Stroke Non Hemorargik

4
Seorang laki – laki usia 72 tahun, mengalami kelemahan anggita gerak kanan. Keluhan tersebut di rasakan saat sedang sarapan. Tangan dan kakinya tidak dapat di gerakkan, dan juga kehilangan sensasi sensori pada tangan dan kakinya. Pasien mengalami riwayat hipertensi yang lama, hiperkolesteremia, jantung koroner. Tekanan Darah 190/100. Wajah pasien sebelah kanan mendatar. Refleks Babinski positif (+). Istrinya membawa ke IGD dan pasien di bawa ke ICU. 1. Sebutkan makro anatomi Otak Otak: Cerebrum, Cerebellum, Batang Otak. Batang Otak ada Mesencephalon, Pons, dan Medulla Oblongata. Sulcus dan Gyrus Lobus Perdarahan : - Arteri Vertebralis, - Arteri Basillaris, - Sirkulus Willisii (A. Cerebri anterior et Posterior, A. Communican Anterior et Posterior, A. Carotis Interna. 2. Differential Diagnosis Stroke Non Hemmorargik Stroke Hemmorargik 3. Sebutkan Diagnosis Utama anda dan Alasan memilih Diagnosis Anamnesis: -Kelemahan anggota gerak badan sebelah kanan -Kehilangan sensori

description

pp

Transcript of Stroke Non Hemorargik

Page 1: Stroke Non Hemorargik

Seorang laki – laki usia 72 tahun, mengalami kelemahan anggita gerak kanan. Keluhan

tersebut di rasakan saat sedang sarapan. Tangan dan kakinya tidak dapat di gerakkan, dan

juga kehilangan sensasi sensori pada tangan dan kakinya. Pasien mengalami riwayat

hipertensi yang lama, hiperkolesteremia, jantung koroner. Tekanan Darah 190/100. Wajah

pasien sebelah kanan mendatar. Refleks Babinski positif (+). Istrinya membawa ke IGD dan

pasien di bawa ke ICU.

1. Sebutkan makro anatomi Otak

Otak:

Cerebrum, Cerebellum, Batang Otak. Batang Otak ada Mesencephalon, Pons,

dan Medulla Oblongata.

Sulcus dan Gyrus

Lobus

Perdarahan : - Arteri Vertebralis, - Arteri Basillaris, - Sirkulus Willisii (A.

Cerebri anterior et Posterior, A. Communican Anterior et Posterior, A. Carotis

Interna.

2. Differential Diagnosis

Stroke Non Hemmorargik

Stroke Hemmorargik

3. Sebutkan Diagnosis Utama anda dan Alasan memilih Diagnosis

Anamnesis: -Kelemahan anggota gerak badan sebelah kanan

-Kehilangan sensori

-Riwayat Hipertensi, Hiperkolesteremia, Jantung Koroner

-Saat makan, tidak ada penurunan kesadaran

-Mendadak

-Tidak ada muntah

-Tidak ada sakit kepala

PF: -Tekanan Darah : 190/100

-Babinski (+)

4. Algoritma Penegakan Diagnosis

a. Algoritma Gadjah Mada

i. Nyeri Kepala (-)

ii. Babinski (+)

iii. Penurunan Kesadaran (-)

Page 2: Stroke Non Hemorargik

b. Siriraj Score

i. Penurunan kesadaran x 2.5 = 0 ( Tidak ada penurunan kesadaran = 0 )

ii. Muntah x 2 = 0

iii. Sakit Kepala x 2 = 0

iv. Diastolik x 0.1 = 10

v. Atheroma x 3 = 9

(Penurunan kesadaran x 2.5) + (Muntahx2) + (SakitKepala x2) +

(Diastolikx 0.1) - (Atheroma x 3) – 12 = -11 Stroke Non

Hemmorargik

<-1 = Stroke non hemorargik

Antara <-1 - <1 = Perlu CT – Scan

>1 = Stroke hemorargik

c. NIH

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Neuroimaging = CT- Scan Kontras dan Tanpa Kontras Ditemukan daerah

iskemik , ada lapisan inti, lapisan penumbra, lapisan luxury perfusion.

b. Punksi Lumbar = Jika Stroke hemorargik Subarachnoid ditemukan darah

c. Pemeriksaan Darah rutin = Kolesterolnya, Trombositnya

6. Penatalaksanaan

a. Medika mentosa

i. ABC

ii. 5B

iii. Infus Ringer Asetat

iv. Anti Trombus

v. Trombolitik Aspirin

vi. Neurotropik

vii. Kausatifnya : Kolesterol di turunkan, Jantung Koroner diobati

b. Non Medikamentosa

i. Tirah Baring

ii. Istirahat

iii. Hindari pencetus ( Hipertensi berarti hindari asin – asin )

iv. Fisioterapi

7. Komplikasi

Page 3: Stroke Non Hemorargik

a. Ulkus decubitum Karena tirah baring jadi peredaran darah di punggung

tidak lancar

b. Kejang

c. Peningkatan intracranial

d. Stroke hemorargik

e. dll