORI

A. Kecemasan

1. Pengertian kecemasan…………………………………............10

2. Aspek kecemasan…………………………………….……......11

Page 15: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

3. Faktor-faktor penyebab kecemasan……………….……...........16

4. Macam-macam kecemasan…………………………................17

5. Fungsi kecemasan……………………………………………..21

B. Siswa SMP

1. Pengertian siswa SMP sebagai remaja awal…………..............22

2. Ciri-ciri siswa SMP sebagai remaja awal…………...................24

3. Karakteristik perkembangan siswa SMP sebagai

remaja awal…………………………………………................30

C. Pelajaran Matematika SMP……………………………………......36

D. Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika……...............................................................37

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………….....................42

B. Variabel Penelitian……………………………………...................42

C. Definisi Operasional…………………………….............................43

D. Subjek Penelitian……………………………………......................43

E. Metode Pengumpulan Data…………………………......................44

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

1. Validitas……………...……………………………………......47

2. Seleksi Item………………………………………………........48

2. Reliabilitas……...……………………………………...............50

G. Analisis Data…………………………………………....................51

Page 16: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi kancah.........................................................................53

2. Persiapan penelitian...................................................................53

3. Uji coba penelitian.....................................................................54

B. Pelaksanaan Penelitian.....................................................................55

C. Hasil penelitian

1. Deskripsi rata-rata kecemasan siswa SMP dalam

menghadapi mata pelajaran matematika....................................56

2. Kategorisasi tingkat kecemasan siswa SMP dalam

menghadapi mata pelajaran matematika....................................57

3. Hasil analisis tambahan

a. Deskripsi rata-rata nilai rapor siswa SMP pada

mata pelajaran matematika semester lalu..............................58

b. Kategori rata-rata nilai rapor mata pelajaran matematika

pada siswa SMP semester lalu..............................................59

4. Pembahasan................................................................................60

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................63

B. Saran.................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................66

LAMPIRAN

Page 17: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika

Tabel 2 Sebaran Item Skala Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika setelah Uji Coba

Tabel 3 Sebaran Item Skala Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika setelah Uji Coba yang Sudah Diperbaiki

Tabel 4 Descriptive Statistic

Tabel 5 Norma Kategorisasi

Tabel 6 Norma Kategorisasi Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika

Tabel 7 Kategori Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata Pelajaran

Matematika

Tabel 8 Descriptive Statistic

Tabel 9 Kategori Rata-rata Nilai Rapor Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa

SMP Semester Lalu

Page 18: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DAFTAR LAMPIRAN

1. Skala Uji Coba Penelitian

2. Data Uji Coba Penelitian

3. Skala Penelitian

4. Data Penelitian

5. Out Put

6. Surat Ijin Penelitian

7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 19: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam

dan untuk hidup manusia. Banyak hal-hal di sekitar manusia yang selalu

berhubungan dengan matematika. Sebagai contoh: menghitung volume benda,

menghitung luas bangun ruang, menghitung panjang, menghitung lebar, dan

masih banyak lagi (Setyono, 2006).

Kurun waktu belakangan ini, peran matematika dalam kehidupan

manusia sudah tidak dapat diragukan lagi. Banyak sekali cabang ilmu

pengetahuan yang didasari oleh matematika. Tanpa bantuan matematika

tampaknya tidak mungkin dicapai kemajuan yang begitu pesat dalam bidang

ilmu pengetahuan alam, teknologi, komputer, dan berbagai bidang yang lain.

Dari sini tampak bahwa matematika sangat berperan bagi kehidupan manusia

dan setiap orang yang mempunyai pengetahuan matematika akan

mendapatkan keuntungan dari padanya (Sujono dalam Wijayanti, 2000).

Konsep dasar matematika yang benar, yang diajarkan kepada

seorang anak, haruslah benar dan kuat, karena ilmu ini demikian penting.

Paling tidak, hitungan dasar yang melibatkan penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian harus dikuasai dengan sempurna (Setyono, 2006).

Oleh karena itu, diharapkan seseorang, khususnya siswa dapat meningkatkan

Page 20: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

prestasi belajar matematikanya pada pendidikan formal mengingat pentingnya

ilmu tersebut.

Pada kenyataannya, banyak orang mengeluh ketika mempelajari

matematika di bangku sekolah formal. Matematika merupakan sesuatu yang

membuat muka pucat, sakit perut, atau badan gemetar dan berkeringat dingin.

Matematika dianggap sebagai sesuatu yang begitu menakutkan (Setyono,

2006).

Sampai saat ini masih saja terdengar tentang sukarnya siswa

menguasai materi matematika. Keluhan ini tidak hanya di jenjang pendidikan

dasar sampai pendidikan menengah, tetapi juga pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. Salah satu indikator sukarnya siswa menguasai materi

matematika, dapat dilihat dari rendahnya prestasi matematika yang diperoleh

(Santoso, 1995). Sebagai contoh, hal tersebut dapat dilihat dari hasil Ujian

Akhir Nasional (UAN) tahun 2003/2004 pada SMP Negeri Menteng Jakarta,

di mana dari total siswa kelas 3 sebanyak 280 pelajar, 19 di antaranya tidak

lulus karena nilai UAN-nya di bawah 4,01. Sebanyak 14 orang tidak lulus

dalam mata pelajaran Matematika, 2 orang dalam mata pelajaran Bahasa

Inggris, dan 2 orang dalam pelajaran Bahasa Indonesia (www. Kompas. co. id,

2004).

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak siswa yang

kurang berminat terhadap matematika. Matematika merupakan pelajaran yang

menakutkan. Jam-jam pelajaran matematika dirasakan sebagai neraka bagi

sebagian besar siswa. Dalam mengikuti pelajaran matematika mereka merasa

Page 21: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

gelisah, was-was, cemas, yang pada gilirannya nanti perasaan-perasaan

tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan rendahnya prestasi belajar

matematika (Santoso, 1995).

Hal serupa juga disampaikan oleh Sujono (dalam Wijayanti, 2000),

bahwa ternyata sampai sekarang masih banyak siswa yang beranggapan

bahwa matematika merupakan pelajaran yang sukar, untuk mempelajarinya

diperlukan kemauan, kemampuan, dan kecerdasan tertentu. Oleh karena itu,

banyak siswa yang takut terhadap matematika dan sejauh mungkin akan

berusaha menghindari bilangan dan operasi-operasi bilangan. Menurut

Buchory (dalam Kompas, 2007), pendidikan matematika sampai sekarang

masih dianggap momok alias menakutkan.

Mengapa pada tingkat SMP dan SMU matematika dan ilmu eksata

lainnya menjadi momok yang menakutkan? Selama ini ada beberapa anggapan

yang dipegang turun-temurun dan masih tetap dianggap sebagai satu-satunya

cara mengajar. Inilah beberapa anggapan tersebut: pertama, siswa dianggap

sebagai penerima pasif informasi dan guru dianggap sebagai sumber

pengetahuan. Kedua, para murid dianggap sebagai kertas kosong yang siap

untuk ditulisi. Mereka datang, duduk manis, dan hanya mendengarkan guru

menyampaikan informasi. Pada anggapan pertama dan kedua, jika informasi

yang masuk tidak sesuai dengan “operating system” yang dimiliki seorang

siswa, informasi tersebut akan ditolak. Jika dipaksakan, kemungkinan akan

menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan pada siswa tersebut dan

Page 22: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

menimbulkan perasaan tertekan. Kondisi inilah yang disebut sebagai

kecemasan.

Ketiga, Matematika merupakan suatu pelajaran yang dipelajari

dengan “hapalan”. Anggapan tersebut terjadi karena beratnya beban

kurikulum yang ada di Indonesia. Guru cenderung mengejar target kurikulum

yang dibebankan. Akibatnya patokan yang digunakan bukan penguasaan

murid atas suatu materi tetapi berpatokan pada selesai atau tidaknya suatu

materi diajarkan. Hal tersebut membuat siswa menjadi merasa terbebani untuk

menguasai materi yang diajarkan guru, sehingga memungkinkan timbulnya

kecemasan dalam diri siswa.

Keempat, siswa yang berbuat kesalahan cenderung akan dihukum.

Hukuman/ancaman tersebut juga digunakan untuk menghilangkan perilaku

yang tidak diinginkan. Adanya hukuman yang diberikan kepada para siswa

akan menimbulkan suatu trauma yang mendalam. Dalam jangka pendek

efeknya tidak terasa, tetapi dalam jangka panjang, hal itu menimbulkan

kerusakan pada “operating system” yang sulit dideteksi. Guru yang

memberikan hukuman pada siswa yang salah dalam mengerjakan soal akan

menghambat pembelajaran matematika. Hal ini membuat para siswa

kemungkinan akan merasa cemas dalam menghadapi mata pelajaran

matematika.

Kelima, nilai bagus diidentikkan dengan “pintar” dan nilai jelek

diidentikkan dengan “bodoh”. Nilai merupakan suatu umpan balik bagi guru

maupun orang tua untuk mencari tahu bagian mana dari suatu materi yang

Page 23: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

belum dikuasai oleh siswa, bukan untuk mendeskripsikan seorang siswa pintar

atau bodoh. Anggapan guru yang demikian, membuat siswa kemungkinan

merasa cemas jika mendapatkan nilai jelek karena siswa akan dianggap bodoh.

Keenam, cara pemecahan soal harus sesuai dengan cara yang

diajarkan oleh guru, jika tidak siswa dianggap tidak menurut dan jawabannya

disalahkan walaupun jawabannya benar (Setyono, 2006). Anggapan tersebut

membuat siswa merasa tidak bisa mengembangkan kreativitasnya, karena cara

pemecahan soal harus sesuai dengan cara yang diajarkan oleh “guru”, jika

tidak, siswa dianggap tidak menurut dan jawabannya disalahkan walaupun

jawabannya benar. Kondisi ini memungkinkan siswa merasa tertekan,

sehingga menimbulkan kecemasan dalam dirinya.

Hal-hal di atas merupakan cara penyampaian pelajaran matematika

yang memungkinkan timbulnya kecemasan pada siswa dalam menghadapi

mata pelajaran matematika. Kecemasan (anxiety) adalah suatu keadaan

aprehensi atau keadaan khawatir pada seseorang yang mengeluhkan bahwa

sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, Rathus, & Greene, 2005).

Selain itu, kecemasan didefinisikan sebagai manifestasi dari berbagai proses

emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami

tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik) (Daradjat, 1985).

Siswa yang mengalami kecemasan terhadap matematika akan menunjukkan

berbagai tanggapan emosional bila mereka dihadapkan kepada masalah-

masalah yang berkaitan dengan bilangan. Tanggapan emosional ini meliputi

aspek fisik, mental, dan perilaku. Menurut Nevid, dkk (2005), Daradjat (1985)

Page 24: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

serta Supratiknya (1995), aspek fisik, indikatornya: sulit bernafas, jantung

berdebar keras, dan pusing; gangguan pencernaan, gangguan tidur, gangguan

makan dan ekspresi wajah. Aspek mental, indikatornya: afektif dan kognitif.

Aspek perilaku, indikatornya: menghindar, melekat dan dependen, terguncang

serta melakukan gerakan-gerakan neurotik.

Penelitian ini penting untuk dilakukan, karena kecemasan siswa

dalam menghadapi mata pelajaran matematika mempengaruhi prestasi belajar

matematika. Hal ini diungkapkan oleh Santoso (1995), bahwa ada korelasi

negatif yang signifikan antara tingkat kecemasan dan prestasi belajar

matematika. Ini berarti semakin tinggi tingkat kecemasan siswa, semakin

rendah prestasi belajar matematikanya, begitu pula sebaliknya.

Dewasa ini, pembelajaran matematika di beberapa sekolah telah

menggunakan pendekatan siswa aktif. Selain itu, menggunakan pendekatan

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL), dengan

ciri bahwa pembahasan setiap konsep atau prinsip matematika sebisa mungkin

dikaitkan dengan atau diberi pengantar hal-hal yang berkaitan dengan

kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual). Pembahasan materi juga disertai

gambar ilustrasi atau foto terpilih dan juga contoh-contoh yang aktual

(Tazudin, dkk, 2005). Pada kenyataannya, prestasi matematika sampai

sekarang masih rendah. Sebagai contoh, dari hasil uji coba Ujian Nasional

(UN) di Kudus pada 43 buah SMP, hanya 4 buah SMP yang dinyatakan lolos

dan memenuhi standar kelulusan yaitu 4,25; sedangkan 39 SMP lainnya

Page 25: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dinyatakan gagal. Hal tersebut dikarenakan rendahnya nilai pada 6 mata

pelajaran yang diujikan terutama matematika (www. Kompas. co. id, 2005).

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah

siswa masih cemas kendati telah ada cara penyampaian pelajaran yang

menarik termasuk dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan latar

belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kecemasan

pada siswa, khususnya siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran

matematika.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini: Bagaimana gambaran

tingkat kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran

matematika?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat

kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tingkat

kecemasan pada siswa dalam menghadapi mata pelajaran matematika,

sehingga guru dapat memberikan feed back untuk meningkatkan

Page 26: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

kualitas pengelolaan kelas dalam mendayagunakan potensi kelas

berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap

personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah

sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara

efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan

dengan kurikulum dan perkembangan siswa.

b. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tingkat

kecemasan pada siswa dalam menghadapi mata pelajaran matematika,

sehingga pihak sekolah dapat melakukan usaha-usaha untuk

mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi mata

pelajaran matematika, misalnya menambah kegiatan-kegiatan yang

dapat meningkatkan bakat dan ketrampilan siswa dengan harapan agar

prestasi belajar matematika meningkat.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi perkembangan Psikologi Pendidikan, hasil penelitian ini dapat

menjadi salah satu acuan atau referensi dalam mengembangkan studi

lebih lanjut mengenai tingkat kecemasan pada siswa SMP dalam

menghadapi mata pelajaran matematika.

b. Bagi perkembangan Psikologi Perkembangan, hasil penelitian ini dapat

menjadi salah satu acuan atau referensi dalam mengembangkan studi

lebih lanjut mengenai remaja, khususnya mengenai tingkat kecemasan

dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Page 27: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

c. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu bahan referensi atau sumber informasi dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya terutama tentang kecemasan

yang dialami siswa SMP, khususnya dalam menghadapi mata pelajaran

matematika.

Page 28: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB II

DASAR TEORI

A. Kecemasan

1. Pengertian kecemasan

Kecemasan (anxiety) adalah keadaan emosi yang tidak

menyenangkan yang meliputi: interpretasi subjektif dan rangsangan

fisiologis. Reaksi badan secara fisiologis, dapat dicontohkan: bernafas

lebih cepat, muka menjadi merah, jantung berdebar-debar, dan berkeringat

(Ollendick dalam Clerq, 1994).

Anxietas/kecemasan (anxiety) adalah suatu keadaan khawatir

pada seseorang yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera

terjadi (Nevid, Rathus, & Greene, 2005). Banyak hal yang harus

dicemaskan, misalnya: kesehatan, relasi sosial, ujian, dan kondisi

lingkungan. Hal-hal tersebut merupakan beberapa hal yang dapat menjadi

sumber kecemasan. Sedikit cemas mengenai aspek-aspek hidup tersebut

merupakan hal yang normal, bahkan adaptif. Kecemasan merupakan

respon yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi

abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau

bila sepertinya datang tanpa ada penyebabnya, yaitu: bila bukan

merupakan respon terhadap perubahan lingkungan. Dalam bentuk yang

ekstrim, kecemasan dapat mengganggu fungsi sehari-hari.

Page 29: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Menurut Daradjat (1985), kecemasan adalah manifestasi dari

berbagai proses emosi yang bercampur baur. Proses emosi ini terjadi

ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan

pertentangan batin (konflik).

Menurut Hall & Lindzey; Wiley & Sons (dalam Supratiknya,

1993), kecemasan adalah suatu keadaan tegangan yang merupakan suatu

dorongan, seperti lapar dan seks. Keadaan tegangan ini tidak timbul dari

kondisi-kondisi jaringan di dalam tubuh, tetapi ditimbulkan oleh sebab-

sebab dari luar.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan

yang merupakan respon terhadap suatu ancaman dan menimbulkan

perasaan tertekan dan tegang.

2. Aspek kecemasan

Supratiknya (1995), mengungkapkan beberapa hal yang

merupakan simptom-simptom (gejala-gejala) kecemasan. Simptom-

simptom tersebut terdiri atas:

a. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was, dan keresahan yang

bersifat tak menentu (diffuse uneasiness).

b. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan, sering merasa

tidak mampu, minder, depresi, dan serba sedih.

c. Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan serta serba takut salah.

Page 30: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

d. Rasa tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-

lamban, bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang

secara tiba-tiba atau yang tak diharapkan, dan selalu melakukan

gerakan-gerakan neurotik tertentu, seperti: mematah-matahkan buku

jari, mendehem, dan sebagainya.

e. Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan

sekitar bagian atas bahu, mengalami diare ringan yang kronik, sering

buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa insomnia dan

mimpi buruk.

f. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.

g. Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.

h. Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa

sebab yang jelas.

i. Sering mengalami “anxiety attacks” atau tiba-tiba cemas tanpa ada

pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa: berdebar-debar,

sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa dingin, terkencing-

kencing, atau sakit perut.

Kecemasan terdiri dari begitu banyak ciri fisik, kognisi, dan

perilaku (Nevid, Rathus, & Greene, 2005). Ciri-ciri tersebut terdiri atas:

a. Fisik, meliputi: kegelisahan, kegugupan; tangan atau anggota tubuh

yang bergetar atau gemetar; sensasi dari pita ketat yang mengikat di

sekitar dahi; kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada; banyak

Page 31: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

berkeringat; telapak tangan yang berkeringat; pening atau pingsan;

mulut atau kerongkongan terasa kering; sulit berbicara; sulit bernafas;

bernafas pendek; jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang;

suara yang bergetar; jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin;

pusing; merasa lemas atau mati rasa; sulit menelan; kerongkongan

terasa tersekat; leher atau punggung terasa kaku; sensasi seperti

tercekik atau tertahan; tangan yang dingin dan lembab; terdapat

gangguan sakit perut atau mual; panas dingin; sering buang air kecil;

wajah terasa memerah; diare; dan merasa sensitif atau “mudah marah”.

b. Behavioral (perilaku), meliputi: perilaku menghindar; perilaku melekat

dan dependen; dan perilaku terguncang.

c. Kognitif, meliputi: khawatir tentang sesuatu; perasaan terganggu atau

ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan;

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa

ada penjelasan yang jelas; terpaku pada sensasi ketubuhan; sangat

waspada terhadap sensasi ketubuhan; merasa terancam oleh orang atau

peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian;

ketakutan akan kehilangan kontrol; ketakutan akan ketidakmampuan

untuk mengatasi masalah; berpikir bahwa dunia mengalami

keruntuhan; berpikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan;

berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa

diatasi; khawatir terhadap hal-hal yang sepele; berpikir tentang hal

mengganggu yang sama secara berulang-ulang; berpikir bahwa harus

Page 32: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

bisa kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan; pikiran

terasa bercampur aduk atau kebingungan; tidak mampu menghilangkan

pikiran-pikiran terganggu; berpikir akan segera mati, meskipun dokter

tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis; khawatir akan

ditinggal sendirian; sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Daradjat (1985), mengemukakan beberapa gejala kecemasan.

Gejala-gejala kecemasan tersebut terdiri atas:

a. Gejala fisik, antara lain: ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan

tidak teratur, pukulan jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak

nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing, dan nafas sesak.

b. Gejala mental, antara lain: sangat takut, merasa akan ditimpa bahaya

atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau

rendah diri, hilang kepercayaan pada diri, tidak tenteram, dan ingin lari

dari kenyataan hidup.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

ada 3 (tiga) macam aspek kecemasan, antara lain: fisik, mental, dan

perilaku.

a. Fisik. Indikator aspek fisik, antara lain:

1) Sulit bernafas, jantung yang berdebar keras, jari-jari atau anggota

tubuh yang menjadi dingin, dan pusing.

Page 33: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2) Gangguan pencernaan: pencernaan tidak teratur, terdapat gangguan

sakit perut atau mual, sering buang air kecil, diare.

3) Gangguan tidur: tidur tidak nyenyak, menderita gangguan tidur

berupa insomnia dan mimpi buruk.

4) Gangguan makan: nafsu makan hilang.

5) Ekspresi wajah: kegelisahan, kegugupan, wajah terasa memerah.

b. Mental. Indikator aspek mental, antara lain:

1) Afektif: senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was (khawatir),

keresahan yang bersifat tak menentu (diffuse uneasiness), terlalu

peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan, minder, serba sedih,

ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, ketakutan

akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk

mengatasi masalah, ingin lari dari kenyataan hidup, dan serba takut

salah.

2) Kognitif: sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi

tanpa ada penjelasan yang jelas, berpikir bahwa semuanya tidak

lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi, berpikir tentang hal

mengganggu yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa

Page 34: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

harus bisa kabur dari keramaian kalau tidak pasti akan pingsan,

tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu.

c. Perilaku. Indikator aspek perilaku, antara lain:

1) Menghindar, misalnya: meninggalkan kelas.

2) Melekat dan dependen, misalnya: mencontek.

3) Terguncang, misalnya: sangat terkejut dan tercengang

4) Melakukan gerakan-gerakan neurotik, misalnya: mematah-

matahkan buku jari dan mendehem.

3. Faktor-faktor penyebab kecemasan

Ada beberapa penyebab timbulnya kecemasan. Menurut

Daradjat (1985) sebab-sebab timbulnya kecemasan, antara lain: akibat

tidak terpenuhinya keinginan-keinginan seksual, yaitu karena merasa diri

(fisik) kurang, karena pengaruh pendidikan waktu masih kecil, atau sering

terjadi frustasi karena tidak tercapainya sesuatu yang diingini baik material

maupun sosial. Mungkin pula akibat dari rasa tidak berdaya, tidak ada rasa

kekeluargaan, dan sebagainya.

Menurut Kresch & Qrutch (dalam Hartanti & Dwijanti, 1997),

timbulnya kecemasan disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam

menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap

menghadapi situasi baru. Sumber-sumber kecemasan terdiri dari dua

faktor, yaitu:

Page 35: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

a. Faktor internal

Kecemasan berasal dari dalam individu, misalnya: perasaan

tidak mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah, dan rendah diri.

Faktor internal ini pada umumnya sangat dipengaruhi oleh pikiran-

pikiran negatif dan tidak rasional.

b. Faktor eksternal

Kecemasan berasal dari luar individu, dapat berupa:

penolakan sosial, kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang

berlebihan, maupun hal-hal lain yang dianggap mengancam.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan dapat

ditimbulkan oleh dua faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain: internal

dan eksternal.

4. Macam-macam kecemasan

Freud membedakan tiga macam kecemasan, yaitu: kecemasan

realitas, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral (Hall & Lindzey;

Wiley & Sons dalam Supratiknya, 1993).

a. Kecemasan realitas, yaitu: rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di

dunia luar; kedua tipe kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas

ini. Kecemasan pada mata pelajaran matematika dapat dimasukkan

pada macam kecemasan ini, karena siswa SMP dihadapkan pada suatu

kenyataan (realita) yang dapat menimbulkan perasaan tertekan dan

tegang, yaitu dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Page 36: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

b. Kecemasan neurotik, yaitu: rasa takut jangan-jangan insting-insting

akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat sesuatu

yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah

ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri melainkan ketakutan

terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting dipuaskan.

c. Kecemasan moral, yaitu: rasa takut terhadap suara hati. Orang-orang

yang superegonya berkembang dengan baik cenderung merasa

bersalah jika mereka melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan

sesuatu yang bertentangan dengan norma moral di mana mereka

dibesarkan. Mereka disebut mendengarkan bisikan suara hati.

Kecemasan moral juga mempunyai dasar dalam realitas di mana di

masa lampau sang pribadi pernah mendapat hukuman karena

melanggar norma moral dan bisa dihukum lagi.

Menurut Daradjat (1985), ada bermacam-macam kecemasan,

antara lain:

a. Kecemasan yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya

yang mengancam dirinya. Cemas tersebut lebih dekat dengan rasa

takut, karena sumbernya jelas terlihat dalam pikiran. Contoh: saat akan

menyeberang jalan, terlihat mobil berlari kencang seakan-akan hendak

menabraknya.

b. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk,

antara lain:

Page 37: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

1) Kecemasan yang umum. Pada kecemasan ini, orang merasa cemas

yang kurang jelas, tidak tentu, dan tidak ada hubungannya dengan

apa-apa serta mempengaruhi keseluruhan diri pribadi.

2) Kecemasan dalam bentuk takut akan benda-benda atau hal-hal

tertentu, contoh: takut melihat darah, serangga, binatang-binatang

kecil, tempat yang tinggi, dan orang ramai.

3) Kecemasan dalam bentuk ancaman, yaitu: kecemasan yang

menyertai gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa. Orang merasa

cemas karena menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak

menyenangkan, sehingga ia merasa terancam oleh sesuatu itu.

Kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika dapat

digolongkan pada macam kecemasan ini, karena dalam hal ini mata

pelajaran matematika dianggap sebagai ancaman. Siswa merasa

cemas karena mereka menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak

menyenangkan dalam menghadapi mata pelajaran matematika,

sehingga mereka merasa terancam oleh mata pelajaran matematika.

c. Kecemasan karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan

hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.

Kecemasan ini sering pula menyertai gejala-gejala gangguan jiwa,

yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang umum.

Berdasarkan kondisi kecemasan, kecemasan digambarkan

sebagai state anxiety atau trait anxiety (Cattell, Scheier & Spielberger

Page 38: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dalam Clerq, 1994). State anxiety adalah reaksi emosi sementara yang

timbul pada situasi tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. State

anxiety beragam dalam hal intensitas dan waktu (contoh: mengikuti ujian,

terbang, kencan pertama, dan lain-lain). Keadaan ini ditentukan oleh

perasaan ketegangan yang subjektif.

Trait anxiety menunjuk pada ciri atau sifat seseorang yang

cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan

suatu keadaan sebagai ancaman yang disebut dengan “anxiety proneness”

(kecenderungan akan kecemasan). Orang tersebut cenderung untuk

merasakan berbagai macam keadaan sebagai keadaan yang

membahayakan atau mengancam dan cenderung untuk menanggapi

dengan reaksi kecemasan. Trait anxiety dilihat sebagai bentuk kecemasan

kronis (Spielberger dalam Clerq, 1994). Sebagai contoh: seorang anak

dengan sifat kecemasan yang kuat akan bereaksi lebih sering dan dengan

intensitas yang lebih tinggi terhadap berbagai situasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran matematika dapat digolongkan dalam

kecemasan realitas, kecemasan dalam bentuk ancaman, dan state anxiety.

Kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika digolongkan

sebagai kecemasan realitas, karena siswa dihadapkan pada suatu realitas,

yaitu dalam menghadapi mata pelajaran matematika, di mana realitas ini

dapat menimbulkan perasaan tertekan dan tegang. Kecemasan pada mata

pelajaran matematika juga termasuk kecemasan yang berbentuk ancaman,

Page 39: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

karena siswa menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan

dalam menghadapi mata pelajaran matematika dan hal tersebut membuat

mereka terancam. Kecemasan yang dialami seorang siswa dalam

menghadapi mata pelajaran matematika dapat digolongkan ke dalam state

anxiety, karena reaksi emosi tersebut hanya bersifat sementara dan timbul

pada situasi tertentu yang dirasakan sebagai suatu ancaman. Ancaman

yang dimaksud di sini yaitu dalam menghadapi mata pelajaran

matematika.

5. Fungsi kecemasan

Fungsi kecemasan yaitu memperingatkan sang pribadi akan

adanya bahaya yang merupakan isyarat bagi ego bahwa kalau tidak

dilakukan tindakan-tindakan tepat, maka bahaya itu akan meningkat

sampai ego dikalahkan. Menurut Hall & Lindzey; Wiley & Sons (dalam

Supratiknya, 1993) kecemasan akan memotivasikan sang pribadi untuk

melakukan sesuatu. Sang pribadi bisa lari dari daerah yang mengancam,

menghalangi impuls yang membahayakan atau menuruti suara hati.

Kecemasan juga merupakan pendorong, seperti halnya lapar

dan seks. Apabila kecemasan timbul, hal ini akan mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu supaya tegangan dapat direduksikan atau

dihilangkan (Soeryobroto, 1982).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi kecemasan

yaitu memperingatkan seseorang akan adanya bahaya yang merupakan

Page 40: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

isyarat bagi ego, di mana jika tidak dilakukan tindakan-tindakan tepat,

maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan. Selain itu,

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu supaya tegangan dapat

direduksikan atau dihilangkan.

B. Siswa SMP

1. Pengertian siswa SMP sebagai remaja awal

Siswa SMP pada umumnya berusia 12 sampai 15 tahun. Usia

ini dapat digolongkan dalam masa remaja, khususnya remaja awal

(Monks, 2004). Istilah remaja (adolescence) sendiri berasal dari kata Latin

adolescere (kata bendanya adolescentia, artinya: remaja) yang berarti

“tumbuh’ atau “tumbuh menjadi dewasa” (Hurlock, 1991). Istilah

adolescence, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

Piaget (dalam Hurlock, 1991), bahwa secara psikologis, masa remaja

merupakan usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,

di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih

tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya

dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai

banyak aspek afektif yang kurang lebih berhubungan dengan masa puber.

Perubahan intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini

memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang

Page 41: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode

perkembangan ini.

Santrock (2003) mengartikan remaja (adolescence) sebagai

masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Perubahan

biologis, kognitif, dan sosial emosional yang terjadi berkisar dari

perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada

kemandirian.

Calon (dalam Monks, dkk, 2004) juga mengungkapkan bahwa

masa remaja menunjukkan sifat-sifat masa transisi atau peralihan dengan

jelas, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak

lagi memiliki status kanak-kanak. Remaja berada dalam status interim

sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan

sebagian lagi diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya

memberikan prestise tertentu padanya. Status interim berhubungan dengan

masa peralihan yang timbul sesudah pemasakan seksual (pubertas). Masa

peralihan tersebut diperlukan untuk mempelajari bahwa remaja mampu

memikul tanggung jawabnya nanti dalam masa dewasa. Makin maju

masyarakatnya makin sukar tugas remaja untuk mempelajari tanggung

jawab ini. Suatu pendidikan yang emansipatoris akan berusaha untuk

melepaskan remaja dari status interim-nya supaya ia dapat menjadi dewasa

yang bertanggung jawab.

Page 42: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Masa remaja berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun,

dengan pembagian sebagai berikut: usia 12 sampai 15 tahun merupakan

masa remaja awal, usia 15 sampai 18 tahun merupakan masa remaja

pertengahan, dan usia 18 sampai 21 tahun merupakan masa remaja akhir

(Monks, 2004). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa SMP

dapat digolongkan dalam kategori remaja awal, di mana usianya berkisar

antara 12 sampai 15 tahun. Masa ini merupakan masa perkembangan

transisi atau peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.

2. Ciri-ciri siswa SMP sebagai remaja awal

Siswa SMP yang termasuk masa remaja awal ini mempunyai

ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan

sesudahnya (Hurlock, 1991). Ciri-ciri yang khas pada masa ini akan

mendasari timbulnya kecemasan pada diri remaja, dalam penelitian ini

khususnya kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat di bawah ini:

a. Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada masa ini, apa yang telah terjadi sebelumnya akan

meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan

datang. Osterrieth (dalam Hurlock, 1991) menjelaskan bahwa struktur

psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak. Selain itu,

Page 43: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja

mempengaruhi tingkat perilaku individu.

Menurut Santrock (2003), masa remaja adalah masa

perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.

Perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional yang terjadi

berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak

sampai pada kemandirian.

Hal serupa diungkapkan oleh Calon (dalam Monks, dkk,

2004) bahwa masa remaja menunjukkan sifat-sifat masa peralihan

dengan jelas, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa

tetapi tidak lagi memiliki status kanak-kanak. Remaja berada dalam

status interim sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh

orang tua dan sebagian lagi diperoleh melalui usaha sendiri yang

selanjutnya memberikan prestise tertentu padanya. Hal ini membuat

status remaja tidak jelas, sehingga terdapat keraguan akan peran yang

harus dilakukan (Hurlock, 1991).

Masa peralihan tersebut diperlukan untuk mempelajari

bahwa remaja mampu memikul tanggung jawabnya nanti dalam masa

dewasa. Makin maju masyarakatnya makin sukar tugas remaja untuk

mempelajari tanggung jawab ini. Suatu pendidikan yang emansipatoris

akan berusaha untuk melepaskan remaja dari status interim-nya supaya

ia dapat menjadi dewasa yang bertanggung jawab. Di sini, seorang

Page 44: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

remaja dituntut harus “meninggalkan segala sesuatu yang bersifat

kekanak-kanakan” dan mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk

menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

Pada periode peralihan ini, dimungkinkan siswa SMP

sebagai remaja awal mengalami kecemasan, dalam penelitian ini

khususnya kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Kecemasan-kecemasan yang mungkin timbul dapat disebabkan oleh:

pertama, karena pengalaman masa lalu remaja mempengaruhi apa

yang terjadi saat ini dan yang akan datang. Kedua, makin sukarnya

tugas remaja untuk mempelajari tanggung jawab dalam masa dewasa.

b. Masa remaja sebagai periode perubahan

Adanya perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan

oleh kelompok sosial, menimbulkan masalah baru bagi remaja. Bagi

remaja awal, masalah baru yang timbul lebih banyak dan lebih sulit

diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya. Remaja

akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri mampu

menyelesaikannya sendiri.

Selain itu, sebagian besar remaja bersikap ambivalen

terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut

kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggung jawab akan

akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi

tanggung jawab tersebut (Hurlock, 1991).

Page 45: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Pada periode ini, dimungkinkan siswa SMP mengalami

kecemasan. Hal ini dilatarbelakangi oleh timbulnya masalah baru, di

mana masalah yang timbul ini lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan

dibandingkan masalah yang sebelumnya pernah dialami. Selain itu,

sikap yang ambivalen yaitu keinginan untuk mendapatkan kebebasan

dan adanya ketakutan untuk bertanggung jawab akan akibatnya serta

meragukan kemampuan mereka untuk mengatasi tanggung jawab

tersebut.

c. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik

oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Ada dua alasan adanya

kesulitan tersebut. Pertama, kebanyakan remaja tidak berpengalaman

dalam mengatasi masalah karena masalah mereka sebagian

diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru sepanjang masa kanak-

kanak. Kedua, karena para remaja merasa diri mereka mandiri,

sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri dan menolak

bantuan orang tua dan guru-guru (Hurlock, 1991).

Alasan-alasan tersebut memungkinkan siswa SMP

mengalami kecemasan. Hal ini disebabkan karena mereka merasa

mandiri, ingin menyelesaikan masalahnya sendiri dan menolak

bantuan orang lain terutama orang tua dan guru-guru mereka, padahal

sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memiliki pengalaman

Page 46: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dalam mengatasi masalah karena sepanjang masa kanak-kanak orang

tua dan guru-guru selalu terlibat dalam mengatasi masalah mereka.

d. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Majeres (dalam Hurlock, 1991), mengungkapkan bahwa

banyak anggapan populer tentang remaja yang sebagian besar bersifat

negatif. Stereotip budaya menganggap bahwa remaja merupakan anak-

anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya, cenderung merusak, dan

berperilaku merusak. Anggapan ini menyebabkan orang dewasa yang

harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja takut

bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku

remaja yang normal.

Stereotip populer ini mempengaruhi konsep diri dan sikap

remaja terhadap dirinya sendiri. Menurut Anthony (dalam Hurlock,

1991), penerimaan stereotip ini dan meyakini bahwa orang dewasa

mempunyai pandangan yang buruk tentang mereka membuat peralihan

ke masa dewasa menjadi sulit.

Stereotip populer terhadap diri remaja yang bersifat negatif

ini mempengaruhi konsep diri remaja menjadi negatif pula, misalnya

mereka menjadi memiliki citra diri seperti anggapan orang-orang

dewasa terhadap mereka. Hal ini dimungkinkan menimbulkan

kecemasan dalam diri remaja.

Page 47: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

remaja, khususnya remaja awal memiliki potensi untuk mengalami

kecemasan. Hal ini terlihat dari beberapa ciri yang khas pada masa remaja,

antara lain: pertama, masa remaja sebagai periode peralihan. Pada masa

ini, pengalaman masa lalu remaja mempengaruhi apa yang terjadi saat ini

dan yang akan datang. Selain itu, makin sukarnya tugas remaja untuk

mempelajari tanggung jawab dalam masa dewasa.

Kedua, masa remaja sebagai periode perubahan. Pada masa ini

remaja menghadapi masalah baru yang lebih banyak dan lebih sulit

diselesaikan dibandingkan masalah yang sebelumnya pernah dialami.

Selain itu, remaja memiliki sikap yang ambivalen di mana di satu sisi

remaja ingin mendapatkan kebebasan, sedangkan di sisi lain ada ketakutan

untuk bertanggung jawab akan akibatnya. Mereka juga meragukan

kemampuan mereka untuk mengatasi tanggung jawab tersebut.

Ketiga, masa remaja sebagai usia bermasalah. Pada masa ini

mereka merasa mandiri, ingin menyelesaikan masalahnya sendiri dan

menolak bantuan orang lain terutama orang tua dan guru-guru mereka,

padahal sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memiliki

pengalaman dalam mengatasi masalah karena sepanjang masa kanak-

kanak orang tua dan guru-guru selalu terlibat dalam mengatasi masalah

mereka. Keempat, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

Pada masa ini konsep diri remaja menjadi negatif, mereka merasa diri

Page 48: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

mereka tidak rapi, tidak bisa dipercaya, cenderung merusak, dan

berperilaku merusak.

3. Karakteristik perkembangan siswa SMP sebagai remaja awal

Siswa SMP sebagai remaja awal memiliki beberapa

karakteristik perkembangan (Santrock, 2003). Karakteristik-karakteristik

tersebut dapat melatarbelakangi seorang siswa SMP mengalami

kecemasan, dalam penelitian ini khususnya kecemasan dalam menghadapi

mata pelajaran matematika. Karakteristik-karakteristik tersebut, antara

lain:

a. Perkembangan kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003), remaja berada

pada tahap pemikiran operasional formal. Menurut Piaget, tahap

operasional formal (formal operational stage) merupakan tahap

keempat dan terakhir dari tahap perkembangan kognitif, yang muncul

sekitar usia 11 sampai 15 tahun. Secara lebih nyata, pemikiran

operasional formal bersifat lebih abstrak daripada pemikiran

operasional konkret. Remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman nyata

dan konkret sebagai landasan berpikirnya. Mereka mampu

membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang semata-mata berupa

kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mencoba

mengolahnya dengan pemikiran logis (Santrock, 2003).

Page 49: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Remaja yang normal seharusnya mampu membayangkan

situasi rekaan dan kejadian yang semata-mata berupa kemungkinan

hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mengolahnya dengan

pemikiran logis pada tahap ini. Bagi remaja yang belum mampu, dapat

menimbulkan kecemasan dalam dirinya.

b. Perkembangan sosial emosional

1) Konflik orang tua-remaja

Masa awal remaja merupakan waktu di mana konflik

orang tua-remaja meningkat lebih dari konflik orang tua-anak

(Montemayor & Steinberg dalam Santrock, 2003). Peningkatan ini

bisa terjadi karena beberapa faktor yang melibatkan pendewasaan

remaja dan pendewasaan orang tua, meliputi: perubahan biologis

pubertas, perubahan kognitif termasuk peningkatan idealisme dan

penalaran logis, perubahan sosial yang berpusat pada kebebasan

dan jati diri, harapan yang tak tercapai, dan perubahan fisik,

kognitif, dan sosial orang tua sehubungan dengan usia paruh baya

(Laursen & Ferreira dalam Santrock, 2003). Adanya konflik antara

orang tua-remaja ini memungkinkan timbulnya kecemasan, baik

bagi orang tua maupun remaja.

Page 50: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2) Otonomi dan keterikatan

Pada awal masa remaja, sebagian besar individu tidak

mempunyai pengetahuan untuk membuat keputusan yang tepat

atau dewasa pada semua sisi kehidupan. Hal ini bisa menimbulkan

kecemasan bagi remaja. Bersamaan dengan mendesaknya remaja

untuk mendapatkan otonomi, orang dewasa yang bijaksana

melepaskan kendali di bidang mana remaja dapat membuat

keputusan yang pantas dan terus mendampingi remaja pada bidang

di mana pengetahuan remaja lebih terbatas. Secara bertahap,

remaja akan memperoleh kemampuan untuk membuat keputusan

yang dewasa sendiri.

Di sisi lain, keterikatan yang aman pada masa bayi

merupakan pokok bagi perkembangan kecakapan sosial (Bowlby &

Ainsworth dalam Santrock, 2003). Keterikatan yang aman

diteorikan sebagai landasan penting bagi perkembangan psikologis

berikutnya pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa sedangkan

keterikatan tak aman diteorikan berkaitan dengan kesulitan

berhubungan dan masalah-masalah perkembangan selanjutnya.

Keterikatan pada orang tua selama masa remaja dapat

memiliki fungsi adaptif untuk menyediakan dasar rasa aman di

mana remaja dapat mengeksplorasi dan menguasai lingkungan baru

serta dunia sosial yang semakin luas dalam kondisi psikologi yang

sehat secara psikologis (Allen & Bell dalam Santrock, 2003).

Page 51: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Keterikatan yang aman dengan orang tua dapat membantu remaja

dari kecemasan dan kemungkinkan perasaan tertekan atau

ketegangan emosi yang berkaitan dengan transisi dari masa kanak-

kanak menuju dewasa. Keterikatan yang tidak aman dengan orang

tua akan menimbulkan kecemasan dan perasaan tertekan pada diri

remaja.

3) Teman sebaya

a) Fungsi kelompok teman sebaya

Teman sebaya adalah individu yang tingkat,

kematangan, dan umurnya kurang lebih sama. Teman sebaya

menyediakan sarana untuk perbandingan secara sosial dan

sumber informasi tentang dunia di luar keluarga. Hubungan

teman sebaya diperlukan untuk perkembangan sosial yang

normal pada masa remaja. Ketidakmampuan remaja untuk

“masuk” ke dalam suatu lingkungan sosial pada masa kanak-

kanak atau masa remaja dihubungkan dengan berbagai masalah

dan gangguan (Santrock, 2003). Salah satunya menimbulkan

kecemasan pada remaja.

b) Popularitas, pengabaian, dan penolakan teman sebaya

Kemampuan mendengar, komunikasi yang efektif,

menjadi diri sendiri, bahagia, menunjukkan antusias dan

Page 52: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

perhatian kepada orang lain, serta memiliki rasa percaya diri

tapi tidak menjadi sombong, merupakan kriteria dari

popularitas di antara teman sebaya. Remaja yang diabaikan

mendapatkan perhatian yang sedikit dari teman sebaya mereka,

sementara mereka yang ditolak tidak begitu disukai oleh teman

sebaya mereka. Pada remaja yang ditolak akan berisiko

terhadap masalah perkembangan mereka (Santrock, 2003). Hal

ini dapat menimbulkan kecemasan pada remaja.

4) Kelompok remaja

Kelompok berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

pribadi remaja, memberi penghargaan kepada mereka, memberikan

informasi, menaikkan harga diri mereka dan memberikan identitas

kepada mereka. Ada hal yang dipandang berperan penting dalam

usaha remaja untuk mempertahankan harga diri dan perkembangan

identitasnya, yaitu klik (Coleman & Erikson dalam Santrock,

2003). Klik merupakan kelompok dengan jumlah yang lebih kecil,

yang melibatkan keakraban yang lebih besar di antara anggota dan

lebih kohesif daripada kerumunan, tetapi klik memiliki ukuran

yang lebih besar dan tingkat keakraban yang lebih rendah daripada

persahabatan.

Remaja yang tidak memiliki kelompok tidak memiliki

media untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka, untuk memberi

Page 53: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

penghargaan kepada mereka, untuk memberikan informasi,

menaikkan harga diri mereka dan memberikan identitas kepada

mereka. Hal ini memungkinkan timbulnya kecemasan pada diri

remaja.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang remaja

pada dasarnya memiliki karakteristik-karakteristik perkembangan tertentu,

di mana ada beberapa karakteristik yang dapat memungkinkan seorang

remaja mengalami kecemasan. Karakteristik-karakteristik tersebut, antara

lain: pertama, perkembangan kognitif, di mana remaja mampu

membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang semata-mata berupa

kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mengolahnya

dengan pemikiran logis pada tahap ini. Bagi remaja yang belum mampu,

dapat menimbulkan kecemasan di dalam dirinya.

Kedua, perkembangan sosial emosional, di mana pada tahap ini

ada beberapa hal yang penting yang dapat menimbulkan kecemasan pada

remaja, antara lain: terjadi konflik antara orang tua-remaja, sebagian besar

remaja tidak mempunyai pengetahuan untuk membuat keputusan yang

tepat pada semua sisi kehidupan, dan adanya keterikatan yang tidak aman

dengan orang tua. Selain itu, ketidakmampuan remaja untuk “masuk” ke

dalam suatu lingkungan sosial pada masa kanak-kanak atau masa remaja

dapat menimbulkan masalah dan gangguan, misalnya kecemasan. Remaja

sering menganggap popularitas, pengabaian, dan penolakan teman sebaya

merupakan hal yang penting, di mana penolakan akan berisiko terhadap

Page 54: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

masalah perkembangan mereka yaitu menimbulkan kecemasan pada

remaja. Selain itu, remaja yang tidak memiliki kelompok tidak memiliki

media untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka, untuk memberi

penghargaan kepada mereka, memberikan informasi, menaikkan harga diri

mereka dan memberikan identitas kepada mereka. Hal ini memungkinkan

timbulnya kecemasan pada diri remaja.

C. Pelajaran Matematika SMP

Matematika adalah ilmu yang memiliki hitungan dasar

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (Setyono, 2005). Pada

dasarnya materi-materi mata pelajaran matematika tingkat SMP menuntut

siswa agar mampu membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang semata-

mata berupa kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak. Selain itu,

diharapkan mereka dapat mengolahnya dengan pemikiran logis untuk dapat

mempelajarinya. Menurut Piaget, kemampuan-kemampuan tersebut berada

pada tahap pemikiran operasional formal (Santrock, 2003). Pada tingkat SMP

ini mereka diharapkan mampu menyusun rencana pemecahan masalah dan

secara sistematis menguji cara-cara yang dipikirkannya. Selain itu, siswa SMP

diharapkan dapat mengembangkan hipotesis atau memperkirakan cara

pemecahan masalah, seperti halnya suatu persamaan aljabar.

Berbeda pada tingkat SD, seorang anak berada pada tahap

pemikiran operasional konkret, di mana diharapkan siswa mampu untuk

melakukan operasi kognitif. Penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif

Page 55: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

selama nalar dapat diterapkan pada suatu kejadian khusus atau konkret. Selain

itu, pada tahap ini diharapkan siswa mampu mengenali bahwa panjang,

jumlah, masa, kuantitas, luas, berat, dan isi suatu objek dan substansi tidak

berubah meski ada perubahan pada penampilannya. Pada usia SD juga

menuntut penalaran pemilahan kelas, yaitu menuntut anak agar secara

sistematis mengelompokkan objek-objek ke dalam serangkaian kelas dan sub

kelas.

D. Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata Pelajaran Matematika

Sebagai remaja awal, siswa SMP memiliki beberapa ciri dan

karakteristik tertentu yang membedakannya dengan periode-periode

perkembangan sebelum dan sesudahnya (Hurlock, 1991). Usia mereka

biasanya berkisar antara 12 sampai 15 tahun. Ciri-ciri dan karakteristik yang

khas ini akan mendasari timbulnya kecemasan dalam diri remaja. Berikut ini

akan disebutkan berbagai dinamika kecemasan dalam menghadapi mata

pelajaran matematika pada siswa SMP.

Pertama, masa remaja sebagai periode peralihan. Pada masa ini,

apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas pada apa yang

terjadi sekarang dan yang akan datang. Demikian halnya jika seseorang

mempelajari mata pelajaran matematika. Peletakan dasar matematika ketika

anak berumur 5-8 tahun sangatlah penting. Seorang anak dengan pengetahuan

dasar yang kuat akan dengan mudah memahami instruksi matematika pada

level-level berikutnya. Pembelajaran matematika pada anak-anak, terutama

Page 56: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

pada anak usia dini, sangat berpengaruh terhadap keseluruhan proses

mempelajari matematika di tahun-tahun berikutnya. Jika konsep dasar yang

diletakkan kurang kuat atau anak mendapatkan kesan buruk pada perkenalan

pertamanya dengan matematika, maka tahap berikutnya akan menjadi masa-

masa sulit dan penuh perjuangan (Setyono, 2006).

Hal tersebut dapat dicontohkan pada pengalaman seorang anak saat

duduk di bangku SD sewaktu pelajaran Matematika. Anak itu pernah

dipermalukan di depan kelas oleh gurunya karena tidak bisa mengerjakan soal

hitungan di papan tulis. Dia dihukum di depan teman-teman sekelasnya dan

gurunya mengatakan agar teman-temannya jangan meniru kebodohan

temannya tersebut, kemudian dia diminta berdiri dengan satu kaki sambil

kedua tangannya memegang telinga secara bersilangan.

Sejak peristiwa itu, matematika menjadi sesuatu yang menakutkan

bagi anak tersebut. Hari-hari berikutnya menjadi hari-hari yang penuh tekanan

mental. Setiap mata pelajaran matematika dimulai, doanya hanya satu yaitu

agar pelajaran tersebut cepat selesai dan gurunya cepat keluar dari kelas.

Trauma itu menutup dirinya untuk mempelajari matematika. Hal ini akan

menimbulkan kecemasan dalam diri anak tersebut dalam menghadapi mata

pelajaran matematika. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengalaman buruk

dengan matematika di masa lalu akan menimbulkan kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran matematika pada saat siswa berada pada tingkat

SMP. Hal ini dikarenakan siswa SMP termasuk dalam kategori remaja awal,

di mana pada masa ini terdapat ciri yang khas yaitu sebagai masa peralihan, di

Page 57: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

mana apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas pada apa

yang terjadi sekarang dan yang akan datang.

Kedua, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

Pada masa ini ada stereotip populer yang diberikan orang dewasa kepada

remaja, di mana remaja dianggap memiliki konsep diri yang negatif.

Penerimaan remaja akan stereotip populer ini membuat remaja merasa bahwa

dirinya juga memiliki konsep diri yang negatif. Mereka merasa bahwa

matematika merupakan pelajaran yang sukar, untuk mempelajarinya

diperlukan kemauan, kemampuan, dan kecerdasan tertentu. Adanya konsep

diri negatif pada remaja dan anggapan negatif pada matematika tersebut akan

menimbulkan ketakutan terhadap matematika. Matematika dianggap sebagai

mata pelajaran yang menakutkan. Jam-jam pelajaran matematika dirasakan

sebagai neraka bagi sebagian besar siswa (Santoso, 1995). Parluki (dalam

Kedaulatan Rakyat, 2007), menyebutkan bahwa siswa SD atau SMP terkadang

takut jika menghadapi matematika. Mereka mengaku bingung saat

menghadapi angka-angka. Siswa yang takut terhadap matematika akan

berusaha menghindari bilangan dan operasi-operasi bilangan (Sujono dalam

Wijayanti, 2000). Hal inilah yang menimbulkan adanya julukan “momok”

terhadap matematika. Menurut Buchory (dalam Kompas, 2007), matematika

sampai sekarang masih dianggap momok alias menakutkan.

Ketiga, pada dasarnya remaja berada pada tahap pemikiran

operasional formal dalam perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget tahap

operasional formal (formal operational stage) merupakan tahap keempat dan

Page 58: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

terakhir dari tahap perkembangan kognitif, yang muncul sekitar usia 11

sampai 15 tahun. Secara lebih nyata, pemikiran operasional formal bersifat

lebih abstrak daripada pemikiran operasional konkret. Remaja tidak lagi

terbatas pada pengalaman nyata dan konkret sebagai landasan berpikirnya.

Mereka mampu membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang semata-mata

berupa kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mencoba

mengolahnya dengan pemikiran logis (Santrock, 2003).

Tuntutan kemampuan-kemampuan tersebut terdapat dalam mata

pelajaran matematika. Siswa SMP yang normal seharusnya mampu

membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang semata-mata berupa

kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mengolahnya dengan

pemikiran logis pada tahap ini. Bagi siswa SMP yang belum mampu, dapat

menimbulkan kecemasan dalam dirinya, khususnya kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran matematika.

Keempat, pada perkembangan sosial emosional, remaja dapat

memenuhi kebutuhan pribadi mereka melalui kelompok remaja. Kelompok

remaja akan memberikan penghargaan kepada mereka, memberikan informasi

kepada mereka, menaikkan harga diri mereka dan memberikan identitas

kepada mereka. Ada beberapa cara mengajar yang dapat menimbulkan

kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Sebagai contoh: pertama, siswa dianggap sebagai penerima pasif informasi

dan guru dianggap sebagai sumber pengetahuan. Kedua, para murid dianggap

sebagai kertas kosong yang siap untuk ditulisi. Mereka datang, duduk manis,

Page 59: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dan hanya mendengarkan guru menyampaikan informasi. Pada anggapan-

anggapan tersebut, jika informasi yang masuk tidak sesuai dengan “operating

system” yang dimiliki seorang siswa, informasi tersebut akan ditolak. Jika

dipaksakan, kemungkinan akan menimbulkan kondisi yang tidak

menyenangkan pada siswa tersebut dan menimbulkan perasaan tertekan,

sehingga menimbulkan kecemasan.

Adanya beberapa pengerjaan tugas matematika di kelas yang

diselesaikan dengan cara berkelompok dapat memenuhi kebutuhan masing-

masing anggotanya, misalnya: mereka dapat bekerja sama dalam pengerjaan

tugas. Selain itu, mereka dapat saling memberikan informasi dan saling

membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok. Hal ini dapat mengurangi

timbulnya kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Uraian di atas merupakan dinamika dari berbagai kecemasan yang

dialami siswa SMP. Kecemasan yang dimaksud ialah kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran matematika.

Page 60: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap satu objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya dengan melakukan

analisis data dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum (Sugiyono,

2000). Berdasarkan teori tersebut, maka penelitian ini menggunakan data

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek

pada skala sebagaimana adanya.

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan

kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika dan

membuat kesimpulan berdasarkan skor setiap item pada skala kecemasan

dalam menghadapi mata pelajaran matematika yang disusun peneliti.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, artinya memberikan

gambaran tentang kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika

berdasarkan analisis skor jawaban subjek pada skala sebagaimana adanya.

B. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998), variabel penelitian adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian

Page 61: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

ini, objek penelitiannya yaitu kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata

pelajaran matematika.

C. Definisi Operasional

Kecemasan adalah suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan

yang merupakan respon terhadap suatu ancaman dan menimbulkan perasaan

tertekan dan tegang. Pada penelitian ini kecemasan yang diteliti adalah

kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Kecemasan ini akan diungkap dengan menggunakan skala kecemasan yang

disusun sendiri oleh peneliti. Adapun aspek yang diukur meliputi: fisik,

mental, dan perilaku. Skor tinggi menunjukkan kecemasan yang dialami

dalam menghadapi mata pelajaran matematika tinggi, sedangkan skor rendah

menunjukkan kecemasan yang dialami dalam menghadapi mata pelajaran

matematika rendah.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah siswa kelas 8

SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2007/2008 dengan jumlah subjek 160 siswa.

Alasan peneliti memilih subjek siswa kelas 8 SMP dengan pertimbangan

bahwa mereka termasuk dalam kategori remaja awal di mana remaja berada

pada tahap pemikiran operasional formal. Pada tahap tersebut terdapat

tuntutan kemampuan untuk membayangkan situasi rekaan dan kejadian yang

semata-mata berupa kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan

Page 62: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

mencoba mengolahnya dengan pemikiran logis untuk dapat mempelajarinya.

Selain itu, siswa kelas 8 SMP sudah mampu beradaptasi dengan situasi di

sekolah sedangkan siswa kelas 7 SMP masih berada pada awal adaptasi dan

siswa kelas 9 SMP sudah harus memfokuskan diri pada UAS.

Metode pengambilan sampel dengan sistem random sampling,

yaitu pemilihan sampel di mana seluruh anggota populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih. Masing-masing anggota pada populasi

tersebut memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

ialah penyebaran skala, yaitu: skala kecemasan dalam menghadapi mata

pelajaran matematika. Skala kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran

matematika ini terdiri 120 item, yang terdiri dari 60 item favorable dan 60

item unfavorable. Skala ini disusun berdasarkan aspek dalam kecemasan,

meliputi:

1. Fisik. Indikator aspek fisik, antara lain:

a. Sulit bernafas, jantung yang berdebar keras, jari-jari atau anggota

tubuh yang menjadi dingin, dan pusing.

b. Gangguan pencernaan

c. Gangguan tidur

d. Gangguan makan

e. Ekspresi wajah

Page 63: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2. Mental. Indikator aspek mental, antara lain:

a. Afektif

b. Kognitif

3. Perilaku. Indikator aspek perilaku, antara lain:

a. Menghindar

b. Melekat dan dependen

c. Terguncang

d. Melakukan gerakan-gerakan neurotik

Skala ini menggunakan metode Likert dengan 4 (empat) kategori

pilihan jawaban yang tersedia pada setiap item, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pilihan

jawaban ini dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Item-item favorable

a. Sangat Setuju (SS) dengan skor 4

b. Setuju (S) dengan skor 3

c. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2

d. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1

2. Item-item unfavorable

a. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 4

b. Tidak Setuju (TS) dengan skor 3

c. Setuju (S) dengan skor 2

d. Sangat Setuju (SS) dengan skor 1

Page 64: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Menurut Hadi (2000), modifikasi skala Likert yang terdiri dari 4

(empat) kategori jawaban, dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan

yang dikandung oleh skala lima tingkat, karena kategori netral mempunyai arti

ganda, atau bisa diartikan belum dapat memutuskan. Tersedianya jawaban di

tengah juga menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central

tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan

arah jawabannya. Selain itu, maksud kategori jawaban SS – S – TS – STS

ialah untuk melihat kecenderungan pendapat responden ke arah setuju atau

tidak setuju. Blue print Skala Kecemasan siswa SMP dalam menghadapi Mata

Pelajaran Matematika dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Blue Print Skala Kecemasan Siswa SMP Dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika

Item Total Aspek

F UF

1. Fisik

%

a) Jantung yang berdebar

keras, Sulit bernafas,

Pusing, Jari-jari atau

anggota tubuh yang

menjadi dingin.

4

(1, 13, 16, 22)

4

(12, 23, 24, 17)

b) Gangguan pencernaan 4

(2, 14, 18, 25)

4

(15, 26, 30, 35)

c) Gangguan tidur 4

(3, 19, 27, 31)

4

(36, 29, 43, 46)

d) Gangguan makan

4

(4, 28, 37, 45)

4

(20, 51, 54, 63)

e) Ekspresi wajah 4

(5, 21, 32, 47)

4

(34, 55, 38, 64)

40 33,3

Page 65: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2. Mental

a) Afektif

10

(6, 33, 39, 40, 41, 48,

49, 56, 65, 66,)

10

(58, 71, 89, 95, 106,

110, 113, 116, 118,

120)

b) Kognitif

10

(7, 42, 44, 53, 57, 59,

60, 67, 72, 105)

10

(50, 70, 88, 94, 96, 98,

104, 107, 111, 114)

40 33,3

3. Perilaku

a) Menghindar

5

(8, 52, 61, 62, 68)

5

(75, 76, 87, 93, 97)

b) Melekat dan dependen

5

(9, 69, 73, 74, 77)

5

(81, 86, 92, 99, 103)

c) Terguncang 5

(10, 78, 79, 80, 85)

5

(82, 91, 100, 102, 108)

d) Melakukan gerakan-

gerakan neurotik

5

(11, 83, 84, 101, 112)

5

(90, 109, 115, 117,

119)

40 33,3

Total

60 60 120 100

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu tes atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut (Azwar, 2003).

Page 66: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Validitas yang digunakan oleh peneliti ialah validitas isi yang

merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes

dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Validasi ini

untuk mencari sejauh mana item-item tes mewakili komponen-komponen

dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek

representasi) dan sejauh mana item-item tes mencerminkan ciri perilaku

yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar, 2005). Item yang disusun

ini akan dinilai oleh seorang yang kompeten atau ahli, dalam hal ini yaitu

dosen pembimbing.

2. Seleksi item

Item-item tersebut kemudian diujicoba untuk mengetahui item-

item yang gugur dan tidak layak digunakan dalam alat ukur penelitian.

Item-item yang dinyatakan gugur adalah item-item yang korelasi totalnya

rendah (r

ix

< 0,30). Pada skala kecemasan siswa SMP dalam menghadapi

mata pelajaran matematika dari 120 item yang diujicobakan terdapat 98

item yang valid dan 22 item yang gugur. Nilai korelasi item total berkisar

antara 0,303 sampai 0,691. Item-item yang gugur, yaitu: 3, 4, 9, 14, 20, 30,

31, 37, 46, 51, 53, 75, 76, 87, 90, 94, 97, 99, 101, 109, 117, dan 119. Item-

item yang valid sebanyak 98 item dalam penelitian ini hanya akan

digunakan sebanyak 87 item. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan

agar jumlah total item pada tiap-tiap aspek dapat terwakili secara

seimbang.

Page 67: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Item-item tersebut kemudian disusun ulang secara acak

sehingga distribusi item pada skala yang digunakan dalam pengambilan

data sesungguhnya menjadi seperti pada tabel 2 dan 3.

Tabel 2

Sebaran Item Skala Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata Pelajaran

Matematika Setelah Uji Coba

Item

F UF

Aspek

Sahih Gugur Sahih Gugur

Item

Sahih

Item

Gugur

1. Fisik

a) Jantung yang berdebar

keras, Sulit bernafas, Pusing,

Jari-jari atau anggota tubuh

yang menjadi dingin.

1, 13, 16, 22

-

12, 23, 24, 17

-

b) Gangguan pencernaan 2, 18, 25 14 15, 26, 35 30

c) Gangguan tidur 19, 27 3, 31 36, 29, 43 46

d) Gangguan makan 28, 45 4, 37 54, 63 20, 51

e) Ekspresi wajah 5, 21, 32, 47

-

34, 55, 38, 64

-

31 9

2. Mental

a) Afektif

6, 33, 39, 40, 41,

48, 49, 56, 65, 66

-

58, 71, 89, 95,

106, 110, 113,

116, 118, 120

-

b) Kognitif

7, 42, 44, 57, 59,

60, 67, 72, 105

53

50, 70, 88, 96, 98,

104, 107, 111, 114

94

38 2

3. Perilaku

a) Menghindar 8, 52, 61, 62, 68

-

93 75, 76, 87, 97

b) Melekat dan dependen 69, 73, 74, 77 9 81, 86, 92, 103 99

c) Terguncang

10, 78, 79, 80, 85

-

82, 91, 100, 102,

108

-

d) Melakukan gerakan-

gerakan neurotik

11, 83, 84, 112 101 115 90, 109, 117, 119

29 11

Total

98 22

Tabel 3

Sebaran Item Skala Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika Setelah Uji Coba yang Sudah Diperbaiki

Item Total Aspek

F UF

1. Fisik

%

a) Jantung yang berdebar keras,

Sulit bernafas, Pusing, Jari-jari

atau anggota tubuh yang

menjadi dingin.

4

1, 9, 11, 16

3

8, 17, 12

b) Gangguan pencernaan 3

2, 13, 18

3

10, 19, 25

c) Gangguan tidur

2

14, 20

2

26, 32

29

33,3

Page 68: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

d) Gangguan makan

2

21, 34

2

38, 46

e) Ekspresi wajah 4

3, 15, 22, 35

4

24, 39, 27, 47

2. Mental

a) Afektif

8

4, 23, 28, 29, 30, 36, 40, 48

7

42, 53, 68, 72, 80, 85, 87

b) Kognitif

7

31, 33, 41, 43, 49, 54, 79

7

52, 67, 73, 74, 78, 81, 83

29 33,3

3. Perilaku

a) Menghindar

5

5, 37, 44, 45, 50

1

71

b) Melekat dan dependen

4

51, 55, 56, 57

4

61, 66, 70, 77

c) Terguncang

5

6, 58, 59, 60, 65

5

62, 69, 75, 76, 82

d) Melakukan gerakan-

gerakan neurotik

4

7, 63, 64, 84

1

86

29 33,3

Total

48 39 87 100

3. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki

reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).

Reliabilitas mempunyai berbagai nama lain, seperti: keterpercayaan,

keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Ide pokok

yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2003).

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r

xx’

) yang

angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi

Page 69: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati

angka 0 berarti reliabilitasnya semakin rendah. Dalam pengukuran

psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai angka r

xx

’= 1,00 tidak

pernah dapat dijumpai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan koefisien

reliabilitas alpha, dari program SPSS 13. 0 for windows, di mana data

untuk menghitung reliabilitas ini diperoleh lewat penyajian satu bentuk

skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden

(single-trial administration). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas tes ulang

(Azwar, 1999). Koefisien reliabilitas yang diperoleh pada skala ini adalah

0,958. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas ini tinggi

artinya skala tersebut memenuhi persyaratan alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Hasil perhitungan

validitas dan reliabilitas di atas menunjukkan bahwa skala tersebut telah

memenuhi persyaratan sebagai alat ukur yang digunakan dalam penelitian

sesungguhnya.

G. Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini ialah statistik deskriptif

karena data berupa angka-angka. Statistik deskriptif berusaha menjelaskan

atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti mean, modus,

Page 70: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

median, variasi kelompok melalui rentang data dan Standar Deviasi (Sugiono,

2000). Hasil penelitian ditentukan dengan membandingkan antara Mean

Teoritik dan Mean Empirik. Selain itu juga ditentukan oleh kategori

kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Metode analisis

data ini digunakan untuk menganalisis tingkat kecemasan pada siswa SMP

dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Pengolahan data menggunakan

program SPSS 13.0 for windows.

Page 71: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi kancah

Penelitian tentang kecemasan siswa SMP dalam menghadapi

mata pelajaran matematika ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wedi,

Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Jumlah responden yang digunakan

sebanyak 160 orang dengan rincian 80 orang untuk uji coba dan 80 orang

untuk penelitian. Pengambilan subjek uji coba ini dari kelas yang berbeda

yaitu kelas 8 D, 8 E dan 8 A dengan latar belakang ekonomi, keluarga dan

lingkungan yang berbeda pula.

2. Persiapan penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan peneliti untuk

pengambilan data adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan skala untuk mengukur kecemasan pada siswa SMP

dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

b. Menentukan kelompok subjek uji coba yang memiliki karakteristik

yang sama dengan subjek penelitian yang sesungguhnya.

c. Melaksanakan uji coba instrumen penelitian.

Page 72: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

d. Menganalisis data uji coba instrumen penelitian untuk menentukan

kesahihan item sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya skala

tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.

3. Uji coba penelitian

Pelaksanaan uji coba penelitian pada hari Sabtu, tanggal 5 Mei

2007 di SMP Negeri 2 Wedi dengan mengambil subjek dari 3 kelas, yaitu

kelas 8 D, 8 E dan A sebagai tambahan. Hal ini untuk menggenapi jumlah

subjek agar berjumlah 80 orang anak. Jumlah subjek tersebut secara rinci

sebagai berikut: kelas 8 D sebanyak 38 orang anak, 8 E sebanyak 36 orang

anak dan ditambah 8 A sebanyak 6 orang anak dan secara keseluruhan

terdiri dari 33 orang laki-laki dan 47 orang perempuan.

Penyebaran skala ini dilakukan pada jam pelajaran yang

berbeda, karena diambil dari kelas yang berbeda pula. Skala yang

disebarkan adalah skala uji coba kecemasan siswa SMP dalam

menghadapi mata pelajaran matematika. Skala ini meliputi 120 item yang

terdiri dari 60 item favorable dan 60 item unfavorable.

Pada tahap uji coba ini peneliti menyebarkan skala kecemasan

sebanyak 80 buah, di mana skala yang dibuat dalam bentuk buku yang

terdiri dari petunjuk pengisian dan skala kecemasan. 80 buah buku tersebut

seluruhnya kembali kepada peneliti dan memenuhi syarat untuk dianalisis.

Page 73: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Mei 2007 di

SMP Negeri 2 Wedi dengan mengambil subjek dari 3 kelas, yaitu kelas 8 C, 8

B dan 8 A sebagai tambahan. Hal ini untuk menggenapi jumlah subjek agar

berjumlah 80 orang anak. Jumlah subjek tersebut secara rinci sebagai berikut:

kelas 8 C sebanyak 38 orang anak, 8 B sebanyak 35 orang anak dan ditambah

8 A sebanyak 7 orang anak dan secara keseluruhan terdiri dari 39 orang laki-

laki dan 41 orang perempuan.

Penyebaran skala ini dilakukan pada jam pelajaran yang berbeda,

karena diambil dari kelas yang berbeda pula. Skala yang disebarkan adalah

skala kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Skala ini meliputi 87 item yang terdiri dari 48 item favorable dan 39 item

unfavorable.

Pada penelitian ini peneliti menyebarkan skala kecemasan

sebanyak 80 buah, di mana skala yang dibuat dalam bentuk buku yang terdiri

dari petunjuk pengisian dan skala kecemasan. 80 buah buku tersebut

seluruhnya kembali kepada peneliti dan memenuhi syarat untuk dianalisis.

Page 74: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi rata-rata kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

Gambaran data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Descriptive Statistic

N Min Max Mean

Standard

Deviasi

Empirik 80 104 244 176,09 25,602

Teoritik 80 87 348 217,5 43,5

Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat diketahui data empirik

sebagai berikut: Skor minimum sebesar 104; Skor maksimum sebesar 244;

Mean empirik sebesar 176,09 dan Standard Deviasi sebesar 25,602.

Data teoritik menunjukkan Skor minimum sebesar 87; Skor

maksimum sebesar 348; Mean teoritik sebesar 217,5 dan Standard Deviasi

sebesar 43,5.

Dari data-data di atas menunjukkan bahwa Mean empirik <

Mean teoritik (176,09 < 217,5). Hal ini menunjukkan bahwa kecemasan

siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika cenderung

rendah.

Page 75: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2. Kategorisasi tingkat kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

Untuk memperjelas kelompok mana saja yang berada dalam

kontinum tinggi, sedang maupun rendah, maka penulis melakukan

kategorisasi dengan kategorisasi yang diadaptasi dari Azwar (1999)

sebagai berikut:

Tabel 5

Norma Kategorisasi

Kategori Keterangan

X < (µ - 1,0 )

(µ - 1,0 ) X < (µ + 1,0 )

(µ + 1,0 ) X

Rendah

Sedang

Tinggi

Penentuan kategori tingkat kecemasan siswa SMP dalam

menghadapi mata pelajaran matematika dilakukan dengan kategorisasi

jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik (Azwar, 2001).

Kategori tingkat kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran

matematika adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Norma Kategorisasi Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi

Mata Pelajaran Matematika

Kategori Keterangan

X < 174

174 X < 261

261 X

Rendah

Sedang

Tinggi

Dari norma tersebut maka dapat dilihat kategori kecemasan

siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika sebagai berikut:

Page 76: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Tabel 7

Kategori Kecemasan Siswa SMP dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika

Kecemasan

N %

Tinggi 0 0

Sedang 45 56,25

Rendah 35 43,75

Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 80 subjek yang ada,

tidak ada satupun subjek yang tergolong dalam kecemasan yang tinggi

(0%), 45 orang mengalami kecemasan dengan kategori sedang (56,25%)

dan 35 orang mengalami kecemasan dengan kategori rendah (43,75%).

Berdasarkan data tersebut tampak bahwa subjek penelitian terbanyak

mengalami kecemasan dalam kategori sedang. Artinya, subjek dalam

penelitian ini tidak begitu mengalami kecemasan dalam menghadapi mata

pelajaran matematika.

3. Hasil analisis tambahan

a. Deskripsi rata-rata nilai raport siswa SMP pada mata pelajaran

matematika semester lalu

Tabel 8

Descriptive Statistic

N Min Max Mean Standard Deviasi

Empirik 80 60 78 63,07 3,833

Teoritik 80 1 100 50,5 16,5

Page 77: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Berdasarkan tabel 8 di atas, dapat diketahui data empirik

sebagai berikut: Skor minimum sebesar 60; Skor maksimum sebesar

78; Mean empirik sebesar 63,07 dan Standard Deviasi sebesar 3,833.

Data teoritik menunjukkan Skor minimum sebesar 1; skor maksimum

sebesar 100; Mean teoritik sebesar 50,5 dan Standard Deviasi sebesar

16,5.

Dari data-data di atas menunjukkan bahwa Mean empirik >

Mean teoritik (63,07 > 50,5). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

nilai rapor siswa SMP pada mata pelajaran matematika semester lalu

cenderung tinggi.

b. Kategori rata-rata nilai rapor mata pelajaran matematika pada

siswa SMP semester lalu

Tabel 9

Kategori Rata-rata Nilai Rapor Mata Pelajaran Matematika Pada

Siswa SMP Semester Lalu

Rata-rata Nilai Rapor

N %

Tinggi 10 12.50

Sedang 70 87.5

Rendah 0 0

Dari tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar subjek

penelitian memiliki kategori rata-rata nilai rapor mata pelajaran

Page 78: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

matematika sedang. Dapat dikatakan bahwa prestasi belajar

matematika pada siswa SMP tergolong cukup baik.

4. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data, diperoleh bahwa nilai

mean empirik lebih kecil daripada mean teoritik (176,09 < 217,5). Hal ini

menunjukkan bahwa siswa SMP memiliki tingkat kecemasan yang

cenderung rendah dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

Tingkat kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata

pelajaran matematika yang cenderung rendah tersebut dimungkinkan

karena beberapa hal. Pertama, ada beberapa perubahan proses belajar

mengajar matematika yang selama ini dipakai. Tahun-tahun belakangan

ini, sudah ada sebagian guru yang mulai mengganti pendekatannya

terhadap anak didik mereka. Dewasa ini pembelajaran matematika telah

menggunakan pendekatan siswa aktif. Hal ini dapat dilihat di SMP Negeri

2 Wedi. Selain itu, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL),

dengan ciri bahwa pembahasan setiap konsep atau prinsip matematika

sebisa mungkin dikaitkan dengan atau diberi pengantar hal-hal yang

berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual). Pembahasan

materi juga disertai gambar ilustrasi atau foto terpilih dan juga contoh-

contoh yang aktual. Fakta ini dapat dilihat dari buku-buku matematika

yang dipakai oleh guru sebagai panduan untuk mengajar. Adanya

Page 79: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

pembelajaran yang demikian, mengajari anak didik (siswa) untuk menjadi

aktif dan tidak hanya menghapalkan rumus-rumus yang sudah ada.

Penyajian buku-buku matematika yang dibuat sedemikian

menarik, dengan menggunakan ilustrasi gambar yang tidak hanya kaku

menuliskan rumus matematika merupakan daya tarik tersendiri bagi para

siswa. Hal ini membuat metode pengajaran matematika menjadi lebih

menarik. Secara otomatis, kecemasan siswa dalam menghadapi mata

pelajaran matematika cenderung berkurang.

Di samping itu, sekarang telah banyak didirikan kursus

matematika di lembaga-lembaga pendidikan atau les-les privat pada guru

matematika. Hal tersebut dapat membuat siswa yang mengikuti kursus

atau les matematika menjadi lebih tenang dalam menghadapi mata

pelajaran matematika.

Data rapor membuktikan bahwa kecemasan dapat

mempengaruhi prestasi belajar matematika. Hal ini terlihat dari adanya

kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika yang cenderung

rendah, di mana mean empirik kurang dari mean teoritik (176,09 < 217,5).

Kecemasan yang cenderung rendah ini menjadikan prestasi belajar

matematika siswa SMP cenderung tinggi. Hal ini terlihat pada

perbandingan mean empirik dan mean teoritik nilai rapor pada siswa SMP,

di mana mean empirik lebih besar daripada mean teoritik (63,07 > 50,5).

Jika melihat pada tabel 7, terlihat bahwa 45 orang memiliki

kecemasan dengan kategori sedang (56,25%). Berdasarkan data tersebut,

Page 80: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

tampak bahwa subjek penelitian terbanyak mengalami kecemasan dengan

kategori sedang.

Subjek yang mengalami kecemasan yang tergolong sedang

diartikan masih ada sedikit kecemasan. Hal ini bisa jadi karena mereka

masih terbawa pengalaman masa lalu mereka yang tidak menyenangkan

berkaitan dengan matematika. Selain itu, bisa juga karena mereka masih

terbawa akan cara mengajar guru matematika yang lama, misalnya: adanya

hukuman jika mereka tidak mengerjakan tugas, jawaban soal harus sama

dengan yang diajarkan guru, dan sebagainya. Masih adanya sedikit rasa

cemas ini memungkinkan siswa memperoleh prestasi yang tidak maksimal

dalam mata pelajaran matematika. Hal ini dibuktikan masih ada 87,5 %

subjek yang rata-rata nilai rapornya tergolong sedang (tabel 9).

Page 81: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data diperoleh bahwa nilai

mean empirik lebih kecil daripada nilai mean teoritik (176,09 < 217,5). Hal ini

berarti tingkat kecemasan pada siswa kelas 8 SMP dalam menghadapi mata

pelajaran matematika cenderung rendah.

B. Saran

1. Bagi subjek penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada siswa SMP

dalam menghadapi mata pelajaran matematika cenderung rendah,

meskipun demikian kecemasan itu tetap ada dalam diri para siswa. Subjek

sebaiknya membangun cara pandang yang positif terhadap cara mengajar

guru matematika sehingga kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran

matematika dapat dikurangi dan prestasi belajar matematika meningkat.

2. Bagi guru dan orang tua

a. Bagi Guru

Guru sebaiknya meningkatkan cara mengajar dengan pendekatan siswa

aktif dan pendekatan pembelajaran kontekstual yang dibuat menarik

agar kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika dapat

Page 82: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dikurangi sehingga prestasi belajar matematika pada siswa dapat

meningkat.

b. Orang tua

Orang tua sebaiknya menanamkan cara pandang positif terhadap

matematika dengan melakukan aktivitas yang menarik untuk

menciptakan citra yang positif tentang guru matematika dan pelajaran

matematika, sehingga hal ini dapat mengurangi kecemasan para siswa

dalam menghadapi mata pelajaran matematika dan prestasi belajar

matematika dapat meningkat.

3. Bagi lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebaiknya meningkatkan sistem pembelajaran

dengan pendekatan siswa aktif dan pendekatan pembelajaran kontekstual

(CTL), karena hal tersebut dapat mengurangi kecemasan pada siswa dalam

menghadapi mata pelajaran matematika sehingga prestasi belajar

matematika meningkat.

4. Bagi peneliti lain

a. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

kecemasan siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika,

bisa menambah metode pengumpulan data, misalnya dengan

wawancara dan observasi terhadap subjek penelitian sehingga makin

mendukung metode pengumpulan data yang digunakan peneliti

sebelumnya.

Page 83: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

b. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang terletak pada alat ukur

penelitian, di mana terjadi overlap (tumpang tindih). Melihat adanya

keterbatasan ini, diharapkan pada peneliti selanjutnya agar lebih

memperhatikan secara teliti pada penulisan item dalam pembuatan alat

ukur penelitian.

Page 84: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PPLPPTK.

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2003. Reliabilitas & Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. 2005. Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Clerq. 1994. Tingkah Laku Abnormal dari Sudut Pandang Perkembangan.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Daradjat. 1985. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Hadari, N. 1982. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung

Agung.

Hartanti & Dwijayanti, J. E. 1970. Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan

Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak-Anak

Madura. Anima. Vol. XII Nomor 46.

Hurlock. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mahmud. 1989. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Monks, dkk. 2004. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nevid, Rathus, & Greene. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Santoso. 1995. Pengaruh Pengajaran Berbantuan Komputer Terhadap Tingkat

Kecemasan dan Prestasi Belajar Matematika. Widya Dharma. Tahun

VI, Nomor 1, 1-13.

Santrock. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Setyono. 2006. Mathemagics. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Supratiknya. 1993. Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius.

Supratiknya. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

Page 85: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Tampomas, dkk. 2005. Matematika. Jakarta: Yudhistira.

Tazudin, dkk. 2005. Matematika Kontekstual. Jakarta: Literatur Media Sukses.

Triton, P. B. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:

CV. ANDI OFFSET.

Wijayanti. 2000. Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika

dan Hubungannya Dengan Prestasi Belajar Matematika dan Tingkat

Keadaan Ekonomi Orang Tua, serta Perbedaan Tingkat Kecemasan

Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika Antara Siswa Putra dan

Putri, Di Kalangan Para Siswa Kelas I SMUN I Jatinom Klaten Tahun

Ajaran 1998/1999. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

www. Kompas. co. id, 2004

www. Kompas. co. id, 2005

Page 86: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

LAMPIRAN

Page 87: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

SKALA

PENELITIAN

Page 88: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Kuesioner

Nama : ………………………………….

Usia : ………………………………….

Jenis Kelamin : L / P *

Petunjuk Pengisian :

Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan yang mengambarkan kondisi

Anda dalam menghadapi mata pelajaran Matematika. Bayangkanlah bahwa

Anda menghadapi situasi tersebut. Bacalah setiap pernyataan di bawah ini

dengan seksama kemudian berikanlah jawaban Anda pada lembar jawaban yang

tersedia dengan cara menyilang (X). Semua jawaban yang Anda berikan adalah

benar, tidak ada jawaban yang dianggap salah atau memalukan apabila sesuai

dengan keadaan Anda.

Keterangan:

- SS : Apabila Anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

- S : Apabila Anda setuju dengan pernyataan tersebut.

- TS : Apabila Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

- STS : Apabila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

- * : Coret yang tidak perlu.

Contoh Pengerjaan:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa resah ketika hari ini ada

pelajaran matematika.

X

2. Saya selalu pergi ke toilet saat akan

mengikuti pelajaran matematika.

X

Page 89: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

No. Pernyataan SS S TS STS

1.

Jantung saya berdebar keras ketika

akan mengikuti pelajaran matematika.

2.

Perut saya menjadi mual ketika hari

ini ada pelajaran matematika.

3.

Saya tidak dapat tidur dengan nyenyak

ketika besok pagi ada pelajaran

matematika.

4.

Saya menjadi tidak berselera makan

karena teringat besok harus

berhadapan dengan materi

matematika.

5.

Saya sering gugup saat bel tanda

pergantian pelajaran berbunyi, tanda

pelajaran matematika akan segera

dimulai.

6.

Saya merasa was-was ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan materi

matematika.

7.

Saya menjadi sulit berkonsentrasi

ketika sebentar lagi pelajaran akan

berganti matematika.

8.

Saya selalu pergi ke toilet saat akan

mengikuti pelajaran matematika.

9.

Saya akan melihat pekerjaan teman

saya saat guru matematika

memberikan soal untuk dikerjakan

pada saat pelajaran matematika.

10.

Saya akan sangat terkejut jika tiba-tiba

guru matematika memanggil nama

saya untuk maju ke depan

mengerjakan soal hitungan.

11.

Saya sering mematah-matahkan buku

jari karena suasana kelas menjadi

tegang pada saat pelajaran matematika

akan dimulai.

12.

Jantung saya berdetak normal saat

akan mengikuti pelajaran matematika.

13. Saya menjadi sulit bernafas ketika

sebentar lagi pelajaran matematika

dimulai.

14. Saya menjadi sering buang air kecil

ketika guru matematika mulai

menyampaikan materi.

15. Saya merasa perut saya normal-

normal saja ketika akan mengikuti

Page 90: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

pelajaran matematika.

16. Kepala saya mendadak pusing ketika

guru matematika memasuki kelas

untuk memulai pelajaran matematika.

17. Suhu pada jari-jari tangan saya terasa

normal ketika pelajaran matematika

akan segera dimulai.

18. Saya terkena diare ketika teringat

sukarnya materi-materi matematika

yang akan disampaikan besok pagi.

19. Saya sempat mengalami insomnia

(tidak dapat tidur) ketika saya melihat

ada pelajaran matematika di jadwal

saya besok.

20. Selera makan saya biasa-biasa saja

saat ingat sukarnya mempelajari

matematika.

21. Wajah saya terasa memerah saat guru

matematika memasuki ruangan kelas

untuk menyampaikan materi.

22. Jari-jari tangan saya menjadi dingin

ketika pelajaran matematika akan

segera dimulai.

23. Saya merasa dapat bernafas lega

ketika akan mengikuti pelajaran

matematika.

24. Saya tidak merasa pusing ketika guru

matematika memasuki kelas untuk

memulai pelajaran matematika.

25. Perut saya terasa mulas saat teringat

pelajaran matematika yang sukar.

26. Saya jarang ingin buang air kecil

ketika guru matematika mulai

menyampaikan materi.

27. Saya sering mengalami mimpi buruk

yang berkaitan dengan materi

matematika.

28. Nafsu makan saya menjadi berkurang

ketika besok pagi ada pelajaran

matematika.

29. Saya tidak mengalami gangguan tidur,

seperti insomnia (tidak dapat tidur)

ketika saya melihat ada pelajaran

matematika di jadwal saya besok

siang.

30. Buang air besar saya lancar walaupun

Page 91: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

besok pagi ada pelajaran matematika.

31. Saya merasa sulit memejamkan mata

saat memikirkan pelajaran

matematika.

32. Saya sering gelisah saat jam pelajaran

matematika akan dimulai.

33. Saya merasa tegang ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan guru

matematika pada jam pelajaran

matematika.

34. Saya menampakkan ekspresi wajah

tenang saat bel tanda pergantian

pelajaran berbunyi, tanda pelajaran

matematika akan segera dimulai.

35. Saya tidak merasa mual walaupun

teringat pelajaran matematika yang

sukar.

36. Saya dapat tidur dengan nyenyak

meskipun besok pagi ada pelajaran

matematika.

37. Saya merasa perut saya menjadi

kenyang jika ingat tegangnya suasana

kelas saat pelajaran matematika.

38. Saya merasa tetap terlihat tenang saat

jam pelajaran matematika akan segera

dimulai.

39. Saya menjadi minder saat akan

menghadapi pelajaran matematika

karena matematika bagi saya sulit.

40. Saya merasa sedih ketika akan

mengikuti pelajaran matematika

karena saya merasa tidak mampu

mengerjakan soal-soal hitungan.

41. Saya merasa resah ketika hari ini ada

pelajaran matematika.

42. Saya menjadi sulit mengambil

keputusan ketika pelajaran

matematika beberapa menit lagi akan

segera dimulai.

43. Saya tidak mengalami mimpi buruk

yang berkaitan dengan materi

matematika.

44. Pikiran saya menjadi tidak menentu

jika pada saat pelajaran matematika

saya dipanggil maju ke depan untuk

mengerjakan soal mengenai

Page 92: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

faktorisasi suku aljabar.

45. Tiba-tiba nafsu makan saya menjadi

hilang ketika besok pagi harus

berhadapan dengan bilangan-bilangan

matematika yang membingungkan.

46. Saya tetap dapat tidur kendati sambil

memikirkan pelajaran matematika.

47. Saya tidak bisa menyembunyikan

kegugupan saya ketika sebentar lagi

harus berhadapan dengan pelajaran

matematika.

48. Saya menjadi sensitif saat teman-

teman sedang mendiskusikan PR

matematika yang akan dibahas pada

jam pelajaran matematika nanti siang.

49. Saya merasa takut jika nanti nama

saya dipanggil guru untuk maju ke

depan mengerjakan soal matematika

pada jam pelajaran matematika.

50. Saya tetap dapat berkonsentrasi saat

sebentar lagi pelajaran akan berganti

matematika.

51. Nafsu makan saya tetap biasa saja

walaupun besok pagi ada pelajaran

matematika.

52. Saya sering meninggalkan kelas

ketika sebentar lagi jam pelajaran

matematika dimulai.

53. Saya berpikir bahwa teman-teman

akan menganggap saya bodoh jika di

depan kelas saya tidak bisa

mengerjakan soal matematika.

54. Saya merasa perut saya tetap normal

meskipun teringat suasana kelas yang

tegang pada saat pelajaran

matematika.

55. Saya merasa tidak ada perubahan pada

wajah saya saat guru matematika

memasuki ruangan kelas untuk

menyampaikan materi.

56. Saya merasa takut tidak bisa

menyelesaikan soal matematika yang

diberikan oleh guru pada saat

pelajaran matematika nanti.

57. Saya berpikir bahwa saya tidak bisa

Page 93: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

mengendalikan diri lagi pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

58. Saya merasa tenang ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan materi

matematika.

59. Pikiran saya menjadi kacau ketika bel

tanda pergantian pelajaran berbunyi,

pertanda pelajaran matematika akan

segera dimulai.

60. Saya sering teringat akan masa lalu

saya ketika pernah dihukum guru

matematika untuk berdiri di depan

kelas karena tidak mengerjakan PR,

sehingga saya menjadi sering

terganggu saat akan mengikuti

pelajaran matematika.

61. Saya sering melarikan diri daripada

harus bertemu dengan guru

matematika pada saat jam pelajaran

matematika.

62. Saya sering ingin meninggalkan kelas

saat sebentar lagi guru matematika

tiba di kelas untuk menyampaikan

materi.

63. Nafsu makan saya tidak berubah

ketika besok pagi harus berhadapan

dengan bilangan-bilangan matematika

yang membingungkan.

64. Saya merasa wajah saya nampak

rileks walaupun sebentar lagi harus

berhadapan dengan pelajaran

matematika.

65. Saya merasa takut akan kehilangan

kontrol saat mengikuti pelajaran

matematika nanti.

66. Saya merasa takut salah kalau nanti

pada jam pelajaran matematika

disuruh guru untuk mengerjakan soal

di depan kelas.

67. Saya sering berpikir untuk segera

kabur dari kelas saat pelajaran

matematika akan dimulai.

68. Jika dimungkinkan, saya memilih

membolos daripada harus

mengerjakan soal-soal matematika

yang memusingkan pada saat jam

Page 94: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

pelajaran matematika.

69. Saya akan menggantungkan diri pada

teman saya yang pintar matematika

pada saat jam pelajaran matematika.

70. Saya bisa mengambil keputusan

ketika pelajaran matematika beberapa

menit lagi akan segera dimulai.

71. Saya merasa rileks walaupun sebentar

lagi harus berhadapan dengan guru

matematika.

72. Saya tidak mampu menghilangkan

pikiran buruk bahwa mengerjakan

soal matematika itu sangat sulit pada

saat pelajaran matematika akan

dimulai.

73. Saya akan lebih mempercayai

kebenaran pekerjaan matematika

teman saya daripada pekerjaan saya

sendiri, sehingga saya mencontoh

pekerjaannya pada saat pelajaran

matematika.

74. Saya akan berusaha mencontek

pekerjaan teman saya pada saat guru

matematika memberikan soal latihan.

75. Saya jarang ke toilet saat akan

mengikuti pelajaran matematika.

76. Meninggalkan kelas ketika sebentar

lagi jam pelajaran matematika dimulai

bukanlah pilihan yang bijaksana.

77. Saya tidak bisa mengerjakan soal

matematika seorang diri.

78. Saya akan tercengang jika tiba-tiba bel

pergantian jam pelajaran berbunyi,

tanda pelajaran matematika akan

segera dimulai.

79. Saya akan diam terpaku jika tiba-tiba

guru matematika muncul di depan

pintu dan siap untuk memulai

pelajaran.

80. Saya akan kebingungan jika tiba-tiba

suasana kelas menjadi hening karena

sebentar lagi pelajaran matematika

akan dimulai.

81. Saya akan lebih yakin mengerjakan

soal matematika sendiri daripada

melihat pekerjaan teman saya pada

Page 95: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

saat pelajaran matematika.

82. Saya akan tetap tenang jika guru

matematika memanggil nama saya

untuk maju ke depan mengerjakan

soal.

83. Saya sering mendehem ketika guru

matematika mulai memasuki kelas.

84. Saya sering memainkan pena saat

guru matematika mulai menjelaskan

mengenai materi matematika.

85. Saya seperti akan pingsan jika tiba-

tiba guru matematika menyuruh saya

maju ke depan untuk mengerjakan

soal.

86. Bagi saya, menggantungkan diri pada

teman yang pintar matematika pada

saat jam pelajaran matematika akan

merugikan saya sendiri.

87. Melarikan diri daripada harus bertemu

dengan guru matematika pada saat

jam pelajaran matematika bukanlah

kebiasaan saya.

88. Pikiran saya tetap tenang jika nanti

pada saat pelajaran matematika saya

dipanggil maju ke depan untuk

mengerjakan soal mengenai

faktorisasi suku aljabar.

89. Saya tetap percaya diri saat akan

menghadapi pelajaran matematika

walaupun pelajaran tersebut bagi saya

sulit.

90. Saya tidak biasa mematah-matahkan

buku jari jika suasana kelas menjadi

tegang pada saat jam pelajaran

matematika akan dimulai.

91. Saya bersikap biasa saja ketika tiba-

tiba bel pergantian jam pelajaran

berbunyi, tanda pelajaran matematika

akan segera dimulai.

92. Saya akan lebih mempercayai

kebenaran PR matematika saya sendiri

daripada pekerjaan teman saya

sehingga saya tidak mencontoh

pekerjaannya.

93. Saya sudah siap di kelas saat sebentar

lagi guru matematika tiba di kelas

Page 96: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

untuk menyampaikan materi.

94. Saya berpikir bahwa saya akan

mendapatkan pengalaman yang

menarik jika di depan kelas saya tidak

bisa mengerjakan soal matematika.

95. Saya merasa senang ketika akan

mengikuti pelajaran matematika

karena saya merasa mampu

mengerjakan soal-soal hitungan.

96. Saya berpikir bahwa saya bisa

mengendalikan diri pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

97. Membolos saat jam pelajaran

matematika bagi saya tidak ada

gunanya.

98. Saya tetap dapat memusatkan

perhatian ketika bel tanda pergantian

pelajaran berbunyi, pertanda pelajaran

matematika akan segera dimulai.

99. Mencontek pekerjaan teman saya pada

saat guru matematika memberikan

soal latihan bagi saya akan merugikan

diri saya sendiri.

100. Saya akan tersenyum jika tiba-tiba

guru matematika muncul di depan

pintu dan siap untuk memulai

pelajaran.

101. Saya akan sering mematah-matahkan

leher selama pelajaran matematika

berlangsung.

102. Saya tetap dapat berkonsentrasi

walaupun tiba-tiba suasana kelas

menjadi hening karena sebentar lagi

pelajaran matematika akan dimulai.

103. Saya bisa mengerjakan soal

matematika sendiri.

104. Saya sering teringat akan masa lalu

saya yang menyenangkan tentang

matematika, sehingga sampai saat ini

saya merasa senang ketika akan

mengikuti pelajaran matematika.

105. Saya sering berpikir untuk bisa

menghindari pelajaran matematika.

106. Hati saya merasa nyaman walaupun

hari ini ada pelajaran matematika.

107. Saya sering berpikir untuk tetap

Page 97: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

mengikuti pelajaran matematika pada

saat pelajaran matematika akan

dimulai.

108. Saya akan tetap tenang walaupun tiba-

tiba guru matematika memberikan

soal untuk dikerjakan pada saat

pelajaran matematika.

109. Saya tidak terbiasa mendehem ketika

guru matematika mulai memasuki

ruangan kelas.

110. Saya merasa tenang-tenang saja pada

saat teman-teman saya sedang

mendiskusikan PR matematika yang

akan dibahas pada jam pelajaran

matematika nanti siang.

111. Saya mampu menghilangkan pikiran

buruk bahwa mengerjakan soal

matematika itu sangat sulit pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

112. Saya akan sering menggerak-gerakkan

kaki saya ketika jam pelajaran

matematika dimulai.

113. Saya merasa siap jika nanti nama saya

dipanggil guru untuk maju ke depan

mengerjakan soal matematika pada

jam pelajaran matematika.

114. Saya sering berpikir untuk tetap

berada di kelas untuk mengikuti

pelajaran matematika.

115. Saya tidak terbiasa memainkan pena

pada saat guru matematika mulai

menjelaskan mengenai materi

matematika.

116. Saya merasa akan mampu

menyelesaikan soal matematika yang

diberikan oleh guru pada saat jam

pelajaran matematika nanti, sehingga

saya tidak perlu merasa takut.

117. Saya tidak terbiasa mematah-

matahkan leher selama pelajaran

matematika berlangsung.

118. Saya merasa tetap dapat mengontrol

diri walaupun sebentar lagi ada

pelajaran matematika.

119. Saya tidak terbiasa menggerak-

gerakkan kaki saya pada saat pelajaran

Page 98: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

matematika dimulai.

120. Saya merasa akan mampu

mengerjakan soal matematika di

depan kelas pada jam pelajaran

matematika.

Page 99: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DATA HASIL TRY OUT

Page 100: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

No. Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 S1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2

2 S2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2

3 S3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2

4 S4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2

5 S5 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2

6 S6 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 1 2 2 1 3

7 S7 3 2 2 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 2 2 2

8 S8 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 2

9 S9 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1

10 S10 3 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 1 2 2 2

11 S11 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2

12 S12 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2

13 S13 2 2 2 1 2 3 2 1 3 4 3 2 1 1 2 1

14 S14 2 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 2

15 S15 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2

16 S16 3 2 2 1 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2

17 S17 4 2 2 1 2 3 3 2 3 4 2 4 2 1 1 2

18 S18 4 2 2 1 3 3 3 1 3 3 1 4 2 1 1 2

19 S19 4 2 2 1 3 3 4 2 3 3 3 1 2 2 2 2

20 S20 3 2 1 2 3 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2

21 S21 3 2 1 1 3 3 3 1 2 4 3 3 2 1 2 2

22 S22 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2

23 S23 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

24 S24 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 2 3 3

25 S25 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 1

26 S26 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 1

27 S27 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 1 1 2 2

28 S28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1

29 S29 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1

30 S30 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2

31 S31 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2

32 S32 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2

33 S33 3 2 2 1 4 4 1 2 4 4 3 3 1 2 2 2

34 S34 4 3 2 1 3 4 1 2 4 4 4 3 1 2 2 3

35 S35 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

36 S36 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2

37 S37 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1 3

38 S38 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2

39 S39 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2

40 S40 4 3 2 1 3 2 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2

Page 101: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

41 S41 3 1 3 3 3 3 1 1 3 2 1 2 2 1 2 3

42 S42 3 1 3 2 4 4 2 1 3 4 2 1 2 1 2 3

43 S43 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2

44 S44 2 1 3 2 3 3 2 1 2 3 1 3 1 1 2 1

45 S45 3 1 1 1 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2

46 S46 3 2 1 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2

47 S47 2 1 2 1 3 2 2 1 3 4 2 2 2 1 1 2

48 S48 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2

49 S49 2 1 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 2

50 S50 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2 1 2 2

51 S51 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1

52 S52 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2

53 S53 2 4 1 1 2 3 1 4 3 1 1 1 3 2 1 2

54 S54 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2

55 S55 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4

56 S56 4 2 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 1 2 2

57 S57 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2

58 S58 3 2 2 2 4 2 3 2 3 4 2 2 2 2 1 2

59 S59 3 1 1 1 2 3 1 2 4 4 1 3 1 1 1 2

60 S60 3 1 1 1 2 2 1 2 4 4 1 3 1 2 1 2

61 S61 3 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2

62 S62 3 1 1 1 1 2 1 2 3 4 2 1 2 1 1 2

63 S63 3 2 1 1 3 2 2 1 2 3 2 4 1 1 2 3

64 S64 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 1 1 1 2 2 3

65 S65 2 2 1 1 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3

66 S66 4 2 2 3 1 2 4 4 2 2 4 1 1 1 1 2

67 S67 3 1 2 2 2 3 2 1 1 4 2 3 2 3 1 2

68 S68 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3

69 S69 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2

70 S70 3 3 3 2 3 3 2 1 4 4 1 3 2 1 2 2

71 S71 3 2 2 2 1 4 2 1 4 4 1 1 1 1 1 1

72 S72 3 3 3 2 3 3 2 1 3 4 1 2 1 1 3 3

73 S73 3 2 2 2 3 3 2 1 4 4 2 2 1 1 2 3

74 S74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1

75 S75 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2

76 S76 3 2 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 1 1 1

77 S77 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2

78 S78 3 2 2 1 3 3 2 1 2 4 2 3 1 1 2 1

79 S79 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1

80 S80 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 102: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3

2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2

3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3

1 2 2 2 2 4 3 2 2 1 2 2 1 1 2 4 4 1

2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2

2 1 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2

2 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3

2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2

2 1 1 2 2 2 4 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2

3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3

3 1 1 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3

1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 3 2

1 1 1 2 4 4 2 1 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

2 1 1 1 2 3 3 2 1 2 4 1 2 1 3 3 2 4

2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 2

2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 1 2 4 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3

3 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1

1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1

2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2

3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2

2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2

3 2 3 1 3 3 4 3 3 2 1 1 4 1 2 4 4 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3

2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2

3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2

3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 3 4 3

Page 103: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

3 1 4 3 3 4 4 4 1 3 2 2 2 1 1 3 3 3

4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 1 3 2 1 1 4 4 3

2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1

3 1 1 3 1 3 3 2 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2

3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3

3 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2

2 1 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2

2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2

2 1 2 3 2 1 2 4 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2

2 1 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

2 1 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1

2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

3 3 4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3

2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1

2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 4 2 4 2 1 3 3 2

2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 3 2 2 3

2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 3

2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2

2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1

2 1 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2

3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2

2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2

3 2 3 1 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3

2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2

3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3

3 1 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3

2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2

2 1 1 1 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 1 4 2

2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3

2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2

2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 1 3 3 3

2 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2

2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2

Page 104: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

1 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 1 3 2 4 3 2 1

2 1 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 1 1 2

2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 4 2 4 2 1 2

2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2

1 1 4 1 2 2 4 2 1 4 2 3 4 4 4 1 1 2

2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2

2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 1 1

3 2 1 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1

2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2

1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1

1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 1 1

2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2

3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2

2 1 2 3 1 2 3 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 2

2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 1 1 2

2 2 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 1 3 2 1 1 1

2 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 1

2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2

2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

2 1 1 1 3 2 3 3 2 4 3 3 1 2 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1

1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 1

1 1 3 2 4 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 1

1 1 4 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 1 1 2 1

1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1

2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 4 3 2 1 2

2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

1 1 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 3 3 2 2 1 1

3 2 2 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2

2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2

2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3

2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2

2 1 3 2 3 3 3 2 2 4 1 3 4 2 4 3 1 2

Page 105: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 2 1 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 1

2 2 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 2 1

2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2

1 1 1 2 3 3 2 2 2 4 1 2 4 2 4 2 1 1

2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 3 2 2

2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 1 2

2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1

3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2

1 1 3 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2

3 3 4 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2

1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2

2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2

2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2

1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 1 2 2

1 2 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 2

2 1 1 2 2 3 2 1 1 4 2 3 2 2 3 2 2 1

2 2 1 2 2 3 2 1 1 4 2 3 2 2 3 2 2 1

1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1

1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2

1 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1

2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3

3 3 1 1 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 4 3

2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 1 3

2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2

2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2

2 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2

1 2 3 2 3 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1

2 1 2 3 3 3 4 2 1 3 3 2 3 2 4 2 1 1

2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 1 1 2

1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1

1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1

1 1 4 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2

2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 1

2 2 4 2 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 3 2 2 1

3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 1 2

2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

Page 106: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

4 1 2 3 3 3 2 4 1 1 3 2 4 4 3 2 3 3

3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 1

2 1 1 2 2 1 2 4 2 4 1 2 4 1 1 2 2 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1

4 1 3 4 4 1 2 2 4 2 1 1 2 4 4 2 4 3

4 3 2 4 2 2 2 3 1 2 2 2 3 4 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 1 1 2

2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2

2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 3

4 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2

4 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2

3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2

4 2 2 4 1 3 2 1 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2

3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2

3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2

4 1 1 3 1 3 4 3 1 1 1 3 3 4 1 1 2 2

2 2 3 3 1 3 3 4 1 1 1 3 3 4 1 1 2 3

2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2

2 3 2 1 1 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 2 2 2

1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2

1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 3 1 1 3 2

2 2 1 4 1 2 1 2 1 1 3 3 1 3 1 1 3 2

1 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2

3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2

4 1 2 4 2 3 2 2 1 2 2 1 3 3 2 1 1 2

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2

3 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 1 2 2 3 3 2 2

3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2

3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2

3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2

3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 4 3 2 2

Page 107: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

4 3 4 4 1 3 2 4 2 1 2 2 3 4 1 1 2 2

4 2 3 4 3 3 3 3 1 2 1 3 3 4 2 3 2 3

2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1

1 2 3 4 3 3 3 4 1 1 3 1 3 4 1 1 1 2

4 2 3 4 2 3 2 4 1 2 2 3 4 4 2 2 2 3

3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 3 3 4 1 1 3 3

3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 3

3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3

2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 2 2

2 1 3 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2

3 2 2 2 3 4 2 1 2 3 4 2 2 1 3 1 2 3

2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3

4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 1 2 2 3 2 4 3

2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2

1 3 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2

2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

3 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 1 2 3 1 2 3 2

3 2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 3 2

2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 1 2 3

1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 2

2 2 2 3 1 2 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3

3 2 2 3 2 2 2 4 2 1 1 2 4 3 3 1 2 2

4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2

2 3 2 1 2 4 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2

3 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 1 2

2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2

2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2

2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3

2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2

4 2 2 4 2 3 2 1 1 1 2 2 3 4 1 1 1 2

3 2 1 3 2 3 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 3 2

4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2

2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3

4 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 4 1 2

4 1 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 1 2 2

1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2

Page 108: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

3 3 4 3 1 1 4 3 3 2 4 1 3 3 4 1 1 3

2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 4 4 2 2 1 1 1 4

1 3 2 2 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 1 4

2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3

3 4 4 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1

2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 1 3

2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 3

2 2 1 2 1 1 3 3 3 4 1 4 2 1 3 1 1 2

2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3

2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3

3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3

2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3

2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2

2 2 2 3 2 1 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2

2 3 2 2 2 1 3 3 4 3 1 3 2 3 3 1 2 3

2 1 1 4 4 3 4 3 2 2 3 1 3 4 3 4 3 2

3 4 2 1 1 1 2 3 4 3 2 4 2 3 4 2 1 4

2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2

2 2 3 1 2 4 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 4 2

2 2 3 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 4 2

2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3

1 3 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1

1 2 2 1 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1

2 1 1 1 2 4 2 3 1 2 2 2 1 1 1 3 4 2

2 2 1 1 2 1 3 2 4 4 1 3 3 4 2 1 1 3

2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2

1 2 1 1 1 3 2 2 3 2 1 1 3 2 1 2 4 1

3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4

2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2

3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3

2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3

2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3

2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3

2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3

Page 109: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 3 1 1 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 4 1 4 4

4 4 3 2 4 2 4 3 3 2 3 4 3 1 4 1 3 4

2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2

3 3 2 1 4 4 2 2 2 3 2 3 1 2 3 1 4 3

3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 1 3 3 2 2 4

2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 1 1 1 1 3

2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3

3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3

2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2

2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 3 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4

2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3

2 2 4 3 3 1 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 1 2

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2

2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2

2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 1 3 2

2 2 2 3 2 1 3 2 1 3 3 3 2 1 2 1 1 3

2 2 1 3 1 1 3 2 1 3 4 3 1 3 2 1 1 3

2 3 2 2 4 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2

2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2

2 3 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 3 1 2 1 1 2

2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 1 2 2

3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2

3 2 3 1 2 3 3 3 4 1 2 3 1 3 3 1 4 2

2 2 3 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3 3 2 1 4 2

2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2

2 3 1 1 2 1 3 3 3 2 2 4 3 3 4 1 1 3

2 4 2 1 2 4 3 3 3 3 1 3 4 4 1 1 2 3

1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 3 1 1 1 1 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 1 3

2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3

2 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 3

3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 1 3

1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2

Page 110: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

3 4 2 4 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3

2 2 2 2 2 4 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 1 3

1 1 4 1 2 4 2 1 3 1 1 3 4 1 1 1 4 1

2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3

2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3

1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 4 3

3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2

2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2

1 2 1 1 2 4 3 2 1 1 2 3 1 1 3 3 1 3

2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 1 2

2 2 2 1 2 4 2 2 1 3 2 4 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

1 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2

2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2

1 1 2 1 2 1 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 4

1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2

3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 1 3 2 3 3 3

2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 3 3 1 2

2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 2 2 4 1 2

2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2

2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 4 2 1 2 2 2 1 2

1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1

2 3 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1

2 3 1 1 1 3 1 2 1 4 4 2 1 2 1 1 1 1

1 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 1 2 2

2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2

1 3 2 1 1 2 1 2 4 1 3 2 1 2 2 4 2 1

4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3

2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3

2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3

Page 111: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

1 1 4 2 2 4 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 1 2

3 1 4 2 4 4 4 3 1 2 1 4 2 3 4 2 3 4

1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2

2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 1 1 2

3 3 3 3 2 4 4 2 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3

3 4 2 3 2 1 3 3 1 2 1 3 1 2 3 3 1 2

3 1 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2

3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3

1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 3 3 2 1

2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 2

2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2

2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 2

2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3

2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2

3 2 3 1 2 1 3 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3

2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2

1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 2

2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 2

2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 2

2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2

2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2

3 3 2 1 2 4 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 1 3

2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 1

2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 1

2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 1

2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 2 1 2 3 2 1 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2

1 4 1 1 2 4 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2

2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3

3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2

Page 112: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 Total

2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 294

2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 269

1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 2 3 1 261

2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 267

3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 291

1 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 259

2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 286

2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 248

2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 260

2 1 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 236

2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 281

2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 256

2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 249

2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 229

2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 303

1 3 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 278

2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 272

3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 284

3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 2 4 3 4 280

3 1 2 3 2 1 2 4 4 3 1 2 4 3 271

3 3 1 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 294

2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 237

2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 251

2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 256

2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 236

2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 229

2 2 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 232

1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 2 4 2 192

2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 4 2 4 1 186

1 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 219

1 2 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 266

2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 229

1 3 2 1 1 2 2 1 3 3 3 3 4 4 242

3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 356

2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 254

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 290

2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 272

2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 305

2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 284

3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 305

Page 113: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

1 4 4 3 1 3 3 4 2 2 2 2 4 2 287

4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 2 4 1 4 332

2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 232

2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 266

2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 301

2 3 2 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 4 261

2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 267

2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 308

2 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 204

2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 239

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 226

2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 235

3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 305

2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 264

3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 4 2 2 1 304

2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 247

2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 233

2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 262

1 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 236

1 2 1 1 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 246

2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 226

2 2 2 4 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 227

2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 250

1 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 1 2 1 251

1 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 271

3 2 3 2 2 4 1 1 2 2 4 2 3 3 278

2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 251

2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 296

2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 274

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 282

2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 253

1 2 3 2 2 3 4 1 3 3 1 2 3 2 263

2 2 3 2 2 3 2 1 4 2 2 2 4 2 267

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 146

1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 145

1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 1 206

2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 267

3 3 1 3 2 3 3 2 1 3 1 2 4 3 260

2 2 1 3 2 2 4 1 1 3 1 2 1 3 266

1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 230

Page 114: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

ANALISIS UJI VALIDITAS

DAN RELIABILITAS

Page 115: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 116: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 117: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 118: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

SKALA

PENELITIAN

Page 119: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

Kuesioner

Nama : ………………………………….

Usia : ………………………………….

Jenis Kelamin : L / P *

Petunjuk Pengisian :

Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan yang mengambarkan kondisi

Anda dalam menghadapi mata pelajaran Matematika. Bayangkanlah bahwa

Anda menghadapi situasi tersebut. Bacalah setiap pernyataan di bawah ini

dengan seksama kemudian berikanlah jawaban Anda pada lembar jawaban yang

tersedia dengan cara menyilang (X). Semua jawaban yang Anda berikan adalah

benar, tidak ada jawaban yang dianggap salah atau memalukan apabila sesuai

dengan keadaan Anda.

Keterangan:

- SS : Apabila Anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

- S : Apabila Anda setuju dengan pernyataan tersebut.

- TS : Apabila Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

- STS : Apabila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

- * : Coret yang tidak perlu.

Contoh Pengerjaan:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa resah ketika hari ini ada

pelajaran matematika.

X

2. Saya selalu pergi ke toilet saat akan

mengikuti pelajaran matematika.

X

Page 120: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

No. Pernyataan SS S TS STS

1.

Jantung saya berdebar keras ketika

akan mengikuti pelajaran matematika.

2.

Perut saya menjadi mual ketika hari

ini ada pelajaran matematika.

3.

Saya sering gugup saat bel tanda

pergantian pelajaran berbunyi, tanda

pelajaran matematika akan segera

dimulai.

4.

Saya merasa was-was ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan materi

matematika.

5.

Saya selalu pergi ke toilet saat akan

mengikuti pelajaran matematika.

6.

Saya akan sangat terkejut jika tiba-tiba

guru matematika memanggil nama

saya untuk maju ke depan

mengerjakan soal hitungan.

7.

Saya sering mematah-matahkan buku

jari karena suasana kelas menjadi

tegang pada saat pelajaran matematika

akan dimulai.

8.

Jantung saya berdetak normal saat

akan mengikuti pelajaran matematika.

9. Saya menjadi sulit bernafas ketika

sebentar lagi pelajaran matematika

dimulai.

10. Saya merasa perut saya normal-

normal saja ketika akan mengikuti

pelajaran matematika.

11. Kepala saya mendadak pusing ketika

guru matematika memasuki kelas

untuk memulai pelajaran matematika.

12. Suhu pada jari-jari tangan saya terasa

normal ketika pelajaran matematika

akan segera dimulai.

13. Saya terkena diare ketika teringat

sukarnya materi-materi matematika

yang akan disampaikan besok pagi.

14. Saya sempat mengalami insomnia

(tidak dapat tidur) ketika saya melihat

ada pelajaran matematika di jadwal

saya besok.

15. Wajah saya terasa memerah saat guru

matematika memasuki ruangan kelas

untuk menyampaikan materi.

Page 121: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

16. Jari-jari tangan saya menjadi dingin

ketika pelajaran matematika akan

segera dimulai.

17. Saya merasa dapat bernafas lega

ketika akan mengikuti pelajaran

matematika.

18. Perut saya terasa mulas saat teringat

pelajaran matematika yang sukar.

19. Saya jarang ingin buang air kecil

ketika guru matematika mulai

menyampaikan materi.

20. Saya sering mengalami mimpi buruk

yang berkaitan dengan materi

matematika.

21. Nafsu makan saya menjadi berkurang

ketika besok pagi ada pelajaran

matematika.

22. Saya sering gelisah saat jam pelajaran

matematika akan dimulai.

23. Saya merasa tegang ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan guru

matematika pada jam pelajaran

matematika.

24. Saya menampakkan ekspresi wajah

tenang saat bel tanda pergantian

pelajaran berbunyi, tanda pelajaran

matematika akan segera dimulai.

25. Saya tidak merasa mual walaupun

teringat pelajaran matematika yang

sukar.

26. Saya dapat tidur dengan nyenyak

meskipun besok pagi ada pelajaran

matematika.

27. Saya merasa tetap terlihat tenang saat

jam pelajaran matematika akan segera

dimulai.

28. Saya menjadi minder saat akan

menghadapi pelajaran matematika

karena matematika bagi saya sulit.

29. Saya merasa sedih ketika akan

mengikuti pelajaran matematika

karena saya merasa tidak mampu

mengerjakan soal-soal hitungan.

30. Saya merasa resah ketika hari ini ada

pelajaran matematika.

31. Saya menjadi sulit mengambil

Page 122: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

keputusan ketika pelajaran

matematika beberapa menit lagi akan

segera dimulai.

32. Saya tidak mengalami mimpi buruk

yang berkaitan dengan materi

matematika.

33. Pikiran saya menjadi tidak menentu

jika pada saat pelajaran matematika

saya dipanggil maju ke depan untuk

mengerjakan soal mengenai

faktorisasi suku aljabar.

34. Tiba-tiba nafsu makan saya menjadi

hilang ketika besok pagi harus

berhadapan dengan bilangan-bilangan

matematika yang membingungkan.

35. Saya tidak bisa menyembunyikan

kegugupan saya ketika sebentar lagi

harus berhadapan dengan pelajaran

matematika.

36. Saya merasa takut jika nanti nama

saya dipanggil guru untuk maju ke

depan mengerjakan soal matematika

pada jam pelajaran matematika.

37. Saya sering meninggalkan kelas

ketika sebentar lagi jam pelajaran

matematika dimulai.

38. Saya merasa perut saya tetap normal

meskipun teringat suasana kelas yang

tegang pada saat pelajaran

matematika.

39. Saya merasa tidak ada perubahan pada

wajah saya saat guru matematika

memasuki ruangan kelas untuk

menyampaikan materi.

40. Saya merasa takut tidak bisa

menyelesaikan soal matematika yang

diberikan oleh guru pada saat

pelajaran matematika nanti.

41. Saya berpikir bahwa saya tidak bisa

mengendalikan diri lagi pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

42. Saya merasa tenang ketika sebentar

lagi harus berhadapan dengan materi

matematika.

43. Saya sering teringat akan masa lalu

saya ketika pernah dihukum guru

Page 123: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

matematika untuk berdiri di depan

kelas karena tidak mengerjakan PR,

sehingga saya menjadi sering

terganggu saat akan mengikuti

pelajaran matematika.

44. Saya sering melarikan diri daripada

harus bertemu dengan guru

matematika pada saat jam pelajaran

matematika.

45. Saya sering ingin meninggalkan kelas

saat sebentar lagi guru matematika

tiba di kelas untuk menyampaikan

materi.

46. Nafsu makan saya tidak berubah

ketika besok pagi harus berhadapan

dengan bilangan-bilangan matematika

yang membingungkan.

47. Saya merasa wajah saya nampak

rileks walaupun sebentar lagi harus

berhadapan dengan pelajaran

matematika.

48. Saya merasa takut salah kalau nanti

pada jam pelajaran matematika

disuruh guru untuk mengerjakan soal

di depan kelas.

49. Saya sering berpikir untuk segera

kabur dari kelas saat pelajaran

matematika akan dimulai.

50. Jika dimungkinkan, saya memilih

membolos daripada harus

mengerjakan soal-soal matematika

yang memusingkan pada saat jam

pelajaran matematika.

51. Saya akan menggantungkan diri pada

teman saya yang pintar matematika

pada saat jam pelajaran matematika.

52. Saya bisa mengambil keputusan

ketika pelajaran matematika beberapa

menit lagi akan segera dimulai.

53. Saya merasa rileks walaupun sebentar

lagi harus berhadapan dengan guru

matematika.

54. Saya tidak mampu menghilangkan

pikiran buruk bahwa mengerjakan soal

matematika itu sangat sulit pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

Page 124: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

55. Saya akan lebih mempercayai

kebenaran pekerjaan matematika

teman saya daripada pekerjaan saya

sendiri, sehingga saya mencontoh

pekerjaannya pada saat pelajaran

matematika.

56. Saya akan berusaha mencontek

pekerjaan teman saya pada saat guru

matematika memberikan soal latihan.

57. Saya tidak bisa mengerjakan soal

matematika seorang diri.

58. Saya akan tercengang jika tiba-tiba bel

pergantian jam pelajaran berbunyi,

tanda pelajaran matematika akan

segera dimulai.

59. Saya akan diam terpaku jika tiba-tiba

guru matematika muncul di depan

pintu dan siap untuk memulai

pelajaran.

60. Saya akan kebingungan jika tiba-tiba

suasana kelas menjadi hening karena

sebentar lagi pelajaran matematika

akan dimulai.

61. Saya akan lebih yakin mengerjakan

soal matematika sendiri daripada

melihat pekerjaan teman saya pada

saat pelajaran matematika.

62. Saya akan tetap tenang jika guru

matematika memanggil nama saya

untuk maju ke depan mengerjakan

soal.

63. Saya sering mendehem ketika guru

matematika mulai memasuki kelas.

64. Saya sering memainkan pena saat

guru matematika mulai menjelaskan

mengenai materi matematika.

65. Saya seperti akan pingsan jika tiba-

tiba guru matematika menyuruh saya

maju ke depan untuk mengerjakan

soal.

66. Bagi saya, menggantungkan diri pada

teman yang pintar matematika pada

saat jam pelajaran matematika akan

merugikan saya sendiri.

67. Pikiran saya tetap tenang jika nanti

pada saat pelajaran matematika saya

Page 125: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

dipanggil maju ke depan untuk

mengerjakan soal mengenai

faktorisasi suku aljabar.

68. Saya tetap percaya diri saat akan

menghadapi pelajaran matematika

walaupun pelajaran tersebut bagi saya

sulit.

69. Saya bersikap biasa saja ketika tiba-

tiba bel pergantian jam pelajaran

berbunyi, tanda pelajaran matematika

akan segera dimulai.

70. Saya akan lebih mempercayai

kebenaran PR matematika saya sendiri

daripada pekerjaan teman saya

sehingga saya tidak mencontoh

pekerjaannya.

71. Saya sudah siap di kelas saat sebentar

lagi guru matematika tiba di kelas

untuk menyampaikan materi.

72. Saya merasa senang ketika akan

mengikuti pelajaran matematika

karena saya merasa mampu

mengerjakan soal-soal hitungan.

73. Saya berpikir bahwa saya bisa

mengendalikan diri pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

74. Saya tetap dapat memusatkan

perhatian ketika bel tanda pergantian

pelajaran berbunyi, pertanda pelajaran

matematika akan segera dimulai.

75. Saya akan tersenyum jika tiba-tiba

guru matematika muncul di depan

pintu dan siap untuk memulai

pelajaran.

76. Saya tetap dapat berkonsentrasi

walaupun tiba-tiba suasana kelas

menjadi hening karena sebentar lagi

pelajaran matematika akan dimulai.

77. Saya bisa mengerjakan soal

matematika sendiri.

78. Saya sering teringat akan masa lalu

saya yang menyenangkan tentang

matematika, sehingga sampai saat ini

saya merasa senang ketika akan

mengikuti pelajaran matematika.

79. Saya sering berpikir untuk bisa

Page 126: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

menghindari pelajaran matematika.

80. Hati saya merasa nyaman walaupun

hari ini ada pelajaran matematika.

81.

Saya sering berpikir untuk tetap

mengikuti pelajaran matematika pada

saat pelajaran matematika akan

dimulai.

82. Saya akan tetap tenang walaupun tiba-

tiba guru matematika memberikan

soal untuk dikerjakan pada saat

pelajaran matematika.

83. Saya mampu menghilangkan pikiran

buruk bahwa mengerjakan soal

matematika itu sangat sulit pada saat

pelajaran matematika akan dimulai.

84. Saya akan sering menggerak-gerakkan

kaki saya ketika jam pelajaran

matematika dimulai.

85. Saya merasa siap jika nanti nama saya

dipanggil guru untuk maju ke depan

mengerjakan soal matematika pada

jam pelajaran matematika.

86. Saya tidak terbiasa memainkan pena

pada saat guru matematika mulai

menjelaskan mengenai materi

matematika.

87. Saya merasa akan mampu

menyelesaikan soal matematika yang

diberikan oleh guru pada saat jam

pelajaran matematika nanti, sehingga

saya tidak perlu merasa takut.

Page 127: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DATA HASIL PENELITIAN

Page 128: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

No. Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 S1 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3

2 S2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

3 S3 3 2 3 3 1 4 2 1 1 1 2 2 2 1 2 3

4 S4 1 1 2 2 2 1 2 3 2 4 2 4 2 1 2 2

5 S5 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3

6 S6 3 1 2 2 1 3 3 3 2 4 2 2 2 4 2 3

7 S7 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3

8 S8 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

9 S9 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

10 S10 3 2 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3

11 S11 2 1 2 3 2 3 1 1 2 1 1 3 2 1 2 2

12 S12 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2

13 S13 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

14 S14 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2

15 S15 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

16 S16 3 2 2 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1

17 S17 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2

18 S18 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2

19 S19 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2

20 S20 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1

21 S21 2 1 2 1 1 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2

22 S22 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1

23 S23 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2

24 S24 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 S25 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

26 S26 2 1 2 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2

27 S27 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1

28 S28 2 1 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2

29 S29 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1

30 S30 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2

31 S31 2 2 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1

32 S32 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2

33 S33 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2

34 S34 2 1 1 2 1 3 2 2 1 3 1 1 2 1 1 2

35 S35 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1

36 S36 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2

37 S37 2 2 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3

38 S38 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2

39 S39 2 1 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1

40 S40 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1

Page 129: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

41 S41 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

42 S42 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

43 S43 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2

44 S44 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2

45 S45 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2

46 S46 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 1 2 4

47 S47 2 2 3 3 1 4 2 2 2 1 1 3 1 2 2 3

48 S48 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3

49 S49 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

50 S50 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

51 S51 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

52 S52 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2

53 S53 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3

54 S54 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2

55 S55 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2

56 S56 3 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3

57 S57 3 1 2 2 2 4 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2

58 S58 2 2 3 3 1 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2

59 S59 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 1 1 2 2

60 S60 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2

61 S61 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2

62 S62 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2

63 S63 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2

64 S64 4 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

65 S65 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

66 S66 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2

67 S67 2 2 3 3 2 4 3 1 2 1 2 2 1 2 2 3

68 S68 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3

69 S69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

70 S70 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 3

71 S71 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

72 S72 2 1 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

73 S73 2 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3

74 S74 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1

75 S75 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 4 1 1 4 1 2

76 S76 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 2 1 1 2 2

77 S77 3 2 3 4 1 4 1 2 2 1 3 2 1 3 2 3

78 S78 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2

79 S79 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2

80 S80 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 130: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 2 2 2 4 1

4 2 3 2 2 2 2 4 2 1 2 4 2 2 3 3 2 2

3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 1

3 1 3 1 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 2

3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2

2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2

2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2 2 4 1

2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3

1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1

2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 2 2 4 2

2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1

2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2

1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 2

2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

2 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3

2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 4 3 2

1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2

1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2

1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

3 1 4 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2

1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2

2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1

2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2

2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2

1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1

1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2

2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 4 3 3 2 3 2

3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 4

2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 3 2

1 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 2 2 3 4

2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2

Page 131: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1

2 2 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2

2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2

3 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 4 3 2 2 2 4 2

3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2

3 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 1

3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2

2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1

2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 3 2

2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3

2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2

1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2

2 2 3 1 1 2 3 2 4 3 2 1 2 2 2 4 3 2

2 3 3 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 4 4 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2

1 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2

2 2 1 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 3 1 1 3 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2

2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 1 2 1 2 3 2 4 1 2 2 3 4 2 3 1 4 2

3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2

1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1

3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 3 2

3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 4 3 2 2 4 2

2 3 2 2 4 3 3 1 2 3 3 4 4 2 3 2 4 1

3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2

3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2

Page 132: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2

2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2

3 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2

2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1

2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 1 3 2

3 3 1 2 2 3 2 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 2

2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3

2 3 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 3 2

2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

2 3 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 3 3

2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2

2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2

2 4 1 2 1 3 3 3 2 1 1 2 1 3 1 1 2 2

2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2

2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2

1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2

2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2

1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2

1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 3 1 3 1 1 2 2

2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2

1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2

2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1

2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2

2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2

2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 1

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3

2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2

2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2

2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2

3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2

2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2

3 1 3 3 2 2 1 3 1 3 2 2 2 1 1 1 2 2

2 3 1 2 2 3 2 4 2 1 1 2 1 3 1 1 1 2

Page 133: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 1 1 2 2

2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2

3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 1 3 1 3 1 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2

2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2

3 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

3 2 3 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2

3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2

1 4 2 2 2 4 2 1 3 1 1 2 2 3 2 1 2 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3

2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 2

2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2

2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3

4 4 2 4 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1

2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

2 2 2 1 1 3 3 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1

3 3 2 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2 4 1 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

3 3 1 1 2 4 2 2 3 1 2 2 2 4 2 1 3 2

2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2

1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2

2 3 1 3 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2

2 4 2 2 2 4 2 3 4 1 2 1 2 4 1 1 2 2

3 4 1 2 2 4 2 3 4 1 1 2 2 4 1 1 2 2

3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2

4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3

2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3

Page 134: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2

2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2

1 1 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3

3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1

3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3

2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3

2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2

1 2 2 1 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2

2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2

1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

1 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 4 1 3 2 1 2

1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2

2 3 1 1 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 3 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1

2 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2

1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1

1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

2 1 2 1 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 3 2 2 1

2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2

2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 3 1

1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 4 1 2 2 2 1

2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1

1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1

1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1

2 4 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2

2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3

2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 3 4 3 4 2

2 3 2 1 3 2 1 2 2 3 1 2 2 4 3 1 2 2

Page 135: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3

2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 2 4 2 2 2 2

2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2

2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2

2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 1 2 1 1 2

2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3

2 2 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2

2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3

3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 1

2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2

1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1

2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2

2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 1 4 1 1 2 1

1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 4 1 1 2 1

2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2

2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 1 4 2 2 2 2

2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2

1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1

2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2

4 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2

2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2

2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1

2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 1 3 2 2 1

2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3

1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1

1 3 2 1 3 1 1 2 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2

2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 1 2 2 1 2

3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3

3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3

3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

Page 136: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 Total

2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 188

2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 192

2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 161

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 196

3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 210

1 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 210

3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 209

2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 193

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 192

3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 194

1 2 2 3 3 2 2 1 1 2 4 2 4 1 1 3 2 171

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 172

1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 104

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 151

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 166

3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 1 2 2 3 4 2 195

2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 143

2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 140

3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 166

2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 3 2 4 176

2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 160

2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 177

2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 142

2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 123

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 167

2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2 156

1 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 3 2 3 4 2 150

1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 4 2 143

2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 163

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 164

2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 159

2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 162

2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 165

1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 132

1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 141

2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 204

3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 207

2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 215

4 2 3 4 2 2 2 2 1 4 3 2 4 1 4 4 4 191

3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 170

Page 137: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 176

2 4 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 199

2 2 3 3 2 2 3 4 1 2 2 2 2 3 2 3 2 168

3 3 2 2 2 3 4 1 1 3 3 3 2 2 3 2 1 188

3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 189

2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 211

2 1 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 197

2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 183

2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 197

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 184

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 182

2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 173

2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 224

2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 192

2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 3 3 2 3 184

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 191

2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 150

2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 1 175

2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 184

1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 155

1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 147

1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 135

2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 185

1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 171

2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 199

1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 139

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 2 184

3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 191

2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 184

2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 155

2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 177

2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 2 182

2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 175

2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 129

1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 156

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 4 2 3 196

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 205

2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 226

2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 244

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 185

Page 138: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

TABEL FREKUENSI DAN

HISTOGRAM HASIL

PENELITIAN

Page 139: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 140: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 141: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 142: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

DATA SEKUNDER NILAI

RAPOR

Page 143: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

No Prestasi Belajar

1 60

2 60

3 60

4 60

5 61

6 64

7 64

8 64

9 61

10 60

11 61

12 60

13 69

14 65

15 65

16 60

17 64

18 70

19 60

20 62

21 62

22 61

23 62

24 76

25 60

26 63

27 62

28 60

29 67

30 60

31 63

32 60

33 64

34 66

35 63

36 60

37 60

38 60

39 60

40 60

41 61

42 64

43 61

44 60

Page 144: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

45 64

46 62

47 61

48 67

49 64

50 64

51 68

52 61

53 60

54 63

55 72

56 62

57 64

58 63

59 65

60 60

61 60

62 78

63 65

64 61

65 65

66 61

67 60

68 61

69 74

70 69

71 71

72 60

73 60

74 68

75 60

76 62

77 60

78 62

79 61

80 60

Page 145: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif

TABEL FREKUENSI DAN

HISTOGRAM NILAI RAPOR

Page 146: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 147: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 148: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 149: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif
Page 150: STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN SISWA SMP DALAM …1].pdf · kecemasan pada siswa SMP dalam menghadapi mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif