STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

63
STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI Oleh: MUH. ZAKI WALIN ARSYI 201610230311289 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021

Transcript of STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

Page 1: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN

KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI

KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Oleh:

MUH. ZAKI WALIN ARSYI

201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

Page 2: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN

KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI

KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

MUH. ZAKI WALIN ARSYI

201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

Page 3: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN

KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI

KULIAH ONLINE (DARING) DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

MUH. ZAKI WALIN ARSYI

201610230311289

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

Page 4: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

i

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Muh. Zaki Walin Arsyi

Nim : 201610230311289

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal, 19 Januari 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan

memperoleh gelar Sarjana (S1) Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

Ketua/Pembimbing I, Sekretaris/Pembimbing II,

Dr. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. Udi Rosida Hijrianti, M.Psi.

Anggota I Anggota II

Ni'matuzahroh, S. Psi, M. Si Retno Firdiyanti, S.Psi, M.Psi.

Mengesahkan

D e k a n,

Muhamad Salis Yuniardi, M. Psi., Ph.D

Page 5: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muh. Zaki walin arsyi

NIM 201610230311289

Fakultas / Jurusan : Psikologi/Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah saya yang berjudul :

“Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan Kecemasan Mahasiswa Dalam

Menghadapi Kuliah Online (Daring) Di Masa Pandemi Covid-19.”

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian manapun keseluruhan kecuali

dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan

sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan

hak bebas Royalti non eksekutif, apabila digunakan sebagai sumber Pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Malang, 28 Desember 2020

Mengetahui Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Susanti Prasetyaningrum, S.Psi, M.Psi Muh. Zaki walin arsyi

Page 6: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …
Page 7: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan Kecemasan Mahasiswa Dalam

Menghadapi Kuliah Online (Daring) di Masa Pandemi Covd-19”, sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak

mendapat bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Salis Yuniardi, M.Psi.,PhD., selaku Dekan Fakultas Psikologi Unversitas

Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Cahyaning Suryaningrum M.Si dan Udi Rosida Hijrianti S.Psi, M.Psi,

Psikolog selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan

tenaganya dan memberikan masukan terhadap penelitian ini hingga penelitian

ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

3. Ibu tercinta Maknah dan bapak almarhum Hasybullah yang sudah berjuang

demi saya, kakak Ramli dan Mirwan yang selalu memberi dukungan dan do’a

selama menjalani perkuliahan selama ini dalam menyelesaikan penelitian ini

tepat pada waktunya.

4. Wanita yang selalu mendampingi saya Gebrilla Yoerdan dari awal

perkuliahan sampai akhir dan Teman-teman angkatan 2016 khususnya kelas E

yang selalu memberikan inspirasi dan semangat.

5. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik

dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski

demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 28 Desember 2020

Muh. Zaki Walin Arsyi

Page 8: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………. i

SURAT PERNYATAAN………………………………………………......... ii

KATA PENGANTAR………………………………………………….......... iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… v

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… vi

Abstrak…………………………………………………………………………… 1

Pendahuluan…………………………………………………………………. 2

Kecemasan……………..............………………………………………………… 6

Dukungan Sosial................................………………………………………….. 10

KERANGKA BERFIKIR……………………………………………………. 13

METODE PENELITIAN………………………………………………......... 15

Rancangan Penelitian…………………………………………............. 15

Subjek Penelitian…………………………………………………........ 15

Variabel dan Instrumen Penelitian……………………………............. 16

Prosedur dan Analisis Data Penelitian………………………………… 18

HASIL PENELITIAN …………………………………………………........ 19

DISKUSI….…………………………………………………………………. 26

SIMPULAN DAN IMPIKASI…….………………………………………… 30

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 31

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 35

Page 9: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Subjek .................................................................................... 16

Tabel 2. Deskripsi angkatan ................................................................................. 16

Tabel 3. Uji normalitas ......................................................................................... 19

Tabel 4. Deskripsi kecemasan subjek .................................................................. 19

Tabel 5. Hasil uji beda kecemasan subjek ........................................................... 20

Tabel 6. Deskripsi kecemasan berdasarkan jenis kelamin .................................. 20

Tabel 7. Hasil uji beda kecemasan laki-laki......................................................... 21

Tabel 8. Hasil uji beda kecemasan perempuan .................................................... 21

Tabel 9. Hasil uji beda kecemasan berdasrkan jenis kelamin .............................. 22

Tabel 10. Deskripsi dukungan sosial subjek ........................................................ 22

Tabel 11. Hasil uji beda dukungan sosial............................................................. 23

Tabel 12. Deskripsi dukungan sosial berdasrkan jenis kelamin .......................... 23

Tabel 13. Hasil uji beda jenis kelamin laki-laki ................................................... 24

Tabel 14. Hasil uji beda jenis kelamin perempuan .............................................. 24

Tabel 15. Hasil uji beda dukungan sosial berdarkan jenis kelamin ..................... 25

Tabel 16. Kategorisasi Hasil penelitian……………………………...………… 28

Page 10: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Blue print skala …………………………………….………………….36

Draft kuisioner ………………………………………………………...39

Reliabilitas dan Validitas skala ………………………………………..44

Uji normalitas……………………………………………………….….47

Hasil deskripsi kecemasan subjek……….…………………….……….48

Hasil uji one sample t test kecemasan…………………………….……48

Hasil uji one sample t test kecemasan berdasarkan jenis kelamin……..49

Hasil uji independent sample t tes kecemasan…………………………49

Hasil deskriptif dukungan sosial ………………………………………50

Hasil one sample t test dukungan sosial……………………………….50

Hasil one sample t test dukungan sosial berdasarkan jenis kelamin…..51

Hasil independent sample t tes dukungan sosial………………………52

Page 11: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

LABORATORIUM FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 Telp. 0341-464318

SURAT KETERANGAN

No: E.6.a/18/Lab-Psi/UMM/I/2021

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan dibawah ini Tim Divisi Psikometri Laboratorium Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa

tersebut dibawah ini:

Nama : Muhammad Zaki Walin Arsyi

NIM : 201610230311289

Dosen Pembimbing : 1) Dr. Cahyaning Suryaningrum, M.Si

2) Udi Rosida Hijrianti, M.Psi

Yang bersangkutan telah melakukan :

1. Cek Plagiasi

Hasil: Lulus/Perbaikan

Dengan keterangan sebagai berikut:

No Judul Skripsi Batas

Maksimal Hasil

1 Studi Deskriptif: Dukungan Sosial dan

Kecemasan Mahasiswa dalam Pandemi Covid-

19

25% 7%

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 12 Januari 2021

Petugas Cek

Navy Tri Indah Sari

Page 12: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

1

STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN

MAHASISWA DALAM MENGHADAPI KULIAH ONLINE (DARING) DI

MASA PANDEMI COVID-19

Muh. Zaki Walin Arsyi

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Saat pandemi ini, mahasiswa dihadapkan dengan kuliah secara online yang

merupakan hal baru bagi mahasiswa sehingga bisa berdampak mengalami

kecemasan. Ketika mengalami kecemasan tentu yang paling dibutuhkan

mahasiswa adalah dukungan sosial dalam menghadapi permasalahn yang

dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan

sosial dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi kuliah online, Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan subjek terdiri dari

24.1% laki-laki dan 75.9% perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

mahasiswa secara keseluruhan memiliki tingkat kecemasan dalam

tingkatan/ketegori sedang, berdasarkan jenis kelamin laki laki memiliki tingkat

kecemasan sedang, jenis kelamin perempuan meiliki tingkat kecemasan sedang.

Untuk dukungan sosial menunjukkan bahwa keseluruhan mahasiswa memiliki

tingkat dukungan sosial dalam kategori tinggi, berdasarkan jenis kelamin laki-laki

memiliki tingkat dukungan sosial dalam kategori tinggi, jenis kelamin perempuan

memiliki tingkat dukungan sosial tinggi. Jenis kelamin perempuan memiliki

dukungan sosial lebih tinggi dari laki-laki.

Kata kunci : Dukungan Sosial, Kecemasan, Mahasiswa, Kuliah Online

During this pandemic, students are faced with online lectures which are new for

students so that they can have an impact on experiencing anxiety. When

experiencing anxiety, of course what students need most is social support in

dealing with the problems they have. This study aims to determine how social

support and student anxiety in facing online lectures. This type of research is a

Page 13: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

2

quantitative descriptive study. The subjects consisted of 24.1% male and 75.9%

female. The results showed that students as a whole had a moderate level of

anxiety level / category, based on male gender had moderate anxiety level, female

gender had moderate anxiety level. For social support, it shows that all students

have a high level of social support, based on the male gender has a high level of

social support, female gender has a high level of social support. Female gender

has higher social support than men.

Keywords : Social Support, Anxiety, Students, Online Lectures.

Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir

semua orang, hanya saja tarafnya yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan

perasaan campuran berisikan ketakutan dan berisi keprihatinan mengenai masa-

masa yang akan datang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Anxiety

(cemas) adalah ketidakberdayaan neurotik, rasa kekurang mampuan, tidak aman

dan merasa tidak mampu dalam menghadapi tuntutan realitas, kesulitan dan

tekanan hidup sehari-hari (Yusuf, 2009). Dengan demikian, kecemasan

merupakan emosi yang tidak menyenangkan, adanya rasa khawatir. Kecemasan

umumnya dirasakan oleh individu, namun kecemasan yang berlebihan akan

membahayakan dan lebih membahayakan lagi jika tidak ada perasaan cemas sama

sekali.

Pada tahun 2020 ini dunia digemparkan terhadap virus Covid-19 yang berasal dari

Wuhan China yang menyebar sangat cepat ke seluruh negara-negara di dunia

termasuk Indonesia. WHO bahkan sampai mendesak semua negara menempuh

langkah-langkah perlindungan dan pembendungan sebagai prioritas tertinggi.

Orang yang terkonfirmasi sampai 2 Agustus 2020 sudah 111.450 lebih orang yang

positif di Indonesia oleh Covid-19 tersebut, hal ini dikarenakan adanya interaksi

secara langsung dengan orang yang terjangkit virus Covid-19. Oleh sebab itu dari

awal April hingga Oktober masih banyak kuliah yang dilaksanakan secara online,

karena pihak dari perguruan tinggi tidak mau mengambil resiko mahasiswanya

terpapar virus ini. Dengan berubahnya sistem perkuliahan di masa pandemi ini

membuat belajar mahasiswa semakin terbatas dan tidak efisien. Penelitian yang

dilakukan oleh Anhusadar (2020) mengenai persepsi mahasiswa PIAUD terhadap

Page 14: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

3

kuliah online di masa pandemi mendapatkan hasil, mahasiswa secara keseluruhan

atau 100% memilih kuliah tatap muka dibandingkan kuliah online, dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa nyaman dengan kuliah tatap

muka karena banyak pengalaman secara langsung dan interaksi secara langsung

yang didapatkan mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Muyasaroh (2020)

tentang kajian jenis kecemasan masyarakat Cilacap dalam menghadapi pandemi

Covid-19, didapatkan hasil bahwa masyarakat mengalami kecemasan umum,

panik, sosial dan obssesive. Covid-19 tidak saja berdampak pada kesehatan tapi

juga berdampak pada berbagai sektor, mulai dari sektor perekonomian, sosial

masyarakat dan lingkungan, budaya dan pendidikan.

Pandemi Covid-19 ini membuat para mahasiswa mengalami kecemasan. Menurut

Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

(UGM), terdapat 7 penyebab gangguan kecemasan mahasiswa ditengah pandemi

Covid-19, diantaranya adalah kondisi studi dan fasilitas belajar yang tidak

memadai, kemudian deadline tugas kuliah yang menumpuk menjadi tekanan yang

lebih bagi mahasiswa karena banyak dosen yang mengartikan kuliah online untuk

memberikan tugas yang menumpuk, hal ini dapat menimbulkan cemas yang

akhrinya dapat mempersulit mahasiswa untuk mendapatkan ilmu di bangku

perkuliahan. Kasus tertundanya kelulusan dikarenakan pandemi ini banyak terjadi,

kampus banyak yang menerapkan kebijakan lockdown dan menghambat mobilitas

belajar dan bimbingan hingga membuat mahasiswa tertunda kelulusanya, saat

melakukan pembelajaran perpustakaan bagi mahasiswa adalah gudang ilmu,

namun dikarenakan lockdown buku yang dapat di akses di perpustakaan menjadi

tidak bisa diakses lagi. Dimasa pandemi ini kuliah online diberlakukan sampai

waktu yang belum ditentukan, hal tersebut memberikan ketidakpastian terhadap

perkuliahan online saat ini, karena kegiatan kuliah beralih menjadi online,

mahasiswa membutuhkan sambungan internet yang memadai dan peralatan

seperti laptop/komputer dan handphone yang memadai, namun tidak semua

mahasiswa memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran

secara online. Internet membutuhkan kuota yang harganya sekarang mahal

ditambah lagi penghasilan keluarga yang menurun dan kebutuhan semakin naik

karena pandemi Covid-19 ini, hal tesebut membuat mahasiswa tertekan secara

Page 15: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

4

terus menerus saat berkuliah secara online, akhirnya membuat mahasiswa merasa

cemas dan khawatir bagaimana harus menghadapinya dalam jangka panjang.

Mahasiswa cemas bagaimana masa depan kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di

dapat akibat kuliah online ini akan dirasakan oleh mahasiswa saat menjalani

kuliah online dalam waktu yang lama dan tidak pasti.

Dalam mindset mahasiswa, pembelajaran adalah memahami ilmu yang di dapat

kemudian menerapkanya, tidak hanya nilai yang diburu, selain itu pengajaran

harus diikuti juga dengan pendidikan sehingga membuahkan skill. Hasil penelitian

dari tim litbang LPM yang melakukan penelitian terhadap mahasiswa UNINDRA

menemukan hasil bahwa 92.9% perubahan sistem perkuliahan dari tatap muka

menjadi kuliah online tidak efisien dan membuat mahasiswa merasa cemas akan

kurangnya ilmu yang didapatkan pada suatu mata kuliah. Tidak semua dosen

memahami betul apa yang dimaksud dengan kuliah online, padahal kuliah online

yaitu sistem perkuliahan yang memanfaatkan internet sebagai media belajar yang

dapat ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, atau tulisan oleh

pengajar yang dilakukan secara online, namun fakta dilapangan mungkin bukan

seperti yang diuraikan di atas tapi dosen memberikan tugas yang banyak untuk

mahasiswa yang akhirnya menjadi tugas online, bukan kuliah online. Mahasiswa

menjadi tidak leluasa dalam belajar karena tidak terjadi komunikasi dua arah

antara mahasiswa dan dosen. Widodo (2016) mengemukakan bahwa interaksi

seseorang yang baik ditandai dengan sikap saling membantu, seperti memberikan

penjelasan terkait materi pembelajaran kepada teman yang kurang memahami dan

meminjamkan peralatan belajar dapat membuat siswa merasa senang dan percaya

diri dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut tidak didapatkan dalam

perkuliahan online, jika setiap dosen dalam berkuliah online menggantikan materi

tatap muka dengan tugas yang banyak dan waktu yang terbatas dan tidak terjadi

komunikasi dua arah maka tidak menutup kemungkinan mahasiswa akan

kewalahan dan menjadi cemas, hal tersebut akan dialami mahasiswa setiap

melakukan kuliah online, mahasiswa mengalami cemas bagaimana masa depan

kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di dapat akibat kuliah online ini akan

dirasakan saat menjalani kuliah online dalam waktu yang lama. Hal tersebut

membuat pembelajaran menjadi tidak maksimal.

Page 16: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

5

Dampak situasi pandemi yang dikhawatirkan kedepannya oleh mahasiswa adalah

ilmu yang didapat dan pengalaman secara langsung akan berkurang bagi

mahasiswa dikarenakan lockdown sehingga mahasiswa cemas kedepanya akan

menjadi semakin kurang berpengalaman. Kemudian dampak dari kecemasan yang

dialami mahasiswa akan memperparah mental mahasiswa seperti malas belajar,

motivasi belajar akan berkurang, semangat akan menurun karena sudah disituasi

sulit dihadapkan lagi dengan kecemasan. Jika masasiswa sudah mengalami

kecemasan dikhawatirkan nantinya banyak mahasiswa yang tidak bisa

menyelesaikan kuliah dimasa pandemi ini. Mahasiswa juga cemas akan kebutuhan

logistiknya, karena kiriman berupa bahan makanan dan uang dari orang tua

terlambat dan mahasiswa juga tidak bisa pulang ke rumah bagi yang merantau

jauh karena adanya pembatasan sosial. Dengan keadaan seperti ini mahasiswa

tentu membutuhkan bantuan untuk hal-hal yang menyulitkan agar masalah

masalah yang ada dapat berkurang dan kecemasan dimasa pandemi ini dapat

direduksi.

Saat menghadapi kuliah online saat situasi pandemi Covid-19 mahasiswa

membutuhkan bantuan, dan bantuan yang sangat dibutuhkan mahasiswa di situasi

pandemi ini adalah bantuan materi, seperti uang yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, keringanan dari kampus untuk membayar tagihan SPP,

bantuan dari berbagai kalangan yang dapat meringankan beban dan bantuan

emosional seperti konseling gratis, motivasi dari orang terdekat yang hal tersebut

termuat dalam dukungan sosial. Namun tentu dimasa pandemi ini mahasiswa

mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan namun kesulitan tersebut akan

membuat mahasiswa akan sulit juga memberikan bantuan kepada orang lain,

seperti bantuan secara langsung yang diberikan oleh teman, oleh karena itu

pemerintah setempat yang paling sesuai untuk memulai memberikan bantuan

kepada mahasiswa khususnya mahasiswa perantau. Bantuan-bantuan yang

dibutuhkan mahasiswa ini tercakup semuanya dalam dukungan sosial.

Menurut Sarafino (dalam Meilianawati, 2015) menjelaskan bahwa dukungan

sosial ialah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu

dibutuhkan oleh individu yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan

Page 17: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

6

orang tersebut. Dukungan sosial dapat merujuk pada segala bentuk bantuan yang

diterima individu dari orang lain atau kelompok. Orang dengan dukungan sosial

yang tinggi ada kecenderungan tidak mengabaikan stres karena mereka tahu akan

mendapatkan pertolongan dari orang lain dan sebaliknya dengan dukungan sosial

yang rendah akan memperberat stres dan dapat menimbulkan kecemasan

(Sarafino, 1999). Dukungan sosial dapat diberikan oleh siapapun, keluarga,

sahabat, kerabat, teman dan bahkan organisasi. Dukungan sosial yang dibutuhkan

mahasiswa agar semangat dan memenuhi kebutuhan mahasiswa diantaranya

adalah yang berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-

tugas tertentu agar kuliah online dapat lebih maksimal terhadap mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti gambaran tingkat kecemasan

dan dukungan sosial mahasiswa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat dukungan sosial

yang didapatkan mahasiswa selama berkuliah online selama pandemi dan tingkat

kecemasan mahasiswa dalam menghadapi kuliah online pada situasi pandemi

Covid-19, didalamnya juga peneliti ingin mengetahui tingkat dukungan sosial dan

kecemasan berdasarkan jenis kelamin. Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi

sumbangan ilmiah dan menjadi pijakan dalam referensi penelitian-penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan kuliah online dimasa pandemi.

Kecemasan

Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005) kecemasan adalah fungsi ego untuk

memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga

dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai

mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita

bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu

akan meningkat sampai ego dikalahkan.

Selanjutnya Schwartz (2000) mengemukakan kecemasan adalah keadaan emosi

negatif yang ditandai oleh firasat dan tanda-tanda ketegangan somatik, seperti

jantung berdetak kencang, berkeringat, dan sering kali kesulitan bernapas,

Page 18: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

7

(kecemasan berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau

pencekikan). Kecemasan mirip dengan rasa takut tetapi dengan fokus yang kurang

spesifik. Sementara ketakutan biasanya merupakan respons terhadap beberapa

ancaman langsung, kecemasan ditandai dengan kekhawatiran tentang bahaya tak

terduga yang ada di masa depan.

Menurut Nevid, Rathus, dan Greene (2005) kecemasan adalah suatu keadaan

emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang

tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan

terjadi. Senada dengan pendapat Gail dan Stuart (2006) yang memaparkan

kecemasan/ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang

berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah keadaan

emosional yang tidak nyaman, tidak pasti dan tidak berdaya sebagai reaksi atas

keadaan mengancam pada diri individu. Menurut Taylor (1953) terdapat dua

aspek kecemasan, yaitu:

a. Fisiologis

Suatu reaksi yang ditunjukkan dari tubuh seseorang seperti gemetar,

berkeringat, detak jantung meningkat.

b. Psikologis

Suatu reaksi yang dirasakan oleh seseorang seperti rasa tegang, bingung, tidak

bisa berkonsentrasi.

Menurut Gail dan Stuart (2006) mengelompokan anxiety (kecemasan) dalam

respon/aspek diantaranya adalah:

1. Perilaku, diantaranya: gelisah, ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut,

berbicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cedera,

menarik diri dari hubungan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari

masalah, hiperventilasi, sangat waspada.

2. Koginisi/kognitif, diantarnya: perhatian terganggu, konsentrasi buruk,

pelupa, salah dalam memberikan penilaian, preokupasi, hambatan

berpikir, lapang persepsi menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran

Page 19: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

8

diri, kehilangan objektifitas, kehilangan kendali, takut pada gambaran

visual, takut mati, flashback dan mimpi buruk.

3. Afeksi, diantaranya: mudah terganggu, tidak sabaran, gelisah, tegang,

gugup, ketakutan, kekhawatiran, mati rasa, rasa bersalah, malu.

Menurut Shah (dalam Ghufron & Risnawita, 2014) membagi kecemasan menjadi

3 aspek, yaitu:

1) Aspek fisik, diantaranya: pusing, sakit kepala, tangan berkeringat, rasa

mual, mulut kering, grogi.

2) Aspek emosional, diantaranya: rasa panik dan rasa takut.

3) Aspek kognitif, diantaranya: gangguan terhadap perhatian dan memori,

khawatir, ketidakberaturan dalam berfikir dan bingung.

Menurut Jeffrey dan Nevid (2005) mengatakan beberapa ciri-ciri dari kecemasan,

yaitu:

a) Ciri-ciri fisik, diantaranya: kegelisahan, tangan gemetar, sensasi pita yang

mengikat di sekitar dahi, pori-pori perut terasa kencang, banyak

berkeringat, tangan berkeringat, pening atau pingsan, mulut kering, sulit

bicara, susah bernafas, jantung berdebar keras, jari-jari atau anggota tubuh

dingin, pusing, lemas dan mati rasa, sulit menelan, leher dan punggung

kaku, sensasi tercekik, mual dan sakit perut, panas dingin, sering buang air

kecil, wajah memerah, mudah marah.

b) Ciri-ciri behavior, diantaranya: perilaku menghindar, perilaku melekat dan

dependen, perilaku terguncang.

c) Ciri-ciri koginitif, diantaranya: khawatir, ketakutan akan masa depan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi di masa depan

yang belum jelas, sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh seseorang,

ketakutan akan kehilangan kontrol, takut tidak bisa menyelesaikan

masalah, berfikir bahwa dunia akan mengalami keruntuhan, berfikir semua

tak bisa dikendalikan lagi, semua terasa membingungkan tanpa bisa

diatasi, khawatir terhadap hal sepele, berfikir tentang hal sama yang

mengganggu secara berulang, berfikir cara untuk kabur dari keramaian,

Page 20: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

9

pikiran campur aduk, tidak mampu menghilangkan pikiran menggangu,

berfikir segera mati, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi

dan fokus.

Menurut Gail dan Stuart (2006) mengemukakan tingkat kecemasan, diantaranya:

1. Kecemasan ringan

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari.

Kecemasan ini menyebabkan individu lebih waspada dan meningkatkjakn

lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi dalam belajar dan

menghasilkan kreatifitas.

2. Kecemasan sedang

Kecemasan ini memungkinkan individu untuk berfokus pada hal penting

dan mengesampingkan hal yang lain, mempersempit lapang persepsi

individu, sehingga individu tidak mengalami perhatian yang selektif tetapi

dapat terfokus pada lebih banyak hal jika dipengaruhi untuk melakukanya.

3. Kecemasan berat

Kecemasan ini sangat mengurangi lapang persepsi individu sehingga

individu cenderung fokus pada sesuatu yang spesifik serta dapat

mengabaikan hal lain. Semua perilaku tersebut ditujukan untuk

mengurangi ketegangan, oleh karena itu individu memerlukan banyak

arahan dari orang lain untuk mengalihkan fokus.

4. Tingkatan panik

Tingakatan tertinggi ini berhubungan dengan ketakutan dan teror. Individu

yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan

arahan. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk

berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan

kehilangan pemikiran yang rasional.

Page 21: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

10

Az-Zahrani (2005) menyebutkan faktor yang mempengaruhi adanya kecemasan

yaitu:

a. Lingkungan keluarga

Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh dengan pertengkaran atau penuh

dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orangtua terhadap anak-

anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak

saat berada didalam rumah.

b. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kecemasan individu.

Menurut Nevid, Rathus & Greene (2005) mengatakan bahwa terdapat beberapa

faktor yang menyebabkan kecemasan yaitu diantaranya faktor genetis, kurangnya

dukungan sosial, peristiwa traumatis atau konflik yang tidak terselesaikan.

Dukungan sosial dibutuhkan oleh individu ketika berada dalam suatu masalah dan

situasi yang membuat individu tidak nyaman, dengan dukungan sosial, individu

akan merasa dibantu dan tidak merasa sendirian menghadapi situasi dan masalah

yang dihadapinya.

Dukungan Sosial

Menurut Chaplin (2005) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah mangadakan

atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain, memberikan

dorongan atau semangat dan nasihat kepada orang lain di dalam situasi

dibutuhkan atau tidak dibutuhkan karena manusia adalah makhluk sosial yang

tidak bisa hidup sendiri.

Dukungan sosial diartikan sebagai keberadaan orang lain yang dapat dipercaya

dan diandalkan, orang yang dapat membuat individu tahu bahwa orang lain

peduli, berharga, mencintai individu yang bersangkutan (Sarason et. al, 1990).

Senada dengan pendapat selanjutnya bahwa dukungan sosial berbicara tentang

orang yang membutuhkan dukungan dengan orang lain yang dekat ketika orang

Page 22: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

11

lain mengalami kesusahan. Selain itu, dukungan sosial dapat memberi seseorang

forum untuk berbagi dan menangani berbagai masalah (Davison et. al, 2000).

Menurut Benight dan Bandura (2004) mengatakan bahwa dukungan sosial

memiliki fungsi. Dukungan sosial yang memadai dan sesuai dapat memberikan

rasa nyaman dan merasa dirinya dihargai, dipedulikan dan diakui. Menurut Cobb

dan Wills (dalam Sarafino, 1998) mengatakan bahwa dukungan sosial mengarah

pada rasa nyaman, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diterima oleh

individu dari individu lain atau kelompok. Mengetahui bahwa orang lain

mencintai dan mau melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk individu

merupakan inti dari dukungan sosial.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan tentang dukungan sosial diatas,

dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah berupa dukungan pada

seseorang dalam menghadapi situasi tertentu seperti nasihat, kasih sayang,

perhatian, petunjuk, dan dapat juga berupa barang atau jasa yang diberikan oleh

keluarga maupun teman dan orang lain. Semakin banyak orang memberikan

dukungan sosial maka akan semangkin sehat kehidupan seseorang tersebut.

Menurut Cutrona dan Gardner (2004 dalam Sarafino, 2011) dan Uchino (2004

dalam Sarafino, 2011) terdapat empat bentuk dukungan sosial, diantaranya:

a. Emotional Support

Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian

terhadap individu sehingga membuat individu merasa nyaman, aman dan

dicintai saat sedang mengalami masalah.

b. Esteem Support

Dukungan penghargaan mencakup memberi penghargaan positif kepada orang

yang sedang mengalami masalah, melakukan perbandingan positif antara

individu dengan orang lain, hal ini dapat membuat individu merasa

menghargai dirinya dan merasa lebih bernilai.

Page 23: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

12

c. Tangiable or Instrumental Support

Dukungan instrumental ini berupa bantuan materi tau jasa seperti memberi

atau meminjamkan uang atau meringankan tugas. Hal ini dapat membantu

individu mengatasi permasalahan yang bersifat praktis.

d. Informational Support

Dukungan informasi ini bisa mencakup nasehat, petunjuk, saran ataupun

umpan balik sehingga dapat membantu individu memecahkan masalahnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dibagi beberapa jenis dukungan sosial

diantaranya adalah dukungan sosial yang berupa dukungan emosional, dukungan

instrumental dan dukungan informasi. Untuk dukungan penghargaan peneliti

mengkategorikanya ke dalam dukungan emosional sehingga dukungan

penghargaan tidak dipakai.

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan sosial bisa menjadi

efektif untuk mengatasi tekanan psikologis dimasa tertekan. Contohnya dukungan

sosial membantu mahasiswa merasa dipentingkan dan dianggap. Dukungan sosial

akan efektif ketika “tidak terlihat” maksudnya ketika individu tahu ada yang

membantunya, tentu tentu individu akan merasa ada beban emosional yang akan

mengurangi efek dukungan sosial yang diterima, namun jika dukungan tersebut

diberikan secara diam-dian maka itu dapat mereduksi kecemasan juga

meningkatkan Kesehatan (Taylor et al, 2009). Menurut Kumalasari dan Ahyani

(2012) dukungan sosial mencakup dua hal, diantaranya:

a) Kuantitas sumber dukungan sosial yang diterima, hal ini menyakut persepsi

individu terhadap jumlah orang yang dapat diandalkan saat dibutuhkan nanti.

b) Kualitas kepuasan dukungan sosial yang diterima yang berkaitan dengan

persepsi individu mengenai terpenuhinya kebutuhan berdasarkan kualitas.

Dukungan sosial utama individu bersumber dari keluarga (Levitt, 1993). Keluarga

adalah orang terdekat yang dimiliki individu yang mempunyai potensi besar

sebagai sumber dukungan sosial yang senantiasa ada ketika dibutuhkan.

Dukungan sosial juga dapat bersumber dari sahabat atau teman, hal tersebut

dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Argyle dan Furnham (dalam Veil &

Baumann, 1992) yang mendapatkan tigas proses utama bagaimana sahabat dapat

Page 24: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

13

berperan penting dalam memberikan dukungan sosial. Pertama adalah Proses

dukungan instrumental yang dapat diberikan sahabt untuk memecahkan

masalahnya. Kedua dukungan emosional perasaan tertekan dalam diri individu

dapat dikurangi dengan membicarakanya kepada sahabat, kecemasan dapat

dihilangkan dengan penerimaan yang tulus dari sahabat. Ketiga adalah integrasi

sosial adalah menjadi bagian dari aktivitas dan diterimanya individu dalam

kelompok sosial dapat menghilangkan rasa kesepian dan menghasilakn perasaan

nyaman serta memperkuat ikatan sosial yang dimiliki (Corey, 2006).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jika dukungan sosial bukan hanya

sekedar memberi bantuan, namun yang terpenting adalah bagamana persepsi

individu yang menerima bantuan terhadap makna dari bantuan yang diterima. Hal

ini dapat merujuk ke seberapa tepatnya dukungan sosial itu diberikan, maksudnya

adalah bagaiaman individu dapat merasakan manfaat dan kepuasan terhadapat

bantuan ynag diterimanya. Sumber dukungan sosial yang utama adalah keluarga

seperti orang tua kerabat ataupun anak kemudian sahabat atau teman dekat.

Kerangka Berfikir

Pada situasi pandemi ini mahasiswa sedang dihadapi dengan kuliah online,

deadline tugas kuliah yang menumpuk, ekonomi menurun dan ditambah dengan

situasi pandemi dimana kebijakan kuliah online yang masih tidak pasti sampai

kapan akan berlangsung menjadi tekanan yang lebih bagi mahasiswa. Jika semua

dosen menerapkan kuliah dengan menggantikan materi tatap muka dengan tugas

yang banyak dan dengan waktu yang terbatas maka tidak menutup kemungkinan

mahasiswa akan kewalahan sehingga membuat mahasiswa cemas bagaimana

masa depan kuliahnya dan bagaimana ilmu yang di dapat akibat kuliah online

tersebut akan dirasakan mahasiswa. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi

tidak maksimal, oleh karena itu hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa ketika

menghadapi kuliah online di masa pandemi ini adalah dukungan sosial, seperti

bantuan finansial, atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu,

dukungan emosional dengan menyemangati mahasiswa dan memberi motivasi

Page 25: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

14

agar kuliah secara online dapat lebih maksimal terhadap mahasiswa. Oleh karena

itu dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana tingkat kecemasan dan dukungan

sosial yang diperoleh mahasiswa dalam kondisi pandemi.

Menimbulkan kecemasan

1. Mahasiswa cemas bagaimana masa depan kuliahnya dengan

situasi pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir.

2. Mahasiswa cemas ilmu yang di dapat sedikit karena

kurangnya pengalaman dan interaksi pembelajaran di

lapangan secara langsung, karena perkuliahan dijalankan

secara online.

Membutuhkan dukungan sosial:

1. Bantuan finansial

2. Dukungan emosional

3. Bantuan mengerjakan tugas tugas tertentu

Tujuan

penelitian:

mengetahui

tingkat

kecemasan

mahasiswa Tujuan

penelitian:

mengetahui

tingkat dukungan

sosial mahasiswa

Situasi Pandemi

Deadline tugas kuliah yang menumpuk, kuliah secara online tidak maksimal,

kebijakan kuliah online yang masih tidak pasti sampai kapan akan

berlangsung, penghasilan ekonomi menurun, kurangnya komunikasi tatap

muka dosen-mahasiswa.

Page 26: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

15

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini nanti akan

memberikan gambaran terhadap suatu fenomena atau gejala berdasarkan data

yang ada kemudian disajikan, dianalisis dan di interpretasi dari data yang didapat

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi masing masing variabel. Data

didapat melalui analisis skor pada skala yang sudah diisi subjek mengenai

gambaran dukungan sosial dan kecemasan yang di alami saat kuliah online di

masa pandemi.

Subjek penelitian

Menurut Winarsunu (2009) Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan

untuk diteliti dan nantinya akan dikenai generalisasi. Disini populasi yang

digunakan disini adalah mahasiswa/mahasiswi yang masih berkuliah secara online

dalam situasi pandemi Covid-19. Setelah populasi ditentukan kemudian peneliti

mengerucutkanya menjadi sampel. Menurut Sugiono (2017) sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Pengambilan sampel

menggunakan Teknik accidental sampling dimana pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu subjek yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 bulan setelah munculnya

kasus Covid-19 di Indonesia yaitu pada bulan Agustus sampai dengan bulan

September 2020 sehingga mahasiswa sudah mulai beradaptasi terhadap situasi

pandemi. Subjek penelitian berjumlah 174 merupakan mahasiswa dan mahasiswi

dengan deskripsi sebagai berikut:

Page 27: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

16

Tabel 1. Deskripsi Subjek

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 42 24.1%

Perempuan 132 75.9%

Jumlah laki laki sebanyak 42 mahasiswa dan jumlah perempuan sebanyak 132

mahasiswi. Sedangkan berdasarkan angkatan adalah:

Tabel 2. Deskripsi angkatan

Angkatan Jumlah Persentase

2014 1 0.6%

2015 5 2.9%

2016 63 36.2%

2017 58 33.3%

2018 24 13.8%

2019 18 10.3%

2020 4 2.3%

Jumlah dari mahasiswa berdasarkan angkatan adalah 2014 berjumlah 1 orang,

2015 berjumlah 5 orang, 2016 berjumlah 63 orang, 2017 berjumlah 58 orang,

2018 berjumlah 24 orang, 2019 berjumlah 18 orang dan 2020 berjumlah 4 orang,

1 orang tidak mencantumkan angkatan.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel dukungan sosial adalah merasakan adanya pertolongan orang lain dalam

memenuhi kebutuhan dan memberikan dorongan selama menjalani perkuliahan

dimasa pandemi Covid-19. Dukungan sosial menggunakan teori Cutrona dan

Gardner (2004 dalam Sarafino, 2011) dan Uchino (2004 dalam Sarafino, 2011)

yang mengatakan bahwa dukungan sosial meliputi empat aspek, yaitu aspek

dukungan emosional (Emotional support), dukungan penghargaan (Esteem

Page 28: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

17

support), dukungan instrumental (Instrumental support), dan dukungan informasi

(Informational support), peneliti menyusun sendiri skala penelitian dukungan

sosial berdasarkan teori di atas, namun aspek dukungan penghargaan tidak dipakai

karena menurut peneliti tidak dibutuhkan dalam situasi pandemi ini. Sebelumnya

skala ini berjumlah 28 item, kemudian dilakukan try out sehingga terdapat 2 item

yang gugur atau tidak valid yang kemudian dibuang sehingga skala valid terdiri

dari 26. Hasil dari try out yang sudah dilakukan mendapatkan hasil bahwasanya

skala dukungan sosial ini memiliki koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha

sebesar 0.881 dan rentang daya beda aitem sebesar 0.359 sampai dengan 0.655.

Variabel kecemasan yaitu kondisi yang dirasakan mahasiswa dalam menjalani

perkuliahan dimasa pandemi Covid-19 karena adanya ketidakmaksimalan

perkuliahan dan kebutuhan yang harus memadai untuk mendukung kegiatan

kuliah online. Untuk kuisioner kecemasan menggunakan TMAS Taylor Manifest

Anxiety Scale (TMAS) yang ditemukan oleh Janet Taylor (1953) yang terdiri dari

50 item. jawaban terdiri dari ‘Ya’ dan ‘Tidak’. Jawaban Ya bernilai ‘1’ dan Tidak

bernilai ‘0’ adapun aspek-aspek kecemasan yang dipaparkan oleh Taylor (1953)

yang meliputi: Aspek fisiologis yaitu seberapa sering gangguan fisik dialami oleh

individu. Aspek psikologis yaitu seberapa sering gangguan psikis dialami oleh

individu. Tingkat kecemasan akan diketahui dari tinggi rendahnya skor yang

didapatkan. Makin besar skor maka tingkat kecemasan makin tinggi, dan makin

kecil skor maka tingkat kecemasan makin rendah. Kuisioner kecemasan TMAS

sudah diadaptasi dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia untuk mengukur

kecemasan. Hasil dari try out yang sudah dilakukan mendapatkan hasil

bahwasanya skala kecemasan ini memiliki koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha

sebesar 0.830.

Page 29: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

18

Prosedur dan Analisa Data

Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki 3 prosedur utama, diantaranya:

Pertaama, tahap persiapan dimulai dari peneliti melakukan pendalaman materi

melalui kajian teoritik, kemudian peneliti menyusun dan mengembangkan alat

ukur berdasarkan aspek-aspek dalam teori di masing-masing variabel. Selanjutnya

peneliti melakukan uji coba atau try out kepada subjek yang sesuai dengan kriteria

penelitian. Selanjutnya peneliti menganalisis menggunakan ‘IBM’ SPSS Version

25, untuk mendapatkan item valid dan reliabel.

Kedua, tahap pelaksanaa peneliti menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa yang

memiliki persyaratan sesuai dengan kriteria sampel. Alat ukur disebar melalui

google form hingga batas waktu yang ditentukan.

Ketiga, tahap analisa yaitu menganalisa hasil yang didapatkan dari penyebaran

skala kepada subjek. Data yang diperoleh kemudian diinput ke excel dan diolah

menggunakan SPSS, hal tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi

kecemasan dan dukungan sosial yang dihadapi mahasiswa dalam menghadapi

kuliah online di masa pandemi. Karena penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif maka data penelitian yang berupa angka harus dijadikan kualitatif

sehingga hasil yang diperoleh dapat dideskripsikan.

Page 30: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

19

HASIL PENELITIAN

Uji Normalitas

Sebelum data diuji secara deskriptif, terlebih dahulu harus dilakukan uji

normalitas, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini uji normal menggunakan one

sample komolgorov-smirnof test. Data berdistribusi normal ketika p>0.05

(Santoso, 2010).

Tabel 3. Uji normalitas

Variabel Mean SD Sig (p)

Kecemasan 24.67 6.472 .079

Dukungan sosial 7.924 7.517 .074

Berdasarkan data di atas taraf signifikansi dari kecemasan adalah 0.079 (p>0.05)

dan taraf signifikasi dari dukungan sosial adalah 0.074 (p>0.05) sehingga

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi secara normal.

Kecemasan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, maka perlu disajikan data melalui tabel,

nilai minimum dan maksimum. Setelah dilakukan analisis deskriptif terhadap

hasil dari skala kecemasan diperoleh data mean empiris dan mean teoritis. Mean

empiric adalah rata-rata skor yang didapat dalam hasil turun lapang, mean teoritis

adalah rata-rata skor dari alat penelitian, mean teoritik didapat dari angka yang

menjadi titik tengah dalam skala penelitian.

Tabel 4. Deskripsi kecemasan subjek

Variabel Xmax Kecemasan Xmin Kecemasan Mean

Kecemasan

Empirik 37 8 24.67

Teoritik 50 0 25

Page 31: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

20

Dari hasil analisis SPSS skala kecemasan memiliki mean empirik sebesar 24.67

mean teoritisnya sebesar 25, dari tabel di atas terlihat bahwa mean empiris dari

skala kecemasan lebih kecil daripada mean teoritis yaitu 24.67<25, kemudian

dilakukan uji t, didapatkan hasil:

Tabel 5. Hasil analisis uji beda kecemasan

Variabel Test value = 25

Kecemasan

t Sig. (2-tailed)

-0.668 .505

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari

mean teoritik skala kecemasan, data di atas menunjukkan bahwa didapatkan nilai t

sebesar -0.668 dan nilai signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari

kecemasan adalah p=0.505 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari

skala kecemasan yang diuji. Kemudian Gandos (1961 dalam Mancevska, 2008)

membagi tingkat kecemasan menjadi 3 skala berdasarkan hasil pengukuran

TMAS: Skor <20: kecemasan ringan, Skor 20-25: kecemasan sedang, Skor > 25:

kecemasan berat. Dengan nilai rerata mean empiris yang didapat dalam penelitian

ini sebesar 24.67 maka tingkat kecemasan pada penelitian ini adalah dalam

kategori sedang.

Kecemasan Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Deskripsi Kecemasan Subjek

Jenis kelamin

Kecemasan

Mean Teoritik Mean Empirik

Laki-laki 25 23.79

Perempuan 25 24.95

Page 32: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

21

Berdasarakan data di atas dapat dilihat mean empirik kecemasan dari laki-laki

sebesar 23,79 yang menunjukkan bahwa mean empirik kecemasan dari laki-laki

lebih kecil daripada mean teoritik sebesar 25. Berdasarkan uji t didapatkan hasil:

Tabel 7. Hasil Analisa Uji Beda Kecemasan

Variabel Test value = 25

Kecemasan Laki-laki

t Sig. (2-tailed)

-1.104 0.276

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari

mean teoritik skala kecemasan. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -

1.104 dan nilai signifikan antara mean empiris kecemasan laki-laki dan mean

teoritik dari kecemasan adalah p=0.276 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan

bahwa tidak tedapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris kelamin laki-

laki dengan mean teoritik dari skala kecemasan yang di uji.

Mean empirik kecemasan dari perempuan sebesar 24.95. Mean empirik

kecemasan pada perempuan lebih kecil dari mean teoritik yaitu 25, berdasarkan

uji t didapatkan hasil:

Tabel 8. Hasil Analisa Uji Beda Kecemasan

Variabel Test value = 25

Kecemasan Perempuan

t Sig. (2-tailed)

-0.084 0.934

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 25 yang diambil dari

mean teoritik skala kecemasan. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -

0,084 dan nilai signifikan antara mean empiris kecemasan perempuan dan mean

teoritik dari kecemasan adalah p=0.934 lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan

bahwa tidak tedapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris kelamin

perempuan dengan mean teoritik dari skala kecemasan yang diuji.

Page 33: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

22

Peneliti juga melakukan uji beda terhadap variabel kecemasan berdasarkan jenis

kelamin laki-laki dengan perempuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

kecemasan yang dialami berdasarkan jenis kelamin, hasilnya adalah berikut:

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Beda Kecemasan

Kecemasan berdasarkan

jenis kelamin

T test for equality of means

Mean t Sig. (2-tailed)

Laki laki 23.79 -1.020 .309

Perempuan 24.95

Tabel di atas menunjukkan bahwa didapatkan nilai t sebesar -1,020 dan nilai

signifikansi antara nilai mean dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam

mengalami kecemasan adalah p(0.309 > 0.05). Hal tersebut menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kecemasan yang dialami oleh laki-laki

dan perempuan. Dengan nilai rerata mean empiris laki-laki sebesar 23.79 dan

rerata mean empiris dari perempuan sebesar 24.95.

Dukungan Sosial

Berikut hasil analisis deskriptif variabel dukungan sosial:

Tabel 10. Deskripsi dukungan sosial subjek

Variabel Xmax Dukungan S Xmin Dukungan S Mean

Dukungan

sosial

Empirik 97 49 79.24

Teoritik 104 26 65

Berdasarakan hasil deskriptif statistik di atas, diperoleh data mean teoritik dan

mean empirik. Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian. Mean teoritik

didapat dari angka yang menjadi titik tengah dalam skala penelitian dukungan

sosial. Mean empiris adalah rata-rata skor yang didapat dalam penelitian.

Dukungan sosial memiliki mean empirik sebesar 79.24 dan mean teoritisnya

Page 34: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

23

sebesar 65, mean empiris dukungan sosial lebih besar daripada mean teoritis,

kemudian dilakukan uji t dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil analisis uji beda dukungan sosial

Variabel Test value = 65

Dukungan sosial

t Sig. (2-tailed)

24.990 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari

mean teoritik skala dukungan sosial, data di atas menunjukkan bahwa nilai t

sebesar 24.990 dan nilai signifikansi antara mean empiris dan mean teoritik dari

dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari 0.05 yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritik dari

skala dukungan sosial yang di uji. Kemudian peneliti mengkategorikan dukungan

sosial berdasarkan skor yang diperoleh dalam skala yang dibuat diantaranya

adalah dukungan sosial rendah <35, dukungan sosial 36-70 adalah sedang, dan

dukungan sosial >70 adalah tinggi. Dengan nilai rerata mean empiris yang didapat

dalam penelitian ini sebesar 79.24 maka tingkat dukungan sosial mahasiswa pada

penelitian ini adalah dalam kategori tinggi.

Dukungan Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 12. Deskripsi Dukungan Sosial Subjek

Jenis Kelamin Dukungan Sosial

Mean Teoritik Mean Empirik

Laki-laki 65 77.07

Perempuan 65 79.93

Berdasarakan data di atas dapat dilihat mean empirik dukungan sosial dari laki-

laki sebesar 77.07 yang menunjukkan bahwa mean empirik dukungan sosial dari

Page 35: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

24

laki-laki lebih kecil daripada mean teoritik sebesar 65. Berdasarkan uji t

didapatkan hasil:

Tabel 13. Hasil Analisa Uji Beda Dukungan Sosial Subjek

Variabel Test Value = 65

Dukungan Sosial Laki-laki

t Sig. (2-tailed)

11.904 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari

mean teoritik skala dukungan sosial. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t

sebesar 11.904 dan nilai signifikansi antara mean empiris dukungan sosial laki-

laki dan mean teoritik dari dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari 0.05

yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

empiris kelamin laki-laki dengan mean teoritik dari skala dukungan sosial yang di

uji.

Mean empirik kecemasan dari perempuan sebesar 24.95. Mean empirik

kecemasan pada perempuan lebih kecil dari mean teoritik yaitu 25, berdasarkan

uji t didapatkan hasil:

Tabel 14. Hasil Analisa Uji Beda Dukungan Sosial Subjek

Variabel Test value = 65

Dukungan Sosial Perempuan

t Sig. (2-tailed)

22.132 0.000

Berdasarkan dari hasil uji t dengan nilai test value sebesar 65 yang diambil dari

mean teoritik skala dukungan sosial. Data di atas menunjukkan bahwa nilai t

sebesar 22.132 dan nilai signifikansi antara mean empiris dukungan sosial

perempuan dan mean teoritik dari dukungan sosial adalah p=0.000 lebih kecil dari

0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

Page 36: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

25

empiris kelamin perempuan dengan mean teoritik dari skala dukungan sosial yang

di uji.

Peneliti juga melakukan uji beda terhadap variabel dukungan sosial berdasarkan

jenis kelamin laki-laki dengan perempuan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan dukungan sosial yang dialami mahasiswa berdasarkan jenis kelamin,

hasilnya adalah berikut:

Tabel 15. Hasil Analisa uji beda dukungan sosial

Dukungan sosial

berdasarkan

jenis kelamin

T test for equality of means

Mean t Sig- (2 tailed)

Laki laki 77.07 -2.171 .031

Perempuan 79.93

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar -2.171 dan nilai signifikansi

antara nilai mean dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan

dukungan sosial adalah p(0.031<0.05). Hal tersebut menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan antara dukungan sosial yang dialami oleh laki-laki dan

perempuan. Dengan nilai rerata mean empiris laki laki sebesar 77.07 dan rerata

mean empiris dari perempuan sebesar 79.93. Jenis kelamin perempuan memiliki

nilai mean empiris lebih besar dari laki laki yang menunjukkan bahwa perempuan

memiliki dukungan sosial lebih tinggi dari laki-laki.

Page 37: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

26

DISKUSI

Hasil pengukuran tingkat kecemasan mahasiswa pada masa pandemi dalam

menjalani kuliah online adalah dalam kategori tingkatan kecemasan sedang, hal

tersebut terbukti dengan mean empiris 24.67 yang termasuk dalam kategori

sedang menurut Gandos (1961). Menurut Gail dan Stuart (2006) kecemasan

dalam kategori sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal penting

yang membuatnya cemas kemudian mengesampingkan hal yang lain, kecemasan

ini mempersempit lapang persepsi individu. Dari hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa mahasiswa mengalami tekanan dalam berkuliah secara online, terbukti

dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami

kecemasan sedang, deadline tugas kuliah yang menumpuk menjadi fokus tekanan

yang lebih bagi mahasiswa ditambah dengan kurangnya kualitas interaksi dan

komunikasi dua arah antara mahasiswa dengan dosen juga mahasiswa cemas

bagaimana masa depan kuliahnya nanti jika sistem pembelajaran secara online ini

terus berlangsung.

Ilmu yang didapatkan mahasiswa dengan beralihnya kegiatan belajar mengajar ini

menjadi online tentu juga akan berbeda, hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari

tim litbang LPM yang melakukan penelitian terhadap mahasiswa UNINDRA

kemudian menemukan hasil bahwa 92.9% perubahan sistem perkuliahan dari

tatap muka menjadi kuliah online tidak efisien dan membuat mahasiswa merasa

cemas akan kurangnya ilmu yang didapatkan pada suatu mata kuliah. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Febriyanti dan Mellu

(2020) dimana tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan Universitas Citra

dalam menghadapi pandemi Covid-19 di kota Kupang pada umumnya mengalami

tingkat kecemasan sedang. Maka dari itu penelitian yang dilakukan oleh

Anhusadar (2020) mengenai persepsi mahasiswa PIAUD terhadap kuliah online

di masa pandemi mendapatkan hasil, mahasiswa secara keseluruhan atau 100%

memilih kuliah tatap muka dibandingkan kuliah online, dari hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa lebih nyaman dengan kuliah tatap muka

karena banyak pengalaman secara langsung dan interaksi secara langsung yang

didapatkan mahasiswa.

Page 38: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

27

Gail dan Stuart (2006) memaparkan bahwa kecemasan adalah kekhawatiran yang

tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak

berdaya. Dalam hal ini mahasiswa memilik perasaan khawatir, tidak berdaya dan

tidak pasti dalam perkuliahanya, masa depan dan ilmu yang akan diperoleh di

bangku perkuliahan akan seperti apa nantinya ditambah dengan situasi pandemi

Covid-19 yang tidak bisa diprediksi kapan selesai.

Hasil penelitian dari kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa yang

berkuliah online dimasa pandemi tidak terdapat perbedaan yang signifikan, laki-

laki dan perempuan sama sama memiliki kecemasan dalam kategori sedang. Hal

ini menunjukkan bahwa kecemasan mahasiswa dalam berkuliah online di masa

pandemi Covid-19 ini tidak bisa dilihat berdasarkan jenis kelamin, maksudnya

secara menyeluruh dari laki-laki dan perempuan mengalami hal yang sama, hanya

saja nila mean empiris kecemasan yang diperoleh perempuan sedikit lebih besar

daripada laki-laki.

Hasil dari pengukuran dukungan sosial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

mahasiswa dalam menjalani perkuliahan online dimasa pandemi Covid-19 ini

tergolong tinggi. Hal tersebut terbukti dari mean empiris 79.24 yang temasuk

dalam kategori tinggi berdasarkan norma penilaian skor skala yang dibuat

peneliti, dimana dukungan sosial rendah <35, dukungan sosial 36-70 adalah

sedang, dan dukungan sosial >70 adalah tinggi. Chaplin (2005) mengatakan

bahwa dukungan sosial adalah mangadakan atau menyediakan sesuatu untuk

memenuhi kebutuhan orang lain, memberikan dorongan atau semangat dan

nasihat kepada orang lain di dalam situasi dibutuhkan atau tidak dibutuhkan. Dari

penjelasan tersebut dan hasil yang di dapatkan maka mahasiswa sudah terpenuhi

kebutuhannya secara rata-rata dalam keseluruhan kebutuhan dalam menghadapi

kuliah online di situasi pandemi. Dukungan sosial membantu mahasiswa merasa

dipentingkan dan dianggap sehingga bisa mengurangi kekurangan yang ada.

Dukungan sosial dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini sangat

penting dalam dimensi psikologis. Efek positif dari dukungan sosial memberikan

kepercayaan dan keyakinan diri, kenyamanan, merasa memiliki tujuan hidup dan

keamanan. Dimasa pandemi ini juga tidak sedikit mahasiswa yang sudah lulus dan

Page 39: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

28

menyandang gelar S1, itu menunjukkan bahwa mahasiswa masih bisa

menjalankan kuliah secara online walaupun dengan pengalaman dan ilmu yang

didapat tentu tidak sama seperti kuliah secara offline. Ketika dukungan sosial yang

dimiliki mahasiswa tinggi maka kemungkinan perkuliahan di masa pandemi ini

tidak akan terlalu memberatkan mahasiswa, sejalan dengan penelitian tentang

hubungan dukungan sosial terhadap motivasi belajar daring mahasiswa pada masa

pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Rosa (2020) mendapatkan hasil ada

pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi belajar daring

mahasiswa di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri. Itulah salah satu faktor

pendukung mengapa di masa pandemi ini juga tidak sedikit mahasiswa lulus

kuliah dan mendapatkan gelar sarjana.

Dilihat berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan

sama-sama mendapatkan dukungan sosial dalam kategori tinggi dalam penelitian

ini. Hal tersebut dilihat dari mean empiris laki-laki sebesar 77.07 dan perempuan

sebesar 79.93. Berdasarkan uji independent sample t test hasilnya terdapat

perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dimana nilai

signifikansi sebesar (0.031<0.05). Walaupun dukungan sosial yang diterima oleh

laki-laki dan perempuan sama-sama tinggi dalam penelitian ini, namun mean dari

perempuan sebesar 79.93, hal tersebut menandakan bahwa perempuan lebih tinggi

dukungan sosial yang diterimanya daripada laki-laki yang hanya 77.07.

Kategorisasi atau tingkatan hasil dalam penelitian ini secara keseluruhan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 16. Kategorisasi Hasil

Variabel Mahasiswa

. Keseluruhan

Berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Kecemasan Sedang Sedang Sedang

Dukungan sosial Tinggi Tinggi Tinggi

Page 40: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

29

Penelitian ini sudah dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan

peneliti. Hasil penelitian sudah diperoleh, akan tetapi masih terdapat kelemahan-

kelemahan yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini,diantaranya

a. Subjek masih terbilang masih sedikit untuk mewakili populasi dikarenakan

terbatas oleh waktu dan ruang lingkup penyebaran skala yang dilakukan oleh

peneliti adalah media sosial yang dimulai dari teman teman peneliti sehingga

sebagian besar berdomisili di Jawa timur dan Lombok, sehingga penelitian ini

tidak bisa sepenuhnya dijadikan patokan untuk mahasiswa secara keseluruhan.

b. Rentang waktu penelitian ini terbilang terbatas dan terburu oleh waktu

dikarenakan kuliah online dan pandemi Covid-19 yang belum jelas akan

berakhir kapan.

c. Penelitian ini dilakukan dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki

peneliti. Peneliti menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki peneliti sangat

terbatas. Oleh karena itu, bimbingan dari dosen pembimbing yang dilakukan

sangat membantu mengoptimalkan hasil penelitian ini.

Page 41: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

30

KESIMPULAN

a. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kecemasan mahasiswa selama

menjalani kuliah online di masa pandemi Covid-19 ini termasuk dalam

kategori sedang, sedangkan dilihat dari gender baik laki-laki maupun

perempuan mengalami kecemasan dalam kategori sedang dan tidak ada

perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam

mengalami kecemasan.

Hasil penelitian dari dukungan sosial dalam penelitian ini menyimpukan

bahwa dukungan sosial yang diterima mahasiswa selama menjalani kuliah

online di masa pandemi Covid-19 ini termasuk dalam kategori tinggi,

sedangkan bila dilihat dari gender terdapat perbedaan yang signifikan

antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama

masuk dalam kategori tinggi, namun dukungan sosial yang didapat jenis

kelamin perempuan lebih tinggi daripada jenis kelamin laki-laki.

b. Saran penelitian

a. Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi refrensi penelitian

selanjutnya yang harus dikembangkan lagi dalam situasi sulit seperti

pandemi Covid-19 ini. Semoga pandemi ini segera berakhir.

b. Peneliti berharap pemerintah menyediakan data ilmiah untuk publik.

pasalnya, saat ini banyak media yang tidak terverifikasi menyebarkan

berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 ke masyarakat yang dapat

membuat situasi semakin sulit.

Page 42: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

31

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2005). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Anhusadar, L. (2020). Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di

Masa Pandemi Covid 19. E-Journal UIN, Vol 3(1).

Az-Zahrani. & Said M,.B. (2005). Konseling Terapi. Jakarta: GemaInsani Press.

Benight, C. C. & Bandura, A. (2004). Social cognitive theory of posttraumatic

recovery: the role of perceived self-efficacy. Behaviour Research and

Therapy, V 42.

Besthorn, F., Kalomo, E. N., Lightfoot, E., Liao, M. (2018). The relationship

between social support and anxiety amongst children living with HIV in

rural northern Namibia. African journal AIDS of research. Vol 17(4), 1-

8.

Chaplin, J P., (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Press.

Cohen, S., Lichtenstein, E., Mermelstein, R., Kingsolver, K., Baer, J. S.,

Kamarck, T., W. (1988). Social support interventions for smoking

cessation. In B. H. Gottlieb (Ed.), Marshaling social support. Formats,

processes, and effects (pp. 211-240). Beverly Hills, CA: Sage.

Corey, G. (2006). Konseling dan psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Davison, K. P., Pennebaker, J. W. & Dickerson, S. S. (2000). Who talks? The

social psychology of illness support groups. American Psychologist, 55(

205–217).

Ebrahimi. & Banafsheh. (2018). The relationship between social support and

death anxiety among the elderly. Elderly Health Journal 2018. Vol 4(2),

37-42.

Page 43: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

32

Febriyanti, E,. & Mellu, A. (2020). Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan

Dalam Menghadapi Pandemic Covid-19 Di Kota Kupang. Nursing

Department, Citra Bangsa University.

Ghufron, N., & Risnawati, R. (2014). Teori-teori psikologi. Jakarta: Ar-Ruzz

Media.

Kugbey, N., Oppong, A., K., & Meyer, W., A. (2019). Depression, anxiety and

quality of life among women living with breast cancer in ghana:

mediating roles of social support and religiosity. Official journal of the

multinational association of supportive care in cancer . Vol 28(6), 2-7.

Kumalasari. F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial

dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal psikologi pitutur,

I (1), 21-31.

Levitt, M. J., Weber, R., A., & Guacci, N. (1993). Convoys of social support : an

intergenerational analysis. Journal of Psychology and Aging. Vol 4(3) :

323-326.

Lilympaki, L. (2016). Effect of perceived social support on the levels of anxiety

and depression of hemodialysis patients. Mater sociomed. Vol 5(361-

365).

Mancevska, S. Bozinovska, L., Tecce, J., Pluncevik, G. J., Sivevska, S. E. (2008)

Depression, anxiety and substance use in medical students in the

Republic of Macedonia. Bratisl Lek Listy.Vol 109(12):568-72

Meilianawati. (2015). Hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan minat

melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada remaja di Kecamatan

Keluang Musi Banyuasin. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina

Darma Palembang. Vol 1(1).

Muyasaroh, H. (2020). Kajian jenis kecemasan masyarakat cilacap dalam

menghadapi pandemi Covid-19. Universitas Nahdatul Ulama Al-Ghazali

Cilacap.

Page 44: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

33

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal edisi kelima

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rossa, N. N. (2020). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Belajar

Daring Mahasiswa Pada Masa Pandemi Covid-19. Tanjak: Journal of

Education and Teaching. Vol 1(2).

Santoso, A. (2010). Studi Deskriftif Effect Size Penelitian-Penelitian di Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta: Jurnal Penelitian.

Sarason, B. R., Sarason, I. G., & Pierce, G. R. (1990). Traditional views of social

support and their impact on assessment. In B.R. Sarason, I. G. Sarason, &

G. R. Pierce (Eds.), Social support: An interactional view (pp. 9–25). New

York: Wiley.

Sarafino, E., & Smith, T. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interaction

(7th ed). United States Of America: Jhon Willey & Sons.

Sarafino, E. P. (1999). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction.USA:

John Willey & sons.

Sari, E. D., & Kuncoro, J. (2006). Kecemasan dalam menghadapi masa pensiun

14 ditinjau dari dukungan sosial. Jurnal psikologi proyeksi. Vol 1(1) 37-

45.

Steven, & Schwartz, S. (2000). Abnormal Psychology: a discovery approach.

California: Mayfield Publishing Company.

Stuart, G., W. & Sunden, S., J. (2006). Buku saku keperwatan jiwa. Jakarta:

EGC.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta, CV.

Taylor, J.A. (1953). A Personality Scale of Manifest Anxiety. Journal of Abnormal

and Social Psychology, (48), 285-190.

Page 45: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

34

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial (Edisi Ke

duabelas). Alih Bahasa: Tri Wibowo, B. S. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Veiel, H., D., F. & Bauman, F. (1992). The meaning and measurement of social

support. New York : Hemisphere Publish Co.

Widodo, & Wahyu. (2016) Wujud Kenyamanan Belajar Siswa, Pembelajaran

Menyenagkan, dan Pembelajaran Bermakna di Sekolah. Ar-Risalah.

XVIII (2).

Winarsunu., & Tulus. (2002). Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan

Pendidikan. Malang : UMM press.

Wijaya, R. (2014). Perbedaan Kejadian Kecemasan Siswa Kelas Akselerasi Dan

Kelas Reguler Di SMAN 1 Padang. Universitas Andalas Padang.

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Page 46: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

35

LAMPIRAN

Page 47: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

36

• Blue print skala dukungan sosial

Variabel Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel

Dukungan

sosial

Dukungan

emosional

1. Menerima

perhatian dari

keluarga

1. Keluarga

menanyakan

tentang kuliah

saya (1)

2. Keluarga

memantau

kegiatan

perkuliahan

saya (2)

3. Keluarga

mengingatkan

saya terkait

kuliah (4)

1. Keluarga

tidak

memeberika

n perhatian

terkait

perkuliahan

(3)

2. Menerima

perhatian dari

kerabat/sahaba

t

1. teman

mengingatkan

saya tentang

kuliah (5)

2. teman

menanyakan

tentang kuliah

(13)

1. teman tidak

menyakan

prihal kuliah

(6)

3. Mendapatkan

perasaan

nyaman dan

diterima dari

keluarga

1. Kehadiran

keluarga

membuat saya

nyaman (7)

2. Keluarga

sering

mendengar

curahan hati

saya (9)

1. Saya merasa

diabaikan

oleh

keluarga

saya (19)

4. Mendapatkan

perasaan

nyaman dari

kerabat/sahaba

t

1. Saya memiliki

teman yang

selalu

membantu

saya saat

kuliah (8)

1. Saya merasa

diabaikan

oleh teman

saya (10)

Dukungan

instrumental

1. Mendapatkan

bantuan berupa

jasa keluarga

selama

berkuliah

secara

1. Keluarga

memberikan

saya bantuan

atas tugas

tugas yang

sulit (20)

1. Keluarga

tidak

memberikan

bantuan atas

tugas tugas

yang sulit

untuk

dikerjakan

bagi saya

(23)

2. Mendapatkan

bantuan berupa

1. Teman saya

memberikan

1. Teman saya

tidak

Page 48: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

37

jasa

kerabat/sahaba

t selama kuliah

bantuan atas

tugas-tugas

yang sulit (11)

memberikan

bantuan atas

tugas-tugas

yang sulit

saat kuliah

(21)

3. Mendapatkan

bantuan berupa

materi atau

barang dari

keluarga/tema

n untuk

mendukung

kuliah

1. Keluarga saya

membelikan

peralatan

memadai

seperti Hp,

laptop yang

memadai

untuk

kegiatan

kuliah saya

(12)

2. Keluarga

memberikan

saya uang

untuk

kebutuhan

kuliah saya

(24)

3. Teman saya

meminjamkan

uang kepada

saya saat saya

membutuhkan

(16)

Dukungan

informasi

1. Menerima

saran,

masukan dan

feedback dari

keluarga

1. Keluarga

menasehati

saya agar rajin

kuliah (14)

2. Keluarga saya

memberikan

informasi

mengenai

situasi

pandemi (17)

1. Keluarga

saya tidak

peduli denga

kuliah saya

(22)

2. Menerima

saran,

masukan dan

feedback dari

kerabat/teman

1. Teman saya

mengingatkan

untuk

berkuliah saat

ada jam kuliah

(26)

2. Teman saya

memberi

masukan

1. Teman saya

jarang

mengingatka

n saya untuk

berkuliah

saat ada jam

kuliah. (15)

2. Teman saya

tidak peduli

Page 49: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

38

• Blue print skala kecemasan

Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah

Fisiologis a. Gemetar

b. Berkeringat

c. Detak jantung

meningkat

d. Tangan dan kaki

dingin

e. Tersipu-sipu

f. Jantung berdebar

g. Kehabisan nafas

h. Gangguan tidur

1, 2, 4, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 23, 24, 34, 35

18

Psikologis a. Panik

b. Tegang

c. Bingung

d. Tidak bisa

berkonsentrasi

e. Kesadaran diri

f. Kurang percaya diri

3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 22, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 38, 39,

40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,

50

32

untuk tetap

fokus

berkuliah (18)

dengan

perkuliahan

saya (25)

Page 50: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

39

• DRAFT KUISIONER

Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Muh.

Zaki Walin Arsyi, mahasiswa semester akhir Fakultas

Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang

menempuh skripsi. Saya membutuhkan bantuan dan

kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna

berpartisispasi dalam penelitian ini. Kuisioner ini terdiri atas

sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan apa yang Anda

rasakan selama kegiatan perkuliahan dimasa wabah pandemi

Covid-19. Terdapat dua kuesioner yang perlu untuk diisi,

yaitu

• Kuesioner A, yang berkaitan dengan apa yang Anda

rasakan selama menjalani perkuliahan di masa pandemi

Covid-19,

• Kuesioner B, berkaitan dengan apa yang orang lain

lakukan/berikan selama Anda menjalani perkuliahan di

masa pandemic Covid-19.

Adapaun subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

• Mahasiswa/mahasiswi perguruan tinggi

• Menjalani perkuliahan online selama wabah pandemi

Covid-19

Semua data yang diperoleh berupa identitas dan jawaban

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan akan

Page 51: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

40

dijaga kerahasiaanya.

Identitas Responden

1. Jenis kelamin :

2. Fakultas :

3. Angkatan :

1. Kuisioner A

PETUNJUK PENGISIAN

Isilah kuisioner di bawah ini yang berkaitan dengan apa

yang Anda rasakan selama menjalani perkuliahan disaat

wabah pandemi Covid-19. Berilah tanda ( pada

kolom jawaban (Ya) bila Anda setuju dengan pernyataan

ini, Sebaliknya berilah tanda (

setuju

dengan pernyataan ini atau bila Anda merasa bahwa

pernyataan ini tidak berlaku atau tidak mengenai Anda.

Pernyataan Jawaban

Ya Tdk

01. Saya tidak cepat Lelah

02. Saya sering kali mengalami perasaan mual

03. Saya yakin tidak lebih penggugup daripada kebanyakan

orang lain

04. Saya jarang sakit kepala

05. Saya sering merasa tegang pada waktu beraktivitas atau

bekerja

06. Saya mengalami kesulitan berkonsentrasi terhadap suatu

permasalahan

07. Saya merasa khawatir apabila memikirkan masalah

08. Tangan saya sering gemetar apabila berbuat sesuatu

09. Dalam keadaan yang memalukan, saya tidak mudah tersipu-

sipu seperti kebanyakan orang lain.

10. Saya diare (mencret) sekali atau lebih dalam satu bulan

11. Saya khawatir akan gagal atau tertimpa kesialan

12. Saya tidak pernah tersipu malu apabila terjadi sesuatu pada

diri saya

13. Saya sering takut wajah saya menjadi merah karena malu

14. Saya sering mimpi buruk pada waktu tidur di malam hari

15. Tangan dan kaki saya jarang terasa dingin

Page 52: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

41

Pernyataan Jawaban

Ya Tdk

16. Saya mudah sekali berkeringat meskipun hari tidak panas

17. Saya jengkel karena sering banyak keringat pada saat malu

18. Jantung saya harang berdebar atau nafas tersengal-sengal

19. Saya sering merasa lapar berkepanjangan (ngintir-intir)

20. Saya jarang sembelit (sakit perut karena sulit berak)

21. Saya sering merasa terganggu karena sakit perut

22. Saya sering tidak dapat tidur karena mengkhawatirkan

sesuatu

23. Tidur saya sering terganggu dan tidak nyenyak

24. Saya sering bermimpi yang memalukan

25. Saya sering atau mudah merasa segar dan bugar

26. Saya merasa lebih sensitif (peka) dibandingkan umumnya

orang lain

27. Saya sering mengkhawatirkan dri saya terhadap sesuatu hal

28. Saya merasa tidak sebahagia orang lain yang saya kenal

29. Biasanya saya tenang dan tidak mudah kecewa atau putus

asa

30. Saya mudah menangis

31.Saya sering kali mengkhawatirkan sesuatu hal atau

seseorang

32. Saya selalu merasa gembira setiap waktu

33. Menunggu membuat saya tidak tenang atau gelisah

34. Saya tidak dapat jenak (tenang) duduk atau ngobrol terlalu

lama

35.Kadang-kadang saya merasa terlalu gembira sehingga sulit

tidur

36. Kadang-kadang saya merasa memiliki kesulitan bertumpuk-

tumpuk sehingga tidak dapat tenang

37. Kadang-kadang saya meraa khawatir tanpa sebab yang jelas

38. Saya merasa tidak lebih penakut dibandingkan orang lain

39.Saya sering takut pada benda atau manusia tanpa sebab yang

jelas

40. Saya sering merasa bahwa diri saya tidak berguna

41. Pada saat bekerja, saya sering merasa sulit memusatkan

perhatian

42. Biasanya saya pemalu

43. Biasanya saya sering merasa yakin atau percaya diri

44. Saya sering dalam keadaan tegang

45. Saya merasa hidup ini merupakan beban berat setiap saat

46. Kadang-kadang saya merasa diri saya tanpa arti

47. Saya benar-benar diliputi keraguan dalam banyak hal

48. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri saya akan kacau

49. Saya merasa takut terhadap kesulitan-kesulitan yang saya

hadapi

50. Saya jarang merasa percaya diri

Page 53: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

42

1. Kuisioner B

Isilah kuisioner di bawah ini yang berkaitan dengan sejauh mana Anda

mendapat dukungan dari orang lain saat menjalani kegiatan perkuliahan

dimasa pandemi Covid-19. Berilah tanda Check List ( pada jawaban

yang menurut Anda sesuai pada kolom jawaban yang tersedia, dengan

keterangan sebagai berikut :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Keluarga menanyakan tentang kuliah saya

2. Keluarga memantau kegiatan perkuliahan saya

3. Keluarga tidak memberikan perhatian terkait

perkuliahan saya

4. Keluarga mengingatkan saya terkait kuliah saya

5. Teman mengingatkan saya tentang kuliah saya

6. Teman saya tidak menanyakan prihal kuliah saya

7. Kehadiran keluarga membuat saya nyaman

8. Saya memiliki teman yang selalu membantu saya

saat kuliah

9. Keluarga sering mendengar curahan hati saya

10. Saya merasa diabaikan oleh teman saya

11. Teman saya memberikan bantuan atas tugas-tugas

yang sulit

12. Keluarga saya membelikan fasilitas seperti Hp,

laptop yang memadai untuk kegiatan kuliah saya

13. Teman menanyakan tentang bagaimana perkuliah

saya

Page 54: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

43

14. Keluarga menasehati saya agar rajin kuliah

15. Teman saya jarang mengingatkan saya untuk

berkuliah saat ada jam kuliah.

16. Teman saya meminjamkan uang kepada saya saat

saya membutuhkan

17. Keluarga saya memberikan informasi mengenai

situasi pandemic

18. Teman saya memberi masukan untuk tetap fokus

berkuliah

19. Saya merasa diabaikan oleh keluarga saya

20. Keluarga memberikan saya bantuan atas tugas-

tugas yang sulit

21. Teman saya tidak memberikan bantuan atas tugas-

tugas yang sulit saat kuliah

22. Keluarga saya tidak peduli denga kuliah saya

23. Keluarga tidak membantu saya mengerjakan tugas-

tugas yang sulit

24. Keluarga memberikan saya uang untuk kebutuhan

kuliah saya

25. Teman saya tidak peduli dengan perkuliahan saya

26. Teman saya mengingatkan untuk berkuliah saat

ada jam kuliah

Page 55: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

44

RELIABILITAS DAN VALIDITAS DUKUNGAN SOSIAL DAN

KECEMASAN

• DUKUNGAN SOSIAL

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.881 26

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

D1 78.59 67.779 .410 .878

D2 78.80 67.061 .409 .878

D3 78.85 67.295 .386 .879

D4 78.70 66.978 .448 .877

D5 78.92 67.277 .398 .878

D6 79.11 66.370 .401 .879

D7 78.46 67.519 .409 .878

D8 78.66 67.063 .428 .878

D9 79.10 65.857 .420 .878

D10 79.10 68.023 .354 .879

D11 78.85 68.628 .307 .880

D12 78.51 67.721 .387 .878

D13 79.00 66.767 .505 .876

D14 78.51 65.954 .608 .874

D15 79.21 66.670 .441 .877

D16 79.05 67.881 .321 .880

D17 78.87 66.416 .479 .876

D18 78.75 66.522 .577 .874

D19 78.61 67.009 .372 .879

D20 79.16 66.073 .457 .877

D21 79.08 65.210 .578 .874

D22 78.66 65.696 .417 .878

D23 79.13 65.583 .538 .875

D24 78.51 66.254 .516 .875

D25 79.00 66.467 .463 .877

Page 56: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

45

D26 78.80 65.694 .568 .874

• KECEMASAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.830 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

K1 22.77 57.946 .043 .833

K2 23.30 58.211 .102 .830

K3 22.89 57.170 .146 .831

K4 23.00 57.167 .158 .830

K5 23.02 55.216 .445 .823

K6 22.92 55.810 .333 .826

K7 22.64 54.334 .577 .820

K8 23.05 56.348 .291 .827

K9 22.87 56.183 .277 .827

K10 23.11 59.037 -.108 .835

K11 22.66 54.230 .584 .820

K12 22.72 58.138 .019 .834

K13 22.84 53.906 .590 .819

K14 23.07 56.562 .265 .828

K15 22.90 58.357 -.011 .834

K16 22.89 57.437 .110 .832

K17 23.00 56.700 .224 .829

K18 22.61 58.809 -.071 .835

K19 23.08 57.443 .136 .830

K20 22.77 56.980 .171 .830

K21 22.92 56.643 .219 .829

K22 22.80 54.494 .508 .821

K23 22.98 54.650 .515 .822

K24 23.26 57.330 .299 .828

K25 22.59 58.846 -.076 .835

Page 57: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

46

K26 22.61 57.543 .113 .831

K27 22.56 56.551 .281 .827

K28 22.90 54.757 .477 .822

K29 23.00 56.733 .220 .829

K30 22.79 55.470 .374 .825

K31 22.56 56.051 .361 .826

K32 22.77 58.113 .021 .834

K33 22.46 58.286 .024 .832

K34 22.79 55.970 .306 .827

K35 23.00 54.700 .514 .822

K36 22.80 54.194 .550 .820

K37 22.59 54.513 .582 .820

K38 22.87 57.849 .055 .833

K39 23.02 55.183 .450 .823

K40 23.03 55.432 .421 .824

K41 22.92 55.143 .426 .824

K42 22.66 56.563 .244 .828

K43 22.57 59.415 -.161 .837

K44 23.03 54.832 .511 .822

K45 23.08 55.310 .468 .823

K46 22.93 54.729 .487 .822

K47 22.90 54.357 .533 .821

K48 22.95 54.148 .575 .820

K49 22.84 54.273 .538 .821

K50 22.80 61.994 -.470 .846

Page 58: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

47

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kecemasan

dukungan_sosia

l

N 174 174

Normal Parametersa,b Mean 24.67 79.24

Std. Deviation 6.472 7.517

Most Extreme Differences Absolute .064 .065

Positive .039 .065

Negative -.064 -.061

Test Statistic .064 .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .079c .074c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

• HASIL STATISTIK DESKRIPSI KECEMASAN SUBJEK

Statistics

kecemasan

N Valid 174

Missing 0

Mean 24.67

Std. Error of Mean .491

Median 25.00

Mode 26

Std. Deviation 6.472

Variance 41.886

Range 29

Minimum 8

Maximum 37

Sum 4293

Page 59: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

48

• HASIL UJI ONE SAMPLE T TEST KECEMASAN

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kecemasan 174 24.67 6.472 .491

One-Sample Test

Test Value = 25

T df

Sig.

(2-

tailed

) Mean Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

kecemasan -.668 173 .505 -.328 -1.30 .64

• HASIL UJI ONE SAMPLE T TEST KECEMASAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

One-Sample Test

Test Value = 25

t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

laki_laki -1.104 41 .276 -1.214 -3.44 1.01

One-Sample Test

Test Value = 25

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

perempuan -.084 131 .934 -.045 -1.12 1.03

Page 60: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

49

• HASIL UJI INDEPENDENT T TEST KECEMASAN

Group Statistics

gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kecemasan laki-laki 42 23.79 7.128 1.100

perempuan 132 24.95 6.252 .544

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lowe

r

Uppe

r

kecemasa

n

Equal

variance

s

assumed

2.22

4

.13

8

-

1.02

0

172 .309 -1.169 1.146 -

3.432

1.094

Equal

variance

s not

assumed

-.953 62.35

7

.345 -1.169 1.227 -

3.621

1.284

Page 61: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

50

• HASIL DESKRIPTIF DUKUNGAN SOSIAL

Statistics

dukungan_sosial

N Valid 174

Missing 0

Mean 79.24

Std. Error of Mean .570

Median 79.00

Mode 77

Std. Deviation 7.517

Variance 56.508

Range 48

Minimum 49

Maximum 97

Sum 13788

• HASIL ONE SAMPLE T TEST DUKUNGAN SOSIAL

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

dukungan 174 79.24 7.517 .570

One-Sample Test

Test Value = 65

t Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

dukungan 24.990 173 .000 14.241 13.12 15.37

Page 62: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

51

• HASIL ONE SAMPLE T TEST DUKUNGAN SOSIAL BERDASRKAN JENIS KELAMIN

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

laki_dukungan sosial 42 77.07 6.572 1.014

perempuan_dukungan

sosial

132 79.93 7.689 .669

One-Sample Test

Test Value = 65

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

laki_duksos 11.904 41 .000 12.071 10.02 14.12

perempuan_duksos 22.312 131 .000 14.932 13.61 16.26

Page 63: STUDI DESKRIPTIF: DUKUNGAN SOSIAL DAN KECEMASAN …

52

• HASIL INDEPENDENT T TEST DUKUNGAN SOSIAL

Group Statistics

Gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

dukungan_sosial laki-laki 42 77.07 6.572 1.014

perempuan 132 79.93 7.689 .669

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Lowe

r

Uppe

r

dukungan_sosi

al

Equal

variance

s

assume

d

2.00

2

.15

9

-

2.17

1

172 .031 -2.860 1.318 -

5.46

1

-.260

Equal

variance

s not

assume

d

-

2.35

4

79.75

5

.021 -2.860 1.215 -

5.27

8

-.442