STROKE NON HEMORAGIK GALUH
-
Upload
galuh-kunanti -
Category
Documents
-
view
97 -
download
4
description
Transcript of STROKE NON HEMORAGIK GALUH
Disusun oleh: Galuh Kinanti Kusuma Ayu/2010730042
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Pembimbing: dr. Samino, SpS
LAPORAN KASUS
STROKE NON HEMORAGIK
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S.U.• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 59 tahun• Alamat : Aspol, Jl.
Gorontalo, Tanjung Priok.• Pekerjaan : Pensiunan
Pegawai Swasta• Status : Menikah• No. RM : 9018xx• Ruang Rawat : Marwah Atas• Tanggal masuk : 24/02/2015
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan bicara pelo sejak 1 hari SMRS, saat pasien bangun tidur. Keluhan terjadi mendadak dan terus-menerus, sebelumnya pasien bicara dan beraktivitas seperti biasa. Keluhan ini disertai lengan kanan dan tungkai kanan dirasakan lemas sejak 1 hari SMRS namun masih bisa digerakkan sehingga pasien tidak dapat berdiri atau berjalan terlalu lama. Pasien juga merasa air keluar dari mulut saat sedang minum namun masih dapat menelan makanan dan minuman. Keluhan sakit kepala, mual, muntah, pandangan kabur atau ganda, gangguan pendengaran, kejang dan penurunan kesadaran disangkal pasien. BAK dan BAB normal.
Keluhan UtamaBicara pelo sejak 10 jam SMRS
Anamnesis
Riwayat Penyakit DahuluPasien mempunyai riwayat hipertensi dan hiperkolesterol sejak 5 tahun yang lalu, pasien jarang berobat dan jarang mengkonsumsi obat antihipertensi atau obat penurun kolesterol. Pasien menyangkal riwayat diabetes mellitus, sakit jantung, asma dan trauma pada kepala.Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit ataupun keluhan yang sama. Penyakit hipertensi, diabetes mellitus, jantung, dan asma disangkal.
Riwayat AlergiAlergi obat dan makanan disangkal pasien.
Riwayat PengobatanPasien belum pernah berobat maupun mengkonsumsi obat sebelumnya.
Riwayat KebiasaanPasien mengaku jarang makan sayur-sayuran dan buah -buahan. Pasien merokok 1-2 bungkus sehari sejak usia 35 tahun, tapi sudah berhenti sejak 2 bulan yang lalu, pasien tidak pernah minum alkohol namun sering makan makanan berlemak dan jarang berolah raga.
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTekanan darah : 180/110 mmHgNadi : 88 x/menitSuhu : 36,8 ⁰CPernapasan : 22 x/menit
Antropometri:• Berat badan = 90 kg• Tinggi badan = 168 cm
IMT = 31,88 (obesitas II)
STATUS GENERALIS
Kepala : NormocephalMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).Hidung : Sekret (-), septum deviasi (-), pch (-).Telinga : NormotiaMulut :Mukosa mulut & lidah basah, tonsil T1/T1, lidah kotor (-), push lip breathing (-), sianosis perioral (-).Leher : JVP 5+2 cmH20, HJR (-), pembesaran KGB (-), trakea ditengah, tiroid tidak membesar
Thoraks Jantung-Inspeksi : iktus kordis tampak pada LAAS ICS V-Palpasi : iktus kordis teraba pada LAAS ICS V-Perkusi : batas jantung atas pada LPS ICS III,
batas jantung kanan pada LPD ICS V, batas jantung kiri pada LAAS ICS V,
-Auskultasi : S 1 dan S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Thoraks Paru-Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, retraksi dinding dada (-)-Palpasi : Vocal fremitus teraba sama di kedua lapang paru-Perkusi : Sonor di kedua lapang paru-Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen-Inspeksi : datar-Auskultasi : bising usus (+) normal-Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-)-Perkusi : timpani diseluruh regio abdomen
Ekstremitas -Atas : hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik-Bawah : hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik
Status Neurologis
Kaku Kuduk -
Brudzinski I -
Kernig > 135o / > 135o
Brudzinski II - / -
Lasegue >70o / > 70o
Tanda Rangsang Meningeal
Glasgow Coma Scale
E4 M6 V5 : 15
Pemeriksaan Nervus Kranialis
Dextra Sinistra
Tajam Penglihatan
Normal Normal
Lapang Pandang
Normal Normal
Pengenalan Warna
Normal Normal
Funduskopi Tidak dilakukan
Papil Edema
Arteri : Vena
Dextra Sinistra
Daya Pembau
Normosmia Normosmia
Nervus Opticus (N.II)
Nervus Olfactorius (N.I)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Gerakan Bola Mata• Medial• Atas• Bawah
NormalNormalNormal
NormalNormalNormal
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø ODS 3 mm
Refleks Cahaya Langsung
+ +
Refleks Cahaya Tidak Langsung
+ +
Akomodasi Normal Normal
Dextra Sinistra
Gerakan Mata Medial Bawah
Normal Normal
Nervus Okulomotorius (N.III)
Nervus Trokhlearis (N.IV)
Menggigit Normal
Membuka Mulut
Normal
Sensibilitas• Oftalmicus• Maksilaris• Mandibular
is
+++
+++
Refleks Kornea
Normal
Refleks Bersin
Tidak dilakukanDextra Sinistra
Gerakan mata ke lateral
+ +
Strabismus konvergen
- -
Diplopia - -
Nervus Trigeminus (N.V)
Nervus Abdusen (N.VI)
Dextra Sinistra
Mengangkat alis
Normal Normal
Kerutan dahi Normal Normal
Menutup mata
Normal Normal
Menyeringai Tertinggal Normal
Daya kecap lidah 2/3 depan
Normal
Nervus Fasialis (N.VII)
Dextra Sinistra
Tes Bisik Normal Normal
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Weber
Tes Schwabach
Nervus Vestibulochoclearis (N.VIII)
Arkus Faring Simetris
Daya kecap lidah 1/3 belakang
Normal
Uvula Letak di tengah, simetris
Menelan Normal
Refleks muntah Tidak dilakukan
Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N.X)
Dextra Sinistra
Memalingkan kepala
Baik Baik
Mengangkat bahu
Baik Baik
Sikap lidah Normal
Fasikulasi -
Tremor lidah -
Atrofi otot lidah -
Deviasi Ke kanan
Nervus Assesorius (N.XI)
Nervus Hipoglosus (N.XII)
Dextra Sinistra
Refleks Biceps
++ ++
Refleks Triceps
++ ++
Refleks Patella
++ ++
Refleks Achilles
++ ++
Pemeriksaan RefleksRefleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Babinski - -Chaddock - -Oppenheim - -Gordon - -Schaeffer - -Gonda - -Hoffman Trommer - -
Refleks Patologis
Pemeriksaan SensorikDextra Sinistra
Rasa Raba- Extremitas
Atas- Extremitas
Bawah
++
++
Rasa Nyeri- Extremitas
Atas- Extremitas
Bawah
++
++
Rasa Suhu- Extremitas
Atas- Extremitas
Bawah
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Motorik
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 4 4 4 4 5 5 5 5
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 4 4 4 4 5 5 5 5
Extremitas Bawah
Extremitas Atas
Miksi
Inkontinensia Urine
-
Retensio Urine -
Poliuria -
Anuria -
Defekasi
Inkontinensia alvi
-
Retensio alvi -
Cara berjalan Normal
Tes Romberg -
Disdiadokokinesia -
Dismetria -
Rebound fenomen -
Nistagmus -
Manuver Hallpike -
Fungsi Vegetatif
Koordinasi, Langkah dan Keseimbangan
24-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi RutinHbHtEritrositLeukositTrombositMCVMCHMCHCKimia KlinikGDSSGOTSGPTUreumKreatininElektrolitNatrium (Na)Kalium (K)Klorida (Cl)
13,741
5,1411,2929180,02733
1611817381,8
1384,3100
13,2 – 17,342 – 52
4,4 – 5,93,8 – 10,6150 – 44080 – 10026 – 3432 – 36
70-20010-349-4310-50< 1,4
135-1473,5-5,094-111
g/dl%
106/µL103/µL103/µL
fLpg
g/dL
mg/dLU/LU/L
mg/dLmg/dL
mEq/LmEq/LmEq/L
LABORATORIUM
25-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Kimia KlinikCKCK-MBTroponin T
(kuantitatif)
1938,0
(-) Negatif
<195<24
<0,03 (negatif)
U/LU/L
ng/mL
LABORATORIUM
26-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Kimia KlinikTrigliseridaKolesterol totalKolesterol HDLKolesterol LDL Direk
12715721111
<150<20042-67<100
mg/dLmg/dLmg/dLmg/dL
RONTGEN THORAKSTANGGAL 25-02-2015
Cor CTR 46%.Sinus dan diafragma normal.Pulmo : Hili normal. Corakan vaskuler normal.Tulang dada normal.
- Kesan: Dalam batas normal.
CT-SCANTANGGAL 25-02-2015
Dilakukan CT scan kepala dengan potongan axial slice 3-8 mm tanpa kontras.- Tampak lesi hipodens di capsula
interna kiri.- Ventrikel sistem normal. Tak
tampak deviasi midline.- Sulci dan fissura cerebri normal.- Tak tampak lesi hipo/hiperdens di
batang otak dan cerebellum.- Mastoid kanan dan kiri
pneumatisasi normal.- Orbita kanan dan kiri normal.- Sinus paranasal normal.
Kesan: Infark di capsula interna kiri.
ResumePasien Tn. S.U. 59 tahun datang dengan keluhan bicara pelo sejak 1 hari SMRS. Keluhan mendadak dan terus-menerus. Keluhan ini disertai lengan kanan dan tungkai kanan dirasakan lemas sejak 1 hari SMRS namun masih bisa digerakkan sehingga pasien tidak dapat berdiri atau berjalan terlalu lama. Pasien juga merasa air keluar dari mulut saat sedang minum namun masih dapat menelan makanan dan minuman. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4 M6 V5), Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110 mmHg, terdapat hemiparese dextra, parese N. VII sentral dextra dan XII dextra. Pemeriksaan CT Scan didapatkan Infark di capsula interna kiri.
DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis : Hemiparese dextra, parese N.VII sentral dextra dan N.XII dextra, Hipertensi grade II
• Diagnosis Topis : Capsula interna sinistra• Diagnosis Etiologi : Emboli• Diagnosis Patologis : Infark
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Diet lunak peroral• Diet rendah lemak• Diet rendah garam• Tirah baring dengan
elevasi 30 derajat• Mobilisasi bertahap• Memantau Tekanan
darah• Fisioterapi
Medikamentosa• IVFD NaCl 2700/24
jam• Captopril 3x25 mg• Amlodipin 1x5 mg• Simvastatin 1x20 mg• Neurolin 2x500mg
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka dan Analisa Kasus
Definisi
• Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan)
Epidemiologi
• Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan
• Stroke diderita oleh 200 orang per 100.000 penduduk per tahunnya.
• Stroke merupakan penyebab utama cacat menahun
• 65-85% merupakan stroke non hemoragik (53% adalah stroke trombotik, dan 31% adalah stroke embolik) dengan angka kematian stroke trombotik 37%, dan stroke embolik 60%.
• Stroke hemoragik 15-35%. 10-20% disebabkan oleh perdarahan atau hematom intraserebral, dan ± 5-15% perdarahan subarachnoid. Angka kematian stroke hemoragik pada zaman sebelum ditemukannya CT-scan mencapai 70-95%, setelah ditemukannya CT-scan mencapai 20-30%.
Faktor Risiko
Analisa Diagnosis
• Berdasarkan anamnesis & pemeriksaan neurologis
• Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke– Algoritma stroke Gajah Mada
Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala hebat (-), babinski (-)
– Skor stroke Sirriraj • CT-scan (gold standar) untuk membedakan
infark dgn perdarahan.• MRI lebih sensitif mendeteksi infark
sereberi dini dan infark batang otak.
Skor Gajah Mada
April 21, 2023
33
Siriraj Stroke Score (SSS)
Hasil = (0x2,5)+(0x2)+(0x2)+(0,1x110)-(0x(-3))-12
= -1 Stroke non hemoragik
SSS ≥ 1 = Stroke hemoragi
k
SSS ≤ -1 = Stroke
non- hemoragi
k
110
Gejala Klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Exercise Saat aktivitas - Saat istirahat
Nyeri kepala hebat Sangat hebat ringan
Muntah pada awalnya sering sering Tidak, kecuali lesi di batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan kesadaran ada ada Tidak ada
Kaku kuduk jarang ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada jarang sering
Likuor berdarah berdarah Jernih
Paresis/gangguan NIII Tidak ada Bisa ada Tidak ada
Diagnosis Stroke Non Hemoragik
Stroke Non Hemoragik
• Lesi di korteks:– Gejala terlokalisasi, mengenai daerah lawan dari letak lesi– Hilangnya sensasi kortikal (stereognosis, diskriminasi 2 titik,
ambang sensorik yang bervariasi)– Kurang perhatian terhadap rangsang sensorik– Bicara dan penglihatan mungkin terkena
• Lesi di kapsula:– lebih luas, mengenai daerah lawan letak lesi– sensasi primer menghilang– bicara dan penglihatan mungkin terganggu
• Lesi di batang otak:– Luas, bertentangan letak lesi– Kenai syaraf kepala sesisi dengan letak lesi (III-IV otak
tengah), (V, VI, VII, dan VIII di pons), (IX, X, XI, XII di medulla)
• Lesi di medulla spinalis:– Neuron motorik bawah di daerah lesi, sesisi– Neuron motorik atas dibawah lesi, berlawanan letak lesi– Gangguan sensorik
Evaluasi cepat dan diagnosis
• Anamnesis • Pemeriksaan Fisik• Pemeriksaan
neurologis dan skala stroke
Terapi umum
• Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik
• Pemeriksaan awal fisik umum
• Pengendalian peningkatan TIK
• Penanganan transformasi hemoragik
• Pengendalian kejang• Pengendalian suhu
tubuh• Pemeriksaan
penunjang
Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
Penatalaksanaan / TerapiPenatalaksanaan Umum1. Umum :• Ditujukan terhadap fungsi vital: paru-paru, jantung,
ginjal, keseimbangan elektrolit dan cairan, gizi, higiene.
2. Khusus• Pencegahan dan pengobatan komplikasi• Rehabilitasi• Pencegahan stroke : tindakan promotif, primer dan
sekunderPenatalaksanaan khususStroke iskemik / infark :- Anti agregasi platelet : Aspirin, tiklopidin, klopidogrel,
dipiridamol- Trombolitik : rt-PA - Antikoagulan : heparin, LMWH, heparinoid (untuk
stroke emboli)- Neuroprotektan
Pengelolaan berdasarkan penyebabnyaStroke iskemik• Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)• Obat trombolisis rt-PA (recombinan tissue
plasminogen activator) dengan dosis 0,9 mg/kgBB maksimal 90 mg (10% diberikan bolus & sisanya infus kontinyu dalam 60 menit).
• Memperbaiki hemorheologipentoxifillin 15 mg/kgBB/hari
• Memperbaiki sirkulasi naftidrofuril 600 mg/hari selama 10 hari IV dilanjutkan oral 300 mg/hari.
• Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)• Anti koagulan risiko emboli otak heparin (dosis
awal 1.000 u/jam cek APTT 6 jam kemudian sampai dicapai 1,5 – 2,5 kali kontrol hari ke 3 diganti anti koagulan oral, Heparin berat molekul rendah (LWMH) dosis 2 x 0,4 cc subkutan monitor trombosit hari ke 1 & 3 (jika jumlah < 100.000 tidak diberikan), Warfarin dengan dosis hari I = 8 mg, hari II = 6 mg, hari III penyesuaian dosis dengan melihat INR pasien.
• Obat anti agregasi trombosit aspirin 80 – 1.200 mg/hari
Proteksi neuronal/sitoproteksi• CDP-Choline memperbaiki membran sel dosis 500 –
2.000 mg sehari selama 14 hari• Piracetam memperbaiki integritas selDosis bolus 12 gr
IV dilanjutkan 4 x 3 gr IV sampai hari ke empat, hari ke lima dilanjutkan 3 x 4 g peroral sampai minggu ke empat, minggu ke lima sampai minggu ke 12 diberikan 2 x 2,4 gr per oral.
• Statin, diklinik digunakan untuk anti lipid, mempunyai sifat neuroprotektif untuk iskemia otak dan stroke. Mempunyai efek anti oksidan “downstream dan upstream”. Efek downstream adalah stabilisasi atherosklerosis sehingga mengurangi pelepasan plaque tromboemboli dari arteri ke arteri. Efek “upstream” adalah memperbaiki pengaturan eNOS (endothelial Nitric Oxide Synthese, mempunyai sifat anti trombus, vasodilatasi dan anti inflamasi), menghambat iNOS (inducible Nitric Oxide Synthese, sifatnya berlawanan dengan eNOS), anti inflamasi dan anti oksidan.
• Cerebrolisin dosis 30 – 50 cc selama 21 hari menunjukkan perbaikan fungsi motorik yang bermakna.
Daftar Pustaka• Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In :
Goetz: Textbook of Clinical Neurology,3rd ed. Philadelphia : Saunders. 2007.
• Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. NewYork : Thieme. 2005.
• Gilroy. John. Basic Neurologi. 2000. The McGraw-Hill
Companies: USA.
• Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. Pencegahan Primer Stroke. Dalam : Guideline Stroke 2011. Jakarta
Terima Kasih